Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
15 November 2024
Gas dari pipa Grissik–Pusri sepanjang 176 kilometer belum dimanfaatkan untuk kebutuhan lain seperti pembangkit listrik, selain untuk industri pupuk, meskipun infrastruktur itu potensial.
Bisnis.com, PALEMBANG – Gas dari pipa Grissik–Pusri sepanjang 176 kilometer belum dimanfaatkan untuk kebutuhan lain seperti pembangkit listrik, selain untuk industri pupuk, meskipun infrastruktur itu potensial.
Diketahui, pipa transmisi gas open access berdiameter 20 inchi bisa mengalirkan hingga 160 mmscfd gas sementara saat ini baru mencapai 70 mmscfd yang sepenuhnya digunakan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang.
Plt Manager Subid Energi Primer PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatra Bagian Selatan, Dwi Suprianto, mengatakan pihaknya belum dapat memanfaatkan gas dari pipa Grissik—Pusri karena suplai yang ada sudah mencukupi.
"Kondisi eksisting kami sekarang, semua pembangkit di Sumsel sudah pakai gas. Jadi untuk penggunaan gas dari pipa Grissik-Pusri belum kami manfaatkan dulu sekarang,” katanya melalui pesan singkat kepada Bisnis.com, Senin (8/4/2019).
Dwi menambahkan pihaknya juga belum membuka wacana penggunaan gas yang bersumber dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips di Kabupaten Musi Banyuasin itu dalam waktu dekat.
“Belum ada wacana di masa mendatang karena bergantung pada pertumbuhan konsumen dan kebutuhan PLN,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hulu (BPH) Migas, Fanshurullah Asa, mengatakan pihaknya meminta PT PLN (Persero) segera memanfaatkan volume gas dari Pipa Grissik –Pusri.
“Kami berharap PLN berkomitmen untuk pakai gas dari pipa Grissik—Pusri karena pipa itu dirancang tidak hanya untuk kebutuhan Pusri tapi juga industri lainnya,” katanya.
Dia menjelaskan kalau hanya digunakan untuk memasok gas ke pabrik Pusri, PT Pertagas tidak perlu memakai pipa berdiameter 20 inchi.
Berdasarkan catatan BPH Migas, kata dia, PLN berpotensi menyerap gas sebanyak 40 mmscfd dari pipa Grissik—Pusri.
Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro mengatakan investasi pipa Grissik—Pusri mencapai US$143 juta dan pihaknya optimistis penyaluran akan meningkat.
“Sementara gas yang sudah dialirkan mulai tahun 2018 untuk kebutuhan Pusri, tahap berikutnya akan ditingkatkan menjadi 160 mmscfd untuk menunjang kebutuhan lainnya sesuai dengan kapasitas pipa,” katanya.
Ruas pipa baru itu akan menjadi tulang punggun infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumsel selain pipa eksisting yang telah termanfaatkan maskimal.
Sumber : sumatra.bisnis.com
15 November 2024
15 November 2024
Peresmian tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Walikota Palembang Harnojoyo, Kepala SKK Migas Dwi Sucipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kepala BPH Migas Fansurullah Asa, Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja dan Presiden ConocoPhillips Indonesia.
"Prioritas gas bumi itu untuk domestik. Untuk peningkatan nilai tambah dalam negeri. Itu lebih penting dan kita dorong terus," kata Menteri Jonan dalam keterangan tertulisnya.
Menteri Jonan meminta agar dipikirkan bagaimana supaya investasi di industri gas lebih efisien. "Harus dibuat standar tarif toll untuk gas pipa yang fair. Jadi tak hanya melihat investasinya saja," imbuhnya.
Pipa transmisi gas Grissik-PUSRI diperlukan dalam menjaga pasokan gas yang berkelanjutan untuk industri pupuk, khususnya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) yang kini memiliki pabrik baru yaitu PUSRI II-B. Selain itu, pasokan gas tersebut kedepan juga akan memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, pengembangan KEK Tanjung Api-Api, jaringan gas rumah tangga dan industri lainnya.
