Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

25 December 2024

Read More
news-1

25 December 2024

Read More
news-1

25 December 2024

Read More
news-1

25 December 2024

Read More
news-1

25 December 2024

Pusri Journalistic Awards III Sukses Digelar
PT Pusri bekerjasama Media Lintas Informasi mengadakan malam anugerah Pusri Journalistic Award (PJA) III. Hadir dalam acara ini, direksi PT Pusri Palembang dan insan-insan jurnalis. Acara berlangsung di Ballroom Hotel Arista ini, berlangsung sukses.

Pada malam penganugerahan ini, diumumkan nominasi karya-karya jurnalistik yang berhubungan dengan PT Pusri. Ketua penyelenggara Karya Tulis, Hj Ida Syahrul mengatakan, memasuki tahun ketiga, banyak karya yang telah masuk ke panitia.

Terhitung mulai September hingga 10 januari 2014, terdapat 68 naskah karya tulis dan 71 naskah foto tematik yang sangat beragam. “jumlah pesertapun lebih banyak dibandingkan kompetisi tahun lalu. Hal ini membuktikan minat jurnalis terhadap kompetisi ini semakin besar. Harapannya ada PJA IV tahun depan,” ujarnya.

Koordinator Juri karya tulis PJA III, Maspril Aries mengatakan, dalam kompetisi ini ada 56 naskah yang dikirim ke pihak juri. Dalam penilaian, juri berpatok pada orisinal tulisan, gaya bahasa, sistimatika dan akurasi tulisan.

Adapun dewan juri untuk karya tulis antara lain, Maspril Aries sebagai koordinator juri, Zein Ismeth dari Pusri Palembang, Prof Ratu Wardarita dari akademisi dan Tedi Poernama dari Kementrian BUMN dan Budi Winarno Wartawan Senior. Untuk Juri foto koordinator Mushaful Iman, Tedi Hasbi dari Kompas dan Sartono dari LKBN Antara.

Sementara itu, Dirut PT Pusri Palembang Musthofa mengatakan, acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi Pusri atas kerja dan karya para jurnalis baik foto maupun karya tulis. “Semoga kerjasama ini bisa menjadi wahana efektif untuk menyebarkan informasi bagi masyarakat,” ujarnya.

Sumber: Palembang Pos, Kamis 6 Februari 2014



 
Read More
news-1

25 December 2024

Pusri Serap Anggaran Rp 5,4 Triliun Untuk Ekspansi Pabrik II-B
Palembang – PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), BUMN produsen Pupuk,telah menggunakan anggaran Rp 5,4 Triliun atau 73% dari total dana ekspansi pabrik II-B sebesar Rp 7,4 Triliun. Menurut manajemen perusahaan, ekspansi pabrik tersebut ditargetkan selesai pada 2015.
 
Zaid Ismed, sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang , menjelaskan perkembangan konstruksi proyek ekspansi tersebut telai mencapai 23%, atau lebih tinggi dari rencana semula. “ kami optimis pembangunan pabrik II-B akan tuntas sesui target pada 2015., meski saat ini masih dipengaruhi kurs rupiah yang tidak stabil, “kata nya kepada IFT.
 
Menurut dia, pabrik II-B memiliki kapasitas urea 907,5 ribu ton per tahun dan amoniak 600 ribu ton pertahun . pabrik baru itu akan menggantikan pabrik pusri II yang sudah berumur tua dan boros energi
.
Perseroan memperoleh sindikasi pinjaman untuk mendanai proyek ekspansi tersebut. Pinjaman bank tersebut sebesar Rp 7,4 Triliun dengan rincian digunakan untuk pembangunan pabrik sekitar Rp 5,4 Triliun dan sisanya dialokasikan untuk membangun steam turbin generator (STG) serta boiler batubara Rp 1,4 Triliun, dan membeli kapal self propelled urea barge (SPUB) senilai Rp 487 miliar.
 
Pusri memperoleh pinjaman itu dari tujuh perbankan nasional yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Bank Sumsel Babel, dan PT Bank UOB Indonesia dengan mengguanakan skema pembiayaan club deal. Zain menjelaskan pinjaman untuk pembangunan pabrik II-B merupakan kredit investasi dan biasanya pengambilan sampai 15 tahun ke depan.
 
