Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
20 April 2025
Untuk mengatasi pendangkalan Sungai Musi, kini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menyiapkan kapal angkut dengan desain khusus. Selama ini, pendangkalan Sungai Musi berpengaruh pada angkutan distribusi sehingga dinilai tidak efisien untuk penyaluran pupuk bagi petani dan ekspor.
Manager Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie mengatakan sejauh ini kapal self propelled urea barge (SPUB) telah didesain khusus sehingga mampu mendistribusikan muatan urea curah dengan kapasitas yang lebih besar. Kapal yang dimiliki bisa mengangkut lebih dari 2000 ton atau setidaknya bisa melebihi 280 ton per tahunnya.
“Kalau kondisi perairan lebih tinggi lagi, bisa daya angkutnya melebihi dari 8.500, bahkan bisa mencapai 10.000 ton. Sementara kapal yang lainnya tetap difungsikan sebagai penambah kapasitas angkutan” tutur Sulga Gnie di Palembang, kemarin.
PT Pusri Palembang berencana menambah lima kapal SPUB sebagai penunjang sarana angkutan di Sungai Musi. Selain itu, Pusri Palembang pada tahun 2014 ini, menargetkan produksi diatas 2 juta ton.
“Tahun ini baru satu kapal, nanati akan ada peningkatan dua kapal pada tahun berikutnya. Tentunya juga ini berpengaruh pada peningkatan produksi yang dilakukan oleh PT Pusri Palembang akan datang,” jelasnya.
Dia menuturkan penyediaan kapal baru ini juga menjadi persiapan untuk peningkatan produksi pada tahun 2015 karena PT Pusri Palembang bukan hanya mendistribusikan pupuk dalam negeri, tetapi untuk ekspor. “Kalau sistem distribusi berjalan dengan lancar, tentunya pupuk urea tidak mengalami penumpukan di dalam gudang,” tuturnya.
Dia mengatakan walaupun pabrik PT Pusri sudah berusia tua, dalam tingkatan produksi, PT Pusri mamapu mencapai target hingga 98 persen dengan kapasitas produksi mencapaia 1,9 juta ton per tahun. Untuk tahun 2004 ini , Pusri Palembang menargetkan produksi 2.050 juta ton.
“Kendala produksi hampir tidak ada, kecuali pabrik sudah tua. Untuk itu, Pusri sekarang lagi fokus untuk meningkatkan produksi dengan pembangunan pabrik IIB yang sedang berlangsung. Untuk pasokan gas juga aman”, katanya.
Revitalisasi bagi Pusri Palembang dengan kondisi pabrik yang dimiliki sudah tua, dari empat pabrik yang dimiliki (IB, II, III, IV) rata-rata sudah berusia lebih dari 30 tahun. Hanya pabrik Pusri IB yang usianya terbilang muda, dibangun tahun 1990.
Bagi Pusri , untuk meningkatkan produksi, dan menekan biaya pengeluaran, dibutuhkan revitalisasi pabrik baru yang lebih modern dengan mengurangi konsumsi gas dan mengganti dengan teknologi baru, yaitu batu bara.
20 April 2025
Palembang (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan, hingga April 2014 telah mengekspor pupuk urea ke beberapa negara di kawasan Asia sekitar 70 ribu ton.
"Berdasarkan data realisasi penyaluran pupuk non public service obligation (Non-PSO) dalam empat bulan ini secara keseluruhan mencapai 128.750 ton, dari jumlah itu sekitar 70 ribu ton diantaranya diekspor," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Rabu.
Kegiatan ekspor tersebut akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan serta memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi pupuk urea seiring segera selesainya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik tua, katanya.
Menurut dia, dengan empat pabrik yang memiliki sekarang ini total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun, secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri dan sebagian diekspor.
Dengan adanya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea PT Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun pada tahun 2015.
"Melalui perluasan pasar ke luar negeri, diharapkan semua hasil produksi bisa terserap pasar sehingga ke depan perusahaan pupuk di Bumi Sriwijaya ini bisa terus berkembang serta dapat menambah beberapa pabrik baru lagi," katanya.
