Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik NPK Fusion II di Palembang pada 2018 untuk menambah pemasukan perusahaan di tengah rendahnya daya saing dari sisi harga dari produk pupuk urea yang dihasilkan.
Direktur PT Pusri Mulyono Prawiro di Palembang, Selasa (12/12), seusai penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, mengatakan, Pusri masih kesulitan menekan biaya produksi untuk pupuk urea karena harga gas yang ditetapkan pemerintah masih tinggi sehingga cara lainnya yakni membidik pasar pupuk NPK.
“Pusri sebelumnya sudah sukses membangun pabrik NPK Fusion I dengan menghasilkan 100 ton pupuk per tahun, kini Pusri membangun NPK Fusion II yang ditargetkan selesai pada 2019,” kata Mulyono. Ia mengatakan Pusri membidik bisnis pupuk NPK karena penggunaan pupuk majemuk sedang tinggi permintaannya seiring dengan program ketahanan pangan pemerintah.
Selain itu, bisnis pupuk NPK ini seiring dengan visi misi perusahaan yang ingin menjadi pabrik pupuk berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Seperti diketahui, pabrik yang dibangun ini berdekatan dengan pabrik Pusri 2B menggunakan tenologi terkini.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aat Asikin Idat mengatakan perusahaan pupuk milik pemerintah harus cepat merespon perubahan pasar, terkait kebutuhan konsumen akan pupuk berkualitas dan berharga murah. Seperti diketahui bahwa bisnis pupuk urea sangat tergantung dengan harga gas, sementara harga gas industri masih dikisaran sekitar 6 dollar AS per MMBTU.
Sedangkan di sisi lain, para pesaing sudah gas dengan harga 4 dollar AS per MMBTU. Di sisi lain, produksi pupuk urea di pasaran internasional juga melebihi permintaan sehingga peluang untuk merambah ke pasar luar negeri juga menjadi kecil.
Untuk itu, dalam menjawab persoalan ini, Pupuk Indonesia menilai pembangunan pabrik NPK merupakan pilihan terbaik sehingga pada tahun mendatang juga akan dilakukan PT Pupuk Kaltim, PT Petro Kimia Gersik, PT Pupuk Kujang. “Pusri sudah memulainya lebih dahulu dan semoga saja cepat diterapkan di perusahaan pupuk lain,” kata dia.
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
14 November 2024
TEMPO.CO, Palembang - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Palembang, memberikan edukasi khusus kepada petani kopi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Tujuannya adalah meningkatkan produksi tahunan petani setempat dengan cara perawatan dan pemberian pupuk yang tepat.
"Gunakanlah metode pemupukan 5 : 3 : 2 untuk mendapatkan hasil yang maksimal," kata Mulyono Prawiro, Direktur Utama Pusri, Selasa, 21 November 2017.
Teknik pemupukan yang benar dengan komposisi 500 kilogram pupuk organik, 300 kilogram NPK 200 kilogram Urea untuk setiap hektar kebun. Pemupukan berimbang, ucap Mulyono, juga berguna untuk meningkatkan daya tahan tanaman dari serangan penyakit.
Kemarin Pusri meluncurkan demonstration plot (demplot) kopi di Kabupaten Lahat dan pendampingan kawalan teknologi bagi petani kopi. Melalui Komite Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), Pusri akan menggarap demplot seluas total 2 hektare di Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat.
Pada demplot tersebut, akan diperlihatkan secara langsung penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti meningkatkan hasil produksi pertanian, khususnya kopi. Sementara itu, Manajer Hubungan Masyarakat Pusri Hernawan L. Sjamsuddin menuturkan pihaknya menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) untuk memberikan edukasi kawalan teknologi tentang cara budi daya tanaman kopi, mulai semai tanaman, pengelolaan tanah, penanaman, pemeliharaan, perawatan, pemanenan yang baik.
Selain memberikan budi daya tanaman kopi yang baik kepada petani, edukasi penggunaan pupuk dengan dosis berimbang dan pemanfaatan produk-produk inovasi Pusri untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi.
Seperti pupuk mikro Nutremag yang cocok digunakan pada tanah masam, pupuk hayati Bioripah yang telah diuji serta bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan ramah lingkungan, serta pupuk Pusri Organik Cair yang dapat memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan hasil panen.-PARLIZA HENDRAWAN-