Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

25 November 2024

Mengajak Petani Menggunakan NPK Nitrat untuk Meningkatkan Hasil Produksi
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS UTARA --  Jeffrey Pranata Anwar SE selaku Direktur Utama CV Mutiara Selatan mengenalkan serta mengajak petani binaannya menggunakan pupuk yang mengandung nitrat yaitu NPK 16.16.16 Nitrat produksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
 
Dikatakan Jeffrey, sapaan akrab Direktur Utama CV Mutiara Selatan, salah satu Distributor PT Pusri Palembang, selama ini banyak petani yang tidak tahu bahwa PT Pusri Palembang memproduksi NPK jenis 16.16.16 Nitrat.
 
Untuk itu beliau membuat demplot mandiri dengan menggunakan pupuk tersebut dengan tujuan meningkatkan hasil produksi petani binaan Dusun I Desa Rantau Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara.
 
Bibit yang digunakan varietas Thansu-019 dengan luas lahan 1 ha ini mendapatkan hasil semangka sebanyak 10 ton dalam waktu kurang dari  3 bulan dengan berat semangka rata-rata 9-10 kg.
 
Dikatakan Jeffrey, demplot mandiri ini bekerja sama PT Pusri Palembang, turut hadir dalam pelaksaan panen tersebut adalah Muhammad Haliim Hafiid, selaku PPK Linggau.
 
Muhammad Haris dan Fitrah, selaku Asisten Lapangan dari PT Pusri Palembang.
 
Dengan adanya demplot mandiri ini, Jeffrey berharap kedepan petani lebih sejahtera dengan hasil panen yang meningkatan dan membuat petani untuk menggunakan pupuk nonsubsidi NPK 16.16.16 Nitrat untuk semua tanamannya bukan hanya semangka saja.


Sumber : https://palembang.tribunnews.com/2021/11/16/mengajak-petani-menggunakan-npk-nitrat-untuk-meningkatkan-hasil-produksi
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Sumsel Dorong Ketersediaan Pupuk Subsidi
Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menilai ketersediaan pupuk subsidi menjadi faktor penentu untuk peningkatan produktivitas padi di provinsi itu.
 
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumsel Bambang Pramono mengatakan petani dapat meningkatkan produktivitas lahannya dengan biaya produksi rendah lewat pupuk bersubsidi.
 
“Tentu saja banyak faktor lain seperti, benih, alat mesin pertanian, pengawalan teknologi spesifikasi. Namun, pupuk juga jadi faktor utama dalam produktivitas,” katanya, Selasa (16/11/2021).
 
Diketahui, Kementerian Pertanian menambah alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9 juta ton plus 1,5 juta liter pupuk organik cair pada tahun 2021. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan alokasi tahun 2020, sekitar 8,9 juta ton.
 
Bambang menilai, dengan adanya pupuk subsidi, petani dapat melakukan pemupukan berimbang. Namun yang terpenting, petani bisa mendapatkan harga yang wajar melalui pupuk subsidi.
 
 “Petani dapat perlindungan harga, karena harga pupuk subsidi mengikuti acuan HET (Harga Eceran Tertinggi),” ujarnya. Oleh karena itu, kata Bambang, petani sangat berharap pupuk subsidi dapat tersedia pada saat dibutuhkan oleh petani.
 
Dia menjelaskan pupuk tersebut idealnya berada di gudang dan dekat dengan lahan sawah petani. Terkait ketersediaan pupuk subsidi di Sumsel, kata Bambang, petani di provinsi itu mendapatkan 6 jenis pupuk, terdiri dari urea, SP-36, ZA, NPK, organik, Garanul dan organik cair.
 
Adapun realisasinya mencakup sebanyak 81.216,85 ton urea atau 58,31% dari alokasi 139.279 ton. Sementara realisasi NPK sebanyak 68.638,6 ton atau 82,74% dari alokasi 82.959 ton.
 
“Sedangkan organik cair saat ini belum tersedia di Sumsel, sehingga belum ada realisasi penyaluran,” ujarnya. Secara terpisah, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan Pemprov Sumsel terus berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian.
 
Tujuannya tak lain untuk mencapai target Sumsel sebagai lumbung pangan di Indonesia. “Tahun ini Sumsel peringkat empat nasional, tahun depan kami optimistis bisa masuk tiga besar nasional,” katanya.
 
Oleh karena itu, gubernur meminta kepala daerah di Sumsel untuk kerja lebih keras dalam meningkatkan kesejahteraan petani, sesuai program unggulan dan potensi pertanian di tiap daerah.
 
