Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
08 November 2024
Bisnis.com, BATAM - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang memproyeksikan pada 2015 sudah memiliki fasilitas pabrik berkapasitas produksi 2,8 juta ton pupuk per tahun sehingga membutuhkan armada kapal angkut yang memadai. M Romli HM, Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Sriwidjaya Palembang mengatakan, saat ini perusahaannya sedang melakukan revitalisasi fasilitas pabrik dan armada kapal pengangkut.
Pusri merevitalisasi dua fasilitas pabrik untuk meningkatkan kapasitas sebesar 800.000 ton dari 2 juta ton total produksi saat ini. Revitalisasi tersebut diproyeksikan selesai pada 2015 sehingga nantinya perusahaan BUMN tersebut mampu memproduksi pupuk Urea sebanyak 2,8 juta ton per tahun.
Seiring dengan itu, lanjutnya, Pusri juga melakukan revitalisasi kapal-kapal pengangkutnya dan menambah jumlah armada yang dimiliki saat ini. "Kapal ini juga untuk mengimbangi peningkatan produksi. Ini satu paket dengan revitalisasi pabrik," ujarnya saat peluncuran kapal PUSRI INDONESIA I di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (17/4/2014).
Setelah kapal yang baru tersebut beroperasi, menurutnya Pusri masih berencana membangun kapal angkut lainnya dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Namun demikian dia belum dapat memastikan jumlah armada baru yang selanjutnya akan dibangun setelah pengoperasian PUSRI INDONESIA I.
Editor : Yoseph Pencawan
08 November 2024
Bisnis.com, BATAM - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang memiliki dua alasan utama sehingga memutuskan membangun sebuah kapal angkut pupuk berukuran besar yang diproduksi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
M Romli HM, Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Sriwidjaya Palembang mengatakan, secara umum pembangunan kapal itu sebagai salah satu upaya memertahankan daya saing perusahaan dalam pendistribusian pupuk Urea ke seluruh wilayah pemasaran.
Kemudian secara khusus, pembangunan kapal bernama PUSRI INDONESIA I itu dilakukan karena usia kapal-kapal yang saat ini dimiliki perusahaan tersebut sudah relatif tua.
Sebelum PUSRI INDONESIA I diluncurkan, perusahaan BUMN itu memiliki tujuh kapal angkut Urea curah serta satu unit kapal Amonia curah.
Nama Kapal | Bobot (ton) | Kapasitas (ton) | Operasi |
1. KM Otong Kosasih | 9,237 | 7.500 | 1977 |
2. KM Ibrahim Zahier | 9.237 | 7.500 | 1977 |
3. KM Sumantri Brojonegoro | 9.237 | 7.500 | 1977 |
4. KM Pusri Indonesia | 11.195 | 8.500 | 1978 |
5. KM Julianto Moeliodihardjo | 11.161 | 8.500 | 1983 |
6. KM Mochtar Prabu Mangkunegara | 11.185 | 8.500 | 1983 |
7. KM Abusamah | 11.185 | 8.500 | 1983 |
8. KM Sultan Machmud Badarudin II | 9.131 | 6.000 | 1983 |
"Pembangunan kapal PUSRI INDONESIA I ini, selain dikarenakan usia kapal milik saat ini sudah relatif tua, juga dilatarbelakangi oleh pendangkalan Sungai Musi," jelasnya usai peluncuran kapal, Kamis (17/4/2014).
Pendangkalan Sungai Musi mengakibatkan pengapalan pupuk tidak maksimal. Seharusnya kapal milik dapat mengangkut 8.500 ton, tetapi setelah terjadi pendangkalan hanya dapat membawa rata-rata sebanyak 6.500 ton sehingga mengakibatkan pembengkakan biaya angkut.
"Kapal SPUB PUSRI INDONESIA I sendiri dirancang dengan desain yang dapat mengakomodir draft air sungai yang rendah," jelasnya. Kapal itu didesain dengan bagian bawah yang lebih rata sehingga lebih mampu berlayar dengan perairan yang dangkal.
