Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

25 November 2024

Ini Cara PT Pusri Mengelola Limbah Pabrik dan Menjaga Lingkungan: Gunakan Teknologi
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --  PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan terjaganya lingkungan sekitar.
 
Hal ini dibuktikan dengan pengelolaan lingkungan yang baik dan beberapa penghargaan terkait lingkungan yang telah didapatkan, karena komitmen Pusri dalam menjaga lingkungan.
 
Penghargaan tersebut diantaranya Proper Hijau, Indonesia Green Awards dan lain-lain.
 
Dalam mengelola lingkungan, Pusri melakukan tiga pendekatan yaitu pertama pendekatan teknologi, Pusri memilih teknologi pembuatan pupuk yang ramah lingkungan dan mengedepankan system produksi bersih 3 R (Reduce, Reuse and Recycle).
 
Kedua, yaitu pendekatan institusi yaitu Pusri selalu berkoordinasi kepada instansi Pembina yang membawahi pengelolaan lingkungan hidup, dan ketiga pendekatan sosekbud yaitu Pusri membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar khususnya di Ring I.
 
VP LH Pusri, Yusman Arullah mengatakan bahwa dua dari empat pabrik Pusri (PIIB dan PIB)  dalam pengelolaan limbah cair telah dilengkapi dengan teknologi untuk mendaur ulang kembali limbah cair pabrik untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku.
 
“Sedangkan untuk dua pabrik lainnya yaitu P-III dan PIV limbahnya dikelola dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang secara berkala kami periksa kadar limbahnya untuk memastikan bahwa hasilnya dibawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah”, jelas Yusman.
 
Sementara itu dalam pengelolaan emisinya, Pusri memiliki Purge Gas Recovery Unti (PGRU) yang menyaring gas yang keluar dari proses untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku dan apabila terjadi kondisi emergency, gas venting secara otomatis akan dibakar secara sempurna untuk meminimalisir bau ammonia di pemukiman.
 
Pusri juga telah melaksanakan pengukuran secara berkala untuk limbah cair, emisi cerobong serta udara pemukiman sesuai kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen AMDAL yang hasil pengukurannya dipantau langsung oleh KLHK.
 
Guna menjaga kelestarian lingkungan, kedepannya Pusri akan melakukan replacement pabrik yang sudah tidak efisien lagi yaitu P-III dan IV menjadi Pusri IIIB dengan menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan.
 
“Teknologi ramah lingkungan yang kami gunakan di pabrik yang akan di revitalisasi nanti, tentunya dapat menjamin kegiatan operasional dan meminimalkan dampak negatif yang merugikan warga sekitar”, tutup Yusman.
 
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Beragam Kegiatan & Produk UMKM Ada di Rumah BUMN Sumsel
Palembang, KoranSN-Rumah BUMN Sumsel milik PT Pusri Palembang yang diresmikan bertepatan dengan HUT ke-61 PT Pusri Palembang, kini bukan hanya tempat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pusri untuk memasarkan barangnya saja. Tetapi bisa dijadikan tempat untuk menggelar beragam kegiatan. Seperti kegiatan Beauty Class yang diselengarakan di Rumah BUMN Sumsel berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo No.04-05 Sekojo Palembang menarik minat kaum perempuan yang ingin mempercantik diri.
 
Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang, RA Rahim didampinggi Manager Departemen CSR PT Pusri, Heri Suharsono mengatakan, kegiatan Beauty Class diikuti sekitar 80 peserta terdiri dari karyawati Pusri, anggota Persatuan Istri Karyawan Pusri dan masyarakat sekitar. Dengan menghadirkan Make Up Artist (MUA) asal Kota Palembang Wardah Shahab selama empat hari dari 9-12 April.
 
Dikatakannya, dipilihnya Rumah BUMN Sumsel sebagai lokasi pelatihan Beauty Class untuk lebih memperkenalkan Rumah BUMN Sumsel ke masyarakat dan semua kalangan. Karena di Rumah BUMN Sumsel bukan hanya ada produk-produk hasil kerajinan UMKM mitra binaan Pusri, tetapi Rumah BUMN Sumsel bisa juga dijadikan tempat untuk menggelar beragam event.
 
