Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

25 December 2024

Pusri Palembang, Perusahaan Efisien dan Ramah Lingkungan

Tiga Tahun Berturut-turut Terima Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup
Juga Terima Penghargaan Industri Hijau dan Efisiensi Energi Nasional

 
PERUSAHAAN efisien dan ramah lingkungan, sanjungan tersebut layak disematkan untuk produsen pupuk PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, serta Kementerian BUMN pun mengakuinya dengan menganugerahi sejumlah penghargaan.

Di periode 2012 lalu, pelopor produsen pupuk urea di Indonesia ini menerima penghargaan Proper Hijau untuk ketiga kalinya secara berturut-turut (2010, 2011, dan 2012, red) dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kemudian PT Pusri Palembang yang berkantor pusat di sekitar tepian Sungai Musi, Jl Mayor Zen Palembang ini, juga menerima penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, serta Penghargaan Efesiensi Energi Nasional dari Kementerian BUMN.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada 26 November 2013, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia kembali memberikan penghargaan Industri Hijau untuk perusahaan yang didirikan sejak tanggal 24 Desember 1959 ini.

Manajer Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie SE MM mengungkapkan, menjadi perusahaan yang efisien dan ramah lingkungan adalah komitmen bagi PT Pusri Palembang. “PT Pusri Palembang juga terus berupaya menjadi perusahaan yang ‘dimiliki’ oleh lingkungan,” ujar Sulfa yang dihubungi Media Kalimantan dari Banjarmasin via telepon selular.

Diterangkannya, PT Pusri Palembang mempunyai kebijakan yang memang diprioritaskan untuk efisiensi dan lingkungan hidup. Contoh kecil, sebutnya, dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki PT Pusri Palembang semaksimal mungkin mengurangi dan mengolah limbah sehingga menjadi lebih baik.

“PT Pusri Palembang bahkan telah menginvestasikan dana miliaran Rupiah untuk pengadaan alat-alat pengolah limbah. Mulai unit pengolah limbah cair, pengolah limbah gas, pengolah limbah minyak, termasuk polusi suara,” ungkap pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer Pemasaran Wilayah II,  Manajer Pengendalian & Pelayanan Pelanggan, serta Manajer Keamanan PT Pusri Palembang itu.

Lebih jauh, sambung Sulfa, PT Pusri Palembang juga menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001-2004, dimana berdasar hasil audit internal dan eksternal yang dilakukan setiap enam bulan, PT Pusri Palembang tetap dipercaya untuk menerapkan sistem tersebut.

“Secara berkelanjutan, PT Pusri Palembang juga terus melaksanakan program-program CSR yang berkaitan dengan lingkungan,” ujarnya.

Sulfa menyebutkan, saat ini PT Pusri Palembang menggalakkan program penanaman 1.000 batang bambu di sekitar Sungai Musi, serta sekitar 2.000 bibit buah-buahan dan pepohonan, diantaranya bibit manggis, mangga, sawo, kelengkeng, jabon, waru, ketapang, dan salam.

“Program-program penghijauan itu diperhitungkan dapat menyerap sedikitnya 85.000 Ton CO2/ tahun. Secara berkelanjutan, PT Pusri Palembang akan terus menanam bibit-bibit bambu di sepanjang Sungai Musi, sehingga akan sangat membantu untuk menyerap air hujan dan menahan erosi,” tandasnya.

Tak hanya itu, lanjut Sulfa Ganie, PT Pusri Palembang juga membantu pelestarian lingkungan melalui penangkaran satwa, diantaranya penangkaran rusa dan burung. Disebutkannya, penangkaran rusa dimulai sejak 2008, diawali dengan mendatangkan tiga pasang rusa dari penangkaran satwa di Cisarua Bogor.

“Sekarang, Alhamdulillah jumlahnya sudah mencapai 40 ekor rusa dengan berbagai jenis. Ada rusa tutul, ada pula rusa Sambar. Di samping itu, juga ada penangkaran burung,” tambahnya.



Revitalisasi ‘Pabrik Tua’ dan Terapkan Proyek STG

Terkait efisiensi, Sulfa menerangkan, PT Pusri Palembang telah banyak melakukan terobosan. Mulai penggunaan gas untuk operasional sehingga mengefisiensikan penggunaan listrik, kemudian mengurangi penggunaan energi gas dengan subtitusi energi dari batubara, sampai pada revitalisasi ‘pabrik tua’ Pusri dengan membangun pabrik baru. Yaitu, Pabrik II-B yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada April 2013 lalu.

Revitalisasi Pabrik II-B itu, jelas Sulfa, untuk mengganti Pabrik II yang usianya sekarang mencapai 39 tahun. Pabrik II-B akan menambah kapasitas produksi sebesar 660.000 ton pupuk amoniak, serta 907.500 ton pupuk urea per tahun. Lebih dari itu, sambungnya, Pabrik II-B akan menghemat konsumsi energi gas bumi hampir 12 MMBTU per Ton urea (dari 33,98 MMBTU per Ton urea menjadi 22 MMBTU per Ton urea).