Berbeda dengan kapal-kapal milik Pusri sebelumnya yang memiliki bagian bawah yang lebih runcing sehingga tidak dapat melewati perairan yang relatif dangkal. Pusri berharap pengoperasian kapal tersebut dapat menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi peningkatan produksi, masalah shipping-out, serta menjamin kelancaran distribusi pupuk lebih efektif dan efesien.
Editor : Yoseph Pencawan
08 November 2024
Bisnis.com, BATAM - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang resmi meluncurkan sebuah kapal angkut yang diproduksi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
M Romli HM, Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Sriwidjaya Palembang menjelaskan, kapal bernama PUSRI INDONESIA I itu secara teknis memiliki spesifikasi untuk memuat pupuk Urea curah dengan kapasitas besar.
Berikut spesifikasi umum Kapal PUSRI INDONESIA I, menurutnya:
Panjang keseluruhan : Max. 134,0 m
Panjang di antara garis tegak : Abt. 129,1 m
Lebar : Abt. 26,6 m
Tinggi (tanpa kulit) : Abt. 11,0 m
Draft (air) : Max. 4,2 m
Payload pada draft air : 8.500 ton
Draft (air laut) : Max. 5,5 m
Payload pada draft air laut : 11.000 ton
Kemudian, dia mengatakan bahwa kapal berbiaya produksi sekitar Rp114 miliar itu adalah jenis Self Propelled Urea Barge (SPUB) dan baru pertama kali dibuat di Indonesia.
Maurice Zonnequin, Presiden Direktur PT Anggrek Hitam, selaku kontraktor pembangun Kapal PUSRI INDONESIA I mengungkapkan kapal tersebut bukan kapal biasa.
"Untuk sementara, saya rasa kapal ini merupakan kapal angkut pupuk Urea terbesar yang dibangun di Indonesia," ujarnya usai peresmian peluncuran di Batam, Kamis (17/4/2014).
Editor : Yoseph Pencawan
08 November 2024
Hari Ulang Tahun (HUT) Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja Palembang (SPPSP) ke-14 2014 diakhiri dengan seminar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Auditorium Pendidikan dan Pelatihan PT Pusri, Selasa 15 April 2014. Kegiatan terlaksana berkat kerja sama PT Pusri dengan BPJS Ketenagakerjaan dan di dukung BPJS Kesehatan serta Telkomsel.
Adapun topik diambil dalam kegiatan tersebut meliputi “Seminar Sehari BPJS Ketenagakerjaan Menjadi Jembatan Kesejahteraan Pekerja dan Implementasi BPJS Kesehatan”.Hadir langsung dalam acara tersebut Direktur Komersil PT Pusri Bambang Lesmoko, Dierktur SDM dan Umum PT Pusri HM Romli, Adjat Sudrajat SE kepala kantor Wilayah BPJS Sumbagsel,dr Handaryo MM AAAK ACRMP kepala divisi regional III BPJS Kesehatan Sumbagsel dan Ketua SPPSP,Sahrul Effendi SE.
Ketua panitia pelaksana seminar, Ibnu Abdullah Msi mengatakan seminar dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT SPPSP Ke-15, 1 April Lalu. ”Kegiatan ini akan kita laksanakan setiap tahun sehingga seminar ini bisa dievaluasi tahun depan. Agar bisa menjadi referensi penting bagi pemberi kerja maupun pihak lain yang terkait dengan ketenagakerjaan dan kesehatan pekerja dan pegawainya,” ujar dia.
Adapun peserta dalam seminar berasal dari karyawan BUMN, Instansi Pemerintahan, swasta dan pengurus BUMN. Diantaranya PT Pusri, SPPSP, Divisi SBU Perkapalan, PT Pos, Disnaker Palembang, RRI, Telkom, RS Pelabuhan, BSB, dan Dians Sosial Palembang.
