Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

26 December 2024

Ratusan Warga Serbu Vaksinasi Massal Dosis 1 di Unit II Banjar Agung Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Ratusan warga Banjar Agung Kabupaten Tulangbawang menyerbu vaksinasi massal dosis pertama yang digelar PT Pusri Palembang dan Dinas Kesehatan Tulangbawang, Jumat (15/10/2021).

"Vaksinasi massal tahap satu kali ini telah disiapkan 750 dosis dari bantuan CSR PT Pusri Palembang," kata Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan dalam mendukung percepatan vaksinasi di Lampung, Pusri memberikan CSR di wilayah pemasaran dengan memberikan 3.000 dosis vaksin merek Sinopharm.

"Bantuan ini juga merupakan wujud komitmen kepedulian Pusri dalam berkontribusi membantu menangani pandemi khususnya di daerah–daerah pemasaran Pusri," kata dia.
Ia mengatakan sebagai tindak lanjut penyaluran bantuan vaksin tersebut, Dinkes Tulang Bawang melaksanakan vaksinasi massal untuk masyarakat Banjar Agung, yang berlokasi di Pasar Modern Unit 2.

Tri Wahyudi mengatakan dengan adanya bantuan program CSR Pusri diharapkan dapat bermanfaat serta berdampak baik dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta dapat membantu percepatan capaian target vaksinasi di provinsi ini.

“Vaksinasi merupakan wujud kepedulian serta ikhtiar kita bersama dalam penanganan melawan pandemi COVID-19, dan juga kepedulian dalam melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Kami berharap semoga program ini dapat terus berjalan dengan baik. serta memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya dalam memutus rantai penyebaran COVID-19”, kata dia.

Vaksinasi massal untuk masyarakat Banjar Agung untuk dosis pertama ini dihadiri langsung oleh Bupati Tulang Bawang, Dr. Hj Winarti SE, MH, didampingi Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh. 



Sumber:https://lampung.tribunnews.com/2021/10/15/ratusan-warga-serbu-vaksinasi-massal-dosis-1-di-unit-ii-banjar-agung-lampung

 



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Bupati Tuba dan Dirut Pusri Tinjau Vaksinasi di Pasar Unit II
Menggala (Lampost.co) -- Bupati Tulangbawang Winarti bersama Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) Palembang, Tri Wahyudi Saleh, meninjau vaksinasi massal di Pasar Modern Unit ll, Banjaragung, Jumat, 15 Oktober 2021.
 
Winarti mengatakan vaksinasi massal sebagai realisasi penyaluran 3.000 dosis vaksin Sinopharm yang diberikan PT Pusri Palembang. 
 
"Terima kasih kepada jajaran PT Pusri Palembang yang menyalurkan demi mendukung warga Tulangbawang sehat terbebas dari paparan virus Covid-19. Vaksinasi massal tahap l ini disiapkan 750 dosis vaksin," ujar Winarti.
 
Dia mengatakan, pihaknya tengah gencar melakukan vaksinasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dari paparan Covid-19. Dengan begitu, tubuh akan lebih kuat melawan wabah penyakit itu.
 
"Ketika tubuh terpapar Covid-19, kalau sudah divaksin dampak virusnya bisa diminimalisasi," kata Winarti.
 
Menurut dia, sasaran vaksinasi saat ini adalah 345.513 jiwa warga usia 12 tahun hingga lanjut usia (Lansia).
 
"Per 14 Oktober 2021, terdapat 113.183 warga Tuba yang divaksin dosis l atau sekitar 33 persen dan 41.348 warga mendapatkan dosis ll atau sekitar 12 persen," ujarnya.
 
Ia menilai sejauh ini animo masyarakat Tulangbawang untuk mendapatkan vaksin cukup tinggi. Hal itu dilihat dari beberapa lokasi posko vaksin massal yang tersedia.
 
"Ini tandanya warga Tulangbawang mulai menyadari pentingnya vaksin. Lokasi vaksin juga kami sediakan dekat dengan warga, guna membantu mendapatkan vaksin sesegera mungkin," ujar dia.
 
Ia mengimbau warga tetap menjaga kesehatan dan kebersihan meski sudah vaksin. Dengan harapan aktivitas dan perekonomian dapat kembali normal.
 
Dirut PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan terdapat 3.000 dosis vaksin Sinopharm yang disalurkan. Suplai vaksin itu sebagai program corporate social responsibility (CSR) PT Pusri.
 
"Ini wujud komitmen PT Pusri dalam berkontribusi membantu menangani pandemi khususnya di daerah-daerah pemasaran Pusri," kata Saleh.
 
Menurut dia, 3000 dosis vaksin buatan Tiongkok itu bisa menyasar 1.500 warga Tulangbawang dengan dosis lengkap. Ia berharap, bantuan vaksin itu dapat mendongkrak upaya Pemerintah merampungkan vaksinasi massal.
 
"CSR ini juga diharapkan dapat bermanfaat dan berdampak dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta membantu percepatan target vaksinasi 100 persen di Lampung, khususnya di Tulangbawang. Kami berharap program ini dapat terus berjalan dengan baik," ujarnya.


Sumber: https://m.lampost.co/berita-bupati-tuba-dan-dirut-pusri-tinjau-vaksinasi-di-pasar-unit-ii.html



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Gelontorkan 3.000 Dosis Sinopharm, Pusri SukseskanVaksinasi Massal Di Banjar Agung
KBRN, Tulang Bawang: Sebagai bentuk kepedulian PT Pusri Palembang (PUSRI) terhadap masyarakat serta upaya percepatan penanganan COVID-19 di Provinsi Lampung, telah dilaksanakan penyerahan bantuan vaksin merek Sinopharm sebanyak 3.000 dosis oleh perwakilan manajemen PT Pusri Palembang kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang, Rabu(13/10/21).
 
Bantuan ini juga merupakan wujud komitmen kepedulian Pusri dalam berkontribusi membantu menangani pandemi khususnya di daerah-daerah pemasaran Pusri.
 
Sebagai tindak lanjut penyaluran bantuan vaksin tersebut, Dinas Kesehatan Kab. Tulang Bawang melaksanakan vaksinasi massal untuk masyarakat Banjar Agung, berlokasi di Pasar Modern Unit 2 Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Jumat(15/10/21), pelaksanaan vaksinasi dosis pertama ini dihadiri langsung oleh Bupati Tulang Bawang, Winarti, didampingi oleh Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh.
 