“Kita semua memiliki tanggungjawab untuk memajukan bidang pertanian,” kata gubernur


Sumber : https://sumatra.bisnis.com/read/20211116/534/1466574/sumsel-dorong-ketersediaan-pupuk-subsidi
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Pupuk Subsidi Tingkatkan Produktivitas Petani di Sumsel
Meningkatkan produktivitas pertanian, menjadi salah satu target Kementerian Pertanian. Salah satu dukungan yang diberikan melalui pupuk subsidi. Diamana alokasi pupuk bersubsidi terus di tambah, termasuk juga di Sumsel.
Di tahun 2021 Kementerian Pertanian menambahan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9 juta ton plus 1,5 juta liter pupuk organik cair. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan alokasi tahun 2020, sekitar 8,9 juta ton.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumsel, Bambang Pramono, mengatakan dengan adanya pupuk subsidi para petani khususnya di Smsel sangat terbantu karena dapat meningkatkan produktivitas petani.

"Jadi memang dengan adanya bantuan pupuk pubsidi ini tentu saja dampak pertamanya adalah peningkatan produktivitas," katanya, Selasa (16/11).


Meskipun peningkatan produktivitas itu tidak hanya semata dari pupuk subsidi. Terdapat juga faktor lain. Seperti; benih, alat mesin pertanian, dan pengawalan teknologi spesifikasi.

Pupuk subsidi juga mendorong petani melakukan pemupukan berimbang, di samping manfaat pupuk subsidi tersebut adalah petani akan mendapatkan harga yang wajar, mendapat perlindungan harga, karena harga pupuk subsidi mengikuti acuan HET (Harga Eceran Tertinggi).

"Petani sangat berharap pupuk subsidi ini dapat tersedia pada saat dibutuhkan atau tepat waktu," katanya.
Kedua, petani berharap adanya ketepatan dosis yang dibutuhkan, dimana pupuk subsidi itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daripada tanaman yang ditanam oleh petani.

Terkait ketersediaan pupuk subsidi di Sumsel, pada tahun 2021 mendapatkan 6 Jenis pupuk, terdiri dari Urea, SP-36, ZA, NPK, organik, Garanul dan organik cair.

"Untuk alokasi tanaman pangan ada Urea, NPK dan organik cair, untuk urea alokasinya, 139.279 ton, realisasi 81.216,85 artinya sampai dengan akhir bulan September kemarin itu sudah terserap 58,31 persen," katanya.
Adapun pupuk NPK alokasinya 82.959 realisasi 68.638,6. Artinya yang sudah terserap sampai Desember itu 82,74 persen, sedangkan organik cair memang sampai saat ini masih belum tersedia di Provinsi Sumsel.

Bambang menjelaskan, terkait penyebab terjadinya penurunan serapan sampai September yang masih 60 persen, adalah penurunan dosis pemupukan Urea, menurutnya yang semula 200 kilogram per hektare, menjadi kisaran 50 kilogram sampai 150 kilogram per hektare, tergantung kondisi daerah setempat.

"Ini juga yang meyebabkan petani berubah menjadi ke pupuk NPK, NPK sudah 82,74 persen, sedangkan puncak tanam di Sumsel itu terjadi di Oktober, November, dan Desember," katanya.

Selain ada perubahan dosis, kendala lain yang menonjol adalah identitas petani atau KTP-nya belum ada, sedangkan hal tersebut adalah alat tebus pupuk dan hal yang utama.

"Karena tanpa itu kan tidak bisa, karena sekarang itu petani menembus pupuk itu kan berdasarkan input di sistem E-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Petani). Persoalan dilapangan yang kita temui seperti itu," katanya.

Meski demikian, Bambang berharap, pupuk subsidi dapat dialokasikan dan terus didorong, walaupun tidak harus terpenuhi kebutuhan pupuk dalam satu tahun, tapi paling tidak kebutuhan yang selama ini dialokasikan oleh pemerintah itu dapat lebih baik didalam penyalurannya. "Tepat waktu, tepat dosis, tepat mutu," katanya.

Sumber : https://kumparan.com/urbanid/pupuk-subsidi-tingkatkan-produktivitas-petani-di-sumsel-1wveKvXJtK4/full


Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Pemprov Akui Pupuk Subsidi Berdampak Peningkatan Produktivitas Petani di Sumatera Selatan
RMOLSumsel - Dukungan pemerintah melalui Kementerian Pertanian menambah alokasi pupuk bersubsidi dirasa berhasil meningkatkan produktivitas pertanian. Hal itulah yang menjadi salah satu target Kementerian Pertanian, di tahun 2021 pihak kementan menambah alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9 juta ton plus 1,5 juta liter pupuk organik cair. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan alokasi tahun 2020, sekitar 8,9 juta ton.
Manfaat tersebut diakui oleh,  Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumatera Selatan, Bambang Pramono, pihaknya mengatakan, dengan adanya pupuk subsidi para petani khususnya di Sumatera Selatan sangat terbantu dan dipastikan meningkatkan produktivitas petani.

