Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
08 November 2024
Palembang - Kapal angkut Pupuk milik PT Pupuk Sriwidjaja, KM pusri Indonesia I, mulai beroperasi dengan mengangkut muatan sebanyak 9.000 ton urea pada pelayaran perdana. Kapal yang dibangun PT Anggrek Hitam, sebuah anak perusahaan Holding pte.Ltd. (singapura) yang berlokasi di Batam itu, berlayar perdana menuju pelabuhan PT Sentana Adidaya Pratama di pelintung-Dumai.
Direktur Utama PT Pusri Musthofa mengatakan dengan beroperasinya kapal jenis self propelled urea barge (SPUB) itu diharapkan menjadi salah satu pemecahan masalah yang dihadapi perseroan.
“Kapal ini diharapkan bisa mengantisipasi peningkatan produksi, masalah shipping out, menjamin kelancaran distribusi pupuk dengan efektip dan efisien,”katanya saat meresmikan pelayaran perdana KM Pusri Indonesia Idi palembang,” kamis (19/6).
Musthofa menuturkan jika distribusi pupuk yang diproduksi perusahaan terus berjalan lancar maka pusri bisa mempertahankan captive market-nya.
Dia mengatakan pembangunan kapal tersebut dimulai sejak tanggal 22 Desember 2013 dengan proses pembuatan kapal memakan waktu sekitar 16 bulan. kapal itu memiliki kapasitas desain sampai 11.000 ton pada draf air laut setinggi 5,5 meter.
Menurut Musthofa, selain dikarenakan usia kapal yang ada saat ini relatif tua, pembuatan kapal Pusri Indonesia I juga dilatarbelakangi olehpendangkalan sungai musi. Perseroan sudah memiliki kapal sebanyak delapan kapal yang mengangkut komoditas urea curah dan amonia yang beropersi mulai dari 1977 samapi 1983.
“Kondisi itu mengakibatkan pengapalan tidak optimal, seharusnya kapal milik Pusri dapat mengangkut 8.500 ton, namun hanya mengangkut rata-rata sebesar 6.500 ton,” katanya.
Oleh karena itu, perusahaan mengalami tingginya cost per ton angkutan kapal. Kapal SPUB dirancang dengan desain yang dapat mengakomodasi draf air sungai yang rendah dan mampu mendistribusikan muatan urea curah lebih besar. (Dinda Wulandari)
08 November 2024
08 November 2024
Palembang – Pendangkalan Sungai Musi berdampak pada pembengkakan biaya operasional PT Pusri Palembang. Pasalnya daya angkut kapal menjadi tidak optimal, membuat Pusri pun harus kehilangan potensi keuntungan sebesar US$4 juta per tahun.
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Musthofa, mengatakan seharusnya kapal milik perusahaan bisa mengangkut sekitar 8.500 ton pupuk. Tetapi akibat adanya pengendapan lumpur di Sungai Musi membuat kapal ini hanya bisa mengangkut 6.500 ton.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya menghadirkan kapal angkutan bernama Pusri Indonesia I yang spesifikasinya disesuaikan dengan kondis Sungai Musi saat ini, :Kapal ini berjenis Self Propelled Urea Barge (SPUB) yang memiliki lambung datar (Flat Bottom) sehingga cocok untuk mengarungi perairan dangkal,” ujarnya saat meresmikan operasional perdana KM Pusri Indonesia I di Dermaga IV PT Pusri, Kemarin.
Diharapka, kapal ini mampu mengangkut pupuk urea curah dengan kapasitas lenih besar. “Hari ini KM Pusri Indonesia I mengangkut 9 ribu ton pupuk urea curah dari total kapasitas 11 ribu ton,” imbuhnya.
Dikatakan, kapal KM Pusri Indonesia I ini juga dipersiapkan untuk pengangkutan pupuk tahun depan yang rencananya ada tambahan produksi dari pabrik baru Pusri IIB. “Ketersedian kapal seharga US$15 Juta per unit ini akan menjamin kelancaran distribusi pupuk,” bebernya.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Arifin Tasrif menambahkan, kapal SPUB realisai jangka panjang PT Pupuk Indonesia Holding yang berupaya melakukan revitalisasi dan ekspansi pabrik dan kapal. “ini langkah penting untuk meningkatkan kualitas distribusi agar perusahaan pupuk kita dapat bersaing,” pungkasnya. (cj9/fadce1)
08 November 2024
EMPAT LAWANG – PT. Pusri kemarin menyerahkan bantuan dana Rp 100 juta ke pengurus Masjid Al-Amin. ”Dana ini untuk pembangunan masjid,sebelumnya sudah melalui proses pengusulan dan verifikasi tim, ”Ujar Sekertaris Perusahaan (Sekper) PT. Pusri M. Zain Ismed, kemarin.