Dia menjelaskan, kegiatan ekspor yang dilakukan PT Pusri sekarang ini dijamin tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri, karena sesuai ketentuan tidak akan dilakukan ekspor jika kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi dengan baik.
Kondisi stok pupuk urea sekarang mencapai 80 ribu ton lebih di tingkat kabupaten atau lini tiga dan di tingkat pabrik atau lini satu sebanyak 40.179 ton.
Berdasarkan kondisi stok pupuk urea yang dimiliki sekarang ini, kebutuhan petani pada musim tanam April-September 2014 di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang masuk dalam wilayah kerja PT Pusri dijamin bisa terpenuhi sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), ujar Sulfa.
Editor: Desy Saputra
20 April 2025
Pusri Luncurkan Kapal Tongkang Khusus
PALEMBANG, KOMPAS – PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, Meluncurkan kapal tongkang khusus pengangkut pupuk guna mengatasi pendangkalan sungai musi. Selama 15 tahun ini, pendangkalan Sungai Musi bertambah prah sehingga mengurangi daya angkut kapal hingga sekitar 25%.
kapal khusus pengangkut pupuk urea dengan jenis Self Propelled Urea Barge (SPUB) itu diluncurkan dari galangan kapal perusahaan pembuatnya di Batam, Kepulauan Riau, pertengahan pekan lalu, kapal tersebut dinamai Pusri Indonesia I.
Sekeretaris Perusahaan PT Pusri Palembang M Zain Ismed mengatakan, kapal khusus itu mempunyai lambung datar sehingga tetap dapat mengangkut dengan kapasitas maksimal di perairan dengan kedalaman 4,2 meter. “Kapal ini berkapasitas 8.500 metrik ton dan dirancang tetap dapat mengangkut dalam kapasitas maksimal saaat memasuki Musi,” katanya, di Palembang, Minggu (20/4).
menurut Zain, saat ini terdapat 14 lokasi pendangkalan di sungai musi dari hulu hingga dermaga Pusri Palembang. Di beberapa lokasi pendangkalan, kedalaman air berkisar 4 meter, padahal kapal Pusri yang berlambung membutuhkan kedalaman air 6 meter untuk berlayar dengan kapasitas angkut maksimal.
Akibat pendangkalan, kapasitas angkut kapal dikurangi dari 8.500 metrik ton menjadi sekitar 6.500 metrik ton. “Itu pun baru bisa masuk musi saat pasang,” Kata zain.
Ke depan, Pusri Palembang berencana mengganti semua kapal yang berjumlah tujuh kapal menjadi jenis SPUB. Total dana yang dianggarkan sekitar Rp.180 miliar.
Zain mengatakan, pendangkalan Musi semakin parah sejak 15 tahun lalu atau sejak terhentinya pengerukan berkala yang dilakukan konsorsium perawatan alur sungai Musi. “Konsorsium itu terdiri atas para pengguna alur sungai Musi, termasuk perusahaan-perusahaan di tepi sungai Musi. Sejak 15 tahun lalu tidak ada lagi, entah apa penyebabnya,” kata dia.
Kondisi ini dinilai merugikan karena meningkatkan biaya angkut berbagai produk yang dikirim dari dan ke Sumsel. Dampaknya juga meningkatkan harga barang dari dan ke Sumsel sehingga produk daerah itu kian sulit bersaing dengan produk dari daerah lain. Hingga saat ini, sungai Musi menjadi jalur distribusi berbagai produk Sumsel, di anataranya karet, batubara, Minyak dan Sawit.
Kepala kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Palembang Henry Tondang, mengatakan, tahun ini tidak ada pengerukan di alur Sungai Musi karena kondisinya dinilao masih layak untuk berlayar.
