Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

22 April 2025

PUSRI FOKUS EFISIENSI PABRIK DEMI DAYA SAING
KORAN JAKARTA, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang fokus menggenjot efisiensi sejumlah pabrik untuk meningkatkan daya saing produk di tengah tingginya persaingan.

Direktur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro di Palembang Sabtu (23/12), mengatakan perusahaannya sejauh ini telah menuntaskan pembangunan Pabrik Pusri IIB dan telah menutup operasi Pabrik Pusri II yang sudah tua dan boros.

“Ke depan, perusahaan akan merencanakan restruturisasi pabrik Pusri III dan Pusri IV dan saat ini sudah tahap perencanaan awal,” kata Mulyono yang dijumpai seusai peringatan HUT Pusri.

Ia mengatakan pabrik Pusri IIB terbukti lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar sehingga perusahaan berhasil meningkatkan produksi pupuk urea hingga 10 persen.

Hal ini sesuai dengan alur kebijakan Pupuk Indonesia Holding yang mendorong pusri menghasilkan produk pupuk yang murah namun tetapu berkualitas dalam kaitan meningkatkan daya saing.

Seperti diketahui saat ini, Pusri masih berkutat pada persoalan mahalnya pembelian gas yakni masih enam dolar AS per MMBTU. Sedangkan di sisi lain, seperti China membeli gas dengan harga hanya empat dolar AS pe MMBTU.

Tantangan lainnya, produksi pupuk urea di pasaran internasional juga melebihi permintaan sehingga peluang unutk merambah ke pasar luar negeri juga menjadi kecil.
Read More
news-1

22 April 2025

PUSRI GELONTORKAN 1,3 JUTA TON PUPUK BERSUBSIDI
Palembang, BP

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,3 juta ton urea atau sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.

Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro menyatakan, penyaluran pupuk bersubsidi itu tersebar diseluruh wilayah pemasaran perusahaan.

“Seuai wilayah pemasaran kami, meliputi antara lain Sumsel, Jambi, Lampung, Kalimantan, dan Jawa Tengah (Jateng). Distribusi dominannya di wilayah Jateng,”ckatanya usai upacara peringatan HUT ke-58 Pusri di Palembang, Minggu (24/12).

Mulyono mengatakan, untuk di wilayah Sumsel saja, penyaluran urea mencapai 170.000 ton, dimana banyak terserap di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur yang merupakan sentra pertanian padi di Provinsi Sumsel.

Dia menambahkan, perusahaan juga telah menyalurkan pupuk NPK untuk mendukung pertanian di Tanah Air. Bahkan realisasi penyaluran tercatat telah melampaui alokasi karena tingginya permintaan pasar.

“Awalnya alokasi NPK sebanyak 80.000 ton namun ditambah 5.000 ton lagi sehingga realisasi mencapai 85.000 ton,” ujarnya. Molyono menambahkan, selama 58 tahun PT Pusri Palembang telah memberikan kontribusi serta mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan.

Menurut dia, di pengujung tahun 2017 perusahaan juga telah merealisasikan salah satu proyek strategis, yakni pembangunan pabrik NPK Fusion II dengan kapasitas desain sebesar 2x100.000 ton per tahun. “Diharapkan dengan adanya pabrik ini Pusri dapat lebih kompetitif dan sustain kedepannya,” ujarnya.

Tahun 2017, kata dia, Pusri telah meluncurkan inovasi yaitu matri tani dan klinik tani yang diharapkan dapat membantu petani yang mengalami kesulitan dalam bidang pertanian. Mulyono melanjutkan saat ini perusahaan sedang menghadapi perubahan di lingkungan bisnis serta tantnagan yang harus dihadapi.

“Perubahan lingkungan bisnis seperti saat ini merupakan suatu hal yang tidak terelakkan. Kita semua harus mau berubah beradaptasi dan terus belajar untuk bisa terus survive,” katanya.

Terkait peringatan kegiatan ulang tahun perusahaan, pihaknya telah menggelar berbagai kegiatan seperti Porseni antar direktorat, malam kesenian, bakti sosial, donor darah, khitanan massal, doa bersama 1.000 anak yatim, bola voli lingkungan dan jalan sehat lingkungan.
Read More
news-1

22 April 2025

PUSRI TINGKATKAN PRODUKTIVITAS
SUMATERA EKSPRES - SEBAGAI Upaya pengembangan dan peningkatan produktivitas sektor perkembangan kelapa sawit dan karet, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) melakukan kerja sama bidang penelitian dan domplet dengan PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB) di Auditorium Musi Diklat, kemarin (26/12). Hal tersebut juga sebagai upaya memberikan edukasi kepada para pelaku perkebunan lain untuk melakukan pemupukan secara benar.

KMS H A Hakim mengatakan, dirinya merupakan pemakai dari pupuk untuk perkebunan yang selama ini sulit untuk memeroleh pupuk yang sesuai untuk perkebunan sawit dan karet miliknya. “Kami sebagai pemakai bingung mau cari kemana pupuk ini, selama ini diberikan pupuk malah buahnya mengecil dan layu,” ujarnya.

Ternyata setelah dikunjungi PT Pusri beberapa waktu lalu ada kesalahan dari cara pemupukan tersebut dan pusri siap membantu meningkatkan produksi pupuk diperkebunan miliknya. “Untuk itu dilaksanakan kerja sama ini, bukan sekadar untuk meningkatkan produksi perkebunan, melainkan juga mempromosikan sehingga bisa digunakan oleh perkebunan lainnya terutama oleh masyarakat,” bebernya.

