Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

20 April 2025

Pabrik Pusri II-B Rampung 2015
Ekspansi Pabrik II-B PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang akan rampung pada 2015 mendatang. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Pusri Musthofa, bahkan dalam prosesnya sudah disiapkan alokasi dana sebesar Rp7,4 triliun.
 
“Diharapkan pabrik II-B dapat selesai desember 2015 mendatang, pabrik ini juga diupayakan mampu memproduksi pupuk sekitar 2,8 juta ton per tahun,” kata dia, baru-baru ini. Pembangunan pabrik Pusri II-B ini dikerjakan diatas luas lahan 6,7 hektar dan yang melaksanakan proyek dari PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation.
 
“untuk progres pembangunan pabrik ini sudah sekitar 40%, diharapkan nanti akan menopang pencapaian produksi sekaligus mengakomodir kebutuhan pupuk Sumsel pada khususnya dan luar sumsel pada umumnya,” jelas dia.
 
Terpisah, Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Pusri Palembang Zain Ismed menambahkan, pabrik ini akan hemat konsumsi gas bumi, ramh lingkungan, dan peningkatan kapasitas produksi. Pabrik ini akan dapat memproduksi ammonia sebesar 2.000 ton perhari atau 720.000 per tahun dan produksi pupuk urea sebanyak 990.000 ton per tahun.
 
Kapasitas produksi itu lebih tinggi dibanding dengan produksi pabrik lama yakni pupuk urea hanya mampu sekitar 570.000 ton per tahun dan ammonia sekita 400.000 ton per tahun. “kapasitas pabrik memang lama cukup jauh sekali perbedaannya, karena memang Pusri II sudah tua, sejak 1974 lalu penggunaan bahan bakar gas pun tidak se-efisien Pusri II-B,” ucapnya.
 
Dikatakan, pihaknya berharap dengan adanya pabrik baru itu diupayakan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan industri pupuk secara nasional maupun ekonomi daerah Sumsel.
 
“Hingga saat ini sekitar 20% pupuk diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand sementara sisanya 80% untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri,” Kata zain. (ren)
 
Sumber : Berita Pagi, 01 April 2014


Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

PT Pusri Perluas Binaan Lewat Lahan 300 Ribu Hektare

Dahlan Senang Panen Gabah Bisa Delapan Ton

 

Wajah Soetarjo menyiratkan perasaan senang bukan kepalang saaat mengetahui kegiatan panen raya di tempat asalnya, Desa gesing, Kecamatan Kismatoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tngah (Jateng), Jumat (14/3) kemarin, dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Negara, Dahlan Iskan. Ia Semakin girang mana kala diminta maju untuk berbincang dengan mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik negara itu.

 

Tahun ini, raihan panen gabah di Kabupaten Wonogiri meningkat cukup signifikan. Sebelumnya, hasil panen hanya mencapai lima ton hingga enam ton per hektare. Namun, kini, produktivitas naik drastis, menjadi tujuh ton sampai delapan ton per hektare.

 

Diminta maju untuk berinteraksi dengan Dahlan, Soetarjo pun tak ingin membuang waktu. Ia naik panggung lalu menjawab pertanyaan soal total hasil panen raya per hektare di Desa Gesing pada tahun ini. Secara lantang, ia menjawab tanpa cacat.

 

“Setelah mengikuti Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) hasil panen mampu mencapai tujuh ton hingga delapan ton per hektare,” ucap Soetarjo, yang kemudian mendapat tepukan bahu dari Dahlan.

 

Menurutnya, sebelum mengikuti program GP3K, sebenarnya ada inovasi lain yang dijalankan oleh para petani. Sayang, upaya tersebut kurang berjalan baik. Ada kendala dalam hal pemilihan bibit.

 

“Selama ini, karakter bibit yang dipakai kurang sesuai. Kondisi lahan di Kabupaten Wonogiri jarang dialiri air sehingga saat ditanami justru menimbulkan puso,” imbuh Soetarjo.

 

Usai mendengar pernyataan Soetarjo, di hadapan ratusan petani, Dahlan tak ragu mengucapkan terima kasih. Menurutnya, keberhasilan panen raya ini di Kabupaten Wonogiri perlu mendapat acungan jempol. Semua tak lepas dari adanya program GP3K yang mulai dilakukan pada 11 Desember 2013 lalu.

 

“Luar biasa, produktivitas mencapai 9,28 ton. Hasil ini merupakan satu langkah yang cukup bagus . Sejak 20 tahun terakhir, rata-rata produksi gabah masih di bawah angka tujuh ton per hektare,” papar Dahlan.

 

Lebih jauh, ia mendorng adanya peningkatan produktivitas dengan cara melakukan pembinaan secara lebih khusus kepada para petani. Harapannya, ke depan, produktivitas bisa mencapai 12,5 ton per hektare.

 

“Ambil perwakilan petani. Tiga orang sudah cukup. Didik mereka, mulai soal masa tanam hingga perlakuan terhadap tanah dan tanaman padi selama masa tumbuh sampai panen. Targetnya, bisa menghasilkan gabah 12,5 ton per hektare,” pinta Dahlan.