“Tahun lalu kami sudah melakukan pengerukan di ambang luar dan tahun ini hanya dilakukan perawatan. Kondisi Sungai Musi masih layak untuk berlayar. Hal ini bisa dilihat dari kapal di dermaga umum belum terganggu,” kata Henry. (IRE)
20 April 2025
Editor : Yoseph Pencawan
20 April 2025
Bisnis.com, BATAM - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang memproyeksikan pada 2015 sudah memiliki fasilitas pabrik berkapasitas produksi 2,8 juta ton pupuk per tahun sehingga membutuhkan armada kapal angkut yang memadai. M Romli HM, Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Sriwidjaya Palembang mengatakan, saat ini perusahaannya sedang melakukan revitalisasi fasilitas pabrik dan armada kapal pengangkut.
Pusri merevitalisasi dua fasilitas pabrik untuk meningkatkan kapasitas sebesar 800.000 ton dari 2 juta ton total produksi saat ini. Revitalisasi tersebut diproyeksikan selesai pada 2015 sehingga nantinya perusahaan BUMN tersebut mampu memproduksi pupuk Urea sebanyak 2,8 juta ton per tahun.
Seiring dengan itu, lanjutnya, Pusri juga melakukan revitalisasi kapal-kapal pengangkutnya dan menambah jumlah armada yang dimiliki saat ini. "Kapal ini juga untuk mengimbangi peningkatan produksi. Ini satu paket dengan revitalisasi pabrik," ujarnya saat peluncuran kapal PUSRI INDONESIA I di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (17/4/2014).
Setelah kapal yang baru tersebut beroperasi, menurutnya Pusri masih berencana membangun kapal angkut lainnya dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Namun demikian dia belum dapat memastikan jumlah armada baru yang selanjutnya akan dibangun setelah pengoperasian PUSRI INDONESIA I.
Editor : Yoseph Pencawan
20 April 2025
Bisnis.com, BATAM - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang memiliki dua alasan utama sehingga memutuskan membangun sebuah kapal angkut pupuk berukuran besar yang diproduksi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
M Romli HM, Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Sriwidjaya Palembang mengatakan, secara umum pembangunan kapal itu sebagai salah satu upaya memertahankan daya saing perusahaan dalam pendistribusian pupuk Urea ke seluruh wilayah pemasaran.
Kemudian secara khusus, pembangunan kapal bernama PUSRI INDONESIA I itu dilakukan karena usia kapal-kapal yang saat ini dimiliki perusahaan tersebut sudah relatif tua.
Sebelum PUSRI INDONESIA I diluncurkan, perusahaan BUMN itu memiliki tujuh kapal angkut Urea curah serta satu unit kapal Amonia curah.
Nama Kapal | Bobot (ton) | Kapasitas (ton) | Operasi |
1. KM Otong Kosasih | 9,237 | 7.500 | 1977 |
2. KM Ibrahim Zahier | 9.237 | 7.500 | 1977 |
3. KM Sumantri Brojonegoro | 9.237 | 7.500 | 1977 |
4. KM Pusri Indonesia | 11.195 | 8.500 | 1978 |
5. KM Julianto Moeliodihardjo | 11.161 | 8.500 | 1983 |
6. KM Mochtar Prabu Mangkunegara | 11.185 | 8.500 | 1983 |
7. KM Abusamah | 11.185 | 8.500 | 1983 |
8. KM Sultan Machmud Badarudin II | 9.131 | 6.000 | 1983 |
"Pembangunan kapal PUSRI INDONESIA I ini, selain dikarenakan usia kapal milik saat ini sudah relatif tua, juga dilatarbelakangi oleh pendangkalan Sungai Musi," jelasnya usai peluncuran kapal, Kamis (17/4/2014).
Pendangkalan Sungai Musi mengakibatkan pengapalan pupuk tidak maksimal. Seharusnya kapal milik dapat mengangkut 8.500 ton, tetapi setelah terjadi pendangkalan hanya dapat membawa rata-rata sebanyak 6.500 ton sehingga mengakibatkan pembengkakan biaya angkut.
"Kapal SPUB PUSRI INDONESIA I sendiri dirancang dengan desain yang dapat mengakomodir draft air sungai yang rendah," jelasnya. Kapal itu didesain dengan bagian bawah yang lebih rata sehingga lebih mampu berlayar dengan perairan yang dangkal.