Proyek ekspansi tersebut dibangun oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation di atas lahan 6.012 hektar. Dia menambahkan pabrik II-B tersebut nantinya dapat menambah kapasitas produksi sebesar 2.000 ton amoniak perhari (660.000 ton pertahun) dan 2.750 ton urea perhari (907.500 ton pertahun).
 
Pembangunan pabrik ini menggunakan teknologi purifier technology untuk pabrik amoniak dan teknologi aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea,” urainya.
 
Jika dibandingkan dengan pabrik Pusri II (existing), teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri II-B dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea dan lebih ramah lingkungan.
 
Musthofa, Dirut PT Pusri Palembang, sebelumnya menjelaskan selain untuk mengoptimalkan pemakaian gas sebagai bahan baku pabrik, pembangkit stream dan listrik pabrik Pusri II-B menggunakan bahan bakar batubara.
 
”Substitusi gas bumi dengan batubara ini dapat menghemat pemakaian gas bummi sebesar 17 MMSCFD. Kebutuhan batubara untuk substitusi gas bumi sebesar 2.188 ton perhari (722 ribu ton pertahun),” imbuhnya.
 
BUMN produsen pupuk lainnya, PT Petrokimia Gresek (Petrogres), juga sedang menggarap pembangunan pabrik Amoniak-Urea II dengan kapasitas 825 ribu ton amoniak dan 570 ribu ton urea pertahun. Hidayat Nyakman, Dirut Petrogres, mengatakan pabrik Amoniak-Urea II itu direncanakan bisa berproduksi pada kuartal II 2016.
 
Menurut hidayat, investasi pembangunan pabrik baru itu sekitar US$ 560 juta – US$ 580 juta. Dengan adanya pabrik baru, kemampuan Petrogres dalam memproduksi urea akan meningkat 450 ribu ton pertahun menjadi sekitar 1 juta ton per tahun. ”itu menjadikan pemenuhan kebutuhan pupuk urea khususnya di Jawa Timur akan lebih terjamin,” paparnya.

Sumber : Indonesia Finance Today



 
Read More
news-1

25 December 2024

PUSRI SIAP PASOK 1,22 JUTA TON
Pupuk Sriwidjaja Palembang menargetkan penyaluran pupuk urea bersubsidi sebanyak 1,2 juta ton pada 2014 guna memenuhi kebutuhan petani di wilayah tersebut. Target penyaluran pupuk urea bersubsidi itu lebih rendah dibandingkan dengan target 2013 yang mencapai 1,37 juta ton, akibat tren pemakaian urea yang menurun ditingkat petani.

Manager Humas Pusri Palembang Sulfa Ganie mengatakan perusahaan berencana memproduksi sebanyak 2,04 juta ton urea dan 1,32 juta ton amoniak. “Dari target distribusi kami tahun ini, pupuk urea masih mendominasi,” ujarnya saat ditemui
Bisnis, Rabu (5/2)

Selain urea, lanjutnya perseroan mengamban penyaluran pupuk subsidi lainnya, meliputi SP36 yang ditarget sebanyak 144.600 Ton, jenis ZA ditarget sebanyak 38.400 ton, NPK sebanyak 406.100 ton, dan organic 68.700 ton.

Terkait kondisi cuaca yang ekstrem dan berdampak terhadap masa tanam padi, katanya tidak menggangu distribusi maupun target penyaluran yang telah dipatok perusahaan. “Memang ada daerah yang sudah panen terlebih dulu, karena lahannya terendam. Tetapi itu tidak berpengaruh ke distribusi. Pusri sudah mengantisipasi kondisi-kondisi yang berpotensi menyulitkan petani,” katanya.

Sulfa menambahkan perusahaan menyalurkan pupuk secara komersil atau nonsubsidi yang biasanya digunakan untuk sektor perkebunan, industry, dan ekspor. “sektor perkebunan pasarnya cukup prospektif dan luas oleh karena itu kami targetkan bisa menyalurkan urea sebanyak 500.000 ton dan NPK sekitar 50.000 ton untuk pasar perkebunan komersil,” katanya.

Menurutnya penyaluran NPK memeiliki kecenderungan terus berkembang, sehingga Pusri berencana membangun pabrik NPK sebagai bentuk pengembangan usaha perseroan. Rencananya, pabrik seluas 4 hektar tersebut akan dibangun di jalan Ir. Sutami, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.

Pabrik NPK dengan kapasitas 100.000 ton per tahun tersebut ditargetkan dapat beroperasi 2015. Perusahaan berharap NPK itu member manfaat positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat sekitar dan meningkatkan daya saing industri local.