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

PT Pusri Inisiasi Gelaran Beauty Class, Digelar di Rumah BUMN Sumsel, Pamerkan Produk Mitra Binaan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, gelaran beauty class yang diinisiasi oleh PT Pupuk Sriwidjaja tetap berlangsung semarak.
 
Para peserta Beauty Class yang menghadirkan Make Up Artist (MUA) asal Kota Palembang Wardah Shahab, diikuti hampir mencapai 80 orang peserta dibagi per sesi mulai dari tanggal 9 April Hingga 11 April 2021 mendatang di Rumah BUMN Sumsel
 
Terdiri dari kalangan Internal karyawan wanita PT Pusri, Persatuan Istri Karyawan (PIKA) PT Pupuk Sriwidjaja, dan juga masyarakat umum.
 
Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang, RA Rahim mengatakan, pelatihan make up yang diberikan diharapkan mampu meningkatkan skill dalam merias sehingga bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
 
"Mereka setidaknya bisa berhias atau mempercantik diri untuk suami/keluarga dan jadi lebih percaya diri. Karena di sini mereka mendapatkan materi teknik merias yang kita harap ilmunya dapat pula dibagikan pada masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Kami juga menggandeng LT Pro," ujarnya, Jumat (9/4/2021).
 
Selain itu, pemilihan lokasi Rumah BUMN sebagai lokasi pelatihan make up juga sebagai ajang promosi dan memperkenalkan koleksi hasil kerajinan UKM dari Binaan Perusahaan.
 
"Disini ada banyak hasil produksi dari binaan kami, mulai dari baju jumputan, sandal, tas bahkan kuliner khas juga tersedia. Kita ingin mendorong produktifitas dan roda ekonomi masyarakat UKM meski ditengah kondisi pandemi Covid-19," katanya.
 
Sementara itu, Manager Departemen CSR PT Pusri, Heri Suharsono mengatakan, narasumber beauty class ini juga salah satu binaan dari PT Pusri. Dimana, MUA asal Kota Palembang itu memiliki sanggar alat-alat penyewaan pakaian pengantin yang sudah dibina hampir 7 tahun.
 
"Alhamdulillah usaha semakin berkembang, dan dimomen ini kami hadirkan agar bisa berbagi ilmu soal tata rias ke banyak orang," tutupnya.(yak/ADV)


Sumber:https://sumsel.tribunnews.com/2021/04/10/pt-pusri-inisiasi-gelaran-beauty-class-digelar-di-rumah-bumn-sumsel-pamerkan-produk-mitra-binaan



Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Perluas Program Agrosolution, Pusri Gandeng Ponpes se-Sumsel
PALEMBANG - Pusri meresmikan program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri di Pondok Pesantren (Ponpes) Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Kamis (7/4/2021).
 
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di era pandemi, karena sektor pertanian mampu menyerap banyak tenaga kerja, padat karya dan memberikan dampak perekonomian positif kepada masyarakat.
 
"Hadirnya program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri ini diharapkan dapat menarik minat dan menjadi pilihan lain bagi para pencari kerja, terutama santri-santri disini yang merupakan generasi millennial penerus bangsa," ujar Tri.
 
Dijelaskan Tri, tujuan lain adanya program ini yaitu agar dapat memberikan manfaat lebih bagi para petani untuk dapat bertranformasi menjadi salah satu pelaku utama dalam industri pertanian.
 
"Program Agrosolution perlu melibatkan Ponpes karena memiliki kekuatan 2K yakni Kultural dan Keagamaan. Dan Pusri mengambil peran untuk lebih memperkuat fungsi Ponpes dengan penguatan K yang ketiga yaitu Keekenomian, sehingga menjadi 3K yakni Kultural, Keagamaan dan Keekonomian," tambahnya.
 
Program ini, kata Tri, akan dilakukan dalam tiga tahap, diantaranya pembekalan ilmu budidaya pertanian untuk para santri, yang programnya terdiri dari demplot agrosolution dan kelas pertanian ala santri.
 
Lalu, pembekalan ilmu bisnis pertanian, dimana programnya terdiri dari kelas bisnis pertanian ala santri pertanian dan agro santripreneur. Serta, pendirian unit bisnis pertanian ponpes dalam bentuk toko-toko pertanian.
 