Berbeda dengan kapal-kapal milik Pusri sebelumnya yang memiliki bagian bawah yang lebih runcing sehingga tidak dapat melewati perairan yang relatif dangkal. Pusri berharap pengoperasian kapal tersebut dapat menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi peningkatan produksi, masalah shipping-out, serta menjamin kelancaran distribusi pupuk lebih efektif dan efesien.
Editor : Yoseph Pencawan
20 April 2025
Bisnis.com, BATAM - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang resmi meluncurkan sebuah kapal angkut yang diproduksi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
M Romli HM, Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Sriwidjaya Palembang menjelaskan, kapal bernama PUSRI INDONESIA I itu secara teknis memiliki spesifikasi untuk memuat pupuk Urea curah dengan kapasitas besar.
Berikut spesifikasi umum Kapal PUSRI INDONESIA I, menurutnya:
Panjang keseluruhan : Max. 134,0 m
Panjang di antara garis tegak : Abt. 129,1 m
Lebar : Abt. 26,6 m
Tinggi (tanpa kulit) : Abt. 11,0 m
Draft (air) : Max. 4,2 m
Payload pada draft air : 8.500 ton
Draft (air laut) : Max. 5,5 m
Payload pada draft air laut : 11.000 ton
Kemudian, dia mengatakan bahwa kapal berbiaya produksi sekitar Rp114 miliar itu adalah jenis Self Propelled Urea Barge (SPUB) dan baru pertama kali dibuat di Indonesia.
Maurice Zonnequin, Presiden Direktur PT Anggrek Hitam, selaku kontraktor pembangun Kapal PUSRI INDONESIA I mengungkapkan kapal tersebut bukan kapal biasa.
"Untuk sementara, saya rasa kapal ini merupakan kapal angkut pupuk Urea terbesar yang dibangun di Indonesia," ujarnya usai peresmian peluncuran di Batam, Kamis (17/4/2014).
Editor : Yoseph Pencawan
20 April 2025
Hari Ulang Tahun (HUT) Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja Palembang (SPPSP) ke-14 2014 diakhiri dengan seminar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Auditorium Pendidikan dan Pelatihan PT Pusri, Selasa 15 April 2014. Kegiatan terlaksana berkat kerja sama PT Pusri dengan BPJS Ketenagakerjaan dan di dukung BPJS Kesehatan serta Telkomsel.
Adapun topik diambil dalam kegiatan tersebut meliputi “Seminar Sehari BPJS Ketenagakerjaan Menjadi Jembatan Kesejahteraan Pekerja dan Implementasi BPJS Kesehatan”.Hadir langsung dalam acara tersebut Direktur Komersil PT Pusri Bambang Lesmoko, Dierktur SDM dan Umum PT Pusri HM Romli, Adjat Sudrajat SE kepala kantor Wilayah BPJS Sumbagsel,dr Handaryo MM AAAK ACRMP kepala divisi regional III BPJS Kesehatan Sumbagsel dan Ketua SPPSP,Sahrul Effendi SE.
Ketua panitia pelaksana seminar, Ibnu Abdullah Msi mengatakan seminar dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT SPPSP Ke-15, 1 April Lalu. ”Kegiatan ini akan kita laksanakan setiap tahun sehingga seminar ini bisa dievaluasi tahun depan. Agar bisa menjadi referensi penting bagi pemberi kerja maupun pihak lain yang terkait dengan ketenagakerjaan dan kesehatan pekerja dan pegawainya,” ujar dia.
Adapun peserta dalam seminar berasal dari karyawan BUMN, Instansi Pemerintahan, swasta dan pengurus BUMN. Diantaranya PT Pusri, SPPSP, Divisi SBU Perkapalan, PT Pos, Disnaker Palembang, RRI, Telkom, RS Pelabuhan, BSB, dan Dians Sosial Palembang.
Sementara itu, Ketua SPPSP Sahrul Effendi SE, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai event dalam ramaikan HUT SPPSP Ke-15. Sebelumnya telah dilaksanakan lomban gaple, kunjungi ke panti asuhan dan lomba mancing.
