Kabar Pusri

Stok Urea Nasional Jauh Lebihi Kebutuhan

22 October 2009

Jakarta: Total Volume Stok akhir pupuk urea nasional pada 31 Desember tahun ini diproyeksikan mencapai 822.797 ton. Dengan stok sebnayak itu, pemenuhan kebutuhan urea bersubsidi untuk sektor pangan dipastikan aman. Stok sebanyak itu mencakup stok di pabrik yang pada akhir tahun diproyeksikan 122.332 ton dan stok di gudang kabupaten (lini III) 700.465 ton.

Proyeksi posisi stok akhir pupuk urea tersebut telah memperhitungkan penyerapan oleh sektor pertanian (pupuk bersubsidi) di 4,92 juta ton, sektor industri 419.082 ton, perkebunan besar 849.230 ton, dan alokasi ekspor 774.666 ton.

"Proyeksi total stok urea nasional sebanyak 822.797 ton itu jauh di atas ketentuan stok yang diatur dalam peraturan menteri pertanian (permentan) yang hanya 376.500 ton. Jadi, pasokan urea untuk sektor pangan sangat aman, bahkan saat musim tanam (Oktober 2009-Maret 2010), "ujar Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Holding) Dadang Heru Kodri kemarin.

Direktur Pemasaran Bowo Kuntohadi menjelaskan berdasarkan kalkulasi, permintaaan pupuk urea pada November dan Desember akan lebih tinggi dibandingkan rencana alokasi sesuai peraturan menteri pertanian (permentan), karena pada akhir tahun akan terjadi puncak musim tanam.

"Khusus November dan Desember kami menggunakan asumsi angka penyaluran tertinggi selama lima tahun terakhir. Untuk penyaluran pada Oktiober diperkirakan sesuai dengan ketentuan permentan, "katanya.

Berdasarkan rencana permentan, kebutuhan pupuk urea bersubsidi pada Oktober ditetapkan sebanyak 390.000 ton, November 429.766 ton dan Desember 488.558 ton.

Namun, produsen pupuk urea menyiapkan pasokan untuk November sebanyak 500.503 ton atau sebanyak 16% di atas rencana permentan dan Desember 678.255 ton (39% diatas rencana permentan).

Untuk Oktober, penyerapan urea diperkirakan sesuai dengan ketentuan permentan yakni sebanyak 390.000 ton. "Kami sengaja menyiapkan pasokan urea yang lebih banyak dari ketentuan permentan kendati diperkirakan penyerapannya pada November dan Desember tidak sampai ke tingkat tersebut. Ini semua demi menjamin ketersediaan di pasar untuk musim tanam," ujar Bowo.

Chamdan Purwoko
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