Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

27 November 2024

Pusri amankan stok urea bersubsidi untuk NTB memasuki musim hujan
Mataram (ANTARA) - PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang mengamankan stok pupuk urea bersubsidi untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan petani padi dan jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat musim hujan.
 
“Kami sudah menyediakan sebanyak 29.536 ton pupuk urea bersubsidi untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan musim tanam pada November 2021 hingga Januari 2022,” kata Kepala Kantor Perwakilan Pusri Daerah (PPD) NTB Eman Haris, di Mataram, Jumat.
 
Ia mengatakan stok pupuk urea bersubsidi yang tersimpan di gudang akan terus bertambah karena pengiriman dari pabrik terus dilakukan tanpa henti.
 
Pupuk yang dikirim tersebut ada yang dibongkar di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, ada juga di Pelabuhan Bima, Kota Bima, dan Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
 
Eman menambahkan semenjak peralihan distribusi pupuk di NTB, dari PT Pupuk Kaltim ke PT Pusri, pada Oktober 2021, sebanyak 15.000 ton pupuk urea bersubsidi dikirim langsung dari Palembang, Sumatera Selatan.
 
“Pasokan perdana pupuk urea tersebut ada yang dibongkar di Pelabuhan Badas dan Pelabuhan Bima. Semuanya untuk memenuhi kebutuhan petani di lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa,” ujarnya.
 
Ia menyebutkan total kuota pupuk urea bersubsidi untuk NTB pada 2021 sebanyak 172.604 ton. Dari jumlah tersebut sudah tersalurkan sebanyak 157.780 ton kepada petani di 10 kabupaten/kota di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa, NTB.
 
Rencananya, kata Eman, Kementerian Pertanian akan memberikan tambahan alokasi pupuk urea bersubsidi untuk NTB sebanyak 15.926 ton untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan petani pada selama tiga bulan ke depan, yakni November, Desember hingga Januari.
 
“Yang pasti tidak pernah ada kelangkaan pupuk. Kami selalu menyiapkan stok melebihi kebutuhan, jadi petani di NTB tidak perlu khawatir,” katanya.


Sumber:https://sumsel.antaranews.com/berita/594937/pusri-amankan-stok-urea-bersubsidi-untuk-ntb-memasuki-musim-hujan
 
Read More
news-1

27 November 2024

Panen Raya di Eka Marga Hasil Panen Capai 13,44 Ton per Hektar

LUBUKLINGGAU – CV Musi Jaya Sentosa Mandiri bersinergi bersama Kelompok Tani (Poktan) Giat Usaha, melakukan panen raya padi demplot pemupukan berimbang di Kelurahan Eka Marga, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, Rabu (3/11).

Panen dilaksanakan di area persawahan dengan luas 5 hektar. Acara ini dihadiri staf pengurus distributor PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Hendro Wijaya, Asisten Lapangan PT Pusri Lubuklinggau, Fitrah, PPL Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau,

Juga Rio Malayani, Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian Lubuklinggau (P2EP) dan Akang Bunaya dan Ketua Poktan Giat Usaha, Hengky Novian.

Menurut Staf Pengurus Distributor PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Hendro Wijaya, panen raya ini bersinergi bersama Poktan Giat Usaha Kelurahan Eka Marga.

Hendro Wijaya menjelaskan, untuk hasil pengubinan 2,5 x 2,5 meter, untuk produktivitas pengubinan petak A berjumlah 8,2 per Kg, sehingga mengalami peningkatan dari panen raya padi sebelumnya. Serta hasil pengubinan petak B berjumlah 8,4 per Kg.

Sementara itu, Asisten Lapangan PT Pusri Lubuklinggau, Fitrah menjelaskan Panen Demplot CV Musi Jaya Sentosa Mandiri mengunakan dua petak, yakni Petak A kebiasan petani dengan dosis pupuk Urea 200, NPK 200 dan Nutremag 8 Kg per hektar.

Kemudian Petak B anjuran Urea 200, NPK 300, Organik 500 dan Nutremag 8 Kg sehingga hasil panen Petak A kebiasaan petani ukuran ubinan 2,5 x 2,5 menghasilan hasil ubinan 8.2 Kg atau 13,12 ton/ha sedangkan Petak B hasil ubinan 8,4 Kg atau 13, 44 ton perhektar.

Ketua Poktan Giat Usaha, Hengky Novian mengatakan setelah adanya pupuk berimbang ini, hasil panennya meningkat. “Ke depannya kami selaku petani akan menerapkan sistem yang dianjurkan PT Pusri,” ujarnya.

“Kami akan sosialiasasi dengan petani yang lain dengan sistem yang seperti bagus diterapkan dikelompok ini supaya ada peningkatan lagi hasil kedepannya,” tambahnya.

FTP Tim Lapangan PT Nufarm Indonesia, Agung mengucapkan terima kasih kepada PT Pusri mau bekerjasama kepada PT Nufarm Indonesia dan PT Nufarm Indonesia ini yakni bergerak dibidang pestisida untuk membasmi hama dan penyakit.