Seperti dilansir dari situs resmi perusahaan, untuk pembangunan pabrik NPK, Pusri telah mengantongi dokumen Upaya Penglolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL & UPL) dari BLH Kota Palembang.

Sumber : Bisnis Indonesia



Read More
news-1

25 December 2024

PUSRI JOURNALISTIC AWARD APRESIASI UNTUK INSAN PERS

Gelaran Pusri Journalistic Award (PJA) sudah memasuki tahun ke3 di tahun 2013. Dalam lomba yang digelar secara nasional tersebut diikuti oleh wartawan tulis dan wartawan foto dari seluruh Indonesia. Dengan mengambil tema “Komitmen PT Pusri Palembang sebagai perusahaan efisiensi dan ramah lingkungan serta Pusri Palembang pasca restrukturisasi mengabdi untuk negeri” diharapkan keberadaan PT Pusri Palembang semakin dekat dengan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Dirut Utama PT Pusri Palembang, Mushtofa di sela-sela malam anugrah PJA III 2013, di Ballroom Hotel Arista, Selasa (4/2) malam.

Kegiatan PJA adalah sebagai bentuk apresiasi Pusri terhadap insan pers yang selama ini turut membangun negeri bersama Pusri. Kami berharap dari tulisan-tulisan yang dibuat oleh insan pers dapat membangun citra positif PT Pusri Palembang, “Harapnya sembari mengatakan, media massa memiliki peranan penting untuk mengawal roda pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah dan BUMD.

Dalam malam anugrah PJA III 2013 yang memeriahkan dengan pembagian doorprize tersebut keluar sebagai juara untuk kategori lomba tulisan juara I diraih Eriandi dari Harian Singgalang, juara II diraih Rian dari Sumatera Expres, Juara III diraih Julianto dari BUMn Track dan Harapan I diraih Yudi dari Antara. Sedangkan untuk kategori lomba foto juara I diraih fotografer Sumatera Expres, Evan, juara II diraih M Hatta dari Sumatera Expres, Juara III diraih oleh Jack dari Sripo dan harapan I diraih fotografer Harian Umum Suara Nusantara, Wahyu Rachmanto

Read More
news-1

25 December 2024

Medan Sulit, Butuh Nyali Besar
Radar Kudus-PT Pusri Serahkan Bantuan ke Desa Kasiyan, Sukolilo, Pati

Pati-penyaluran bantuan dari PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo Pati membutuhkan nyali yang kuat. pasalnya, medan menuju desa di perbatasan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati ini sangat sulit ditempuh.

Jalan yang dinilai bisa dilewati dengan mudah, yakni jalan Pati-Purwodadi, ternyata sulit dilintasi kendaraan.Dua mobil yang membawa bantuan itu harus menerjang genangan air sekitar 50 sentimeter. Genangan itu ada diperempatan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Desa Panjunan, Kecamatan Gabus. Apalagi jalan yang genangan air yang mencapai sekitar 1,5 kilometer itu penuh dengan lubang yang dalam.

Sepanjang jalan itu ada tiga truk yang menjadi korban, yaitu dua truk terguling dan satu truk mogok ditengah jalan. Apabila tidak hati-hati kendaraan yang membawa bantuan itu ikut mogok ditengah jalan. Bahkan, bisa saja terguling. Selepas itu, jalan dari Desa Kosekan hingga menjelang Desa Kasiyan berlangsung aman. Namun disepanjang itu, jalan sudah rusak. Sejumlah lubang dalam terjadi di Kecamatan Kayen.

Begitu tiba diperbatasan Desa Kasiyan, tim Jawa Pos Radar Kudus yang dipimpin Direktur Jawa Pos Radar Kudus Baehaqi, yang diikuti Pemimpin Redaksi Ahmad Kholil, Redaktur Pelaksana Risandy, Redaktur Life Style M. Ulin Nuha, serta Nova dan Saiful tidak mudah menembus tempat pengungsian. Akhirnya bantuan diturunkan disebuah jembatan dan diangkut dengan perahu karet. Sebab, jalan menuju tempat pengungsian sekitar dua kilometer terendam banjir. Akhirnya tim menaiki perahu karet tersebut hingga ke tempat pengungsian.

