20 November 2019
PALEMBANG - Aktivitas ekspor pupuk urea tercatat menempati posisi keempat tertinggi dalam nilai ekspor Sumatra Selatan (Sumsel) pada periode Oktober 2019 dengan torehan USD4,17 juta.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, ekspor pupuk urea tersebut melonjak dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya yang hanya mencapai USD2 juta per September 2019.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumsel, Sukerik mengatakan, pupuk urea saat ini berkontribusi sebesar 2,36 persen terhadap total ekspor nonmigas Provinsi Sumsel.
"Pupuk urea yang diekspor dari Sumsel itu merupakan produksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, perkembangannya cukup meningkat, meskipun secara umum ekspor nonmigas Sumsel masih didominasi oleh komoditas karet dan bubur kayu," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (20/11/2019).
Untuk komoditas andalan, kata Sukerik, yang selama ini mendominasi ekspor Sumsel, yakni kelapa sawit turun ke posisi ketujuh dalam realisasi nilai ekspor periode Oktober 2019.
Sementara itu, Manager Humas PT Pusri Palembang, Hernawan L Sjamsuddin menjelaskan, pihaknya memprediksi ekspor urea dapat meningkat lagi pada dua bulan terakhir tahun ini.
"Biasanya ekspor akan naik, kami juga rembukan dengan pabrik pupuk lain di Indonesia ketika menjual urea untuk pasar luar negeri," katanya.
Menurutnya, PT Pusri Palembang selaku produsen pupuk pelat merah harus memenuhi ketentuan dari pemerintah terlebih dulu sebelum melakukan ekspor.
"Syarat kami bisa ekspor ketika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi baru boleh ekspor. Kami harus izin ke menteri dahulu," timpalnya.
Berdasarkan data yang didapat, nilai ekspor Sumsel pada Oktober 2019 tercatat naik sebesar 27,71 persen dibanding bulan September 2019, yakni mencapai USD355,13 juta.
Sumber : https://sumsel.sindonews.com/read/2146/1/ekspor-pupuk-urea-sumsel-meningkat-drastis-1574241108
Bagikan
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 202422 November 2024
PUSRI RAIH GOLD RANK PADA AJANG ASRRAT 2024