"Jadi memang dengan adanya bantuan pupuk pubsidi ini tentu saja dampak pertamanya adalah peningkatan produktivitas, walaupun peningkatan produktivitas itu tidak hanya semata dari pupuk subsidi saja. Tentu saja banyak faktor lain seperti, benih, alat mesin pertanian, terus pengawalan teknologi spesifikasi, tetapi faktor pupuk subsidi tentu saja meningkatkan produktivitas," ungkapnya kepada media beberapa waktu lalu.


Tak hanya itu, lanjut Bambang, dengan adanya pupuk subsidi, mendorong petani untuk melakukan pemupukan berimbang, disamping manfaat pupuk subsidi tersebut adalah petani akan mendapatkan harga yang wajar, mendapat perlindungan harga, karena harga pupuk subsidi mengikuti acuan HET (Harga Eceran Tertinggi).


"Petani sangat berharap pupuk subsidi ini dapat tersedia pada saat dibutuhkan oleh petani, jadi pada saat musim tanam itu petani berharap ketersediaan pupuk tersebut ada di gudang -gudang dan terdekat dari lahan sawah mereka, itu yang pertama. Artinya tepat waktu, yang kedua petani sangat berharap adanya ketepatan Dosis yang dibutuhkan oleh petani, dimana pupuk subsidi itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daripada tanaman yang ditanam oleh petani," jelasnya.


Terkait ketersediaan pupuk subsidi di Sumatera Selatan, kata Bambang, pada tahun 2021 mendapatkan 6 Jenis pupuk, terdiri dari Urea, SP-36, ZA, NPK, organik, Garanul dan Organik Cair. 

"Untuk alokasi tanaman pangan ada Urea, NPK dan organik cair, untuk urea alokasinya, 139.279 ton, realisasi 81.216,85 artinya sampai dengan akhir bulan September kemarin itu sudah terserap 58,31 persen. Yang kedua pupuk NPK alokasinya 82.959 realisasi 68.638,6 artinya yang sudah terserap sampai bulan Desember itu adalah 82,74 persen, sedangkan organik cair memang sampai saat ini masih belum tersedia di Provinsi Sumatera Selatan, sehingga sampai saat ini penyalurannya belum terealisasi," paparnya.
 
Bambang menjelaskan, terkait penyebab terjadinya penurunan serapan sampai bulan September yang masih 60 persen adalah penurunan dosis pemupukan Urea, menurutnya yang semula 200 kilogram perhektar,  menjadi kisaran 50 kilogram sampai 150 kilogram perhektar, tergantung kondisi daerah setempat.

"Bisa 50 kilogram perhektar, bisa 100 kilogram, bisa 150 kilogram perhektar yang semula 200 kilogram, ini juga yang meyebabkan petani berubah menjadi ke pupuk NPK, NPK sudah 82,74 persen, sedangkan puncak tanam di Sumatera Selatan itu terjadi di bulan Oktober, November dan Desember, artinya kan belum berlangsung nih, baru saja berakhir, November, Desember itu puncak tanam juga, tapi ketersediaan pupuk NPK memang tidak begitu besar lagi karena sisa alokasi tinggal 14.000 kilogram, karena sudah terserap hampir 83 persen," jelasnya.


Kendala lain, selain ada perubahan dosis, sambung Bambang, yang menonjol adalah identitas petani atau KTP-nya belum ada, sedangkan hal tersebut adalah alat tebus pupuk dan hal yang utama.

"Karena tanpa KTP-nya tidak bisa. Karena tanpa itu kan tidak bisa, karena sekarang itu petani menembus pupuk itu kan berdasarkan input di sistem  E-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Petani). Persoalan dilapangan yang kita temui seperti itu," katanya.


Meski demikian, Bambang berharap, pupuk subsidi dapat dialokasikan dan terus didorong, walaupun tidak harus terpenuhi kebutuhan pupuk dalam satu tahun, tapi paling tidak kebutuhan yang selama ini dialokasikan oleh pemerintah itu dapat lebih baik didalam penyalurannya. "Tepat waktu, tepat dosis, tepat mutu," tutupnya.


Sumber : https://www.rmolsumsel.id/pemprov-akui-pupuk-subsidi-berdampak-peningkatan-produktivitas-petani-di-sumatera-selatan
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

PT Pusri Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk di Bima, Stok Masih Tersedia 2.793 Ton

Bima, katada.id – PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) menegaskan tidak ada kelangkaan pupuk di Pulau Sumbawa. Khususnya Kota dan Kabupaten Bima.