"Proyek pipa gas Grissik-PUSRI penting bagi industri pupuk untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Tidak hanya itu, tapi nantinya juga untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan kawasan ekonomi setempat," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyatakan sumber gas yang terdapat di pipa Grissik-PUSRI berasal dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) dan dialirkan ke titik akhir di Plant PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) di Kota Palembang.
"Hal ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Pertamina terhadap upaya Pemerintah Indonesia untuk mendukung kebutuhan energi di Indonesia khususnya pemenuhan energi di PUSRI dan Sumatera Selatan ke depan," jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro, menyampaikan investasi pipa Grissik-PUSRI sebesar USD 143 juta dan volume penyalurannya akan meningkat.
"Sementara gas yang sudah dialirkan mulai tahun 2018 sebesar 70 mmscfd untuk kebutuhan PUSRI, tahap berikutnya akan ditingkatkan menjadi 160 mmscfd untuk menunjang kebutuhan lainnya sesuai dengan kapasitas pipa," tambah Wiko.
Adapun ruas pipa baru ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan selain pipa eksisting yang telah termanfaatkan maksimal. Keberadaan pipa tersebut akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian wilayah Sumatera Selatan.
Di samping itu, dengan diresmikannya jaringan gas kota (Jargas) kota Palembang, yang mendapatkan manfaat jaringan tersebut terus bertambah. Sebanyak 4.315 Sambungan Rumah (SR) kini tersambung jaringan gas di Kota Palembang yang dibangun dengan APBN 2018.
Seperti diketahui, jaringan gas Palembang dibangun di Kelurahan Tuan Kentang, Lima Ulu, Enam Belas Ulu dan Plaju Ulu. Jaringan gas Palembang mendapatkan suplai gas dari KKKS Medco Energy.
Sejak dibangun pertama kali pada tahun 2009, kini total SR jargas yang dibangun dengan dana APBN mencapai 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Pada tahun 2019 rencananya akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.
15 November 2024
15 November 2024
PRINGSEWU (Lampost.co)-- Stok pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Pringsewu dinilai cukup melimpah. Bahkan stok pupuk bersubsidi itu mencapai 5.200 ton.
Menurut Kepala Pusri Kabupaten Pringsewu Diki Zulkarnain, petani tidak perlu khawatir soal pupuk, sebab untuk musim tanam gadu tahun 2019 stok pupuk melimpah.
Diki juga mengaku heran jika ada keluhan pupuk urea langka. Jika kelangkaan pupuk disebabkan karena distributor, maka pihak Pusri akan mengambil tindakan pemecatan. Tapi selama ini, menurutnya tidak ditemukan distributor nakal.
Dia menyatakan keluhan petani soal kelangkaan pupuk bisa jadi karena petani masuk dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). "Asalkan jelas alamatnya dan wilayah mana yang langka akan langsung di cek ke lapangan," ujar Diki.
15 November 2024
15 November 2024
PALEMBANG –PT Pupuk Sriwidjaja Palembang konsisten jalanakan program “beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana”. Program ini sudah berlangsung sejak 2013 lalu dan meluluskan dua sarjana di sumsel. Tahun ini, atas Nama Izul Mabruroh, wisudawati penerima beasiswa angkatan 2015. Dia lulus predikat terdepat dengan studi 3 tahun 6 bulan dengan IPK 3,20.
Izul merupakan Sarjana Pertanian Unsri Jurusan Terknologi Pertanian, prodi Teknik Pertanian. Dia anak tunggal pasangan Sudarto dan Siti Rukhmana, yang keduanya petani sayur. “ Saya berharap semoga Pusri bisa lanjutkan program penerima beasiswa ini sampai program Magister (S2)”, ungkapnya.
Manajer humas PT Pusri Palembang Hernawan L Sjamsuddin mengatakan saat ini sudah ada 25 Mahasiswa Unsri mendapat beasiswa . “Izul lulusan kedua program ini. Dia lulusan tercepat”, ujarnya, tadi malam (24/2).
