Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
24 November 2024
Ketersediaan pupuk urea bersubsidi untuk musim tanam padi (MT )I di kabupaten Klaten, Jawa Tengah, aman, karena dari alokasi 27.800 ton tahun ini hingga Oktober lalu baru terserap sekitar 78% atau 21.687 ton.
Sementara itu, Pemkap Kabupaten Klaten telah mengajukan kebutuhan pupuk urea untuk sektor pertanian sebanyak 29.446 ton pada tahun 2016. Jumlah ajuan kebutuhan pupuk itu sesuai rencana definitif kelompok tani ( RDKK ) Klaten.
“Menghadapi MT I, Ketersediaan pupuk urea cukup aman. Karena itu, petani tidak perlu khawatir. Lihat saja, stok pupuk digudang saat ini masih banyak,”kata Kasi Sarpras Dinas Pertanian Klaten Wahyu Wardana, kemarin.
Selain urea, stok pupuk SP-36,ZA,NPK, dan organik juga masih melimpah. Tahun ini, alokasi pupuk SP-36 2.150 ton, ZA 11.350 ton, NPK 13.200 ton, dan organik 8.000 ton. Hingga Oktober, rata-rata baru tersalur 75 %.
Petugas gudang PT Pusri Ceper, Sholeh, Membenarkan bahwa stok pupuk urea bersubsidi menjelang MT I masih banyak. ”Hari ini ( kemarin ) posisi stok ada banyak 3.390 ton, ditambah 235 ton yang baru datang,” jelasnya.
Di wilayah cirebon, Jawa Barat, PT Pupuk Kujang Cikampek ( PKC ) sudah mempersiapkan stok pupuk untuk petani. Stok pupuk saat ini melimpah.
Hal tersebut diucapkan Manager Komunikasi PT PKC Ade Cahya, kemarin.”Kami sudah persiapkan stok hingga gudang lini ketiga atau gudang ditingkat kabupaten,”kata Ade.
Dengan penyimpanan gudang di lini ketiga, distribusi pupuk di harapkan bisa lancar karena lebih dekat dengan petani. Saat ini, lanjut Ade, total stok urea tercatat sebanyak 115.409 ton, terdiri dari stok dipabrik 29 ribu ton serta gudang dilini 3 Kabupaten sebanyak 86.409 ton.
Selain itu, stok NPK dipabrik sebanyak 850 ton dab digudang lini 3 kabupaten sebanyak 45.126 ton.
Untuk pupuk organik, stok yang ada digudang lini 3 tingkat kabupaten, yaitu sebanyak 4.733 ton.
Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, petani di persawahan Manikin, Kecamatan Kupang Tengah, minta distribusi pupuk tidak terlambat. Adapun diwilayah Banyumas, Jawa Tengah, Bintara Pembina Desa (Babinsa) tetap dilibatkan dalam pengawasan pupuk.( JS/UL/PO/LD/N-2)
Sumber: Media Indonesia
24 November 2024
Palembang, TRIBUN. Proyek revitalisasi satu dari empat pabrik tua milik PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatra Selatan, yang mulai dikerjakan April 2013, pada November 2015 ini hampir rampung.
“Perkembangan pembangunan pabrik baru pengganti pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974 sesuai rencana. Hingga kini telah mencapai sekitar 97 persen atau memasuki tahap pengujian (precommisioning),” kata Manager Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie, di Palembang, Rabu.
Menurut dia, proyek revitalisasi satu dari empat pabrik pupuk urea paling tua milik perusahaan pupuk yang berkantor pusat di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu, sejauh ini berjalan lancar sesuai rencana meskipun dalam proses pelaksanaan terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Melihat perkembangan kegiatan pembangunan tersebut, pihaknya optimistis pabrik baru Pusri-IIB untuk mengganti pabrik Pusri-II yang dinilai sudah tidak efisien lagi itu bisa mulai beroperasi pada akhir tahun ini atau awal 2016,katanya.