Menurutnya, selama ini masyarakat hanya menanam namun tidak mengerti bagaimana caranya untuk meningkatkan produksi agar mendapatkan hasil yang bagus dan banyak. “Saya dulu pernah kerja sama dengan orang, dikasihnya saja pupuk tapi tidak tahu menfaat dari pupuk itu, bahkan saya pernah membeli abu letusan Gunung Galunggung, bukannya subur malah layu,” terangnya.

Dirinya bersyukur ada sambutan dari PT Pusri, karena inilah kesempatan bagi perkebunan di Sumsel khususnya agar bisa produktif sehingga tidak kalah bersaing dengan perkebunan luar. “Bisa dikatakan kita ini pribumi, di Sumsel, harus merajai Sumsel dibandingkan yang lainnya seperti sektor perkebunan ini,” ungkapnya.

H Halim berharap kepada Pusri untuk bisa memberikan edukasi dan sosialisasi kembali kepada pelaku atau pengguna pupuk lainnya sehingga konsumen dapat mengetahui pola pemupukan yang baik untuk perkebunan. “Saya akan bantu prmosikan, saya beritahukan produknya dan harganya, tapi saya minta pusri harus menyiapkan produksi pupuk yang dibutuhkan,” terangnya.

Untuk perkebunan miliknya ada 13 ribu hektare sawit dan 20 ribu hektare karet yang saat ini kondisinya sudah layu karena tidak menggunakan pola pemupukkan yang benar. “Saya berharap kerja sama ini dapat terus berkembang dan bermanfaat terutama untuk perkebunan plasma yang ada di masyarakat kecil,” harapnya.

Sementara itu Diretur Komersil PT Pusri, M Romli HM mengatakan kerja sama ini merupakan bentuk layanan PT Pusri Palembang terhadap pelanggan, Pusri memberikan jasa after sales service dan pembinaan demplot, salah satunya di perkebunan kelapa sawit dan karet milik PT Sentosa Mulia Bahagia.

Sumsel selanjutnya, sangat potensial di sisi perkebunan sawit, karet, serta kopi, dimana kebutuhan pupuk NPK sendiri bisa mencapai 750 ribu ton namun itu kalau dilakukan pemupukan dengan benar. “Selama ini kami sudah lakukan penelitian, pemupukan dilakukan hanya dilakukan sekdarnya beserta doa, nah sekarang dengan doa juga dilakukan pemupukan dengan benar sehingga hasilnya bisa baik,” tegasnya.

Sebagai contoh, perkebunan kopi dengan luas 1 hektare hanya mampu memproduksi 6 kuntal, sementara di negara lain dengan luas 1 hektare mampu memproduksi hingga 3 ton. “Yang salah apa, karena tidak dilakukan cara pemupukan yang benar. Nah melalui kerja sama ini kami coba mempromosikan dan mensosialisasikan bahwa penggunaan pupuk sangat baik untuk meningkatkan produksi perkebunan,” terangnya.

Untuk perkebunan PT SMB ini, dilakukan demplot dengan luas 2 hektare, dan diharapkan melalui demplot bisa dilakukan di areal lainnya sehingga hasil pemupukan bisa langsung dirasakan. “Sembari itu, Pusri membuka peluang perusahaan lainnya untuk melakukan hal serupa, dan kami akan ajarkan bagaimana pemupukan yang benar,” bebernya.

Menurutnya, demplot ini telah dilakukan pada empat lokasi yakni Sungai Lilin berupa tanaman komoditi sawit dan karet, perbatasan Rawas Hilir berupa tanaman sawit dan karet dengan luas masing-masing 0,5 hektare dan telah dilaksanakan pengambilan sampel tanah dan daun. Setelahnya akan dilakukan rekomendasi pemupukan untuk satu tahun mendatang.

“Selain itu, juga telah melakukan demplot tanaman kopi di Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat bekerja sama dengan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lahat dengan luas masing-masing sebesar 1 hektare,” ulasnya.

Untuk kerja sama ini, lanjutny merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT Pusri ke-58 dimana sebelumnya sudah ada berbagai kegiatan yang semuanya melibatkan masyarakat dengan kegiatan sosial seperti donor darah, khitanan massal, serta doa bersama 1.000 anak yatim. “Kerjasama ini masuk dalam agenda karena merupakan inovasi yang dilakukan Pusri untuk pengembangan perusahaan,” tukasnya. (adv)
Read More
news-1

22 April 2025

PUSRI MULAI JAJAKI PERKEBUNAN SAWIT
PALEMBANG, TRIBUN – Dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan produktivitas di sektro perkebunan kelapa sawit dan karet dengan menggunakan produk-produk Pusri, PT Pusri Palembang, melaksanakan kerjasama dalam bidang penelitian dan demplot dengan PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB), yang dilaksanakan di Auditorium Musi Diklat, Selasa (26/12).

PT SMB merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Sebelumnya PT Pusri Palembang telah bekerjasama dengan perusahaan ini dalam bidang transaksi jual beli pupuk dan produk petrokimia lainnya, baik pembelian langsung maupun melalui distributor.

Hadir pada acara ini Direktur Utama PT SMB, KMS H A Halim didampingi stafnya dan Direktur Komersil PT Pusri Palembang M Romli HM, beserta jajaran manajemen lainnya.

