Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

24 November 2024

1000 Anak Yatim dapat Santunan dari PT Pusri Palembang

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejalan dengan komitmen untuk memberikan kontribusi dan manfaat yang luas bagi masyarakat, PT Pusri Palembang memberikan santunan dan doa bersama 1000 anak yatim.

Kegiatan ini diikuti oleh 31 panti asuhan dan masjid di Palembang.

Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mustofa, Rabu (8/7/2015) mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya juga memberikan bingkisan hari raya bagi anak-anak berupa paket buku, alat tulis, paket KFC, dan uang santunan.

"Kami berharap apa yang Pusri berikan saat ini dapat bermanfaat dan menambah kebahagiaan mereka menjelang hari raya. Kami akan terus berupaya agar kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun," ujarnya.

Read More
news-1

24 November 2024

Pusri butuh 1.000 hektare di KEK TAA
Palembang  (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwijaya membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare untuk membangun pabrik baru di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri Beny Haryoso di Palembang, Senin, mengatakan saat ini perusahaannya menunggu realisasi KEK yang ditargetkan pemerintah mulai beroperasi pada akhir 2015. "Pada prinsipnya, Pusri siap saja. Tinggal menunggu informasi dari pemerintah," kata Benny.

Ia mengatakan, pembangunan pabrik baru di KEK TAA itu merupakan rencana pengembangan perusahaan tahap berikutnya, setelah menuntaskan pembangunan pabrik Pusri II-B.

"Nanti yang TAA direncanakan semuanya memakai batu bara, tidak ada lagi yang memakai gas seperti di Pusri II-B," kata dia.

Terkait dengan kesiapan pendanaan pembangunan pabrik seluas 1.000 hektare itu, menurut Benny tidak perlu diragukan karena perbankan skala nasional dan daerah sudah menyatakan kesediaan.

"Seperti halnya dengan pembangunan Pusri II-B yang didanai beberapa perbankan, rencananya pembangunan pabrik baru di TAA juga begitu," kata dia.

Pemprov Sumsel melalui Disperindag sudah menyiapkan dana hingga Rp51 miliar untuk membebaskan lahan 217 hektare, dari total KEK di TAA seluas 2.030 hektare pada 2015. Pada tahun 2016, PMU menargetkan pembebasan lahan tahap kedua hingga 725 hektare dengan kebutuhan dana sekitar Rp106 miliar di APBD tahun depan.

Usai mendapatkan kepastian dukungan anggaran dari Presiden Joko Widodo, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan fokus untuk penyediaan sejak Maret 2015, proses pembebasan lahan sudah dimulai yakni dengan target lahan seluas 217 hektare.

Namun, rencana ini harus molor karena terkendala pada persoalan khas pembebasan lahan yakni kurang otentiknya batas wilayah objek lahan.
Read More
news-1

24 November 2024

Pusri Fokus Bangun Pabrik Baru Ramah Lingkungan
 
 

RMOL. Untuk meningkatkan kuantitas produksi, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) sudah menyiapkan pabrik yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2016 mendatang.

Pabrik baru II B PT Pusri ini, ungkap Direktur  Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri Beny Hariyoso kepada Rakyat Merdeka Online Sumsel, akan menggantikan pabrik lama, yang akan full dimatikan.

"Pabrik lama tidak efisien lagi untuk melakukan produksi. Dengan adanya existing pada pabrik II, secara otomatis, gas lama akan dipakai pabrik II B," tuturnya.

Benny menerangkan, pabrik baru yang mampu memproduksi 2,61 juta ton per tahun tersebut, pekerjaan fisik pembangunan sudah hampir selesai, dengan persentase pembangunan sudah mencapai 95 persen.

"Berdasarkan jadwal yang disampaikan pihak kontraktor, uji coba perdanaa akan dilakukan pada pada Desember 2015," jelasnya kemarin, Sabtu (4/7).

