Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

24 November 2024

Pusri Bangun Pabrik NPK

JAKARTA, RP – PT Pupuk Sriwidjaja tengah melakukan pengembangan usaha dengan membangun satu pabrik pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor dan kalium atau NPK. Pusri yang berkantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan ini selama ini hanya fokus memproduksi pupuk urea dan amonia.

 

Manajer Hubungan Masyarakat Pusri Sulfa Ganie mengatakan, perusahaan pelat merah di bidang industry pupuk ini kini berupaya melakukan pengembangan kegiatan usaha dengan membangun satu unit pabrik pupuk NPK dalam kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun. Manajemen perusahaan, kata dia, beruapa terus melakukan pengembangan kegiatan usaha untuk meningkatkan daya saing perusahaan serta menigkatkan pendapatan. Sehingga dapat berkembang lebih besar dan kesejahteraan karyawan terjamin.

 

Selain mengembangkan kegiatan usaha, kami pun terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas produksi pupuk urea. Khusus peningkatan kapasitas produksi pupuk urea yang menajdi bisnis utama Pusri,” ungkap Sulfa dalam rilis yang diterima koran ini, pada Selasa (2/12).

 

Pusri, lanjut Sulfa, secara bertahap memprogramkan proyek revitalisasi empat pabrik yang dimiliki sekarang ini yang usianya sudah tua, atau diatas 36 tahun dan kurang efisien. “Saat ini sedang dilaksanakan proyek revitalisasi atau penggantian satu pabrik dari empat pabrik pupuk yang kondisinya paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun tahun 1974,” tulisnya.

 

Proyek revitalisasi pabrik yang telah dilakukan sejak pertengahan 2013 itu, kata dia, saat ini telah mencapai sekitar 70 persen. Diharapkan semua kegiatan pembangunan pabrik baru, yakni pabrik pupuk NPK dan pupuk urea bisa selesai sesuai target.

 

Berdasarkan perkembangan pembangunan pabrik pupuk NPK dan pabrik urea proyek revitalisasi itu, diprediksi bisa selesai sesuai target, yakni akhir 2015. Sehingga sudah mulai melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan petani dalam negeri, terutama di sembilan rayon provinsi, meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta ekspor.” Pungkasnya.(ers/jpnn)

 



Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

PT Pusri Bangun Pabrik Pupuk Kapasitas 1000 Ribu Ton Per Tahun

PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) terus melakukan pembangunan usaha. Salah satunya, dengan membangun satu pabrik pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK). “Kami selama ini hanya fokus memproduksi pupuk urea dan amonia, kini berupaya melakukan pengembangan kegiatan usaha dengan membangun satu unit pabrik pupuk NPK dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri Sulfa Ghanie, kemarin.

 Dia menjelaskan, manajemen perusahaan berupaya terus melakukan pengembangan kegiatan usaha. Langkah tersebut untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan pendapatan, sehingga kesejahteraan karyawan terjamin.“Selain mengembangkan kegiatan usaha, perseroan juga terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas produksi pupuk urea,” ujar Sulfa.

Khusus peningkatan kapasitas produksi pupuk urea yang menjadi bisnis utama PT Pusri, pihaknya secara bertahap memprogramkan proyek revitalisasi empat pabrik yang dimiliki sekarang ini yang usianya sudah tua. Menurutnya, pabrik-pabrik tersebut sudah berumur di atas 36 tahun dan kurang efisien.,“Saat ini sedang dilaksanakan proyek revitalisasi atau penggantian satu pabrik dari empat pabrik pupuk yang kondisinya paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun 1974,” ujarnya.

 Ia mengungkapkan, Proyek revitalisasi pabrik yang telah dilakukan sejak pertengahan 2013 dan saat ini revitalisasi telah mencapai sekitar 70 persen. Diharapkan semua kegiatan pembangunan pabrik baru yakni pabrik pupuk NPK dan pupuk urea bisa selesai sesuai target. Dia optimis, pada akhir 2015 sudah mulai melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan petani dalam negeri. “Terutama di sembilan rayon provinsi, meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewah Yogyakarta, serta ekspor” katanya.

 Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation. Nilai investasi mencapai Rp 7,4 Triliun.

(Rakyat Merdeka)
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Menteri Pertanian tunjuk langsung penyedia benih-pupuk
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menunjuk langsung badan usaha milik negara PT Sang Hyang Seri, PT Pertani dan PT Pupuk Indonesia Holding Company sebagai penyedia benih dan pupuk untuk bantuan pertanian guna menghemat waktu karena musim tanam sudah berlangsung.

"Untuk benih dan pupuk sudah ditunjuk langsung ke badan usaha milik negara. Saya tunjuk langsung kepada BUMN karena sudah enggak ada waktu," kata Amran sesuai memimpin rapat swasembada pangan di Kementerian Pertanian Jakarta, Senin.

Amran mengatakan musim tanam sudah tiba sehingga sudah tidak memungkinkan bagi pemerintah untuk melakukan tender dalam menetapkan penyedia pupuk dan benih.

"Kondisinya tidak bisa kita tawar, karena ada tanaman semusim yang tidak bisa ditunda. Selain itu, hama juga kan tidak mungkin menunggu sampai tender selesai. Makanya momentum ini saya gunakan dengan baik," katanya.

PT Sang Hyang Seri, PT Pertani dan PT Pupuk Indonesia Holding Company diminta menyalurkan benih dan pupuk kepada para petani di 12 provinsi termasuk Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Lampung, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Penyediaan benih dan pupuk berkualitas ditargetkan bisa meningkatkan produksi pertanian antara lima persen sampai 10 persen tahun depan.

"Pupuk subsidi sudah ada di lapangan. Tinggal disalurkan. Doakan semoga berjalan lancar," katanya.

Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan benih dan pupuk serta alat mesin pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan 500.000 hektare lahan pertanian di 12 provinsi dengan anggaran Rp1,3 triliun selama musim tanam pertama (periode Oktober-Maret).

Optimalisasi potensi lahan pertanian, dan perbaikan saluran irigasi ditargetkan bisa mendorong peningkatan produksi beras menjadi 73,4 juta ton gabah kering giling pada 2015 atau naik dari produksi 70,61 juta ton gabah kering giling pada 2014.

Sementara produksi jagung pada 2015 ditargetkan mencapai 20,9 juta ton pipilan kering, atau naik 1,77 juta ton pipilan kering dari 19,13 juta ton pipilan kering pada produksi tahun 2014.

Dan produksi kedelai ditargetkan naik menjadi 1,78 juta ton biji kering atau naik 860.000 ton dari 921.340 ton biji kering pada produksi 2014. (T. A062)

Editor: Maryati
Sumber: http://www.antaranews.com

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

PUPUK BERSUBSIDI : Stok Diklaim Cukup, PT Pusri Siapkan 190.000 Ton Urea untuk 9 Provinsi

Solopos.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menyiapkan 190.000 ton lebih pupuk urea bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di sembilan provinsi rayon menghadapi musim tanam tahap kedua ini.

“Peningkatan jumlah stok dilakukan untuk menjamin tersedianya pupuk urea bersubsidi bagi petani di Provinsi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan pada musim tanam tahap kedua yang dimulai sejak Oktober 2014 hingga Maret 2015,” kata Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ghanie di Palembang, Senin (24/11/2014).

Dia menambahkan pupuk urea di gudang seluruh provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuk petani oleh PT Pusri sekarang tersedia cukup banyak atau sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Dia menjelaskan menghadapi musim tanam tahap kedua ini, petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena persediaan yang ada di gudang sekitar sentra produksi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani.

Distribusi pupuk urea bersubsidi ke sembilan provinsi rayon tersebut hingga kini tidak ada masalah, karena produksi keempat pabrik PT Pusri ini berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan.