Sebagai bentuk layanan PT Pusri Palembang terhadap pelanggan, Pusri memberikan jasa after sales service dan pembinaan demplot, salah satunya di perkebunan kelapa sawit dan karet milik PT SMB.

Demplot ini telah dilakukan pada 4 lokasi antara lain Sungai Lilin berupa tanaman Komoditi Sawit dan Karet, perbatasan Rawas Hilir berupa Sawit dan Karet dengan luas masing-masing 0,5 hektare dan telah dilaksanakan pengambilan sampel tanah dan daun.

Setelahnya akan dilakukan rekomendasi pemupukan untuk 1 tahun mendatang. Selain komoditi karet dan kelapa sawit PT Pusri Palembang juga telah melakukan demplot tanaman kopi di Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat dengan luas masing-masing sebesar 1 hektar.

Melalui kerjasama dengan PT SMB ini dapat memberikan win win solution bagi kedua perusahaan dan dapat membantu meningkatkan hasil produksi tanaman sawit dan karet PT SMB. PT Pusri Palembang sebagaimpenyedia produk pupuk dan produk petrokimia serta kimia lainnya juga selalu melakukan inovasi dan diversifikasi produk agar perusahaan mampu bertahan di tengah tantangan yang tengah dihadapi sekarang.

“Mudah-mudahan ini jadi tonggak sejarah kerjasama, dengan pihak perkebunan lainnya dalam upaya meningkatkan produksi hasil perkebunan yang ada. Pusri punya produk untuk meningkatkan produksi perkebunan, dan disini ada pihak perkebunan lain sehingga mengetahui secara benar emupukan,” bebernya.

Dijelaskan Romli, adanya Demplot nanti, petani dan perusahaan perkebunan lokal bisa mengetahui secara benar proses pemupukan. “Jadi, kalau cara pemupukan benar pasti hasilnya akan baik dan bagus. Sehingga nanti kita sosialisasikan terus sehingga petani mendapatkan hasil amksimal,” tandasnya.

Ditambahkannya, dengan produksi urea PT Pusri yang mencapai 2,6 ton per tahun, jumlah itu bisa memnuhi kebutuhan lokal (Sumsel) dan wilayah Sumbagsel, serta Sumatera Utara.

“Produksi Pusri sekitar 2,6 juta ton per tahun untuk urea, subsidi dalam negeri 1,3 juta ton yang diperintahkan pusat. Jadi kalau kebutuhan baru saya rasa Pusri cukup untuk memenuhinya,” tandas Romli.

Sementara Direktur Utama PT SMB tak menampik jika selama ini dirinya yang merupakan pengusaha pribumi bersama perkebunan lokal dan masyarakat banyak terbuai dari penawaran pupuk urea impor selama ini, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Padahal di Palembang sendiri terdapat industri dan pabrik pupuk urea terbesar. (arf)
Read More
news-1

22 April 2025

KOMITMEN PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG MEMBANGUN NEGERI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
RAKYAT MERDEKA - KOMITMEN tersebut ditunjukkan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang pada penandatanganan kontrak EPC Pabrik NPK Fusion II dengan PT Wijaya  Karya (Persero) TBK. Kontrak tersebut ditandatangani Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Mulyono Prawiro dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bintang Perbowo, disaksikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat di Palembang, Selasa (12/12).

Usai penandatanganan kontrak, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Mulyono Prawiro mengatakan pembangunan pabrik NPK Fusion berkapasitas 2 x 100.000 MTPY di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dijadwalkan selesai pada tahun 2019 sehingga dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatera. “Pembangunan Pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation ini merupakan salah satu proyek pengembangan Pupuk Indonesia Group yang dibangun untuk menambah kapasitas produksi pupuk NPK,” kata Mulyono.

Apalagi lanjut Mulyono, NPK telah terbukti memberikan hasil optimal meningkatkan produktivitas tanaman, baik pangan maupun perkebunan. Pemerintah sendiri terus menggalakkan pola pemupukan berimbang memalui penggunaan pupuk NPK. Berdasarkan analisa pasar potensi pupuk NPK . Sektor pertanian sangat menjanjikan karena kebutuhan pasar dalam negeri cukup tinggi. Dijelaskannya, Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk mengandung unsur hara Nitrogen (N), Phosphate (P) dan Kalium (K) dsangat berguna bagi tanaman serta mendukung program pemerintah dalam pemupukan berimbang dengan pupuk majemuk lebih efisien dan tepat guna bagi pertanian di Indonesia. Masih menurut Mulyono, saat ini kapasitas produksi urea berkisar 8,3 juta ton per tahun tidak akan ditambah namun dioptimalkan untuk memenuhi kabupaten domestikdalam rangka ketahanan pangan, serta menggunakan produk urea hasil produksi sendiri sebagai bahan baku pupuk NPK.

Disisi lain, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terus melakukan peningkatan daya saing dan diversifikasi usaha produk pupuk majemuk serta mendukung rencana PT Pupuk Indonesia (Persero) menambah kapasitas produksi Pupuk NPK hingga 3.400.000 ton. Sebagai anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terus melaksanakan proyek pengembangan perusahaan. Diantaranya adalah pembangunan pabrik NPK Fusion II, bekerjasama dengan kontraktor terpilih yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

“Pembangunan pabrik NPK Fusion II merupakan proyek strategis mengingat tingginya permintaan pasar, baik domestik maupun ekpor, yang memiliki kapasitas desai sebesar 2 x 100.000 MTPY dan di bangun di atas lahan seluas lebih kurang 4 Ha yang berada di dekat Pabrik Pusri IIB menggunakan teknologi Steam Fused Granulation. Pengerjaan proyek dengan total biaya investasi sebesar Rp 521 miliar ini diperkirakan selesai Tahun 2019,”          ujar Mulyono.