Hal itu diungkapkan AVP Operasional Logistik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) BaliNusra Edi Prasetia Sitepu. Ia menerangkan pupuk subsidi maupun non subsidi masih tersedia. “Tidak ada kelangkaan. Stok pupuk di Bima aman,” terangnya.

Pihak PT Pusri, ungkapnya, sudah mengantisipasi kelangkaan dengan menyediakan stok pupuk. Khusus stok di Bima masih tersedia 2.793 ton.

Di Bima, PT Pusri memiliki dua gudang penampung stok pupuk. “Gudang PKT Bima dan gudang Penaraga Kota Bima. Dua gudang tersebut masih ada stok,” ungkapnya.

Saat ini ratusan ton pupuk sedang dalam pembongkaran di Pelabuhan Bima. Masih ada satu kapal yang sedang bongkar. “Progres bongkar sisa 800 ton. Yang sudah dibongkar 767 ton,” bebernya.

Edi memastikan stok pupuk di Pulau Sumbawa aman dan masih bisa mengcover kebutuhan petani. “Secara keseluruhan stok di Pulau Sumbawa 10.302 ton. Jadi masih aman,” ungkapnya.

Mengenai harga pupuk subsidi yang mahal, ia mengatakan tidak ada kenaikan. Distribuor maupun pengecer diharuskan menjual pupuk bersubsidi sesuai HET. Yakni Rp112 ribu.

Terkait adanya pengecer ilegal, Edi memang sudah mendengar informasi tersebut. Namun penindakan pengecer ilegal bukan kewenangan PT Pusri. “Soal pengecer Ilegal bukan ranah produsen (PT Pusri),” tandasnya.


Sumber : https://katada.id/pt-pusri-pastikan-tak-ada-kelangkaan-pupuk-di-bima-stok-masih-tersedia-2-793-ton/

Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Dorong Digitalisasi dalam Bisnis, Pusri Raih Penghargaan
PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih dua penghargaan Digital Culture Excellence Award 2021 dari Majalah First Indonesia.


Ketua Dewan Juri Digital Culture Excellence Award 2021, Prof Laode Masihu Kamaluddin mengatakan, gelaran yang bertemakan "Digital Culture for Sustainable Development" ini merupakan kegiatan Corporate Rating tahunan di bidang teknologi dan informasi berbasis digital.


Prof Laode menjelaskan, gelaran tersebut sudah dilaksanakan sejak tiga bulan lalu yang bertujuan untuk meningkatkan SDM atau Human Transformation. Bagaimana agar SDM mengadopsi budaya digital dan mengimplementasikannya dalam perusahaan sesuai kebutuhan.


"Perusahaan-perusahaan itu harus terbuka dan bisa menerima atau mengadopsi digital dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta yang mengikuti mendapatkan penghargaan ini pun sudah menerapkan budaya digital dalam berbagai level-level bisnisnya masing-masing," ujarnya, Sabtu (13/11/2021).

Menurutnya, perusahaan-perusahaan saat ini sudah sadar akan pentingnya digital dalam proses bisnisnya. Bahkan, mindset digital kini sudah dimiliki oleh setiap perusahaan, terlebih ketika diterpa pandemi COVID-19.

Lanjutnya, ada tiga perubahan fundamental yang bisa diambil dari pandemi ini. Pertama, mindset masyarakat mengalami perubahan yang signifikan. Masyarakat sadar bahwa digital itu sangat penting.

"Kedua, cara berkomunikasi secara digital menjadi hal yang vital. Kemudian perubahan yang ketiga adalah cara berperilaku, dimana masyarakat kini lebih memperhatikan kebersihan demi kesehatannya," ungkap Prof Laode.

Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Palembang , Tri Wahyudi Saleh mengatakan, budaya digital kini merupakan sebuah keharusan dalam suatu perusahaan. Sebab ini menjadi titik tolak perkembangan pembangunan yang berkelanjutan terhadap bisnis yang dijalankan.

"Saat ini Artificial Intelligence (AI), Blockchain, Big Data, dan Connectivity adalah hal yang sangat fundamental. Dengan itu, budaya digital akan berjalan dengan lancar. Terlebih dalam bisnis, yang tak lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi nasional,"ucapTri.

Dengan diraihnya penghargaan ini diharapkan dapat memacu PT Pusri Palembang dalam bertransformasi menuju Pusri Jaya 2025. "Pusri meraih dua kategori penghargaan, yakni Best CEO Digital Culture dan The Most Digital Change Maker for Fertilizer Company," kata Tri.

Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/598065/720/dorong-digitalisasi-dalam-bisnis-pusri-raih-penghargaan-1636765878
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Terapkan Digitalisasi dalam Bisnis, Pusri Terima Penghargaan
PALEMBANG, iNews.id - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih dua penghargaan Digital Culture Excellence Award 2021. Ajang ini merupakan kegiatan Corporate Rating tahunan di bidang teknologi dan informasi berbasis digital. Ketua Dewan Juri Digital Culture Excellence Award 2021, Prof Laode Masihu Kamaluddin mengatakan, kegiatan gelaran Majalah First Indonesia tersebut sudah dilaksanakan sejak tiga bulan lalu yang bertujuan untuk meningkatkan SDM atau Human Transformation. Bagaimana agar SDM mengadopsi budaya digital dan mengimplementasikannya dalam perusahaan sesuai kebutuhan.
"Perusahaan-perusahaan itu harus terbuka dan bisa menerima atau mengadopsi digital dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta yang mengikuti mendapatkan penghargaan ini pun sudah menerapkan budaya digital dalam berbagai level-level bisnisnya masing-masing," ujarnya, Jumat (12/11/2021). Menurutnya, perusahaan-perusahaan saat ini sudah sadar akan pentingnya digital dalam proses bisnisnya. Bahkan, mindset digital kini sudah dimiliki oleh setiap perusahaan, terlebih ketika diterpa pandemi Covid-19.
 
"Setidaknya ada tiga perubahan fundamental yang bisa diambil dari pandemi ini. Pertama, mindset masyarakat mengalami perubahan yang signifikan. Masyarakat sadar bahwa digital itu sangat penting. Ketika aturan memaksakan masyarakat tidak boleh bepergian atau di rumah saja. Kedua, cara berkomunikasi secara digital menjadi hal yang vital. Kemudian perubahan yang ketiga adalah cara berperilaku, dimana masyarakat kini lebih memperhatikan kebersihan demi kesehatannya," kata Prof Laode.
 
Sementara Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, budaya digital kini merupakan sebuah keharusan dalam suatu perusahaan. Sebab ini menjadi titik tolak perkembangan pembangunan yang berkelanjutan terhadap bisnis yang dijalankan. "Saat ini Artificial Intelligence (AI), Blockchain, Big Data, dan Connectivity adalah hal yang sangat fundamental. Dengan itu, budaya digital akan berjalan dengan lancar. Terlebih dalam bisnis, yang tak lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi nasional," ucap Tri. Dengan diraihnya penghargaan ini diharapkan dapat memacu PT Pusri Palembang dalam bertransformasi menuju Pusri Jaya 2025. "Pusri meraih dua kategori penghargaan, yakni Best CEO Digital Culture dan The Most Digital Change Maker for Fertilizer Company," kata Tri.

Sumber : https://sumsel.inews.id/berita/terapkan-digitalisasi-dalam-bisnis-pusri-terima-penghargaan/2
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Pusri Raih Dua Penghargaan Digital Culture Excellence Award 2021
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) Kembali berhasil meraih prestasi yang membanggakan.
 
Dalam gelaran acara puncak penghargaan Digital Culture Excellence Award 2021 di Ballroom 3 The Ritz -Carlton Hotel, Jakarta (10/11/2021) yang diselenggarakan oleh Majalah First Indonesia, Pusri meraih dua kategori penghargaan antara lain “Best CEO Digital Culture” yang diberikan kepada Direktur Utama PT Pusri Palembang, Bpk. Tri Wahyudi Saleh. Selain itu PT Pusri juga meraih “The Most Digital Change Maker for Fertilizer Company”.
 
Acara yang mengusung tema “Digital Culture for Sustainable Development” didukung oleh lembaga-lembaga kredibel seperti Badan Siber dan Sandi Negara, DRN, Internet Society Chapter Jakarta-Indonesia, LKN, UICI, Politeknaker, Wantiknas (Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Kementerian Ketenagakerjaan RI.
 
 
Gelaran Digital Culture Excellence Award 2021 ini merupakan kegiatan Corporate Rating (award) tahunan di bidang Teknologi dan Informasi berbasis Digital yang dipandu oleh para Dewan Juri yang ahli-ahli. Seperti Prof Laode Masihu Kamaluddin, Ashwin Sasongko, Riri Satria, dan perwakilan dari Keminfo, Kemnaker, dan lain sebagainya.
 
Ketua Dewan Juri Prof. Laode Masihu Kamaludin, M.Sc., M.Eng dalam sambutannya mengungkapkan bahwa proses acara yang berlangsung sejak tiga bulan lalu itu bertujuan untuk meningkatkan SDM atau Human Transformation. Bagaimana agar SDM mengadopsi budaya digital dan mengimplementasikannya dalam perusahaan sesuai kebutuhan.
 
"Perusahaan-perusahaan itu harus terbuka dan bisa menerima atau mengadopsi digital dalam kehidupan sehari-hari. peserta-peserta yang mengikuti acara atau mendapatkan penghargaan ini pun sudah menerapkan budaya digital dalam berbagai level-level bisnisnya masing-masing," ujarnya.
 