“Begini kondisi pengungsi. Rumah warga tergenang air. Jadi kami tinggal disini (tempat pengungsian-Red),” ujar Budi Sutrisno, kadus Pengingwangi, Desa Kasiyan, kemarin. Dia menjelaskan, pengungsi tinggal diatas jembatan yang dibawahnya aliran Sungai Juwana. Sebab, jembatan itu merupakan tempat yang tertinggi didesanya. Padahal, didesa itu ada ada tempat pengungsian. “Ada tempat pengungsian, tapi sudah tidak bisa ditempati karena tergenang banjir. Jadi kami tinggal diatas jembatan,”imbuhnya.

Warga yang tinggal dipengungsian itu ada sekitar 332 jiwa. Mereka berasal dari Dukuh Pengingwangi dan Dukuh Tempel.Dia mengaku, sangat berterimakasih atas bantuan yang diberi kan. “Bantuan ini kami terima. Bantuan ini sangat membantu warga kami yang menjadi korban banjir,” paparnya.

Suyanto, salah satu warga Desa Kasiyan menjelaskan, rumahnya telah terendam sejak Selasa lalu (21/1). “ Di dalam rumah sudah sampai seperut orang dewasa. Kalau jalan menuju rumah sudah tidak bisa dilewati,” ungkapnya. Cuaca yang cerah kemarin, menurutnya, belum memberikan dampak yang besar. Sebab, mair surut sangat sedikit. “ Baru turun sekitar 10 sentimeter saja. Jadi belum berani pulang,” imbuhnya.

Dalam penyerahan itu, Baehaqi, direktur Jawa Pos Radar Kudus mengungkapkan, bantuan itu untuk meringankan beban para pengungsi. “ Kami dari Jawa Pos Radar Kudus menyerahkan bantuan dari PT. Pusri. Semoga sangat bermanfaat,” ungkapnya.

Dia berharap, bantuan yang diberikan bisa dirasakan oleh korban bencana banjir. “Jangan dilihat berapa nilai bantuan yang diberikan, namun niat ikhlas kami untuk membantu sesama yang paling penting,” terangnya. Bantuan yang diberikan berupa mie instan, popok bayi, pakaian bayi, pakaian dalam perempuan, sarung, makanan kaleng, kecap, susu, pembalut perempuan, air mineral, biskuit, dan obat-obatan.

Sebelumnya, Minggu petang (26/2) PT. Pusri dan Jawa Pos Radar Kudus menuju ke lokasi pengungsian warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan. Sekitar pukul 18.20 tim sampai ke lokasi pengungsian dan langsung memberikan bantuan. Bantuan itu diterima koordinator pengungsi, Kholis. “ kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan. Terima kasih PT. Pusri dan Radar Kudus,”katanya saat menerima bantuan.

Dia mengakui membutuhkan bantuan. Apalagi Desa Karangrowo berbeda dengan desa lainnya. Karena air surut di desanya dipastikan lebih lama dibanding desa lainnya. Dia bersama warga kemungkinan besar mengungsi lebih lama. Dia mengaku sudah sekitar seminggu mengungsi dari desanya yang terkena banjir. Usai memberikan bantuan di Kabupaten Kudus, romobongan langsung menuju Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Perjalanan ke lokasi pun cukup sulit karena jalan yang dilalui macet. Mengingat jalan alternatif Kudus-Demak terputus.

Setelah dua jam perjalanan, akhirnya rombongan tiba diposko bencana di Koramil 06 Welahan. Rombongan diterima langsung oleh Camat Welahan Rini Patmini dan Danramil 06 Welahan Kapten Arm M Jarod yang masih standby bersama anak buahnya.

Rini Patmini pun mengucapkan banyak terima kasih karena bantuan yang diberikan sangat dibutuhkan warga yang terkena banjir. “Akan kami distribusikan ke 70 titik penampungan di Kecamatan Welahan yang menjadi lokasi banjir. Kami ucapkan terima kasih kepada PT. Pusri dan Radar Kudus,” ujarnya.




Read More
news-1

25 December 2024

PT Pusri-Radar Kudus Peduli Bencana

Serahkan Bantuan di 3 Wilayah

Kudus-PT Pusri Palembang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Kudus menyerahkan beragam bantuan korban bencana banjir di tiga Kabupaten. Yaitu, Desa Karangrowo Kecamatan Undaan, Kudus ; Desa Sihan, Kecamatan Sukolilo, Pati ; dan Desa/Kecamatan Welahan, Jepara.