Agung menjelaskan untuk membasmi hama dan penyakit dari PT Nufarm Indonesia memakai produk synergy sedangkan pengendalian ulatnya memakai Terra.

Kemudian produk Sinergy ada dua bahan aktif yakni difenokazol dan propikonazol untuk meningkatkan produksi, memberantas penyakit dan menambah bobot padi sehingga dengan pupuk yang seimbang.

“Jadi dengan kolaborasi ini, pupuknya juga seimbang dan perawatannya juga sesuai,”ungkapnya.

PPL Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Rio Melayani mengucapkan terima kasih kepada PT Pusri yang tekah mendukung Kelompok Tani Giat Usaha ini sehingga hasil produksi meningkat menjadi 8,4 Kg.

“Kami berharap kepada PT Pusri kiranya nanti lebih banyak lagi kelompok-kelompok tani yang diadakan seperti ini,” tutupnya.


Sumber : https://oganilir.sumeks.co/panen-raya-di-eka-marga-hasil-panen-capai-1344-ton-per-hektar/
Read More
news-1

27 November 2024

Cara Pupuk Indonesia Dorong Produksi Petani Naik 44%
Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 44 persen. Hal ini terungkap dalam panen program Makmur untuk komoditas padi di atas lahan seluas 35 hektare yang berada di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
 
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan program Makmur merupakan ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani nasional dalam berbudidaya. Pasalnya, dalam ekosistem tersebut, petani akan mendapatkan akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis, serta jaminan offtaker dan asuransi.
 
"Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga, bahwa program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," ucap Nugroho, dalam siaran persnya, Selasa, 2 November 2021.
 
 
Nugroho mengungkapkan bahwa komoditas padi yang dipanen para petani mengalami peningkatan produktivitas. Padahal, sebelum mengikuti program Makmur rata-rata produktivitas petani hanya 5,5 ton per hektare, namun setelah bergabung produktivitasnya naik 44 persen menjadi 7,94 ton per hektare.
 
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi yang terlibat, atas dukungan, bimbingan dan bantuannya selama ini sehingga Program Makmur dapat berjalan dengan baik," tutur Nugroho.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Cikampek Maryadi mengatakan bahwa peningkatan produktivitas juga disertai dengan peningkatan keuntungan petani. Sebelum ikut program Makmur, petani hanya meraup untung sekitar Rp25,5 juta per hektare, sedangkan saat ini untungnya naik hingga 32 persen menjadi Rp33,6 juta per hektare.
Hasil panen petani
Maryadi menuturkan di balik kenaikan hasil panen petani Ciasem, ada peran banyak pihak. Termasuk para agronom Tim Makmur yang selalu mendampingi petani. Dalam hal ini, Tim Makmur selalu berkoordinasi dengan petani binaan dan memantau perkembangan tanaman di setiap tahapan.
 
"Bahkan kadang-kadang, akhir pekan pun Tim Makmur siap datang jika petani membutuhkan konsultasi," paparnya.
 
Setelah panen, menurut Maryadi, para petani ini juga tak kesulitan menjual gabah mereka. Sebab, Pupuk Indonesia Pangan akan membeli gabah mereka dengan harga yang baik. "Peningkatan hasil panen setelah ikut program Makmur ini menjadi bukti nyata. Petani lain di wilayah ini tidak perlu ragu untuk ikut Program Makmur," tegas Maryadi.
 
Sementara itu, Ketua BUMDes Ciasem Nursoleh mengungkapkan bahwa rumpun padi di sawah tersebut tumbuh lebat, jumlah malai bercabang banyak dan merunduk, karena bulir-bulir padi tumbuh berisi.
 
"Bulir tumbuh hingga punduk malai. Kalau padi terlihat tumbuh sebaik ini, kami optimistis hasil panen akan sangat baik," harap Nursoleh.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan program Makmur seluas 50 ribu hektare. Realisasi program Makmur hingga September 2021 secara nasional telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 petani.


Sumber : https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/ObzVrrlb-cara-pupuk-indonesia-dorong-produksi-petani-naik-44

Read More
news-1

27 November 2024

Pupuk Indonesia Siapkan Pupuk Subsidi 18.482 Ton di Sumsel
JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat stok pupuk subsidi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak 18.482 ton per 18 Oktober 2021. Jumlah stok pupuk subsidi yang berada di lini III atau gudang distributor ini setara 141 persen dari stok minimum ketentuan pemerintah.
 
VP Sales Region 2 Pupuk Indonesia Jambak mengatakan bahwa jumlah stok pupuk subsidi Provinsi Sumatera Selatan di lini III ini disiapkan untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) 2021-2022.
 
“Stok pupuk subsidi ini juga mencukupi untuk kebutuhan selama 6 minggu ke depan,” kata Jambak.
 