Benny melihat, pembangunan pabrik bari menggantikan pabrik lama, sudah sesuai dengan rencana. Untuk peralihan gas lama dari pabrik II, tidak ada masalah, dan siap beroperasi penuh pada Maret 2016.

Setelah uji coba pada Desember 2015 mendatang, tes pengoperasian pabrik tahap pertama untuk memastikan semua kapasitas terpasang, akan dilakukan pada Januari hingga Februari 2016. Pusri akan membantu kontraktor untuk membuat rekayasa uji peningkatan pabrik agar benar-benar bisa menjalankan target produksi.

"Jika sebemnya pabrik Pusri II yang dibangun pada tahun 1974 dapat memproduksi dengan kapasitas 450.000 ton per tahun. Dengan existing ke Pusri II B, maka akan menambah produksi pupuk yang dilakukan Pusri," ulasnya.

Selain untuk meningkatkan produksi, pembuatan pabrik baru Pusri ini juga dibangun lebih ramah lingkungan. Meskipun energi gas pada pabrik lama masih dipakai, pada pabrik baru ini, energi utama yang dipakai adalah energi Batubara.

"Untuk semua kebutuhan produksi pada pabrik Pusri II B ini, akan menggunakan Batubara sebagai energi utamanya. Sementara energi gas hanya untuk proses pembuatan pupuk," tuturnya.

Penggunaan energi Batubara pada Pabrik Pusri II B ini, akan memakai teknologi KBR Purifier Technology untuk Pabrik Amonia dan teknologi ACES 21 milik TOYO dan Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik Urea.

Rencana proyeksi dengan kapasitas terpasang untuk pabrik amonia 2.000 ton per hari (660.000 ton per tahun), dan pabrik urea 2.750 ton per hari (907.500 ton per tahun), akan jauh lebih ramah lingkungan juga hemat bahan baku gas yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU/ton Amonia dan 21,18 MMBTU/Ton Urea.

"Setelah pembangunan pabrik urea dan amonia yang baru ini, kedepan Pusri juga sedang mendirikan pabrik pupuk npk yang ditargetkan selesai pada September 2016. Dengan begitu, ada dua pabrik npk di lahan 4 hektare, yang diharapkan akan mampu memproduksi pupuk npk dengan target 100 ton per tahun, sesuai terget Pusri di tahun 2016," tandasnya. [rhd]

Read More
news-1

24 November 2024

Bekerja Dengan Hati
PALEMBANG, SRIPO - Dirut PT Pusri Palembang, Musthofa mengajak SPPSP agar tidak hanya mempedomaniikatan formal melalui Perjanjian Kerja Bersama (PKB), tetapi juga bekerja dengan ikatan informal atau bekerja dengan hati.

"PKB ini merupakan ikatan tertulis anatar karyawan dengan perusahaan. Saya mengharapkan selai ikatan formal, juga informal. Ikatan dalam hati karyawan," ungkap Musthofa usai menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 2015-2017 antara Manajemen PT Pusri Palembang dengan Serikat Pekerja Pusri Palembang (SPPSP) di Wisma Melati, Rabu (24/6).

Musthofa mengingatkan PKB tak hanya untuk mengontrol hubungan perusahaan dengan karyawan. Namun juga mengajak untuk menjalin ikatan dalam hati. Sementara Ketua SPPSP Sahrul Effendi juga menjelaskan masa kerja PKB dua tahun selalu diperbaharui. (fiz) 
Read More
news-1

24 November 2024

Pusri-SPPSP Sepakati PKB
PALEMBANG – Manajemen PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dengan Serikat Pekerja Pusri Palembang (SPPSP)  sepakat melakukan  penandatanganan kesepahaman terkait perjanjian kerja bersama (PKB). Isinya terkait kesejahteraan karyawan dan aturan-aturan yang mencakupi ketenagakerjaan.