Penyerahan bantuan ini dilakukan di Desa Berugeh Tengah, Kecamatan Pendopo.”Allhamdulilah, hari ini (kemarin, red) kita kembali merealisasikan bantuan dari pos CSR perusahaan yang memang rutin tiap tahun, ”ujarnya.
Dilanjutkannya, program CSR sendiri bagi PT. Pusri tahun 2014 sudah tembus mencapai angka Rp 2 miliar. Untuk tahun ini memfokuskan diri di tiga bidang lingkungan, kesehatan, dan agama. “Diharapkannya dengan dibangunnya masjid ini bisa memberikan manfaat baik bagi pribadi masing-masing warga Desa Berugeh Tengah dan Emapt Lawang keseluruhannay, ”tegas Zain Ismed.
Letjen TNI (purn) Burhanudin Amin yang merupakan tokoh masyarakat Desa Berugeh Tengah sanagt menyambut positif apa yang dilakukan jajaran PT. Pusri. ” Masjid ini sejak 1950 belum ada renovasi berarti, hanya sebatas swadaya masyarakat,”pungkasnya. (idi/ce6)
08 November 2024
Sejumlah penghargaan tingkat nasional di bidang lingkungan pada tahun lalu telah diraih PT.Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang,kini produsen pupuk urea tertua di Tanah Air ini menargetkan meraih proper emas sebagai bentuk penilaian peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER).
Untuk meraih proper emas itu bukan pekerjaan yang mudah seperti membalikan telapak tangan.Namun dengan komitmen yang kuat serta dukungna dari segenap karyawan,peringkat emas dalam bidang lingkungan itu optimis mampu diraih.
Sebagai perusahaan BUMN yang beroperasi di tengah-tengah lingkungan masyarakat, Pusri dituntut untuk memberikan yang terbaikterutama dalam menjaga pengelolaan lingkungan sebagai bentuk kepedulian perseroan guna mendukung pemerintah dan dunia dalam menghambat,mengatasi pengaruh dari pemanasan global (Global Warming).
Pusri sadar pemanasan global merupakan ancaman paling serius bagi umat manusia setelah perang dingin.Bahkan dari pemanasan global itu akan terjadi perubahan iklim karena terjadinya glacier di enam benua yang mencair bahkan mengakibatkan lautan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Salah satu dampak yang sangat berpengaruh yakni kekeringan yang melanda pertanian sehingga menyebabkan persediaan makanan dan air minum didunia semakin menipis.Oleh karena itu Pusri berkomitmen untuk menjadi industri pupuk yang ramah dan selalu peduli terhadap lingkungan.
Beberapa program kerja dibidang pengelolaan lingkungan terus dilakukan secara nyata terencaana setiap tahunnya.Salah satunya pengelolaan sistem instalasi air limbah sesuai standar yang telah ditentukan,menghijaukan komplek perumahan Pusri melalui penanaman pohon,pengelolaan sampah yang baik serta pemasangan biopori di sejumlah lokasi Kompleks Pusri.
Selain itu beberapa program lainnya yakni melakukan uji emisi kendarana operasional melalui kerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Palembang.Hal itu dilakukan sesuia dengan ambang batas yang digunakan berdasarkan Kepmen LH No.05 Tahun 2006.Kegiatan ini dilakukan secara rutn sebagai upaya memperbaiki pencemaran udara dalam menunjang program pemerintah langit biru.
Meski tahun lalu perseroan telah mengantongi PROPER hijau,Perseroan yang tengah merealisasikan pembanguna pabrik PUSRI IIB pengganti pabrik II ini terus melaksanakan penghijauan bukan saja dilungkungna operasional pabrik dan komplek perumahan Pusri,Program penghijauna juga dilakukan diluar komplek terutama didaerah ring I melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (corporate socila responsibility/CSR).
Kegitana penanaman pohon di sekitar areal perusahana dan di banataran Sungai Musi serta dilingkungan masyarakat ring I menjadi prioritas perseroan.dalam program itu perseroan menargetkan penanaman 1 juta bibit bambu sebagia upaya memcegah erosi di bantaran Sungai Musi maupun menjaga lingkungna agar tetap nyaman.
