Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
20 April 2025
PALEMBANG, SRIPO – Liburan sekolah yang tergolong panjang, dimanfaatkan orang tua untuk mengkhitankan anak-anaknya. Seperti terlihat pada HUT Pusri ke-56, Minggu (27/12) kemarin, setidaknya 500 anak usia sekolah mengikuti khitanan gratis yang dipusatkan di Gedung Auditorium Diklat PT Pusri.
Khitan massal untuk dhuafa keluarga besar PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam rangka HUT Pusri sekaligus sebagai wujud kepedulian tehadap masyarakat. Program unggulan dalam penyaluran dana zakat melalui program “Aku Bisa Berobat” ini menjadi agenda rutin tahunan.
Ir. Abdullah Elli, MT mewakili direksi mengatakan, 500 anak tersebut berasal dari sekitar lokasi pabrik Pusri, seperti kalidoni dan Ilir Timur II Palembang.
“Kegiatan didukung Yayasan Yazri, Departemen Sarana dan Umum, termasuk Departemen Humas, Diklat, Badan Pengurus Masjid Al-Aqobah I. Kita berdoa agar Pusri tetap eksis dan maju sehingga terus berkontribusi bagi masyarakat. Terlebih cita-cita Pusri untuk mewujudkan kemandirian pangan,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan khitanan massal , panitia melibatkan semua unsur yang ada di Pusri, termasuk tim medis dari rumah sakit. “Awal kegiatan ini hanya 200 anak, tetapi permintaan masyarakat terus bertambah sehingga jumlahnya menjadi 500 anak. Kita berharap, apa yang dilakukan ini, menjadi ladang amal kebaikan. (fiz)
20 April 2025
PALEMBANG - Hingga tutup buku tahun 2015, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sudah berhasil melaksanakan beberapa langkah strategis sesuai plan schedule. Direktur Utama PT Pusri Palembang, Ir. Musthofa menjelaskan langkah strategis tersebut diantaranya beroperasinya proyek NPK Fusion berkapasitas 100 ribu ton per tahun.
Lalu proyek Pusri IIB per November sudah 97,8 persen. Kita target sudah berproduksi pada maret 2016”, ungkap dia di sela-sela Puncak Peringatan HUT PT Pusri ke-56, kemarin (23/12). Proyek lainnya, yakni proyek steam turbine gas dan boiler batu bara sudah 91,7 persen per November 2015, dan lain-lain
Pihaknya berharap seluruh proyek besar yang ada bisa selesai tepat waktu dan tanpa kendala apapun. “Selama kurun waktu satu tahun kami juga telah melaksanakan spin off SBU Perkapalan, pendirian PT Pusri Agro Lestari, dan PT Pilog kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia, imbuhnya.
Semua langkah strategis yang dijalankan sebagai upaya untuk menopang kinerja Pusri sebagai perusahaahn yang memproduksi pupuk urea dan amonia. Di tahun ini pihaknya telah memproduksi urea mencapai 91,6 persen dari target dalam RKAP dan produksi amonia 95,6 persen.
“Untuk penyaluran pupuk urea ke sektor pangan sebesar 88 persen dan komersil 86 persen,” katanya. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran serta karyawan Pusri. “Makanya mereka yang berprestasi kita berikan penghargaan”, tandasnya. (cj10/fad/ce1)
Sumber: Sumatera Ekspres
20 April 2025
“Pabrik Pusri IIB akan mulai beroperasi pada Maret dan dan diikuti dengan performent tes yang akan selesai pada bulan April, diharapkan nantinya akan menambah produksi pupuk Pusri,” kata Direktur Utama PT Pusri, Musthofa, saat Bakti Sosial Donor Darah Hut PT Pusri ke-56, Selasa (15/12).
Dikatakannya, desain kapasiti Pusri IIB nantinya akan menambah produksi Urea 600 ribu ton per tahun, sementara produksi saat Urea saat ini 2,2 juta ton per tahun atau total 2,8 juta ton. Sementara nantinya produksi Amonea di Pusri IIB akan bertambah 140 ribu ton pertahun, dan produksi saat ini 1,2 juta ton setahun.
Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, PT Pusri semakin percaya diri sebagai penyedia pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah pemasaran Jawa dan Sumatera. Saat ini pusri memasok pupuk subsidi ke provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Banten, Jogjakarta dan Jawa Tengah.