“Perubahan BPJS menjadi tren, insya allah ini bermanfaat untuk karyawan.Undang-undang saja direncanakan dengan baik. Bahwa kesehatan itu adalah Hak Rakyat Indonesia bukan hanya semboyan saja namun butuh realisasinya. Mudah-mudahandengan suatu sinergi kesepahaman bisa berjalan maksimal,” kata dia.
“Bila semua berjalan sesuai rencana kita akan menjadi Indonesia yang besar, Indonesia yang hebat, kami terima kasih kepada PT Pusri yang telah memberikan dukungan dan Akomodasi, ”tutup karyawan PT Pusri ini.
Lebih lanjut Direktur Komersil PT Pusri Palembang, Bambang Lesmoko menilai tema diambil dalam seminar sangat bagus. ”Saya berharap hasil seminar bisa menjadi salah satu referensi untuk memahami di tempat kerja masing-masing,” ungkap dia.
Ia menilai seminar akan membawa perubahan. ”Atas nama manajemen PT Pusri menyambut baik dan mendukung penuh karena memberi penjelasan, mengurangi resiko kesalahpahaman serta implementasi berbeda,” terang dia. (adv)
20 April 2025
Palembang - Libur nasional 9 April yang ditetapkan pemerintah pada Pesta Demokrasi Pemilihan Umum (pemilu) tidak hanya dimanfaatkan warga untuk menyalurkan hak suaranya.Namun,sebagian besar warga memanfaatkanya untuk berlibur bersama keluarga.
Salah satu kawasan berliburyang dipadati pengunjung yakni,penangkaran rusa di komplek PT Pusri, Jl Mayor Zein.Kawasan ini mulai terlihat ramai sekitar pukul 13.00 WIB.
Salah seorang pengunjung Rahman mengatakan, saat ini sedang bersama keluarganya melihat penangkaran rusa di Komplek PT Pusri Palembang.”Mumpung semuanya lagi libur jadi setelah mencoblos langsung melihat rusa, kebetulan keluarga dari plaju sedang berkunjung juga ,”ujarnya. (cj8/via/ce2)
20 April 2025
Palembang – Sebanyak 165 peserta ikut ambil bagian dalam lomba Mancing Hari Ulang Tahun (HUT) Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja Palembang (SPPSP) ke-15, 2014 di kolam, kompleks PT Pusri Palembang, Sabtu (5/4). “Hari pertama untuk internal, 155 pemancing dari karyawan, sisanya undangan seperti Direksi, Unit Perusahaan, dan Anak Perusahaan,” Ujar Sahrul Effendi SE, ketua SPPSP.
Pertandingan berdurasi tujuh jam, start pukul 08.00 Wib, finis pukul 16.00 Wib, dan istirahat 12.00 – 13.00 Wib. Dalam kejuaraan kali ini pengelompokan pemenang berdasarkan kategori berat ikan, bukan jumlah. Namun, panitia hanya ambil enam besar sebagai pemenang. “Hadiah pertama TV LED 32 inci, kedua sampai enam masing-masing lemari es dua pintu, lemari es satu pintu, dispenser, boks kipas angin, serta rice cooker,” tambah dia lagi.
Lomba Mancing HUT SPPSP ke-15 dilaksanakan selama dua sesi dan hari kedua minggu (6/4) dijadwalkan untuk kelompok umum dan open. “Pesertanya tetap 165. namun ada beberapa dari luar palembang, seperti Jambi, Prabumulih, Serta Lubuklinggau,” tambah pria asal lahat ini.
“Hadiah utama Open satu unti sepeda motor Honda Beat. Kemudian posisi kedua sampai enam, ada TV LED 32 inci, lemari es dua pintu, lemari es satu pintu, dispenser, dan boks kipas angin,” terang dia.
Sementara itu, H. Suyatno, ketua panitia pelaksana lomba mancing, menambhakan, pihaknya manaburkan 600 kilogram (kg) Ikan di hari pertama dan tambahan 500 kg di hari kedua. “Jadi, total ikan didalam kolam kita ada 1,1 ton,” kata dia. Keluar sebagai pemenang Zainal Ike. Disusul Stepanus Ginting, Zulfikri, Wisnu, Helmi dan Sukirman pada urutan dua hingga enam.