Selain bambu perseroan juga menanam pohon manggis,jabon,ketapang,gaharu,salam.Bahkan penanaman pohon bambu dibantaran Sungai Musi terealisasi sekitar 1.700 meter.Penanaman pohon itu untuk mengatasi abrasi sungai secara terus-menerus.Sebelumnya perseroan telah melakukan penanaman pohon bambu didekat RS.Kusta Mariana,Kabupaten Musi Banyuasin,Sumatera Selatan.
Kerja Keras
Musthofa Dirut PT.Pusri menjelaskan semua program itu merupakan bentuk kepedulian Pusri terhadap lingkungan guna mendukung penghijauan. Salah satu yang terus dilakukan rutin yakni penanaman pohon bambu di belantaran Sungai Musi.
Seperti tahun lalu penanaman pohon bambu di belantaran Sungai Musi,Dusun II Balia Makmur Desa Merah Mata Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin,SumSel tersebut mengankat tema “ Serumpun Bambu Sejuta Berkah”.”Kami optimistis dengan secara rutin dan dukungna semua pihak,setidaknya hasilnya akan lebih positif,”ungkapnya.
Menurut dia kegiatan penanaman pohon ditujukan sebagai program ekologi dan pemberdayaan terhadap masyarakat.Pohon yang telah ditanam dipeliharan dan diharapkan tumbuh dan terjaga sebagai upaya pelestarian lingkungna serta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berkat kepedulian terhadap lingkungan tersebut akhirnya berbuah positif terhadap kinerja perusahaan.Tahun lalu penghargaan demi penghargaan diraih perseroan.Bahkan pelopor produsen pupuk urea di Indonesia ini menerima penghargaan Proper Hijau untuk kali ketiganya secara berturut-turut (2010-2011,2011-2012,dan 2012-2013) dari Kementerian Lingkungan Hidup.”Penghargaan yang diraih tersebut merupakan wujud kerja keras seluruh karyawan untuk kemajian perusahaan,”katanya.
Penghargaan yang diperoleh selama tahun lalu yakni peringkat PROPER Hijau untuk penilaian kinerja lingkungna dari Kementrian Lingkungna Hidup,PROPER Hijau tersebut sudah kali ke dua diraih perseroan.Kemudian Penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian ,penghargaan “Efisiensi Energi Nasionla“ kategori inovasi khusus dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.Selain itu Penghargaan indonesia “Indonesia Green Award” kategori pelestarian keanekaragaman hayati,pelopor pengolahan sampah dan pencegahan polusi serta penghargaan “Corporate Secretary and Public Relations Award” dari Media Pekerja BUMN.
Penghargaan yang diperoleh selama 2013 itu kata Musthofa, diharapkan dapat menjadi motivasi untuk mengejar PROPER Emas dan minimal bisa mempertahankan PROPER Hijau.Komitmen perseroan dalam kepedulian lingkungna memang dilakukan secara nyata melalui investasi dana miliaran rupiah.Investasi tersebut dilakukan dengan membangun sistem pengolahan limbah.Mulai unti pengolahan limbah cair,pengolahan limbah gas dan pengolahan limbah minyak.Hal ini dapat mewujudkan peningkatan nilai perusahaan melalui pengembangan usaha,peningkatan produktivitas,serta kepedulian lingkungan.
Perseroan juga menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001-2004 dimana berdasarkan hasil audit internal dan eksternal yang dilakukan setiap enam bulan agar tetap dipercaya untuk menerapkan sistem tersebut.(Adv)
Sumber : Indonesia Finance Today
08 November 2024
PALEMBANG-PT Pupuk Sriwidjaja sejak Januari hingga April 2014 telah menyalurkan 337.059 ton pupuk urea bersubsidi (PSO) kepada petani di sembilan provinsi wilayah kerja perusahaan pupuk yang berkantor pusat di Kota Palembang itu.
"Realisasi penyaluran pupuk itu mencapai 70 persen lebih dari target yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Pertanian," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Senin.
Menurutnya, kurang maksimalnya realisasi penyaluran pupuk dari target PSO yang ditetapkan tersebut bukan karena tidak tersedianya pupuk di tingkat sentra produksi pertanian.
