Panen Raya Program GP3K PT Pusri Palembang
Produksi Meningkat, GP3K Mendulang Sukses
Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yang diluncurkan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), bekerja sama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pemerintah Kabupaten OKU Timur mendulang sukses. Ini lantaran, dengan melalui program ini hasil produksi padi yang dinikmati petani meningkat sangat signifikan.
Ini terungkap pada kegiatan Panen Raya GP3K seluas 620,25 ha yang dipusatkan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur, Rabu (12/10), sekitar pukul 10.00 WIB. Guna menapresiasikan kesuksesan program GP3K ini dihadiri langsung Bupati OKU Timur H Herman Deru, SH,MM, Dirut PT Pusri Holding Arifin Tasrif, Direktur Utama PT Pusri Palembang Eko Sunarko.
Kemudian, Asisten Deputi Pembinaan dan Bina Lingkungan Hanifah Affan, Direktur Alsin Kementerian Pertanian Bambang Santoso, Kepala BBPOPT Kementerian Pertanian Sarsito Wahono G, Kepala Bulog Devisi Regional Sumsel Bambang Natipupulu, Ketua KTNA Provinsi Sumsel Basyir, serta unsur Muspida dan pejabat penting lainnnya.
Direktur Utama (Dirut) PT Pusri Holding Arifin Tasrif mengungkapkan, program GP3K merupakan langkah dalam upaya percepatan pencapaian surplus pangan secara nasional. Dimana, sesuai dengan Inpres Nomor 5 Kementerian BUMN diminta agar dapat meningkatkan hasil pertanian sebanyak 5 juta ton setiap tahunnya.
Selama ini hasil pertanian di Indonesia mencapai 5 juta ton. "Dengan ketersediaan lahan yang begitu menjanjikan di Kabupaten OKU Timur, tentunya memberikan keyakinan jika kabupaten ini akan terus meningkatkan hasil produksinya," ucapnya.
Direktur Utama PT Pusri Palembang Eko Sunarko mengatakan, PT Pusri Palembang melalui Pusri Persero diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan program ini pada lahan seluas 21.000 ha pada dua Provinsi
masing-masing Sumsel dan Lampung.
"Pada program ini, pada juli lalu PT Pusri Palembang sudah melakukan musim tanam di Desa Sidumulyo seluas 620 hektare lebih. Dan panen raya yang dilakukan saat ini, adalah hasil dari GP3K," ungkap Eko seraya mengatakan, realisasi tanam tambahan pada September mencapai 5.822 hektare.
Ini baru di Kabupaten OKU Timur, sementara di daerah lain tentunya akan melakukan hal sama. Seperti halnya di Banyuasin realisasi tanam September seluas 2.459 hektare. "Program ini dinilai efektif dalam rangka percepatan surplus pangan nasional," terang Eko.
Bupati OKU Timur H Herman Deru didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Ir. H. Tubagus Sunarseno,M.Si menyatakan jika program ini sebagai wujud semangat kabupaten OKU Timur yang rindu akan kejayaan pada tahun 80-an. Dimana, Indonesia menjadi Negara Swasembada beras.
Menurut Herman Deru, program GP3K ini merupakan yang pertama di Sumsel. Keunggulan ataupun kemudahan yang didapat dari program ini, adanya kelunakan pinjaman dalam bentuk korporasi kepada petani. Sehinga, dalam merencanakan sarana produksi petani dapat tepat waktu. "Paling penting adalah, melalui program ini hasil produksi setiap hektarenya meningkat antara 8 hingga 10 ton," katanya. (adv)
Baca Selengkapnya