Diakuinya, beasiswa program CSR Perusahaan. “selain Mahasiswa Unsri, kita juga bantu Mahasiswa kampus lain, seperti universitas Bengkulu, Lampung, Gajah Mada, Tanjung Pura Kalimantan Barat dan Diponegoro,” imbuhnya.
Mahasiswa yang dapat bantuan harus anak petani, “kita terima pengajuan tiap tahun, mulai semester II, dengan IPK minimal 3.0 serta belum menerima beasiswa dari instansi lain”, imbuhnya.
Untuk Beasiswa, Pusri biayai uang kuliah tunggal (UKT) dan meberikan uang saku. (fad/ce1)
15 November 2024
PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang konsisten menjalankan program “Beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana”. Program ini sudah berlangsung sejak 2013 lalu dan sudah meluluskan 2 sarjana di Sumsel. Tahun ini, atas nama Izul Mabruroh, wisudawati penerima program beasiswa “Anak Petani Jadi Sarjana” angkatan 2015. Dia lulus dengan predikat tercepat, dengan masa studi 3 tahun 6 bulan dan IPK 3,20.
Izul merupakan lulusan Sarjana Pertanian Unsri Jurusan Teknologi Pertanian, prodi Teknik Pertanian. Dia anak tunggal pasangan Sudarto dan Siti Rukhana, yang keduanya merupakan petani sayur. “Saya berharap semoga PT Pupuk Sriwijaya Palembang bisa melanjutkan program penerima beasiswa ini sampai Program Magister (S2),” ungkapnya.
Manajer Humas PT Pusri Palembang, Hernawan L Sjamsuddin mengatakan saat ini sudah ada sekitar 25 mahasiswa Unsri yang mendapat bantuan beasiswa. “Izul Mabruroh ini, lulusan kedua dalam program in. Dia lulusan tercepat. Sementara penerima beasiswa lainnya masih kuliah,” ujarnya, tadi malam (24/2).
Diakuinya, beasiswa ini” bagian dari program corporate social responsibility (CSR) perusahaan. “Selain mahasiswa Unsri, kita juga bantu mahasiwa kampus lain, seperti Universitas Bengkulu, Lampung, Gajah Mada, Tanjung Pura Kalimantan Barat, dan Diponegoro,” imbuhnya.
Mahasiswa yang mendapat bantuan, sesuai nama program, harus anak petani. “Kita terima pengajuan mahasiswa setiap tahun. Mulai dari semester II, dengan IPK minimal 3.0 serta belum menerima beasiswa dari instansi lain,” imbuhnya. Tapi kampus mahasiswa tersebut sebelumnya harus ado MoU terlebih dahulu dengan Pusri untuk pemberian beasiswa ini. Para penerima beasiswa kemudian akan dievaluasi setiap tahun dan IPK-nya minimal harus tetap 3.0.
Dalam pemberian beasiswa, Pusri biayai uang kuliah tunggal (UKT) dan uang saku. “Untuk kampus di wilayah Sumbagsel, mahasiswa dapat uang saku Rp300 ribu per bulan, sementara wilayah Jawa, mahasiswanya dapat Rp500 ribu per bulan,” bebernya. (fad)
Sumber : sumeks.co
15 November 2024
YOGYA, KRJOGJA.com - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang kembali meluncurkan salah satu program CSR unggulannya yakni program Beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana. Program beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, khususnya bidang pendidikan.
Direktur SDM & Umum PT Pusri Palembang, Bob Indiarto mengatakan, beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana memberikan peluang kepada anak-anak petani atau buruh tani yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki minat dan potensi akademik untuk meneruskan pendidikanya di bidang pertanian sampai dengan jenjang strata satu (S1). "Mahasiswa penerima beasiswa mendapatkan biaya studi dan uang saku," terang Bob didampingi Manager Humas dan Staf disela sosialisasi di Kantor Dekanat Fakultas Pertanian (Faperta) UGM Yogyakarta, Sabtu (9/2/2019).
Menurut Bob, sejak diluncurkan tahun 2013, Program Beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana telah berhasil meluluskan sejumlah anak petani/buruh tani di fakultas pertanian diberbagai perguruan tinggi negeri (PTN). Untuk semakin memperluas manfaat program beasiswa ini, tahun 2019 PT Pusri Palembang menambah kuota penerima beasiswa.