Pada pelaksanaan vaksinasi massal tahap 1 kali ini telah disiapkan 750 dosis vaksin dari bantuan CSR PT Pusri Palembang yang dikirimkan kemarin.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan, dengan adanya bantuan Program CSR Pusri diharapkan dapat bermanfaat serta berdampak baik dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta dapat membantu percepatan capaian target vaksinasi 100 persen di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Tulang Bawang.
 
"Vaksinasi merupakan wujud kepedulian serta ikhtiar kita bersama dalam penanganan melawan pandemi COVID-19, dan juga kepedulian dalam melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat, kami berharap semoga program ini dapat terus berjalan dengan baik. serta memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya dalam memutus rantai penyebaran COVID-19," tutup Tri.


Sumber:https://rri.co.id/bandar-lampung/daerah/1226329/gelontorkan-3-000-dosis-sinopharm-pusri-sukseskan-vaksinasi-massal-di-banjar-agung



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

PT Pupuk Sriwijaya dan CV Mitra Agro Permai Alokasikan Pupuk Subsidi untuk Petani di Musim Tanam
PALEMBANG – CV Mitra Agro Permai (MAP) Palembang, melakukan Silaturahmi Koordinasi Penyaluran Pupuk Subsidi musim tanam tahun 2021 dan Perencanan Musim Tanam 2022, di Lantai II, Kantor Perwakilan CV. Mitra Agro Permai Palembang, Jalan Kol H Sulaiman Amin, Palembang Rabu (29/09/2021).
 
Acara itu digelar, terkait dengan informasi tentang pengurangan alokasi pupuk subsidi untuk petani, melalui pengurangan dosis pupuk dan spesifikasi unsur pupuk NPK oleh pemerintah.
 
Alasan pengurangan ini, disebabkan karena berdasarkan kajian dari pemerintah untuk dosis dn spesifikasi bisa di sesuaikan dengan kebutuhan petani serta mengacu pada penyesuaian fasilitas anggaran APBN untuk alokasi subsidi pupuk.
 
Sehubungan dengan hal itu, Syamsuri, SE, Direktur Utama CV MAP Palembang, salah satu distributor pupuk di Sumatera Selatan mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan dan mencarikan solusi jika kebutuhan rill petani tidak mencukupi dari alokasi pupuk subsidi.
 
Solusi tersebut diantaranya, petani akan di dampingi dalam pemenuhan modal pembelian pupuk dan lainnya melalui upaya pinjaman KUR pada bank.
 
CEO Mitra Anugerah Perkasa Sumsel (MAPS) Grup ini menambahkan pendampingan terhadap petani ini dilakukan, agar petani–khususnya binaan CV MAP Palembang tetap dapat menjalankan pekerjaan seperti biasa, tanpa terganggu dengan penurunan dosis dan spesifikasi pupuk subsidi ini.
 
Syamsuri menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya akan menjadi mediator dalam penyerapan pupuk di kalangan petani, khususnya pupuk non subsidi.
 
Menghadapi persoalan ini, menurut Syamsuri, para petani sebaiknya tidak perlu risau apalagi putus asa. Sebab, dengan pendampingan yang dilakukan CV MAP Palembang, petani akan didorong supaya lebih mandiri dalam mengelolah lahan pertaniannya di Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba.
 
“Kita siap mendampingi para petani, supaya mereka tetap menjalankan kegiatannya seperti biasa, tidak terpengaruh kabar penurunan dosis dan spesifikasi unsur hara pupuk subsidi. Kita juga akan dorong, supaya petani lebih bisa mandiri dan tidak tergantung dengan pupuk subsidi,” ujar Syamsuri, di hadapam Pengecer dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
 
Menanggapi sikap CV MAP Palembang ini, Amani Mutiah, Area Manager PT Pusri Wilayah Sumsel mengatakan, pihaknya sangat support terhadap pertemuan itu. Sebab, pertemuan ini bentuk kewajiban distributor terhadap para pengecer pupuk.
 
Melalui pertemuan ini, disributor akan mengetahui berbagai kendala di lapangan yang dihadapi para pengecer.
 
Setelah melihat dan mendengar paparan sejumlah pengecer pada pertemuan itu, Amani mengatakan, pihaknya akan mengetahui persoalan, sekaligus bisa mencari alternatif jalan keluarnya.
 
“Acara ini bagus ya, sebab ini juga menjadi kewajiban distributor, untuk membina para pengecer di lapangan. Dari pertemuan ini, kita dan distributor mengetahui kendala di lapangan, dan kita bisa menyiapkan tentang apa saja untuk mengatasi kendala itu,” ujarnya.
 
Pada kegiatan yang berlangsung setengah hari, mulai pukul 13.00 – 17.00 WIB itu, diharapkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) di masa mendatang akan lebih banyak petani yang bisa memperoleh pupuk bersubsidi. Dan pastinya petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi itu petani yang sudah tercatat di e-RDKK sesuai pengajuan yang diterima Kementan dari usulan pemerintah daerah. (Imron)


Sumber: https://beritamusi.co.id/pt-pupuk-sriwijaya-dan-cv-mitra-agro-permai-alokasikan-pupuk-subsidi-untuk-petani-di-musim-tanam/

Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

PT. Pupuk Sriwijaya dan CV. Mitra Agro Permai Dampingi Petani untuk Pemenuhan Kebutuhan Pupuk Musim Tanam Tahun 2021
MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — CV Mitra Agro Permai (MAP) Palembang, melakukan Silaturahmi Koordinasi Penyaluran Pupuk Subsidi musin tanam tahun 2021 dan Perencanan Musim Tanam 2022, di Lantai II, Kantor Perwakilan CV. Mitra Agro Permai Palembang, Jalan Kol H Sulaiman Amin, Palembang Rabu (29/09/2021).
 
Acara itu digelar, terkait dengan informasi tentang pengurangan alokasi pupuk subsidi untuk petani, melalui pengurangan dosis pupuk dan spesifikasi unsur pupuk NPK oleh pemerintah. Alasan pengurangan ini, disebabkan karena berdasarkan kajian dari pemerintah untuk dosis dn spesifikasi bisa di sesuaikan dengan kebutuhan petani serta mengacu pada penyesuaian fasilitas anggaran APBN untuk alokasi subsidi pupuk.
 
Sehubungan dengan hal itu, Syamsuri, SE, Direktur Utama CV MAP Palembang, salah satu distributor pupuk di Sumatera Selatan mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan dan mencarikan solusi jika kebutuhan rill petani tidak mencukupi dari alokasi pupuk subsidi. Solusi tersebut diantaranya, petani akan di dampingi dalam pemenuhan modal pembelian pupuk dan lainnya melalui upaya pinjaman KUR pada bank.
 
