22 August 2016
PALEMBANG – Manajemen PT Pupuk Sriwidjaja Palembang berharap mendapat penurunan harga gas untuk menekan biaya produksi dan mendukung efisiensi di tengah persiapan membangun pabrik baru Pusri IIB.
Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri Palembang Lystiawan Adi P mengatakan, saat ini pihaknya masih membeli gas alam dengan harga berkisar US$6,14 million british thermal unit (MMBtu).
“Penurunan harga gas sedang diupayakan [pemerintah] dalam waktu dekat ini, mudah-mudahan kami juga dapatkan penurunan harga tersebut,” katanya di sela-sela upacara peringatan HUT Ke-71 RI di Palembang, Rabu (17/8).
Lystiawan mengemukakan, idealnya harga gas untuk industri pupuk senilai US$5 MMBtu hingga US$4 per MMBtu.
Dia menghitung jika harga gas bagi industri pupuk bisa turun menjadi US$5,7 per MMBtu maka perseroan bisa menekan biaya sekitar 5% dari kondisi harga yang berlaku saat ini.
“Efisiensi atau penghematan itu sangat bergantung pada berapa insentif yang diberikan pemerintah. Misalnya diberikan pada harga US$6 maka harga yang kami beli semula US$6,14 bisa jadi US$5,8,” jelasnya.
Dia menambahkan, jika rencana penurunan harga gas industri itu terealisasi maka itu sudah sesuai dengan keputusan presiden akan berlaku surut mulai Januari 2016.
Produsen pupuk merupakan industri yang sangat mengandalkan gas karena merupakan bahan baku utama dalam pembuatan pupuk.
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) harga gas industri pupuk & petrokimia nasional berkisar US$6,28 hingga US$16,7 per MMBtu. Gas sendiri merupakan komponen utama dalam struktur biaya produksi industri itu yang mencapai hingga 70%. (Dinda Wulandari)
Share
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024