"Kedepannya kolaborasi program ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung oleh PT Pupuk Indonesia selaku holding, institusi pemerintah terkait dan stakeholder terkait lainnya, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)," kata Tri.
 
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, untuk meningkatkan minat tani generasi milenial, pihaknya menjadikan pondok pesantren sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agrobisnis modern berbasis korporasi.
 
"Kementerian Pertanian menargetkan ke depannya petani Indonesia diisi oleh orang-orang milenial yang berahklak mulia, yang dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan," ujar Harvick.
 
Dengan adanya program tersebut, lanjut Harvick, para santri tidak hanya akan diajarkan menghafal dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an saja, tetapi juga diajarkan bagaimana menjadi pengusaha di bidang pertanian dengan penggunaan teknologi pertanian paling mutakhir.
 
Ditempat yang sama, Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia, Eko Taufik Wibowo menambahkan, bahwa stok pupuk subsidi telah disiapkan di lini produsen sampai dengan lini kios resmi)l sebanyak 1,5 juta ton. Jumlah ini cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan.
 
Adapun rinciannya yakni pupuk Urea 689 ribu ton, NPK Phonska 304 ribu ton, ZA 198 ribu ton, SP-36 172 ribu ton, dan pupuk organik Petroganik 145 ribu ton.
 
"Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan pemerintah. Stok tersebut dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah," ujar Eko.
 
Selain itu, lanjut Eko, Pupuk Indonesia juga tengah merevitalisasi pabrik Pusri IIIB yang akan menggantikan pabrik pupuk urea lama milik Pusri yang telah beroperasi sejak 1976, yaitu Pusri III dan Pusri IV.
 
"Pusri IIIB direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024 dan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amoniak 660 ribu ton per tahun," jelasnya.
 
Eko juga menjelaskan, bahwa pabrik Pusri IIIB akan menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam konsumsi gas bumi.
 
Adapun nilai efisiensi konsumsi gas bumi Pusri IIIB diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun per tahun.
 
"Dengan demikian, Pusri bisa lebih efisien dan penghematan biaya yang muncul dapat dialokasikan untuk investasi maupun pengembangan lainnya," ucap Eko.
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Wamentan Pantau Kesiapan Pupuk Subsidi di Palembang
JAKARTA, investor.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengunjungi perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (8/4) untuk memastikan kesiapan produksi dan stok pupuk subsidi untuk menyambut musim tanam kedua tahun ini.
 
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Harvick untuk memantau kesiapan musim tanam dan memastikan pupuk tersedia untuk petani. Sebelumnya, Harvick telah mengunjungi tiga produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia lainnya, mulai dari Pupuk Kujang, Petrokimia Gresik, dan Pupuk Kalimantan Timur.
 
“Ketersediaan pupuk subsidi di Pusri dapat mendukung kebutuhan petani,” kata Harvick dalam rilis, Jumat (9/4).
 
Sementara itu, Direktur Keuangan & Investasi Pupuk Indonesia Taufik Eko Wibowo mengungkapkan bahwa stok pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 (produsen) sampai dengan lini 4 (kios resmi) sebanyak 1,5 juta ton.
 
Jumlah ini cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan, dan stok pupuk subsidi pun telah tersebar di seluruh Indonesia. Adapun rinciannya, pupuk Urea 689 ribu ton, NPK Phonska 304 ribu ton, ZA 198 ribu ton, SP-36 172 ribu ton, dan pupuk organik Petroganik 145 ribu ton.
 
“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan pemerintah. Stok tersebut dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah,” terang Taufik.
 
Untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, lanjut dia, Pupuk Indonesia didukung jaringan distribusi yang luas, yaitu memiliki 9 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi.
 
“Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi digital 4.0 dalam pendistribusian pupuk, melalui sistem Distribution Planning and Control System (DPCS) yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time,” jelas Taufik.
 
Sebagai produsen, menurut Taufik, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Di mana pada tahun 2021, alokasi pupuk subsidi dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.
 
Selain kewajiban menyalurkan pupuk subsidi, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk nonsubsidi yang saat ini berjumlah 834 ribu ton.
 
“Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan petani yang belum ter-cover dalam skema pupuk subsidi,” ujar dia.
 
Dia melanjutkan, untuk memperkuat struktur bisnis perusahaan, Pupuk Indonesia melalui Pupuk Sriwidjaja Palembang akan melakukan revitalisasi pabrik Pusri IIIB, yang akan menggantikan pabrik pupuk urea Pusri III dan Pusri IV yang telah beroperasi sejak tahun 1976.
 
“Tujuan revitalisasi pabrik ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan,” ungkap Taufik. Taufik menyebutkan, pabrik Pusri IIIB direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024 dan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton dan amoniak 660 ribu ton per tahun. Selain itu, pabrik ini juga akan menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam konsumsi gas bumi. “Dari konsumsi bahan baku pada pabrik baru ini, kami prediksi nilai efisiensinya mencapai Rp 1,5 triliun per tahun,” tutup Taufik.


Sumber: https://investor.id/business/wamentan-pantau-kesiapan-pupuk-subsidi-di-palembang

Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Pusri Gandeng Pondok Pesantren Perkuat Sektor Pertanian di Sumsel
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yakni anak PT Pupuk Indonesia (Persero), melakukan upaya sinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam memperluas program agrosolution. Sektor pertanian dinilai salah satu sektor yang mampu bertahan di era pandemi, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja.
 
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan sektor pertanian ini juga padat karya dan memberikan dampak perekonomian positif kepada masyarakat. Program ini diharapkan dapat dapat menarik minat dan menjadi pilihan lain bagi para pencari kerja, terutama santri-santri yang merupakan generasi millennial penerus bangsa.
 
“Kami harap program ini dapat memberikan manfaat lebih bagi para petani untuk dapat bertranformasi menjadi salah satu pelaku utama dalam industri pertanian. Pondok pesantren juga dinilai memiliki kekuatan kultural dan keagamaan dan Pusri mengambil peran untuk lebih memperkuat fungsi pondok pesantren lainnya yakni perekonomian," katanya, Kamis (8/4).
 
Program ini akan dilakukan dengan tiga tahap yakni pembekalan ilmu budidaya pertanian untuk para santri, yang programnya terdiri dari demplot agrosolution dan kelas pertanian ala santri. Selain itu, pembekalan ilmu bisnis pertanian, yakni terdiri dari kelas bisnis pertanian ala santri pertanian dan agro santripreneur, dan terakhir pendirian unit bisnis pertanian Ponpes dalam bentuk toko-toko pertanian.
Kedepannya kolaborasi program ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung oleh PT Pupuk Indonesia selaku holding, institusi pemerintah terkait dan stakeholder terkait lainnya, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
 
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi, dalam kunjungan ke Pusri memastikan kesiapan produksi dan stok pupuk subsidi pada musim tanam kedua tahun ini.
 
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Harvick untuk memantau kesiapan musim tanam dan memastikan pupuk tersedia untuk petani. Sebelumnya, Harvick telah mengunjungi tiga produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia lainnya, mulai dari Pupuk Kujang, Petrokimia Gresik, dan Pupuk Kalimantan Timur.
 
Sementara itu, Direktur Keuangan & Investasi Pupuk Indonesia, Eko Taufik Wibowo, menambahkan bahwa stok pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 yakni produsen sampai dengan lini 4 yakni kios resmi sebanyak 1,5 juta ton. Jumlah ini cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan. (eno)
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Perluas Program Agrosolution, Pusri Gandeng Pondok Pesantren Sumsel
PALEMBANG - Dalam rangka mengembangkan Program Agrosolution dan sebagai bentuk sinergi antara PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Institusi serta Stakeholder terkait lainnya, Pusri melaunching Program “Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri” di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang (07/04).
 
Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan juga Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pusri dengan Forum Pesantren Sumsel, Perum Bulog, PT Petrosida, PT Sang Hyang Seri, PT Bank Sumsel Babel Syariah, DInas Pertanian Provinsi Sumsel, dan Universitas Sriwijaya yang disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Ketua PWNU Sumsel DR. KH. Amiruddin Nahrawi, dan Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia, Bpk. Eko Taufik Wibowo.
 