Lebih lanjut, CEO Mitra Anugerah Perkasa Sumsel (MAPS) Grup ini menambahkan pendampingan terhadap petani ini dilakukan, agar petani–khususnya binaan CV MAP Palembang tetap dapat menjalankan pekerjaan seperti biasa, tanpa terganggu dengan penurunan dosis dan spesifikasi pupuk subsidi ini.
 
Syamsuri menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya akan menjadi mediator dalam penyerapan pupuk di kalangan petani, khususnya pupuk non subsidi. Menghadapi persoalan ini, menurut Syamsuri, para petani sebaiknya tidak perlu risau apalagi putus asa. Sebab, dengan pendampingan yang dilakukan CV MAP Palembang, petani akan didorong supaya lebih mandiri dalam mengelolah lahan pertaniannya di Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba.
 
“Kita siap mendampingi para petani, supaya mereka tetap menjalankan kegiatannya seperti biasa, tidak terpengaruh kabar penurunan dosis dan spesifikasi unsur hara pupuk subsidi. Kita juga akan dorong, supaya petani lebih bisa mandiri dan tidak tergantung dengan pupuk subsidi,” ujar Syamsuri, di hadapam Pengecer dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
 
Menanggapi sikap CV MAP Palembang ini, Amani Mutiah, Area Manager PT Pusri Wilayah Sumsel mengatakan, pihaknya sangat support terhadap pertemuan itu. Sebab, pertemuan ini bentuk kewajiban distributor terhadap para pengecer pupuk. Melalui pertemuan ini, disributor akan mengetahui berbagai kendala di lapangan yang dihadapi para pengecer.
 
Setelah melihat dan mendengar paparan sejumlah pengecer pada pertemuan itu, Amani mengatakan, pihaknya akan mengetahui persoalan, sekaligus bisa mencari alternatif jalan keluarnya. “Acara ini bagus ya, sebab ini juga menjadi kewajiban distributor, untuk membina para pengecer di lapangan. Dari pertemuan ini, kita dan distributor mengetahui kendala di lapangan, dan kita bisa menyiapkan tentang apa saja untuk mengatasi kendala itu,” ujarnya.
 
Pada kegiatan yang berlangsung setengah hari, mulai pukul 13.00 – 17.00 WIB itu, diharapkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) di masa mendatang akan lebih banyak petani yang bisa memperoleh pupuk bersubsidi. Dan pastinya petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi itu petani yang sudah tercatat di e-RDKK sesuai pengajuan yang diterima Kementan dari usulan pemerintah daerah. ( Sgw/rilis).


Sumber: https://maklumatnews.com/pt-pupuk-sriwijaya-dan-cv-mitra-agro-permai-dampingi-petani-untuk-pemenuhan-kebutuhan-pupuk-musim-tanam-tahun-2021/




 
Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Siapkan 18.896 Ton Pupuk Subsidi
RADARLAMPUNG.CO.ID – Dinas pertanian Kabupaten Mesuji menyiapkan 18.896 ton pupuk bersubsidi untuk para petani Mesuji.
 
Kasi Sarana dan prasarana pertanian Bambang Budi mengatakan, Bantuan dari Dinas Pertanian provinsi Lampung tahun 2021 ini, sebanyak 70 persen sudah tersalurkan ke petani di tujuh kecamatan yang ada di Mesuji.
 
Ia mengatakan, jumlah pupuk bersubsidi yang disiapkan Dinas Pertanian Mesuji yakni, Urea 8.835 ton, Sp36 1.703 ton, ZA 256 ton, Npk 7.86 ton, dan pupuk Organik 1.916 ton.
 
“Ada 70 persen sudah disalurkan, sedangkan 30 persen masih tersedia. Jumlah ini akan bertambah tergantung kebutuhan petani,” kata jelasnya.
 
Selain itu, dia menambahkan, jika data tersebut diambil pada 14 September 2021, berdasarkan tim penilaian Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) di lapangan.
 
Menurut Bambang, Masyarakat bisa mendapatkan pupuk bersubsidi yang tersebar di 35 kios dan sudah bekerja sama dengan dinas pertanian Mesuji syaratnya harus terdaftar di RDKK.
 
“Namun jika belum terdaftar bisa mengajukan melalui bidang penyuluh pertanian dengan membawa KTP, lalu di daftarkan di kelompok tani, setelah itu bisa terdaftar di RDKK,” pungkasnya. (muk/yud)


Sumber: https://radarlampung.co.id/siapkan-18-896-ton-pupuk-subsidi/



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Mendongkrak produktivitas kopi Sumsel
“Yang jelas, jika tidak kami stek, produksi akan turun terus. Selama ini petani kesulitan mendapatkan bibitnya, harus cari-cari, kini dibantu pemerintah.”
 
Palembang (ANTARA) - Produksi kopi di Sumatera Selatan dinilai belum optimal, hanya berkisar 900 Kilogram per hektare (ha) per tahun atau kurang dari satu ton, padahal produksi kopi negara produsen lainnya sudah mencapai 3 ton per ha per tahun.
 
Program sambung pucuk tanaman kopi pun menjadi andalan pemerintah setempat untuk mendongkrak produksi petani dalam tiga tahun ke depan. Lokasi yang dipilih yakni Kota Pagaralam karena menjadi sentra kopi asal Sumsel yang sudah merambah pasar internasional.
 
Kopi asal Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan telah meraih pengakuan internasional atas citarasa uniknya dalam ajang kontes kopi dunia AVPA (Agency for the Valorization of the Agricultural Products) Gourmet Product tahun 2020 di Paris, Prancis.
 
Daerah yang terletak di kaki Pegunungan Dempo pada ketinggian 400 - 3.400 dpl ini setidaknya menghasilkan 900 ton biji kopi per tahun. Namun, semakin lama produktivitas semakin menurun karena rata-rata tanaman sudah berusia tua.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan program sambung pucuk ini bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas tapi bertujuan menjaga eksistensi kopi asal Pagaralam yang saat ini sudah dikenal secara nasional maupun internasional. Pagaralam ini merupakan daerah penghasil kopi terbaik di Sumsel. Agar kopinya dapat terus bersaing maka harus ada upaya lebih.
 
Demi suksesnya program, pemprov bekerja sama dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) untuk menyuplai pupuk berkualitas ke petani kopi setempat. Dengan begitu, program sambung pucuk tanaman kopi tersebut akan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Program sambung (stek) pucuk ini sebenarnya sudah dijalankan di Pagaralam sejak empat tahun lalu, namun pada 2021 dilakukan upaya yang lebih serius yakni pemberian dua juta bibit ke petani.
 
