Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
20 April 2025
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sedikitnya 150 karyawan PT Pusri Palembang diajak hidup sehat dan mencegah Low Back Pain pada Seminar di Auditorium Musi Diklat PT Pusri Palembang, Rabu (22/4/2015).
"Ada sekitar 150 yang ikut. Diadakannya seminar ini untuk sharing mengenai sosialisasi penyakit salah satu kasus ditemukan pada karyawan pusri. Orang yang banyak duduk. Sakit pinggang. Di pabrik angkat-angkat. Diharapkan peserta memahami penyebabnya apa. Insya Allah bisa menghindari. Kalau sakit bagaimana cara agar tidak sakit. Biasanya ada senam," ungkap Direktur Produksi PT Pusri M Djohan Safri didampingi Manager K3 Dani Bahar.
Menurut Djohan, para karyawan secara berkala diwajibkan mengikuti medical checkup.
"Di situ kan kelihatan macam-macam. Ada yang obesitas, darah tinggi. Ada yang nggak sadar selama ini kurang gerak. Atau gerakannya yang salah. Untuk mengatasinya kita serahkan ke dokter. Banyak juga dari pola hidup. Agar lebib aktif bergerak. Pinggang tidak tertumpu. Khusus karyawan yang banyak duduk, sakit pinggang jangan dianggap sepele. Senam menghindari. Kita harus tahu pemicunya apa dan harus dihindari.
Dikatakan Djohan, seminar ini dalam rangka Bulan K3 PT Pusri Palembang Tahun 2015 bekerjasama dengan PT Graha Pusri Medika.
Sementara pengisi materi seminar dr Lidya Aprilina Sp.S mengutarakan ada beberapa kategori penderita yang mengalami Low Back Pain.
"Kalau mekanik karena aktivitas sehari-hari pernah kecelakaan atau jatuh. Lalu ada yang non mekanik, bisa infeksi, kanker. Penyakit ini nyeri punggung bawah. Dari pinggang ke bawah. Apakah di lokalisir di pinggang saja atau ke samping. Iritasi syaraf. Ini suatu kumpulan gejala. Penyebabnya itu harus diketahui. Ada yang akut dan kronis. Ada yang hanya 2-4 minggu bisa hilang tidak serius karena ketegangan otot. Tapi kalau kronis kita cari penyebabnya, disarankan olahraga, ubah postur tubuh. Penderita ini dari usia 30-50 tahun. Biasa cenderung meningkat. Biasa mekanik hubngannya pekerjaan dan aktivitas. Operasional alat berat," kata dokter ahli syaraf alumni Fakultas Kedokteran Unsri.
20 April 2025
Editor: Parni
20 April 2025
Editor: Yudi Abdullah
20 April 2025
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) meresmikan 10 rumah tahfidz di wilayah Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumsel. Peresmian rumah tahfidz yang dibina melalui program CSR (corporate social responsibility) tersebut, Kamis (9/4), diresmikan Direktur Utama PT Pusri, Musthofa, bertempat di Masjid Adil Makmur, jalan Mayor Zen, Palembang.
Musthofa menjelaskan, pembinaan rumah tahfidz oleh PT Pusri baru dimulai untuk 2015. “Program ini untuk tahap awal difokuskan di lingkungan ring satu PT Pusri. Nanti akan dievaluasi perkembangan, jika bagus dan bisa dikelola dengan baik akan dikembangkan ke lingkungan ring dan ring tiga,” katanya.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Pusri Zain Ismed, rumah tahfidz dibentuk sebagai upaya pembinaan masyarakat di bidang kerohanian dengan kegiatan belajar menghafal Alquran secara modern di bawah binaan ustadz al-hafidz asal Sumatera Selatan (Sumsel).
Dalam penyelengaraan dan pembinaan kegiatan rumah tahfidz, PT Pusri bekerja sama dengan 10 masjid di lingkungan perusahaan dan kegiatan belajarnya dilaksanakan sejak 29 Desember 204 lalu.
“Tercatat kini sebanyak 250 orang santri aktif penghafal Alquran. Mereka merupakan siswa sekolah dasar dan lanjutan tingkat pertama. Saat ini sudah 20 siswa yang sudah tercatat telah hafal 1 juz Alquran,” kata Zain Ismed.
Menurut Zain Ismed, bantuan untuk pembinaan 10 rumah tahfidz yang berada di lingkungan ring satu BUMN pupuk tersebut, PT Pusri mengalokasikan dana sebesar Rp200 juta pertahun melalui program CSR.
Sementara itu ketua dewan pembinan Forum Rumah Tahfidz Sumatera Selatan (Sumsel) – Bangka Belitung (Babel), Subki Sarnawi, di Sumsel saat ini ada 125 rumah tahfidz yang berada di bawah pembinaan Yayasan Rumah Tahfidz Sumsel.
20 April 2025
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guna mengantisipasi membeludaknya pendonor, sebanyak 300 kantong darah disiapkan pada donor darah Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Gedung Serba Guna PT Pusri Palembang, Selasa (31/3/2015).
"Setiap bulan K3, kita selalu gelar kegiatan sosial diantaranya donor darah yang diadakan setahun sekali kerjasama dengan PMI Kota Palembang. Kalau ini donornya Bulan K3," ungkap Manager K3LH Ir Dani Bahar MM.
Dijelaskannya, memang sudah menjadi kalender yang ditetapkan Disnaker bagi perusahaan untuk Bulan K3 ini.
"K3 ini untuk melindungi karyawan dan peralatannya agar selamat dan sehat. Makannya karyawan dan peralatannya dicek terus. Kita harapkan zero accident dan zero fire. Sehingga karyawannya sehat dan perusahaan menjadi meningkat," ujarnya.