“Tak kalah penting, Pabrik II-B akan sangat ramah lingkungan. Insya Allah, pabrik tersebut sudah beroperasi pada Desember 2015 mendatang,” tandasnya.

Terobosan cukup besar yang juga dilakukan PT Pusri Palembang terkait efisiensi ini, sambung Sulfa, adalah penerapan proyek STG atau Steam Turbin Generator Boiler batubara. “Proyek ini adalah proyek substitusi gas bumi ke batubara. Dengan STG, PT Pusri Palembang menghemat pemakaian gas bumi sebesar 17 MMSCFD, yang akan dialokasikan ke gas proses Pabrik II-B. Dari sisi biaya, penggunaan batubara juga menurunkan biaya steam sekitar 6 USD/ Ton dan menghemat biaya listrik 0,12 USD/ KWh,” jelas Sulfa.

Selain itu, sambung Sulfa, PT Pusri Palembang telah lama melakukan optimalisasi pemanfaatan tail gas yang diolah melalui unit pengolah limbah gas, Purge Gas Recovery Unit atau PGRU. “Jika sebelumnya ada yang terbuang ke atmosfer, sekarang tail gas dimanfaatkan sebagai gas bakar. Nilai penghematan energinya mencapai 0,4 MMBTU/ Ton NH3,” terangnya.

Dan belum lama tadi, lanjut Sulfa, telah dilakukan penggantian unit PGRU Pusri-IV dari cryogenic menjadi membrane, dengan penghematan energi sebesar 3,79 MMBTU/ Ton NH3 atau setara dengan 20.000 USD/ hari.

“Pada intinya, Pusri Palembang berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan yang efisien dan ramah lingkungan. Karena itu, programprogram yang berkaitan ke arah sana (efisiensi dan ramah lingkungan, red) akan terus digalakkan,” tutup Sulfa yang berharap di tahun 2013 ini, PT Pusri Palembang dapat meraih penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.(khairil)


Read More
news-1

25 December 2024

Nama Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Masih Melekat di Kalimantan Selatan

PUSRI Palembang atau Pupuk Sriwidjaja Palembang, sejak tahun 2003 lalu, tepatnya sejak dikeluarkan SK Menperindag No 70 tahun 2003 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, tidak lagi melayani pendistribusian pupuk bersubsidi ke Kalimantan Selatan. SK Menperindag kala itu, membatasi wilayah penjualan pupuk bersubsidi milik Pusri ke wilayah Sumatera (tanpa Sumut dan Aceh) dan Jawa Tengah saja.

Dalam aturan Permendag RI No 15/MDAG/ PER/4/2013 yang baru dikeluarkan pada 1 April 2013 lalu pun, distribusi pupuk bersubsidi dari Pusri Palembang juga tidak mencakup ke wilayah Kalimantan Selatan. Namun yang menarik, meski sudah sepuluh tahun berlalu, nama Pusri Palembang yang merupakan salah satu perusahaan BUMN ini masih melekat di Kalimantan Selatan. Baik di mata akademisi pertanian, termasuk di mata para petani, dan penjual pupuk di Kalimantan Selatan.

Bahkan, papan nama kantor pemasaran dan logo PT Pupuk Sriwidjaja ini pun masih terpampang di kawasan Jalan Brigjend H Hasan Basri Kayutangi Banjarmasin. Padahal kantor tersebut digunakan sebagai kantor pemasarannya Pupuk Kaltim, walaupun ada sebuah ruangan di belakang kantor yang digunakan sebagai Kantor Perwakilan PT Pusri Palembang.

Beberapa waktu lalu, wartawan Media Kalimantan mencoba berkunjung ke kantor tersebut. Sayang, tak banyak informasi yang bisa didapat. Pegawai PT Pusri Palembang yang ada di kantor itu, sekarang ini hanya berjumlah empat sampai lima orang. Itupun menurut salah satu pegawai di kantor tersebut, mereka tinggal menunggu masa pensiun.

“Sejak tidak lagi mendistribusikan pupuk bersubsidi, aktivitas di kantor ini memang tak banyak lagi. Kami paling-paling mengecek ke pelabuhan kalau kebetulan ada kapal Pusri,” ujar pegawai tersebut.

Namun dikisahkan pegawai itu, kantor yang mereka tempati ini sangatlah sibuk di era 1980 – 2003 lalu. Dimana kala itu, Pusri Palembang melayani pendistribusian pupuk bersubsidi untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tapi lagi-lagi sayang, ketika wartawan Media Kalimantan mencoba meminta data pendistribusian Pusri Palembang kala itu, pegawai tersebut mengaku tak menyimpan datanya lagi.

“Karena sudah 10 tahun berlalu, di kantor ini kami tidak memiliki datanya lagi. Dan kebetulan, kami yang ada ini ditempatkan di sini (Banjarmasin, red) setelah 2003. Jadi benar-benar tidak memiliki data untuk itu,” terang pegawai tersebut.

Penasaran dengan Pusri Palembang, Media Kalimantan mencoba mencari informasi dari berbagai pihak. Dan ternyata, meski sudah 10 tahun tak ‘menampakkan wujud’ dalam produk pupuk di Kalimantan Selatan, Pusri Palembang masih sangat dikenal masyarakat. Abdussamad Thalib, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, mengakui bahwa pupuk bersubsidi Pusri Palembang pernah didistribusikan di Kalimantan Selatan dan Tengah.