“Sekarang ini semua pabrik PT Pusri di Kota Palembang beroperasi secara normal meskipun kondisinya berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994 saat ini dalam kondisi cukup prima,” ujarnya.

Untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani dalam negeri sesuai dengan RDKK petani, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi dengan prioritas penggantian pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974.

Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.

“Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, pabrik baru diperkirakan sudah mulai berproduksi pada akhir 2015 dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun,” kata Sulfa.

Editor: Rohmah Ermawati|

Solopos/Antara

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

PT Pusri Tingkatkan Stok Urea Sembilan Provinsi
Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaja berupaya meningkatkan jumlah stok pupuk urea di sentra produksi pertanian sembilan provinsi rayon menghadapi musim tanam tahap kedua ini, kata Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ganie.

"Peningkatan jumlah stok dilakukan untuk menjamin tersedianya pupuk urea bersubsidi bagi petani di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan pada musim tanam tahap kedua yang dimulai sejak Oktober 2014 hingga Maret 2015," kata Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ganie di Palembang, Senin.

Menurut dia untuk memenuhi kebutuhan petani di sembilan provinsi rayon yang kebutuhan pupuknya menjadi tanggung jawab PT Pusri, sekarang ini telah disiapkan sekitar 190 ribu ton lebih pupuk urea bersubsidi di tingkat pabrik dan gudang masing-masing sentra produksi pertanian.

Pupuk urea di gudang seluruh provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuk petani oleh PT Pusri sekarang tersedia cukup banyak atau sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), katanya.

Dia menjelaskan menghadapi musim tanam tahap kedua ini, petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena persediaan yang ada di gudang sekitar sentra produksi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani.

Distribusi pupuk urea bersubsidi ke sembilan provinsi rayon tersebut hingga kini tidak ada masalah, karena produksi keempat pabrik PT Pusri ini berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan.

"Sekarang ini semua pabrik PT Pusri di Kota Palembang beroperasi secara normal meskipun kondisinya berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994 saat ini dalam kondisi cukup prima," ujarnya.

Untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani dalam negeri sesuai dengan RDKK petani, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi dengan prioritas penggantian pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974.

Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.

Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, pabrik baru diperkirakan sudah mulai berproduksi pada akhir 2015 dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun, kata Sulfa.

Editor: Yudi Abdullah
COPYRIGHT © 2014

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Pusri Pasang Target 2 Juta Ton

PALEMBANG, SRIPO- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang untuk tahun 2014 ini menargetkan bisa memproduksi pupuk urea 2,050 juta ton. Terhitung hingga 11 November 2014 terealisasi 1.151.989 ton amoniak dan 1.758.864 ton urea.

“Produksi pupuk kami cukup baik, yakni sekitar 6.000 ton perhari , artinya sampai hari ini sudah mencapai 43 ribu ton,' ujar Sulfa Ganie, Manager Humas dalam kegiatan peresmian Unit Hemodialisis dan penyerahan mobil jenazah kepada RS Pusri, Selasa (18/11).

Memasuki musim tanam Oktober hingga Maret mendatang, Pusri juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani. “Petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena persediaan yang ada digudang sekitar sentra produksi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani, kami menyiapkan 130.000 ton pupuk urea besubsidi” ujarnya.

Saat ini PT Pusri memiliki tanggug jawab memenuhi kebutuhan pupuk petani di sembilan rayon yang meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewah Yogyakarta. Distribusi pupuk urea bersubsidi dan nonsubsidi keberbagai provinsi tersebut hingga kini tidak ada masalah karena produksi keempat pabrik PT Pusri di Palembang ini berjalan lancar.

Keempat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,2 juta ton per tahun itu beroperasi dengan baik secara normal meskipun kondisi sudah berusia tua, yakni pabrik urea paling tua adalah pabrik Pusri II yang dibangun tahun 1974, sedangkan yang usia paling muda adalah Pabrik Pusri 1B yang dibangun pada tahun 1994.