 

Ia menyampaikan, program ini bisa dimulai dengan lahan seluas lima hektare sebagai percontohan. Jika berhasil, bukan tidak mungkin Indonesia bisa mencapai swasembada beras.

 

Direktur Utma PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), Musthofa, mengemukakan, realisasi luas tanam di Kabupaten Wonogiri untuk musim tana, 2013/2014 mencapai 1.066 hektare dari total area di wilayah Jateng sebesar 41.056 hekatre.

 

“ Realisasi luas tanam untuk Kabupaten Wonogiri meliputi Kecamatan Kismantoro (282 hekatre), Kecamatan Tirtomoyo (152 hektare), Kecamatan Eromoko (349 hektare), Kecamatan Wuryantoro (96 hektare), Kecamatan Ngadirejo (93 hektare), Kecamatan Jatiroto (51 hektare), dan Kecamatan Slogohimo (43 hektare),” urainya. (Galih Priatmojo)

 

 

Sumber : Tribun Jateng, 15 Maret 2014

 

 

 

 

Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

Panen Tembus 9,8 Ton Per Hektare

 PT. Pusri Intensif Bina Petani Maksimalkan Produktivitas Padi

 

Wonogiri – Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) di Wonogiri yang dimotori PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) terbukti mampu mendongkrak produksi gabah petani.

 

Sebelum dibina PUSRI melalui GP3K, petani anggota Kelompok Tani Sido Mulyo di Kelurahan Gesing, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, hanya bisa menghasilkan enam ton gabah setiap hektar. Namun, setelah mendapat binaan GP3K, produktivitas gabah naik drastis antara 8,1 ton hingga 9,9 ton per hektare.

 

Sebelum mendapat binaan dari kami, petani menggunakan pola pemupukan kurang tepat, yakni dengan dosis Urea 250 kilogram per hektare dan pupuk kandang seadanya. Kemudian, melalui GP3K, kami membina petani dalam pola pemupukan. Yakni memakai dosis Urea 150 kg, NPK 300 kg, dan Organik 500 kg,” kata Direktur PT PUSRI Musthofa di sela-sela acara panen raya di Kelurahan Gesing yang dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan, kemarin siang (14/3).

 

Hasilnya, produksi gabah meningkat tajam. Yakni dari sekitar 6 ton per hektare menjadi 8,1 ton per hektare. Bahkan, ada yang mencapai 9,8 ton per hektare. Lonjakan produktivitas gabah itu merupakan imbas dari bagusnya tanaman padi yang mendapatkan pola pemupukan yang tepat. Dia kemudian mencontohkan padi varietas Mikongga di lahan 96 hektare yang dikelola 125 petani anggota Kelompok Tani Sido Mulyo Kelurahan Gesing. Padi yang ditanam 11 Desember lalu dengan pola tanam jajar legawa dan sistem pengairan irigasi teknis itu tumbuh sangat baik. Rata-rata, setiap rumpun memiliki anakan antara 22 batang hingga 30 batang. Jumlah bulir padinya pun padat. Yakni antara 165 biji hingga 186 biji. “Dengan pola pemupukan dan pengelolaan yang tepat, produktivitas padi terbukti mampu dinaikkan,” tambahnya.

 

Dia kemudian mengatakan, 125 petani anggota Kelompok Tani Sido Mulyo Kelurahan Gesing merupakan bagian dari 611 petani pemilik 282 hektare sawah di Kismantoro yang mendapat binaan dari PUSRI melalui GP3K.

 

Keseluruhan, di Wonogiri PUSRI membina 1.898 petani yang mengolah 1.066 hektare sawah. Rinciannya, Kecamatan Tirtomoyo (152 ha/ 274 petani), Kismantoro (282 ha/ 111 petani), Eromoko (349 ha/ 502 petani), Wuryantoro (96 ha/ 92 petani), Ngadirojo (93 ha/ 221 petani), Jatiroto (51 ha/ 111 petani), dan Slogohimo (43 ha/ 87 petani).

 

Manajer Humas PT. PUSRI Sulfa Ganie mengatakan GP3K dihelat pemerintah sejak 2011 lalu. Semula, PT PUSRI hanya mendapat wilayah binaan Sumatera Selatan dan Lampung. Kemudian, pada 2012, wilayah binaan PT.PUSRI ditambah satu yakni Jawa Tengah. Lantas, mulai tahun 2013, wilayah binaan PT. PUSRI diperluas menjadi delapan provinsi sesuai dengan wilayah rayon penyaluran pupuk bersubsidi. “Pada 2013 dan 2014 ini, wilayah binaan GP3K kami delapan provinsi. Yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jogjakarta, Banten, Bangka Belitung, Jambi dan Bengkulu. Tahun 2014 ini, luasan lahan penugasan kami 300 hektare,” katanya.