Bantuan tidak hanya sembako, tapi juga pakaian, obat-obatan dan beragam jenis bantuan lainnya. Bantuan tersebut diserahkan langsung Manager Humas PT Pusri Palembang kepada Pemred (Pemimpin Redaksi) Jawa Pos Radar Kudus Ahmad Kholil disaksikan Direktur Baehaqi. Kemudian bantuan itu diteruskan ke korban banjir.

Sulfa Ganie mengatakan, bantuan yang diberikan kepada para korban bencana merupakan bentuk kepedulian perusahaan pada masyarakat Jawa Tengah, terutama pati, Kudus dan Jepara yang merupakan daerah wilayah parah terkena bencana banjir.

"Seluruh Jawa Tengah merupakan bagian daerah pemasaran kami. Tidak terkecuali di Pati, Kudus dan Jepara. Jadi ini kepedulian kami terhadap korban banjir." Tegasnya.

penyerahan bantuan bekerja sama dengan radar kudus jawa pos ini merupakan bagian dari membangun kemitraan bersama yang lama terjalin. "Kami merasa Jawa Pos Radar Kudus sebagai media massa yang memiliki data detail daerah mana saja yang harus dibantu," tandasnya.

Direktur Jawa Pos Radar Kudus Baehaqi mengatakan, penyaluran bantaun kemarin dilakukan di dua wilayah, Yaitu Kudus dan Jepara karena jalur penyaluran ke dua wilayah itu sudah bisa dilewati kendaraan.

Sementara di wilayah pati dilakukan hari ini. "Penyaluran ke pati sulit dilakukan hari ini (Kemarin, Red) karena bebrapa jalur menuju kesana (Daerah tujuan penyaluran bantuan, Red) tergenang banjir," paparnya.

Pemred Radar Kudus Jawa Pos Ahmad Kholil menambahkan, bantuan PT Pusri yang diewatkan Radar Kudus bisa sedikit meringankan kebutuhan para korban bencana, "Kendati jumlahnya belum memenuhi seluruh jumlah pengungsi, setidaknya bantuan ini bisa sedikit membantu," ungkapnya.

Untuk Bantuan yang diserahkan sendiri masing-masing mi instan 300 dus, air mineral (600 ml) 100 dus, makanan kaleng (Sarden) 360 kaleng, susu kental manis 100 pak, biskuit 300 buah, energen sereal 150 pack, kecap manis 150 botol, dan pembalut wanita 70 pack.

Selain itu, ada juga pampers bayi 100 pack, sarung 100 buah, pakian anak 76 buah, pakaian dalam wanita 50 buah, new diatab 50 pack, kontrimaksasol 50 pack, myconazol salep 50 buah, CTM lima botol, decolgen 50 pack dan obat batuk 25 botol. (Zen/Lil)




Read More
news-1

25 December 2024

BUMN Pupuk Siap Atasi Kelangkaan
Jakarta (ANTARA News)  - BUMN PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC)  siap mengatasi kelangkaan di sejumlah daerah akibat keterlambatan sejumlah pemerintah daerah mengeluarkan ketentuan alokasi pupuk bersubsidi awal 2014.

"PIHC berkomitmen akan menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan oleh petani sepanjang tersedia RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)," kata Sekretaris Perusahaan PIHC Harry Purnomo melalui keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu. 

Apalagi, kata dia, stok pupuk berlimpah. Pada 7 Januari 2014, total stok pupuk mencapai 1,38 juta ton atau 103 persen dari dari ketentuan stok yang dipersyaratkan oleh pemerintah cq Kementerian Pertanian, sebesar 539.503 ton. 

Menurut Harry, kelangkaan pupuk yang terjadi antara lain akibat jatah pupuk bersubsidi 2013 di beberapa kota sudah habis bahkan sejak November tahun lalu, karena anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 15,8 triliun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani yang tinggi pada musim tanam kali ini.

Pada awal 2013 alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 sebesar 9,25 juta ton yang terdiri dari urea 4,1 juta ton, SP-36 850 ribu ton, ZA 1 juta ton, NPK 2,4 juta ton dan organik 900 ribu ton.

Namun, pada November pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 123/Permentan/SR.130/11/2013 tanggal 29 Nopember 2013 menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 8,611 juta ton sesuai dengan anggaran yang tersedia atau 93 persen dibandingkan dengan alokasi awal.