“Saya ingat Pusri kala itu sebagai penyalur pupuk yang resmi menjadi mitra pemerintah dalam bidang pertanian di Indonesia. Terutama melalui Proyek BIMAS, termasuk di daerah Kalsel melalui penerapan teknologi Panca Usaha yang kemudian berkembang dengan Sapta Usaha,” ujarnya.

Abdussamad Thalib yang pernah menjadi PPL di tahun 1977 sampai dengan 1981 itu mengungkapkan, dari sisi peningkatan produktivitas, penggunaan Pusri untuk membantu peningkatan produktivitas Ton/ Ha memang benar teruji. “Terutama untuk varietas unggul nasional,” sambung Abdussamad Thalib yang kemudian diangkat menjadi Dosen di Unlam sejak 1981.

Sementara itu, ketika Media Kalimantan bertanya kepada para penjual pupuk, ternyata nama Pusri Palembang juga masih sangat familiar. Sri Wulan, pemilik Toko Tani Agung di Banjarbaru mengungkapkan, Pusri sangat terkenal dengan produk urea-nya. “Bahkan sampai saat ini, orang (petani) yang membeli urea, masih menyebut beli Pusri. Padahal kan, urea di Kalsel dan Kalteng saat ini, bukan lagi pabrikan Pusri,”ujar ibu yang sudah puluhan tahun berjualan pupuk dan perlengkapan pertanian itu.

Hal senada diungkapkan Sumaryanto, penjual pupuk lainnya di kawasan Landasan Ulin Banjarbaru. Dikatakannya, sampai saat ini banyak pula pembeli yang mencari pupuk Pusri. Karena ujar Sumaryanto, menurut sejumlah pembelinya itu, pupuk keluaran Pusri memiliki kualitas yang lebih baik.

“Kalau pembelinya pesan Pusri non subsidi, sering kali masih bisa kami pesankan. Tapi kalau untuk Pusri yang bersubsidi, jelas kami tidak bisa melayani pembeli itu. Karena tidak mungkin bisa mendistribusikannya di luar rayon. Jangankan dari Palembang ke Banjarmasin, pupuk subsidi itu, salah jalur dari Banjarmasin ke Martapura saja bisa ditangkap polisi,” ujarnya.

Dan memang benar, ketika dikonfirmasi kepada Kantor Pusat PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Manajer Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie SE MM membenarkan masih banyaknya permintaan Pusri Palembang di wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah. Tentu saja, ujar Sulfa Ganie, permintaan yang bisa mereka layani hanyalah permintaan Pusri non subsidi. “Penyaluran urea Pusri non subsidi ke Kalsel dan Kalteng memang cukup tinggi. Per 1 Januari sampai November 2013 ini mencapai 12.000 Ton. Ada yang dikirim ke Sampit, Pangkalan Bun, juga ada yang ke Kotabaru dan beberapa wilayah lainnya,” terang Sulfa.

Kabar gembiranya sambung Sulfa Ganie, per 1 Januari 2014 nanti, Pusri kemungkinan bisa mendapat wilayah distribusi ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah lagi. “Kabarnya seperti itu, tapi belum bisa dipastikan. Saya kurang ingat, apakah Kalsel atau Kalbar. Berkasnya ada di kantor. Nanti dilihat saja bagaimana perkembangannya,” ujar Sulfa sedikit membuat penasaran.(khairil)

Read More
news-1

25 December 2024

Pakai Pusri, Sawit yang Menguning Berubah Hijau dan Segar

NAMA Besar Pupuk Sriwidjaja Palembang atau Pusri Palembang untuk urusan pupuk, memang tak diragukan lagi. Tak heran, ketika Agribisnis Media Kalimantan melempar pertanyaan tentang Pusri di jejaring sosial facebook, sejumlah pengguna facebook yang bergerak di bidang agribisnis pun langsung memberikan komentarnya. Salah satunya, Mael Bachdim.

Pria yang bekerja di ADR Group Plantation, di kawasan Banyuasin Sumatera Selatan, Palembang itu menceritakan, sejak 2001, perusahaan tempatnya itu menggunakan pupuk urea non subsidinya Pusri. “Perusahaan kami bergerak di perkebunan kelapa sawit, sampai sekarang terus menggunakan Pusri,” ujarnya.

Mael Bachdim menerangkan, lahan perkebunan yang dikelola perusahaan tempatnya bekerja sekitar 3.000 Ha. Untuk tanaman kelapa sawit umur tiga tahun, mereka menggunakan Pusri dengan dosis 1 Kg/ pokok dengan ditabur di bawah ujung kanopi daun kelapa sawit.

