Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

26 December 2024

Erick Pastikan Pendampingan Program Makmur Petani Lampung
“Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani Tanah Air”
 
JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani Tanah Air. Erick mengatakan, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.
 
Erick menilai tidak mungkin pada saat seperti ini berdiri sendiri. Kata Erick, sekarang ini merupakan saat tepat untuk bergotong royong, terlebih Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi.
 
“Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang. Saya terima kasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini,” ujar Erick di Lampung, Sabtu (16/10) lalu.
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani Tanah Air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
“Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40 ribu hektar, 28 ribu petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat,” kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
“Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensupport program Makmur,” kata Tri.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.


Sumber: https://www.harianaceh.co.id/2021/10/17/erick-pastikan-pendampingan-program-makmur-petani-lampung/





Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Pusri Ingin Petani tak Lagi Bergantung Pada Pupuk Subsidi
REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG — Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Indonesia (Pusri) Palembang, Tri Wahyudi Saleh menyatakan melalui program Makmur, Pupuk Indonesia akan melakukan pendekatan kepada para petani. Hal itu disampaikannya saat peluncuran Program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung Selatan.
 
Tri Wahyudi mengimbau para petani untuk tidak bergantung pada pupuk bersubsidi. Ia menilai hal tersebut perlu pendekatan dan juga sosialisasi kepada para petani.
 
Ia menambahkan, program Makmur akan menjadi solusi untuk petani agar tidak lagi bergantung pada pupuk bersubsidi.


Sumber: https://www.republika.co.id/berita/r14mrb467/pusri-ingin-petani-tak-lagi-bergantung-pada-pupuk-subsidi

Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Menteri BUMN: Program Makmur untuk Kurangi Kesenjangan Sosial
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi petani tanah air. Program ini berjalan berkat kolaborasi perusahaan BUMN.
 
Menurutnya, program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi covid-19. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk gotong royong membangun ekonomi, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani.
 
"Covid ini membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang. Saya terima kasih swasta datang, BUMN datang, petani datang, supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," ujar Erick dikutip dari siaran persnya, Minggu, 17 Oktober 2021.
 
Program Makmur menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi. Dengan ekosistem tersebut, sebut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
"Program Makmur ini, kita BUMN fokus utama di 40 ribu hektare, 28 ribu petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, Bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," paparnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, program Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah men-support program Makmur," jelas dia.
 
Sementara itu salah satu petani dari Lampung Utara, Anggoro Kasih mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia, kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Adapun proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dilakukan di atas lahan seluas 30 hektare oleh 30 petani yang tergabung ke dalam Kelompok Tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini didukung oleh Pusri Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, serta PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia Grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan program Makmur seluas 50 ribu hektare.
 
Komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber:https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/RkjWL9GK-menteri-bumn-program-makmur-untuk-kurangi-kesenjangan-sosial?



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Erick Thohir Pastikan Petani Lampung Dapatkan Pendampingan dari Program Makmur Pupuk Indonesia
SRIPOKU.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani tanah air.
 
Erick, Sabtu (16/10/2021) mengatakan, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.
 
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," katanya.
 
"Saya terimakasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," tambahnya.
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani tanah air.
 
Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani.
 
Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada penyuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Tri Wahyudi.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya.
 
Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing- masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia.
 
Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://palembang.tribunnews.com/2021/10/17/erick-thohir-pastikan-petani-lampung-dapatkan-pendampingan-dari-program-makmur-pupuk-indonesia?page=2
 
 
 
Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Program Makmur Integrasikan Petani dengan BUMN, Erick Thohir: Tidak Mungkin Kita Berdiri Sendiri
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen menciptakan ekosistem pertanian terintegrasi melalui Program Makmur, yakni program yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
 Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program itu dilaksanakan untuk menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk nonsubsidi.

"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid-19 ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," tutur Erick dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021). Mantan bos Inter Milan itu menyebutkan, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian. "Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan," ujar Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengklaim, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," tutur dia. Sebagai informasi, Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya. Pada tahun 2021, luas lahan Program Makmur ditarget mencapai 50.000 hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
 
Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://money.kompas.com/read/2021/10/17/181158626/program-makmur-integrasikan-petani-dengan-bumn-erick-thohir-tidak-mungkin-kita
Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Erick Pastikan Pendampingan Program Makmur Petani Lampung
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani Tanah Air. Erick mengatakan, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.
 
Erick menilai tidak mungkin pada saat seperti ini berdiri sendiri. Kata Erick, sekarang ini merupakan saat tepat untuk bergotong royong, terlebih Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi.
 
"Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang. Saya terima kasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," ujar Erick di Lampung, Sabtu (16/10) lalu.
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani Tanah Air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40 ribu hektar, 28 ribu petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensupport program Makmur," kata Tri.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://www.republika.co.id/berita/r14ch9423/erick-pastikan-pendampingan-program-makmur-petani-lampung

Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Lewat Program Makmur, 28.000 Petani Dapat Kemudahan Pembiayaan dan Pendampingan
Lewat Program Makmur , 28.000 Petani Dapat Kemudahan Pembiayaan dan Pendampingan Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani tanah air.
 
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/10/2021).
 
"Saya terimakasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," tambahnya.Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani tanah air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian."Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick. headtopics.com
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani.Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Tri Wahyudi.
 
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.2 dari 2 halamanTingkatkan ProduktivitasSementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk nonsubsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya.
 
Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.