Sementara itu, Ketua SPPSP Sahrul Effendi SE, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai event dalam ramaikan HUT SPPSP Ke-15. Sebelumnya telah dilaksanakan lomban gaple, kunjungi ke panti asuhan dan lomba mancing.
“Perubahan BPJS menjadi tren, insya allah ini bermanfaat untuk karyawan.Undang-undang saja direncanakan dengan baik. Bahwa kesehatan itu adalah Hak Rakyat Indonesia bukan hanya semboyan saja namun butuh realisasinya. Mudah-mudahandengan suatu sinergi kesepahaman bisa berjalan maksimal,” kata dia.
“Bila semua berjalan sesuai rencana kita akan menjadi Indonesia yang besar, Indonesia yang hebat, kami terima kasih kepada PT Pusri yang telah memberikan dukungan dan Akomodasi, ”tutup karyawan PT Pusri ini.
Lebih lanjut Direktur Komersil PT Pusri Palembang, Bambang Lesmoko menilai tema diambil dalam seminar sangat bagus. ”Saya berharap hasil seminar bisa menjadi salah satu referensi untuk memahami di tempat kerja masing-masing,” ungkap dia.
Ia menilai seminar akan membawa perubahan. ”Atas nama manajemen PT Pusri menyambut baik dan mendukung penuh karena memberi penjelasan, mengurangi resiko kesalahpahaman serta implementasi berbeda,” terang dia. (adv)
08 November 2024
Palembang - Libur nasional 9 April yang ditetapkan pemerintah pada Pesta Demokrasi Pemilihan Umum (pemilu) tidak hanya dimanfaatkan warga untuk menyalurkan hak suaranya.Namun,sebagian besar warga memanfaatkanya untuk berlibur bersama keluarga.
Salah satu kawasan berliburyang dipadati pengunjung yakni,penangkaran rusa di komplek PT Pusri, Jl Mayor Zein.Kawasan ini mulai terlihat ramai sekitar pukul 13.00 WIB.
Salah seorang pengunjung Rahman mengatakan, saat ini sedang bersama keluarganya melihat penangkaran rusa di Komplek PT Pusri Palembang.”Mumpung semuanya lagi libur jadi setelah mencoblos langsung melihat rusa, kebetulan keluarga dari plaju sedang berkunjung juga ,”ujarnya. (cj8/via/ce2)
08 November 2024
Palembang – Sebanyak 165 peserta ikut ambil bagian dalam lomba Mancing Hari Ulang Tahun (HUT) Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja Palembang (SPPSP) ke-15, 2014 di kolam, kompleks PT Pusri Palembang, Sabtu (5/4). “Hari pertama untuk internal, 155 pemancing dari karyawan, sisanya undangan seperti Direksi, Unit Perusahaan, dan Anak Perusahaan,” Ujar Sahrul Effendi SE, ketua SPPSP.
Pertandingan berdurasi tujuh jam, start pukul 08.00 Wib, finis pukul 16.00 Wib, dan istirahat 12.00 – 13.00 Wib. Dalam kejuaraan kali ini pengelompokan pemenang berdasarkan kategori berat ikan, bukan jumlah. Namun, panitia hanya ambil enam besar sebagai pemenang. “Hadiah pertama TV LED 32 inci, kedua sampai enam masing-masing lemari es dua pintu, lemari es satu pintu, dispenser, boks kipas angin, serta rice cooker,” tambah dia lagi.
Lomba Mancing HUT SPPSP ke-15 dilaksanakan selama dua sesi dan hari kedua minggu (6/4) dijadwalkan untuk kelompok umum dan open. “Pesertanya tetap 165. namun ada beberapa dari luar palembang, seperti Jambi, Prabumulih, Serta Lubuklinggau,” tambah pria asal lahat ini.
“Hadiah utama Open satu unti sepeda motor Honda Beat. Kemudian posisi kedua sampai enam, ada TV LED 32 inci, lemari es dua pintu, lemari es satu pintu, dispenser, dan boks kipas angin,” terang dia.