"PIHC sendiri telah menyalurkan sebanyak 8,797 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani," kata Harry. Jumlah tersebut  diatas alokasi pemerintah, karena kebutuhan pupuk yang tinggi.

Selain itu berdasarkan rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR-RI pada 11 Desember 2013, pemerintah diminta untuk mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai kondisi di lapangan, dan apabila terjadi kurang bayar subsidi pupuk akan dianggarkan dalam APBN-P 2014.

Kendala lain yang dihadapi PIHC dalam penyaluran pupuk bersubsidi awal tahun ini, kata Harry, karena sejumlah pemerintah daerah juga belum mengeluarkan ketentuan alokasi.

"Sampai awal Januari 2014, baru 28 dari 34 provinsi yang melaporkan peraturan gubernur yang sudah diterbitkan, dan dari 497 baru 15 kabupaten/kota melaporkan peraturan bupati yang sudah diterbitkan," ujarnya.

Padahal sesuai Permentan 122/Permentan/SR.130/11/2013 peraturan daerah terkait alokasi pupuk itu paling lambat pertengahan Desember 2013 untuk peraturan gubernur dan akhir Desember 2013 untuk peraturan bupati.

Oleh karena itu PIHC meminta kerja sama pemerintah daerah agar segera mengeluarkan peraturan alokasi pupuk bersubsidi di daerahnya. 

Harry juga menyatakan pihaknya siap melakukan distribusi langsung karena sesuai Peraturan Menteri Perdagangan 15/2013 bila distributor/kios tidak dapat melakukan kewajibannya dalam penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani, maka PIHC diwajibkan menyalurkan pupuk bersubsidi langsung kepada petani atau kelompok tani. 

"Apabila alokasi pada Januari 2014 berkurang, permintaan pupuk oleh petani dapat dipenuhi dengan menggunakan alokasi pada bulan berikutnya," kata Harry.  Namun itu pelaksanakan distribusi tersebut, pihaknya tetap membutuhkan izin pemerintah. 


Editor: Risbiani Fardaniah
Artikel diakses pada 13 Januari 2014 pukul 14.46 WIB


Read More
news-1

25 December 2024

Sejuta Bambu untuk Pelestarian Sungai Musi dan Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
LINGKUNGAN HIDUP

"Program ini juga untuk pemberdayaan masyarakat karena prospeknya yang tinggi sebagai tanaman industri, yakni sebagai bahan baku industri tekstil dan industri kreatif."Musthofa, Direktur Utama PT Pusri.

Sungai Musi merupakan salah satu urat nadi kehidupan warga Sumatera Selatan, termasuk warga Palembang. Namun, kejernihan sungai itu kini sudah pudar. Beberapa bagian alur Sungai Musi sudah tergerus erosi dan abrasi.

Bukan hal yang aneh lagi jika sekarang ini melihat sampah berupa sandal, plastik atau kayu mengapung terbawa arus sungai itu. Belum lagi tumbuhan eceng gondok liar yang hijau terlihat di sana-sini, memenuhi pinggiran tanah tegalan. Air Sunyai Musi yang pasang-surut terlihat tidak lagi jernih, namun justru seperti susu kental manis yang diaduk dengan bubuk cokelat, menjadi pekat.

Dalam satu dasawarsa terakhir, para pelaku bisnis dan usaha yang mengandalkan Sungai Musi merasa resah akan kondisi sungai yang membelah dua kawasan Palembang, Seberang Ulu dan Seberang Ilir, itu.

Resah karena kondisi Musi yang kian dangkal sehingga membuat kapal-kapal ukuran besar tidak mampu lagi buang jangkar mendekati tanah tegalan. Kapal besar hanya bisa sandar di muara Sungai Musi. Kondisi itu sudah tentu secara ekonomi berdampak merugikan pelaku bisnis karena harus mengeluarkan biaya ekstra.

Itu dari segi ekonomi. Belum lagi apabila mengeluhkan kondisi Musi dari aspek sedimentasi dan erosi. Apalagi jika harus bicara soal pencemaran. Konon kondisi air Sungai Musi sudah menjadi makin tercemar karena berbagai limbah yang dibuang seenaknya.

Ditambah lagi kebiasaan warga yang bermukin di pinggiran Sungai Musi yang buang air besar sembarangan. Musi menjadi empang raksasa yang menampung berbagai beban. Jadi bebannya kian berat dari berbagai sisi.