 

Usai memanen padi binaan GP3K PUSRI, Meneg BUMN Dahlan Iskan menyerahkan banyak bantuan dari PT. Pupuk Indonesia (yang didalamnya terdapat PT. PUSRI dan perusahaan pupuk milik negara lainnya) untuk petani. Bantuan itu di antaranya adalah ternak kambing dan sarana produksi pertanian lainnya. Dahlan juga sempat dibuat kaget dengan keluhan petani mengenai banyaknya kepiting disaluran irigasi yang membuat aliran air ke sawah terjegal.

 

Ternyata, untuk mengatasi kepiting itu cukup mudah. Yakni dengan membuat jus buah pace (mengkudu) yang kemudian dihanyutkan ke saluran irigasi. Resep itu dibeli Dahlan Rp 2 Juta dari Giyatmo, petani Desa Miri, Kecamatan Kismantoro untuk dibagikan kepada petani lainnya. Sedang terkait peningkatan produktivitas padi menjadi 9, ton per hektare, Dahlan mengatakan itu merupakan hal baik. Tapi, itu belum maksimal. Dia ingin GP3K mampu menjadikan produktivitas padi menjadi 12 ton/hektare. “Saya minta GP3K membina secara khusus lima hektare di Miri dan lima hektar di Gesing agar padinya bisa 12 ton per hektare.” Kata Dahlan. (aw/sct/bun)



Sumber : Radar Solo, Sabtu 15 Maret 2014



Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

"SRI BUMI" Menuju Swasembada Benih


Untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mencapai swasembada benih di tahun 2018, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang selaku produsen pupuk dan penerima penugasan pemerintah pusat dalam program GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasi Korporasi), tergerak melaksanakan pembinaan terhadap petani untuk melakukan penangkaran beni padi unggul.

Pusri pun mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah berupa pinjaman lahan seluas 8 hektare di Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah setempat atas support-nya terhadap arahan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto MS DAA, agar Pusri menindaklanjuti program penangkaran benih unggul di wilayah Sumsel,” ujar Direktur Komersil PT Pusri Palembang, Bambang Lesmoko di acara Panen Raya dan Peluncuran Perdana Benih Padi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Keberhasilan kegiatan penangkaran benih unggul tidak terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak. Khususnya Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSP) Provinsi Sumsel. Selain itu, juga mendapat dukungan dari PPL dan UPTD setempat.

Ke depan, Pusri akan memproduksi benih unggul melalui anak perusahaan Pusri yaitu PT Sri Aneka Karyatama (PT SAK), dengan merek dagang SRI BUMI “Beni Unggul Mutu Tinggi”.

Penangkaran benih SRI BUMI ini salah satu upaya Pusri menjawab persoalan kelangkaan benih bermutu di kalangan petani. Sulitnya mendapatkan benih padi berkualitas merupakan kendala yang cukup merugikan petani, karena hasil produksi pertanian menjadi tidak optimal. Penangkaran benih ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani dalam memproduksi benih padi unggul berkualitas. Selain itu, juga untuk meningkatkan pendapatan petani melalui produksi benih padi unggul serta mengurangi resiko kegagalan penangkaran benih padi.

Desa Talang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin dipilih menjadi lokasi penangkaran benih SRI BUMI varietas Situbagendit untuk mengenal kegiatan penangkaran benih kepada petani. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksivitas hasil pertanian yang rata-rata berkisar 4-5 ton per hectare agar menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu, juga untuk mengoptimalkan kembali produktivitas lahan di desa tersebut yang biasanya hanya dapat digunakan satu kali tanam per tahun, kini diupayakan agar dapat digunakan untuk dua kali tanam dalam satu tahun.


Sumber : Sumatera Ekspres 

 

 

Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

Pusri berikan beasiswa program "anak petani jadi sarjana"

Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwijaya memberikan beasiswa program "anak petani jadi sarjana" kepada 10 orang mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya di Palembang, Rabu.

"Pemberian beasiswa ini sebagai wujud kepedulian PT Pusri terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Kali ini dipilih 10 orang anak petani yang kurang mampu karena mereka yang selama ini menjadi mitra perusahaan dalam penggunaan pupuk urea," kata Direktur Utama PT Pusri Musthofa dalam acara penyerahan beasiswa secara simbolis.

Penyerahan bantuan biaya pendidikan itu turut disaksikan Rektor Universitas Sriwijaya Badiah Parizade, Direktur Produksi PT Pusri Djohan Safri, dan Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri Benny Haryoso.

Musthofa mengharapkan bantuan ini digunakan sebaik-baiknya dalam menunjang proses pendidikan hingga meraih gelar strata satu.

Adapun ke-10 mahasiswa itu, ke-10 mahasiswa penerima yakni Eko Prayitno (OKI), Makmun Rosidi (OKU Timur), Muklis Hardiansyah (Bengkulu), Ota Handani (Banyuasin), Sampurna Wijaya (Banyuasin), Soleha (OKI), Peli Dorry (Prabumulih), Rudi Prayogo (Tanggamus), M Bilal (Banyuasin), dan Devi Safitria (Lampung Barat).

