04 May 2024
KBRN, Bandarlampung: Pemerintah Provinsi Lampung menjalin kerja sama dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) terkait fasilitas kepada petani pengguna Kartu Petani Berjaya (KPB) untuk mendapatkan pupuk urea non-subsidi.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding yang berlangsung di Mahan Agung, Bandar Lampung, Jumat (3/5/2024) malam.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, fasilitasi tersebut di antaranya dalam hal penyediaan dan penyaluran pupuk nonsubsidi sampai ke petani, dengan jaminan kualitas produk yang terjamin, harga lebih wajar (terjangkau), sesuai rekomendasi pemupukan, peningkatan produksi pertanian, hingga solusi permodalan.
"Kerjasama ini nantinya akan melibatkan BUMDes yang ada di desa-desa, yang memiliki kedekatan dengan para petani yang membutuhkan pupuk," kata Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Dia menyatakan, melalui kerjasama ini diharapkan rantai pemasaran pupuk yang selama ini dirasakan sangat panjang mulai dari lini I sampai lini IV dapat terputus karena Bumdes bisa mendapatkan pupuk langsung dari gudang PT. Pusri di Palembang.
Arinal juga menyatakan akan segera mensosialisasikan program ini kepada jajaran Perangkat Desa (Apdesi) agar semua bisa memahami pentingnya program ini, serta sosialisasi melalui Rapat Koordinasi dengan bupati dan wali kota se-Provinsi Lampung.
Sementara itu, Dirut PT Pusri Palembang Daconi Khotob mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi (HET) Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2024, bahwa alokasi pupuk bersubsidi Provinsi Lampung sebanyak 803.719 ton atau sekitar 80 persen telah memenuhi kebutuhan petani di Lampung.
Daconi Khotob menambahkan, sekitar 20 persen kekurangan tersebut akan dipenuhi melalui pupuk non subsidi.
"Idenya dari Pak gubernur, saat itu angka subsidinya baru sekitar 400 ribu. Dalam dua bulan, saat ini angkanya 800 ribu karena Pak gubernur aktif meminta kepada Kementerian Pertanian dan Lampung memiliki potensi yang besar sehingga naiklah subsidi untuk Lampung menjadi 800 ribu ton," kata dia.
Dia juga menjelaskan, kesepakatan kerja sama ini terkait penyaluran pupuk non subsidi melalui Bumdes yang pendanaannya melalui Dana Desa atau talangan Pemerintah Daerah atau Bank Lampung.
"Kalau pupuk non subsidi tidak ada kuota, bebas mau beli berapa kita kasih. Tapi kalau subsidi, sudah aturan, sudah ditetapkan alokasinya oleh Kementan, lalu di-SK-kan lagi oleh Pak gubernur, lalu di-SK-kan lagi oleh bupati/wali kota," jelasnya.
Pada tahun 2024, PT Pusri Palembang menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,6 juta ton di mana 50 persen dari jumlah tersebut dialokasikan untuk Provinsi Lampung.
"Ini sesuai dengan Prolegnas, karena Pusri dekat dengan Lampung dan juga Lampung menjadi lumbung padi dan pangan," katanya, mengakhiri.
Sumber : https://www.rri.co.id/daerah/671624/pemprov-lampung-jalin-kerja-sama-dengan-pusri
Bagikan
17 November 2024
PUSRI RAIH 2 PENGHARGAAN PADA BUMN BRANDING & MARKETING AWARD 2024