Sementara itu, H. Suyatno, ketua panitia pelaksana lomba mancing, menambhakan, pihaknya manaburkan 600 kilogram (kg) Ikan di hari pertama dan tambahan 500 kg di hari kedua. “Jadi, total ikan didalam kolam kita ada 1,1 ton,” kata dia. Keluar sebagai pemenang Zainal Ike. Disusul Stepanus Ginting, Zulfikri, Wisnu, Helmi dan Sukirman pada urutan dua hingga enam.
Disisi lain Djohan Safri, Direktur Produksi PT Pusri, menilai lomba mancing sebagai ajang mempererat tali silaturahmi. “karyawan kita sekitar 2.600 orang, artinya sangat banyak. Kalau tidak ada acara seperti ini, tentu akan jarang bertemu, khusunya untuk antardivisi,” timpal dia.
Karena itu, ia berharap ke depan hal serupa bisa dilaksanakan lagi. “memang ini agenda tahunan. Bukan hanya SPPSP saja, namun manajemen juga sering laksanakan hal serupa saat saat ulang tahun. Tentu Event ini baik, akan sangat baik sekali untuk mendekatkan hubungan, kalau kita saling kenal akan jelas lebih baik, dan tentunya berujung pada peningkatan kinerja,” Sambung dia.
“Jadi, ke depan kita berharap SPPSP semakin besar, semakin jaya, karena SPPSP menjadi corong untuk menyampaikan aspirasi anggotanya dan tentunya bisa bersinergi dengan manajemen.” tukas dia. (ion/ce6)
08 November 2024
Sumber : Sumatera Ekspres. 4 April 2014
08 November 2024
Pusri Yakin Penuhi Kebutuhan Sumsel
Palembang,Tribun-Manajemen PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Menyebutkan Progres Pembangunan Pabrik Pusri II B saat ini sudah telah menyentuh persentase 40 %.Ekspansi pabrik baru yang ditarget dapat selesai pada Desember 2015 itu diupayakan mampu memproduksi pupuk sekitar 2,8 juta ton per tahun.Saat ini maasih dilakukan pengerjaan pembangunan Pabrik II B.
Alhamdulillah progresnya sudah mencapai 40 persen. Keberadaan pabrik baru yang di bangun di atas luas lahan 6,7 hektar ini diharapkan dapat menopang pencapaian produksi sekaligus mengakomodir kebutuhan pupuk Sumsel pada khususnya dan luar sumsel pada umumnya,kata sekretaris perusahaan ( sekper) PT Pusri palembang,Zain Ismed.
Dia menjelaskan ada banyak kelebihan yang diperoleh setelah adanya pabrik pusri II B ini diantaranya hemat konsumsi gas bumi,ramah lingkungan dan adanya peningkatan kapasitas produksi bila dibandingkan dengan pabrik pusri lama yang existing.
Setelah beroperasi,kata dia,pabrik pusri II B diupayakan dapat memproduksi pupuk urea sebanyak 2.750 ton perhari atau mencapai 990.000 ton pertahun.Sedangkan untuk pupuk amonia mamapu berproduksi 2.000 ton perhari atau 720.000 ton pertahun.
Lain halnya dengan produksipabrik lama,untuk pupuk urea hanya mampu sekitar 570.000 ton dan pupuk urea diproduksi sekitar 400.000 ton pertahun.
Kalau dilihat dari kapasitas pabrik memang cukup jauh sekali.Wajar saja pabrik lama(pusri II) sudah tua yang dibangun sejak 1974 lalu,katanya.
Disamping itu pula,dari sisi penggunaan bahan bakar gas pun juga sangat efisien.Untuk pabrik Pusri II B dapat menghemat konsumsi gas bumi hingga 10 mmbtu per ton atau untuk pabrik lama mengonsumsi gas 35-38 mmbtu per ton.Sementara pabrik pusri II B mengonsumsi 25 mmbtu per ton.Dia berharap dengan adanya pabrik baru itu diupayakan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan industri pupuk secara Nasional maupun ekonomi daerah Sumsel.