Menurut Sulfa, kegiatan produksi keempat pabrik yang ada sekarang ini berjalan lancar. Sedangkan pengiriman pupuk ke berbagai daerah sentra produksi pertanian di sembilan rayon juga tidak ada hambatan, baik melalui darat maupun melalui laut.

Sementara itu, untuk menigkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan PT Pusri juga meresmikan unit Hemodialisis. “Unit hemodialisis ini khusus untuk pasien gagal ginjal, untuk melakukan cuci darah. Dulunya RS Pusri hanya mempunyai 4 ruangan khusus cuci darah, dan ini sangat kurang karena setiap harinya pasien cuci darah terus meningkat,” ujar dr. Priyanto Swasono, MARS Direktur Utama RS Pusri.

Unit Hemodialisis ini kapasitasnya bisa untuk 12 orang. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pusri karena sudah memberikan bantuan berupa mobil jenazah, sehingga menggantikan mobil yang sudah tidak layak selama ini,” ujarnya.

Unit hemodialisis ini beroperasi mulai pukul 08.00-18.00 WIB. “Namun apabila pasien yang membutuhkan cuci darah segera akan dilayani karena ada petugas yang stand by,” ujarnya.(cr5)





Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Musim Tanam, Stok Pupuk Cukup

CILACAP(KRjogja.com)- Para petani di Kabupaten Cilacap diminta tidak resah dengan isu yang menyebut akan terjadi kelangkaan pupuk jelang musim tanam Musim Tanam I (MT I) 2014/2015, karena stok pupuk urea bersubsidi yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan.

"Dari alokasi awal pupuk sebanyak 27.021 ton, Cilacap kembali mendapat tambahan kuota sebanyak 7.500 ton. Artinya, untuk tahun 2014 ini, alokasi pupuk secara keseluruhan mencapai 34.521 ton,"kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap Ir Gunawan, Jumat (14/11/2014).

Menurutnya, tak hanya pupuk urea bersubsidi yang ditambah alokasinya. Pupuk lainnya seperti jenis SP-36, dari alokasi semula tahun ini sebanyak 6.777 ton berubah menjadi 8.086 atau naik 19,3 persen. Pupuk ZA naik hampir 81 persen menjadi 4.907 ton, NPK naik 24 persen menjadi 15.164 ton dan pupuk organik alokasinya naik 9,6 persen atau menjadi 11.027 ton.(Mak)


 Yon Haryono | http://krjogja.com

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Pupuk Bersubsidi Baru Terserap 51 Persen

WONOSARI (KRjogja.com) - Disrtribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Gunungkidul terkendala  kurangnya alat transportasi yang dimiliki pengecer. Hingga akhir Oktober 2014 penyerapan pupuk bersubsidi dari petani baru sebesar 5.652 ton dari kuota 2014 sebanyak 10.830 ton atau baru sekitar 51 persen.

Banyak kelompok lewat pengecer yang menebus pupuk belum bisa dikirim karena harus antri, karena minimnya tenaga bongkar,” kata kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Ir Sukadiyono kepada KRjogja.com, Jumat (14/11/2014).

Namun, kata Sukadiyono didampingi Kasi Pupuk dan Pestisida Sugito, guna mengantisipasi terjadinya keterlambatan sampai kelangkaan pupuk pada musim tanam 2014/2015 ini, pihaknya terus melakukan pamantauan baik di tingkat distributor, pengecer dan kelompok tani. Dari hasil ceking terakhir seluruh distributor sudah tidak istok pupuk, karena sudah dikirim ke pengecer. Demikian pula hampir seluruh kelompok tani sudah menebus sesuai dengan Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). “Hanya saja kelompok sudah menebus tetapi belum dikirim,” katanya menyitir pernyataan sejumlah ketua kelompok tani.

Guna mangatasi kekurangan tenaga bongkar di Gudang Jeruksari para distributor swasta terpaksa membawa tenaga bongkar dan muat sendiri, hanya saja untuk Distributor PPI karena ada aturan dari perusahaannya terpaksa penyalurannya agak terlambat karena tidak bisa menyediakan tenaga bongkar.