"Setelah lulus nanti, para mahasiswa terpilih ini diharapkan mampu berkontribusi bagi masyarakat banyak atau setidaknya bagi tanah kelahiran sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unsri Badiah Parizade memberikan apresiasi kepada PT Pusri atas kepeduliannya terhadap biaya pendidikan para mahasiswa yang tidak mampu.

Unsri sendiri saat ini telah menerima penyaluran beasiswa dari berbagai instansi pemerintah dan swasta dalam beberapa tahun terakhir.

"Mahasiswa Unsri mayoritas berasal dari kalangan menengah ke bawah, dan diantaranya berasal dari kalangan petani ekonomi lemah. Untuk beasiswa pemerintah Bidikmisi saja, 500 orang dari 650 orang yang terpilih merupakan dari keluarga petani dan buruh," ujarnya.

Sementara, salah seorang penerima beasiswa, Eko Prayitno menyatakan bantuan beasiswa itu sangat meringankan beban keluarganya yang selama ini berkutat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Orangtua di kampung hanya mempunyai sebidang sawah yang terkadang tidak menghasilkan disaat kemarau atau musim banjir. Bantuan dana sebesar 4,2 juta per semester ini sangat membantu karena keluarga terkadang hanya mampu mengirim uang seadanya," kata mahasiswa semester II Fakultas Pertanian Jurusan Agroekoteknologi ini.


Editor: Parni



Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

Pusri Journalistic Awards III Sukses Digelar
PT Pusri bekerjasama Media Lintas Informasi mengadakan malam anugerah Pusri Journalistic Award (PJA) III. Hadir dalam acara ini, direksi PT Pusri Palembang dan insan-insan jurnalis. Acara berlangsung di Ballroom Hotel Arista ini, berlangsung sukses.

Pada malam penganugerahan ini, diumumkan nominasi karya-karya jurnalistik yang berhubungan dengan PT Pusri. Ketua penyelenggara Karya Tulis, Hj Ida Syahrul mengatakan, memasuki tahun ketiga, banyak karya yang telah masuk ke panitia.

Terhitung mulai September hingga 10 januari 2014, terdapat 68 naskah karya tulis dan 71 naskah foto tematik yang sangat beragam. “jumlah pesertapun lebih banyak dibandingkan kompetisi tahun lalu. Hal ini membuktikan minat jurnalis terhadap kompetisi ini semakin besar. Harapannya ada PJA IV tahun depan,” ujarnya.

Koordinator Juri karya tulis PJA III, Maspril Aries mengatakan, dalam kompetisi ini ada 56 naskah yang dikirim ke pihak juri. Dalam penilaian, juri berpatok pada orisinal tulisan, gaya bahasa, sistimatika dan akurasi tulisan.

Adapun dewan juri untuk karya tulis antara lain, Maspril Aries sebagai koordinator juri, Zein Ismeth dari Pusri Palembang, Prof Ratu Wardarita dari akademisi dan Tedi Poernama dari Kementrian BUMN dan Budi Winarno Wartawan Senior. Untuk Juri foto koordinator Mushaful Iman, Tedi Hasbi dari Kompas dan Sartono dari LKBN Antara.

Sementara itu, Dirut PT Pusri Palembang Musthofa mengatakan, acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi Pusri atas kerja dan karya para jurnalis baik foto maupun karya tulis. “Semoga kerjasama ini bisa menjadi wahana efektif untuk menyebarkan informasi bagi masyarakat,” ujarnya.

Sumber: Palembang Pos, Kamis 6 Februari 2014



 
Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

Pusri Serap Anggaran Rp 5,4 Triliun Untuk Ekspansi Pabrik II-B
Palembang – PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), BUMN produsen Pupuk,telah menggunakan anggaran Rp 5,4 Triliun atau 73% dari total dana ekspansi pabrik II-B sebesar Rp 7,4 Triliun. Menurut manajemen perusahaan, ekspansi pabrik tersebut ditargetkan selesai pada 2015.
 
Zaid Ismed, sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang , menjelaskan perkembangan konstruksi proyek ekspansi tersebut telai mencapai 23%, atau lebih tinggi dari rencana semula. “ kami optimis pembangunan pabrik II-B akan tuntas sesui target pada 2015., meski saat ini masih dipengaruhi kurs rupiah yang tidak stabil, “kata nya kepada IFT.
 
Menurut dia, pabrik II-B memiliki kapasitas urea 907,5 ribu ton per tahun dan amoniak 600 ribu ton pertahun . pabrik baru itu akan menggantikan pabrik pusri II yang sudah berumur tua dan boros energi
.
Perseroan memperoleh sindikasi pinjaman untuk mendanai proyek ekspansi tersebut. Pinjaman bank tersebut sebesar Rp 7,4 Triliun dengan rincian digunakan untuk pembangunan pabrik sekitar Rp 5,4 Triliun dan sisanya dialokasikan untuk membangun steam turbin generator (STG) serta boiler batubara Rp 1,4 Triliun, dan membeli kapal self propelled urea barge (SPUB) senilai Rp 487 miliar.
 