“Hasilnya memuaskan. Sebelum dilakukan pemupukan dengan Pusri, daun bibit kelapa sawit mereka tampak menguning. Tapi setelah dilakukan pemupukan, bibit kelapa sawit kami menjadi hijau dan segar,” jelas pria kelahiran 7 Maret 1988 itu.(khairil)

Read More
news-1

25 December 2024

Pusri Buat Kapal SPUB
Mayor Zen, Palembang Pos.-
Saat ini manajemen PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sudah mendesign kapal yang memiliki daya angkut lebih kecil dari kapal-kapal Pusri sebelumnya. Proyek ini dinamakan Proyek Pembangunan Kapal SPUB atau Self Propelled Urea Barge. Kontrak pembangunan kapal ini sudah dimulai pada 10 Desember 2012 lalu dan target penyelesaiannya pada 2014 mendatang.

Deputy Project Manager SPUB PT Pusri Palembang Ir Umar Dhani mengatakan, untuk tahap awal Pusri Palembang akan membuat 1 (satu) kapal SPUB dan setelah selesai pembuatannya baru akan dievaluasi lagi untuk rencana pembuatan kapal selanjutnya sesuai kebutuhan perusahaan.

”Untuk Pembangunan kapal ini Pusri Palembang bekerjasama dan yang mendesign kapal adalah LPPM IT/S dan NASDEC. Biaya pembangunan satu unit kapal sekitar Rp 180 miliar (kotrak Pusri dengan PT Anggrek Hitam-Batam, REd),” terang Umar Dhani belum lama ini.

Saat ini Pusri sedang melaksanakan pengerukan pada alur Sungai Musi meliputi ambang luar C2 dan C3 dilanjutkan di Selatan Payung dan Selatan Jaran. Hal ini sesuai dengan Maklumat Pelayaran KSOP Palembang No: 16/KSOP PLG-2013 tanggal 03 Agustus 2013. Hingga bulan September 2013 dilaporkan LWS Selat Jaran : 42 DM, Sungai Lais 50 DM, outerbar 50 DM.

Diakuinya, jika saat ini kondisi kapal milik PT Pusri Palembang masing-masing 7 kapal urea crush dan 1 kapal amoniak. Umur kapal 37 tahun (Eks Jepang : KM Otong Kosasih, KM Ibrahim Zahier, KM Soemantri B, KM Pusri Indonesia). Ada juga yang berusia 3 tahun masing-masing (Eks k Korea : KM Mochtar PM, KM Abusamah, KM Julianto MD, dan Eks Jerman : MT Sultan MB II).

Sementara untuk kapasitas angkutan dan kemampuan kapal Pusri sekarang berdasarkan data terakhir rata-rata daya angkut per voyage kapal milik adalah 7.000 MT ( kinerja Kapal milik Agustus 2013).
Kemampuan angkut kapal milik bervariasi disesuaikan dengan pasang surut sungai Musi setiap bulan nya.
Pada saat pasang tinggi maksimum bisa mengangkut COB lebih kurang 8.000 MT tetapi jika yang bersangkutan bertempatan dengan pasang maka COB bisa lebih kurang 6.500 MT

Dulu pengerukan sungai Musi dilakukan bersama-sama dengan satu sindikasi bersama perusahaan lain seperti PT Pelindo, PT BA, PT Semen Baturaja, dan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Namun program tersebut sudah tidak berjalan. (ove)

Read More
news-1

25 December 2024

Pusri Turun Tangan 10 Ton GKG/Ha Dihasilkan

Tribun Sumsel- Sejak Mei tahun 2011 pemerintah meluncurkan Program Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yang melibatkan Perum Perhutani, PT Sang Hyang Seri, PT Pusri (Holding) dan PT Inhutani.

 

Perencanaan GP3K di lingkungan BUMN ini merupakan bentuk dukungan BUMN dalam rangka program ketahanan pangan nasional dengan target surplus beras nasional 10 juta ton dalam kurun waktu 2011-2015.

 

Pada sinergi ini petani menyediakan lahan dan menggarap, sedangkan BUMN melakukan pengawalan dan menyediakan modal pengolahan lahan, benih, pupuk dan pestisida.

 

Program ini direspon dengan cepat salah satu perusahaan yang ditunjuk untuk melaksanakan GP3K, yakni PT Pusri Palembang. Hanya berselang lima bulan, PT Pusri bersama Bupati OKU Timur H Derman Deru, pada 12 Oktober 2011 melakukan panen perdana padi sawah yang masuk dalam program GP3K tersebut. Petani berhasil meningkatkan produksi dari rata-rata 4,65 ton Gabah Kering Giling (GKG) menjadi 8 ton GKG. (Sripo, (13/10/2011).

 

Eko Sunarko Dirut PT Pusri Palembang menjelaskan, panen raya program GP3K perdana itu meliputi persawahan seluas 620 hektare, yang penanamannya pada bulan Juli 2011. Lahan yang masuk program GP3K tersebut, merupakan milik petani yang diolah sendiri, namun diawasi langsung tim dari Pusri dan dinas serta instansi terkait.

 

 

 

Tahu Permasalahan Terkait

 

Dua tahun berselang program GP3K terus digencarkan khususnya di wilayah Sumsel dengan memperluas areal tanam tak hanya di OKU Timur, tapi juga Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan beberapa wilayah di kabupaten/kota di Sumsel.

