14 September 2023
RILISID, Mesuji — Guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian, beberapa kelompok tani di Kabupaten Mesuji mengikuti pelatihan kilat dalam Sekolah Tani Singkong Program Makmur, di Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten setempat, Kamis (14/09/2023).
Kegiatan tersebut kerjasama antara salah satu perusahaan pupuk yang masuk dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT. Pupuk Sriwidjaya (Pusri) dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji dan Kodim 0426 Tulangbawang.
Sedangkan dari PT. Pusri hadir dalam acara tersebut Manager Pertanian Agrosolusi, Prima Novandino dan diikuti oleh 30 peserta yang merupakan petani singkong di wilayah Kabupaten Mesuji.
Dalam sekolah praktis tersebut, masing-masing narasumber memberikan kiat-kiat agar tanaman singkong (cassava) bisa menghasilkan umbi yang maksimal dengan olah lahan dan penggunaan pupuk yang tepat dan efesien.
Salah satu narasumber, Serka Supriyono dari Kodim 0426 Tulangbawang menyampaikan sejumlah tips agar petani singkong dapat maksimal hasilnya.
“Mulai dari olahan tanah sebelum tanam, pemilihan bibit dan selama proses pemupukan menjadi hal yang penting diperhatikan petani agar hasilnya maksimal,” ujarnya.
Tidak lupa, kata dia, perhitungan cuaca saat akan melakukan jadwal penamanan singkong juga hal yang krusial untuk diperhatikan petani.
Jangan sampai, kata dia, masuk musim kemarau panjang malah melakukan penanaman, sehingga hasil tidak akan maksimal.
“seperti saat ini, cuaca masuk musim kemarau panjang sejak ahir Bulan Juli lalu hingga pertengahan September 2023 ini belum turun hujan. Ya, jangan tanam singkong sekarang, pasti tidak baik hasilnya,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Pariman mengatakan mendukung penuh sekolah tani singkong yang diinisiasi oleh PT. Pusri.
“Kita berharap dengan aksi ini, petani bisa lebih optimal meningkatkan produksi lahan pertaniannya, terutama kebun singkong di wilayah Kabupaten Mesuji,” terangnya.
Terpisah, Joko (39), petani singkong di Desa Muktikarya, Kecamatan Pancajaya, mengatakan ingin menyerap ilmu pertanian khususnya singkong yang sempat disampaikan oleh Sekolah Petani Singkong Pusri tersebut.
Karena, kata dia, hasil singkong yang dikelolanya dirasa masih belum maksimal karena hasil dari satu hektare hanya 18 ton. Sedangkan biaya produksi dari pengolahan lahan hingga panen mencapai Rp8 juta rupiah/ha.
“Ya, ada sisa uang sekitar Rp3 juta saja tiap panen usia 8 bulan. Ini tidak cukup untuk kebutuhan hidup. Apalagi harga singkong yang sangat tidak stabil,” keluhnya. (*)
Sumber : https://lampung.rilis.id/Pemerintahan/Berita/Optimalkan-Hasil-PT-Pusri-Gelar-Sekolah-Tani-Singkong-KGpu4oY
Bagikan
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024