Launching Program “Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri” ditandai dengan pemakaian rompi santri agrosolution dan rompi santri millennial secara simbolis kepada perwakilan santri. Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh juga memberikan bantuan yaitu berupa Sarana Produksi Pertanian (saprotan) untuk Demplot Agrosolution.
Tri mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di era pandemi, karena sektor pertanian mampu menyerap banyak tenaga kerja, padat karya dan memberikan dampak perekonomian positif kepada masyarakat.
 
“Hadirnya Program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri ini diharapkan dapat menarik minat dan menjadi pilihan lain bagi para pencari kerja, terutama santri-santri disini yang merupakan generasi millennial penerus bangsa,” ujar Tri.
Tujuan lain adanya program ini yaitu agar dapat memberikan manfaat lebih bagi para petani untuk dapat bertranformasi menjadi salah satu pelaku utama dalam industri pertanian.
 
Program Agrosolution perlu melibatkan pondok pesantren karena memiliki kekuatan 2K yaitu Kultural dan Keagamaan, dan Pusri mengambil peran untuk lebih memperkuat fungsi pondok pesantren dengan penguatan K yang ketiga yaitu Keekenomian, sehingga menjadi 3K (Kultural, Keagamaan dan Keekonomian), tambah Tri.
 
Program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri ini akan dilakukan dalam tiga tahap yaitu:
  1. Pembekalan Ilmu Budidaya Pertanian untuk para santri, yang programnya terdiri dari demplot agrosolution dan kelas pertanian ala santri.
  2. Pembekalan ilmu Bisnis Pertanian. Programnya terdiri dari kelas bisnis pertanian ala santri pertanian dan agro santripreneur.
  3. Pendirian Unit Bisnis Pertanian Ponpes dalam bentuk toko-toko pertanian.
 
Kedepannya kolaborasi program ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung oleh PT Pupuk Indonesia selaku holding, institusi pemerintah terkait dan stakeholder terkait lainnya, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
 
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi, dalam kunjungan ke Pusri memastikan kesiapan produksi dan stok pupuk subsidi pada musim tanam kedua tahun ini.



Sumber:https://sumsel.tribunnews.com/2021/04/08/perluas-program-agrosolution-pusri-gandeng-pondok-pesantren-se-sumsel

Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Perluas Program Agrosolution, Pusri Gandeng Ponpes se-Sumsel
PALEMBANG, SIBERSUMSEL.com,- Untuk mengembangkan program Agrosolution dan sebagai bentuk sinergi antara PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan stakeholder lainnya, Pusri meresmikan program “Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri” di Pondok Pesantren (Ponpes) Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Kamis (7/4/2021).
 
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di era pandemi, karena sektor pertanian mampu menyerap banyak tenaga kerja, padat karya dan memberikan dampak perekonomian positif kepada masyarakat.
 
“Hadirnya program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri ini diharapkan dapat menarik minat dan menjadi pilihan lain bagi para pencari kerja, terutama santri-santri disini yang merupakan generasi millennial penerus bangsa,” ujar Tri.
 
Dijelaskan Tri, tujuan lain adanya program ini yaitu agar dapat memberikan manfaat lebih bagi para petani untuk dapat bertranformasi menjadi salah satu pelaku utama dalam industri pertanian.
 
“Program Agrosolution perlu melibatkan Ponpes karena memiliki kekuatan 2K yakni Kultural dan Keagamaan. Dan Pusri mengambil peran untuk lebih memperkuat fungsi Ponpes dengan penguatan K yang ketiga yaitu Keekenomian, sehingga menjadi 3K yakni Kultural, Keagamaan dan Keekonomian,” tambahnya.
 
Program ini, kata Tri, akan dilakukan dalam tiga tahap, diantaranya pembekalan ilmu budidaya pertanian untuk para santri, yang programnya terdiri dari demplot agrosolution dan kelas pertanian ala santri. Lalu, pembekalan ilmu bisnis pertanian, dimana programnya terdiri dari kelas bisnis pertanian ala santri pertanian dan agro santripreneur. Serta, pendirian unit bisnis pertanian ponpes dalam bentuk toko-toko pertanian.
 
“Kedepannya kolaborasi program ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung oleh PT Pupuk Indonesia selaku holding, institusi pemerintah terkait dan stakeholder terkait lainnya, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),” kata Tri.
 
