29 September 2009
Lampu hijau ekspor pupuk urea telah diberikan pemerintah, produsen pupuk memastikan pasokan pupuk nasional aman. Jumlah pupuk yang akan diekspor tetap akan disesuaikan agar stok di lini 3 tidak kurang dari 500 ribu ton.
Jakarta, BP
” Kalau stok aman, maka ekspor diupayakan mengejar izin yang sudah diberikan agar beban biaya stok tidak semakin berat, ” ujar Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Dadang Kodri saat berbincang dengan detikFinance, Minggu (27/9).
Menurut Dadang, ekspor pupuk urea ini akan dilakukan melalui tender yang dilakukan oleh masing-masing produsen pupuk dan ditangani oleh direktur pemasaranya.
” Trader (penjual) nasional dan internasional boleh ikut. Terpenting harus serahkan bid bond dan sesuai ketetapan-ketetapan lainnya. Barang diambil setelah selesai pembayaran,” jelasnya.
Adapun negara yang menjadi tujuan ekspor, lanjut Dadang, tergantung trader yang memenangkan tender. Namun umumnya negara yang menjadi tujuan ekspor yaitu Thailand, Vietnam, Bangladesh, Filipina dan lainnya.
” Jumlahnya bergantung dari yang terbaik harganya dan berapa ton bisa mengambilnya,” ucapnya
Namun, Dadang belum bisa memastikan kapan Pusri akan mulai membuka tender tersebut.
” Maunya besar karena stok cukup banyak, pastinya belum dapat kabar,” katanya.
Pemerintah melalui Departemen Perdagangan telah mengeluarkan izin ekspor 478 ribu ton pupuk urea. Dari kuota ekspor tersebut, PT Pusri mendapatkan jatah sekitar 196 ribu ton, PT Petro Kimia Gresik sebanyak 16 ribu ton, PT Pupuk Kujang sebanyak 58 ribu ton, dan PT Pupuk Kaltim sekitar 208 ribu ton.
Izin tersebut dikeluarkan pada 17 September dan akan berakhir pada Desember 2009. Kran ekspor pupuk urea kembali dibuka setelah pabrikan pupuk mengeluh adanya stok yang berlimpah hingga 1 juta ton. Menumpuknya stok tersebut telah menyebabkan pabrik-pabrik pupuk tersebut merugi.
PT Pupuk Kaltim (PKT) segera adakan tender untuk mencari trader (penjual) yang akan mengekspor 50 ribu ton pupuk urea. Tender tersebut akan dibuka awal minggu depan.
” Untuk tahap I, PKT awal minggu depan akan melakukan tender untuk 50 ribu ton,” kata Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Hidayat Nyakman dalam pesan singkatnya kepada detikFinance.
Namun, Hidayat belum dapat memastikan kapan dan kemana pupuk tersebut akan diekspor. Menurut dia, negara tujuan ekspor pupuk tersebut tergantung dari pemenang tender.
” Tapi biasanya negara yang menjadi tujuan ekspor pupuk yaitu Thailand, Vietnam, India, Bangladesh, Australia bahkan Amerika latin,” ungkapnya.
Hidayat juga menjamin kegiatan ekspor pupuk ini tidak akan mengganggu pasokan pupuk untuk domestik.
dtf
Bagikan
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024