Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

24 November 2024

SPPSP Gelar Musyawarah Nasional V
PALEMBANG -Musyawarah Nasional ke V Serikat Pekerja PT Pusri Palembang (SPPSP) resmi dibuka oleh Direktur Utama Pusri Ir. Musthofa sekitar pukul 09.00 WIB (16/1). Bertempat di Graha Pupuk Sriwidjaja, Komplek PT Pusri, kegiatan diikuti oleh sekitar 160 orang yang terdiri dari peserta utusan cabang, utusan direktorat, peninjau, dan tamu undangan. Acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Palembang Bpk. Gunawan, Direktur Produksi Pusri M. Djohan Safri, Direktur Komersil Bambang Lesmoko, Direktur SDM & Umum M. Romli HM, Sekretaris Perusahaan, Kepala SPI, GM Operasi, GM Tekbang, dan para manager terkait.

Dalam acara tersebut, Dirut menyampaikan rasa syukur atas hubungan baik yang terjalin antara Serikat Pekerja dengan Manajemen, sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan musyawarah kekeluargaan. “Saat ini perusahaan sedang menjalankan program untuk menjaga kelangsungan usaha jangka Panjang, yaitu dengan memulai pembangunan proyek Pusri II-B . Proyek ini tidak akan berjalan tanpa ada dukungan dari seluruh karyawan, dan SPPSP khususnya. Maka kami himbau agar kita bekerja lebih giat dan lebih keras lagi, serta meningkatkan kualitas dan disiplin diri”, ujar Musthofa.

Dalam kesempatan tesebut Dirut juga menekankan kepada karyawan untuk menerapkan prinsip kerja 3 K, yaitu Kebersihan hati, Keterbukaan Informasi, dan Kebersamaan dalam visi. “Mari bekerja dengan hati yang bersih, jauhkan dari prasangka dan su’udzon kepada sesama rekan kerja. Kembangkan keterbukaan informasi dan jalin komunikasi yang baik. Selain itu juga tingkatkan kebersamaan dalam visi agar perusahaan unggul di tingkat regional. Untuk menjadi unggul, kita harus memiliki produk, SDM, dan teknologi yang unggul. Untuk itu marilah kita bersama-sama, antara Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan Manajemen mewujudkan visi perusahaan,” serunya. Menutup sambutannya, Musthofa berharap agar terjalin kerjasama yang baik dan kedepannya pasti lebih baik dari kemarin.

Kadisnaker kota Palembang, Gunawan mengharapkan agar dalam kepengurusan SP perisode berikutnya terpilih jajaran pengurus dengan figure kepemimpinan yang baik dan memiliki etos kerja serta semangat tinggi demi terwujudnya tujuan perusahaan dan meningkatnya kesejateraan karyawan. “Semoga dengan dilanjutkannya kepengurusan serikat pekerja ini akan tercipta hubungan industrial yang harmonis dan mampu menampung dan menyalurkan aspirasi karyawan”, ujarnya menutup sambutan.

Rangkaian kegiatan Munas dimulai dengan pembukaan oleh Direktur Utama, kemudian dilanjutkan dengan Rapat Pleno membahas tata tertib Munas dan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat yang disampikan oleh Ketua Umum SPPSP. Agenda Munas dilanjutkan dengan Rapat Komisi A yang membahas pertanggungjawaban pengurus pusat; Komisi B membahas tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPPSP; Komisi C membahas program kerja; dan Komisi D membahas peraturan Pemilihan Langsung.

Di hari kedua Munas diisi dengan Lanjutan Rapat Pleno membahas tentang hasil sidang Komisi-Komisi, pengesahan pertanggungjawaban pengurus lama, pembacaan Keputusan Hasil Pilsung tanggal 21 November 2012, dan terakhir ditutup dengan pelantikan Pengurus Terpilih 2013-2016, yaitu Sahrul Effendi dan Syakbarudin Noer sebagai Ketua dan Wakil Ketua Umum Serikat Pekerja PT Pusri Palembang. (hum/n09)

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

PT Pusri Salurkan Bantuan GP3K Ketujuh Rp.1,95 Miliar
TRIBUNLAMPUNG.co.id - PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Lampung kembali menyalurkan bantuan program GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi) tahap ketujuh dengan total pinjaman sebesar Rp 1.95 miliar. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada 58 kelompok tani di Kabupaten Lampung Tengah, PRingsewu dan Lampung Timur melalui tiga kios yang bekerjasama dengan PT Pusri.

Area Manajer PT Pusri Lampung Hairul Lizano mengutarakan, dari 58 kelompok tani yang menerima bantuan, selanjutnya akan disalurkan ke 1.818 petani di tiga kabupaten dengan total luas lahan 1.651 hektare.