Dalam lima tahun ke depan, program sambung pucuk tersebut diharapkan dapat merata di seluruh perkebunan Kopi Pagaralam. Dalam program tersebut, petani dibantu bibit hingga peralatan pendukung seperti plastik dan pisau.
 
Kopi Pagaralam
 
Pagaralam merupakan daerah di Sumatera Selatan yang dikenal karena keindahan panorama alamnya. Layaknya nama yang disematkan kepadanya, daerah yang berada di ketinggian lebih kurang 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dipagari oleh alam yakni dikelilingi oleh Bukit Barisan dan Gunung Dempo.
 
Berada di kaki gunung, membuat daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaur di Bengkulu ini terkenal atas kesuburannya sehingga unggul di sektor perkebunan dan pertanian.
 
Tak mengherankan selama puluhan tahun, Pagaralam yang berjarak sekitar 298 Kilometer dari Kota Palembang (ibu kota Sumsel) ini menjadi penghasil kopi, buah-buahan dan sayuran yang produknya juga memenuhi kebutuhan provinsi tetangga yakni Lampung, Bengkulu dan Jambi.
 
Soal kopi, daerah yang secara administrasi pemerintahan sudah disebut kota ini memiliki sejarah panjang karena berkaitan dengan masa penjajahan Belanda.
 
Ambisi perusahaan dagang Belanda (VOC) untuk mengalahkan bangsa Arab dalam perdagangan kopi internasional, telah melahirkan ribuan hektare perkebunan kopi di Jawa hingga Sumatera (Sumsel, Bengkulu dan Jambi). Sejak itu, sekitar tahun 1920, bukit-bukit indah yang ada di Pagaralam mulai ditanami kopi jenis robusta dalam skema tanam paksa.
 
Namun disayangkan, walau sudah berproduksi satu abad lebih, kopi asal Pagaralam ini sulit naik kelas. Istilah “kopi asalan” melekat pada kopi yang memiliki keunggulan dari rasa pahitnya itu. Walhasil, biji kopinya hanya dibanderol Rp18.000/Kg.
 
Tak dapat disalahkan juga, istilah asalan itu muncul disebabkan petani setempat melakukan pasca panen yang “ngasal” mulai dari petik pelangi yakni memetik seluruh buah secara serentak mulai dari yang berwarna merah, kuning dan hijau hingga menjemur biji kopi di tanah atau di jalan beraspal.
 
Dari sisi brand, kopi Pagaralam ini juga masih kalah terkenal dibandingkan kopi Semendo asal Lahat. Belum lagi jika berbicara untuk wilayah Sumatera, karena sudah ada kopi Lampung, kopi Kerinci (Jambi), dan kopi Gayo (Aceh).
 
Terkait brand ini, bahkan ironi yang terjadi. Kopi Pagaralam diketahui sebagian besar masuk ke Lampung karena pintu perdagangannya memang ke sana yaitu pengepul membawa barang ke Lampung, bukan ke Palembang. Namun, ketika sudah berpindah wilayah, kopi Pagaralam pun tenggelam dan berganti nama menjadi kopi Lampung.
 
Adanya program sambung pucuk ini pun menjadi harapan baru petani kopi Pagaralam untuk membenahi sektor hulu. Mereka pun antusias dalam menjalankan program tersebut, yakni teknik perbanyakan pohon dengan cara penyambungan antara pucuk batang dan cabang-cabang lain dari pohon kopi.

“Yang jelas, jika tidak kami stek, produksi akan turun terus. Selama ini petani kesulitan mendapatkan bibitnya, harus cari-cari, kini dibantu pemerintah,” kata Cristianto.
 
Teknik stek ini memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah mudah dilakukan, sifatnya akan sama dengan induk yang dipilih, lebih cepat berbuah dan hasilnya akan lebih seragam. Ada beberapa kelemahan yang akan muncul pada tanaman kopi yang menggunakan teknik stek, diantaranya adalah tanaman tidak memiliki akar tunjang dan akan lebih mudah roboh, serta pada usia muda biasanya akan lebih mudah diserang nematoda
 
Namun saat ini beberapa kekurangan tersebut bisa diatasi dengan cara penyambungan batang, kata Pengurus Desa Wisata dan Sekolah Kopi (Dewisekopi) Basemah ini.
 
Saat ini Pagaralam memproduksi sekitar 900 juta biji kopi per tahun. Jika tidak dilakukan program sambung pucuk ini maka dipastikan produksi akan stabil di kisaran tersebut, bahkan akan terus merosot. Setelah dijalankan program ini, menurutnya, produksi kopi Pagaralam diperkirakan akan meningkat sekitar 30 persen pada dua tahun mendatang.
 
Achmad Ardiansyah, petani kopi lainnya mengatakan saat ini permintaan terhadap kopi Pagaralam terus meningkat seiring dengan semakin terkenalnya jenis kopi robusta ini.
Kini, harga biji kopi yang petik “pelangi” berada di kisaran Rp20.000 per Kg, dari sebelumnya hanya Rp17.00-Rp18.000 per Kg. Sementara untuk harga biji kopi petik merah dibanderol Rp24.000 per Kg.
Terkadang, pembelinya sendiri yang datang langsung ke Pagaralam. Ini jauh lebih baik karena memperpendek rantai perdagangan, kata dia.
 
Pasar baru
 
Ketua Dewan Kopi Sumatera Selatan Zain Ismed mengatakan selama ini produksi kopi di Sumsel sekitar 800-900 kilogram per ha per tahun. Jumlah tersebut masih sangat jauh dibandingkan produksi negara lain, seperti Vietnam, yang kini telah mencapai 3 ton per tahun.
 
Ini patut menjadi perhatian karena segmen pasar kopi Sumsel masih bersaing dengan Vietnam yang mampu menghasilkan sedikitnya 3 ton produksi pertahun.
 
Perdagangan kopi Sumsel sementara ini masih berkembang di pasar lokal, melalui kafe-kafe dan industri kecil UMKM yang diakui saat ini sedang menjamur.
 
Namun, kondisi ini belum bisa membuat petani masuk kategori sejahtera. Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja lebih keras lagi untuk membantu mereka untuk mencari akses pasar baru. “Harusnya diciptakan pasar baru, misalnya ke Taiwan,” kata Zain.
 
Selama ini Sumsel hanya berorientasi pada pasar Eropa dan Amerika yang segmen pasarnya sebenarnya untuk kopi jenis arabica, sedangkan kopi Sumsel ini 95 persennya berjenis robusta.
 