Dikatakan sisa pupuk bersubsidi yang belum terserap masih sekitar 5.178 ton akan banyak terserap pada November ini. Karena penebusan pada akhir Oktober lalu belum banyak yang terkirim. Apalagi sebentar lagi petani sudah siap memupuk tanaman, sehingga permintaan dari kelompok akan mengalir. (Awa)

Sumber: http://krjogja.com
Agus Sigit

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Jelang Masa Tanam, Alokasi Pupuk Ditambah

WONOGIRI, suaramerdeka.com – Musim hujan sudah mulai tiba di wilayah Kabupaten Wonogiri. Para petani di kabupaten tersebut telah bersiap mengolah lahan untuk memulai masa tanam pertama (MT1). Di sisi lain, alokasi pupuk di kabupaten tersebut ditambah untuk mengantisipasi permintaan pupuk dari petani.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Kabupaten Wonogiri, Safuan mengatakan, hujan yang turun di daerah itu sudah cukup stabil. “Petani bersiap-siap untuk mengolah tanah sebelum memulai masa tanam,” katanya, Rabu(12/11).

Para petani di sawah-sawah tadah hujan juga sudah bersiap untuk mengolah tanahnya. Demikian juga dengan petani yang sawahnya berada di jaringan irigasi.

Untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan, alokasi pupuk di kabupaten itu ditambah. Pupuk Urea yang semula hanya dialokasikan 24.682 ton, kini ditambah menjadi 34.182 ton. Pupuk SP36 yang semula hanya dialokasikan 5.566 ton, kini
ditambah menjadi 6.489 ton.

Pupuk ZA yang semula hanya dialokasikan 4.305 ton, kini ditambah menjadi 6.141 ton. Pupuk NPK yang semula hanya dialokasikan 15.207 ton, kini ditambah menjadi 20.074 ton. Adapun pupuk Petroganik yang semula hanya dialokasikan 7.137 ton, kini ditambah menjadi 15.193 ton.

Dengan peningkatan alokasi pupuk tersebut, pihaknya optimistis tidak terjadi kelangkaan pupuk. “Ketersediaan pupuk sudah mencukupi karena bulan lalu ada tambahan alokasi,” ujarnya.
(Khalid Yogi/ CN40/ SM Network)

sumber: http://berita.suaramerdeka.com
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

PT Pusri Siapkan 180 Ribu Ton Urea Bersubsidi
TEMPO.CO, Palembang - Sekretaris PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Zain Ismed mengatakan telah menyiapkan 180 ribu ton urea bersubsidi untuk musim tanam ke II periode Oktober 2014 hingga Maret 2015 mendatang.

Jumlah tersebut dipastikan dapat memenuhi kebutuhan petani di sembilan provinsi di Sumatera dan Jawa, yang menjadi tanggung jawab PT Pusri. Sembilan provinsi tersebut adalah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. “Untuk masing-masing daerah kami menyiapkan stok 2,5 kali dari ketentuan,” kata Zain, Kamis, 13 November 2014.

Menurut Zain, dengan stok tersebut maka kebutuhan petani akan aman. Selain didasarkan penghitungan serta pengalaman tahun yang lalu, juga disesuaikan dengan jumlah petani maupun luasan areal tanam. Namun jika kurang, maka segera ditambah setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ghanie menjelaskan pupuk tersebut sudah berada di gudang-gudang pada sentra pertanian. Sebagian lagi masih disimpan di pabrik. “Kapan pun dibutuhkan, kami siap untuk mendistribusikannya,” ujarnya.

Sulfa menjelaskan pupuk urea yang sudah didistribusikan di gudang sembilan provinsi sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) petani. Itu sebabnya dia meminta para petani tidak perlu menghawatirkan ketersedian pupuk pada musim tanam tahun ini hingga tahun depan.