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan untuk meningkatkan minat tani generasi milenial, pihaknya menjadikan pondok pesantren sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agrobisnis modern berbasis korporasi.
 
“Kementerian Pertanian menargetkan ke depannya petani Indonesia diisi oleh orang-orang milenial yang berahklak mulia, yang dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan,” ujar Harvick.
 
Dengan adanya program tersebut, lanjut Harvick, para santri tidak hanya akan diajarkan menghafal dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an saja, tetapi juga diajarkan bagaimana menjadi pengusaha di bidang pertanian dengan penggunaan teknologi pertanian paling mutakhir.
 
Ditempat yang sama, Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia, Eko Taufik Wibowo menambahkan, bahwa stok pupuk subsidi telah disiapkan di lini produsen sampai dengan lini kios resmi)l sebanyak 1,5 juta ton. Jumlah ini cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan.
 
Adapun rinciannya yakni pupuk Urea 689 ribu ton, NPK Phonska 304 ribu ton, ZA 198 ribu ton, SP-36 172 ribu ton, dan pupuk organik Petroganik 145 ribu ton.
 
“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan pemerintah. Stok tersebut dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah,” ujar Eko.
 
Selain itu, lanjut Eko, Pupuk Indonesia juga tengah merevitalisasi pabrik Pusri IIIB yang akan menggantikan pabrik pupuk urea lama milik Pusri yang telah beroperasi sejak 1976, yaitu Pusri III dan Pusri IV.
 
“Pusri IIIB direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024 dan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amoniak 660 ribu ton per tahun,” jelasnya.
 
Eko juga menjelaskan, bahwa pabrik Pusri IIIB akan menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam konsumsi gas bumi. Adapun nilai efisiensi konsumsi gas bumi Pusri IIIB diperkirakan mencapai Rp1,5 triliun per tahun.
 
“Dengan demikian, Pusri bisa lebih efisien dan penghematan biaya yang muncul dapat dialokasikan untuk investasi maupun pengembangan lainnya,” ucap Eko.
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

HD dan Wamentan RI Saksikan MOU Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri
Palembang, wartaterkini.news–Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru (HD) mendampingi Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Harvick Hasnul Qolbi dalam rangka menyaksikan penandatanganan Nota Kesepakatan Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin, Kelurahan Talang Jambe Palembang, Kamis (08-04-2021).
 
Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri merupakan program kerja sama yang melibatkan pondok pesantren sebagai tempat untuk membentuk, membangun dan mengenalkan dunia pertanian kepada para santri dan santriwati dengan tujuan memajukan dunia pertanian Indonesia khususnya Sumatera Selatan.3
 
Nota Kesepakatan tersebut ditanda tangani oleh Dinas Pertanian THP Prov. Sumsel, UNSRI ,  PT. Pusri Palembang, PWNU Sumsel, PT. Bank Sumsel Babel, BSI, Perum BULOG, Petrosida Gresik dan Sanghyang Seri.
 
“Alhamdulilah muncul semangat – semangat baru dalam menekan angka kemiskinan ditengah Covid-19, kita memiliki tentara-tentara Santri santriwati hebat. Di Sumsel tersebar di 17 kab/kota dan memiliki lahan yang luas. Hal ini dapat kita manfaatkan untuk menjalankan program agrosolution dan menjadikannya sebagai lahan yang pertanian yang produktif”, tambah HD.
Sementara itu Harvick Hasnul Qolbi mengatakan bahwa kunjungan kerjanya di Sumatera Selatan untuk memastikan stok pupuk yang dimiliki agar memenuhi kebutuhan pupuk yang diperlukan petani sekaligus meninjau secara langsung dan memastikan stok beras yang dimiliki sumsel.
 
“Terkait dengan kebijakan impor beras, Kami juga melakukan peninjauan di sumsel untuk memastikan bahwa stok beras yang dimiliki dapat mencukupi kebutuhan pangan Indonesia”,tambahnya.
 