Belakangan malah muncul negara pesaing baru yakni negara Ethiopia, dan Sumsel juga tidak bisa menutupi fakta bahwa saat ini mulai dikejar Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
 
Harus ada keseriusan untuk mengurus komoditas kopi ini, mulai dari hulu hingga hilir, jika tidak komoditas ini tetap tidak bisa naik kelas di tengah tingginya permintaan dunia, kata Zain.
 
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mencatat bahwa dalam setahunnya produksi biji kopi kering di daerah ini mencapai 191.081 ton, dari luas lahan perkebunan kopi seluas 250.198 ribu ha. Produksi tersebut berasal dari perkebunan rakyat yang dikelola secara tradisional.
 
Petani kopi tersebar di 12 kabupaten dan kota di Sumsel. Dari semua daerah itu, ada tujuh daerah yang potensial produksi kopinya yaitu Muaraenim, Empat Lawang, Pagaralam, Lahat, Musi Rawas, OKU, dan OKU Selatan.
 
Sejauh ini untuk kabupaten dan kota di Sumsel yang sudah mengantongi Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) untuk kopi robustanya yakni baru tiga daerah yaitu Kabupaten Muaraenim, Kabupaten Empat Lawang dan Kota Pagaralam.
 
Bukan itu saja, sejumlah kelompok petani kopi juga sudah ada yang mendapat Sertifikat Organik dari BIOcert. Mereka adalah Kelompok Tani (KT) Bhineka Tunggal Ika asal Desa Sumber Karya, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Kemudian, KT Harapan Jaya asal Desa Pekuwolan, Kecamatan Buay Rawan dan KT Sinar Mulya asal Desa Bedeng Tiga, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
 
Sumatera Selatan semakin mengukuhkan posisinya sebagai produsen kopi terbesar di Indonesia. Menurut data Kementerian Pertanian pada 2020, produksi kopi di provinsi tersebut mencapai 199.324 ton. Produksi kopi Sumatera Selatan tersebut lebih dari seperempat produksi kopi nasional yang sebesar 773.410 ton.
 
Berdasarkan dari data FAO 2017, Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Pada 2017, Brazil sebagai penghasil kopi terbesar dunia memproduksi kopi sebanyak 2,6 juta ton, yang disusul oleh Vietnam dengan jumlah produksi sebanyak 1,5 juta ton, Kolombia dengan 754.376 ton dan Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah produksi sebesar 668.677 ton.
 
Salah satu bukti kopi asal Sumsel sudah merambah pasar internasional yakni belum lama ini PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) mengekspor sebanyak 100 ton dengan potensi per bulan ditingkatkan sebanyak 200 ton atau sekitar Rp5,7 miliar ke Mesir.
 
Jenis kopi yang diekspor ke Mesir ialah kopi robusta yang tumbuh di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan. Kopi-kopi ini memiliki cita rasa unik yang dipengaruhi oleh cara pengolahannya dan kekhasan iklim daerah.
 
“PPI bersama dengan buyer telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton terhitung mulai bulan September hingga Desember 2021 setara dengan 1,2 juta dolar AS,” kata Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati.
 
Peningkatan produktivitas kopi menjadi sangat penting karena harga di tingkat petani diakui masih rendah. Apalagi, berdasarkan data Kementan 2021, Sumsel sudah mengalami pertumbuhan minus 1,25 persen pada 2021 untuk produktivitas kopi yakni dari 191.081 ton menjadi 188.760 ton.
 
Tapi yang tak kalah penting, bukan hanya meningkatkan produktivitasnya tapi bagaimana kopi yang dihasilkan juga berkualitas agar kopi Sumsel benar-benar naik kelas. Artinya, butuh pengawalan dari hulu ke hilir.


Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2457489/mendongkrak-produktivitas-kopi-sumsel
Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Upaya mendongkrak produksi kopi Sumsel
Palembang (ANTARA) - Produksi kopi di Sumatera Selatan dinilai belum optimal, hanya berkisar 900 Kilogram per hektare (ha) per tahun atau kurang dari satu ton, padahal produksi kopi negara produsen lainnya sudah mencapai 3 ton per ha per tahun.
 
Program sambung pucuk tanaman kopi pun menjadi andalan pemerintah setempat untuk mendongkrak produksi petani dalam tiga tahun ke depan. Lokasi yang dipilih yakni Kota Pagaralam karena menjadi sentra kopi asal Sumsel yang sudah merambah pasar internasional.
 
Kopi asal Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan telah meraih pengakuan internasional atas citarasa uniknya dalam ajang kontes kopi dunia AVPA (Agency for the Valorization of the Agricultural Products) Gourmet Product tahun 2020 di Paris, Prancis.
 
Daerah yang terletak di kaki Pegunungan Dempo pada ketinggian 400 - 3.400 dpl ini setidaknya menghasilkan 900 ton biji kopi per tahun. Namun, semakin lama produktivitas semakin menurun karena rata-rata tanaman sudah berusia tua.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan program sambung pucuk ini bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas tapi bertujuan menjaga eksistensi kopi asal Pagaralam yang saat ini sudah dikenal secara nasional maupun internasional. Pagaralam ini merupakan daerah penghasil kopi terbaik di Sumsel. Agar kopinya dapat terus bersaing maka harus ada upaya lebih.
 
Demi suksesnya program, pemprov bekerja sama dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) untuk menyuplai pupuk berkualitas ke petani kopi setempat. Dengan begitu, program sambung pucuk tanaman kopi tersebut akan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Program sambung (stek) pucuk ini sebenarnya sudah dijalankan di Pagaralam sejak empat tahun lalu, namun pada 2021 dilakukan upaya yang lebih serius yakni pemberian dua juta bibit ke petani.
 
Dalam lima tahun ke depan, program sambung pucuk tersebut diharapkan dapat merata di seluruh perkebunan Kopi Pagaralam. Dalam program tersebut, petani dibantu bibit hingga peralatan pendukung seperti plastik dan pisau.
 
Kopi Pagaralam
 
Pagaralam merupakan daerah di Sumatera Selatan yang dikenal karena keindahan panorama alamnya. Layaknya nama yang disematkan kepadanya, daerah yang berada di ketinggian lebih kurang 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dipagari oleh alam yakni dikelilingi oleh Bukit Barisan dan Gunung Dempo.
 
Berada di kaki gunung, membuat daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaur di Bengkulu ini terkenal atas kesuburannya sehingga unggul di sektor perkebunan dan pertanian.
 
Tak mengherankan selama puluhan tahun, Pagaralam yang berjarak sekitar 298 Kilometer dari Kota Palembang (ibu kota Sumsel) ini menjadi penghasil kopi, buah-buahan dan sayuran yang produknya juga memenuhi kebutuhan provinsi tetangga yakni Lampung, Bengkulu dan Jambi.
 
