23 July 2019
Berdasarkan peringatan dari WHO (world Health Organization), setiap tahun 7 juta orang yang terpapar pencemaran udara dan diketahui 9 dari 10 orang tercemar polusi udara. Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru, saat menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) Tingkat Provinsi Sumsel ditaman Kota Kabupaten Banyuasin (23/7).
Temanya telah ditetapkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP). Yakni, Kendalikan Polusi Udara (Beat Air pollution) “Biru Langitku, Hijau Bumiku”. Diisi dengan kegiatan penanaman pohon, pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor hingga ekspresi cinta lingkungan yang dituangkan dalam bentuk fotografi.
Herman Deru mengajak seluruh lapisan masyarakat Provinsi Sumsel untuk menjaga alam melalui pengendalian polusi udara dan menginovasi sampah menjadi bahan bakar konvensional. “Menyadari kerusakan lingkungan akan berdampak luar biasa pada manusia, alangkah baiknya kita (seluruh masyarakat Sumsel) menjaga dan peduli akan lingkungan,” ujarnya. Karena lingkungan alam ini adalah milik anak cucu pewaris generasi. Ia juga mengajak agar galakan menanam pohon sejak dini. “Imbauan dari saya setiap memasukkan anak sekolah harus ada bukti foto anak menanam pohon. Ini merupakan salah satu cara mempertahankan lingkungan setelah dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Selain itu, Gubernur juga menyerahkan beberapa penghargaan lingkungan hidup. Penghargaan untuk Pembina, dunia usaha dan pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2019.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertahanan Provinsi Sumatera Selatan, Drs H Edward Candra MH selaku Ketua Panitia Pelaksana Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 menyampaikan, kegiatan ini bersama-an dengan launching Gerakan Banyu-asin Bersih di Kabupaten Banyuasin. Tujuannya meningkatkan komitmen pelaku usaha/pembangunan terhadap pengelolaan lingkungan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Harapannya, akan banyak tujuan yang dicapai guna lebih meningkatkan kelestarian hidup. Di antaranya seperti, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup dengan melibatkan semua unsur kalangan masyarakat. Kemudian, sebagai media pembelajaran lingkungan hidup bagi masyarakat dan pelajar mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Sehingga diharapkan lingkungan hidup dapat terjaga sampai generasi yang akan datang.
Banyak kegiatan digelar saat acara berlangsung. Mulai dari lomba baca puisi lingkungan hidup tingkat SD, SMP, dan SMA, lomba mendongeng lingkungan hidup tingkat SD, SMP dan SMA, lomba Fashion 3R tingkat SD, SMP dan SMA, lomba foto tema lingkungan bagi semua kategori (SMP,SMA dan umum), hingga lomba musik lingkungan kategori SMA dan umum.
Dilanjutkan dengan penanaman pohon dan pelepasan burung secara simbolis oleh Gubernur Sumatera Selatan, penyerahan secara simbolis benih ikan serta pemberian penghargaan kepada kabupaten/kota, pemenang lomba-lomba bertema lingkungan seperti yang telah disebutkan diatas, penghargaan IKPLHD, Kalpataru, PROKLIM, Adiwiyata dan Karhutla.
Lanjutnya, peserta yang hadir berjumlah kurang lebih 1.000 orang. Berasal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan, perusahaan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, guru-guru Sekolah Adiwiyata se-Provinsi Sumatera Selatan serta siswa SD, SMP, dan SMU sederajat.
“Khusus kepada semua pihak, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerja sama dalam mensukseskan acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi Sumatera Selatan di Taman Kota Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin ini,” ungkapnya.
PT Pusri Palembang menjadi salah satu penerima penghargaan lingkungan hidup. Sebagai Pembina dari bidang usaha yang ikut berkontribusi dalam melestarikan lingkungan hidup. Mewakili manajemen PT Pusri Palembang, GM Teknologi, Zulyan Imansyah menerima penghargaan tersebut. Ia mengatakan, Pusri sangat bangga atas pencapaian Kecamatan Kalidoni dalam pengelolaan lingkungan khususnya dalam upaya mitigasi perubahan iklim. “Harapan ke depan makin banyak terbentuk kampung iklim di wilayah Kota Palembang sebagai bentuk dukungan terhadap program pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK),” pungkasnya.
Mewakili kota Palembang, Camat Kalidoni, Arie Wijaya, mengatakan mendapat dua penghargaan. Pertama kategori pengabdi lingkungan dengan penghargaan kalpataru. Kedua, adalah penghargaan pelaksana Program Kampung Iklim (Proklim) utama. Kampung iklim ini, jadi salah satu satunya yang mewakili Palembang di tingkat provinsi. Yaitu, Kampung Iklim RW 03 Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.
“Karena bagi kami, ini memang bagian dari program kami, alhamdulilah mendapat apresiasi, seterusnya akan kami jalankan program ini ke depannya,” ujar Arie.
Semakin baik lagi dan penambah semangat bagi masyarakat. Serta yang terpenting adalah memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat.
Arie menambahkan, PT Pusri Palembang telah banyak membantu dan membina terwujudkan Kampung Iklim di Kalidoni. Seperti bantuan support kegiatan, alat pengomposan sampah dan banyak membina masyarakat mewujudkan lingkungan hidup yang baik.
Sumber : Koran Sumkes 24/07/19
Bagikan
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 202422 November 2024
PUSRI RAIH GOLD RANK PADA AJANG ASRRAT 2024