Direktur Utama PT Pusri, Mustofa mengatakan, PKB adalah ikatan tertulis antara karyawan Pusri dengan perusahaan. "Tapi saya berharap selain ada ikatan formal, lebih baik jika ada ikatan nonformal," ujarnya di usai penandatanganan perjanjian dengan SPPSP di Wisma Melati Kompleks Pusri, kemarin.

Dia juga mengajak agar semua karyawan untuk bekerja sama membangun perusahaan untuk menjadi lebih baik. "PKB ini untuk mengontrol antara perusahaan dan karyawan," kata dia.

Ketua SPPSP, Sahrul Effendi menambahkan, PKB ini menjadi payung hukum di Pusri. Hal itu yang akan mengatur ketenagakerjaan dan kesejahteraan karyawan. "Dasar PKB ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan," imbuhnya.

Walaupun tujuan untuk kesejahteraan karyawan, katanya, pihaknya tetap mentoleransi jika kondisi perusahaan tidak mampu. "Ini untuk dijadikan perimbangan antara hak dan kewajiban karyawan dengan hak dan kewajiban perusahaan," imbuh dia.

Katanya, aturan tersebut direvisi dan diperbaiki setiap tahun. Di mana pembahasan bersama dilakukan dengan manajemen perusahaan. "Jika telah menemui kesepahaman, maka dilakukan penandatanganan, yang artinya untuk dijadikan acuan dan panduan berikutnya," pungkasnya. (art/rip/ce5)
 
Read More
news-1

24 November 2024

Pusri Salurkan Pupuk ke Swasta Mencapai 15.000 ton

PALEMBANG. Produsen pupuk urea yang berkantor pusat di Palembang PT Pupuk Sriwidjaja, sejak Januari hingga Juni 2015 telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi atau komersial ke perkebunan milik perusahaan swasta lebih dari 15.000 ton.

"Penyaluran pupuk secara komersial itu dilakukan ke perusahaan perkebunan yang berada di sembilan provinsi rayon pemasaran yakni Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Rabu.

Selain ke perusahaan perkebunan swasta, dalam beberapa bulan terakhir ini pihaknya juga telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi ke sejumlah perusahaan sektor industri sekitar 40.000 ton, ujarnya.

Menurut dia, guna meningkatkan pendapatan perusahaan, selain melaksanakan kewajiban yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, pihaknya terus berupaya melakukan kegiatan bisnis dengan memasarkan pupuk secara komersial.

Pemasaran pupuk secara komersil itu, tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga ada yang diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia, katanya.

Dia menjelaskan, kegiatan pemasaran pupuk urea secara komersial itu akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring akan segera selesainya pembangunan satu pabrik baru proyek rivitalisasi pabrik urea tertua Pusri II.

"Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perkebunan dalam negeri serta memenuhi permintaan pasar luar negeri," ujar Sulfa.

 

Editor: Uji Agung Santosa
Sumber: Antara
Read More
news-1

24 November 2024

PUSRI ON THE TRACK

Produksi pupuk urea 4 pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, sejak Januari hingga Juni 2015 berjalan normal dan sesuai dengan targetan ditetapkan.

Palembang, RP-hingga Juni 2015 realisasi produksi urea ke empat pabrik mencapai 700.000 ton lebih, kegiatan produksi itu diupayakan tetap normal mengingat kondisi pabrik yang dimiliki sekarang ini seluruhnya sudah berusia tua.

Demikian dituturkan Manajer Hubungan Masyarakat Pusri Sulfia Ghanie di Palembang. Dengan lancarnya kegiatan produksi keempat pabrik pupuk urea, yakni Pabrik Pusri 2, Pusri 3, Pusri 4, dan Pabrik Pusri 1B, stok pupuk di tingkat pabrik (lini-1) di sembilan provinsi wilayah kerja PT Pusri tersedia cukup banyak.