Dari total stok pupuk subsidi yang mencapai 18.482 ton, Jambak menyebut terdiri dari pupuk Urea 9.020 ton, NPK Phonska 6.506 ton, SP-36 822 ton, ZA 675 ton, dan Organik 1.459 ton.
 
Sementara untuk realisasi penyaluran pupuk subsidi, Jambak mengatakan bahwa sudah mencapai 197.922 ton hingga 18 Oktober 2021. Jumlah tersebut berasal dari pupuk Urea, NPK, SP-36, ZA, dan Organik.
 
Lebih lanjut Jambak menyebutkan bahwa untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, yaitu petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar, menyusun dan menginput Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.
 
“Apabila belum memiliki Kartu Tani, petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara manual, dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas pertanian setempat,” ujarnya.
 
Sebagai produsen, lanjut Jambak, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Di mana pada tahun 2021 alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.
 
“Sedangkan untuk jumlah penyalurannya ke berbagai daerah, kami berpedoman pada Surat Keputusan (SK) dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten,” jelas Jambak.
 
Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.
 
Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas. Diantaranya 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor dengan kapasitas 2,7 juta ton, serta memiliki jaringan 1.200 distributor dengan 29.000 lebih kios resmi.
 
Sumber:https://sawitindonesia.com/pupuk-indonesia-siapkan-pupuk-subsidi-18-482-ton-di-sumsel/
Read More
news-1

27 November 2024

Program Makmur Genjot Produksi Petani 44 persen
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 44 persen. Hal ini terungkap dalam panen program Makmur untuk komoditas padi dilakukan di atas lahan seluas 35 hektare yang berada di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (1/11).
 
Hamparan sawah ini merupakan lokasi pertama kalinya program Makmur diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021.
 
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan program Makmur merupakan ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani nasional dalam berbudidaya. Pasalnya, dalam ekosistem tersebut, petani akan mendapatkan akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis serta jaminan offtaker dan asuransi.
 
"Hasilnya peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," ujar Nugroho saat panen program Makmur komoditas padi di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Senin (1/11).
 
Nugroho mengatakan komoditas padi yang dipanen para petani mengalami peningkatan produktivitas. Sebelum mengikuti program Makmur Pupuk Indonesia, ucap Nugraha, produksi rata-rata sebanyak 5,5 ton per hektare dan meningkat, menjadi 7,94 ton per hektare setelah mengikuti program Makmur.
 
"Kenaikan produktivitas petani yang mengikuti program Makmur meningkat sebesar 44 persen," ucap Nugraha.
 
Nugraha mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi yang terlibat. Nugraha menilai keberhasilan program Makmur tak lepas dari dukungan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, kelompok tani, TNI, dan Polri.
 
Nugroho menyampaikan program Makmur telah dijalankan masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
"Saat ini, PT Pupuk Kujang Cikampek terpilih menjadi project leader program Makmur di Desa Ciasembaru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat," lanjut Nugraha.
 
Nugroho menyebut program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, kata Nugraha, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Nugraha mengatakan komoditas yang menjadi fokus program ini meliputi padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
 
"Realisasi program Makmur hingga September 2021, secara nasional telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani," ungkap Nugraha.
 
Direktur Utama Pupuk Kujang Cikampek Maryadi mengatakan peningkatan produktivitas juga disertai peningkatan keuntungan petani."Sebelum ikut program Makmur, petani untung sekira Rp 25,5 juta per hektar, sedangkan saat ini bisa untung hingga 33,6 juta per hektar atau meningkat hingga 32 persen," ujar Maryadi.
 
Maryadi menyebut di balik kenaikan hasil panen petani Ciasem, ada peran banyak pihak, termasuk para agronom tim Makmur yang selalu mendampingi petani. Maryadi mengatakan, tim Makmur selalu berkoordinasi dengan petani binaan dan memantau perkembangan tanaman di setiap tahapan.
 
"Bahkan kadang-kadang, akhir pekan pun tim Makmur siap datang jika petani membutuhkan konsultasi," ungkap Maryadi.
 
Setelah panen, menurut Maryadi, para petani ini juga tak perlu kesulitan menjual gabah mereka. Sebab, Pupuk Indonesia Pangan akan membeli gabah mereka dengan harga yang baik.
 
"Peningkatan hasil panen setelah ikut program Makmur ini menjadi bukti nyata. Petani lain di wilayah ini tidak perlu ragu untuk ikut Program Makmur," kata Maryadi.
 
Ketua BUMDES Ciasem Nursoleh mengatakan rumpun padi di sawah tersebut tumbuh lebat, jumlah malai bercabang banyak, dan merunduk karena bulir-bulir padi tumbuh dengan montok berisi.
 
"Ulir tumbuh hingga punduk malai. Kalau padi terlihat tumbuh sebaik ini, kami optimistis hasil panen akan sangat baik," ucap Nursoleh.
 