Realisasi penyaluran di bawah target karena tidak maskimalnya penyerapan pupuk yang ditetapkan dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) petani di sembilan provinsi wilayah kerja PT Pusri meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, katanya.
Dijelaskannya, kelebihan stok PSO yang belum digunakan petani pada empat bulan terakhir, akan diamankan untuk dijadikan cadangan memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam April-September yang diprediksi akan mengalami peningkatan.
Untuk memenuhi permintaan pupuk urea pada beberapa bulan ke depan, pihaknya telah menyiapkan stok pupuk urea di gudang tingkat kabupaten/kota serta sentra produksi pertanian.
Berdasarkan data per April 2014, stok pupuk urea di sentra produksi pertanian yang ada di seluruh wilayah kerja PT Pusri mencapai 77.103 ton di atas ketentuan pemerintah sebesar 50.072 ton.
Jumlah stok tersebut sekarang ini iterus bertambah, karena kegiatan produksi empat pabrik pupuk urea berjalan normal. "Melihat Kondisi stok yang tersedia di sentra-sentra produksi pertanian tersebut, pihaknya menjamin kebutuhan pupuk petani di seluruh provinsi yang menjadi tanggung jawab PT Pusri itu pada musim tanam sekarang ini bisa dipenuhi sesuai dengan RDKK petani," kata Sulfa.(*/hrb)
Sumber : http://www.investor.co.id/tradeandservices/pt-pusri-salurkan-pupuk-pso-337059-ton/85959
08 November 2024
Setelah tiga kali berturut-turut (2011-2013) mendapat proper hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang berharap pada 2014 bisa mendapat Proper Emas dalam hal pengelolaan lingkungan hidup. Berbagai upaya road to proper Emas dilakukan lewat program CSR bidang lingkungan, Pendidikan, maupun Sosial.
Pusri menghijaukan lingkungan kawasan sekitar industri. Komitmen pelestarian lingkungan terus dijalankan lewat penanaman pohon penghijauan, buah maupun bambu. Salah satunya melalui program terbaru, Serumpun Bambu Sejuta Berkah, yakni konservasi tanaman bambu di bantaran Sungai Musi. Program ini sudah dimulai sejak september 2013 lalu.”Pendekatan Program CSR Pusri ditekankan pada pemberdayaan masyarakat. Kami tidak ingin sekedar memberi bantuan hibah, tetapi memberikan keuntungan yang baik kepada masyarakat secara berkelanjutan,”ujar Direktur Utama, Musthofa didampingi Manajer Humas Sulfa Ganie, Kemarin.
Menurut dia, Program ini ditujukan untuk menjaga kelestarian alam yang menitikberatkan pada kegitan penghijauan di lingkungan industri pesisir sungai musi. Hingga 11 Desember 2013,lanjut dia,Pusri sudah menanam sebanyak 1617 bibit, meliputi 700 bibit bambu dan 917 bibit pohon penghijauan (Waru, Salam, Jabon, ketapang, Gaharu).
“Kami juga menanam 2000 bibit buah-buahan seperti manggis,sawo,mangga dan kelengkeng,”ujar dia.Diharapkan pohon-pohon ini menghasilkan oksigen untuk kehidupan,menyerap gas karbon,dan mengatasi polusi udara.Dikatakan,struktur akar bambu dapat mengikat tanah dan air dengan baik,menyerap air hujan hingga 90 persen, serta mampu menahan erosi,”Kami akan meneruskan Program ini di sepanjang Sungai Musi. Tujuannya memelihara daerah aliran Sungai (DAS) Musi Yang Mengalami sidementasi akibat erosi di daerah hulu sungai,”tuturnya.
Nah, pada April lalu pihaknya kembali membeli 1000 bibit pohon.”Selain bambu, dan pohon sebelumnya, Kami tanam juga Anggrek hitam dan trembesi. Itu karena trembesi memiliki daya serap CO2 yang tinggi.”tuturnya. Tak hanya di tanam langsung, sebagian di budidayakan dikebun percontohan Perseroan di Lr Abadi.”Sebagai produsen pupuk Urea di Indonesia,kami punya peran strategis ikut mengembangkan buah lokal,”jelas dia. Saat ini PT Pusri sedang melakukan pengembangan duku komering.
PT Pusri Palembang juga membantu pelestarian lingkungan melalui penangkaran satwa,diantaranya rusa dan burung.”Kami sudah memulai penangkaran rusa sejak 2008 lalu, diawali dengan mendatangkan tiga pasang rusa dari penangkaran satwa di Cisarua Bogor,” katanya. Sekarang jumlahnya sudah mencapai 40 ekor rusa dengan berbagai jenis.