Pada era pemerintahan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) lperiode 1983-1993, Ramli Hasan Basri, Sungai Musi menjadi perhatian serius putra kelahiran Ranau itu. Lewat satu dari sebelas proyek strategisnya, Ramli mencanangkan pengerukan lumpur Sungai Musi.

Beberapa perusahaan terkait secara "keroyokan" dia ajak menggali lumpur Musi untuk kemudian ditimbunkan ke kawasan rawa-rawa di daerah Jakabaring, Palembang. Ramli sangat bersemangat menggali Sungai Musi. Selama dia berkuasa dua periode memimpin Sumsel, Sungai Musi masih dapat dilewati kapal-kapal bermuatan berat. Kapal-kapal itu mengangkut berbagai hasil pertanian dan industri daerah itu.

Sepuluh tahun berlalu, lantas bagaimana nasib Musi? Beda pemimpin, tentu beda pula kebijakan. Sepeninggal Ramli, proyek pengerukan Sungai Musi tidak lagi menjadi prioritas. Begitu seterusnya, hingga kini sistem "keroyokan" menggali lumpur Musi sudah tenggelam bak jangkar kapal yang bersandar di muara sungai itu.

Rupanya keresahan akan kondisi Musi makin menyesakkan. Salah satu perusahaan yang resah itu adalah PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Maka pada pertengahan 2013, Direktur Utama PT Pusri, Musthofa, mengajak para stakeholder untuk urunan mengeruk kembali lumpur Sungai Musi. Namun upaya itu tidak lantas gayung bersambut.

Hingga kini belum ada tindak lanjut atas ajakan bersama-sama mengeruk Sungai Musi. Sebagai perusahaan yang peduli terhadap ekosistem, Pusri juga peduli terhadap kondisi Musi.

Sejak awal Juli 2013 lalu, perusahaan yang bernaung di bawah bendera PT Pupuk Indonesia Holding Company itu menanam pohon bambu sepanjang tepian Sungai Musi. Tahap awal ada seribu bibit pohon bambu yang ditanam.

"Penanaman ini akan dilakukan terus-menerus setiap tahun, sehingga akan ada sejuta bambu yang tumbuh di tegalan Musi," kata Musthofa.

Program yang diberi tajuk "Serumpun Bambu, Sejuta Berkah" itu merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan pupuk tersebut terhadap lingkungan hidup, khususnya terhadap Sungai Musi yang saat ini terus mengalami pendangkalan. Mengapa bambu? Menurut Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang, Zain Ismed, bambu memiliki banyak kegunaan. Selain mampu menahan erosi, menampung air, juga dapat dijadikan sumber pendapatan dan makanan.

Bambu bisa dibuat jadi apa saja. Mulai rebung hingga tunasnya bisa dimakan. Di sisi lain, budaya Indonesia tidak terlepas dari peranan bambu. Ya, bambu bisa untuk keperluan rumah rakit, rumah tinggal, tempat tidur, alat musik, alat memasak, hingga senjata yang digunakan melawan penjajah. Kelak bambu yang ditanam bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat, terutama yang berada di bantaran Sungai Musi.

Manfaat lain bambu, dapat menahan erosi dan abrasi sehingga pendangkalan Sungai Musi dapat dicegah. "Program ini juga untuk pemberdayaan masyarakat karena prospeknya yang tinggi sebagai tanaman industri, yakni sebagai bahan baku industri tekstil dan industri kreatif," kata Musthofa.

Pusri Palembang yang mengemas kegiatan itu dalam program corporate social responsibility (CSR) menganggarkan dana sekitar Rp 100 juta untuk pengadaan bibit bambu setiap tahun. Selain bambu, Pusri juga menanam pohon manggis, jabon, ketapang, gaharu, dan salam untuk menjaga ekologi dan mendorong pemberdayaan masyarakat.

"Diharapkan, empat tahun kemudian apa yang kita tanam ini akan menjadi rumpun dan mampu mencegah erosi serta memperbaiki persediaan air tanah yang bersifat permanen," kata Musthofa.


Lantas, bagaimana dengan ajakan "mengeroyok" lumpur Musi? Bilakah terealisasi? Jawabannya pasti bisa, selagi ada political will dari semua pemangku kebijakan. Terlebih Musi adalah sumber ekonomi bagi masyarakat, perusahaan, dan tentu saja pemerintah daerah setempat. (Dwi Putro AA)


Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