 

Banyak ilmu yang PT Pusri dapatkan melalui program GP3K ini. Menurut Irwan Azis Kepala Komite Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), PT Pusri semakin mengenal dan mengetahui permasalahan petani yang merupakan user produk pupuk yang dihasilkan PT Pusri.

 

Dikatakan salah satu penyebab tidak maksimalnya hasil panen di tingkat petani, karena kurang disiplin dalam menggunakan sarana dan prasarana produksi, seperti penggunaan pupuk, pemakaian benih yang tidak unggul dan lain-lain. “Indonesia yang notabene lebih maju dibanding Vietnam, ternyata untuk sisi produksi panen kalah dengan Vietnam. Kita masih di kisaran 5-6 ton per hectare (ha) gabah kering giling (GKG). Vietnam sudah 9 ton per ha”, katanya. Dikatakan, GP3K ditopang dana dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dana ini dipinjamkan untuk mengawal mulai dari teknologi, penyediaan sarana dan prasarana pertanian (saprotan).

 

“Seluruh kebutuhan sarana produksi petani dibantu dalam bentuk pinjaman natura dan innatura selanjutnya dikembalikan atau dibayar petani setelah panen,” kata Irwan seraya menambahkan diharapkan terjadi peningkatan produksi padi, sehingga tahun 2014 bisa mencapai surplus 10 juta ton beras.

 

Selama hampir dua tahun berjalan, program GP3K ini semakin dikembangkan. Total dana yang disalurkan mencapai Rp 45 miliar meliputi wilayah Sumbagsel, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Banten. “Pusri Palembang mendapat tugas untuk membantu 240 ribu ha lahan, dan sudah terealisasi semuanya. Hingga kini yang sudah panen mencapai 122 ribu ha lebih,” ujar Irwan. Khusus di Sumsel, program ini juga sudah menunjukkan keberhasilan. Misalnya untuk OKU Timur sudah mampu menghasilkan panen 8 ton per ha.

 

 

10 Ton GKG/Ha

 

Selain di OKU Timur, target wilayah yang disasar PT Pusri di Provinsi Sumsel adalah Banyuasin dan Musirawas yang baru tahap pengenalan GP3K.

 

Di Musirawas, PT Pusri Palembang yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) memberikan bantuan tenaga teknis kepada petani tentang pemberian pupuk. Alhasil, sebanyak 10,183 ton per hectare (ha) Gabah Kering Giling (GKG) per ha, dihasilkan oleh racikan dari perusahaan kebangaan masyarakat Sumsel.

 

Hasil ini terlibat saat melaksanakan uji penggunaan pupuk berimbang padi sawah, di lahan Demontration Plot (Demplot) PT Pusri yang digelar petani Desa S Kertosari Kecamatan Musirawas, (21/10) lalu.

 

Kepala Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) PT Pusri Palembang, I Wayan Sadia mengatakan, Pusri memberikan penyuluhan teknologi pemberian dosis anjuran yang diterapkan oleh PIHC. Melihat kontur serta pengoptimalan lahan, maka dosis 5:3:2 (Organik-NPK-Urea) sangat tepat untuk dipakai di Purwodadi.

 

Maka dari itu, dia sangat berharap pola pemakaian pupuk berimbang, selalu digunakan petani dalam memulai musim tanam padi agar semakin maksimal hasilnya. “Dosis yang dianjurkan kepada petani di Purwodadi oleh tenaga penyuluh, terbukti telah mampu menghasilkan panen padi melebihi target sebanyak 8 ton. Itu juga tidak terlepas dari perhatian Pusri yang terus memantau hasil dari mulai tanam sampai panen,” ungkapnya.

 

Wayan membandingkan, hasil yang dicapai oleh PT Pusri dalam panen Demplot ini, sangat jauh kemajuannya disbanding rumusan dari dinas pertanian dan kebiasaan petani bertanam selama ini. Selisih hasil panen sangat jauh hamper sekitar 2-3 ton per ubinnya.

 

“Dari sini saja kita menilai selama ini hasi panen tidak maksimal. Tapi setelah Pusri turun tangan membina dan membuat racikan hasilnya melampaui target mencapai 10 ton setiap satu hectare-nya,” terang Wayan.

 

Pria asal Pulau Dewata ini mengimbau petani agar membentuk GP3K. Adapun keuntungan dari penerangan program ini, yaitu petani bisa lebih optimal dalam penghasilan panen setiap musimnya. “Keuntungannya, mulai dari pengawasan hingga pemupukan, akan dipantau terus menerus,” jelas Wayan.

 

Ketua Kelompok tani Setia Tani Desa S Kertosari Maryono mengatakan, kelompoknya sangat terbantu dengan bantuan pemberian pupuk yang diterapkan oleh PT Pusri.

 

“Kita harapkan PT Pusri tetap memberikan bantuan dan dukungan, baik masalah penyuluhan sampai ketersediaan pupuk bagi petani sehingga tidak ada lagi kelangkaan pupuk,” harap Maryono.

 

Di Kabupaten Banyuasin, GP3K sudah lebih dulu berjalan. Salah satunya yakni di desa Dayakesuma, sebuah desa terpencil di kecamatan Muarasugihan Kabupaten Banyuasin.