Hingga saat ini,sekitar 20% pupuk diekspor ke negara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand.Sementara sisanya 80% untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri,kata Zain.Ke depan,pihaknya berencana akan membangun kembali pabrik baru yang berada dekat dengan pelabuhan.Sebab selama ini ketersedian bahan baku seperti kalium dan phonska merupakan produk impor.
08 November 2024
08 November 2024
Dahlan Senang Panen Gabah Bisa Delapan Ton
Wajah Soetarjo menyiratkan perasaan senang bukan kepalang saaat mengetahui kegiatan panen raya di tempat asalnya, Desa gesing, Kecamatan Kismatoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tngah (Jateng), Jumat (14/3) kemarin, dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Negara, Dahlan Iskan. Ia Semakin girang mana kala diminta maju untuk berbincang dengan mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik negara itu.
Tahun ini, raihan panen gabah di Kabupaten Wonogiri meningkat cukup signifikan. Sebelumnya, hasil panen hanya mencapai lima ton hingga enam ton per hektare. Namun, kini, produktivitas naik drastis, menjadi tujuh ton sampai delapan ton per hektare.
Diminta maju untuk berinteraksi dengan Dahlan, Soetarjo pun tak ingin membuang waktu. Ia naik panggung lalu menjawab pertanyaan soal total hasil panen raya per hektare di Desa Gesing pada tahun ini. Secara lantang, ia menjawab tanpa cacat.
“Setelah mengikuti Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) hasil panen mampu mencapai tujuh ton hingga delapan ton per hektare,” ucap Soetarjo, yang kemudian mendapat tepukan bahu dari Dahlan.
Menurutnya, sebelum mengikuti program GP3K, sebenarnya ada inovasi lain yang dijalankan oleh para petani. Sayang, upaya tersebut kurang berjalan baik. Ada kendala dalam hal pemilihan bibit.
“Selama ini, karakter bibit yang dipakai kurang sesuai. Kondisi lahan di Kabupaten Wonogiri jarang dialiri air sehingga saat ditanami justru menimbulkan puso,” imbuh Soetarjo.
Usai mendengar pernyataan Soetarjo, di hadapan ratusan petani, Dahlan tak ragu mengucapkan terima kasih. Menurutnya, keberhasilan panen raya ini di Kabupaten Wonogiri perlu mendapat acungan jempol. Semua tak lepas dari adanya program GP3K yang mulai dilakukan pada 11 Desember 2013 lalu.
“Luar biasa, produktivitas mencapai 9,28 ton. Hasil ini merupakan satu langkah yang cukup bagus . Sejak 20 tahun terakhir, rata-rata produksi gabah masih di bawah angka tujuh ton per hektare,” papar Dahlan.
Lebih jauh, ia mendorng adanya peningkatan produktivitas dengan cara melakukan pembinaan secara lebih khusus kepada para petani. Harapannya, ke depan, produktivitas bisa mencapai 12,5 ton per hektare.
“Ambil perwakilan petani. Tiga orang sudah cukup. Didik mereka, mulai soal masa tanam hingga perlakuan terhadap tanah dan tanaman padi selama masa tumbuh sampai panen. Targetnya, bisa menghasilkan gabah 12,5 ton per hektare,” pinta Dahlan.
Ia menyampaikan, program ini bisa dimulai dengan lahan seluas lima hektare sebagai percontohan. Jika berhasil, bukan tidak mungkin Indonesia bisa mencapai swasembada beras.
Direktur Utma PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), Musthofa, mengemukakan, realisasi luas tanam di Kabupaten Wonogiri untuk musim tana, 2013/2014 mencapai 1.066 hektare dari total area di wilayah Jateng sebesar 41.056 hekatre.