Pembangunan proyek NPK Fusion II sendiri, merupakan komitmen dan tanggung jawab PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang diharapkan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan industri pupuk nasional dalam membantu kesuksesan pelaksanaan program Pemerintah bidang ketahanan dan kedaulatan pangan nasional serta berperan meningkatkan produktivitas perkebunan & holtikultura. “Selain melakukan revitalisasi dan pengembangan, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga mengembangkan produk inovasi yang bertujuan untuk menjawab tantangan kemajuan dunia pertanian dimasa mendatang. Kegiatan riset pun terus dikukan untuk menghasilkan produk benoh, pupuk, pestisida, dan produk agribisnis lainnya. Beberapa produk inovasi Pusri diantaranya, Benih Padi & Cabai PUSRI SEED, Pupuk Hayati cair BIORIPAH, Pupuk Hara Mikro NUTREMAG, Dekomposer Cair SRIDEK, Pupuk Cair B-FITALIK, Biopestisida B-VERIN, Urea BLACK HU-MATE, Hydropusri dan beberapa produk inovasi lainnya yang sedang dikembangkan,” sambung Mulyono.

Selain pembangunan proyek NPK, upaya lain dalam meningkatkan daya saing adalah melalui revitalisasi pabrik yaitu mengganti pabrik yang sudah tua dengan pabrik canggih hemat konsumsi gas, serta berbagai proyek pengembangan lainnya. Revitalisasi sangat diperlukan mengingat pasokan gas bumi untuk PT Pusri Palembang semakin menurut sehingga pabrik tidak dapat berproduksi pada kapasitas design. Salah satu pabrik yang telah di revitalisasi adalah Pusri IIB menggantikan Pabrik Pusri II yang berumur lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri IIB selain menerapkan teknologi baru juga menghemat bahan baku gas bumi hingga 14 MMBTU per ton urea. Sehingga menurunkan harga pokok produksi, agar dapat bersaing dan kopetitif,” jelasnya.

Untuk diketahui penghematan gas bumi dilakukan dengan menggunakan bahan bakar batubara yang disuplai dari STG dengan kapasitas 1 x 23 MW Nett dan Boiler kapasitas 2 x 240 ton/jam untuk menggantikan pembangkit steam dan listrik yang menggunakan gas bumi. Hal ini di dukung ketersediaan cadangan batubara yang cukup besar di Palembang.

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan operasi bisnisnya dengan tujuan utama melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan produk agribisnis lainnya.
 
Selama lebih dari setengah abad, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan industri pupuk, ketahanan pangan dan kemakmuran nasional. “Semoga kerja keras seluruh jajaran PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ini mampu mewujudkan komitmen membangun negeri dan mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan daya saing perusahaan dimasa mendatang,” pungkas Mulyono.
Read More
news-1

22 April 2025

PORSI PENYALURAN PUPUK SUBSIDI TETAP
PALEMBANG, SRIPO – Untuk tahun 2018 mendatang, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran pupuk bersubsidi, seperti urea dan NPK ke para petani yang membutuhkan. Porsinya pun kurang lebih sama seperti tahun 2018.

Hal itu diungkapkan, Direktur Utama Molyono Prawiro usai Upacara HUT PT Pusri ke 58 Tahun, Sabtu (24/12) kemarin. “Target dan besaran jumlah pupuk bersubsidi yang didistribusi akan tetap sama,” ungkapnya.

Dijelaskan Mulyono disepanjang tahun 2017 ini, Pusri telah menyalurkan pupuk bersubsidi 100 persen, sesuai target yang dicanangkan.

Dimana pupuk urea sebanyak 167.000 ton dan NPK sebanyak 85.000 ton untuk di wilayah Sumatera Selatan.

Dari alokasi pupuk subsidi tersebut, kabupaten OKU Timur merupakan daerah yang paling besar porsi penyalurannya. Hal tersebut tak terlepan karena wilayah tersebut sebagai lumbung beras.

“Untuk memacu pendistribusian pupuk bersubsidi ini, kami mengambil langkah-langkah tepat agar pendistribusiannya tidak untuk petani yang salah. Petani yang menerima memenuhi syarat yang ada,” ujarnya.

Mulyono menjelaskan, untuk penyaluran pupuk di Sumsel sendiri masih menggunakan sistem manual. Belum diberlakukan diberlakukan kartu tani seperti yang diberlakukan di luar Sumatera.

Sementara itu, sebagai evaluasi, dipenghujung tahun 2017 Pusri telah merealisasikan salah satu proyek strategis perusahaan, yaitu dengan memulai pembangunan proyek pabrik NPK Fusion II dengan kapasitas 200.000 ton per tahun. Diharapkan dengan adanya pabrik ini, pusri dapat lebih kompetitif dan sustin kedpannya.

Kemudian, pusri uga telah meluncurkan sebuah inovasi yaitu Matri Tani dan Klinik Tani yang diharapkan dapat membantu petani yang mengalami kesulitan dalam bidang pertanian. (cr26)
 
Read More
news-1

22 April 2025

Kunjungi PT Pusri, Unnes Perkuat Kerjasama Bidang Industri
beritajowo.com / semarang - Untuk memperkuat kerjasama di bidang industri, Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengunjungi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI), Selasa (12/12).