"Bantuan GP3K ini semoga berjalan lancar dan dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi para petani untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Contohnya, satu kali panen padi bisa sampai 6 ton, dengan adanya bantuan pupuk dari Pusri bisa meningkat 1 ton sampai 1,5 ton," ujarnya kepada para wartawan di Kantor PT Pusri Lampung," Senin (14/1/2013)

Haerul mengungkapkan, sejak program GP3K digulirkan pertengahan tahun 2011, total bantuan yang telah tersalurkan tahap pertama - ketujuh mencapai Rp 7,99 miliar. Rinciannya, tahap pertama Rp 563.500.000, kedua Rp 1.170.937.500, ketiga Rp 702.812.500, keempat Rp 1.056.250.000, kelima Rp 125.735.500, keenam Rp 2.427.600.000, dan ketujuh 1.950.000.000. (Martin)

Editor : soni
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Pusri Anggarkan Belanja Modal Rp 4,42 Triliun
PALEMBANG (IFT) – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menganggarkan belanja modal 2013 senilai Rp 4,42 triliun. Selain untuk investasi rutin, mulai tahun ini Pusri juga mengalokasikan belanja modal untuk investasi pengembangan usaha. Musthofa, Direktur Utama Pusri Palembang, mengatakan Pusri memasukkan investasi pengembangan karena tahun ini mulai membangun pabrik baru, yakni Pusri II B. “Kami juga akan membeli kapal baru guna kehandalan sistem,” kata dia, Senin. Kapal baru buatan dalam negeri ini akan mampu mengangkut 8.500-10.000 ton urea. Sementara itu kapal-kapal lama hanya mampu mengangkut maksimal 7.000 ton urea.

Musthofa mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyetujui besaran belanja untuk investasi pengembangan sebesar Rp 2,5 triliun, sementara investasi rutin hanya Rp 1,92 miliar. Selain itu lanjut dia, perseroan juga tengah mengembangkan pabrik baru Pusri IIB dan pembelian kapal urea, dana pengembangan juga digunakan untuk pembangunan Pabrik NPK. Musthofa menambahkan angka Rp 2,5 triliun merupakan bagian dari nilai total investasi pengembangan senilai Rp 8.1 triliun karena proyek itu lazimnya berlangsung 33 bulan.

Pembangunan pabrik Pusri II B mulai efektif pada 7 Februari mendatang. “Pabrik baru dapat beroperasi pada Desember 2015, hari efektifnya bulan depan akan tetapi segala persiapan dan uji kelayakan sudah berlangsung lama,” ungkap dia. Menurut Musthofa, dana itu dititik beratkan pada pembelian peralatan pabrik, pembelian dan pemelihraan barang-barang dibidang informasi dan teknologi serta untuk biaya pemeliharaan pabrik dan kapal.

Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang menambahkan pembangunan pabrik Pusri IIB dinilai sangat disebab strategis untuk menambah total produksi tahunan. PT Pusri saat ini, imbuhnya, tidak hanya memproduksi pupuk bersubsidi untuk keperluan dalam negeri namun juga telah memasuki pasar mancanegara. Karena pangsa pasar kita masih terbuka lebar. Kami tidak hanya menjual untuk kebutuhan dalam negeri akan tetapi kita jual ke mancanegara,” kata dia. Zain mengatakan Pusri II B mampu melipatgandakan hasil produksi perseroan. Setiap tahun diproyeksikan pabrikkan mampu menghasilkan 660.000 ton pupuk amoniak dan 910.000 ton pupuk urea.

Sementara itu, pabrik lama yang hingga kini masih beroperasi, Pusri hanya mampu menghasilkan 330 ribu ton pupuk amoniak. Selain Pusri, anak usaha PT Pupuk Indonesia Holding Company lainnya PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kujang juga akan membangun pabrik baru tahun depan. Arifin Tasrif, Direktur Utama Pupuk Indonesia, mengatakan seiring dengan pembangunan pabrik baru, Pupuk Indonesia menargetkan kenaikan produksi urea menjadi 8,5 juta-9 juta ton pada 2015.

Saat ini kapasitas produksi pupuk urea dari lima anak perusahaan Pupuk Indonesia mencapai 7 juta ton per tahun. “Proyek pembangunan pabrik Petrokimia Gresik II setidaknya harus jalan tahun depan agar pada 2015 terjadi penambahan produksi pupuk secara nasional untuk memperkuat ketahanan pangan,” kata dia. (*)

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

PT Pusri Anggarkan Belanja Modal Rp 2,5 Triliun`
[PALEMBANG] PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menganggarkan belanja modal senilai Rp 2,5 triliun untuk investasi pengembangan usaha pada 2013 dalam papat umum pemegang saham (RUPS).

Dalam RUPS itu, investasi pengembangan usaha sebagai langkah strategis perseroan di tahun 2013 ini.