Pria yang berperan sebagai collective agent dalam panen program Makmur ini mengungkapkan hasil panen menggembirakan ini bukan tanpa tantangan. Sekira dua bulan lalu, kata Nursoleh, di salah satu area hamparan sawah ini, sempat ada padi yang diserang wereng. Namun dengan kolaborasi Tim Makmur dan para petani, hama wereng bisa ditanggulangi.
 
"Alhamdulillah berkat nutrisi tanaman dan pestisida yang tepat, hama wereng bisa diatasi dan panen tetap produktif," kata Nursoleh.


Sumber : https://www.republika.co.id/berita/r1vqsd349/program-makmur-genjot-produksi-petani-44-persen-part1
Read More
news-1

27 November 2024

Tambahan Pupuk Subsidi NTB, Prioritas untuk Pertanian Pangan Berkelanjutan
Mataram (Suara NTB) – Melihat angka serapan petani NTB yang meningkat, kuota pupuk subsidi kembali ditambah berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian No 45 Tahun 2021. Namun sasaran prioritas pupuk subsidi untuk daerah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
 
Kabid Sarana dan Prasarana Distanbun Provinsi NTB, Iis Isnaini menjelaskan, berdasarkan hasil rapat terakhir di Kementerian Pertanian, alokasi LP2B pupuk subsidi ini untuk tahun 2022.
 
Provinsi NTB sudah menetapkan alokasi bagi daerah,  hanya saja tinggal menunggu kesiapan kabupaten dan kota yang belum final.
 
Pembahasan penetapan LP2B di kabupaten kota sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Sebagai informasi, disampaikannya, tahun 2017 dua kabupaten yang sudah mengusulkan lahan LP2B, yaitu Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat. “Tapi karena sekarang ada perubahan RTRW harus lakukan perubahan juga terhadap kondisi lahan yang ada,” ujarnya.
 
Sebab subsidi pupuk ini nantinya akan diprioritaskan kepada provinsi-provinsi yang sudah menetapkan Perda LP2B.  Pemprov NTB hanya menetapkan luasan, sementara urusan titik delineasi, ada di kewenangan kabupaten dan kota.
 
Harapannya, proses penetapan LP2B di kabupaten dan kota dapat segera difinalkan, karena batasan di Kementerian Pertanian RI adalah November 2021.
 
Sementara, berdasarkan data dari timnya, penambahan pupuk Subsidi itu rinciannya, Urea 188.530 ton, SP36 15.196,  ZA 21.512 ton, NPK 52.867 ton. Kemudian Pupuk Organik 23.992 ton dan Organik Cair menjadi 76.352 liter.
 
Alasan penambahan kuota itu menurutnya, karena NTB masuk dalam kategori lumbung pangan nasional, sehingga mendapat perhatian lebih dari Kementrian Pertanian RI. “Dengan penambahan pupuk subsidi untuk NTB ini, petani tak perlu khawatir untuk kebutuhan masa tanam ketiga, setelah mulainya musim hujan,” kata Iis.
 
Sementara soal ketersediaan, dipastikannya sangat mencukupi baik di gudang Pusri, maupun Petrokimia. “Perusahaan menyanggupi sebanyak apapun yang diminta petani,” sebutnya. (tim)


Sumber : https://www.suarantb.com/tambahan-pupuk-subsidi-ntb-prioritas-untuk-pertanian-pangan-berkelanjutan/

 
 
Read More
news-1

27 November 2024

Pupuk Indonesia Targetkan 250 Ribu Ha Ikut Program Makmur
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menargetkan peningkatan luasan program Makmur pada 2022. Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan Pupuk Indonesia Group meyakini target 250 ribu hektare untuk program Makmur dapat terealisasi pada tahun depan.
 
"Kita cukup optimistis target 250 ribu hektare tahun depan dengan sebaran daerah lebih luas, komoditas lebih beragam, insyaAllah bisa kita capai," ujar Nugroho saat panen program Makmur untuk komoditas padi seluas 35 hektare di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (1/11).
 
Nugroho menilai keberhasilan program Makmur tahun ini juga menjadi pemantik dalam mencapai kesuksesan serupa untuk tahun depan. Nugroho mengatakan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani yang ikut progran Makmur memudahkan Pupuk Indonesia untuk memperluas program serupa di lebih banyak wilayah.
 
"Bagi kami di industri ini, seeing is believing, contoh-contoh ini membantu dorong dan memudahkan kami untuk replikasi karena mereka yang belum ikut akan melihat sendiri hasilnya," ucap Nugroho.
 
Nugroho menyampaikan program Makmur terbukti berhasil meningkatkan produktivitas petani sekitar 44 persen, termasuk dalam program Makmur untuk komoditas padi di atas lahan seluas 35 hektare yang berada di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat.
 
Nugroho mengatakan Makmur merupakan sebuah program yang mendorong terciptanya ekosistem terintegrasi, dari produksi hingga pascaproduksi.
 
"Dari awal kita merancang progran ini tujuannya pendampingan, kita kawal selama kegiatan bertani itu, dan produktivitas akan meningkat karena kita berikan dosis pupuk yang tepat dan input usaha tani yang tepat," ungkap Nugroho.
 