“ Realisasi luas tanam untuk Kabupaten Wonogiri meliputi Kecamatan Kismantoro (282 hekatre), Kecamatan Tirtomoyo (152 hektare), Kecamatan Eromoko (349 hektare), Kecamatan Wuryantoro (96 hektare), Kecamatan Ngadirejo (93 hektare), Kecamatan Jatiroto (51 hektare), dan Kecamatan Slogohimo (43 hektare),” urainya. (Galih Priatmojo)
Sumber : Tribun Jateng, 15 Maret 2014
08 November 2024
PT. Pusri Intensif Bina Petani Maksimalkan Produktivitas Padi
Wonogiri – Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) di Wonogiri yang dimotori PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) terbukti mampu mendongkrak produksi gabah petani.
Sebelum dibina PUSRI melalui GP3K, petani anggota Kelompok Tani Sido Mulyo di Kelurahan Gesing, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, hanya bisa menghasilkan enam ton gabah setiap hektar. Namun, setelah mendapat binaan GP3K, produktivitas gabah naik drastis antara 8,1 ton hingga 9,9 ton per hektare.
“Sebelum mendapat binaan dari kami, petani menggunakan pola pemupukan kurang tepat, yakni dengan dosis Urea 250 kilogram per hektare dan pupuk kandang seadanya. Kemudian, melalui GP3K, kami membina petani dalam pola pemupukan. Yakni memakai dosis Urea 150 kg, NPK 300 kg, dan Organik 500 kg,” kata Direktur PT PUSRI Musthofa di sela-sela acara panen raya di Kelurahan Gesing yang dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan, kemarin siang (14/3).
Hasilnya, produksi gabah meningkat tajam. Yakni dari sekitar 6 ton per hektare menjadi 8,1 ton per hektare. Bahkan, ada yang mencapai 9,8 ton per hektare. Lonjakan produktivitas gabah itu merupakan imbas dari bagusnya tanaman padi yang mendapatkan pola pemupukan yang tepat. Dia kemudian mencontohkan padi varietas Mikongga di lahan 96 hektare yang dikelola 125 petani anggota Kelompok Tani Sido Mulyo Kelurahan Gesing. Padi yang ditanam 11 Desember lalu dengan pola tanam jajar legawa dan sistem pengairan irigasi teknis itu tumbuh sangat baik. Rata-rata, setiap rumpun memiliki anakan antara 22 batang hingga 30 batang. Jumlah bulir padinya pun padat. Yakni antara 165 biji hingga 186 biji. “Dengan pola pemupukan dan pengelolaan yang tepat, produktivitas padi terbukti mampu dinaikkan,” tambahnya.
Dia kemudian mengatakan, 125 petani anggota Kelompok Tani Sido Mulyo Kelurahan Gesing merupakan bagian dari 611 petani pemilik 282 hektare sawah di Kismantoro yang mendapat binaan dari PUSRI melalui GP3K.
Keseluruhan, di Wonogiri PUSRI membina 1.898 petani yang mengolah 1.066 hektare sawah. Rinciannya, Kecamatan Tirtomoyo (152 ha/ 274 petani), Kismantoro (282 ha/ 111 petani), Eromoko (349 ha/ 502 petani), Wuryantoro (96 ha/ 92 petani), Ngadirojo (93 ha/ 221 petani), Jatiroto (51 ha/ 111 petani), dan Slogohimo (43 ha/ 87 petani).
Manajer Humas PT. PUSRI Sulfa Ganie mengatakan GP3K dihelat pemerintah sejak 2011 lalu. Semula, PT PUSRI hanya mendapat wilayah binaan Sumatera Selatan dan Lampung. Kemudian, pada 2012, wilayah binaan PT.PUSRI ditambah satu yakni Jawa Tengah. Lantas, mulai tahun 2013, wilayah binaan PT. PUSRI diperluas menjadi delapan provinsi sesuai dengan wilayah rayon penyaluran pupuk bersubsidi. “Pada 2013 dan 2014 ini, wilayah binaan GP3K kami delapan provinsi. Yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jogjakarta, Banten, Bangka Belitung, Jambi dan Bengkulu. Tahun 2014 ini, luasan lahan penugasan kami 300 hektare,” katanya.
