PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) merupakan perusahaan yang menyediakan produk-produk solusi agribisnis.
PT Pusri Palembang berkomitmen selalu menjaga keselamatan perusahaan dan lingkungan dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Sistem Manajemen Lingkungan.
Keseriusan Pusri dalam mengelola keselamatan pabrik tercermin dari apresiasi yang diberikan pihak ke-3 terhadap kinerja K3 Pusri, seperti menerima Bendera Emas SMK3 tahun 2019, IFA (International Fertilizer Association) Protect and Sustain di tahun 2018, dan ditetapkan sebagai Pembina P2K3 Terbaik se-Sumatera Selatan 2019.
Selain itu, sebagai salah satu objek vital nasional (OBVITNAS), Pusri juga telah menerapkan Sistem Manajemen Pengamanan berbasis Perpol No. 07 Tahun 2019. Atas kinerja dan hasil audit yang baik, Pusri menjadi satu-satunya perusahaan Obvitnas yang meraih Sertifikat Gold Mabes POLRI.
Manager Humas Soerjo Hartono menegaskan bahwa dalam menjalankan operasional, Pusri menjaga keamanan dan keselamatan baik di tempat kerja maupun lingkungan masyarakat.
“Kami menjamin aktivitas operasional pabrik tetap berjalan aman dan sesuai prosedur. Semua dilakukan demi mendukung tercapainya ketahanan pangan, khusus di tengah masa pandemi saat ini. Pangan menjadi sektor utama, dan kami siap mendukung pemerintah untuk menyukseskannya,”katanya.
Soerjo menjelaskan, produk utama Pusri antara lain Ammonia (NH3), pupuk Urea, pupuk NPK dan beberapa produk inovasi lainnnya. Dalam membuat pupuk, Pusri membutuhkan ammonia sebagai slah satu bahan baku utamanya.
Ammonia merupakan hasil reaksi gas alam dengan air dan udara, dan menghasilkan produk samping berupa gas Karbondioksida (CO2). Ammonia yang diproduksi Pusri berfase cair dan sebagian besarnya digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan Urea dan sisanya disimpan pada temperatur -33oC dalam tangki bertekanan yang dilengkapi dengan kompresor refrigerasi dan instalasi pengamanan lainnya. Ammonia mudah larut dalam air dan tidak bersifat eksplosif.
Urea yang diproduksi Pusri berupa padatan/kristal putih dengan formula CO(NH2)2 dan dihasilkan dari reaksi Ammonia dan Karbondioksida.
Urea biasa dimanfaatkan sebagai pupuk, bersifat higroskopis dan tidak eksplosif. NPK yang diproduksi Pusri merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari campuran unsur Nitrogen, Phosphate dan Kalium dengan formula yang bervariasi (terutama NPK 15-15-15 sebagai pupuk bersubsidi) dan tidak ada satupun yang bersifat eksplosif.
Dalam proses produksi Ammonia, Urea dan NPK, Pusri tidak menggunakan bahan baku berupa Asam Nitrat sehingga tidak mungkin menghasilkan Ammonium Nitrat.
Di sisi lain, Pusri juga tidak pernah menggunakan Ammonium Nitrat sebagai bahan baku untuk memproduksi NPK. Dengan demikian, Pusri aman dari potensi ledakan akibat Ammonium Nitrat seperti yang terjadi di Beirut (ibukota Lebanon).
Dari sisi K3, Pusri menerapkan standar safety tinggi dalam proses pembuatan pupuk urea, penyimpanan bahan kimia dan produk. Secara rutin dilakukan inspeksi pemeliharaan keamanan dan keselamatan bahan baku, bahan kimia, proses, peralatan dan setiap bahan kimia dilengkapi dengan Safety Data Sheet.
Perlindungan ammonia di Pusri sesuai dengan standar NFPA (National Fire Protection Association) 400, Hazardous Materials Code. Ammonia tersebut disimpan dalam tangki yang dijaga pada suhu -33oC dengan tekanan sedikit di atas atmosferik.
Perlengkapan pengamanan di Tangki Amoniak Pusri berupa Dike, Water Curtain Fog dan spray water di sekeliling tangki untuk meminimalisir paparan suhu panas jika terjadi kebakaran di pabrik sehingga suhu auto ignition 651oC tidak tercapai dan tidak ada zat oksidan yang mudah terbakar di sekitar tangki.
Sumber :http://rmolsumsel.id/2020/08/11/jangan-khawatir-aktivitas-operasional-pabrik-sesuai-standar-keamanan/