Lebih lanjut menurutnya perusahaan-perusahaan saat ini sudah sadar akan pentingnya digital dalam proses bisnisnya. Mindset digital sudah dimiliki oleh semua perusahaan. Terlebih ketika diterpa pandemi Covid-19 ini.
 
"Setidaknya ada tiga perubahan fundamental yang bisa diambil hikmahnya dengan terjadinya Pandemi Covid-19 ini. Pertama, pola pikir (mindset) masyarakat mengalami perubahan yang signifikan. Masyarakat sadar bahwa digital itu sangat penting. Ketika aturan memaksakan masyarakat tidak boleh bepergian atau di rumah saja, maka cara komunikasi via digital menjadi hal yang vital. Ini perubahan yang kedua. Kemudian yang perubahan yang ketiga adalah cara berperilaku. Masyarakat lebih memperhatikan kebersihan demi kesehatannya,"
 
Budaya digital (Digital Culture) adalah sebuah keharusan dalam suatu perusahaan. Sebab ini menjadi titik tolak perkembangan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) terhadap bisnis yang dijalankan sebuah perusahaan atau institusi.
 
Saat ini Artificial Intelligence (AI), Blockchain, Big Data, dan Connectivity adalah hal yang sangat fundamental. Dengan itu, budaya digital akan berjalan dengan lancar. Terlebih dalam bisnis, yang tak lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi nasional.
 
Dengan diraihnya penghargaan ini diharapkan dapat memacu PT Pusri Palembang dalam bertransformasi menuju Pusri Jaya 2025.


Sumber : https://sumsel.tribunnews.com/2021/11/12/pusri-raih-dua-penghargaan-digital-culture-excellence-award-2021
 
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Pusri Raih Dua Penghargaan Digital Culture Excellence Award 2021
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) Kembali berhasil meraih prestasi yang membanggakan.
 
Dalam gelaran acara puncak penghargaan Digital Culture Excellence Award 2021 di Ballroom 3 The Ritz -Carlton Hotel Jakarta, Rabu (10/11/2021) yang diselenggarakan oleh Majalah First Indonesia, Pusri meraih dua kategori penghargaan antara lain “Best CEO Digital Culture” yang diberikan kepada Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh.
 
Selain itu PT Pusri juga meraih “The Most Digital Change Maker for Fertilizer Company”. Acara yang mengusung tema “Digital Culture for Sustainable Development” didukung oleh lembaga-lembaga kredibel seperti Badan Siber dan Sandi Negara, DRN, Internet Society Chapter Jakarta-Indonesia, LKN, UICI, Politeknaker, Wantiknas (Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Kementerian Ketenagakerjaan RI.
 
Gelaran Digital Culture Excellence Award 2021 ini merupakan kegiatan Corporate Rating (award) tahunan di bidang Teknologi dan Informasi berbasis Digital yang dipandu oleh para Dewan Juri yang ahli-ahli.
 
Seperto Prof Laode Masihu Kamaluddin, Ashwin Sasongko, Riri Satria, dan perwakilan dari Keminfo, Kemnaker, dan lain sebagainya.
 
Ketua Dewan Juri Prof Laode Masihu Kamaludin MSc MEng dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa proses acara yang berlangsung sejak tiga bulan lalu itu bertujuan untuk meningkatkan SDM atau Human Transformation.
 
Bagaimana agar SDM mengadopsi budaya digital dan mengimplementasikannya dalam perusahaan sesuai kebutuhan.
 
“Perusahaan-perusahaan itu harus terbuka dan bisa menerima atau mengadopsi digital dalam kehidupan sehari-hari. Peserta-peserta yang mengikuti acara atau mendapatkan penghargaan ini pun sudah menerapkan budaya digital dalam berbagai level-level bisnisnya masing-masing,” ujarnya.
 
Lebih lanjut menurutnya perusahaan-perusahaan saat ini sudah sadar akan pentingnya digital dalam proses bisnisnya.
 
Mindset digital sudah dimiliki oleh semua perusahaan. Terlebih ketika diterpa pandemi Covid-19 ini.
 
“Setidaknya ada tiga perubahan fundamental yang bisa diambil hikmahnya dengan terjadinya Pandemi Covid-19 ini. Pertama, pola pikir (mindset) masyarakat mengalami perubahan yang signifikan. Masyarakat sadar bahwa digital itu sangat penting. Ketika aturan memaksakan masyarakat tidak boleh bepergian atau di rumah saja, maka cara komunikasi via digital menjadi hal yang vital. Ini perubahan yang kedua. Kemudian yang perubahan yang ketiga adalah cara berperilaku. Masyarakat lebih memperhatikan kebersihan demi kesehatannya,” tuturnya.
 