Distribusi pupuk urea bersubsidi, juga pupuk nonsubsidi ke sembilan provinsi tersebut, baik melalui angkutan darat maupun laut, hingga saat ini tidak ada hambatan. Selain itu produksi dari empat pabrik miliki PT Pusri di Palembang berjalan lancar meskipun sudah berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah Pusri 1B yang dibangun pada 1994. “Untuk menjaga eksistensi perusahaan, secara bertahap kami melakukan revitalisasi atau pembangunan pabrik baru,” ucap Sulfa.

PARLIZA HENDRAWAN
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Menanam Bambu Berharap Berkah

Suarapemred.com - Lahan lebak dangkal milik Pondok Pesantren, Al Ittifaqiyah Indralaya,  Kabupaten Ogan Ilir ini tampak terurus dan tandus. Di sana-sini ada lahan yang digenangi air dan bagian lain ada yang sudah dikelola. Terlihat tambak yang dibiarkan seadanya. Mungkin karena musim kemarau, suasana di tempat ini terlihat gersang. Padahal arealnya cukup luas 43 hektar.

 Di tempat ini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mencoba melakukan budidaya dua jenis tanaman bambu, Petung dan Ampel. Sebelumnya sudah dua daerah berbeda yang ditanami tanaman sejenis. Pertama di RS Kusta desa Mariana Kabupaten Abanyuasin, menyusul tempat ke dua di bantaran Sungsi Musi Palembang pada 2013 lalu.

Di tempat ini sudah ditanam 300 jenis bambu tersebut. Sementara program CSR perusahaan ini menanam 1000 bambu untuk membantu program Go Greenn nya pemerintah.

 Menurut Direktur Utama PT Pusri Palembang, Musthofa tahap pertama bambu yang ditanam ini jenis Petung dan Ampel. Bibitnya didatangkan dari Yogyakarta. Dalam empat tahun ke depan, bambu-bambu ini akan menjadi rumpun dan mampu mencegah erosi. Disisi lain perbaikan persediaan air tanah yang bersifat permanen. 

Bambu mampu menyerap karbon dioksida dan membersihkan udara disekitarnya. Tanaman bambu juga memiliki prospek tinggi sebagai tanaman industri, yaitu alternatif pengganti seluruh fungsi kayu, bahan baku industri tekstil serta bahan baku industri kreatif. "Hasil penanaman bambu dan pohon  penghijsusn ini Insya Allah dapag memberikan manfaag bagi kita semua," kata Musthofa.

Program penanaman bambu ini, menurut Zmusthofa akan terus dipantau Pusri agar dapat tu buh dengan baik. Kunci sukses dalam pelestarian bambu diantaranya, ketersediaan lahan penanaman, jenis bambu yang ditanam, pembinaan dan pendampingan teknologi, serta industri dan akses pasar.

  Indonesia, merupakan peringkat tiga di dunia kategori negafa yang paling banyak ditumbuhi bambu. Nilai bisnis bambu di dunia saat ini mencapai 7 juta dolar Amerika. Dari 1.500 jenis bambu yang sudah di kenal, 147 diantara beradal dari Indonesia. Bambu-bambu itu memiliki nilai jual tinggi.

 "Kami berkomitmen, agar bambu yang ditanam nantinya dapat menjadi daya dukung kegiatan belajar-mengajar di pondok pesantren dan masyarakat sekitar dan bahan dasar industri bambu Indonesia," kats Dirut Musthofa.

 Dalam lima tahun ke depan, katanya, selain melakukan pengawasan, Pusri juga akan memberikan bimbingan mengenal teknik pengawetan bambu, aneka industri kreatif, pol kemitraan industri bambu dan penanaman pohon penghijsuan lainnya.

 Bambu  memang bisa  dibuat jadi apa saja. Mulai rebung hingga  tunas jadi bahan yang berguna dan bisa dimakan. Di sisi lain, budaya Indonesia  tidak terlepas dari peranan bambu. Ya untuk  rumah rakit, rumah, tempat tidur, alat musik, alat memasak, hingga senjata yang digunakan melawan penjajah. 