Menurut Nugroho, para petani juga memerlukan adanya jaminan hasil tani mereka terserap. Dalam program Makmur, ucap Nugroho, Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan pendanaan melalui BRI Agro, hingga menyerap hasil produksi pertanian melalui Pupuk Indonesia Pangan.
 
"Ini ekosistem tertutup, end to end, sehingga petani tidak perlu mikir ketersediaan input, dia dapatvbisa bertani dengan tata kelola yang lebih baik, dan ada jaminan nanti diserap," lanjut Nugroho.
 
Nugroho menilai peningkatan produktivitas dan kesejahteraan para petani juga terjadi di sejumlah wilayah dengan adanya program Makmur melalui anak usaha yang lain seperti Pupuk Iskandar Muda, Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Sriwijaya, dan Petrokimia Gresik.
 
"Ini membuktikan dengan program Makmur terjadi peningkatan produktivitas karena ada yang menyerap di level harga cukup baik, intinya ada jaminan pendapatan itu akan meningkat sehingga petani tidak perlu takut lagi untuk membeli pupuk nonsubsidi," kata Nugroho.
 

Sumber : https://republika.co.id/berita/r1vvjn349/pupuk-indonesia-targetkan-250-ribu-ha-ikut-program-makmur

 
Read More
news-1

27 November 2024

Pupuk Indonesia targetkan 250 ribu hektare untuk program Makmur 2022
“Kita cukup optimistis bahwa target 250 ribu hektare pada tahun depan dengan sebaran daerah yang lebih luas, komoditas yang lebih beragam, ini Insya Allah bisa kita capai”
 
Subang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) menargetkan luasan lahan 250 ribu hektare untuk Program Makmur pada tahun depan.
 
“Kita cukup optimistis bahwa target 250 ribu hektare pada tahun depan dengan sebaran daerah yang lebih luas, komoditas yang lebih beragam, ini Insya Allah bisa kita capai,” kata Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto di Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin.
 
Menurut Nugroho, Pupuk Indonesia sebenarnya pada tahun ini ditargetkan 25 ribu hektare, dan per September 2021 sudah tercapai sekitar 50 ribu hektare.
 
“Bagi kami yang paling penting sebetulnya bukan luasan lahannya, namun petani yang terlibat dan kemudian pada akhirnya mereka mau menggunakan pupuk non subsidi, itu adalah yang perlu kita dorong,” katanya.
 
Pupuk Indonesia sedari awal merancang program ini tujuannya adalah bagaimana terkait aktivitas pendampingan, kemudian mengawal petani selama proses kegiatan usaha bertani itu, Pupuk Indonesia memiliki hipotesa yang diharapkan produktivitas petani akan meningkat.
 
“Kenapa? Kita akan memberikan dosis pupuk yang tepat, kemudian juga input usaha tani yang tepat. Kemudian hal lain yang kita lihat itu adalah petani membutuhkan jaminan bahwa produknya yang saat dihasilkan akan ada pihak yang mengambil atau menyerap,” kata Nugroho.
 
Dengan demikian, lanjutnya, petani tidak perlu memikirkan lagi ketersediaan input, kemudian bisa melaksanakan kegiatan usaha bertaninya dengan tata kelola yang lebih baik, ada jaminan nanti produknya diserap, maka apa yang menjadi hipotesa Pupuk Indonesia terbukti.

“Ini bukan yang pertama, di beberapa daerah kita juga sudah membuktikan. Pupuk Kujang, Petrokimia Gresik, Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kaltim, semuanya membuktikan bahwa hipotesa kami benar bahwa dengan program makmur ini terjadi peningkatan produktivitas, atas peningkatan produktivitas karena ada pihak yang menyerap di level harga cukup baik, intinya ada jaminan bahwa pendapatan itu akan meningkat sehingga petani tidak perlu takut lagi untuk membeli pupuk nonsubsidi,” ujar Nugroho.


Sumber :  https://www.antaranews.com/berita/2494517/pupuk-indonesia-targetkan-250-ribu-hektare-untuk-program-makmur-2022

Read More
news-1

27 November 2024

Kementan Komitmen Perkuat Tata Kelola Pupuk Bagi Petani
Suara.com - Pemerintah berkomitmen menjaga stok dan keterjangkauan harga pupuk baik subsidi maupun non subsidi untuk meningkatkan produktivitas lahan petani. Di sektor perkebunan, petani sawit meminta intervensi pemerintah karena harga pupuk non subsidi naik signifikan 70 persen-120 persen.
 
Gunawan, Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI menjelaskan bahwa pupuk sebagai salah satu sarana produksi yang sangat strategis bagi pertanian. Tidak saja mempengaruhi capaian produksi. Tetapi berdampak sosial sangat luas karena menjangkau sekitar 17 juta petani, pada 6063 Kecamatan, 489 Kabupaten dan 34 Provinsi.
 