Menurut Dirut PT Pusri Palembang Musthofa, tahun sebelumnya, perseroan hanya memasukan investasi rutin sebagai Belanja modal perseroan milik pemerintah.

“Kami masukkan Investasi pengembangan karena tahun ini mulai bangun pabrik baru (Pusri IIB) dan kami juga akan membeli kapal baru guna kehandalan sistem,” katanya Senin.

Musthofa menjelaskan RUPS menyetujui besaran belanja untuk investasi pengembangan sebesar Rp 2,5 triliun, sementara investasi rutin hanya Rp 1,92 miliar.

Selain itu lanjutnya perseroan juga tengah mengembangkan Pabrik baru Pusri IIB dan Pembelian kapal urea, dana pengembangan juga digunakan untuk pembangunan Pabrik NPK.

Dia menambahkan angka tersebut dari nilai total investasi pengembangan senilai Rp 8.1 triliun karena proyek itu lazimnya berlangsung 33 bulan.
Musthofa menguraikan untuk pembangunan pabrik Pusri II B mulai efektif pada 7 Februari mendatang.

“Pabrik baru dapat beroperasi pada Desember 2015, effektive datenya bulan depan akan tetapi segala persiapan dan uji kelayakan sudah berlangsung lama.” Ulasnya.

Musthofa menjelaskan dana itu dititik beratkan pada pembelian peralatan pabrik, pembelian dan pemelihraan barang-barang dibidang Informasi dan teknologi serta untuk biaya pemeliharaan pabrik dan kapal.

Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang menambahkan pembangunan pabrik Pusri IIB dinilai sangat strategis untuk menambah total produksi tahunan.

PT Pusri saat ini, imbuhnbya tidak hanya memproduksi pupuk bersubsidi untuk keperluan dalam negeri namun juga telah memasuki pasar mancanegra.

“Karena pangsa pasar kita masih terbuka lebar. Kami tidak hanya menjual untuk kebutuhan dalam negeri akan tetapi kita jual ke mancanegara,”

Pusri II B jelas dia mampu melipatgandakan hasil produksi perseroan. Setiap tahun diproyeksikan pabrikkan mampu menghasilkan 660.000 ton pupuk amoniak dan 910.000 ton pupuk urea.

Sementara itu, urainya pada pabrik lama yang hingga kini masih beroperasi, Pusri hanya mampu menghasilkan 330 000 ton pupuk Amoniak.

Menurut Zain Ismed, kapal baru buatan dalam negeri ini akan mampu mengangkut 8500-10000 ton Urea. Sementara itu kapal-kapal lama hanya mampu mengangkut maksimal 7000 ton urea.(133)
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

PASOK PUPUK: Pusri Terapkan Double Stock untuk Musim Tanam 2013
PALEMBANG—PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) menyiapkan persediaan pupuk secara double stock (persediaan ganda) sebesar 202.958 ton untuk mengamankan pasokan pupuk bagi musim tanam hingga Februari 2013.

Distribusi persedian pupuk itu ditempatkan di tingkat pabrik sebesar 52.900 ton dan persediaan di tingkat kabupaten/kota di wilayah penjualan Pusri sebesar 150.058 ton.

Sulfa Ganie, Manager Hubungan Masyarakat PT Pusri, mengatakan melakukan tindakan preventif untuk mengamankan kegiatan musim pada awal tahun ini agar tidak tergangggu oleh persediaan pupuk yang dibutuhkan petani.

"Mudah-mudahan aman karena persediaan sudah double stock. Mungkin kendala banjir dan musim hujan menganggu proses distribusinya. Namun cadangan kami sudah sampai di tingkat kabupaten," katanya hari ini, Selasa (1/1/2013).

Terkait dengan langkah Pusri ini, Mentan Suswono melakukan pencanangan gerakan pengolahan tanah dan tanaman padi serempak pada musim tanam (MT) 2012/2013 untuk memanfaatkan musim tanam Oktober-Maret.

Kegiatan ini diharapkan bisa memacu produktivitas produksi bahan pangan nasional yang dinilai melambat karena kondisi iklim yang makin sulit diprediksi.

Mentan mengatakan institusinya akan menerapkan strategi tanam serempak di setiap daerah kelompok tani, sehingga produksi tanam padi bisa cepat.

Selain itu, lanjut Sulfa, produksi Urea Pusri Palembang pada 2012 mencapai 96% dari target 2.050.000 ton, produksi Ammonia tercapai 95%.

Dari realisasi produksi itu, ungkapnya, realisasi penjualan Urea subsidi sebanyak 1.324.112 ton atau 79% dari ketentuan berdasarkan penugasan dari Menteri Pertanian.

"Dalam SK Mentan itu penjualan kami untuk sektor kebun 432.602 ton, industri 106.922 ton, dan ekspor 31.304 ton," ujarnya.