Dia menjelaskan saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton pertahun, namun karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak perna tercapai secara maksimal.
Kondisi empat pabrik tersebut rata – rata usianya 35 tahun keatas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. ”Semua pabrik PT Pusri di Palembang kondisinya memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik yang usianya relatif paling mudah adalah pabrik Pusri-IB yang dibangun pada 1994,”ujarnya.
Untuk meningkatkan produksi pupuk urea dan amoniak, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi pabrik tua dengan prioritas revitalisasi pabrik paling tua yakni pabrik Pusri -II yang dibangun pada 1974.
Proyek revitalisasi pabrik paling tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.
Pabrik Pusri-IIB menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amoniak dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amoniak mencapai 2000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Pabrik Pusri 2 B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amoniak dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Jika satu pabrik baru tersebut dioperasikan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun dari kapasitas produksi terpasang yang dimiliki sekarang ini, kata Sulfa.
24 November 2024
Palembang, RP – Rencana PT Pupuk Sriwidjaja memproduksi pupuk jenis NPK, tidak lama lagi akan terealisasi. Setelah pabrik selesai dibangun September lalu, perusahaan anggota holding company Pupuk Indonesia ini, rencananya akan mulai memproduksi pupuk NPK Desember mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Ir. M. Djohan Safri, Direktur Produksi PT Pupuk Sriwidjaja saat menjadi pembicara dalam aacara seminar nasional yang dilaksanakan Pusat Peneliti Lingkungan Hidup Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya mengangkat tema “Etika Lingkungan dalam Eksplorasi Sumberdaya Pangan dan Energi, di Novotel, Rabu (11/11). Maenurtunya keberadaan pupuk NPK sangat penting untuk menunjang produktivitas pangan di Sumsel.
“Pusri saat ini tercatat sebagai pabrik pupuk tertua di Indonesia, namun untuk produksi pupuk NPK masih tertinggal, semua pabrik pupuk sudah sejak lama memiliki pabrik khusus NPK. Rencananya bulan depan Pusri mulai memproduksi NPK dengan kapasitas 100.000 ribu ton per tahun”, kata Djohan.
Rencana PT Pusri memproduksi pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium atau NPKsudah lama dirancang, namun karena masih terkendala pabrik, akhirnya produksi baru bisa dilakukan kahir tahun ini.
“Sebetulnya selama ini sudah ada produksi pupuk NPK. Bahkan peredarannya dilakukan sudah sejak lama, namun khusus untik produksi yang dilakukan di Pusri baru akan dimulai. Tahap awal, Pusri akan memprioritaskan suplai untuk daerah di sekitar Sumatera Selatan, setelah itu jika sudah memadai akan didistribusikan ke semua provinsi yang termasuk cakupan Pusri.
Selama ini kata Djohan, Pusri konsesn memproduksi pupuk jenis urea. Setiap tahun kapasitas produksi sudah meningkat menjadi 2 juta ton lebih. Selain urea, ada juga produksi pupuk organik. Peningkatan produksi padi yang terjadi setiap tahun tentu membutuhkan alokasi pupuk yanhg terus meningkat. Apalagi program pemerintah saat ini konsen membangun kemandirian pangan, utamanya beras. “Kebutuhan pupuk menjadi sarana penting untuk mendukung program kemandirian pangan,” katanya.
Jauh sebelumnnya, Zain Ismed, Corporate Secretary Pusri mengatakan, pembangunan pabrik NPK mulai dibangun sejak 2014. “Kapasitas produksi tetap 100.000 ton per tahun,” kata Ismed. Jika sudah produksi, tahap awal pabrik baru bisa memproduksi sebanyak 25.000 ton NPK per tahun. Proyek ini menelan investasi Rp.154,61 miliar. Sampai April 2015, dana yang sudah dipakai untuk proyek ini mencapai Rp.78,95 miliar.