Setelah bidang lingkungan,road to proper emas diwujudkan dengan Program CSR bidang Pendidikan,y akni Anak Petani Jadi Sarjana. Beasiswa diberikan kepada lulusan SMA yang meneruskan Pendidikan ke perguruan tinggi.Syaratnya siswa berasal dari keluarga petani yang tergolong kurang mampu, dan mengambil Program studi pertanian.”Program CSR bentuk kepedulian Pusri terhadap dunia pendidikan sekaligus pertanian. Kita harap pusri makin dekat dengan petani,karena petani sebagai konsumen utama Pupuk Urea tidak sertamerta hidup dalam ekonomi yang berkecukupan,'imbuhnya.Dikatakan,pada Oktober 2013 lalu, pihaknya sudah menyerahkan beasiswa kepada 10 mahasiswa Universitas Sriwijaya,senilai Rp 4,2 Juta persemester.” Di tahun ini kami akan mencari 10 siswa penerima beasiswa hingga tamat,”tuturnya. Di bidang lain,Pusri memberikan bantuan ke masyarakat, perbaikan rumah ibadah, sekolah, membangun gapura lorong jalan, dan lainnya. Setelah semua program di jalankan,target proper emas tentu bukan lagi impian,tetapi akan bisa diwujudkan.(fad/ce5)
08 November 2024
PALEMBANG, RP – PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mengintensifkan pendistribusian pupuk subsidi untuk petani. Mengingat sejumlah daerah di Sumsel mulai menghadapi musim tanam.
Sekretaris perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Ze Ismed mengungkapkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk petani mulai memasuki musim pembibitan dan penanaman sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Sumsel dialokasikan 140 ribu ton untuk masa tanam tahun ini. “Pembagian alokasi pupuk bersubsidi sudah ditetapkan pemerintah melalui Mentri Pertanian, Namun demikian kita tidak ingin Sumsel yang memiliki pabrik pupuk justru kekurangan stok pupuk,” Jelas Zen Ismed, Selasa (13/5).
Namun menurut dia, yang perlu dipahami masyarakat, tidak semua petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi sebab, ada mekanisme tersendiri untuk mendapatkannya. Menurut Zen hanya petani yang memiliki kelompok tani yang sudah terdaftar di Pemerintah yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Makanya bagi petani yang selama ini tidak mendapatkan pupuk bersubsidi sebetulnya bukan salah Pusri yang kurang memproduksi. Melainkan pengetahuan mereka mengenai kelompok tani yang kurang dipahami, sehingga ketika memasuki musim tanam padi mereka rata-rata mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk jika pun ada harganya mahal,” jelas dia.
Harga pupuk bersubsidi berdasarkan harga eceran tertinggi Rp.1.800 per kilo, harga bisa lebih tinggi jika petani membeli bukan di pengecer resmi yang sudah ditunjuk pemerintah maupun Pusri.
Sementara bagi petani yang tidak memiliki kelompok tani, menurut Zen terpaksa petani harus membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal. Khusus untuk pupuk urea non subsidi ini, Pusri sudah melakukan antisipasi kelangkaan dengan meningkatkan pasokan kesejumlah distributor resmi Pusri.
“Khusus untuk penjualan pupuk non subsidi ke petani, kita sudah menunjuk beberapa agen disetiap Kabupaten Kota, pemilihan distributor sudah disaring secara ketat, sebab Pusri tidak menginginkan distributor ini malah menjadi biang kelangkaan pupuk dengan melakukan penimbunan yang membuat pupuk susah dicari petani,” Katanya.
Setiap bulan Pusri selalu melakukan sidak ke setiap distributor resmi Pusri untuk mengetahui bagaimana serapan pupuk dan menghindari adanya penyelewengan penggunaan pupuk, sebab untuk pupuk urea non subsidi peruntukannya ada untuk petani dan ada untuk perusahaan.
Mengenai harga sendiri tahun ini tidak ada kenaikan harga pupuk. Sementara untuk distribusi sedikit mengalami peningkatan, sebab Management Pusri sendiri memutuskan untuk menambah alokasi pupuk urea dari 1.980 juta ton menjadi 2.040 juta ton pertahun. Dari jumlah tersebut hampir lebih dari 40% dialokasikan untuk pupuk subsidi. Tingginya permintaan pupuk karena pertumbuhan area pertanian dan perkebuna di Sumsel makin luas. Apalagi di pasar luar Negeri harga kurang bersahabat, Pusri memutuskan untuk mengutamakan kebutuhan pupuk dalam Negeri.