Sebelumnya, Pusri menargetkan ekspor pupuk sebanyak 700.000 ton dari peningkatan produksi yang akan dihasilkan oleh pabrik Pusri IIB pada 2015 mendatang. (sut)

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Peresmian Titik Referensi Pusri II-B
Memasuki usia ke 53, PT Pusri Palembang terus berusaha untuk melakukan revitalisasi pabrik Pupuk untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan kesinambungan usaha. Salah satunya dengan melakukan pembangunan pabrik Pusri II B dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

Diungkapkan Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Musthofa pabrik Pusri II-B menggunakan teknologi KBR purifier teknologi untuk pabrik ammonia dan teknologi aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencer untuk pabrik urea. Ada pun kapasitas pabrik ammonia mencapai 2.000 ton/hari dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton/hari atau 907.500 ton/tahun.

Dalam rangka mengoptimalkan pemakaian gas untuk bahan baku pabrik maka untuk bahan bakar pembangkit steam dan listrik diganti dengan batubara. “Dengan digantinya Pabrik Pusri II, yang saat ini memiliki kapasitas 450.000 ton per tahun, dengan Pabrik Pusri II-B akan menambah kapsitas produksi sebesar 457.400 ton per tahun sehingga total produksi urea menjadi 2,61 juta ton per tahun,” Ujar Musthofa.

Masa pembangunan pabrik Pusri II-B selama 34 bulan dan mulai berproduksi pada desember 2015, setelah melalui rangkaian prakualifikasi sejak 31 Januari 2012, dan pengumuman pemenang lelang pada 12 November 2012.

Pabrik Pusri II-B berlokasi di Palembang Sumatera Selatan ini dibiayai tujuh Bank local dan asing yaitu BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Jawa Barat, Bank Sumsel Babel, dan Bank UOB Indonesia dengan menggunakan skema “Club Deal”.

Sementara itu Peringatan HUT PT Pusri ke 53 tahun yang jatuh pada tanggal 24 Desember lalu diperingati dengan upacara serta ziarah dan diisi dengan berbagai kegiatan pecan olahraga dan seni (porseni) yang telah dibuka pada tanggal 11 desember 2012 lalu. Berbgai kegiatan olahraga dipertandingkan secara intern seperti sepak bola, tennis lapangan, bulu tangkis, tennis meja, basket, catur, bridge, scrabble, futsal dan kegiatan golf intern. Selain itu Pusri juga menggelar pertandingan eksteren seperti bulutangkis open, turnamen voli antar klub dan lomba memancing.

Selain kegiatan olahraga, juga dilakukan bebrapa lomba kesenian dan kerohanian seperti karoeke dan rabana yang telah diikuti oleh karyawan dan warga lingkungan, pergelaran wayang kulit. Lomba kerohanian yang digelar antara lain lomba azan, MTQ dan hapalan surat yasin. Pusri bersama persatuan istri karyawan pusri palembang (PIKPP) juga melakukan kunjungan ke panti asuhan dan posyandu untuk menyalurkan santunan kepada anak-anak yang kurang beruntung. Total bantuan yang disumbangkan sebesar Rp50 Juta.

Upacara Hut Pusri ini sekaligus menutup rangkaian kegiatan PORSENI tahun 2012 dan mengukuhkan Divisi Pemeliharaan sebagai juara umum 2012. Divisi Pemeliharaan berhasil meraih 3 emas, 2 perak dan 1 perunggu sehingga berhak atas piala bergilir. Dalam rangka peringatan HUT ke 53 ini juga dilakukan pemberian penghargaan bakti kerja dan purna bakti kepada karyawan pusri yang telah memasuki masa kerja sewindu, dwiwindu, triwindu dan catur \windu dengan total penerimaan penghargaan kepada distributor dan kelompok tani terbaik yang telah menjadi mitra terbaik selama 2012. (adv/iya)
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

KINERJA PUSRI: Ekspor Pupuk ditarget 700.000 Ton
PALEMBANG – PT Pupuk Sriwijadja Palembang menargetkan ekspor pupuk sebanyak 700.000 ton dari peningkatan produksi yang akan dihasilkan oleh pabrik Pusri IIB pada 2015 mendatang.

Direktur Utama PT Pusri Palembang Musthofa mengatakan perusahaan melakukan ekspor untuk menambah pendapatan setelah kebutuhan pupuk dalam negeri terpenuhi.

“Oppurtunity pasar di Asia dan Australia masih cukup besar, agar bisa bersaing dengan negara lain kita harus menekan biaya produksi sehingga efisien. Pabrik Pusri IIB akan menjawab efisiensi itu,” katanya seusai peresmian titik referensi koordinasi proyek pembangunan Pusri IIB di Komplek Pusri Palembang, Senin (24/12).