Turut hadir Dirut PT. Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, Dir. Keuangan dan Investasi PT. Pupuk Indonesia, Eko Taufik Wibowo, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, Ketua PWNU Sumsel, KH. Amiruddin Nahrawi, M.Pdi, Para Kepala OPD Prov. Sumsel. (Rel/Arman/Red)
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Pupuk Subsidi: Pemerintah Gandeng Produsen Pupuk Kurangi Ketergantungan Petani
Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah secara bertahap mulai mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi lewat berbagai program yang digerakkan produsen pupuk pelat merah. Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pemerintah ingin petani mandiri dengan pendampingan dari produsen pupuk. “Kita ingin petani mandiri. Sehingga ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi bisa berkurang,” ujarnya saat berkunjung ke Palembang, Kamis (8/4/2021). Dia memaparkan kebutuhan pupuk petani di Indonesia mencapai 24 juta ton. Sementara produksi yang dihasilkan tahun ini ditargetkan bisa mencapai 13 juta ton.
 
 
Sementara untuk pupuk bersubsidi mencapai 9 juta ton. Kebutuhan subsidi tersebut pelan-pelan bakal dikurangi. Harvick mengatakan, distribusi pupuk bersubsidi selama ini selalu menjadi polemik. Banyak permasalahan dalam prosesnya. Oleh karena itu, penggunaan pupuk nonsubsidi akan ditingkatkan. “Sebetulnya jika petani bisa mengatur penggunaan dan dosis yang sesuai, mereka tidak perlu lagi subsidi pupuk. Makanya, inilah yang ingin kita kejar. Subsidi pupuk juga saat ini sangat tergantung dengan anggaran pemerintah,” ujarnya. Dia menjelaskan, Kementerian Pertanian saat ini terus memonitor ketersediaan pupuk di seluruh wilayah di Indonesia. Terutama untuk memenuhi kebutuhan musim tanam kedua. Salah satu program yang digerakkan produsen pupuk adalah Agro Solution milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Petani nantinya akan dibekali kemampuan dalam mengatur ketepatan waktu pemberian pupuk, dosis yang diberikan, cara pemupukan yang baik dan benar serta memperhitungkan proyeksi harga pupuk dengan produksi yang bakal dihasilkan. Sehingga, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk non subsidi bisa tertutupi. Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan pihaknya terus mendorong penggunaan pupuk non subsidi melalui program Agro Solution. “Kami tawarkan pola pendampingan Agro Solution. Agar penggunaan pupuk non subsidi bisa efektif dan efisien,” ujarnya. Menurutnya, selisih harga antara pupuk subsidi dengan non subsidi sekitar Rp2000. Selisih tersebut sebenarnya bisa tertutupi saat petani bisa mengatur jumlah pupuk yang digunakan. Varian pupuk non subsidi juga saat ini terus dikembangkan. Disesuaikan dengan jenis tanaman. Seperti Pupuk NPK khusus singkong yang sudah digunakan oleh petani di kawasan Pati. “Selama ini, produksinya 20 ton. Setelah menggunakan NPK singkong, produksinya bisa mencapai 40 ton per ha. Selisih produksi yang cukup besar kan bisa menutupi biaya pembelian pupuk nonsubsidi,”
 
 
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Gandeng Ponpes di Sumsel, Pusri Dorong Minat Santri Jadi Petani
PALEMBANG, iNews.id - PT Pusri Palembang meluncurkan program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri di Palembang, Kamis (7/4/2021). Melalui program ini, santri didorong untuk bertani dan menjadi pebisnis pertanian. Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di era pandemi, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja.
 
"Hadirnya program ini diharapkan dapat menarik minat dan menjadi pilihan lain bagi para pencari kerja, terutama santri-santri yang merupakan generasi millennial penerus bangsa," ujarnya, Kamis (8/4/2021). Dijelaskan Tri, tujuan lain adanya program ini yaitu agar dapat memberikan manfaat lebih bagi para petani untuk dapat bertransformasi menjadi salah satu pelaku utama dalam industri pertanian.
 
"Program Agrosolution perlu melibatkan Ponpes karena memiliki kekuatan 2K yakni Kultural dan Keagamaan. Dan Pusri mengambil peran untuk lebih memperkuat fungsi Ponpes dengan penguatan K yang ketiga yaitu Keekenomian, sehingga menjadi 3K yakni Kultural, Keagamaan dan Keekonomian," katanya.
 