Stok pupuk urea curah di lini-1 per Juni 2015, mencapai sekitar 40 ribu ton. Sedangkan di lini-3 seluruh wilayah kerja PT Pusri yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, tersedia stok pupuk urea mencapai 50.000 ton lebih.

Menurut dia, keempat pabrik PT Pusri sejak awal tahun hingga kini bisa beroperasi secara maksimal sehingga mampu memproduksi pupuk urea sesuai target yang ditetapkan pada setiap bulannya. “Kegiatan produksi pabrik pupuk urea dan amoniak sepanjang tahun 2015 ini berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti meskipun kondisi keempat pabrik cukup tua,” ujarnya.

Kondisi semua pabrik PT Pusri secara umum memprihatinkan karena sudah berusia tua. Satu-satunya pabrik yang usianya paling muda adalah pabrik 1B yang dibangun pada tahun 1994, sedangkan yang berusia paling tua adalah pabrik pusri 2 yang dibangun tahun 1974.

Untuk mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap bisa berjalan secara maksimal, pihaknya secara maksimal berupaya melakukan revitalisasi pabrik yang dalam kondisi tua itu. Sekarang ini sedang dilakukan pembangunan satu pabrik baru, yakni Pusri 2B yang merupakan proyek revitalisasi pabrik yang usianya paling tua, yakni Pusri 2 dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 907.500 ton urea per tahun.

Kegiatan pembangunan pabrik baru yang dimulai pada pertengahan tahun 2013 itu, hingga kini berjalan sesuai rencana. Jika proses pembangunannya berjalan lancar diperkirakan sudah mulai produksi pada akhir tahun 2015 ini dan mampu mendongkrak produksi urea hingga 2,61 juta ton per tahun, ujar Sulfa. (ant)

 

Read More
news-1

24 November 2024

Pusri Achieves Production Target
TEMPO.CO, Jakarta - Four fertilizer factories belonging to PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) in Palembang, South Sumatra, have been running normally from January to June 2015, and claimed to have met its intended production target. "Until June [2015], the production of the four factories have exceeded 700,000 tons. Production will remain normal considering that the factories' are old," Pusri Public Relations Manager Sulfa Ghanie said in Palembang on Wednesday, June 10, 2015. Sulfa said that Pusri's Fertilizer supplies available in its factories as of June 2015, was recorded at about 40,000 tons. Meanwhile, the number of supplies available in Pusri's work area, including South Sumatra Province, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Jakarta, Central Java and Yogyakarta, was recorded to be more than 50,000 tons. Sulfa added that production activities in the four factories were considered normal and managed to reach its optimum capacity despite the fact that the factories were rather old. Pusri's new factory construction had began in the middle of 2013, and is currently running according to plan. The new factory is expected to begin production in the end of 2015 and hoped to increase fertilizer productions up to 2.61 million tons annually. ANTARANEWS
Read More
news-1

24 November 2024

Produksi Empat Pabrik Pusri Sesuai Target
Palembang (ANTARA News) - Produksi pupuk urea empat pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Sumatera Selatan sejak Januari hingga Juni 2015 berjalan normal dan sesuai dengan target yang ditetapkan.

"Hingga Juni ini realisasi produksi urea keempat pabrik mencapai 700.000 ton lebih, kegiatan produksi itu diupayakan tetap normal mengingat kondisi pabrik yang dimiliki sekarang ini seluruhnya sudah berusia tua," kata Manajer Hubungan Masyarakat Pusri Sulfa Ghanie di Palembang, Rabu.

Dengan lancarnya kegiatan produksi keempat pabrik pupuk urea yakni pabrik Pusri 2, Pusri 3, Pusri 4, dan pabrik Pusri 1B stok pupuk di tingkat pabrik (lini-1) dan dan sentra produksi pertanian atau tingkat kabupaten (lini-3) di sembilan provinsi wilayah kerja PT Pusri tersedia cukup banyak.