 Kini bambu-bambu itu sudah ditanam. Ada 1.500 santri ditempat ini bergotong royong melakukan penanam bambu. Sudah tentu dibenak mereka terbersit harapan, ke depan bambu adalah salah satu masalah depan mereka, dalam menjalani kehidupan selanjutnya dan menjaga bumi negeri ini agar tetap hijau dan lestari. [Ida Syahrul]

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Pusri tanam 1.000 Batang Bambu Penghijauan
Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang kerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan menanam 1.000 batang bibit bambu sebagai tanaman penghijauan untuk melestarikan lingkungan hidup.

Pengembangan tanaman bambu (bambuseae)jenis "bambu petung" dan "ampel" tersebut ditandai penandatanganan kerja sama antara Direktur Utama PT Pusri Musthofa dan Ketua Yayasan Islam Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah KH Syamsul Bahri di dampingi Pimpinan Ponpes Mudrik Qori sekaligus penanaman bambu di lingkungan ponpes setempat, Rabu.

Penanaman 1.000 batang tanaman penghijauan bambu di Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya (berjarak sekitar 34 Km dari Kota Palembang), selain meningkatkan pengembangan program kepedulian lingkungan dan pembinaan sosial (program CSR), juga dalam rangkaian menyambut "Hari Bambu Indonesia" yang jatuh pada 26 November 2014.

Menurut Musthofa, penanaman pohon penghijauan ini juga guna membantu program pemerintah (Go Green) yaitu dengan mewujudkan 1.000 batang tanaman bambu.

PT Pusri dalam setahun terakhir untuk tahap pertama telah menanam pohon bambu di bantaran Sungai Musi yang dinilai rawan tergerus abrasi bekerja sama dengan masyarakat.

Penanaman bambu di lahan Ponpes yang memiliki lahan lebih kurang 43 hektare dengan kondisi tandus tersebut melibatkan semua santri. Untuk tahap awal sejak 19 September 2014 telah menanam sebanyak 300 batang.

Perusahaan pupuk ini nantinya juga memanfaatkan lahan ponpes untuk mengembangkan jenis tanaman penghijauan lainnya seperti trembesi dan kayu balam yang memiliki nilai ekonomis sama seperti bambu jenis petung dan ampel.

PT Pusri selain menyediakan bibit bambu yang didatangkan dari Yogyakarta dan biaya pemeliharaan hingga siap panen dalam jangka waktu lima tahun, juga melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar ponpes melalui pelatihan kerajinan memanfaatkan tanaman bambu.

Tanaman bambu menjadi salah satu pilihan karena masa panen tidak begitu lama atau berkisar lebih kurang lima tahun. Pemanfaatan tanaman ini juga akan memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif.

"Bambu menjadi tanaman pilihan PT Pusri karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk perabotan rumah tangga dan industri. Nilai jual bambu ke luar negeri terutama di pasar Eropa, Amerika, dan Asia termasuk tinggi berkisar antara Rp100.000 hingga Rp150.000 batang," kata Musthofa.

Ia menjelaskan, berdasarkan info nilai bisnis bambu di dunia mencapai 17 miliar dolar AS dan sebagian besar bambu tersebut dari Indonesia," katanya.

PT Pusri pada 2013 mengalokasikan dana untuk pengadaan bibit bambu yang didatangkan dari luar daerah senilai Rp100 juta. Namun saat ini penanaman baru dilakukan secara bertahap atau tiga bulan sekali, sebab perusahaan tersebut kesulitan mendapatkan bibit bambu dalam skala besar.

"Bibit bambu petung itu harus dipesan dulu dari Yogyakarta. Itupun butuh waktu karena menunggu proses pembibitan," kata Musthofa yang didampingi para direksi PT Pusri tersebut.



Oleh Indra Goeltom
Editor: Parni

COPYRIGHT © 2014
Baca Selengkapnya
Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