Kabar Pusri

Latih Warga Keahlian Menjahit

19 September 2019

PALEMBANG - PT Pusri Palembang menutup kegiatan program Loka Latih Keterampilan (Lolapil) menjahit.  Kegiatan dipimpin oleh Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Pusri Palembang, R A Rahum di Auditorium Musi Diklat Pusri, Rabu (18/9).

Program Lolapil menjahit bagi warga lingkungan sekitar perusahaan dilaksanakan dengan bekerja sama antara PT Pusri dengan UPTD BLKPPKT (Balai Latih Kerja Pengembangan Produktivitas dan Keterampilan Transmigrasi) Sumatera Selatan.

Setiap peserta Lolapil membuat rancangan baju untuk dikenakan dalam fasion show penutupan kegiatan saat itu.  “Alhamdulillah semua sudah siap menjadi tenaga kerja terampil dalam hal menjahit,” ujar Rahim.  Sehingga keahliannya bisa digunakan untuk membuka butik sendiri. Lanjutnya, ke depan tidak menutup kemungkinan akan mengadakan pelatihan lanjutan untuk tingkat mahir. Kemudian, dari keahlian menjahit mampu menghasilkan pendapatan dan meningkatkan income keluarga.

Pihaknya memohon dukungan agar program seperti ini dapat direalisasikan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Seperti juga program pendidikan, pelatihan, kesehatan, sarana dan prasarana ibadah, sarana umum, pelestarian alam dan penuntasan kemiskinan.

Hadir Kepala UPTD BLKPPKT Sumsel Kadarman, Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnaker Sumsel Mansur Husein, Kepala YKKP Sulfa Ganie dan Manajer K3LH Yusman Arullah. Manajer PKBL PT Pusri Palembang, Heri Suharsono menambahkan, peserta Lolapil menjahit diikuti 40 orang. Sebagai wujud komitmen dan kepedulian manajemen perusahaan meningkatkan kompetensi pendidikan dan pemberdayan warga di lingkungan sekitar perusahaan. Kegiatan berlangsung selama 28 hari kerja atau 280 jam. Sedangkan, total biaya yang digelontorkan senilai Rp450.550.000.

Peserta Lolapil menjahit dari 1 Ilir, Novianty (40) merasa senang bisa mendapatkan pelatihan ini.  “Alhamdulillah, sabgat sebabg bisa mengembangkan kemampuan menjahit,” ujarnya. Terlebih, mendapatkan bantuan mesin jahit dari Pusri.

Ia mengatakan, selama pelatihan diajarkan cara membuat baju dari tingkat pemula. Ia berharap, setalah membuka usaha jahit bisa diberi bantuan dalam hal promosi dan pemasaran. “Sehingga bisa menjangkau banyak orang dan mengembangkan usaha menjahit,”katanya (cj14/lia/ce2)


Sumber : Koran Sumatera Ekspress

Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