Disisi lain Djohan Safri, Direktur Produksi PT Pusri, menilai lomba mancing sebagai ajang mempererat tali silaturahmi. “karyawan kita sekitar 2.600 orang, artinya sangat banyak. Kalau tidak ada acara seperti ini, tentu akan jarang bertemu, khusunya untuk antardivisi,” timpal dia.
Karena itu, ia berharap ke depan hal serupa bisa dilaksanakan lagi. “memang ini agenda tahunan. Bukan hanya SPPSP saja, namun manajemen juga sering laksanakan hal serupa saat saat ulang tahun. Tentu Event ini baik, akan sangat baik sekali untuk mendekatkan hubungan, kalau kita saling kenal akan jelas lebih baik, dan tentunya berujung pada peningkatan kinerja,” Sambung dia.
“Jadi, ke depan kita berharap SPPSP semakin besar, semakin jaya, karena SPPSP menjadi corong untuk menyampaikan aspirasi anggotanya dan tentunya bisa bersinergi dengan manajemen.” tukas dia. (ion/ce6)
20 April 2025
Sumber : Sumatera Ekspres. 4 April 2014
20 April 2025
Pusri Yakin Penuhi Kebutuhan Sumsel
Palembang,Tribun-Manajemen PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Menyebutkan Progres Pembangunan Pabrik Pusri II B saat ini sudah telah menyentuh persentase 40 %.Ekspansi pabrik baru yang ditarget dapat selesai pada Desember 2015 itu diupayakan mampu memproduksi pupuk sekitar 2,8 juta ton per tahun.Saat ini maasih dilakukan pengerjaan pembangunan Pabrik II B.
Alhamdulillah progresnya sudah mencapai 40 persen. Keberadaan pabrik baru yang di bangun di atas luas lahan 6,7 hektar ini diharapkan dapat menopang pencapaian produksi sekaligus mengakomodir kebutuhan pupuk Sumsel pada khususnya dan luar sumsel pada umumnya,kata sekretaris perusahaan ( sekper) PT Pusri palembang,Zain Ismed.
Dia menjelaskan ada banyak kelebihan yang diperoleh setelah adanya pabrik pusri II B ini diantaranya hemat konsumsi gas bumi,ramah lingkungan dan adanya peningkatan kapasitas produksi bila dibandingkan dengan pabrik pusri lama yang existing.
Setelah beroperasi,kata dia,pabrik pusri II B diupayakan dapat memproduksi pupuk urea sebanyak 2.750 ton perhari atau mencapai 990.000 ton pertahun.Sedangkan untuk pupuk amonia mamapu berproduksi 2.000 ton perhari atau 720.000 ton pertahun.
Lain halnya dengan produksipabrik lama,untuk pupuk urea hanya mampu sekitar 570.000 ton dan pupuk urea diproduksi sekitar 400.000 ton pertahun.
Kalau dilihat dari kapasitas pabrik memang cukup jauh sekali.Wajar saja pabrik lama(pusri II) sudah tua yang dibangun sejak 1974 lalu,katanya.
Disamping itu pula,dari sisi penggunaan bahan bakar gas pun juga sangat efisien.Untuk pabrik Pusri II B dapat menghemat konsumsi gas bumi hingga 10 mmbtu per ton atau untuk pabrik lama mengonsumsi gas 35-38 mmbtu per ton.Sementara pabrik pusri II B mengonsumsi 25 mmbtu per ton.Dia berharap dengan adanya pabrik baru itu diupayakan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan industri pupuk secara Nasional maupun ekonomi daerah Sumsel.
Hingga saat ini,sekitar 20% pupuk diekspor ke negara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand.Sementara sisanya 80% untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri,kata Zain.Ke depan,pihaknya berencana akan membangun kembali pabrik baru yang berada dekat dengan pelabuhan.Sebab selama ini ketersedian bahan baku seperti kalium dan phonska merupakan produk impor.