Stok pupuk urea curah di lini-1 per Juni 2015 ini mencapai sekitar 40.000 ton, sedangkan di lini-3 seluruh wilayah kerja PT Pusri yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, tersedia stok pupuk urea mencapai 50.000 ton lebih, katanya.

Menurut dia, keempat pabrik PT Pusri sejak awal tahun hingga kini bisa beroperasi secara maksimal sehingga mampu memproduksi pupuk urea sesuai target yang ditetapkan pada setiap bulannya.

"Kegiatan produksi pabrik pupuk urea dan amoniak sepanjang tahun 2015 ini berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti meskipun kondisi keempat pabrik yang dimiliki cukup tua," ujarnya.

Kondisi semua pabrik PT Pusri secara umum memprihatinkan karena sudah berusia tua, satu-satunya pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik 1B yang dibangun pada 1994 sedangkan yang berusia paling tua adalah pabrik Pusri 2 yang dibangun pada 1974.

Untuk mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap bisa berjalan secara maksimal, pihaknya secara bertahap berupaya melakukan revitalisasi pabrik yang dalam kondisi tua itu.

Sekarang ini sedang dilakukan pembangunan satu pabrik baru yakni Pusri 2B yang merupakan proyek revitalisasi pabrik yang usianya paling tua yakni Pusri 2 dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 907.500 ton urea per tahun.

Kegiatan pembangunan pabrik baru yang dimulai pada pertengahan 2013 itu hingga kini berjalan sesuai rencana, jika proses pembangunannya berjalan lancar diperkirakan sudah mulai berproduksi pada akhir 2015 ini dan mampu mendongkrak produksi urea hingga 2,61 juta ton per tahun, ujar Sulfa.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2015

Read More
news-1

24 November 2024

Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Ala Pusri

Antusias. Begitulah kesan yang terlihat dari ibu-ibu rumah tangga di RT 08, RW 03, Kelurahan Sei. Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Dengan antusiasnya, mereka menceritakan pengalaman ketika berbudidaya cabai dan tomat.

Bu Indra, misalnya, ibu rumah tangga yang juga sebagai kepala RT ini menuturkan bercocok tanam bukanlah hal yang baru bagi dirinya. Bahkan, bercocok tanam merupakan salah satu hobi yang digemarinya selama ini.

Meski sudah berumur lebih dari setengah abad, perempuan yang pernah menjadi serdadu ini juga masih aktif bercocok tanam di pekarangan rumahnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pot-pot yang berserakan. “Itu bekas bibit, sekarang sudah besar (terong),” katanya.

Bu Indra merupakan salah satu warga binaan dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Bersama dengan ibu-ibu rumah tangga lainnya, Ibu Indra membentuk Kelompok Tani Gemilang II.

Mereka mendapatkan bibit sebanyak 400 pot tanaman dari Pusri. Selain bibit, kelompok tani tersebut juga mendapatkan pendampingan dalam budidaya tanaman, mulai dari penyiapan media tanam, penanaman, pemupukan hingga panen.

Bu Indra mengaku warga RT 08 cukup antusias dengan program pemberdayaan mayarakat dari Pusri tersebut. Pasalnya, pada 1998 yang lalu, kelompok taninya pernah mendapatkan penghargaan kelompok tani terbaik se-kotamadya.

Hal ini juga tidak terlepas dari perilaku warganya yang mengedepankan sifat kebersamaan atau gotong-royong, sehingga program apapun dari pemerintah siap dijalankan. “Kalau ada program dari pemerintah, kami pasti jalankan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Sementara itu, anggota Kelompok Tani Gemilang II lainnya, Ibu Nurimah mengaku senang bisa masuk dalam PKBL Pusri. Selain menambah ilmu, budidaya tanaman cabai dan tomat juga menambah sedikit pendapatannya.