Dalam kunjungan tersebut, staf ahli Rektor Dr Ratna Dewi Kusumaningtyas MT didampingi Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakutas Teknik (FT) Dr Wara Dyah Pita Rengga, Tim Dosen Teknik Kimia FT Dr Dewi Selvia, gugus kerjasama FT dan Kasubbag kerjasama dalam negeri UNNES, diterima Ir Bob Indiarto A Susatyo Direktur SDM dan Umum Rachmat Hamdani General Manager Operasional.

Potensi Kerja sama yang dibangun meliputi Praktek Kerja lapangan (PKL), magang joint research bidang pengembangan pupuk organik, serta pengiriman SDM di kedua belah pihak.

Bob Indiarto A Susatyo menyampaikan, Pusri siap menerima PKL, magang, pembicara kuliah tamu, dan joint research. “Tapi sebaiknya semua kegiatan dipayungi dengan memorandum of understanding (MoU). Terkait sistem yang ada di UNNES serta PKL mahasiswa bisa segera ditindaklanjuti lebih jauh oleh General Manajer Operasional kami.”

General Manajer SDM menambahkan, secara prinsip Pusri menyambut baik kerjasama dengan UNNES dan kami menyambut dengan tangan terbuka. “Chemistry yg terjalin antara Pusri dan UNNES sudah sehati melalui tagline UNNES sebagai rumah ilmu pengembang peradaban unggul, sedangkan Pusri sebagai pusat peradaban unggul di bumi sriwidjaja.

Sementara itu, Ratna Dewi berharap inisiasi kerja sama yang dituangkan dalam Memorandum of Meeting(MoM) ini akan dapat memberikan manfaat positif bagi kedua lembaga serta dapat segera diimplementasikan.
Read More
news-1

22 April 2025

Gandeng Wika, Pusri Bangun Pabrik NPK Fusion II

PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik NPK Fusion II di Palembang pada 2018 untuk menambah pemasukan perusahaan di tengah rendahnya daya saing dari sisi harga dari produk pupuk urea yang dihasilkan.

Direktur PT Pusri Mulyono Prawiro di Palembang, Selasa (12/12), seusai penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, mengatakan, Pusri masih kesulitan menekan biaya produksi untuk pupuk urea karena harga gas yang ditetapkan pemerintah masih tinggi sehingga cara lainnya yakni membidik pasar pupuk NPK.

“Pusri sebelumnya sudah sukses membangun pabrik NPK Fusion I dengan menghasilkan 100 ton pupuk per tahun, kini Pusri membangun NPK Fusion II yang ditargetkan selesai pada 2019,” kata Mulyono. Ia mengatakan Pusri membidik bisnis pupuk NPK karena penggunaan pupuk majemuk sedang tinggi permintaannya seiring dengan program ketahanan pangan pemerintah.

Selain itu, bisnis pupuk NPK ini seiring dengan visi misi perusahaan yang ingin menjadi pabrik pupuk berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Seperti diketahui, pabrik yang dibangun ini berdekatan dengan pabrik Pusri 2B menggunakan tenologi terkini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aat Asikin Idat mengatakan perusahaan pupuk milik pemerintah harus cepat merespon perubahan pasar, terkait kebutuhan konsumen akan pupuk berkualitas dan berharga murah. Seperti diketahui bahwa bisnis pupuk urea sangat tergantung dengan harga gas, sementara harga gas industri masih dikisaran sekitar 6 dollar AS per MMBTU.

Sedangkan di sisi lain, para pesaing sudah gas dengan harga 4 dollar AS per MMBTU. Di sisi lain, produksi pupuk urea di pasaran internasional juga melebihi permintaan sehingga peluang untuk merambah ke pasar luar negeri juga menjadi kecil.

Untuk itu, dalam menjawab persoalan ini, Pupuk Indonesia menilai pembangunan pabrik NPK merupakan pilihan terbaik sehingga pada tahun mendatang juga akan dilakukan PT Pupuk Kaltim, PT Petro Kimia Gersik, PT Pupuk Kujang. “Pusri sudah memulainya lebih dahulu dan semoga saja cepat diterapkan di perusahaan pupuk lain,” kata dia.

 

Read More
news-1

22 April 2025

PUPUK INDONESIA GENJOT PRODUKSI NPK
MEDIA INDONESIA - Produksi Pupuk di Tanah Air akan semakin andal. PT Pupuk Indonesia menargetkan akan terus menambah kapasitas produksi pupuk NPK hingga 3,4 Juta ton. “Industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik di masa depan. Kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya NPK, akan terus meningkat” tutur Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, di Palembang, Sumatera Selatan, kemarin.

Ia menabahkan, PT Pupuk Indonesia sudah memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun. Jumlah itu akan dikembangkan hingga dua kali lipat sampai 2021.

Sebagai upaya meningkatkan daya saing perusahaan, tuturnya, pengembangan NPK memang menjadi prioritas Ppupuk Indonesia ke depan. NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimal dalam meningkatkan produktivitas tanaman, baik tanaman pangan maupun perkebunan.

Tahun ini PT Pupuk Indonesia lewat PT Pupuk Sriwidjaja memulai pembangunan pabrik NPK Fusion II di Palembang. Keberadaan pabrik baru ini akan mampu menghasilkan NPK sebanyak 200 ribu ton per tahun. Selama ini PT Pusri telah sudah memproduksi NPK sebanyak 200 ribu ton per tahun.