Pada kinerja ekspor perusahaan tahun ini, Pusri hanya mengekspor kelebihan produksi sebanyak 40.000 ton atau melenceng dari target sebesar 60.000 ton. Sementara pada tahun lalu, ekspor Pusri tercatat sebanyak 110.000 ton.

“Tahun ini ekspor hanya terealisasi 40.000 ton dari target yang kami tenderkan 60.000 ton karena kami mengantisipasi kebutuhan dalam negeri dahulu, setelah itu baru bisa mengekspor,” katanya.

Musthofa mengatakan perseroan masih akan fokus pada pasar tradisional untuk ekspor, yaitu Thailand dan Filipina. Sebelumnya, Pusri juga mengekspor pupuk untuk Vietnam tetapi saat ini negara itu sudah kelebihan produksi sehingga tidak menjadi pasar potensial lagi buat perusahaan. Adapun harga ekspor pupuk berkisar US$400 per ton – US$410 per ton.

Dia mengatakan perkiraan kelebihan produksi yang akan disalurkan untuk pasar dalam negeri non subsidi, seperti perkebunan dan industri, serta pasar ekspor sebanyak 1,4 juta ton dari target peningkatan produksi sebesar 2,8 juta ton setelah adanya Pusri IIB.

Pembangunan pabrik Pusri IIB sendiri rencananya akan dimulai pada 7 Februari 2013 mendatang dan memakan waktu sekitar 34 bulan. Perusahaan menargetkan pabrik tersebut dapat berproduksi pada Desember 2015. Pembangunannya sendiri melibatkan konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation.

Dia menambahkan nantinya pabrik Pusri IIB dapat menekan efisiensi pemakaian gas untuk produksi dari 21,47 MMBTU per ton menjadi 14,8 MMBTU per ton. Adapun kapasitas yang dimiliki pabrik sebanyak 660.000 ton ammonia per tahun dan 907.500 ton urea per tahun.

Sebanyak 7 bank telah menandatangani kontrak untuk memberikan pinjaman dengan plafon sebesar Rp7,4 triliun untuk proyek pembangunan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Musthofa mengemukakan belanja modal yang disiapkan perseroan untuk tahun depan sebanyak Rp2,5 triliun yang akan digunakan untuk penambahan infrastruktur perusahaan.

Dia mengatakan belanja modal itu akan dialoksaikan untuk pembelian dua unit kapal angkutan pupuk. Saat ini Pusri memiliki delapan unit kapal pengangkut produksi, tujuh unit di antaranya digunakan untuk mengangkut pupuk urea dan sisanya untuk angkutan amoniak.

Sebelumnya, perseroan sudah melakukan penandatanganan kontrak proyek kapal Self Propelled Urea Barge (SPUB) dengan PT Anggrek Hitam yang memiliki kapasitas 8.500 ton. Anggaran untuk pengadaan kapal itu senilai Rp487 miliar.

Selain itu, anggaran juga digunakan untuk pembiayaan pengadaan pembangkit batu bara sebagai pengganti power plant gas.

“Kami juga akan membangun pabrik pupuk NPK dan pembangunan pergudangan untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi,” katanya. (19/Bsi)
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Pusri bangun pabrik senilai Rp7,4 triliun
Jakarta (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation sepakat menandatangani kontrak pembangunan proyek pabrik Pusri II-B dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

"Pembangunan pabrik Pusri II-B untuk mengganti Pabrik Pusri II yang sudah tidak efisien. Pembangunan ini bagian dari revitalisasi pabrik pupuk untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan kesinambungan usaha," kata Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Musthofa, dalam siaran persnya.

Penandatanganan kontrak dilakukan antara Dirut Pupuk Sriwidjaja Palembang, Musthofa, Dirut Rekayasa Industri M. Ali Suharsono, dan Representative Director & Division Director International Sales Toyo Engineering Corp, Hideki Shiinoki, yang disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Arifin Tasrif.

Menurut Musthofa, pabrik Pusri II-B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Ada pun kapasitas pabrik amonia mencapai 2.000 ton/hari atau 660.000 ton per tahun) dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Dalam rangka mengoptimalkan pemakaian gas untuk bahan baku pabrik maka untuk bahan bakar pembangkit steam dan listrik diganti dengan batubara.

"Dengan digantinya Pabrik Pusri II, yang saat ini memiliki kapasitas 450.000 ton per tahun, dengan Pabrik Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun." ujar Musthofa.

Masa pembangunan pabrik Pusri II-B selama 34 bulan dan mulai berproduksi pada Desember 2015, setelah melalui rangkaian prakualifikasi sejak 31 Januari 2012, dan pengumuman pemenang lelang pada 12 November 2012.

Pabrik Pusri II-B yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan ini dibiayai tujuh bank lokal dan asing yaitu BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Jawa Barat, Bank Sumsel Babel, dan Bank UOB Indonesia dengan menggunakan skema "club deal".