Berkaitan pupuk bersubsidi, dikatakan Gunawan, tata kelolanya menjadi perhatian seluruh pihak terkait. Di era 4.0 dimana transparansi publik dan pertanggungjawaban sosial selalu menjadi sorotan. Hal ini menjadi tantangan yang luar biasa bagi petugas yang menangani pupuk bersubsidi.
 
Menurut Gunawan upaya peningkatan produktivitas pertanian dapat terwujud salah satunya dukungan dari kegiatan pemupukan.
 
"Proses pemupukan yang tepat sasaran berkontribusi tinggi dalam pencapaian produksi pertanian seperti padi,” ujar Gunawan dalam sebuah webinar ditulis, Senin (1/11/2021).
 
Berdasarkan data Ditjen PSP Kementan RI, kebutuhan pupuk untuk petani mencapai 22,57 - 26,18 juta ton atau senilai Rp 63-65 triliun dalam lima tahun terakhir. Tetapi, keterbatasan anggaran pemerintah hanya dapat mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 8,87 juta- 9,55 juta ton dengan nilai anggaran Rp 25-32 triliun.
 
Muhammad Hatta menjelaskan ada lima potensi masalah yang menjadi persoalan pupuk bersubsidi yaitu perembesan antar wilayah, isu kelangkaan pupuk, mark up Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk di tingkat petani, alokasi menjadi tidak tepat sasaran, dan Produktivitas tanaman menurun.
 
“Memang masalah tadi akan berdampak lebih lanjut bagi turunnya produktivitas tanaman. Disebabkan petani tidak menggunakan tepat waktu dan jumlahnya,” kata Hatta.
 
Kebijakan tata kelola untuk pupuk bersubsidi meliputi lima tahapan. Pertama, perencanaan. Dalam menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian, terutama penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) oleh kelompok tani didampingi penyuluh, termasuk menginput data, verifikasi, validasi melalui sistem e-RDKK.
 
Kedua, pengadaan dan penyaluran pupuk oleh PT.PIHC dari Lini I-II-III-IV-Petani (yang terdaftar padai sistem eRDKK) sesuai Permendag No. 15/2013.
 
Ketiga, pelaksanaan supervisi secara berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten Propinsi dan Pusat, Pengawasan oleh Tim KP3 (Unsur Dinas dan aparat hukum).
 
Keempat, kegiatan verifikasi dan validasi penyaluran dilakukan secara berjenjang oleh Tim Verval mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga Pusat melalui Dashboard Bank (Kartu Tani) dan sistem eVerval (KTP) berbasis android/T-Pubers.
 
Kelima adalah pembayaran meliputi PT PIHC mengajukan usulan pembayaran dilengkapi dokumen sesuai persyaratan. Namun sebelumnya dilakukan verifikasi dokumen dan lapangan (sampling) oleh Tim Verval Kecamatan sampai Pusat. “Nah pengajuan pembayaran ke KPPN,” ujarnya.
 
Berpijak dari tahapan tadi, Hatta menegaskan Kementerian Pertanian melibatkan multi pihak dalam pengaturan tata kelola pupuk bersubsidi. Artinya, tidak bekerja sendiri dalam mengurus pupuk bersubsidi. Seperti di tingkat perencanaan dijalankan Kementan, penyaluran PIHC, verifikasi dan monitoring dibantu pemerintah daerah.
 
Di perkebunan sawit, petani meminta pemerintah untuk melindungi tata kelola pupuk non subsidi. Pasalnya, harga pupuk melonjak tinggi dalam delapan bulan terakhir. Harga pupuk baik tunggal dan majemuk naik antara 70%-120%.
 
Dr. Gulat Manurung, MP.,C.APO, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengungkapkan petani sawit dikatakan penyelamat ekonomi dan pahlawan devisa. Di saat harga TBS tinggi, petani tidak dapat menikmati dan melanjutkan rencana peningkatan produktivitas. Sebab, harga pupuk naik sangat tinggi melebihi kenaikan harga TBS sawit.
 
“Akan tetapi, di saat yang bersamaan kami diobok-obok semuanya oleh pelaku produsen pupuk. Yang terjadi saat ini kami merasa dianaktirikan, saya sebagai Ketua sudah kehabisan kata-kata menahan amarah petani sawit dari 144 Kab Kota se Indonesia, semua bermula melihat fakta harga pupuk non subsidi meroket tajam naik 120% dari harga sebelumnya,” kata Gulat.
 
Ia mempertanyakan kenaikan harga pupuk yang mengikuti kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Petani sawit meminta pemerintah untuk segera mencari tahu penyebab kenaikan harga pupuk dan meminta pabrik pupuk pelat merah jangan ikut-ikutan menaikkan harga harus menjadi control, bukan sebaliknya.
 
“Kami (petani sawit) tidak pernah menuntut pupuk subsidi, hanya meminta pemerintah serius dan fokus mengontrol harga pupuk yang non subsidi,” terang dia.
 