Sementara itu, Bakti Sosisal Donor Darah dalam rangka Ultah PT Pusri ke-56, menurutnya, dilakukan dengan rutin setiap tahun. Donor darah tersebut menyasar karyawan PT Pusri. “Minimal hari ini mendapatkan 300 kantong darah, semoga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan darah, kedepannya ditargetkan bisa menghasilkan 500 kantong darah,” katanya. #pit
20 April 2025
Editor: Parni
COPYRIGHT © ANTARA 2015
20 April 2025
20 April 2025
PALEMBANG, RP – PT Pupuk Sriwidjaja ( Pusri )Palembang,saat ini tengah melakukan uji coba Pabrik Urea baru. Proyek revitalisasi satu dari empat pabrik tua yang dikerjakan sejak April 2013 lalu, pada November 2015 ini hampir rampung dikerjakan atau mencapai 98 persen.
“Saat ini memasuki tahap pengujian ( pre-commisioning ),” kata Corparate Secretary PT Pusri Palembang, M Zain Ismed, kemarin. Dikatakannya sejauh ini tahap pengujian tersebut berjalan dengan baik. Jika tidak ada kendala yang berarti, pabrik baru pengganti pabrik paling tua, yakni Pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974, bisa segera dioperasikan. “melihat perkembangan kegiatan pembangunan tersebut, kami optimis Pabrik baru Pusri-IIB untuk mengganti pabrik pabrik Pusri II yang di nilai sudah tidak efisien lagi. Itu bisa dimulai beroperasi pada Desember 2015 ini atau awal tahun depan,”jelasnya.
Menurut dia, saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi memcapai 2,262 juta ton per-tahun. Namun karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak pernah tercapai secara maksimal. Kondisi empat pabrik tersebut, rata – rata usianya 35 tahun keatas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. “Semua pabrik kondisinya memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik yang usianya relatif paling mudah adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994,”ujarnya.
Untuk meningkatkan produksi pupuk urea dan amoniak, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi pabrik tua dengan prioritas revitalisasi pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II.
Senada, Manager Humas PT Pusri Sulfa Ganie mengatakan, proyek revitalisasi pabrik paling tua yang kini dalam tahap precommisioning itu dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun. “Pabrik Pusri-IIB menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amoniak dan teknologi Acces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea,” kata dia. Kapasitas produksi terpasang pabrik amoniak mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun, dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton perhari atau 907.500 ton pertahun. Pabrik Pusri-IIB dengan teknologi baru. Selain ramah lingkungan, juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakainan gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amoniak dan 21,18 MMBTU per ton urea. Jika satu pabrik baru tersebut beropersi dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun dari kapasitas produksi terpasang yang dimiliki sekarang ini,” pungkasnya. (tma)
Sumber: Radar Palembang
20 April 2025
Ketersediaan pupuk urea bersubsidi untuk musim tanam padi (MT )I di kabupaten Klaten, Jawa Tengah, aman, karena dari alokasi 27.800 ton tahun ini hingga Oktober lalu baru terserap sekitar 78% atau 21.687 ton.
Sementara itu, Pemkap Kabupaten Klaten telah mengajukan kebutuhan pupuk urea untuk sektor pertanian sebanyak 29.446 ton pada tahun 2016. Jumlah ajuan kebutuhan pupuk itu sesuai rencana definitif kelompok tani ( RDKK ) Klaten.
“Menghadapi MT I, Ketersediaan pupuk urea cukup aman. Karena itu, petani tidak perlu khawatir. Lihat saja, stok pupuk digudang saat ini masih banyak,”kata Kasi Sarpras Dinas Pertanian Klaten Wahyu Wardana, kemarin.
Selain urea, stok pupuk SP-36,ZA,NPK, dan organik juga masih melimpah. Tahun ini, alokasi pupuk SP-36 2.150 ton, ZA 11.350 ton, NPK 13.200 ton, dan organik 8.000 ton. Hingga Oktober, rata-rata baru tersalur 75 %.
Petugas gudang PT Pusri Ceper, Sholeh, Membenarkan bahwa stok pupuk urea bersubsidi menjelang MT I masih banyak. ”Hari ini ( kemarin ) posisi stok ada banyak 3.390 ton, ditambah 235 ton yang baru datang,” jelasnya.
Di wilayah cirebon, Jawa Barat, PT Pupuk Kujang Cikampek ( PKC ) sudah mempersiapkan stok pupuk untuk petani. Stok pupuk saat ini melimpah.