 

Pelaksanaan program GP3K Pusri sudah dilaksanakan 18 kelompok Tani dengan total 1.465 orang anggota dan luas lahan sekitar 2.934 ha. “Kami memberikan pinjaman lunak kepada petani, dengan biaya administrasi, bukan bunga, hanya tiga persen selama satu musim tanam,” kata Ketua GP3K PT Pusri Irwan Azis.

 

Kepala Desa Jumali sangat berterimakasih terhadap PT Pusri. Baginya Pusri seperti air yang memberi penawar dahaga bagi masyarakat. “Kami tidak lagi terjebak rentenir,” tukasnya.

 

Kasbani menambahkan, saat Pusri masuk, rentenir sempat mau “perang” dengan mengancam dirinya sebagai Ketua Gapoktan. “Mereka mengancam, tapi akhirnya tak berani lagi ke desa kami,” tambahnya.

 

Dari 18 poktan, sudah 11 poktan yang menikmati pinjaman lunak, dengan plafon rata-rata Rp 1,7 juta per orang atau Rp 114 juta per poktan (satu poktan beranggota 23-35 orang).

 

“Sayangnya pada panen Mei 2013 lalu hasil panen hanya 50 persen karena padi terserang penyakit patah leher. Tapi kami akan bangkit dan mudah-mudahan ada solusi dengan bantuan dari Pusri,” ujar Kasbani tetap optimistis. (siemen martin)

 

 

 

Read More
news-1

25 December 2024

104 Kendaraan Operasional Pusri Uji Emisi
Sriwijaya Post - SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 104 unit kendaraan operasional PT Pusri Palembang mengikuti uji emisi di Gedung 2SB, Kamis (7/11/2013).

Ir Hadi Widayad Manager K3LH PT Pusri Palembang melalui stafnya H Sigemas mengatakan kegiatan ruti per enam bulan sekali ini dalam upaya turut memperbaiki pencemaran udara dalam menunjang program pemerintah langit biru.

"Ini bukan sidak, tapi memang rutin. Mengukur gas buang kendaraan
Kendaraan. Sesuai temanya cegah efek rumah kaca dengan pengujian emisi kendaraan. Ini komitmen PT Pusri untuk mentaati Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 05 Tahub 2006 tentang pengujian emisi kendaraan bermotor lama. Pengujian ini secara rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali," ungkap H Sigemas.

Dijelaskan H Sigemas, rata-rata kendaraan usia kurang dari 10 tahun. Trend kelulusan pun selalu meningkat.

Bagi yang tidak lulus akan direkomendasikan untuk diperbaiki. Seandainya tidak mampu di bengkel Brikasa Pusri, maka mobil yang bersangkutan akan diperbaiki dealer kendaraan.

"Kadang faktornya oli, filter oli kendaraan itu. Di pabrik kesibukan sehingga lupa. Ini rutin 6 bulan sekali. Dan ini yang keenam kalinya. Kalau dinyatakan tidak lulus oleh BLH Kota, Pusri akan buat surat agar kendaraan yang dimaksud untuk diservis," ujarnya.

Adapun unit kerja/holder yang mengikuti uji emisi ada 104 unit plant use. Meliputi antara lain Direktorat Produksi (57 plant use), perkantoran (47 plant use).

Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang. Selain uji emisi, dilakukan cek fisik kendaraan oleh Bagian K3 Departemen K3LH PT Pusri Palembang.
Read More
news-1

25 December 2024

Kendaraan Operasional Pusri yang Lulus Emisi Dipasang Stiker
Sriwijaya Post - SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa kendaraan operasional PT Pusri Palembang dipasangi stiker setelah dinyatakan lulus uji emisi di Gedung 2SB, Kamis (7/11/2013).

Heni Kurniawati, Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah BLH Palembang mengatakan kegiatan ini biasa dilakukan pengujian untuk kendaraan roda 4.

"Pusri sendiri dalam pengendalian pencemaran lingkungan. Selama ini uji emisi untuk umum. Ini Pusri melakukan sendiri kerjasama dengan kami. Ada kategori kendaraan dan berapa batasan ambang batas emisi," terang Heni Kurniawati.

Untuk kendaraan R4 berbahan bakar bensin dengan tahun pembuatan di bawah 2007, hidrokarbonnya 1.200 ppm, dan karbon monoksida 4,5 persen. Sedangkan tahun pembuatan di atas 2007, hidrokarbonnya 200 ppm dan CO 1,5 persen.

Sedangkan untuk kendaraan sepeda motor. Untuk sepeda motor 2TAK ambang batas emisi HC 1.200 ppm dan CO 4,5 persen. Sedangkan sepeda motor 4TAK ambang batas emisi HC 2.400 ppm dan COnya 5,5 persen.

Sementara untuk kendaraan berbahan bakar solar, parameter ambang batas emisi untuk kendaraan tahun pembuatan di bawah 2010 opasitasnya 70 persen. Sedangkan untuk kendaraan tahun pembuatan di atas 2010 opasitasnya 40 persen.

Ambang batas yang digunakan berdasarkan Kepmen LH No 05 Tahun 2006.