Pusri memperoleh pinjaman itu dari tujuh perbankan nasional yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Bank Sumsel Babel, dan PT Bank UOB Indonesia dengan mengguanakan skema pembiayaan club deal. Zain menjelaskan pinjaman untuk pembangunan pabrik II-B merupakan kredit investasi dan biasanya pengambilan sampai 15 tahun ke depan.
 
Proyek ekspansi tersebut dibangun oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation di atas lahan 6.012 hektar. Dia menambahkan pabrik II-B tersebut nantinya dapat menambah kapasitas produksi sebesar 2.000 ton amoniak perhari (660.000 ton pertahun) dan 2.750 ton urea perhari (907.500 ton pertahun).
 
Pembangunan pabrik ini menggunakan teknologi purifier technology untuk pabrik amoniak dan teknologi aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea,” urainya.
 
Jika dibandingkan dengan pabrik Pusri II (existing), teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri II-B dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea dan lebih ramah lingkungan.
 
Musthofa, Dirut PT Pusri Palembang, sebelumnya menjelaskan selain untuk mengoptimalkan pemakaian gas sebagai bahan baku pabrik, pembangkit stream dan listrik pabrik Pusri II-B menggunakan bahan bakar batubara.
 
”Substitusi gas bumi dengan batubara ini dapat menghemat pemakaian gas bummi sebesar 17 MMSCFD. Kebutuhan batubara untuk substitusi gas bumi sebesar 2.188 ton perhari (722 ribu ton pertahun),” imbuhnya.
 
BUMN produsen pupuk lainnya, PT Petrokimia Gresek (Petrogres), juga sedang menggarap pembangunan pabrik Amoniak-Urea II dengan kapasitas 825 ribu ton amoniak dan 570 ribu ton urea pertahun. Hidayat Nyakman, Dirut Petrogres, mengatakan pabrik Amoniak-Urea II itu direncanakan bisa berproduksi pada kuartal II 2016.
 
Menurut hidayat, investasi pembangunan pabrik baru itu sekitar US$ 560 juta – US$ 580 juta. Dengan adanya pabrik baru, kemampuan Petrogres dalam memproduksi urea akan meningkat 450 ribu ton pertahun menjadi sekitar 1 juta ton per tahun. ”itu menjadikan pemenuhan kebutuhan pupuk urea khususnya di Jawa Timur akan lebih terjamin,” paparnya.

Sumber : Indonesia Finance Today



 
Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

PUSRI SIAP PASOK 1,22 JUTA TON
Pupuk Sriwidjaja Palembang menargetkan penyaluran pupuk urea bersubsidi sebanyak 1,2 juta ton pada 2014 guna memenuhi kebutuhan petani di wilayah tersebut. Target penyaluran pupuk urea bersubsidi itu lebih rendah dibandingkan dengan target 2013 yang mencapai 1,37 juta ton, akibat tren pemakaian urea yang menurun ditingkat petani.

Manager Humas Pusri Palembang Sulfa Ganie mengatakan perusahaan berencana memproduksi sebanyak 2,04 juta ton urea dan 1,32 juta ton amoniak. “Dari target distribusi kami tahun ini, pupuk urea masih mendominasi,” ujarnya saat ditemui
Bisnis, Rabu (5/2)

Selain urea, lanjutnya perseroan mengamban penyaluran pupuk subsidi lainnya, meliputi SP36 yang ditarget sebanyak 144.600 Ton, jenis ZA ditarget sebanyak 38.400 ton, NPK sebanyak 406.100 ton, dan organic 68.700 ton.

Terkait kondisi cuaca yang ekstrem dan berdampak terhadap masa tanam padi, katanya tidak menggangu distribusi maupun target penyaluran yang telah dipatok perusahaan. “Memang ada daerah yang sudah panen terlebih dulu, karena lahannya terendam. Tetapi itu tidak berpengaruh ke distribusi. Pusri sudah mengantisipasi kondisi-kondisi yang berpotensi menyulitkan petani,” katanya.

Sulfa menambahkan perusahaan menyalurkan pupuk secara komersil atau nonsubsidi yang biasanya digunakan untuk sektor perkebunan, industry, dan ekspor. “sektor perkebunan pasarnya cukup prospektif dan luas oleh karena itu kami targetkan bisa menyalurkan urea sebanyak 500.000 ton dan NPK sekitar 50.000 ton untuk pasar perkebunan komersil,” katanya.

Menurutnya penyaluran NPK memeiliki kecenderungan terus berkembang, sehingga Pusri berencana membangun pabrik NPK sebagai bentuk pengembangan usaha perseroan. Rencananya, pabrik seluas 4 hektar tersebut akan dibangun di jalan Ir. Sutami, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.

Pabrik NPK dengan kapasitas 100.000 ton per tahun tersebut ditargetkan dapat beroperasi 2015. Perusahaan berharap NPK itu member manfaat positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat sekitar dan meningkatkan daya saing industri local.

