Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
24 November 2024
JAKARTA, RP – PT Pupuk Sriwidjaja tengah melakukan pengembangan usaha dengan membangun satu pabrik pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor dan kalium atau NPK. Pusri yang berkantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan ini selama ini hanya fokus memproduksi pupuk urea dan amonia.
Manajer Hubungan Masyarakat Pusri Sulfa Ganie mengatakan, perusahaan pelat merah di bidang industry pupuk ini kini berupaya melakukan pengembangan kegiatan usaha dengan membangun satu unit pabrik pupuk NPK dalam kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun. Manajemen perusahaan, kata dia, beruapa terus melakukan pengembangan kegiatan usaha untuk meningkatkan daya saing perusahaan serta menigkatkan pendapatan. Sehingga dapat berkembang lebih besar dan kesejahteraan karyawan terjamin.
“Selain mengembangkan kegiatan usaha, kami pun terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas produksi pupuk urea. Khusus peningkatan kapasitas produksi pupuk urea yang menajdi bisnis utama Pusri,” ungkap Sulfa dalam rilis yang diterima koran ini, pada Selasa (2/12).
Pusri, lanjut Sulfa, secara bertahap memprogramkan proyek revitalisasi empat pabrik yang dimiliki sekarang ini yang usianya sudah tua, atau diatas 36 tahun dan kurang efisien. “Saat ini sedang dilaksanakan proyek revitalisasi atau penggantian satu pabrik dari empat pabrik pupuk yang kondisinya paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun tahun 1974,” tulisnya.
Proyek revitalisasi pabrik yang telah dilakukan sejak pertengahan 2013 itu, kata dia, saat ini telah mencapai sekitar 70 persen. Diharapkan semua kegiatan pembangunan pabrik baru, yakni pabrik pupuk NPK dan pupuk urea bisa selesai sesuai target.
“Berdasarkan perkembangan pembangunan pabrik pupuk NPK dan pabrik urea proyek revitalisasi itu, diprediksi bisa selesai sesuai target, yakni akhir 2015. Sehingga sudah mulai melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan petani dalam negeri, terutama di sembilan rayon provinsi, meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta ekspor.” Pungkasnya.(ers/jpnn)
24 November 2024
PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) terus melakukan pembangunan usaha. Salah satunya, dengan membangun satu pabrik pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK). “Kami selama ini hanya fokus memproduksi pupuk urea dan amonia, kini berupaya melakukan pengembangan kegiatan usaha dengan membangun satu unit pabrik pupuk NPK dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri Sulfa Ghanie, kemarin.
Dia menjelaskan, manajemen perusahaan berupaya terus melakukan pengembangan kegiatan usaha. Langkah tersebut untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan pendapatan, sehingga kesejahteraan karyawan terjamin.“Selain mengembangkan kegiatan usaha, perseroan juga terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas produksi pupuk urea,” ujar Sulfa.
Khusus peningkatan kapasitas produksi pupuk urea yang menjadi bisnis utama PT Pusri, pihaknya secara bertahap memprogramkan proyek revitalisasi empat pabrik yang dimiliki sekarang ini yang usianya sudah tua. Menurutnya, pabrik-pabrik tersebut sudah berumur di atas 36 tahun dan kurang efisien.,“Saat ini sedang dilaksanakan proyek revitalisasi atau penggantian satu pabrik dari empat pabrik pupuk yang kondisinya paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun 1974,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Proyek revitalisasi pabrik yang telah dilakukan sejak pertengahan 2013 dan saat ini revitalisasi telah mencapai sekitar 70 persen. Diharapkan semua kegiatan pembangunan pabrik baru yakni pabrik pupuk NPK dan pupuk urea bisa selesai sesuai target. Dia optimis, pada akhir 2015 sudah mulai melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan petani dalam negeri. “Terutama di sembilan rayon provinsi, meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewah Yogyakarta, serta ekspor” katanya.
Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation. Nilai investasi mencapai Rp 7,4 Triliun.24 November 2024
Editor: Maryati
Sumber: http://www.antaranews.com
24 November 2024
Solopos.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menyiapkan 190.000 ton lebih pupuk urea bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di sembilan provinsi rayon menghadapi musim tanam tahap kedua ini.