Gulat mengatakan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) terancam gagal karena anggaran biaya PSR sudah berantakan akibat kenaikan harga pupuk. Sebagai contoh pupuk urea sudah dipatok Rp4.500/kg sebelum adanya kenaikan. Namun sekarang sudah mencapai di atas Rp6.000/kg.
 
Dikatakan Gulat, selama ini kami petani sawit sdudah sangat tertekan dengan Kawasan Hutan. Sekarang justru tambah lagi persoalan harga pupuk KLB (kejadian luar biasa), di saat yang bersamaan kementerian terkait (BUMN, KEMENTAN) semua terkesan tiarap.
 
Harga pupuk dipengaruhi tiga faktor utama yakni nilai tukar rupiah terhadap dollar, transportasi dan bahan dasar pupuk tersebut. Dan menurut pengamatan kami, ketiga faktor tersebut dalam keadaan normal, kecuali bahan baku yang sedikit naik, namun hal ini idealnya tidak mengakibatkan naik signifikannya harga pupuk.
 
“Kami berharap Komisi IV DPR RI bisa segera memanggil kementerian terkait untuk mengevaluasinya, ini sudah KLB” ujar dia.
 
Harga pokok produksi (HPP) tandan buah segar (TBS) petani sewaktu harga pupuk masih normal Rp 794 per kg. “Namun HPP kami sekarang Rp1.350 per kg karena 58 persen pengeluaran untuk biaya pupuk,” kata Gulat. Alhasil pendapatan petani sekarang hanya Rp815.000/ha/bulan dari sebelumnya Rp1,1 juta/ha/bulan. “Harga sawit Rp3.000 per kg, tapi kami turun pendapatan, bisa bangkrut,” pungkasnya.
 

Sumber:https://www.suara.com/bisnis/2021/11/01/094857/kementan-komitmen-perkuat-tata-kelola-pupuk-bagi-petani?page=all

Read More
news-1

27 November 2024

Pemkab Lampung Selatan terima 3.000 dosis vaksin Sinopharm dari PT Pusri
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menerima alokasi vaksin Sinopharm sebanyak 3.000 dosis dari PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, diperuntukkan bagi masyarakat Lampung Selatan menuju tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok) di kabupaten ini
 
Berdasarkan rilis Dinas Kominfo Lampung Selatan yang diterima di Bandarlampung, Minggu, vaksin itu diserahkan secara simbolis oleh Supervisor SDM PT Pusri Palembang Ballia Ahmad kepada Asisten Bidang Administrasi Umum Setdakab Lampung Selatan Badruzzaman, di Kantor Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Jumat (29/10).
 
Hadir juga Brand Manager Lampung  PT Pusri Palembang Erwan, Pelaksana Tugas Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Muhadi, Sekretaris Dinas Kesehatan Hari Surya Wijaya beserta Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Lampung Selatan Didik.
 
Asisten Bidang Administrasi Umum, Badruzzaman yang juga sebagai Sekretaris Satgas COVID-19 Lampung Selatan sangat mengapresiasi bantuan vaksin yang diberikan oleh PT Pusri Palembang.
 
“Karena melalui vaksinasi ini kita bisa lebih cepat berada di zona hijau. Sampai saat ini kami masih terus melaksanakan gebyar vaksin di setiap kecamatan. Hanya memang saat ini kami kekurangan stok vaksin yang tersedia,” katanya.
 
Supervisor SDM PT Pusri Palembang Ballia Ahmad mengatakan, penyaluran vaksin jenis Sinopharm itu merupakan wujud komitmen PT Pusri untuk berkontribusi dalam membantu menangani pandemi COVID-19 khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.
 
“Kedatangan kami hari ini ditugaskan oleh direktur kami untuk mengantar 3.000 dosis vaksin jenis Sinopharm ke Lampung Selatan. Vaksin ini nantinya diperuntukan bagi masyarakat umur 18 tahun keatas,” katanya.
 
Ballia berharap, dengan adanya tambahan vaksin jenis Sinopharm, bisa membantu mempercepat Kabupaten Lampung Selatan berada di PPKM Level 1.
 
“Saya mendengar tadi yang disampaikan pak Badruzzaman. Sangat luar biasa upaya pemerintahan daerah untuk membuat Lampung Selatan menuju kekebalan kelompok. Karena  itu kami membantu walaupun mungkin dosis vaksin yang kami bawa ini tidak seberapa banyak. Insya Allah ini menjadi satu ikatan sinergitas kita ke depannya,” katanya pula.

Sumber:https://lampung.antaranews.com/berita/554465/pemkab-lampung-selatan-terima-3000-dosis-vaksin-sinopharm-dari-pt-pusri
Read More
news-1

27 November 2024

Pemkab Lampung Selatan Terima Alokasi Ribuan Dosis Vaksin Sinopharm dari PT Pusri
KALIANDA (Lampungpro.co): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menerima alokasi 3.000 dosis vaksin, dari PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang di Kantor Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Jumat (29/10/2021). Vaksin Sinopharm diperuntukkan bagi masyarakat menuju tercapainya kekebalan kelompok di Lampung Selatan.