Seperti dilansir dari situs resmi perusahaan, untuk pembangunan pabrik NPK, Pusri telah mengantongi dokumen Upaya Penglolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL & UPL) dari BLH Kota Palembang.

Sumber : Bisnis Indonesia



Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

PUSRI JOURNALISTIC AWARD APRESIASI UNTUK INSAN PERS

Gelaran Pusri Journalistic Award (PJA) sudah memasuki tahun ke3 di tahun 2013. Dalam lomba yang digelar secara nasional tersebut diikuti oleh wartawan tulis dan wartawan foto dari seluruh Indonesia. Dengan mengambil tema “Komitmen PT Pusri Palembang sebagai perusahaan efisiensi dan ramah lingkungan serta Pusri Palembang pasca restrukturisasi mengabdi untuk negeri” diharapkan keberadaan PT Pusri Palembang semakin dekat dengan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Dirut Utama PT Pusri Palembang, Mushtofa di sela-sela malam anugrah PJA III 2013, di Ballroom Hotel Arista, Selasa (4/2) malam.

Kegiatan PJA adalah sebagai bentuk apresiasi Pusri terhadap insan pers yang selama ini turut membangun negeri bersama Pusri. Kami berharap dari tulisan-tulisan yang dibuat oleh insan pers dapat membangun citra positif PT Pusri Palembang, “Harapnya sembari mengatakan, media massa memiliki peranan penting untuk mengawal roda pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah dan BUMD.

Dalam malam anugrah PJA III 2013 yang memeriahkan dengan pembagian doorprize tersebut keluar sebagai juara untuk kategori lomba tulisan juara I diraih Eriandi dari Harian Singgalang, juara II diraih Rian dari Sumatera Expres, Juara III diraih Julianto dari BUMn Track dan Harapan I diraih Yudi dari Antara. Sedangkan untuk kategori lomba foto juara I diraih fotografer Sumatera Expres, Evan, juara II diraih M Hatta dari Sumatera Expres, Juara III diraih oleh Jack dari Sripo dan harapan I diraih fotografer Harian Umum Suara Nusantara, Wahyu Rachmanto

Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

Medan Sulit, Butuh Nyali Besar
Radar Kudus-PT Pusri Serahkan Bantuan ke Desa Kasiyan, Sukolilo, Pati

Pati-penyaluran bantuan dari PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo Pati membutuhkan nyali yang kuat. pasalnya, medan menuju desa di perbatasan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati ini sangat sulit ditempuh.

Jalan yang dinilai bisa dilewati dengan mudah, yakni jalan Pati-Purwodadi, ternyata sulit dilintasi kendaraan.Dua mobil yang membawa bantuan itu harus menerjang genangan air sekitar 50 sentimeter. Genangan itu ada diperempatan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Desa Panjunan, Kecamatan Gabus. Apalagi jalan yang genangan air yang mencapai sekitar 1,5 kilometer itu penuh dengan lubang yang dalam.

Sepanjang jalan itu ada tiga truk yang menjadi korban, yaitu dua truk terguling dan satu truk mogok ditengah jalan. Apabila tidak hati-hati kendaraan yang membawa bantuan itu ikut mogok ditengah jalan. Bahkan, bisa saja terguling. Selepas itu, jalan dari Desa Kosekan hingga menjelang Desa Kasiyan berlangsung aman. Namun disepanjang itu, jalan sudah rusak. Sejumlah lubang dalam terjadi di Kecamatan Kayen.

Begitu tiba diperbatasan Desa Kasiyan, tim Jawa Pos Radar Kudus yang dipimpin Direktur Jawa Pos Radar Kudus Baehaqi, yang diikuti Pemimpin Redaksi Ahmad Kholil, Redaktur Pelaksana Risandy, Redaktur Life Style M. Ulin Nuha, serta Nova dan Saiful tidak mudah menembus tempat pengungsian. Akhirnya bantuan diturunkan disebuah jembatan dan diangkut dengan perahu karet. Sebab, jalan menuju tempat pengungsian sekitar dua kilometer terendam banjir. Akhirnya tim menaiki perahu karet tersebut hingga ke tempat pengungsian.

“Begini kondisi pengungsi. Rumah warga tergenang air. Jadi kami tinggal disini (tempat pengungsian-Red),” ujar Budi Sutrisno, kadus Pengingwangi, Desa Kasiyan, kemarin. Dia menjelaskan, pengungsi tinggal diatas jembatan yang dibawahnya aliran Sungai Juwana. Sebab, jembatan itu merupakan tempat yang tertinggi didesanya. Padahal, didesa itu ada ada tempat pengungsian. “Ada tempat pengungsian, tapi sudah tidak bisa ditempati karena tergenang banjir. Jadi kami tinggal diatas jembatan,”imbuhnya.

Warga yang tinggal dipengungsian itu ada sekitar 332 jiwa. Mereka berasal dari Dukuh Pengingwangi dan Dukuh Tempel.Dia mengaku, sangat berterimakasih atas bantuan yang diberi kan. “Bantuan ini kami terima. Bantuan ini sangat membantu warga kami yang menjadi korban banjir,” paparnya.

