19 March 2014
Dahlan Senang Panen Gabah Bisa Delapan Ton
Wajah Soetarjo menyiratkan perasaan senang bukan kepalang saaat mengetahui kegiatan panen raya di tempat asalnya, Desa gesing, Kecamatan Kismatoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tngah (Jateng), Jumat (14/3) kemarin, dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Negara, Dahlan Iskan. Ia Semakin girang mana kala diminta maju untuk berbincang dengan mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik negara itu.
Tahun ini, raihan panen gabah di Kabupaten Wonogiri meningkat cukup signifikan. Sebelumnya, hasil panen hanya mencapai lima ton hingga enam ton per hektare. Namun, kini, produktivitas naik drastis, menjadi tujuh ton sampai delapan ton per hektare.
Diminta maju untuk berinteraksi dengan Dahlan, Soetarjo pun tak ingin membuang waktu. Ia naik panggung lalu menjawab pertanyaan soal total hasil panen raya per hektare di Desa Gesing pada tahun ini. Secara lantang, ia menjawab tanpa cacat.
“Setelah mengikuti Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) hasil panen mampu mencapai tujuh ton hingga delapan ton per hektare,” ucap Soetarjo, yang kemudian mendapat tepukan bahu dari Dahlan.
Menurutnya, sebelum mengikuti program GP3K, sebenarnya ada inovasi lain yang dijalankan oleh para petani. Sayang, upaya tersebut kurang berjalan baik. Ada kendala dalam hal pemilihan bibit.
“Selama ini, karakter bibit yang dipakai kurang sesuai. Kondisi lahan di Kabupaten Wonogiri jarang dialiri air sehingga saat ditanami justru menimbulkan puso,” imbuh Soetarjo.
Usai mendengar pernyataan Soetarjo, di hadapan ratusan petani, Dahlan tak ragu mengucapkan terima kasih. Menurutnya, keberhasilan panen raya ini di Kabupaten Wonogiri perlu mendapat acungan jempol. Semua tak lepas dari adanya program GP3K yang mulai dilakukan pada 11 Desember 2013 lalu.
“Luar biasa, produktivitas mencapai 9,28 ton. Hasil ini merupakan satu langkah yang cukup bagus . Sejak 20 tahun terakhir, rata-rata produksi gabah masih di bawah angka tujuh ton per hektare,” papar Dahlan.
Lebih jauh, ia mendorng adanya peningkatan produktivitas dengan cara melakukan pembinaan secara lebih khusus kepada para petani. Harapannya, ke depan, produktivitas bisa mencapai 12,5 ton per hektare.
“Ambil perwakilan petani. Tiga orang sudah cukup. Didik mereka, mulai soal masa tanam hingga perlakuan terhadap tanah dan tanaman padi selama masa tumbuh sampai panen. Targetnya, bisa menghasilkan gabah 12,5 ton per hektare,” pinta Dahlan.
Ia menyampaikan, program ini bisa dimulai dengan lahan seluas lima hektare sebagai percontohan. Jika berhasil, bukan tidak mungkin Indonesia bisa mencapai swasembada beras.
Direktur Utma PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), Musthofa, mengemukakan, realisasi luas tanam di Kabupaten Wonogiri untuk musim tana, 2013/2014 mencapai 1.066 hektare dari total area di wilayah Jateng sebesar 41.056 hekatre.
“ Realisasi luas tanam untuk Kabupaten Wonogiri meliputi Kecamatan Kismantoro (282 hekatre), Kecamatan Tirtomoyo (152 hektare), Kecamatan Eromoko (349 hektare), Kecamatan Wuryantoro (96 hektare), Kecamatan Ngadirejo (93 hektare), Kecamatan Jatiroto (51 hektare), dan Kecamatan Slogohimo (43 hektare),” urainya. (Galih Priatmojo)
Sumber : Tribun Jateng, 15 Maret 2014
Bagikan
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024