Ditingkat agen dan pengecer harga pupuk urea terpantau stabil, selisih harga antara distributor dan pengecer masih diatas wajar. “jika selisih dibawah Rp2 Ribu perkilo berarti tidak ada masalah dengan harga namu jika diatas berarti ada indikasi permaina pupuk,” kata Zen. (iam)
08 November 2024
Untuk mengatasi pendangkalan Sungai Musi, kini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menyiapkan kapal angkut dengan desain khusus. Selama ini, pendangkalan Sungai Musi berpengaruh pada angkutan distribusi sehingga dinilai tidak efisien untuk penyaluran pupuk bagi petani dan ekspor.
Manager Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie mengatakan sejauh ini kapal self propelled urea barge (SPUB) telah didesain khusus sehingga mampu mendistribusikan muatan urea curah dengan kapasitas yang lebih besar. Kapal yang dimiliki bisa mengangkut lebih dari 2000 ton atau setidaknya bisa melebihi 280 ton per tahunnya.
“Kalau kondisi perairan lebih tinggi lagi, bisa daya angkutnya melebihi dari 8.500, bahkan bisa mencapai 10.000 ton. Sementara kapal yang lainnya tetap difungsikan sebagai penambah kapasitas angkutan” tutur Sulga Gnie di Palembang, kemarin.
PT Pusri Palembang berencana menambah lima kapal SPUB sebagai penunjang sarana angkutan di Sungai Musi. Selain itu, Pusri Palembang pada tahun 2014 ini, menargetkan produksi diatas 2 juta ton.
“Tahun ini baru satu kapal, nanati akan ada peningkatan dua kapal pada tahun berikutnya. Tentunya juga ini berpengaruh pada peningkatan produksi yang dilakukan oleh PT Pusri Palembang akan datang,” jelasnya.
Dia menuturkan penyediaan kapal baru ini juga menjadi persiapan untuk peningkatan produksi pada tahun 2015 karena PT Pusri Palembang bukan hanya mendistribusikan pupuk dalam negeri, tetapi untuk ekspor. “Kalau sistem distribusi berjalan dengan lancar, tentunya pupuk urea tidak mengalami penumpukan di dalam gudang,” tuturnya.
Dia mengatakan walaupun pabrik PT Pusri sudah berusia tua, dalam tingkatan produksi, PT Pusri mamapu mencapai target hingga 98 persen dengan kapasitas produksi mencapaia 1,9 juta ton per tahun. Untuk tahun 2004 ini , Pusri Palembang menargetkan produksi 2.050 juta ton.
“Kendala produksi hampir tidak ada, kecuali pabrik sudah tua. Untuk itu, Pusri sekarang lagi fokus untuk meningkatkan produksi dengan pembangunan pabrik IIB yang sedang berlangsung. Untuk pasokan gas juga aman”, katanya.
Revitalisasi bagi Pusri Palembang dengan kondisi pabrik yang dimiliki sudah tua, dari empat pabrik yang dimiliki (IB, II, III, IV) rata-rata sudah berusia lebih dari 30 tahun. Hanya pabrik Pusri IB yang usianya terbilang muda, dibangun tahun 1990.
Bagi Pusri , untuk meningkatkan produksi, dan menekan biaya pengeluaran, dibutuhkan revitalisasi pabrik baru yang lebih modern dengan mengurangi konsumsi gas dan mengganti dengan teknologi baru, yaitu batu bara.
08 November 2024
Palembang (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan, hingga April 2014 telah mengekspor pupuk urea ke beberapa negara di kawasan Asia sekitar 70 ribu ton.
"Berdasarkan data realisasi penyaluran pupuk non public service obligation (Non-PSO) dalam empat bulan ini secara keseluruhan mencapai 128.750 ton, dari jumlah itu sekitar 70 ribu ton diantaranya diekspor," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Rabu.
Kegiatan ekspor tersebut akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan serta memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi pupuk urea seiring segera selesainya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik tua, katanya.
Menurut dia, dengan empat pabrik yang memiliki sekarang ini total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun, secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri dan sebagian diekspor.
