23 March 2015
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja, sejak Januari hingga Maret 2015, telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi atau komersial ke perkebunan milik perusahaan swasta sebanyak 14.990 ton. "Realisasi penyaluran pupuk komersial itu ke perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan dan delapan provinsi rayon pemasaran PT Pusri lainnya, yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie, Senin (23/3).
Selain ke perusahaan perkebunan, selama tiga bulan terakhir ini pihaknya juga telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi ke sejumlah perusahaan sektor industri sebanyak 35.677 ton, ujarnya. Menurutnya, guna meningkatkan pendapatan perusahaan, selain melaksanakan kewajiban yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, pihaknya tetap berupaya melakukan kegiatan bisnis dengan memasarkan pupuk secara komersial.
Pemasaran pupuk secara komersil itu, tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga ada yang diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia. Dia menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran pupuk urea secara komersial itu akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru proyek rivitalisasi pabrik urea tertua di dunia Pusri II.
"Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perkebunan dalam negeri serta sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri," ujarnya.
Bagikan
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024