Budaya digital (Digital Culture) adalah sebuah keharusan dalam suatu perusahaan. Sebab ini menjadi titik tolak perkembangan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) terhadap bisnis yang dijalankan sebuah perusahaan atau institusi.
 
Saat ini Artificial Intelligence (AI), Blockchain, Big Data, dan Connectivity adalah hal yang sangat fundamental. Dengan itu, budaya digital akan berjalan dengan lancar. Terlebih dalam bisnis, yang tak lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi nasional.
 
Dengan diraihnya penghargaan ini diharapkan dapat memacu PT Pusri Palembang dalam bertransformasi menuju Pusri Jaya 2025.

sumber : https://palembang.tribunnews.com/2021/11/12/pusri-raih-dua-penghargaan-digital-culture-excellence-award-2021?page=2
 
 
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Pusri Pastikan Ketersediaan Pupuk bagi Petani Selama Musim Tanam
Bisnis, PALEMBANG — PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan petani di Sumatra Selatan hingga Maret 2022, sejalan dengan musim tanam yang sudah berlangsung sejak Oktober tahun ini.

Vice President (VP) Humas PT Pusri Palembang Soerjo Hartono mengatakan bahwa Pusri selaku anak perusahaan PT Pupuk Indonesia berupaya memastikan ketersediaan stok pupuk di petani, baik urea maupun NPK, sesuai dengan alokasi dan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.

Saat ini, stok pupuk urea bersubsidi di gudang sebanyak 11.559,65 ton dan NPK bersubsidi sebanyak 5.991,15 ton. “Stok tersebut dapat mencukupi kebutuhan petani hingga tiga minggu ke depan,” katanya, Selasa (9/11/2021).

Terkait dengan realisasi penyaluran pupuk di wilayah Sumsel, imbuhnya, untuk urea bersubsidi sudah sebanyak 108.559 ton, sedangkan NPK bersubsidi sebesar 79.082 ton. 

Soerjo menjelaskan bahwa selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi guna mengantisipasi jika terjadi lonjakan kebutuhan petani. “Di samping itu, kami juga menyiapkan produk inovasi Pusri,” kata dia. 

Salah satunya, pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk sawit, serta pupuk spesial komoditas, yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.

Dia mengatakan Pusri akan terus melakukan pengawasan terhadap stok pupuk bersubsidi di Lini IV (kios pengecer) agar tidak terjadi kelangkaan pupuk. Pengecer juga diwajibkan untuk mempunyai stok kebutuhan satu minggu ke depan. 

“Selain pengawasan, kami bersama anak perusahaan PI lainnya terus berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di rayon wilayah masing-masing,” ujarnya.

Di sisi lain, seluruh petani harus memastikan kelompoknya sudah terdaftar di e-RDKK untuk memudahkan proses evaluasi dan alokasi oleh Kementerian Pertanian. 

“Untuk yang bersubsidi, kami menyalurkan kepada petani yang telah terdaftar dan masuk dalam e-RDKK”, ujar Soerjo. 

Oleh karena itu, kata dia, penting sekali untuk memastikan petani sudah masuk dalam kelompok tani dan mendaftarkan kebutuhan pupuknya pada e-RDKK untuk mendapatkan jatah pupuk bersubsidi. 

Selain di Sumsel, Pusri juga menyediakan 29.536 ton pupuk bersubsidi untuk kebutuhan musim tanam hingga Januari 2022 di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Kantor Perwakilan Pusri Daerah (PPD) Nusa Tenggara Barat mencatat dari 29.536 ton stok yang disediakan, sebanyak 17.000 ton mulai didistribusikan ke daerah seperti Pulau Sumbawa dan Lombok.

"Petani tidak perlu khawatir, tidak ada kelangkaan pupuk, stok yang kami sediakan di atas kebutuhan petani. Koordinasi dengan distributor juga berjalan dengan baik," kata Kepala PPD NTB Eman Haris kepada Bisnis di Mataram, Jumat (5/11/2021).

Dia menjelaskan bahwa sejak distribusi pupuk di NTB dipegang oleh Pusri pada Oktober lalu, sebanyak 15.000 ton pupuk bersubsidi langsung dikirim dari Palembang ke Pelabuhan Badas dan Bima.

"Kami berhasil melakukan pengiriman perdana langsung dari Palembang. Ini untuk distribusi pupuk di Pulau Sumbawa terutama Sumbawa Besar yang serapannya paling tinggi," tuturnya.

Sejak Januari 2021, Pusri telah menyalurkan 157.780 ton pupuk subsidi dari kuota 172.604 ton untuk petani.