Soal kopi, daerah yang secara administrasi pemerintahan sudah disebut kota ini memiliki sejarah panjang karena berkaitan dengan masa penjajahan Belanda.
 
Ambisi perusahaan dagang Belanda (VOC) untuk mengalahkan bangsa Arab dalam perdagangan kopi internasional, telah melahirkan ribuan hektare perkebunan kopi di Jawa hingga Sumatera (Sumsel, Bengkulu dan Jambi). Sejak itu, sekitar tahun 1920, bukit-bukit indah yang ada di Pagaralam mulai ditanami kopi jenis robusta dalam skema tanam paksa.
 
Namun disayangkan, walau sudah berproduksi satu abad lebih, kopi asal Pagaralam ini sulit naik kelas. Istilah “kopi asalan” melekat pada kopi yang memiliki keunggulan dari rasa pahitnya itu. Walhasil, biji kopinya hanya dibanderol Rp18.000/Kg.
 
Tak dapat disalahkan juga, istilah asalan itu muncul disebabkan petani setempat melakukan pasca panen yang “ngasal” mulai dari petik pelangi yakni memetik seluruh buah secara serentak mulai dari yang berwarna merah, kuning dan hijau hingga menjemur biji kopi di tanah atau di jalan beraspal.
 
Dari sisi brand, kopi Pagaralam ini juga masih kalah terkenal dibandingkan kopi Semendo asal Lahat. Belum lagi jika berbicara untuk wilayah Sumatera, karena sudah ada kopi Lampung, kopi Kerinci (Jambi), dan kopi Gayo (Aceh).
 
Terkait brand ini, bahkan ironi yang terjadi. Kopi Pagaralam diketahui sebagian besar masuk ke Lampung karena pintu perdagangannya memang ke sana yaitu pengepul membawa barang ke Lampung, bukan ke Palembang. Namun, ketika sudah berpindah wilayah, kopi Pagaralam pun tenggelam dan berganti nama menjadi kopi Lampung.
 
Adanya program sambung pucuk ini pun menjadi harapan baru petani kopi Pagaralam untuk membenahi sektor hulu. Mereka pun antusias dalam menjalankan program tersebut, yakni teknik perbanyakan pohon dengan cara penyambungan antara pucuk batang dan cabang-cabang lain dari pohon kopi.

“Yang jelas, jika tidak kami stek, produksi akan turun terus. Selama ini petani kesulitan mendapatkan bibitnya, harus cari-cari, kini dibantu pemerintah,” kata Cristianto.
 
Teknik stek ini memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah mudah dilakukan, sifatnya akan sama dengan induk yang dipilih, lebih cepat berbuah dan hasilnya akan lebih seragam. Ada beberapa kelemahan yang akan muncul pada tanaman kopi yang menggunakan teknik stek, diantaranya adalah tanaman tidak memiliki akar tunjang dan akan lebih mudah roboh, serta pada usia muda biasanya akan lebih mudah diserang nematoda
 
Namun saat ini beberapa kekurangan tersebut bisa diatasi dengan cara penyambungan batang, kata Pengurus Desa Wisata dan Sekolah Kopi (Dewisekopi) Basemah ini.
 
Saat ini Pagaralam memproduksi sekitar 900 juta biji kopi per tahun. Jika tidak dilakukan program sambung pucuk ini maka dipastikan produksi akan stabil di kisaran tersebut, bahkan akan terus merosot. Setelah dijalankan program ini, menurutnya, produksi kopi Pagaralam diperkirakan akan meningkat sekitar 30 persen pada dua tahun mendatang.
 
Achmad Ardiansyah, petani kopi lainnya mengatakan saat ini permintaan terhadap kopi Pagaralam terus meningkat seiring dengan semakin terkenalnya jenis kopi robusta ini.
Kini, harga biji kopi yang petik “pelangi” berada di kisaran Rp20.000 per Kg, dari sebelumnya hanya Rp17.00-Rp18.000 per Kg. Sementara untuk harga biji kopi petik merah dibanderol Rp24.000 per Kg.
Terkadang, pembelinya sendiri yang datang langsung ke Pagaralam. Ini jauh lebih baik karena memperpendek rantai perdagangan, kata dia.
 
Pasar baru
 
Ketua Dewan Kopi Sumatera Selatan Zain Ismed mengatakan selama ini produksi kopi di Sumsel sekitar 800-900 kilogram per ha per tahun. Jumlah tersebut masih sangat jauh dibandingkan produksi negara lain, seperti Vietnam, yang kini telah mencapai 3 ton per tahun.
 
Ini patut menjadi perhatian karena segmen pasar kopi Sumsel masih bersaing dengan Vietnam yang mampu menghasilkan sedikitnya 3 ton produksi pertahun.
 
Perdagangan kopi Sumsel sementara ini masih berkembang di pasar lokal, melalui kafe-kafe dan industri kecil UMKM yang diakui saat ini sedang menjamur.
 
Namun, kondisi ini belum bisa membuat petani masuk kategori sejahtera. Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja lebih keras lagi untuk membantu mereka untuk mencari akses pasar baru. “Harusnya diciptakan pasar baru, misalnya ke Taiwan,” kata Zain.
 
Selama ini Sumsel hanya berorientasi pada pasar Eropa dan Amerika yang segmen pasarnya sebenarnya untuk kopi jenis arabica, sedangkan kopi Sumsel ini 95 persennya berjenis robusta.
 
Belakangan malah muncul negara pesaing baru yakni negara Ethiopia, dan Sumsel juga tidak bisa menutupi fakta bahwa saat ini mulai dikejar Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
 
Harus ada keseriusan untuk mengurus komoditas kopi ini, mulai dari hulu hingga hilir, jika tidak komoditas ini tetap tidak bisa naik kelas di tengah tingginya permintaan dunia, kata Zain.
 
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mencatat bahwa dalam setahunnya produksi biji kopi kering di daerah ini mencapai 191.081 ton, dari luas lahan perkebunan kopi seluas 250.198 ribu ha. Produksi tersebut berasal dari perkebunan rakyat yang dikelola secara tradisional.
 
Petani kopi tersebar di 12 kabupaten dan kota di Sumsel. Dari semua daerah itu, ada tujuh daerah yang potensial produksi kopinya yaitu Muaraenim, Empat Lawang, Pagaralam, Lahat, Musi Rawas, OKU, dan OKU Selatan.
 
Sejauh ini untuk kabupaten dan kota di Sumsel yang sudah mengantongi Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) untuk kopi robustanya yakni baru tiga daerah yaitu Kabupaten Muaraenim, Kabupaten Empat Lawang dan Kota Pagaralam.
 