“Peningkatan jumlah stok dilakukan untuk menjamin tersedianya pupuk urea bersubsidi bagi petani di Provinsi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan pada musim tanam tahap kedua yang dimulai sejak Oktober 2014 hingga Maret 2015,” kata Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ghanie di Palembang, Senin (24/11/2014).
Dia menambahkan pupuk urea di gudang seluruh provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuk petani oleh PT Pusri sekarang tersedia cukup banyak atau sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Dia menjelaskan menghadapi musim tanam tahap kedua ini, petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena persediaan yang ada di gudang sekitar sentra produksi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani.
Distribusi pupuk urea bersubsidi ke sembilan provinsi rayon tersebut hingga kini tidak ada masalah, karena produksi keempat pabrik PT Pusri ini berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan.
“Sekarang ini semua pabrik PT Pusri di Kota Palembang beroperasi secara normal meskipun kondisinya berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994 saat ini dalam kondisi cukup prima,” ujarnya.
Untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani dalam negeri sesuai dengan RDKK petani, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi dengan prioritas penggantian pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974.
Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.
Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.
“Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, pabrik baru diperkirakan sudah mulai berproduksi pada akhir 2015 dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun,” kata Sulfa.
Solopos/Antara
24 November 2024
Editor: Yudi Abdullah
COPYRIGHT © 2014
24 November 2024
PALEMBANG, SRIPO- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang untuk tahun 2014 ini menargetkan bisa memproduksi pupuk urea 2,050 juta ton. Terhitung hingga 11 November 2014 terealisasi 1.151.989 ton amoniak dan 1.758.864 ton urea.
“Produksi pupuk kami cukup baik, yakni sekitar 6.000 ton perhari , artinya sampai hari ini sudah mencapai 43 ribu ton,' ujar Sulfa Ganie, Manager Humas dalam kegiatan peresmian Unit Hemodialisis dan penyerahan mobil jenazah kepada RS Pusri, Selasa (18/11).
Memasuki musim tanam Oktober hingga Maret mendatang, Pusri juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani. “Petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena persediaan yang ada digudang sekitar sentra produksi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani, kami menyiapkan 130.000 ton pupuk urea besubsidi” ujarnya.
Saat ini PT Pusri memiliki tanggug jawab memenuhi kebutuhan pupuk petani di sembilan rayon yang meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewah Yogyakarta. Distribusi pupuk urea bersubsidi dan nonsubsidi keberbagai provinsi tersebut hingga kini tidak ada masalah karena produksi keempat pabrik PT Pusri di Palembang ini berjalan lancar.
Keempat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,2 juta ton per tahun itu beroperasi dengan baik secara normal meskipun kondisi sudah berusia tua, yakni pabrik urea paling tua adalah pabrik Pusri II yang dibangun tahun 1974, sedangkan yang usia paling muda adalah Pabrik Pusri 1B yang dibangun pada tahun 1994.
Menurut Sulfa, kegiatan produksi keempat pabrik yang ada sekarang ini berjalan lancar. Sedangkan pengiriman pupuk ke berbagai daerah sentra produksi pertanian di sembilan rayon juga tidak ada hambatan, baik melalui darat maupun melalui laut.
Sementara itu, untuk menigkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan PT Pusri juga meresmikan unit Hemodialisis. “Unit hemodialisis ini khusus untuk pasien gagal ginjal, untuk melakukan cuci darah. Dulunya RS Pusri hanya mempunyai 4 ruangan khusus cuci darah, dan ini sangat kurang karena setiap harinya pasien cuci darah terus meningkat,” ujar dr. Priyanto Swasono, MARS Direktur Utama RS Pusri.
Unit Hemodialisis ini kapasitasnya bisa untuk 12 orang. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pusri karena sudah memberikan bantuan berupa mobil jenazah, sehingga menggantikan mobil yang sudah tidak layak selama ini,” ujarnya.