"Tahun 2018 kuota penerima beasiswa sebanyak 20 mahasiswa. Tahun 2019 ini kita tambah menjadi 45 mahasiswa," ujarnya. Adapun PTN yang menjadi mitra penyaluran beasiswa yakni Universitas Sriwijaya, Universitas Lampung, Universitas Bengkulu, Universitas Tanjungpura, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Diponegoro.
Dengan adanya penambahan kuota penerima beasiswa ini, kata Bob, PT Pusri Palembang berharap akan semakin banyak anak petani/buruh tani yang siap menjadi generasi penerus bangsa yang ahli di bidang pertanian. Sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan Indonesia sebagai negara agraris yang memiliki kedaulatan pangan di sektor pertanian.
Dekan Faperta UGM Dr Jamhari menyambut baik adanya program beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana ini. Menurutnya program beasiswa ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswanya, karena sebagian besar mahasiswa baru yang masuk ke Faperta UGM dari keluarga kurang mampu. "Jadi mahasiswa baru kurang mampu tidak perlu cuti kuliah, karena ada program beasiswa ini," katanya. (Dev)
Sumber : krjogja.com
15 November 2024
15 November 2024
Jakarta, Bumntrack.com - Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Bob Indiarto menilai penjurian anugerah BUMN ke 8 yang telah dilakukan hari ini sangat menarik dan memberikan nilai positif bagi perusahaan.
Event seperti ini memotivasi perusahaan untuk terus bergerak maju dengan mengembangkan potensi yang ada. "Acara seperti ini memberikan nilai positif dan memotivasi perusahaan agar lebih maju dan berkembang. Hal ini tentunya menunjang program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional," kata Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pusri Palembang, Bob Indiarto di Jakarta, Selasa (26/2).
"Dengan adanya program ini, saya sangat mensupport sekali, termasuk hadirnya rekan-rekan dari BUMN lain, serta panelis yang merupakan senior-senior di BUMN. Sehingga kami tidak hanya menyampaikan sesuatu, tetapi juga mendapat masukan untuk pengembangan perusahaan," imbuhnya.
Menurutnya, tema yang diangkat kali ini sangat pas dengan kinerja yang sedang dikembangkan perusahaan, yaitu meningakatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional. Pasalnya, Pusri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pupuk selalu berkembang dari tahun ke tahun.
Pertumbuhan perusahaan juga terus meningkat, bergerak dari bottom line dan akan terus naik. Laba bersih perseroan pada 2018 mencapai Rp600 miliar (unaudited), sedangkan pendapatan mencapai Rp 11 triliun. "Ada banyak sekali usaha untuk meningkatkan pendapatan. Dalam core bisnis pupuk, produksi harus tercapai sesuai dengan target. Lebih baik lagi apabila bisa diatas target yang telah ditetapkan pemegang saham," terangnya.
Usaha kedua untuk meningkatkan pendapatan yaitu inovasi pemasaran. Pemasaran pupuk saat ini berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Dahulu pupuk urea yang dihasilkan sudah ada yang mengambil dan untungnya jelas. "Sekarang kita harus mempriorittaskan penugasan pemerintah terkait pupuk subsidi, sisanya kita jual kepada perkebunan dan industri. Nah harga sekarang itu fluktuatif tiap jamnya, jadi harus up to date, kapan kita harus menjual ke dalam dan kapan kita harus ekspor," terangnya.
Dalam penjurian kali ini, dirinya optimis bisa meraih anugerah BUMN 2019. Karena apa disampaikan adalah hasil nyata yang dilakukan Pupuk Pusri yang semuanya bisa dibuktikan dengan data. "Acara saat ini lebih bagus dari tahun kemarin. Hanya saja, waktu 15 menit yang disediakan untuk menyampaikan perusahaan sebesar ini, masih kurang, banyak hal yang harus disampakan namun terbatas 15 menit. Namun ke depan kita akan evaluasi lagi," pungkasnya. (Eka)
Sumber : bumntrack.com
15 November 2024