Saya kan punya usaha catering kecil-kecilan juga. Nah, saat panen kemarin, hasil kelompok itu saya borong. Lumayan dapat korting Rp5.000 per kg. Harga cabai di pasar kan sekarang lumayan tinggi Rp20.000 per kg,” ujarnya

Ibu Nurimah berharap program pemberdayaan masyarakat dari Pusri ini bisa kembali berlanjut kedepannya. Menurutnya, apabila bantuan program tersebut lebih besar, dampaknya pun bakal lebih besar juga.

Di tempat berbeda, Manajer Humas Pusri Sulfa Ghanie mengatakan PKBL atau biasa disebut Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Pusri tersebut bertujuan agar masyarakat mampu secara mandiri meningkatkan kesejahteraannya.

Program ini tentunya tidak hanya semata-mata membagikan bibit, tetapi bagaimana menciptakan kegiatan CSR yang inovatif , unggul dan sustainable sehingga bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan lingkungan,” tuturnya.

Dari program CSR Pusri yang berkelanjutan tersebut, Sulfa berharap akan muncul kampung cabai atau kampung-kampung hortikultura lainnya di sekitar kawasan Pusri dalam waktu 2-3 tahun mendatang.

Dalam tahap pertama ini, dari 14 kelompok tani yang ikut program CSR, hanya 4 kelompok tani yang dapat dikembangkan lebih lanjut atau berhak mengikuti program tahap kedua. Rata-rata anggota kelompok merupakan perempuan dengan status pendidikan SMA.

Rencananya, pada tahap kedua ini, 4 kelompok tani akan mulai diajarkan konsep pengembangan agribisnis dalam budidaya tanaman tersebut. Pusri sendiri sudah mempersiapkan sekitar 50 ton pupuk organik bagi kelompok tani binaan.

Sementara itu, Supervisor Bina Lingkungan Pusri Suhardi mengatakan pendampingan dan pengawasan secara berkesinambungan terhadap program CSR tersebut menjadi bagian yang juga penting agar sasaran yang ingin dicapai bisa terealisasi.

Dalam jangka pendek, kami harap program CSR ini juga bakal menggugah masyarakat sekitarnya untuk ikut memanfaatkan lahan pekarangan dalam memenuhi kebutuhan sayuran sehari-harinya,” tuturnya.

Editor : Yoseph Pencawan
Ringkang Gumiwang
http://sumatra.bisnis.com/


 

Read More
news-1

24 November 2024

Pusri Salurkan Bahan Bangunan Korban Kebakaran 5 Ulu

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) Palembang menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana kebakaran di Lr Cempaka Jl Panca Usaha RT 50 RW 11 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU 1 Palembang, Kamis (4/6/2015).

Material bangunan senilai Rp 50 jutaan ini berupa papan kelas 3 sebanyak 18m3, sento 5x7x4m sebanyak 1m3, seng 8 kaki sebanyak 15 kodi, dan semen baturaja sebanyak 50 sak.

Kebakaran ini telah menghanguskan 46 rumah, 41 KK atau 178 jiwa kehilangan tempat tinggal.

"Sebagai bentuk kepedulian, hari ini manajemen melalui Departemen Humas mendistribusikan bantuan bahan bangunan sesuau permintaan para korban kebakaran," ungkap Suhardi, Supervisor Bina Lingkungan PT Pusri Palembang bersama Hajidin Hidayat, Supervisor Komunikasi PT Pusri Palembang dan Lurah 5 Ulu M Muslim SH.

Selain bahan bangunan, Pusti juga menyerahkan pakai bekas layak pakai dari karyawan Pusri yang dikumpulkan secara sukarela.

"Manajemen berharap agar bantuan yang diberikan cukup bermanfaat dan dapat meringankan sedikit beban korban kebakaran. Semoga bahan bangunan ini dapat segera dipergunakan warga menghadapi musibah ini," ujar Hajidin Hidayat.