Program ini, kata Tri, akan dilakukan dalam tiga tahap, di antaranya pembekalan ilmu budidaya pertanian untuk para santri, yang programnya terdiri dari demplot agrosolution dan kelas pertanian ala santri. Lalu, pembekalan ilmu bisnis pertanian, di mana programnya terdiri dari kelas bisnis pertanian ala santri pertanian dan agro santripreneur. Serta, pendirian unit bisnis pertanian ponpes dalam bentuk toko-toko pertanian. "Kedepannya kolaborasi program ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung oleh PT Pupuk Indonesia selaku holding, institusi pemerintah terkait dan stakeholder terkait lainnya, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)," kata Tri.
 
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, untuk meningkatkan minat tani generasi milenial, pihaknya menjadikan pondok pesantren sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agrobisnis modern berbasis korporasi.
 
"Kementerian Pertanian menargetkan ke depannya petani Indonesia diisi oleh orang-orang milenial yang berahklak mulia, yang dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan," ujar Harvick.
 
Dengan adanya program tersebut, lanjut Harvick, para santri tidak hanya akan diajarkan menghafal dan membaca ayat-ayat suci Al-Quran saja, tetapi juga diajarkan bagaimana menjadi pengusaha di bidang pertanian dengan penggunaan teknologi pertanian paling mutakhir.
Baca Selengkapnya
news-1

25 November 2024

Food Estate Sumsel Dapat Dukungan Kementerian Pertanian
Bisnis.com, PALEMBANG – Kementerian Pertanian mendukung pengembangan food estate di Provinsi Sumatra Selatan untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
 
Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi mengatakan Sumsel merupakan provinsi yang bisa menjadi andalan untuk sektor pertanian nasional. “Sudah tugas Kementerian Pertanian mendukung food estate yang merupakan program strategis pembangunan pertanian nasional,” katanya di sela kunjungan kerja ke Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Kamis (8/4/2021).
 
Harvick mengatakan program food estate ternyata turut menjadi prioritas pemerintah daerah (pemda) di berbagai provinsi, termasuk Sumsel.
 
Nantinya, kata dia, Kementan dapat memberikan dukungan berupa program yang berkenaan langsung dengan bidikan daerah setempat, seperti Sumsel yang ingin mengembangkan pertanian pangan dan hortikultura.
 
“Yang mengajukan food estate ini sudah banyak sekali, mulai dari Papua sampai Sumsel. Dan potensinya memang menjanjikan semua,” ujarnya. Oleh karena itu, kata Harvick, konsep food estate harus dimulai dari hulu pertanian hingga hilir yang mencakup pemasaran pangan.
 
Menurut dia, di sektor hulu Kementan bersama pihak terkait, termasuk pula produsen pupuk, harus menjamin pasokan bagi petani. Kementan saat ini terus memonitor ketersediaan pupuk di seluruh wilayah di Indonesia. Terutama untuk memenuhi kebutuhan musim tanam kedua.
 
“Kami melihat ketersediaan pupuk di seluruh perusahaan BUMN produsen pupuk di seluruh daerah. Mungkin tinggal Aceh yang belum. Sejauh ini ketersediaan cukup. Petani tidak perlu khawatir,” katanya.
 
Menurutnya, produksi pupuk tahun ini terus digenjot hingga 13 juta ton. Untuk mendukung target panen raya Agustus mendatang. Dia menjelaskan produksi pangan juga terus ditingkatkan. Salah satunya dengan memanfaatkan komunitas seperti pondok pesantren dan komunitas lainnya.
 
“Ini juga untuk mendorong regenerasi petani. Agar millenial bisa terdorong untuk menjadi petani,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya menargetkan produksi pupuk urea dan NPK sebanyak 1,9 juta ton. Dari awalnya yang hanya 1,4 juta ton.
 
“Peningkatan produksi tersebut lantaran bertambahnya wilayah kerja kami, saat ini kami juga menyuplai Bali dan NTT,” ujarnya. Selain di Sumbagsel dan Bangka Belitung, Pusri juga mendistribusikan pupuk hingga sebagian wilayah Jawa Timur seperti Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Probolinggo.
Baca Selengkapnya
Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