"Nantinya akan diberikan kartu hasil uji emisi. Kalau dinyatakan lulus artinya gas buang kendaraan di bawah ambang batas emisi. Sedangkan kalau dinyatakan tidak lulus artinya di atas ambang batas emisi," kata Heni.

Adapun yang perlu dilakukan pemegang kendaraan antara lain agar melakukan penyetelan (tune up) kendaraan secara teratur.

Gunakan bahan bakar ramah lingkungan. Hindari penggunaan mesin dengan putaran tinggi. Periksa emisi kendaraan bermotor di bengkel.

Upaya memperbaiki pencemaran udara dalam menunjang program pemerintah langit biru. Ini bukan sidak, tapi memang rutin.
Read More
news-1

25 December 2024

Bakal Kirim 1000 Ton Urea
MUARADUA -Kelangkaan pupuk urea yang terjadi di OKU Selatan, khususnya di tiga kecamatan, Pulau Beringin, SIndang Danau, dan Sungai Are, bukan karena PT Pusri tidak punya stok. "Tetapi karen ajatah yang diberikan PT Pusri sebanyak 11.366, 44 ton untuk satu tahun di OKU Selatan sudah habis," ujar Manager Humas PT Pusri Sulfa Ganie, kemarin (kamis-red).

Padahal lanjutnyam stok untuk kawasan OKU Selatan sudah 2 kali penambahan masing-masing 1000 ton. "rencananya besok (hari Sabtu-red) kita kembali akan menambah 1000 ton pupuk urea ke OKU Selatan," ujaranya. Ditegaskannya lagi, saat ini PT pusri tak kehabisan stok, bahkan di Palembang sendiri open storage. Ada sekitar 90 ribu ton dan 3600 ton sudah dan siap untuk dikirimkan. "Jadi kami sifatnya adalah operator, terkait jumlahnya merupakan wewenang pemerintah. Untuk menambah stok harus ada pengajuan surat dari Dinas Pertanian setempat," ujarnya yang meminta petani tak perlu khawatir kare stok pupuk tercukupi.

Terpisah, Kepala Gudang Pupuk PT Pusri di OKU Timur Sobirin mengakui, pihaknya tak bisa berbicara banyak terkait kelangkaan, namun itu kan ranahnya Dinas TPH  OKU Selatan, kita hanya sebagai penyalur saja, biar lengkap Bapak tanya langsung dengan Dinas TPH sana," ujarmya yang menegaskan jatah pupuk untuk OKUS memang sudah habis.

Sebelumnya, diberitaka terjadi kelangkaan pupuk di tiga kecamatan OKUS. Kondisi ini sudah terjadi sebulan terakhir. Petani pun dibuat pusing karena saat ini sudah memasuki musim tanam, dan pupuk merupakan kebutuhan wajib bagi tanaman.  (cj8/sal/ce6)

Read More
news-1

25 December 2024

PT Pusri Bantah Terjadi Penyelewengan Pupuk Bersubsidi
WE.CO.ID - PT Pupuk Sriwidjaja membantah terjadi penyelewengan pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, sehingga menyebabkan petani kabupaten setempat kesulitan memperoleh pupuk menghadapi musim tanam tahap kedua ini.

"Tidak mugkin terjadi penyelewengan karena pendistribusian pupuk urea bersubsidi di setiap kabupaten dan kota wilayah kerja PT Pusri diawasi secara ketat dan sesuai dengan rencana defenitif kebutuhan kelompok (RDKK) petani," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Kamis.

Dijelaskannya, permasalahan petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan pada musim tanam tahap kedua Oktober 2013 - Maret 2014 tidak bisa mendapatkan pupuk urea bersubsidi bukan disebabkan tidak tersedianya stok pupuk urea.

Secara umum stok pupuk urea di gudang PT Pusri yang ada di kabupaten tersebut tersedia cukup banyak, namun pihaknya tidak bisa mendistribusikannya begitu saja ketika ada permintaan dari petani.

Stok pupuk urea bersubsidi di Kabupaten OKU Selatan dan daerah terdekat OKU Timur per 31 Oktober 2013 cukup banyak yakni mencapai 5.500 ton.

Pupuk urea tersebut pendistribusiannya harus melalui prosedur yang ditetapkan pemerintah sehingga tidak terjadi penyelewengan atau jatuh ke tangan perusahaan perkebunan besar.

Untuk menyalurkan pupuk urea bersubsidi, PT Pusri sebagai operator pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pupuk petani mengikuti jumlah yang ditetapkan dalam RDKK.

Sesuai dengan RDKK petani Kabupaten OKU Selatan, pada 2013 ini ditetapkan 11.300 ton pupuk urea.

Jumlah pupuk urea tersebut sudah disalurkan semuanya kepada petani, bahkan telah dilakukan penambahan sekitar 3.000 ton sehingga pendistribusian pupuk di kabupaten tersebut telah melampaui RDKK petani.

Jika petani masih membutuhkan pupuk urea bersubsidi, pihak menganjurkan agar petani mengajukan RDKK revisi kepada Dinas Pertanian setempat.

Dengan prosedur yang jelas, berapapun permintaan petani akan dipenuhi secara baik karena hingga kini kegiatan produksi empat pabrik PT Pusri di Kota Palembang yang memiliki kapasitas produksi 2,2 juta ton urea per tahun berjalan dengan lancar.