Sumber:https://headtopics.com/id/lewat-program-makmur-28-000-petani-dapat-kemudahan-pembiayaan-dan-pendampingan-22154714



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Pupuk Sriwidjaja: Program Makmur beri manfaat nyata bagi petani
“Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada pote”
 
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, anak perusahaan Pupuk Indonesia, mengungkapkan program Makmur memberikan manfaat nyata bagi petani.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh di Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu.
 
Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung dalam program yang diluncurkan pada Agustus 2021.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih itu dilakukan di atas lahan seluas 30 hektare oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan itu akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik.
 
Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare.
 
Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber:https://m.antaranews.com/amp/berita/2463477/pupuk-sriwidjaja-program-makmur-beri-manfaat-nyata-bagi-petani
Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Erick Thohir Sesumbar Program Makmur Beri Manfaat dan Kemudahan Bagi Petani
NKRIKU, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani tanah air. Terlebih, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.
 
Erick Thohir menerangkan, pandemi Covid-19 ini tidak hanya menekan sektor kesehatan namun juga ekonomi. Sehingga tidak mungkin masing-masing BUMN bekerja sendiri, oleh karena itu diperlulan gotong royong.
 
Lalu, lanjutnya, pandemi Covid-19 ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang.
 
” Saya terimakasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (16/10/2021).
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani tanah air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
“Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat,” papar Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
“Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur,” kata Tri Wahyudi.


Sumber: https://nkriku.com/erick-thohir-sesumbar-program-makmur-beri-manfaat-dan-kemudahan-bagi-petani/
Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Erick Thohir Pastikan Petani Lampung dapat Pendampingan dari Program Makmur Pupuk Indonesia
JAKARTA, Investor.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani Tanah Air. Menurut  Erick, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat  kolaborasi BUMN
 
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi Covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (16/10).
 
"Saya terimakasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," tambahnya.
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani Tanah Air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian off taker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah men-support program Makmur," kata Tri Wahyudi.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektare oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai off taker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://investor.id/business/267358/erick-thohir-pastikan-petani-lampung-dapat-pendampingan-dari-program-makmur-pupuk-indonesia



Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Erick Thohir sesumbar bahwa Program Sejahtera akan memberikan manfaat dan kemudahan bagi petani
TEKNOSIGNAL.COM, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi petani Indonesia. Apalagi program yang merupakan singkatan dari Ayo Majukan Usaha Rakyat ini bisa berjalan berkat kerjasama BUMN.
 
Erick Thohir menjelaskan, pandemi Covid-19 tidak hanya menekan sektor kesehatan tetapi juga perekonomian. Sehingga tidak mungkin setiap BUMN bekerja sendiri-sendiri, oleh karena itu diperlukan gotong royong.
 
Kemudian, lanjutnya, pandemi Covid-19 juga telah menciptakan ketimpangan sosial, oleh karena itu intervensi harus dilakukan agar perekonomian seimbang.
 
“Saya berterima kasih kepada pihak swasta yang datang, BUMN yang datang, petani yang datang sehingga kita bisa bekerja sama, dan untuk itu kita sudah menggagas program Sejahtera,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (16/10/2021).
 
Program Sejahtera merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi petani Indonesia. Pasalnya, program tersebut telah menghubungkan petani dengan pimpinan proyek, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi.
 
Dengan ekosistem ini, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat bantuan yang berdampak positif terhadap produktivitas dan pendapatan pertanian.
 
“Program Sejahtera ini kita BUMN, fokus utama 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan kita perbesar. Sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaan. Kemudian PT Pupuk Indonesia memberikan bantuan, Bapak-bapak dan RNI beli agar semua ini ekosistem yang sehat,” kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi petani. Menurutnya, banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan pendapatan pertanian sejak mengikuti program yang dicanangkan pada Agustus 2021.
 
“Sesuai inisiatif Pupuk Indonesia, Makmur punya ekosistem, ada pemasok benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya Himbara, BNI, BRI, Mandiri, lalu offtaker ada RNI Group, terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen, ada asuransi, ada Jasindo. Artinya kerjasama BUMN ini telah mendukung program Makmur,” kata Tri Wahyudi.


Sumber: https://www.teknosignal.com/erick-thohir-sesumbar-bahwa-program-sejahtera-akan-memberikan-manfaat-dan-kemudahan-bagi-petani/
Baca Selengkapnya
news-1

26 December 2024

Erick Thohir: 28.000 Petani Peroleh Pembiayaan Program Makmur
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sebanyak 28.000 petani memperoleh pembiayaan atau pendampingan dari Program Makmur oleh PT Pupuk Indonesia, termasuk petani di wilayah Lampung. Target itu disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
 
“Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat,” kata Menteri Erick dalam pernyataannya, Sabtu (16/10/2021).
 
Menteri Erick menjelaskan, program ini merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani tanah air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
Oleh karena itu, Menteri Erick menyampaikan terima kasih atas kolaborasi perusahaan BUMN dan lembaga terkait terkait pelaksanaan program tersebut. Menyusul adanya sejumlah manfaat bagi para petani di tanah air.
 
“Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang. Saya terima kasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini,” ungkapnya.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurutnya, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
“Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada penyuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah menyupport program Makmur,” kata Tri Wahyudi.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program ini berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian.
 
Untuk diketahui, Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program tersebut telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.(red)


Sumber: https://sudutpandang.id/erick-thohir-28-000-petani-peroleh-pembiayaan-program-makmur/

Baca Selengkapnya
Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