Kabar Pusri

PUPUK INDONESIA CETAK LABA 6,25 TRILIUN SEPANJANG 2023

02 April 2024

cover

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan laba sebesar Rp6,25 triliun sepanjang 2023. Pendapatan perusahaan tembus Rp79,21 triliun di 2023.

 

“Laporan keuangan Pupuk Indonesia baru selesai diaudit. Capex atau investasi Rp3,9 triliun, aset Rp 143 triliun, dan EBITDA Rp14,58 triliun,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (2/4/2024).

 

1. Kinerja Pupuk Indonesia didongkrak efisiensi pabrik

Rahmad mengatakan, ada dua mesin pertumbuhan yang meningkatkan kinerja perusahaan di 2024. Pertama, dari sektor pupuk. Adapun cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi pabrik dan pengamanan pasokan bahan baku. Sementara yang mesin kedua adalah hilirisasi produk petrokimia berbasis gas alam.”Jadi bisnis pupuk akan kita perkuat dengan cara peningkatan efisiensi pabrik dan pengamanan pasokan bahan baku,” ucap Rahmad.

 

2. Pembangunan pabrik pupuk di Fakfak bakal efisiensi produksi pupuk

Mengenai efisiensi, dia menjelaskan bahwa pembangunan pabrik pupuk baru seperti Pusri 3B dan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi. Pasalnya, kehadiran kedua pupuk ini akan menggantikan pabrik-pabrik tua yang sudah tidak lagi efisien.”Pada saat Pusri 3B beroperasi maka Pusri 3 dan 4 akan kita matikan dan kita masih tersisa ada 2 pabrik tua di PIM (Pupuk Iskandar Muda - Aceh) dan Kujang, dan dengan adanya pabrik di Fakfak itu bisa digantikan,” kata Rahmad.Namun, jika masih ada pasokan gas yang cukup, maka pabrik Pupuk Kujang dan PIM akan dikembangkan untuk produksi produk petrokimia.“Kita sudah memiliki amonia dengan turunannya urea, dan kemarin Amonium Nitrat, dan akan diteruskan NPK nitrat dan akan dibangun Soda Ash sebagai turunannya,” ujar dia.

 


3. Produktivitas pertanian bergantung pada pasokan pupukilustrasi musim tanam padi. 

Kehadiran pabrik pupuk baru menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung produktivitas pertanian. Apalagi, pemerintah telah memutuskan untuk menambah alokasi subsidi pupuk menjadi 9,5 juta ton pada 2024.“Alokasi subsidi pupuk ini sama seperti yang ditetapkan pada periode 2016-2017, di mana pada saat itu pemerintah bisa menghindari impor bahan pangan,” tutur Rahmad.Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi alokasi 9,5 juta ton adalah sekitar Rp53 triliun yang telah tertuang dalam Surat Menteri Pertanian RI kepada Gubernur Selindo Nomor B-51/SR.210/M03/2024 tertanggal 24 Maret 2024. Dirinya berharap peningkatan alokasi subsidi pupuk ini dapat mendukung ketahan pangan.”Kalau dilihat pupuk dampaknya sangat signifikan, apakah dengan dinaikan ke 9,5 juta ton pupuknya sudah cukup, tentu tidak cukup tetapi secara historis kita tahu untuk 9 komoditas pangan ini di tahun sebelumnya dengan 9,5 juta ton sudah bisa swasembada beras, harapannya bisa swasembada beras,” ucap Rahmad.

 

Sumber : https://www.idntimes.com/business/economy/vadhia-lidyana-1/pupuk-indonesia-cetak-laba-rp6-25-triliun-sepanjang-2023

Layanan Pelanggan Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