Dengan adanya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea PT Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun pada tahun 2015.
"Melalui perluasan pasar ke luar negeri, diharapkan semua hasil produksi bisa terserap pasar sehingga ke depan perusahaan pupuk di Bumi Sriwijaya ini bisa terus berkembang serta dapat menambah beberapa pabrik baru lagi," katanya.
Dia menjelaskan, kegiatan ekspor yang dilakukan PT Pusri sekarang ini dijamin tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri, karena sesuai ketentuan tidak akan dilakukan ekspor jika kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi dengan baik.
Kondisi stok pupuk urea sekarang mencapai 80 ribu ton lebih di tingkat kabupaten atau lini tiga dan di tingkat pabrik atau lini satu sebanyak 40.179 ton.
Berdasarkan kondisi stok pupuk urea yang dimiliki sekarang ini, kebutuhan petani pada musim tanam April-September 2014 di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang masuk dalam wilayah kerja PT Pusri dijamin bisa terpenuhi sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), ujar Sulfa.
Editor: Desy Saputra
08 November 2024
Pusri Luncurkan Kapal Tongkang Khusus
PALEMBANG, KOMPAS – PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, Meluncurkan kapal tongkang khusus pengangkut pupuk guna mengatasi pendangkalan sungai musi. Selama 15 tahun ini, pendangkalan Sungai Musi bertambah prah sehingga mengurangi daya angkut kapal hingga sekitar 25%.
kapal khusus pengangkut pupuk urea dengan jenis Self Propelled Urea Barge (SPUB) itu diluncurkan dari galangan kapal perusahaan pembuatnya di Batam, Kepulauan Riau, pertengahan pekan lalu, kapal tersebut dinamai Pusri Indonesia I.
Sekeretaris Perusahaan PT Pusri Palembang M Zain Ismed mengatakan, kapal khusus itu mempunyai lambung datar sehingga tetap dapat mengangkut dengan kapasitas maksimal di perairan dengan kedalaman 4,2 meter. “Kapal ini berkapasitas 8.500 metrik ton dan dirancang tetap dapat mengangkut dalam kapasitas maksimal saaat memasuki Musi,” katanya, di Palembang, Minggu (20/4).
menurut Zain, saat ini terdapat 14 lokasi pendangkalan di sungai musi dari hulu hingga dermaga Pusri Palembang. Di beberapa lokasi pendangkalan, kedalaman air berkisar 4 meter, padahal kapal Pusri yang berlambung membutuhkan kedalaman air 6 meter untuk berlayar dengan kapasitas angkut maksimal.
Akibat pendangkalan, kapasitas angkut kapal dikurangi dari 8.500 metrik ton menjadi sekitar 6.500 metrik ton. “Itu pun baru bisa masuk musi saat pasang,” Kata zain.
Ke depan, Pusri Palembang berencana mengganti semua kapal yang berjumlah tujuh kapal menjadi jenis SPUB. Total dana yang dianggarkan sekitar Rp.180 miliar.
Zain mengatakan, pendangkalan Musi semakin parah sejak 15 tahun lalu atau sejak terhentinya pengerukan berkala yang dilakukan konsorsium perawatan alur sungai Musi. “Konsorsium itu terdiri atas para pengguna alur sungai Musi, termasuk perusahaan-perusahaan di tepi sungai Musi. Sejak 15 tahun lalu tidak ada lagi, entah apa penyebabnya,” kata dia.
Kondisi ini dinilai merugikan karena meningkatkan biaya angkut berbagai produk yang dikirim dari dan ke Sumsel. Dampaknya juga meningkatkan harga barang dari dan ke Sumsel sehingga produk daerah itu kian sulit bersaing dengan produk dari daerah lain. Hingga saat ini, sungai Musi menjadi jalur distribusi berbagai produk Sumsel, di anataranya karet, batubara, Minyak dan Sawit.
Kepala kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Palembang Henry Tondang, mengatakan, tahun ini tidak ada pengerukan di alur Sungai Musi karena kondisinya dinilao masih layak untuk berlayar.
“Tahun lalu kami sudah melakukan pengerukan di ambang luar dan tahun ini hanya dilakukan perawatan. Kondisi Sungai Musi masih layak untuk berlayar. Hal ini bisa dilihat dari kapal di dermaga umum belum terganggu,” kata Henry. (IRE)
08 November 2024
Editor : Yoseph Pencawan