Nantinya pupuk NPK yang dihasilkan dari pabrik ini untuk memenuhi pangsa pasar domestik. “Pupuk INPK dibutuhkan untuk tanaman di Indonesia. Selama ini kami hanya produksi jenis pupuk urea,” jelas Ismed.
Selain membangun pabrik pupuk NPK, Pusri juga merampungkan pabrik pupuk urea Pusri IIB. Pabrik ini dirancang berkapasitas produksi 457.500 ton urea per tahun. Dengan tambahan pabrik ini produksi Pusri akan naik menjadi 2,61 juta ton per tahun. (iam)
Sumber; Radar Palembang
24 November 2024
PALEMBANG. PT Pupuk Sriwidjaja yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan berupaya meningkatkan persediaan pupuk urea di sentra produksi pertanian sembilan provinsi. Pupuk ditingkatkan menjelang musim tanam tahap kedua ini.
Peningkatan stok ini untuk menjamin ketersediaan pupuk urea bersubsidi bagi petani meliputi sembilan provinsi rayon pemasaran, yaitu Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta
"Ini sesuai dengan kebutuhan pada musim tanam tahap kedua dimulai Oktober 2015 hingga Maret 2016," kata Manajer Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sulfa Ghanie, di Palembang, Kamis (15/10).
Untuk memenuhi kebutuhan, Pusri telah menyiapkan lebih dari 130.000 ton pupuk urea bersubsidi di tingkat pabrik dan gudang masing-masing sentra produksi pertanian.
Dia menegaskan, memasuki musim tanam tahap kedua ini, petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea, mengingat persediaan yang ada di gudang sekitar sentra produksi pertanian tingkat kabupaten (lini tiga) sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani.
Distribusi pupuk urea bersubsidi ke sembilan provinsi rayon tersebut hingga kini tidak ada masalah, karena produksi keempat pabrik PT Pusri hingga kini berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan.
"Sekarang ini semua pabrik PT Pusri di Kota Palembang beroperasi secara normal meskipun kondisinya berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994 saat ini dalam kondisi cukup prima," ujar Sulfa.
Upaya untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani dalam negeri sesuai dengan RDKK petani, pihaknya secara bertahap melakukan revitalisasi dengan prioritas penggantian pabrik paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974.
Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation, dengan nilai investasi Rp 7,4 triliun.
Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amonia, dan teknologi Acces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.
Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun, dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.
Bila proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, pabrik baru diperkirakan sudah mulai berproduksi pada akhir 2015 ini, dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun, kata Sulfa lagi. (Yudi Abdullah)
24 November 2024
Editor: Indra Gultom
24 November 2024
24 November 2024
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Penerimaan karyawan baru PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, sudah berlangsung sejak 29 September dan akan berakhir pada, Senin (5/10).
Proses penerimaan diawali dengan registrasi online, dimana pelamar dapat mengisi sejumlah data dan memilih formasi yang telah disediakan, yakni Formasi Sarjana, Diploma 3, dan SMA/SMK.
Hasilnya pada hari terakhir pendaftaran, Kepala PPJK Unsri, Zainuddin Nawawi mengatakan, total 33.586 pelamar yang telah registrasi melalui sistem online.
"jika sesuai data sudah banyak pelamar yang mendaftarkan diri untuk mengikuti rekrutmen PT Pusri, namun berkas pelamar yang telah kami terima sampai saat ini baru 11.862 berkas yang dikirim melalui PT Pos," ujarnya saat dihubungi via telepon
Lebih lanjut Zainuddin mengatakan, pelamar masih dapat mengikuti proses rekrutmen tersebut, dengan cara registrasi online dan jangan lupa untuk juga mengirimkan berkas.
"batas akhir pendaftaran online adalah hari Senin (5/10), usai batas akhir registrasi online dan berkas diterima, akan dilakukan validasi data dimana tujuannya untuk melihat kesesuaian data pelamar dengan formasi yang dipilih" jelasnya.
Setelah melakukan validasi data, pelamar yang sudah melakukan registrasi online dan dinyatakan memenuhi persyaratan formasi di sistem online lalu diinput sebagai peserta rekrutmen PT Pusri.