"Skema pembiayaan seperti ini mungkin merupakan yang pertama di lingkungan BUMN," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan.


Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Konsorsium Rekind-Toyo Menang Tender Proyek Pabrik Urea II B Pusri
PALEMBANG (IFT) - Konsorsium PT Rekayasa Industri (Rekind) dan Toyo Engineering
Corporation, Jepang meraih kontrak kerja pembangunan pabrik pupuk urea II B milik PT
Pupuk Sriwidjaja (Pusri ) Palembang senilai US$ 600 juta atau sekitar Rp 5,4
triliun.

Konsorsium Rekind-Toyo memenangi tender yang diumumkan pekan ini untuk membangun
pabrik II B berkapasitas 2.750 ton per hari, setelah mengalahkan konsorsium lainnya,
yakni PT Tripatra-Samsung Engineering, dan konsorsium PT Adhi Karya Tbk (ADHI)-
Huhan.

Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang, mengatakan konsorsium
Rekind-Toyo sudah dipastikan akan membangun pabrik II B yang rencananya dimulai awal
2013.
“Jumat (14/12) mereka sudah melaksanakan penandatangan kontrak kerja yang
diperkirakan hingga 2015. Awal tahun depan sudah dimulai pemancangan (ground
breaking),” kata dia, Kamis.

Menurut Zain, dengan ditandatangani kontrak kerja dengan Rekind-Toyo, pembangunan
pabrik II B diharapkan dapat berjalan lancar dan selesai sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Pengajuan tender dari ketiga konsorsium tersebut telah dilaksanakan sekitar awal
tahun lalu. Semua perusahaan konsorsium sudah mengikuti tahapan proses tender,
hingga akhirnya diumumkan pemenangnya sesuai jadwal Desember 2012.

“Pembangunan pabrik II B nantinya juga akan melibatkan tenaga kerja sebanyak 2.000
orang selama dua tahun berjalan. Sementara tenaga kerja perancangan pabrik sekitar
300 orang,” ungkap dia.

Zain menambahkan dalam kontrak senilai Rp 5,4 triliun tersebut, Pusri Palembang
menyiapkan modal internal sekitar Rp 3 triliun. Selain itu, Pusri juga telah meraih
pinjaman dana senilai Rp 7,4 triliun dari tujuh perbankan dengan pola club deal
untuk merelisasikan pembangunan pabrik II B.

Tujuh perbankan yang memberikan pinjaman kredit tersebut, antara lain PT Bank
Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 2,6 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Rp 1,7 triliun, PT Bank BNI Tbk (BBNI) Rp 1,3 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp
1 triliun, Bank Jabar-Banten (BJB) Rp 400 miliar, Bank Sumsel Babel Rp 200 miliar
dan UOB Indonesia Rp 200 miliar.

Musthofa, Direktur Utama PT Pusri Palembang, mengungkapkan pinjaman dari perbankan
sudah disepakati setelah Pusri melaksanakan penandatangan akta perjanjian.

Fasilitas kredit investasi jangka panjang tersebut digunakan bukan saja untuk
membangun pabrik Pusri II B, namun juga untuk membiayai steam turbine generator dan
boiler batu bara guna mendukung utilitas (steam dan listrik) dari pabrik Pusri II B.

Selain itu pinjaman dari perbankan akan digunakan untuk pembelian kapal self
propelled urea barge secara bertahap untuk menggantikan kapal Pusri yang telah ada.

Menurut Musthofa, pabrik Pusri II B yang akan dibangun diharapkan mampu meningkatkan
efisiensi gas serta mampu menekan pembiayaan produksi pupuk. Selain itu untuk
peningkatan efisiensi daya saing keseimbangan usaha dan sesuai dengan instruksi
presiden (Inpres) No. 2 tahun 2012 tentang revitalisasi pabrik pupuk.

Pusri, kata dia, memiliki empat pabrik pupuk, rata-rata dibangun pada tahun 70-an,
hanya I B yang dibangun pada 1992, pabrik pupuk urea tersebut, yakni Pusri II, III,
IV, dan IB.

Dari empat pabrik tersebut, memiliki total kapasitas terpasang kurang lebih sekitar
2,2 juta ton per tahun. Pabrik pupuk Pusri II B ini akan menambah pasokan pupuk
nasional hingga tahun 2017 sebesar 2,8 juta ton per tahun dari jumlah total sebesar
7 juta ton per tahun.

Selain Pusri, anak usaha PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) lainnya, PT
Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kujang juga akan membangun pabrik baru tahun depan.

Arifin Tasrif, Direktur Utama Pupuk Indonesia, mengatakan seiring dengan pembangunan
pabrik baru, Pupuk Indonesia menargetkan kenaikan produksi urea menjadi 8,5 juta-9
juta ton pada 2015. Saat ini kapasitas produksi pupuk urea dari lima anak perusahaan
Pupuk Indonesia mencapai 7 juta ton per tahun.