Sementara mengenai kemungkinan terjadinya penyelewengan pupuk urea oleh oknum distributor atau ketua kelompok tani, pihaknya mengharapkan kepada masyarakat yang mengetahui kasus tersebut untuk melaporkannya kepada aparat kepolisian terdekat.

Bagi kelompok tani yang terbukti melakukan penyelewengan pupuk urea bersubsidi akan dihentikan pelayanan permintaan pupuknya dan bagi distributornya akan diberi sanksi pencabutan izinnya atau pemutusan kontrak kerja sama pendistribusian pupuk kepada petani, kata Sulfa. 9Ant)

Foto : SY
Read More
news-1

25 December 2024

Ekspor Urea Pusri Capai Rp600 Miliar
PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang memperoleh pendapatan dari kegiatan ekspor pupuk urea senilai Rp 600 miliar selama periode Januari-September 2013.

Pabrik pupuk tertua di Indonesia milik BUMN ini berhasil mengekspor sebanyak 144.640 ton ke beberapa negara Asia.

" Kami siap ekspor kembali jika ada perintah dari pemerintah," kata Sulfa Ganie, Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri.

Menurutnya, Perseroan berupaya memperluas pasar dan mengantisipasi peningkatan produksi seiring dengan pembangunan satu pabrik baru, Pusri I B.

Saat ini, dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun, dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri dan sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan luar negeri.

Satu pabrik baru yang tengah dibangun itu akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun, sehingga total produksi urea PT Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun pada tahun 2015.

"Melalui perluasan pasar ke luar negeri, diharapkan semua hasil produksi bisa terserap pasar sehingga ke depan perusahaan pupuk di bumi Sriwijaya ini bisa terus berkembang,"ungkapnya.

Dia menjelaskan, kegiatan ekspor yang dilakukan perusahaan sekarang ini dijamin tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri, karena sesuai ketentuan tidak akan dilakukan ekspor jika kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi dengan baik.

Stok pupuk urea saat ini mencapai 240.680 ton dengan perincian di tingkat pabrik atau lini I sebanyak 67.789 ton, sedangkan di lini III atau tingkat gudang di kabupaten/kota serta sentra produksi pertanian di sembilan provinsi wilayah kerja PT Pusri mencapai 172.891 ton.

Berdasarkan kondisi stok pupuk tersebut, kebutuhan petani di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi wilayah tanggung jawab PT Pusri menghadapi musim tanam tahap kedua Oktober 2013 - Maret 2014 dijamin bisa terpenuhi dengan baik.(*)

Read More
news-1

25 December 2024

Pusri Jamin Stok Pupuk Urea di Sumbagsel Cukup
Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjamin stok urea di wilayah Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Bengkulu cukup memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam tahap kedua sekarang ini.

"Stok pupuk urea di lini tiga atau tingkat kabupaten sekarang ini tersedia 170 ribo ton," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie, di Palembang, Kamis.

Menurutnya, dalam menghadapi musim tanam tahap kedua yang mulai dilakukan sejak awal Oktober 2013, petani yang tergabung dalam kelompok tani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena stok yang tersedia di sentra produksi pertanian saat ini jumlahnya melebihi dari kebutuhan normal.

"Seluruh provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuk petaninya oleh PT Pusri sekarang tersedia cukup banyak atau sesuai Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),"ujar Sulfa.

Dijelaskannya, selain empat provinsi di wilayah Sumbagsel, pihaknya juga menjamin kebutuhan pokok di lima provinsi lainnya seperti Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istemewa Yogyakarta.

Untuk memenuhi kebutuhan pokok urea selama musim tanam tahap kedua ini, pihaknya terus berupaya menambah stok yang ada sehingga kegiatan penanaman bisa berjalan lancar.

Penambahan stok pupuk sangat memungkin karena hingga kini produksi keempat pabrik urea yang ada di kota Palembang berjalan normal.

Sementara mengenai kegiatan pengiriman pupuk ke sembilan provinsi yang menjadi wilayah kerja PT Pusri tersebut, sebagian daerah menggunakan jalur darat dan sebagian lagi seperti Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pengirimannya menggunakan kapal dari dermaga Sungai Musi Palembang, kata Sulfa.

Read More
news-1

25 December 2024

PT Pusri Tingkatkan Kompetensi Operator
PALEMBANG - PT Pusri mengadakan pelatihan peningkatan dan pengetahuan operator di auditoriun diklat PT Pusri hari ini,(7/10). Dalam penelitian ini diikuti oleh 38 operator PT Pusri dan menghadirkan para pakar dari kalangan akademisi yang berasal dari Universitas Gajah Mada (UGM).

GM P2K2L PT Pusri, Bob Indiarto mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi operator sehingga bisa meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kehandalan pabrik yang tinggi.

"Dengan pelatihan ini diharapkan masalah yang ditemukan dilapangan yang belum terjawabkan bisa didiskusikan dengan para instruktur sehingga masalah yang terjadi bisa di minimalisir," jelasnya. (Cj8/ndy)
Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