24 November 2024
BISNIS.COM, Jakarta - Siapa yang tak kenal bambu? Tanaman hasil hutan nonkayu itu banyak berperan dalam kehidupan. Bahkan, nenek moyang mengandalkan bambu runcing saat melawan penjajah.
Bambu tak hanya dapat dimanfaatkan sebagai senjata. Bambu juga bisa menyelamatkan lingkungan serta memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sadar akan banyaknya manfaat bambu, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menggunakan tanaman itu untuk mengurangi pendangkalan Sungai Musi. Sebagai industri yang bersinggungan dengan Sungai Musi, perseroan merasa bertanggung jawab menjaga agar sedimentasi sungai tak semakin dalam.
Perseroan memilih untuk menanam bambu di sekitar bantaran Sungai Musi. Harapannya, tanaman yang dapat mengikat tanah dan air dengan baik itu dapat menahan laju erosi yang menyebabkan urat nadi perekonomian Sumatera Selatan itu menjadi dangkal.
Sungai yang menjadi tumpuan ekonomi provinsi itu memang sudah memprihatinkan akibat pendangkalan. Endapan lumpur dan penebangan di bagian hulu sungai menjadi penyebab utama sungai ini dangkal.
Pusri memulai penanaman bambu sejak 2013, yang ditandai dengan penanaman seribu bibit pohon bambu di Rumah Sakit Kusta, Rivai Abdullah, Mariana, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pendangkalan Sungai Musi merupakan masalah yang terus berlanjut. "Kami tidak mungkin mengatasi total, tetapi berupaya mengurangi proses pendangkalannya. Salah satunya dengan menanam pohon bambu," kata Direktur Utama Pusri, Musthofa, saat peresmian penanaman bambu beberapa waktu lalu.
Penanaman bambu merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dinamai Serumpun Bambu Sejuta Berkah. Meyakini bambu bisa memberi banyak berkah lingkungan hingga ekonomi, program ini masih dilanjutkan. Saat ini Pusri melakukan penangkaran bibit bambu di kebun percobaan milik perseroan.
“Harapannya dapat menghasilkan kualitas bibit yang prima, dengan pertumbuhan seragam dan tingkat kematian yang rendah,” kata Manajer Humas Pusri Palembang Sulfa Ganie. Penangkaran itu juga dapat membuat biaya bibit lebih murah dibandingkan dengan mendatangkan bibit di Pulau Jawa.
Tak hanya untuk mengatasi sedimentasi Musi, program penanaman itu diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk mendukung industri bambu di Tanah Air, khususnya Sumatera Selatan. Pada masa depan, nilai keekonomian bambu juga akan mampu menghidupi masyarakat di Palembang dan sekitarnya.
Bambu diyakini akan menjadi bahan baku industri utama setelah kayu menjadi tanaman langka dan dijaga ketat aturan penggunaannya untuk menjaga keselamatan lingkungan. “CSR bambu sejalan dengan misi kami menjaga kelestarian lingkungan hidup, terutama di daerah aliran Sungai Musi,” ujarnya. Saat ini Pusri sudah menanam sebanyak 5.000 polybag bibit dengan delapan jenis yang berbeda di penangkaran.
Menurut dia, perusahaan ingin program bambu tersebut terus berguna hingga jangka panjang seiring masa depan tanaman itu yang prospektif untuk dikembangkan. “Untuk menunjang kebutuhan bahan baku industri diperlukan pengembangan tanaman bambu. Konsekuensinya, diperlukan bibit dalam jumlah banyak,” katanya.
Oleh karena itu, manajemen Pusri berkomitmen menambah penanaman bibit pohon bambu. “Saat ini sudah ada sebanyak 2.000 bambu di sepanjang DAS Musi yang telah kami tanam,” kata Sekretaris Pusri Palembang Zain Ismed.