Selain Pusri, PT Pupuk Iskandar Muda juga membangun pabrik NPK berkapasitas 1 juta ton per tahun, PT Pupuk Kujang Cikampek 200 ribu ton per tahun, PT Petrokimia Gresik 500 ribu ton dan PT Pupuk Kalimantan Timur 1 juta ton per tahun.
 
KEBUTUHAN PUPUK DALAM NEGERI, KHUSUSNYA NPK, AKAN TERUS MENINGKAT.

Di Palembang, kemarin, manajemen PT Pusri menandatangani kontrak pembangunan pabrik NPK Fusion II dengan kontraktor PT Wijaya Karya. Ditargetkan dalam kurun kurang dari 20 bulan, pabrik yang dibangun bersebelahan dengan Pusri II B akan akan selesai di bangun.

“Kami targetkan pabrik baru ini selesai 2019. Dengan adanya pabrik ini, kami dapat memperkuat pasokan Pupuk NPK untuk sektor pangan, perkebunan dan hortikultura untuk wilayah Sumatera,” papar Diretur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro.

Ia menambahkan, meski fokus pada peningkatan produksi NPK, Pusri tetap konsisten memproduksi pupuk Urea. Saat ini produksinya sudah mencapai 2,6 juta ton per tahun, sedangkan produksi amoniak mencapai 1,8 juta ton per tahun.

Dari Sumenep, Jawa Timur, dinas pemberdayaan masyarakat dan desa mendorong badan usaha milik desa mengelola distribusi pupuk bersubsidi di desa. “Salah satu tujuan dibentuknya Bumdes adalah untuk menggerakkan dan menghidupkan tulang punggung perekonomian masyarakat. Karena itu, sangat layak jika distribusi pupuk bersubsidi dilakukan melalui Bumdes,” kata Kepala Dinas PMD Sumenep, Achmad Masuni.

Bumdes, lanjutnya, bukan hanya berfungsi sebagai salah satu sumber perekonomian di desa, melainkan juga lembaga pemberdayaan. Sayangnya, saat ini belum semua desa di Sumenep memiliki Bumdes. Ia meminta desa-desa yang sudah memiliki Bumdes bisa memulai mengelola pupuk bersubsidi dan menjadi sontoh bagi desa lain. “Secara regulasi tidak masalah jika Bumdes menjadi penyalur pupuk bersubsidi. Salah satu syarat yang harus dipenuhi ialah memiliki gudang,” tambah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumenep, Bambang Heriyanto. (DW/MG/N-2) 
Read More
news-1

22 April 2025

PT PUPUK INDONESIA KEJAR TARGET PRODUKSI NPK
REPUBLIKA, PALEMBANG – PT Pupuk Indonesia menyatakan, selain memproduksi Pupuk Urea, perseroan akan mnegejar target produksi pupuk NPK pada 2021. Untuk mengejar target tersebut, perusahaan holding BUMN pupuk tersebut akan membangun sejumlah pabrik Pupuk NPK.

Salah satunya, pembangunan pabrik pupuk NPK Fusion II di Palembang yang dibangun PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri). “PT Pupuk Indonesia berencana menambah kapasitas produksi pupuk NPK hingga 3,4 juta ton. Saat ini, PT Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga dua kali lipat menjadi 6,5 juta ton pada 2021,” kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat di Palembang, Selasa (12/12).

Aas Asikin Idat menjelaskan, untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK, salah satunya pembangunan pabrik NPK di PT Pusri yang akan dilaksnakan pembangunannya oleh PT Wijaya Karya (Wika) Tbk.

Menurut Aas Asikin, pengembangan NPK memang menjadi prioritas PT Pupuk Indonesia ke depan. “Sampai 2021, PT Pupuk Indonesia berencana mengembangkan pabrik pupuk NPK hingga 3,4 juta ton.

Selain pengembangan pabrik pupuk NPK berkapasitas 200 ribu ton per tahun di PT Pusri, juga tengah dipersiapkan pembangunan pabrik NPK di PT Pupuk Iskandar Muda sebesar satu juta ton per tahun, di PT Pupuk Kujang sebesar 200 ribu ton per tahun, di PT Petrokimia Gresik sebesar 500 ribu ton per tahun, dan di PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar satu juta ton per tahun.

Sementara itu, kebutuhan pupuk NPK di indonesia saat ini mencapai sekitar delapan juta ton per tahun. “Ini merupakan potensi pasar yang besar bagi industri pupuk NPK di Indonesia. Industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depan, kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya NPK akan terus meningkat, “kata mantan Direktur Utama PT Ppupuk Kaltim.

Aas Asikin juga menjelaskan, pupuk NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimal terhadap produktivitas tanaman, baik tanaman pangan maupun perkebunan. PT Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaan ya bertekat terus meningkatkan gairah petani dalam memanfaatkan pupuk NPK untuk pertanian.

“Selama ini, petani banyak yang memupuk hanya menggunakan pupuk urea saja, padahal itu tidak memenuhi kebutuhnan tanaman. Jadi, kalau menggunakan NPK itu produktivitas tanaman akan meningkat dan tentu ini berdampak pada hasil panen petani,” katanya.