"Kami mengucapkan terima kasih. Sampaike Pak ke Direksi atas bantuan PT Pusri. Kepada bapak ibu sekalian kalau ada keluhan sakit segera lapor ke puskesmas. Kalau ada yang perlu rujukan ke rumah sakit. Segera lapor ke lurah untuk bisa dibuatkan rekomendasi ke pihak tertentu supaya bisa dipermudah dibantu. Karena ini sifatnya musibah," kata Muslim.

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Sudarwan
Read More
news-1

24 November 2024

Pusri Beli Beras Petani Lampung

Lampung, SN

PT Pusri Palembang sebagai pelaksana Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) melakukan pembelian gabah/beras petani Lampung saat panen di areal persawahan kelompok tani ” “TANI MAJU” Desa Kuala Sekampung Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (28/5).

Pembelian tersebut dilakukan dengan menggunakan mekanisme korporasi yang dilakukan oleh PT Pusri Palembang dan PT Petrosida (Group PT Petro Kimia Gresik). Hal tersebut dikatakan Manajer Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie, kemarin.

Dikatakannya, pembelian tersebut dilakukan Satuan Tugas Pembelian Gabah/Beras/Jagung yang telah dibentuk PT Pusri Palembang. Tim tersebut mulai membeli gabah/beras langsung ke petani maupun kelompok tani. Realisasi pengadaan gabah/beras oleh PT Pusri Palembang sampai dengan  25 Mei 2015 sebesar 619 ton beras dan 3.419 ton Gabah Kering Giling.

“Dirjen juga mengingatkan agar PT. Pupuk Indonesia Holding Company beserta anak perusahaannya ikut menyerap hasil panen para petani untuk menyangga stock pangan nasional. Mendukung program ketahanan pangan dan pemerintah menargetkan penyerapan hasil panen petani pada tahun ini sebanyak 4 juta ton beras.

Sementara itu panen raya di Kabupaten Lampung Selatan dijelaskannya, dihadiri Dirjen Prasarana Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Dr Ir H Sumarjo Gatot Irianto, M.S, D.A.A. Di atas lahan seluas 1.200 Ha yang termasuk lahan program GP3K di 3 desa Kecamatan Sragi seluas 506,5 Ha, sebagian besar telah di panen.  Sampai dengan 25 Mei 2015, realisasi panen program GP3K di Lampung telah mencapai 121.434,91 Ha dari total tanam 121.654,16 Ha. Total produksi gabah kering panen (GKP) yang dihasilkan sebesar 785.260,90 ton. Untuk wilayah Lampung Selatan realisasi luas tanam sebesar 21.929 Ha sampai 25 Mei 2015 realisasi panen produksi GKP telah mencapai 142.000,66 Ton.

Dijelaskannya, dari 9 Desa di Kecamatan Sragi, pelaksanaan program GP3K hanya  meliputi 3 (tiga) desa terdiri dari 25 kelompok tani. Dengan varietas yang ditanam adalah jenis “Sido Muncul”. Dengan adanya program GP3K, produktivitas hasil pertanian meningkat dari rata-rata sebelumnya 4,6 ton menjadi 6-7 ton/ha.

Dirjen Tanaman Pangan ditambahkannya, terus mendorong dan mengingatkan produsen pupuk untuk mengawasi distribusi pupuk bersubsidi secara ketat sehingga menjamin ketersediaan pupuk untuk meningkatkan produksi padi dan ketahanan pangan.

PT Pusri Palembang dikatakannya, juga memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi, budidaya pertanian, dan manajemen pertanian. Dalam hal ini PT Pusri Palembang telah menggandeng Perguruan Tinggi dalam upaya memberikan layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.

“Agribisnis sebagai suatu sistem, bukan sebagai sektor karena jika tidak ada salah satu subsistemnya maka agribisnis tidak akan berjalan. Susbsistem agribisnis itu sendiri ialah Hulu, Usaha tani, Hilir dan Kelembagaan,”pungkasnya. (ima)

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