23 February 2016
Nah, menurut Zain Ismed, Corporate Secretary PT Pupuk Sriwidjaja Palembang tahun ini perusahaan ini menargetkan penjualan sebesar 90.000 ton NPK.
Sebagian besar produksi untuk subsidi petani dan sebagian lainnya untuk penjualan non subsidi. "Ini masih baru, jadi kami lihat nanti bagaimana pasar non-subsidinya," kata Zain kepada KONTAN, Senin (22/2).
Ia mengatakan, sumbangan penjualan NPK nantinya ke perusahaan masih kecil karena kapasitas produksi yang masih kecil.
Sekadar info, tahun ini perusahaan ini menargetkan penjualan penjualan tahun ini sebesar Rp 10 triliun. Target penjualan ini naik dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 4,8 triliun.
Namun, Zain mengatakan, setelah melihat pasar internasional yang tahun ini semakin melemah. Perusahaan ini pesimis mencapai target pendapatan Rp 10 triliun tahun ini.
"Kami belum revisi, tapi yang pasti tugas utama kami mencukupi pasar domestik untuk ketahanan nasional," kata Zain.
Manajemen perusahaan memutuskan untuk memprioritaskan terlebih dahulu kebutuhan pada pasar domestik. Setelah itu baru menimbang-nimbang untuk ekspor ke pasar yang sudah ada.
Selama ini perusahaan ini melakukan penjualan ekspor sebesar 150.000 ton urea ke negara ASEAN antara lain Filipina, Thailand, Malaysia, serta Myanmar.
Tahun ini perusahaan ini belum bisa memastikan target penjualan ekspor. "Kondisinya harga pupuk yang kurang bersaing dan harga kompetitif dari pemain China," katanya.Bagikan
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024