Menurut Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro, pembangunan pabrik NPK Fusion II berkapasita 2X100 ribu metric ton per year (MTPY) diperkirakan selesai pada 2019, sehingga produksinya dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan, dan holtikultura, terutama untuk wilayah Sumatera. ed : ichsan emrald alamsyah
Read More
news-1

22 April 2025

Bangun Pabrik NPK
Pusri Investasi Pabrik Rp 521 Miliar
Palembang, RADAR PALEMBANG – Pusri tengah konsentrasi meningkatkan kuantitas Pupuk NPK. Tahun ini sudah dimulai pembangunan pabrik NPK Fusion II di Palembang. Rencananya, keberadaan pabrik baru ini akan mampu menghasilkan NPK sebanyak 200.000 ton per tahun. Dari sebelumnya yang hanya sekitar 100.000 ton per tahun.

Dalam pembangunan tersebut, Pusri menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) sebagai kontraktor yang di tunjuk. Diyakini dalam waktu kurang dari 20 bulan, pabrik yang rencananya dibangun bersebelahan dengan pabrik Pusri IIB itu akan selesai dan dapat beroperasional penuh.

Sebagai permulaan pembangunan pabrik itu, Pusri melakukan penandatanganan kontrak  EPC pembangunan pabrik NPK Fusion II, Selasa (12/12). Direktur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro mengatakan pembangunan pabrik NPK Fusion berkapasitas 2x100.000 ton diperkirakan selesai di 2019. Dengan adanya pabrik ini diyakini dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatera. “Pembangunan pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation merupakan salah satu pengembangan kapasitas pupuk NPK yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup”, kaya Mulyono usai penandatanganan Kotrak EPC Pembangunan Pabrik NPK Fusion II Pusri.

Ia mengatakan, meski fokus pada penambahan produksi NPK, Pusri tetap konsisten memproduksi pupuk urea. Bahkan saat ini produksinya sudah berkisar 2.617.500 to per tahun dan amoniak 1.813.500 ton per tahunnya.

“Minat  dan pangsa pasar serta kebutuhan pupuk NPK di Sumsel dan sekitarnya ini cukup besar. Bahkan kita mencapai 750.000 ton per tahun. Karena sektor pertanian dan perkebunan masih mendominasi pilihan petani. Sehingga untuk memenuhi itu, keberadaan pabrik ini dinilai tepat,” ungkap dia.

Terlebih saat ini para petani sudah tersosialisasi untuk menggunakan pupuk non subsidi. Selain itu, NPK dinilai cukup menguntungkan dalam segi manfaat penggunaan. Selain Sumsel, luasan pasar untuk NPK yang diproduksi Pusri seperti Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jambi, dan lainnya. “Pangsa pasar NPK relatif luas. Sektor perkebunan kelapa sawit, kopi, teh, dan lainnya menjadi sangat potensial untuk dijajaki pupuk NPK ini,” kata dia.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat mengatakan,  pihaknya berencana menambah kapasitas produksi pupuk NPK hingga 3,4 juta ton. Pupuk Indonesia optimis industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depa dimana kebutuhan pupuk NPK, akan terus meningkat. “Saat ini Ppupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga dua kali lipat hingga tahun 2021,” jelasnya.

Sebagai upaya meningkatkan daya saing perusahaan, pengembangan NOK memang menjadi prioritas Pupuk Indonesia kedepan. Menurutnya, NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimas dalam meningkatkan produktivitas tanaman, baik itu tanaman pangan maupun perkebunan. Pemerintah sendiri saat ini terus menggalakkan pola pemupukkan berimbang melalui penggunaan pupuk NPK.

Berdasarkan analisis pasar pun, potensi pupuk NPK untuk sktor perkebunan juga sangat menjanjikan karena kebutuhan pasar dalam negeri masih cukup tinggi. Hingga tahun 2021, Pupuk Indonesia berencana akan mengembangkan pabrik NPK hingga 3.400.000 ton.

Saat ini, kata dia, selain pengembangan berkapasita 200.000 ton per tahun, PT Pupuk Kujang sebesar 200.000 ton per tahun, PT Pupuk Iskandar Muda 1.000.000 ton per tahun, PT Petrokimia Gresik sebesar 500.000 ton per tahun, dan di PT Pupuk Kalimantan Timur 1.000.000 ton per tahun.

“Kapasitas produksi urea saat ini sekitar 8l3 juta ton tidak akan kami tambah lagi dan akan kami optimalkan untuk memenuhi kebutuhan domestik dalam rangka ketahanan pangan, serta menggunakan produk urea hasil produksi kita sebagai bahan baku pupuk NPK,” kata Aas.

Selain pembangunan proyek NPK, upaya lain untuk meningkatkan daya saing adalah peningkatan efisiensi pabrik dengan melakukan revitalisasi pabrik.

“Pupuk Indonesia Group telah melakukan berbagai proyek pengembangan dan melakukan revitaslisasi, yaitu mengganti pabrik yang sudah tua dengan pabrik yang lebih canggih dan hemat konsumsi gasnya. Sejauh ini sudah tiga proyek besar yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia salah satunya adalah pabrik Pusri IIB,” ujar dia.

Ia mengatakan Pusri IIB ini menggantikan Pabrik Pusri II yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri IIB selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas alam. Pabrik Pusri IIB akan menghemat pemakaian gas hingga 14 MMBTU per ton urea. Sehingga menurutmu harga pokok produksi, agar dapat bersaing dan kompetitif.

Selain meningkatkan efisiensi melalui revitalisasi, Pupuk Indonesia juga akan mulai merambah bisnis petrokimia lainnya yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan urea. :Saat ini Pupuk Indonesia tengah menjajaki kemungkinan pengembangan produk petrokimia di Bintuni seperti methanol, ethylene, dan lain sebagainya," tandasnya.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Bintang Perbowo mengatakan, pihaknya memang memiliki tenggat waktu pembangunan pabrik NPK Fusin II ini selama 20 bulan. Namun diyakini dapat depercepat menjadi 18-19 bulan pengerjaan.