Usai memanen padi binaan GP3K PUSRI, Meneg BUMN Dahlan Iskan menyerahkan banyak bantuan dari PT. Pupuk Indonesia (yang didalamnya terdapat PT. PUSRI dan perusahaan pupuk milik negara lainnya) untuk petani. Bantuan itu di antaranya adalah ternak kambing dan sarana produksi pertanian lainnya. Dahlan juga sempat dibuat kaget dengan keluhan petani mengenai banyaknya kepiting disaluran irigasi yang membuat aliran air ke sawah terjegal.
Ternyata, untuk mengatasi kepiting itu cukup mudah. Yakni dengan membuat jus buah pace (mengkudu) yang kemudian dihanyutkan ke saluran irigasi. Resep itu dibeli Dahlan Rp 2 Juta dari Giyatmo, petani Desa Miri, Kecamatan Kismantoro untuk dibagikan kepada petani lainnya. Sedang terkait peningkatan produktivitas padi menjadi 9, ton per hektare, Dahlan mengatakan itu merupakan hal baik. Tapi, itu belum maksimal. Dia ingin GP3K mampu menjadikan produktivitas padi menjadi 12 ton/hektare. “Saya minta GP3K membina secara khusus lima hektare di Miri dan lima hektar di Gesing agar padinya bisa 12 ton per hektare.” Kata Dahlan. (aw/sct/bun)
Sumber : Radar Solo, Sabtu 15 Maret 2014
08 November 2024
Untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mencapai swasembada benih di tahun 2018, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang selaku produsen pupuk dan penerima penugasan pemerintah pusat dalam program GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasi Korporasi), tergerak melaksanakan pembinaan terhadap petani untuk melakukan penangkaran beni padi unggul.
Pusri pun mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah berupa pinjaman lahan seluas 8 hektare di Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah setempat atas support-nya terhadap arahan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto MS DAA, agar Pusri menindaklanjuti program penangkaran benih unggul di wilayah Sumsel,” ujar Direktur Komersil PT Pusri Palembang, Bambang Lesmoko di acara Panen Raya dan Peluncuran Perdana Benih Padi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Keberhasilan kegiatan penangkaran benih unggul tidak terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak. Khususnya Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSP) Provinsi Sumsel. Selain itu, juga mendapat dukungan dari PPL dan UPTD setempat.
Ke depan, Pusri akan memproduksi benih unggul melalui anak perusahaan Pusri yaitu PT Sri Aneka Karyatama (PT SAK), dengan merek dagang SRI BUMI “Beni Unggul Mutu Tinggi”.
Penangkaran benih SRI BUMI ini salah satu upaya Pusri menjawab persoalan kelangkaan benih bermutu di kalangan petani. Sulitnya mendapatkan benih padi berkualitas merupakan kendala yang cukup merugikan petani, karena hasil produksi pertanian menjadi tidak optimal. Penangkaran benih ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani dalam memproduksi benih padi unggul berkualitas. Selain itu, juga untuk meningkatkan pendapatan petani melalui produksi benih padi unggul serta mengurangi resiko kegagalan penangkaran benih padi.
Desa Talang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin dipilih menjadi lokasi penangkaran benih SRI BUMI varietas Situbagendit untuk mengenal kegiatan penangkaran benih kepada petani. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksivitas hasil pertanian yang rata-rata berkisar 4-5 ton per hectare agar menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu, juga untuk mengoptimalkan kembali produktivitas lahan di desa tersebut yang biasanya hanya dapat digunakan satu kali tanam per tahun, kini diupayakan agar dapat digunakan untuk dua kali tanam dalam satu tahun.
Sumber : Sumatera Ekspres