Bukan itu saja, sejumlah kelompok petani kopi juga sudah ada yang mendapat Sertifikat Organik dari BIOcert. Mereka adalah Kelompok Tani (KT) Bhineka Tunggal Ika asal Desa Sumber Karya, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Kemudian, KT Harapan Jaya asal Desa Pekuwolan, Kecamatan Buay Rawan dan KT Sinar Mulya asal Desa Bedeng Tiga, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
 
Sumatera Selatan semakin mengukuhkan posisinya sebagai produsen kopi terbesar di Indonesia. Menurut data Kementerian Pertanian pada 2020, produksi kopi di provinsi tersebut mencapai 199.324 ton. Produksi kopi Sumatera Selatan tersebut lebih dari seperempat produksi kopi nasional yang sebesar 773.410 ton.
 
Berdasarkan dari data FAO 2017, Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Pada 2017, Brazil sebagai penghasil kopi terbesar dunia memproduksi kopi sebanyak 2,6 juta ton, yang disusul oleh Vietnam dengan jumlah produksi sebanyak 1,5 juta ton, Kolombia dengan 754.376 ton dan Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah produksi sebesar 668.677 ton.
 
Salah satu bukti kopi asal Sumsel sudah merambah pasar internasional yakni belum lama ini PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) mengekspor sebanyak 100 ton dengan potensi per bulan ditingkatkan sebanyak 200 ton atau sekitar Rp5,7 miliar ke Mesir.
 
Jenis kopi yang diekspor ke Mesir ialah kopi robusta yang tumbuh di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan. Kopi-kopi ini memiliki cita rasa unik yang dipengaruhi oleh cara pengolahannya dan kekhasan iklim daerah.
 
“PPI bersama dengan buyer telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton terhitung mulai bulan September hingga Desember 2021 setara dengan 1,2 juta dolar AS,” kata Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati.
 
Peningkatan produktivitas kopi menjadi sangat penting karena harga di tingkat petani diakui masih rendah. Apalagi, berdasarkan data Kementan 2021, Sumsel sudah mengalami pertumbuhan minus 1,25 persen pada 2021 untuk produktivitas kopi yakni dari 191.081 ton menjadi 188.760 ton.
 
Tapi yang tak kalah penting, bukan hanya meningkatkan produktivitasnya tapi bagaimana kopi yang dihasilkan juga berkualitas agar kopi Sumsel benar-benar naik kelas. Artinya, butuh pengawalan dari hulu ke hilir.


Sumber: https://lampung.antaranews.com/berita/546849/upaya-mendongkrak-produksi-kopi-sumsel

Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

PT Pusri beri bantuan 3.000 dosis vaksin Sinopharm
“Bantuan vaksin ini sebagai bentuk kepedulian Pusri terhadap percepatan penanganan COVID-19 di Lampung khususnya Tulangbawang,”
 
Bandarlampung (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memberikan bantuan sebanyak 3.000 dosis vaksin Sinopharm bagi masyarakat Kabupaten Tulangbang, Provinsi Lampung untuk percepatan penanganan COVID-19.
 
"Bantuan vaksin ini sebagai bentuk kepedulian Pusri terhadap percepatan penanganan COVID-19 di Lampung khususnya Tulangbawang," kata Vice President Humas PT Pusri Palembang Soerjo Hartono, dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu.
 
Ia mengatakan bantuan ini juga merupakan wujud komitmen Pusri untuk berkontribusi dalam membantu menangani pandemi di daerah-daerah pemasaran Pupuk Sriwidjaja.
 
Sehingga, lanjut dia, dengan adanya bantuan program corporate social responsibilty (Pusri) ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan membantu percepatan capaian target vaksinasi 100 persen di Provinsi Lampung.
 
"Sekarang ini capaian vaksin COVID-19 Kabupaten Tulangbawang mencapai 50 persen. Jadi dengan adanya CSR, kami harap dapat membantu percepatan vaksinasi di provinsi ini," kata dia lagi.
 
Soerjo mengatakan bahwa vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar bersama dalam melawan pandemi COVID-19, dan juga untuk melindungi diri sendiri, keluarga serta masyarakat.
 
"Selama pandemi ini, program CSR Pusri telah menyalurkan ragam bantuan ke masyarakat di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur, keagamaan, pelestarian alam dan sosial kemasyarakatan," kata dia.
 
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang I Nyoman Jana yang menerima langsung bantuan vaksin COVID-19 merek Sinoprham dari Pusri, mengatakan bahwa pihaknya akan segera melaksanakan vaksinasi secara serentak di puskesmas.
 
"Kami akan segera suntikkan vaksin COVID-19 ini dengan target sasaran vaksin yaitu 500 orang penduduk di Menggala dan 1.000 orang penduduk di Tulangbawang," kata dia pula.


Sumber: https://lampung.antaranews.com/berita/546701/pt-pusri-beri-bantuan-3000-dosis-vaksin-sinopharm





Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Pemkab Tulangbawang dapat Bantuan 3.000 Dosis Vaksin dari Pusri
Menggala (Lampost.co)--PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) Palembang menyalurkan bantuan 3000 dosis vaksin kepada Pemerintah Kabupaten Tulangbawang. Ribuan dosis vaksin itu diberikan guna mendongkrak target 100 persen pembentukan herd immunity masyarakat Kabupaten Tulangbawang.
 
Vice President Humas PT Pusri, Soerjo Hartono, mengatakan penyaluran vaksin jenis Sinopharm itu merupakan wujud komitmen PT Pusri untuk berkontribusi dalam membantu menangani pandemi covid-19 khususnya di daerah pemasaran. 
 
Kata dia, 3000 dosis vaksin itu diserahkan kepada Pemkab Tulangbawang melalui program Corporate Socialist Responsibility (CSR) PT Pusri yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia. 
 
"Dengan adanya bantuan program CSR Pusri ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan membantu percepatan capaian target vaksinasi di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Tulangbawang,"Soerjo Hartono, seusai menyerahkan vaksin di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang, Rabu, 13 Oktober 2021.
 
Ia mengaku untuk wilayah Provinsi Lampung, Kabupaten Sai Bumi Nengah Nyappur merupakan daerah pertama yang mendapatkan CSR berupa penyaluran vaksin.
 
"Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar kita bersama dalam melawan pandemi Covid-19 dan juga untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Semoga kegiatan vaksinasi yang akan dilaksanakan besok berjalan dengan tertib dan lancar," kata dia.
 