Selain dari Pusri, kata Eman, NTB juga akan mendapat tambahan 15.926 ton stok pupuk subsidi dari pusat. “Ini dari pusat dan sedang dalam tahap proses administrasi, minggu depan prosesnya akan selesai dan pupuknya bisa datang ke NTB," katanya.

Sumber : https://bisnisindonesia.id/article/pusri-pastikan-ketersediaan-pupuk-bagi-petani-selama-musim-tanam
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Musim Tanam Oktober-Maret, Pusri Jamin Stok Pupuk Sumsel Aman
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Di tengah musim tanam Ok-Mar (Oktober-Maret) tahun 2021/2022, PT Pusri Palembang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia memastikan tersedianya stok pupuk baik urea mapupun NPK, sesuai dengan alokasi dan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
 
Untuk wilayah Sumatera Selatan yang menjadi salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, hingga minggu kedua bulan November ini, stok di gudang untuk urea bersubsidi yaitu sebesar 11.559,65 ton dan 5.991,15 ton untuk NPK bersubsidi. Stok tersebut dapat mencukupi kebutuhan petani hingga tiga minggu kedepan.
 
Sementara terkait realisasi penyaluran wilayah Sumsel untuk urea bersubsidi yaitu sebesar 108.559 ton dan NPK bersubsidi sebesar 79.082 ton.
 
Selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk spesial komoditi yaitu NPK Singkong dan N PK Kopi.
 
Dalam penyalurannya Pusri berpegang teguh pada Prinsip 6 Tepat, yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis dan tepat waktu yang berlaku di semua tingkatan jalur distribusi sampai ke tingkat petani.
 
Vice President (VP) Humas PT Pusri Soerjo Hartono mengatakan bahwa seluruh petani harus memastikan kelompoknya sudah terdaftar di e-RDKK. Agar mempermudah proses evaluasi dan alokasi oleh Kementerian Pertanian.
 
“Kami sebagai produsen bertanggung jawab untuk menyalurkan pupuk urea dan NPK, baik yang bersubsidi maupun non subsidi. Untuk yang bersubsidi, kami menyalurkan kepada petani yang telah terdaftar dan masuk dalam e-RDKK”, ujar Soerjo.
 
Maka penting sekali untuk memastikan petani sudah masuk dalam kelompok tani dan mendaftarakan kebutuhan pupuknya pada e-RDKK untuk mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.
 
Selain itu, Pusri terus melakukan pengawasan terhadap stok pupuk bersubsidi di Lini IV (kios pengecer) agar tidak terjadi kelangkaan pupuk. Pengecer juga diwajibkan untuk  mempunyai stok kebutuhan satu minggu kedepan.
 
“Selain pengawasan, kami bersama anak perusahaan PI lainnya terus berkoordinasi dan selalu siap dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di rayon wilayah masing-masing”, tutup Soerjo.

Sumber : https://palembang.tribunnews.com/2021/11/10/musim-tanam-oktober-maret-pusri-jamin-stok-pupuk-sumsel-aman
 
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Musim Tanam Oktober-Maret, PT. Pusri Pastikan Stok Pupuk
SuaraSumsel.id - Petani di Sumatera Selatan menghadapi musim tanam pada Oktober hingga Maret tahun depan. PT Pusri memastikan tersediaan stok pupuk urea NPK pada musim tanam tersebut.
Sampai musim tanam kedua bulan November ini, stok pupuk urea bersubsidi 11.559,65 ton, NPK bersubsidi 5.991,15 ton.
 
Vice President (VP) Humas PT Pusri Soerjo Hartono mengatakan stok tersebut mencukupi kebutuhan petani hingga tiga minggu ke depan.
Berdasarkan datanya realisasi penyaluran wilayah Sumsel bersubsidi sebanyak 108.559 ton, NPK bersubsidi 79.082 ton.

Pusri menyiapkan stok pupuk nonsubsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 bagi tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 diperuntukkan bagi komoditas sawit.

Sedangkan pupuk spesial komoditas yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi. Dia menjelaskan seluruh petani memastikan kelompok sudah terdaftar di e-RDKK.

“Kami sebagai produsen bertanggung jawab untuk menyalurkan pupuk urea dan NPK, baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi. Untuk bersubsid kami menyalurkan kepada petani yang telah terdaftar dan masuk dalam e-RDKK”, ujar Soerjo.

“Selain pengawasan, kami bersama anak perusahaan Pupuk Indonesia lainnya terus berkoordinasi dan selalu siap dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di rayon wilayah masing-masing”, tutup Soerjo. (ANTARA)


Sumber : https://sumsel.suara.com/read/2021/11/10/164512/musim-tanam-oktober-maret-pt-pusri-pastikan-stok-pupuk

Baca Selengkapnya
Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