Vaksin itu diserahkan secars simbolis oleh Supervisor SDM PT Pusri Palembang Ballia Ahmad, kepada Asisten Bidang Administrasi Umum Setdakab Lampung Selatan Badruzzanan. Asisten Bidang Administrasi Umum, Badruzzaman, yang juga sekaligus sebagai Sekretaris Satgas Covid-19 Lampung Selatan, sangat mengapresiasi suplai vaksin yang diberikan oleh PT Pusri Palembang.

“Karena melalui vaksinasi ini kita bisa lebih cepat berada di zona hijau. Hingga koni kami masih terus melaksanakan gebyar vaksin ditiap kecamatan, namun untuk saat ini kami kekurangan stok vaksin yang tersedia,” kata Badruzzaman.

Sementara itu, Supervisor SDM PT Pusri Palembang Ballia Ahmad menjelaskan, penyaluran Vaksin Sinopharm merupakan wujud komitmen PT Pusri, untuk berkontribusi dalam membantu menangani pandemi Covid-19 khususnya di Lampung Selatan. Vaksin ini nantinya diperuntukan bagi masyarakat umur 18 tahun keatas.

"Kami berharap, dengan adanya tambahan Vaksin Sinopharm, bisa membantu mempercepat Lampung Selatan berada di PPKM level 1. Kami membantu walaupun mungkin dosis vaksin yang kami bawa ini tidak seberapa banyak, InsyaAllah menjadi satu ikatan sinergitas kita kedepannya,” jelas Balila Ahmad.


Sumber: https://lampungpro.co/post/36554/pemkab-lampung-selatan-terima-alokasi-ribuan-dosis-vaksin-sinopharm-dari-pt-pusri
Read More
news-1

27 November 2024

Alokasi Pupuk Subsidi untuk NTB Ditambah
Mataram (Suara NTB) Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI menambah alokasi pupuk subsidi untuk NTB. Karena NTB adalah salah satu lumbung pangan nasional. Kuota pupuk subsidi untuk NTB berdasarkan SK Kementan sebelumnya terinci kuota pupuk subisidi untuk NTB tahun 2021 ini, 172.604 ton, SP-36 12.429 ton, ZA 18.590 ton, dan NPK 51.732 ton. Sementara pupuk Organik 22.208 ton dan Organik Cair 76.352 liter.
 
Melihat serapan petani, kuota pupuk subsidi untuk NTB kembali ditambah berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian No. 45 Tahun 2021. Alokasi kuota pupuk subsidi untuk NTB bertambah menjadi, Urea 188.530 ton, SP36 15.196. ZA 21.512 ton. NPK 52.867 ton. Kemudian Pupuk Organik 23.992 ton dan Organik Cair menjadi 76.352 liter.
 
Karena NTB adalah lumbung pangan nasional, kita diberikan perhatian sama Kementan, kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Muhammad Riadi, didampingi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Iis Isnaini. Dijelaskan Riadi, dengan penambahan pupuk subsidi untuk NTB ini, petani tak perlu khawatir untuk kebutuhan masa tanam ketiga.
 
Setelah mulainya musim hujan. Ketersediaan pupuknya sangat mencukupi. di gudang Pusri, maupun Petrokimia. Amanlah untuk kebutuhan tanam ketiga akhir tahun ini. Kalau pupuk non subsidi, silahkan saja sebanyak-banyaknya yang dibutuhkan petani. Perusahaan menyanggupi sebanyak apapun yang diminta petani, imbuhnya.
 
Iis menambahkan, berdasarkan hasil rapat terakhir di Kementerian Pertanian, untuk alokasi pupuk subsidi tahun 2022, daerah-dareah yang akan diprioritaskan mendapatkan alokasi pupuk subsidi adalah daerah-daerah yang sudah menetapkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Provinsi NTB sudah menetapkannya. Tinggal kabupaten/kota yang belum final.
 
Pembahasan penetapan LP2B di kabupaten/kota sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Tahun 2017 dua kabupaten yang sudah mengusulkan lahan LP2B, yaitu Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat. Tapi karena sekarang ada perubahan RTRW harus lakukan perubahan juga terhadap kondisi lahan yang ada.
Karena subsidi pupuk ini nantinya akan diperioritaskan kepada provinsi-provinsi yang sudah menetapkan Perda LP2B. kalau NTB hanya menetapkan luasannya. Sementara sampai titik delineasinya, kabupaten/kota yang menetapkan, ujarnya.
 
Harapannya, proses penetapan LP2B di kabupaten/kota dapat segera difinalkan. Batasannya di Kementerian Pertanian RI, per November 2021 ini syarat-syarat tersebut untuk diperioritaskan pupuk subsidi harus sudah masuk dari daerah.

Sumber: https://www.rctiplus.com/news/detail/nasional/1671422/alokasi-pupuk-subsidi-untuk-ntb-ditambah



Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