Suyanto, salah satu warga Desa Kasiyan menjelaskan, rumahnya telah terendam sejak Selasa lalu (21/1). “ Di dalam rumah sudah sampai seperut orang dewasa. Kalau jalan menuju rumah sudah tidak bisa dilewati,” ungkapnya. Cuaca yang cerah kemarin, menurutnya, belum memberikan dampak yang besar. Sebab, mair surut sangat sedikit. “ Baru turun sekitar 10 sentimeter saja. Jadi belum berani pulang,” imbuhnya.

Dalam penyerahan itu, Baehaqi, direktur Jawa Pos Radar Kudus mengungkapkan, bantuan itu untuk meringankan beban para pengungsi. “ Kami dari Jawa Pos Radar Kudus menyerahkan bantuan dari PT. Pusri. Semoga sangat bermanfaat,” ungkapnya.

Dia berharap, bantuan yang diberikan bisa dirasakan oleh korban bencana banjir. “Jangan dilihat berapa nilai bantuan yang diberikan, namun niat ikhlas kami untuk membantu sesama yang paling penting,” terangnya. Bantuan yang diberikan berupa mie instan, popok bayi, pakaian bayi, pakaian dalam perempuan, sarung, makanan kaleng, kecap, susu, pembalut perempuan, air mineral, biskuit, dan obat-obatan.

Sebelumnya, Minggu petang (26/2) PT. Pusri dan Jawa Pos Radar Kudus menuju ke lokasi pengungsian warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan. Sekitar pukul 18.20 tim sampai ke lokasi pengungsian dan langsung memberikan bantuan. Bantuan itu diterima koordinator pengungsi, Kholis. “ kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan. Terima kasih PT. Pusri dan Radar Kudus,”katanya saat menerima bantuan.

Dia mengakui membutuhkan bantuan. Apalagi Desa Karangrowo berbeda dengan desa lainnya. Karena air surut di desanya dipastikan lebih lama dibanding desa lainnya. Dia bersama warga kemungkinan besar mengungsi lebih lama. Dia mengaku sudah sekitar seminggu mengungsi dari desanya yang terkena banjir. Usai memberikan bantuan di Kabupaten Kudus, romobongan langsung menuju Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Perjalanan ke lokasi pun cukup sulit karena jalan yang dilalui macet. Mengingat jalan alternatif Kudus-Demak terputus.

Setelah dua jam perjalanan, akhirnya rombongan tiba diposko bencana di Koramil 06 Welahan. Rombongan diterima langsung oleh Camat Welahan Rini Patmini dan Danramil 06 Welahan Kapten Arm M Jarod yang masih standby bersama anak buahnya.

Rini Patmini pun mengucapkan banyak terima kasih karena bantuan yang diberikan sangat dibutuhkan warga yang terkena banjir. “Akan kami distribusikan ke 70 titik penampungan di Kecamatan Welahan yang menjadi lokasi banjir. Kami ucapkan terima kasih kepada PT. Pusri dan Radar Kudus,” ujarnya.




Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

PT Pusri-Radar Kudus Peduli Bencana

Serahkan Bantuan di 3 Wilayah

Kudus-PT Pusri Palembang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Kudus menyerahkan beragam bantuan korban bencana banjir di tiga Kabupaten. Yaitu, Desa Karangrowo Kecamatan Undaan, Kudus ; Desa Sihan, Kecamatan Sukolilo, Pati ; dan Desa/Kecamatan Welahan, Jepara.

Bantuan tidak hanya sembako, tapi juga pakaian, obat-obatan dan beragam jenis bantuan lainnya. Bantuan tersebut diserahkan langsung Manager Humas PT Pusri Palembang kepada Pemred (Pemimpin Redaksi) Jawa Pos Radar Kudus Ahmad Kholil disaksikan Direktur Baehaqi. Kemudian bantuan itu diteruskan ke korban banjir.

Sulfa Ganie mengatakan, bantuan yang diberikan kepada para korban bencana merupakan bentuk kepedulian perusahaan pada masyarakat Jawa Tengah, terutama pati, Kudus dan Jepara yang merupakan daerah wilayah parah terkena bencana banjir. "Seluruh Jawa Tengah merupakan bagian daerah pemasaran kami. Tidak terkecuali di Pati, Kudus dan Jepara. Jadi ini kepedulian kami terhadap korban banjir." Tegasnya.

penyerahan bantuan bekerja sama dengan radar kudus jawa pos ini merupakan bagian dari membangun kemitraan bersama yang lama terjalin. "Kami merasa Jawa Pos Radar Kudus sebagai media massa yang memiliki data detail daerah mana saja yang harus dibantu," tandasnya.

Direktur Jawa Pos Radar Kudus Baehaqi mengatakan, penyaluran bantuan kemarin dilakukan di dua wilayah, Yaitu Kudus dan Jepara karena jalur penyaluran ke dua wilayah itu sudah bisa dilewati kendaraan.