Tak hanya itu, sesuai dengan visi dan misi CSR Pusri yang salah satunya ikut membantu program pemerintah Go Green, perseroan juga menanam seribu pohon bambu di Pondok Pesantren Al Ittifaqiah, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
BISNIS.COM
24 November 2024
indopos.co.id – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang bulan ini menyiapkan stok pupuk urea sebanyak 122 ribu ton. Ini untuk memenuhi kebutuhan pupuk di lini tiga atau tingkat sentra produksi pertanian kabupaten.
“Persediaan pupuk sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan petani di Sumatera Selatan dan delapan provinsi rayon pemasaran lainnya,” ujar Dirut Pusri Musthofa dalam keterangannya, kemarin. Pusri berupaya terus menyediakan stok pupuk dalam jumlah cukup di sembilan provinsi yang menjadi wilayah kerja perusahaan, mencakup Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
Melihat kondisi stok yang ada di lini tiga saat ini, pihaknya yakin kebutuhan pupuk petani di seluruh provinsi rayon tersebut bisa dipenuhi sesuai dengan rencana defi nitif kebutuhan kelompok petani. Petani diminta tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan pupuk pada musim tanam sepanjang tahun ini karena kegiatan produksi dan distribusi pupuk hingga saat ini tidak ada masalah.
Kegiatan produksi keempat pabrik Pusri di Palembang saat ini berjalan dengan normal meskipun sedang dilakukan pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik Pusri II-B. Proyek revitalisasi pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974 itersebut tidak mengganggu kegiatan produksi pabrik yang ada lantaran dibangun di lokasi baru di samping pabrik tersebut. (lum)
24 November 2024
PALEMBANG – Kabar gembira bagi Anda yang sedang mencari pekerjaan dan ingin berkarier di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) kembali membuka lowongan kerja (loker) melalui sistem rekrutmen umum bagi tenaga profesional lulusan S1 dan Diploma 3.
“Ada juga kesempatan bagi lulusan SLTA,” kata Zainuddin, Direktur PPJK (Pusat Pelayanan Jasa Ketenagakerjaan) Unsri Prof. Ir. Zainuddin PhD kepada Sumatera Ekspres, kemarin. PPJK yang dipercaya meng-handle penerimaan karyawan PT Pusri ini.
Dijelaskan, secara resmi kebutuhan dan kualifikasi penerimaan tenaga kerja akan diumumkan, Senin, 28 September 2015. Tapi secara umum dia menyebut kesempatan terbuka kepada lulusan teknik maupun non teknik. “Pendaftarannya online di www.rekrutmenpusri.com mulai selasa, 29 September 2015. Untuk berkas persyaratan dikirim melalui kantor Pos,” katanya.
Zainuddin menyebutkan, kualifikasi yang dibutuhkan di antaranya S1 Teknik, meliputi mesin, elektro dan industri. Lalu, non teknik, terdiri dari akuntansi, manajemen, bisnis internasional, hukum pidana/perdana, ilmu hama dan penyakit tumbuhan, serta administrasi negara.
Kemudian, D3 Teknik meliputi teknik kimia, mesin, elektro, sipil dan komputer. Sedangkan non teknik yakni, akuntansi, mamajemen, perhotelan, humas dan pertanian. “Untuk jumlah kuotanya belum bisa diinformasikan. Nanti kita beritahu ketika pengumuman resmi berikut syaratnya,” ungkapnya.
Masih menurut Zainuddin, rangkaian tes sendiri meliputi tes kemampuan akademik, wawancara, psikotes, dan kesehatan. “Semua kita (PPJK Unsri) yang menghandle,” ucapnya. Dia memastikan semua proses seleksi berlangsung transparan dan tidak ada titipan. “Jangan percaya jika ada yang menawarkan bisa menolong. Semua tes tersistem melalui komputer, jadi benar-banar terpilih yang memenuhi kualifikasi,” pungkasnya. (mik/fad/ce2)
24 November 2024
Editor: Parni
COPYRIGHT © 2015
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antarasumsel.com
24 November 2024