Unit hemodialisis ini beroperasi mulai pukul 08.00-18.00 WIB. “Namun apabila pasien yang membutuhkan cuci darah segera akan dilayani karena ada petugas yang stand by,” ujarnya.(cr5)
24 November 2024
CILACAP(KRjogja.com)- Para petani di Kabupaten Cilacap diminta tidak resah dengan isu yang menyebut akan terjadi kelangkaan pupuk jelang musim tanam Musim Tanam I (MT I) 2014/2015, karena stok pupuk urea bersubsidi yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Dari alokasi awal pupuk sebanyak 27.021 ton, Cilacap kembali mendapat tambahan kuota sebanyak 7.500 ton. Artinya, untuk tahun 2014 ini, alokasi pupuk secara keseluruhan mencapai 34.521 ton,"kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap Ir Gunawan, Jumat (14/11/2014).
Menurutnya, tak hanya pupuk urea bersubsidi yang ditambah alokasinya. Pupuk lainnya seperti jenis SP-36, dari alokasi semula tahun ini sebanyak 6.777 ton berubah menjadi 8.086 atau naik 19,3 persen. Pupuk ZA naik hampir 81 persen menjadi 4.907 ton, NPK naik 24 persen menjadi 15.164 ton dan pupuk organik alokasinya naik 9,6 persen atau menjadi 11.027 ton.(Mak)
Yon Haryono | http://krjogja.com
24 November 2024
WONOSARI (KRjogja.com) - Disrtribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Gunungkidul terkendala kurangnya alat transportasi yang dimiliki pengecer. Hingga akhir Oktober 2014 penyerapan pupuk bersubsidi dari petani baru sebesar 5.652 ton dari kuota 2014 sebanyak 10.830 ton atau baru sekitar 51 persen.
Banyak kelompok lewat pengecer yang menebus pupuk belum bisa dikirim karena harus antri, karena minimnya tenaga bongkar,” kata kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Ir Sukadiyono kepada KRjogja.com, Jumat (14/11/2014).
Namun, kata Sukadiyono didampingi Kasi Pupuk dan Pestisida Sugito, guna mengantisipasi terjadinya keterlambatan sampai kelangkaan pupuk pada musim tanam 2014/2015 ini, pihaknya terus melakukan pamantauan baik di tingkat distributor, pengecer dan kelompok tani. Dari hasil ceking terakhir seluruh distributor sudah tidak istok pupuk, karena sudah dikirim ke pengecer. Demikian pula hampir seluruh kelompok tani sudah menebus sesuai dengan Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). “Hanya saja kelompok sudah menebus tetapi belum dikirim,” katanya menyitir pernyataan sejumlah ketua kelompok tani.
Guna mangatasi kekurangan tenaga bongkar di Gudang Jeruksari para distributor swasta terpaksa membawa tenaga bongkar dan muat sendiri, hanya saja untuk Distributor PPI karena ada aturan dari perusahaannya terpaksa penyalurannya agak terlambat karena tidak bisa menyediakan tenaga bongkar.
Dikatakan sisa pupuk bersubsidi yang belum terserap masih sekitar 5.178 ton akan banyak terserap pada November ini. Karena penebusan pada akhir Oktober lalu belum banyak yang terkirim. Apalagi sebentar lagi petani sudah siap memupuk tanaman, sehingga permintaan dari kelompok akan mengalir. (Awa)
Sumber: http://krjogja.com
Agus Sigit
24 November 2024
WONOGIRI, suaramerdeka.com – Musim hujan sudah mulai tiba di wilayah Kabupaten Wonogiri. Para petani di kabupaten tersebut telah bersiap mengolah lahan untuk memulai masa tanam pertama (MT1). Di sisi lain, alokasi pupuk di kabupaten tersebut ditambah untuk mengantisipasi permintaan pupuk dari petani.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Kabupaten Wonogiri, Safuan mengatakan, hujan yang turun di daerah itu sudah cukup stabil. “Petani bersiap-siap untuk mengolah tanah sebelum memulai masa tanam,” katanya, Rabu(12/11).
Para petani di sawah-sawah tadah hujan juga sudah bersiap untuk mengolah tanahnya. Demikian juga dengan petani yang sawahnya berada di jaringan irigasi.
Untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan, alokasi pupuk di kabupaten itu ditambah. Pupuk Urea yang semula hanya dialokasikan 24.682 ton, kini ditambah menjadi 34.182 ton. Pupuk SP36 yang semula hanya dialokasikan 5.566 ton, kini
ditambah menjadi 6.489 ton.