Sementara di wilayah pati dilakukan hari ini. "Penyaluran ke pati sulit dilakukan hari ini (Kemarin, Red) karena beberapa jalur menuju kesana (Daerah tujuan penyaluran bantuan, Red) tergenang banjir," paparnya.

Pemred Radar Kudus Jawa Pos Ahmad Kholil menambahkan, bantuan PT Pusri yang dilewatkan Radar Kudus bisa sedikit meringankan kebutuhan para korban bencana, "Kendati jumlahnya belum memenuhi seluruh jumlah pengungsi, setidaknya bantuan ini bisa sedikit membantu," ungkapnya.

Untuk Bantuan yang diserahkan sendiri masing-masing mi instan 300 dus, air mineral (600 ml) 100 dus, makanan kaleng (Sarden) 360 kaleng, susu kental manis 100 pak, biskuit 300 buah, energen sereal 150 pack, kecap manis 150 botol, dan pembalut wanita 70 pack.

Selain itu, ada juga pampers bayi 100 pack, sarung 100 buah, pakian anak 76 buah, pakaian dalam wanita 50 buah, new diatab 50 pack, kontrimaksasol 50 pack, myconazol salep 50 buah, CTM lima botol, decolgen 50 pack dan obat batuk 25 botol. (Zen/Lil)




Baca Selengkapnya
news-1

20 April 2025

BUMN Pupuk Siap Atasi Kelangkaan
Jakarta (ANTARA News)  - BUMN PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC)  siap mengatasi kelangkaan di sejumlah daerah akibat keterlambatan sejumlah pemerintah daerah mengeluarkan ketentuan alokasi pupuk bersubsidi awal 2014.

"PIHC berkomitmen akan menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan oleh petani sepanjang tersedia RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)," kata Sekretaris Perusahaan PIHC Harry Purnomo melalui keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu. 

Apalagi, kata dia, stok pupuk berlimpah. Pada 7 Januari 2014, total stok pupuk mencapai 1,38 juta ton atau 103 persen dari dari ketentuan stok yang dipersyaratkan oleh pemerintah cq Kementerian Pertanian, sebesar 539.503 ton. 

Menurut Harry, kelangkaan pupuk yang terjadi antara lain akibat jatah pupuk bersubsidi 2013 di beberapa kota sudah habis bahkan sejak November tahun lalu, karena anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 15,8 triliun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani yang tinggi pada musim tanam kali ini.

Pada awal 2013 alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 sebesar 9,25 juta ton yang terdiri dari urea 4,1 juta ton, SP-36 850 ribu ton, ZA 1 juta ton, NPK 2,4 juta ton dan organik 900 ribu ton.

Namun, pada November pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 123/Permentan/SR.130/11/2013 tanggal 29 Nopember 2013 menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 8,611 juta ton sesuai dengan anggaran yang tersedia atau 93 persen dibandingkan dengan alokasi awal.

"PIHC sendiri telah menyalurkan sebanyak 8,797 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani," kata Harry. Jumlah tersebut  diatas alokasi pemerintah, karena kebutuhan pupuk yang tinggi.

Selain itu berdasarkan rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR-RI pada 11 Desember 2013, pemerintah diminta untuk mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai kondisi di lapangan, dan apabila terjadi kurang bayar subsidi pupuk akan dianggarkan dalam APBN-P 2014.

Kendala lain yang dihadapi PIHC dalam penyaluran pupuk bersubsidi awal tahun ini, kata Harry, karena sejumlah pemerintah daerah juga belum mengeluarkan ketentuan alokasi.

"Sampai awal Januari 2014, baru 28 dari 34 provinsi yang melaporkan peraturan gubernur yang sudah diterbitkan, dan dari 497 baru 15 kabupaten/kota melaporkan peraturan bupati yang sudah diterbitkan," ujarnya.

Padahal sesuai Permentan 122/Permentan/SR.130/11/2013 peraturan daerah terkait alokasi pupuk itu paling lambat pertengahan Desember 2013 untuk peraturan gubernur dan akhir Desember 2013 untuk peraturan bupati.

Oleh karena itu PIHC meminta kerja sama pemerintah daerah agar segera mengeluarkan peraturan alokasi pupuk bersubsidi di daerahnya. 

Harry juga menyatakan pihaknya siap melakukan distribusi langsung karena sesuai Peraturan Menteri Perdagangan 15/2013 bila distributor/kios tidak dapat melakukan kewajibannya dalam penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani, maka PIHC diwajibkan menyalurkan pupuk bersubsidi langsung kepada petani atau kelompok tani. 

"Apabila alokasi pada Januari 2014 berkurang, permintaan pupuk oleh petani dapat dipenuhi dengan menggunakan alokasi pada bulan berikutnya," kata Harry.  Namun itu pelaksanakan distribusi tersebut, pihaknya tetap membutuhkan izin pemerintah. 


Editor: Risbiani Fardaniah
Artikel diakses pada 13 Januari 2014 pukul 14.46 WIB

Baca Selengkapnya
Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