Hal tersebut diucapkan Manager Komunikasi PT PKC Ade Cahya, kemarin.”Kami sudah persiapkan stok hingga gudang lini ketiga atau gudang ditingkat kabupaten,”kata Ade.
Dengan penyimpanan gudang di lini ketiga, distribusi pupuk di harapkan bisa lancar karena lebih dekat dengan petani. Saat ini, lanjut Ade, total stok urea tercatat sebanyak 115.409 ton, terdiri dari stok dipabrik 29 ribu ton serta gudang dilini 3 Kabupaten sebanyak 86.409 ton.
Selain itu, stok NPK dipabrik sebanyak 850 ton dab digudang lini 3 kabupaten sebanyak 45.126 ton.
Untuk pupuk organik, stok yang ada digudang lini 3 tingkat kabupaten, yaitu sebanyak 4.733 ton.
Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, petani di persawahan Manikin, Kecamatan Kupang Tengah, minta distribusi pupuk tidak terlambat. Adapun diwilayah Banyumas, Jawa Tengah, Bintara Pembina Desa (Babinsa) tetap dilibatkan dalam pengawasan pupuk.( JS/UL/PO/LD/N-2)
Sumber: Media Indonesia
20 April 2025
Palembang, TRIBUN. Proyek revitalisasi satu dari empat pabrik tua milik PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatra Selatan, yang mulai dikerjakan April 2013, pada November 2015 ini hampir rampung.
“Perkembangan pembangunan pabrik baru pengganti pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974 sesuai rencana. Hingga kini telah mencapai sekitar 97 persen atau memasuki tahap pengujian (precommisioning),” kata Manager Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie, di Palembang, Rabu.
Menurut dia, proyek revitalisasi satu dari empat pabrik pupuk urea paling tua milik perusahaan pupuk yang berkantor pusat di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu, sejauh ini berjalan lancar sesuai rencana meskipun dalam proses pelaksanaan terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Melihat perkembangan kegiatan pembangunan tersebut, pihaknya optimistis pabrik baru Pusri-IIB untuk mengganti pabrik Pusri-II yang dinilai sudah tidak efisien lagi itu bisa mulai beroperasi pada akhir tahun ini atau awal 2016,katanya.
Dia menjelaskan saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton pertahun, namun karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak perna tercapai secara maksimal.
Kondisi empat pabrik tersebut rata – rata usianya 35 tahun keatas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. ”Semua pabrik PT Pusri di Palembang kondisinya memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik yang usianya relatif paling mudah adalah pabrik Pusri-IB yang dibangun pada 1994,”ujarnya.
Untuk meningkatkan produksi pupuk urea dan amoniak, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi pabrik tua dengan prioritas revitalisasi pabrik paling tua yakni pabrik Pusri -II yang dibangun pada 1974.
Proyek revitalisasi pabrik paling tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.
Pabrik Pusri-IIB menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amoniak dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amoniak mencapai 2000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Pabrik Pusri 2 B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amoniak dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Jika satu pabrik baru tersebut dioperasikan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun dari kapasitas produksi terpasang yang dimiliki sekarang ini, kata Sulfa.
20 April 2025
Palembang, RP – Rencana PT Pupuk Sriwidjaja memproduksi pupuk jenis NPK, tidak lama lagi akan terealisasi. Setelah pabrik selesai dibangun September lalu, perusahaan anggota holding company Pupuk Indonesia ini, rencananya akan mulai memproduksi pupuk NPK Desember mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Ir. M. Djohan Safri, Direktur Produksi PT Pupuk Sriwidjaja saat menjadi pembicara dalam aacara seminar nasional yang dilaksanakan Pusat Peneliti Lingkungan Hidup Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya mengangkat tema “Etika Lingkungan dalam Eksplorasi Sumberdaya Pangan dan Energi, di Novotel, Rabu (11/11). Maenurtunya keberadaan pupuk NPK sangat penting untuk menunjang produktivitas pangan di Sumsel.
“Pusri saat ini tercatat sebagai pabrik pupuk tertua di Indonesia, namun untuk produksi pupuk NPK masih tertinggal, semua pabrik pupuk sudah sejak lama memiliki pabrik khusus NPK. Rencananya bulan depan Pusri mulai memproduksi NPK dengan kapasitas 100.000 ribu ton per tahun”, kata Djohan.
