Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
18 September 2025
PALEMBANG, RP – PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mengintensifkan pendistribusian pupuk subsidi untuk petani. Mengingat sejumlah daerah di Sumsel mulai menghadapi musim tanam.
Sekretaris perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Ze Ismed mengungkapkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk petani mulai memasuki musim pembibitan dan penanaman sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Sumsel dialokasikan 140 ribu ton untuk masa tanam tahun ini. “Pembagian alokasi pupuk bersubsidi sudah ditetapkan pemerintah melalui Mentri Pertanian, Namun demikian kita tidak ingin Sumsel yang memiliki pabrik pupuk justru kekurangan stok pupuk,” Jelas Zen Ismed, Selasa (13/5).
Namun menurut dia, yang perlu dipahami masyarakat, tidak semua petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi sebab, ada mekanisme tersendiri untuk mendapatkannya. Menurut Zen hanya petani yang memiliki kelompok tani yang sudah terdaftar di Pemerintah yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Makanya bagi petani yang selama ini tidak mendapatkan pupuk bersubsidi sebetulnya bukan salah Pusri yang kurang memproduksi. Melainkan pengetahuan mereka mengenai kelompok tani yang kurang dipahami, sehingga ketika memasuki musim tanam padi mereka rata-rata mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk jika pun ada harganya mahal,” jelas dia.
Harga pupuk bersubsidi berdasarkan harga eceran tertinggi Rp.1.800 per kilo, harga bisa lebih tinggi jika petani membeli bukan di pengecer resmi yang sudah ditunjuk pemerintah maupun Pusri.
Sementara bagi petani yang tidak memiliki kelompok tani, menurut Zen terpaksa petani harus membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal. Khusus untuk pupuk urea non subsidi ini, Pusri sudah melakukan antisipasi kelangkaan dengan meningkatkan pasokan kesejumlah distributor resmi Pusri.
“Khusus untuk penjualan pupuk non subsidi ke petani, kita sudah menunjuk beberapa agen disetiap Kabupaten Kota, pemilihan distributor sudah disaring secara ketat, sebab Pusri tidak menginginkan distributor ini malah menjadi biang kelangkaan pupuk dengan melakukan penimbunan yang membuat pupuk susah dicari petani,” Katanya.
Setiap bulan Pusri selalu melakukan sidak ke setiap distributor resmi Pusri untuk mengetahui bagaimana serapan pupuk dan menghindari adanya penyelewengan penggunaan pupuk, sebab untuk pupuk urea non subsidi peruntukannya ada untuk petani dan ada untuk perusahaan.
Mengenai harga sendiri tahun ini tidak ada kenaikan harga pupuk. Sementara untuk distribusi sedikit mengalami peningkatan, sebab Management Pusri sendiri memutuskan untuk menambah alokasi pupuk urea dari 1.980 juta ton menjadi 2.040 juta ton pertahun. Dari jumlah tersebut hampir lebih dari 40% dialokasikan untuk pupuk subsidi. Tingginya permintaan pupuk karena pertumbuhan area pertanian dan perkebuna di Sumsel makin luas. Apalagi di pasar luar Negeri harga kurang bersahabat, Pusri memutuskan untuk mengutamakan kebutuhan pupuk dalam Negeri.
Ditingkat agen dan pengecer harga pupuk urea terpantau stabil, selisih harga antara distributor dan pengecer masih diatas wajar. “jika selisih dibawah Rp2 Ribu perkilo berarti tidak ada masalah dengan harga namu jika diatas berarti ada indikasi permaina pupuk,” kata Zen. (iam)
18 September 2025
Palembang (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan, hingga April 2014 telah mengekspor pupuk urea ke beberapa negara di kawasan Asia sekitar 70 ribu ton.
"Berdasarkan data realisasi penyaluran pupuk non public service obligation (Non-PSO) dalam empat bulan ini secara keseluruhan mencapai 128.750 ton, dari jumlah itu sekitar 70 ribu ton diantaranya diekspor," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Rabu.
Kegiatan ekspor tersebut akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan serta memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi pupuk urea seiring segera selesainya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik tua, katanya.
Menurut dia, dengan empat pabrik yang memiliki sekarang ini total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun, secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri dan sebagian diekspor.
Dengan adanya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea PT Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun pada tahun 2015.
"Melalui perluasan pasar ke luar negeri, diharapkan semua hasil produksi bisa terserap pasar sehingga ke depan perusahaan pupuk di Bumi Sriwijaya ini bisa terus berkembang serta dapat menambah beberapa pabrik baru lagi," katanya.
Dia menjelaskan, kegiatan ekspor yang dilakukan PT Pusri sekarang ini dijamin tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri, karena sesuai ketentuan tidak akan dilakukan ekspor jika kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi dengan baik.
Kondisi stok pupuk urea sekarang mencapai 80 ribu ton lebih di tingkat kabupaten atau lini tiga dan di tingkat pabrik atau lini satu sebanyak 40.179 ton.
Berdasarkan kondisi stok pupuk urea yang dimiliki sekarang ini, kebutuhan petani pada musim tanam April-September 2014 di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang masuk dalam wilayah kerja PT Pusri dijamin bisa terpenuhi sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), ujar Sulfa.
Editor: Desy Saputra
18 September 2025
Sumber : Sumatera Ekspres. 4 April 2014