Soerjo menjelaskan, selama masa pandemi covid-19 berlangsung, sejumlah program CSR telah disalurkan seperti di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur, keagamaan, pelestarian alam, dan sosial kemasyarakatan.
 
Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang, Nyoman Jana, mengapresiasi suplay vaksin yang diberikan pelopor produsen pupuk urea di Indonesia itu.
 
"Bantuan ini sangat mendukung, target percepatan 100 persen vaksinasinasi di Tulangbawang," kata dia saat menerima secara simbolis penyaluran vaksin dari PT Pusri.
 
Ia mengaku, sejauh ini vaksinasi di Tulangbawang telah mencapai 50 persen. Dengan adanya bantuan tersebut, semakin mempercepat proses vaksinasi massal, karena akan terdapat 1500 orang divaksin lengkap.


Sumber: https://m.lampost.co/berita-pemkab-tulangbawang-dapat-bantuan-3-000-dosis-vaksin-dari-pusri.html

Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

PT Pusri Kirim 3.000 Dosis Vaksin Sinopharm ke Pemkab Tulangbawang Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - PT Pupuk Sriwijaya Palembang (Pusri) menyalurkan 3000 dosis Vaksin Sinopharm kepada Pemkab Tulangbawang.
 
Distribusi vaksin gotong royong itu diserahkan langsung perwakilan manajemen PT Pusri Palembang melalui Dinas Kesehatan Tulangbawang, di gudang obat Dinkes setempat, Rabu (13/10).
 
Ribuan dosis vaksin tersebut diserahkan secara simbolis oleh Vice President Humas PT Pusri Palembang, Soerjo Hartono, dan diterima langsung oleh Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Tulangbawang, I Nyoman Jana.
 
Turut hadir Dr.Prisia Rizky dari RS Pusri untuk menjamin selama dalam perjalanan vaksin telah disimpan sesuai dengan prosedur suhu penyimpanan.
 
Bantuan ini juga merupakan wujud komitmen Pusri untuk berkontribusi dalam membantu menangani pandemi khususnya di daerah-daerah pemasaran Pusri.
 
Selanjutnya, Dinas Tulangbawang akan melaksanakan vaksinasi serentak di puskesmas diwilayah setempat pada tanggal 14 Oktober 2021.
 
Dengan target sasaran vaksin yaitu 500 orang penduduk di Menggala dan 1000 orang penduduk diwilayah Tulangbawang lainnya.
 
VP Humas Pusri, Soerjo Hartono, menyebut, saat ini capaian vaksinasi Covid 19 di Tulangbawang baru mencapai 50 persen.
 
Dengan adanya bantuan program CSR Pusri ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
 
"Mudah-mudahan ini bisa membantu percepatan capaian target vaksinasi 100 persen di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Tulangbawang," terang Soerjo Hartono, usai penyerahan vaksin secara simbolis.
 
Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar bersama dalam melawan pandemi Covid-19.
 
Selain itu, vaksinasi juga untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
 
Selama pandemi Covid-19, Soerjo Hartono mengutarakan, program CSR Pusri telah menyalurkan beragam bantuan ke masyarakat di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur, keagamaan, pelestarian alam dan sosial kemasyarakatan.
 
Ia mengaku, untuk wilayah Provinsi Lampung, Kabupaten Tulangbawang merupakan daerah pertama yang mendapatkan CSR berupa penyaluran vaksin dari PT Pusri.
 
"Tahap kedua penyaluran vaksin di Provinsi Lampung akan kami berikan untuk Kabupaten Pesawaran sekitar 2000 dosis," kata dia.
 
Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang, Nyoman Jana mengapresiasi suplay vaksin yang diberikan pelopor produsen pupuk urea di Indonesia itu.
 
"Bantuan ini sangat mendukung, target percepatan 100 persen vaksinasinasi di Tulangbawang," kata dia saat menerima secara simbolis penyaluran vaksin dari PT Pusri.
 
Ia mengaku, sejauh ini vaksinasi di Tulangbawang telah mencapai 50 persen.
 
Dengan adanya bantuan tersebut, semakin mempercepat proses vaksinasi massal, karena akan terdapat 1500 orang divaksin lengkap.


Sumber:https://lampung.tribunnews.com/2021/10/13/pt-pusri-kirim-3000-dosis-vaksin-sinopharm-ke-pemkab-tulangbawang-lampung



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Bantu Penanganan Covid-19, Pusri Palembang Berikan 3000 Dosis Vaksin ke Warga Tulang Bawang Lampung
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Sebagai bentuk kepedulian PT Pusri Palembang (PUSRI) terhadap percepatan penanganan Covid-19, dilaksanakan penyerahan bantuan vaksin oleh perwakilan manajemen PT Pusri Palembang untuk masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang Lampung, Rabu (13/10/2021).
 
Turut hadir Dr. Prisia Rizky dari RS Pusri untuk menjamin selama dalam perjalanan vaksin telah disimpan sesuai dengan prosedur suhu penyimpanan.
 
Bantuan ini juga merupakan wujud komitmen Pusri untuk berkontribusi dalam membantu menangani pandemi khususnya di daerah-daerah pemasaran Pusri.
 
Bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang, sebanyak 3000 dosis vaksin merek Sinopharm diserahkan secara simbolis oleh Vice President Humas PT Pusri Palembang, Soerjo Hartono dan diterima langsung oleh Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang, Bpk. I Nyoman Jana.
 
Selanjutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang akan melaksanakan vaksinasi serentak di Puskesmas – Puskesmas pada tanggal 14 Oktober 2021, dengan target sasaran vaksin yaitu 500 orang penduduk di Menggala dan 1000 orang penduduk di Tulang Bawang.
 
Saat ini capaian Vaksin Covid-19 Kabupaten Tulang Bawang mencapai 50 persen.
 
“Dengan adanya bantuan Program CSR Pusri ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan membantu percepatan capaian target vaksinasi 100 persen di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Tulang Bawang”, ujar VP Humas Pusri, Soerjo Hartono.
 
“Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar kita bersama dalam melawan pandemi COVID-19, dan juga untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat."
 
"Semoga kegiatan vaksinasi yang akan dilaksanakan besok berjalan dengan tertib dan lancar,” tutup Soerjo.
 
Selama pandemi ini, Program CSR Pusri telah menyalurkan ragam bantuan ke masyarakat di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur, keagamaan, pelestarian alam dan sosial kemasyarakatan.


Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2021/10/13/bantu-penanganan-covid-19-pusri-palembang-berikan-3000-dosis-vaksin-ke-warga-tulang-bawang-lampung



Baca Selengkapnya
Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