"Proyek pembangunan pabrik Petrokimia Gresik II setidaknya harus jalan tahun depan
agar pada 2015 terjadi penambahan produksi pupuk secara nasional untuk memperkuat
ketahanan pangan," tandas dia.(*)

Irwan Wahyudi

Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

November, Produksi PT Pusri Palembang 1,8 Juta Ton
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menjelang tutup tahun 2012, produksi pupuk PT Pupuk
Sriwidjaja (Pusri) Palembang terus berpacu dengan waktu. Berdasarkan RKAP (rencana
kerja anggaran perusahaan) 2012 target produksi pupuk urea dipatok sekitar 2.050.000
ton.

"Sampai akhir November lalu produksi PT Pusri sudah mencapai 1,8 juta ton. Satu
bulan yang tersisa kami masih terus berusaha untuk mencapai target yang ditetapkan
dalam RKAP," kata Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang, M Zain Ismed, di
Palembang, Ahad (9/12).

Menurut Zain Ismed untuk pencapaian kinerja sampai Oktober 2012, produksi urea sudah
terealisasi 1.649.899 ton atau 80,48 persen dari target RKAP. Untuk data resmi
kinerja sampai November pekan ini akan keluar, perkiraannya produksi sampai November
sekitar 1,8 juta ton. Semoga untuk produksi Desember 2012 tidak ada hambatan
sehingga target bisa tercapai.

"Untuk kinerja produksi pupuk urea sampai Oktober 2012 tersebut, menurut Zain Ismed,
di bawah rencana yaitu 91,05 persen dari dari target. "Ini terjadi karena adanya
//shut down// dan perbaikan tahunan pada pabrik Pusri I B selama 17 hari. Demikian
juga dengan produksi amonia," tuturnya.

Selain produksi pupuk urea, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia ini juga memproduksi
amonia, sampai Oktober 2012 produksinya mencapai 1052.527 ton atau sekitar 78,25
persen dari target RKAP 2012 yang berjumlah 1.345.000 ton.

PT Pusri selain memproduksi pupuk urea juga melakukan penjualan pupuk urea pangan
bersubsidi atau sebagai bagian dari PSO (public service obligation) dan penjualan
komersial.

Untuk penjualan pupuk bersubsidi menurut Ismed sampai Oktober sudah terealisasi
972.089 ton atau 60,49 persen dari target RKAP 2012 sebanyak 1.607.000 ton. “Untuk
penjualan komersil bagi perkebunan, industri dan ekspor sampai Oktober 2012 sudah
terealisasi 492,616 ton dari target RKAP sebanyak 503.000 ton,” kata Sekretaris
perusahaan PT Pusri Palembang.

Sementara itu produksi pupuk PT Pusri 2011 dibandingkan produksi 2010 terjadi
penurunan. Pada 2010 produksi urea di atas 2 juta ton atau sebanyak 2.031.700 ton,
kemudian pada 2011 turun menjadi 1.968.410 dibawah target RKAP 2011 sebanyak
1.050.000 ton atau hanya 96,02 persen.

Produksi Urea PT Pusri Palembang:

Tahun 2012 -- Produksi: 1.649.899 ton (sampai Oktober); RKAP: 2.050.000 ton
Tahun 2011 -- Produksi: 1.968.410 ton RKAP: 2.050.000 ton
Tahun 2010 -- Produksi: 2.031.700 ton
Tahun 2009 -- Produksi: 2.026.710 ton

Red: Djibril Muhammad
Rep: Maspril Aries
Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

Pusri Beli Kapal Khusus
Dangakalnya alur Sungai Musi menjadi kedala dalam optimalisasi distribusi produksi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Karena itu, manajemen merencanakan pembelian lima kapal khusus, dengan kapasitas 8.500 ton, namun bisa melewati alur dangkal dengan kedalaman 4 meter.Hal itu dikemukakan Direktur utama PT Pusri Palembang, Ir Musthofa disela acara jalan santai dalam rangka HUT ke-53 PT Pusri Palembang Sabtu (1/12). “Kita punya rencana beli lima kapal. Tahun ini kita beli satu, tahun depan akan ada dua lagi,”katanya.

Persoalan pendangkalan Sungai Musi ini menurut Musthofa menjadi persoalan bgi PT Pusri Palembang. Karena sangat menghambat dalam mengeluarkan hasil produksi. Dikatakan, dengan kapal yang lama, muatannya tidak bisa diisi penuh, sementara biaya yang dikeluarkan sama mahalnya.

Setidaknya akibat hambatan pengangkutan tersebut, Pusri Palembang kehilangan cargo 280 ribu ton per tahun. “Makanya salah satu upaya mengatasi masalah itu adalah harus membeli kapal yang harus bisa melewati kedalaman air tersebut,” jelasnya.