Pupuk ZA yang semula hanya dialokasikan 4.305 ton, kini ditambah menjadi 6.141 ton. Pupuk NPK yang semula hanya dialokasikan 15.207 ton, kini ditambah menjadi 20.074 ton. Adapun pupuk Petroganik yang semula hanya dialokasikan 7.137 ton, kini ditambah menjadi 15.193 ton.
Dengan peningkatan alokasi pupuk tersebut, pihaknya optimistis tidak terjadi kelangkaan pupuk. “Ketersediaan pupuk sudah mencukupi karena bulan lalu ada tambahan alokasi,” ujarnya.24 November 2024
24 November 2024
Suarapemred.com - Lahan lebak dangkal milik Pondok Pesantren, Al Ittifaqiyah Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir ini tampak terurus dan tandus. Di sana-sini ada lahan yang digenangi air dan bagian lain ada yang sudah dikelola. Terlihat tambak yang dibiarkan seadanya. Mungkin karena musim kemarau, suasana di tempat ini terlihat gersang. Padahal arealnya cukup luas 43 hektar.
Di tempat ini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mencoba melakukan budidaya dua jenis tanaman bambu, Petung dan Ampel. Sebelumnya sudah dua daerah berbeda yang ditanami tanaman sejenis. Pertama di RS Kusta desa Mariana Kabupaten Abanyuasin, menyusul tempat ke dua di bantaran Sungsi Musi Palembang pada 2013 lalu.
Di tempat ini sudah ditanam 300 jenis bambu tersebut. Sementara program CSR perusahaan ini menanam 1000 bambu untuk membantu program Go Greenn nya pemerintah.
Menurut Direktur Utama PT Pusri Palembang, Musthofa tahap pertama bambu yang ditanam ini jenis Petung dan Ampel. Bibitnya didatangkan dari Yogyakarta. Dalam empat tahun ke depan, bambu-bambu ini akan menjadi rumpun dan mampu mencegah erosi. Disisi lain perbaikan persediaan air tanah yang bersifat permanen.
Bambu mampu menyerap karbon dioksida dan membersihkan udara disekitarnya. Tanaman bambu juga memiliki prospek tinggi sebagai tanaman industri, yaitu alternatif pengganti seluruh fungsi kayu, bahan baku industri tekstil serta bahan baku industri kreatif. "Hasil penanaman bambu dan pohon penghijsusn ini Insya Allah dapag memberikan manfaag bagi kita semua," kata Musthofa.
Program penanaman bambu ini, menurut Zmusthofa akan terus dipantau Pusri agar dapat tu buh dengan baik. Kunci sukses dalam pelestarian bambu diantaranya, ketersediaan lahan penanaman, jenis bambu yang ditanam, pembinaan dan pendampingan teknologi, serta industri dan akses pasar.
Indonesia, merupakan peringkat tiga di dunia kategori negafa yang paling banyak ditumbuhi bambu. Nilai bisnis bambu di dunia saat ini mencapai 7 juta dolar Amerika. Dari 1.500 jenis bambu yang sudah di kenal, 147 diantara beradal dari Indonesia. Bambu-bambu itu memiliki nilai jual tinggi.
"Kami berkomitmen, agar bambu yang ditanam nantinya dapat menjadi daya dukung kegiatan belajar-mengajar di pondok pesantren dan masyarakat sekitar dan bahan dasar industri bambu Indonesia," kats Dirut Musthofa.
Dalam lima tahun ke depan, katanya, selain melakukan pengawasan, Pusri juga akan memberikan bimbingan mengenal teknik pengawetan bambu, aneka industri kreatif, pol kemitraan industri bambu dan penanaman pohon penghijsuan lainnya.
Bambu memang bisa dibuat jadi apa saja. Mulai rebung hingga tunas jadi bahan yang berguna dan bisa dimakan. Di sisi lain, budaya Indonesia tidak terlepas dari peranan bambu. Ya untuk rumah rakit, rumah, tempat tidur, alat musik, alat memasak, hingga senjata yang digunakan melawan penjajah.
Kini bambu-bambu itu sudah ditanam. Ada 1.500 santri ditempat ini bergotong royong melakukan penanam bambu. Sudah tentu dibenak mereka terbersit harapan, ke depan bambu adalah salah satu masalah depan mereka, dalam menjalani kehidupan selanjutnya dan menjaga bumi negeri ini agar tetap hijau dan lestari. [Ida Syahrul]
24 November 2024