Rencana PT Pusri memproduksi pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium atau NPKsudah lama dirancang, namun karena masih terkendala pabrik, akhirnya produksi baru bisa dilakukan kahir tahun ini.
“Sebetulnya selama ini sudah ada produksi pupuk NPK. Bahkan peredarannya dilakukan sudah sejak lama, namun khusus untik produksi yang dilakukan di Pusri baru akan dimulai. Tahap awal, Pusri akan memprioritaskan suplai untuk daerah di sekitar Sumatera Selatan, setelah itu jika sudah memadai akan didistribusikan ke semua provinsi yang termasuk cakupan Pusri.
Selama ini kata Djohan, Pusri konsesn memproduksi pupuk jenis urea. Setiap tahun kapasitas produksi sudah meningkat menjadi 2 juta ton lebih. Selain urea, ada juga produksi pupuk organik. Peningkatan produksi padi yang terjadi setiap tahun tentu membutuhkan alokasi pupuk yanhg terus meningkat. Apalagi program pemerintah saat ini konsen membangun kemandirian pangan, utamanya beras. “Kebutuhan pupuk menjadi sarana penting untuk mendukung program kemandirian pangan,” katanya.
Jauh sebelumnnya, Zain Ismed, Corporate Secretary Pusri mengatakan, pembangunan pabrik NPK mulai dibangun sejak 2014. “Kapasitas produksi tetap 100.000 ton per tahun,” kata Ismed. Jika sudah produksi, tahap awal pabrik baru bisa memproduksi sebanyak 25.000 ton NPK per tahun. Proyek ini menelan investasi Rp.154,61 miliar. Sampai April 2015, dana yang sudah dipakai untuk proyek ini mencapai Rp.78,95 miliar.
Nantinya pupuk NPK yang dihasilkan dari pabrik ini untuk memenuhi pangsa pasar domestik. “Pupuk INPK dibutuhkan untuk tanaman di Indonesia. Selama ini kami hanya produksi jenis pupuk urea,” jelas Ismed.
Selain membangun pabrik pupuk NPK, Pusri juga merampungkan pabrik pupuk urea Pusri IIB. Pabrik ini dirancang berkapasitas produksi 457.500 ton urea per tahun. Dengan tambahan pabrik ini produksi Pusri akan naik menjadi 2,61 juta ton per tahun. (iam)
Sumber; Radar Palembang
20 April 2025
PALEMBANG. PT Pupuk Sriwidjaja yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan berupaya meningkatkan persediaan pupuk urea di sentra produksi pertanian sembilan provinsi. Pupuk ditingkatkan menjelang musim tanam tahap kedua ini.
Peningkatan stok ini untuk menjamin ketersediaan pupuk urea bersubsidi bagi petani meliputi sembilan provinsi rayon pemasaran, yaitu Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta
"Ini sesuai dengan kebutuhan pada musim tanam tahap kedua dimulai Oktober 2015 hingga Maret 2016," kata Manajer Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sulfa Ghanie, di Palembang, Kamis (15/10).
Untuk memenuhi kebutuhan, Pusri telah menyiapkan lebih dari 130.000 ton pupuk urea bersubsidi di tingkat pabrik dan gudang masing-masing sentra produksi pertanian.
Dia menegaskan, memasuki musim tanam tahap kedua ini, petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea, mengingat persediaan yang ada di gudang sekitar sentra produksi pertanian tingkat kabupaten (lini tiga) sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani.
Distribusi pupuk urea bersubsidi ke sembilan provinsi rayon tersebut hingga kini tidak ada masalah, karena produksi keempat pabrik PT Pusri hingga kini berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan.
"Sekarang ini semua pabrik PT Pusri di Kota Palembang beroperasi secara normal meskipun kondisinya berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994 saat ini dalam kondisi cukup prima," ujar Sulfa.
Upaya untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani dalam negeri sesuai dengan RDKK petani, pihaknya secara bertahap melakukan revitalisasi dengan prioritas penggantian pabrik paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974.
Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation, dengan nilai investasi Rp 7,4 triliun.
Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amonia, dan teknologi Acces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun, dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Bila proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, pabrik baru diperkirakan sudah mulai berproduksi pada akhir 2015 ini, dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun, kata Sulfa lagi. (Yudi Abdullah)
20 April 2025
Editor: Indra Gultom
20 April 2025