Bicara pencapaian produksi PT Pusri Palembang, hingga akhir 2012 kata Musthofa sebanyak 1.970 juta ton urea, atau 98 persen dari target 2.050 juta ton.”Tahun ini ada sedikit gangguan pasokan gas, disamping kehandalan pabrik yang menggangu kelancaran produksi. Sedangkan target 2013 masih seperti 2012,”kata Musthofa.

Menyongsong HUT ke-53 PT Pusri Palembang, Musthofa menyebutkan bahwa tema yang diangkat adalah “Dengan program revitalisasi dan peduli terhadap lingkungan kita teruskan pengembangan PT Pusri”.

“Kita melakukan revitalisasi dengan pembangunan Pusri IIB untuk menurunkan konsumsi energi tanpa meningkatkan produksi. Kita lakukan pembangunan Power Plan dengan batubara, untuk mengurangi konsumsi gas. Kita benahi infrastuktur dengan membangun kapal, peremajaan kapal dan membangun gudang di existing kita benahi. Kita tingkatkan efinsiensi. Kita tingkatkan kompetensi SDM untuk menghadapi program-program perusahan kedepan,” ujar Musthofa.

Musthofa berharap kedepan Pusri Palembang bias melampaui tantangan strategi, dengan kondisi pabrik yang sudah tua.


Baca Selengkapnya
news-1

24 November 2024

JADI AJANG WISATA OLAH RAGA TAHUNAN
PALEMBANG,SRIPO-PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mendukung Musi Triboatton menjadi ajang wisata olah raga tahunan dan meneruskan pembinaan atlet agar terus berprestasi.Untuk olah raga air ini, atlet Sumsel memiliki potensi besar. Seketaris perusahaan (Sekper) PT.Pusri Zain Ismed, senin (3/12) mengatakan, pusri berkomitmen untuk berperan aktif dalam mengembangkan olah raga air. Ajang tersebut bukan hanya menjadi salah satu olah raga yang menantang, tetapi sangat menarik untuk di kembangkan menjadi wisata andalan daerah.

Atlet-atlet olah raga air Sumsel memiliki potensi luar biasa, terbukti mampu menjadi juara umum pada ajang Musi Triboatton Internasional yang menempuh jarak sepanjang 500 kilometer, ” katanya. Dikatakan, keberhasilan tim pusri menjadi juara umum pada ajang yang berlangsung 26 November sampai 1 Desember sangat membanggakan.

Tim Pusri berhasil mengalahkan atlet-atlet dari Jakarta, Jawa barat dan juga tim utusan sejumlah negara, seperti Kamboja, Thailand, Singapura,dan Malaysia sehingga meraih juara umum sekaligus sebagai bukti kemampuan atlet-atlet Sumsel binaan PT Pusri luar biasa dan akan di lakukan pembinaan lebih baik lagi dan berkesinambungan.

Ismed menambahkan, Sumsel memiliki kekayaan yang luar biasa termasuk di kenal dengan batang hari sembilannya, dan terdapat sembilan anak sungai yang bermuara ke sungai musi. Batang hari sembilan dengan keindahan alam dan lintasan yang menantang sangat menarik wisatawan untuk berkunjung dan melakukan olah raga air. Sementara Musi Triboatton Internasional di ikuti 10 tim bukan hanya dari Indonesia, tetapi sejumlah delegasi Asia Tenggara, seperti Singapura dan Thailand juga ambil bagian dari ajang tersebut.

Selain itu, tim gabungan dari sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Jerman juga mengikuti ajang di awali dari kabupaten Lintang Empat Lawang dan berakhir di Sungai Musi Palembang dengan lintasan mencapai 500 kilometer.

Beli Kapal
Sementara untuk mengatasi hambatan dangkalnya Sungai Musi dalam distribusi pupuk, PT Pusri Palembang membeli lima kapal baru. Untuk tahap awal baru di beli satu tahun ini, sedangkan tahun depan dua kapal lagi dari total lima kapal yang dibutuhkan. Pendangkalan Sungai Musi ini PR kita. Kami kesulitan mengeluarkan produk menyusuri Sungai Musi. Makanya kita harus membeli kapal-kapal baru, kapal yang dibangun sesuai dengan kedalaman air.

Ukuran kapalnya muat untuk 8.500 ton tetapi bisa untuk ke dalaman air 4 meter,” ungkap Dirut PT Pusri Palembang, Musthofa pada peringatan HUT ke-53 PT.Pusri Palembang, Sabtu (1/12) lalu, seraya menambahkan, akibat hambatan pengangkutan karena dangkalnya Sungai Musi ini Pusri kehilangan cargo 280 ribu ton per tahun.


Baca Selengkapnya
Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