Menurut Bahar, pada HUT Pusri Desember 2014 lalu mencapai 250 kantong. Banyak gak kebagian kantong dari PMI nya. Makanya sekarang minta 300.
Bed pun yang biasanya hanya 10 unit, kali ini ditambah menjadi 16 bed agar tidak lama antrean.
PT Pusri Palembang sendiri rutin menggelar kegiatan donor darah. Bulan K3, HUT RI, dan HUT Pusri.
"Selain donor darah, kegiatan lain juga menggelar tenaga kerja anorganik, prlatihan simulasi penanggulangan keadaan darurat, lomba pemadam kebakaran, karyawan peduli K3," katanya.
20 April 2025
20 April 2025
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) hingga Maret 2015 mengklaim telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi ke perkebunan milik perusahaan swasta sebanyak 14.999 ton. “Realisasi penyaluran pupuk komersial itu ke perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan dan delapan provinsi rayon pemasaran Pusri lainnya,: Kata Manager Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Sulfa Ganie, kemarin.
Delapan provinsi itu, kata Sulfa, yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain ke perusahaan perkebunan, selama tiga bulan terakhir, pihaknya juga telah menyalurkan pupuk urea non subsidi ke sejumlah perusahaan sektor industri sebanyak 35.677 ton.
Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, menurut dia, selain menyalurkan pupuk subsidi yang ditugaskan oleh pemerintah, pihaknya juga akan meningkatkan bisnis pemasaran pupuk nonsubsidi. Menurut dia, penjualan pupuk nonsubsidi ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tapi juga untuk di ekspor ke sejumlah negara di Asia.
“Ini untuk memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi karena dibangunnya satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik urea Pusri II,” katanya.
Saat ini, kata dia, empat pabrik yang ada memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun . Pabrik tersebut, dia bilang sudah dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perebunan dalam negeri. Bahkan sebagiannya dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri.
Dia menegaskan, pihaknya tidak hanya memasok pupuk urea untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan, tetapi juga untuk kegiatan sejumlah industri seperti pabrik kayu lapis dan interior mobil (dashboard). .ASI.
Sumber: Rakyat Merdeka
20 April 2025
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja, sejak Januari hingga Maret 2015, telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi atau komersial ke perkebunan milik perusahaan swasta sebanyak 14.990 ton. "Realisasi penyaluran pupuk komersial itu ke perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan dan delapan provinsi rayon pemasaran PT Pusri lainnya, yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie, Senin (23/3).
Selain ke perusahaan perkebunan, selama tiga bulan terakhir ini pihaknya juga telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi ke sejumlah perusahaan sektor industri sebanyak 35.677 ton, ujarnya. Menurutnya, guna meningkatkan pendapatan perusahaan, selain melaksanakan kewajiban yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, pihaknya tetap berupaya melakukan kegiatan bisnis dengan memasarkan pupuk secara komersial.
Pemasaran pupuk secara komersil itu, tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga ada yang diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia. Dia menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran pupuk urea secara komersial itu akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru proyek rivitalisasi pabrik urea tertua di dunia Pusri II.
"Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perkebunan dalam negeri serta sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri," ujarnya.
20 April 2025
TEMPO.CO, Palembang - PT Pupuk Sriwijaya Palembang mendukung sepenuhnya kebijakan optimalisasi penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi dalam negeri. Sekretaris perusahaan Pusri, Zain Ismed, berharap kebijakan itu dapat menekan laju pelemahan rupiah. "Transaksi menggunakan rupiah harus dilaksanakan," kata dia di Palembang, Rabu, 18 Maret 2015.
Menurut Zain, PT Pusri Palembang sangat merasakan imbas dari kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Pasalnya bahan baku utama gas harus dibeli dalam dolar. Padahal hasil produksi mereka berupa pupuk dijual pada petani dalam rupiah.
Hal-hal seperti inilah yang membuat pendapatan perseroan tergerus hingga 30 persen. "Kami beli gas dari Pertamina bayar pakai dolar, padahal jual pupuk ke petani pakai rupiah," ujarnya.
Selanjutnya, Zain meminta kebijakan tersebut harus didukung oleh seluruh badan usaha milik negara agar secara bersama dapat membantu pemerintah menanggulangi gejolak ekonomi. Selain itu PT Pusri berharap kebijakan tersebut harus pula dilakukan secara terus-menerus bukan hanya berlaku sesaat ketika terjadi pelemahan nilai Rupiah. Zain Ismed menjamin ekonomi nasional semakin baik jika seluruh BUMN kompak dalam menjalankan kebijakan Presiden Jokowi.
Manajer Humas PT Pusri Palembang Sulfa Ganie memastikan perseroan masih menggunakan mata uang dolar pada sebagian kecil transaksi keuangan di perusahaannya. Selain pembayaran kontrak gas, mereka masih diharuskan menggunakan dolar untuk pembayaran barang-barang tertentu dari luar negeri. "Untuk kontrak tertentu kami masih menggunakan dolar," kata dia.
Tetapi dari sekian banyak jenis transaksi, Sulfa menjamin nilai penggunaan dolar masih jauh lebih sedikit daripada penggunaan rupiah. Hal itu merupakan langkah antisipasi perseroan semenjak beberapa tahun silam dalam menjaga stabilitas kas perusahaan. "Perbedaan kurs itu yang mesti kami tanggung."
PARLIZA HENDRAWAN (PALEMBANG)
20 April 2025
20 April 2025
20 April 2025