“Kami akan berupaya mempercepat pembangunan. Karena ini demi ketahanan pangan di Indonesia,” jelasnya.

Ditunjuknya BUMN ini sebagai kontraktor mengingat sudah berhasil membangun pabrik di Petrokimia Gresik beberapa waktu lalu. “Ini plan kami yang kedua. Harapannya kami dapat selesaikan pembangunan tepat waktu dan ini dikarenakan sinergis bersama PT Pusri dan PT Pupuk Indonesia,” terang dia.

Diketahui, dalam pembangunan pabrik NPK tersebut PT Pusri menganggarkan sebanyak Rp521 miliar. (iam)
Read More
news-1

22 April 2025

Pusri Investasi Pabrik Rp521 M
RADAR PALEMBANG, Kebutuhan Pupuk NPK setiap tahun terus bertambah. Melihat celah ini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) tergiur untuk mendirikan pabrik pupuk non subsidi ini. Tak tanggung-tanggung dana yang diinvestasikan Rp 521 miliar.  Pusri tengah konsentrasi untuk meningkatkan kuantitas pupuk NPK. Tahun ini sudah dimulai pembangunan pabrik NPK Fusion II di Palembang. Rencananya, keberadaan pabrik baru ini akan mampu menghasilkan NPK sebanyak 200.000 ton per tahun. Dari sebelumnya yang hanya sekitar 100.000 ton per tahun.

Dalam pembangunan pabrik tersebut, Pusri menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) sebagai kontraktor yang ditunjuk. Diyakini dalam waktu kurang dari 20 bulan, pabrik yang rencananya dibangun bersebelahan dengan pabrik Pusri IIB itu akan selesai dan dapat beroperasional penuh.

Sebagai permulaan pembangunan pabrik itu, Pusri melakukan penandatanganan kontrak EPC pembangunan pabrik NPK Fusion II, Selasa (12/12). Direktur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro mengatakan pembangunan pabrik NPK Fusion berkapasitas 2×100.000 ton diperkirakan selesai di 2019.

Dengan adanya pabrik ini diyakini dapat memperkuat pasokan pupuk NPK di sektor pangan, perkebunan dan holtikultura terutama untuk wilayah Sumatra. “Pembangunan pabrik NPK Fusion II berteknologi Steam Fused Granulation merupakan salah satu pengembangan kapasitas pupuk NPK yang dilakukan Pupuk Indonesia Grup”, kata Mulyono usai penandatangan Kontrak EPC Pembangunan Pabrik NPK Fusion II Pusri.

Ia mengatakan, meski fokus pada penambahan produksi NPK, Pusri tetap konsisten memproduksi pupuk urea. Bahkan saat ini produksinya sudah sekitar 2.617.500 ton per tahun dan amoniak 1.813.500 ton per tahunnya.
“Minat dan pangsa pasar serta kebutuhan pupuk NPK di Sumsel dan sekitarnya ini cukup besar. Bahkan bisa mencapai 750.000 ton per tahun. Karena sektor pertanian dan perkebunan masih mendominasi pilihan petani. Sehingga untuk memenuhi itu, keberadaan pabrik ini dinilai tepat,” ungkap dia.

Terlebih saat ini para petani sudah tersosialisasi untuk menggunakan pupuk non subsidi. Selain itu, NPK dinilai cukup menguntungkan dalam segi manfaat penggunaan. Selain Sumsel, luasan pasar untuk NPK yang diproduksi Pusri seperti di Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jambi dan lainnya. “Pangsa pasar NPK relatif luas. Sektor perkebunan kelapa sawit, kopi, teh dan lainnya menjadi sangat potensial untuk dijajaki pupuk NPK ini,” kata dia.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat mengatakan, pihaknya berencana menambah kapasitas produksi Pupuk NPK hingga 3,4 juta ton. Pupuk Indonesia optimistis industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depan dimana kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya NPK, akan terus meningkat. “Saat ini Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga dua kali lipat hingga tahun 2021,” jelasnya.

Sebagai upaya meningkatkan daya saing Perusahaan, pengembangan NPK memang menjadi prioritas Pupuk Indonesia ke depan. Menurutnya, NPK telah terbukti memberikan hasil yang optimal dalam meningkatkan produktivitas tanaman, baik itu tanaman pangan maupun perkebunan. Pemerintah sendiri saat ini terus menggalakkan pola pemupukan berimbang melalui penggunaan pupuk NPK.

Berdasarkan analisa pasar pun, potensi pupuk NPK untuk sektor perkebunan juga sangat menjanjikan karena kebutuhan pasar dalam negeri masih cukup tinggi. Hingga tahun 2021, Pupuk Indonesia berencana akan mengembangkan pabrik NPK hingga 3.400.000 ton.

Saat ini, kata dia, selain pengembangan berkapasitas 200.000 ton per tahun di PT Pusri, persiapan proyek juga sedang dilakukan oleh Pupuk Indonesia yaitu pembangunan pabrik NPK di PT Pupuk Iskandar Muda sebesar 1.000.000 ton pertahun, PT Pupuk Kujang Cikampek sebesar 200.000 ton pertahun, PT Petrokimia Gresik sebesar 500.000 ton pertahun dan PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar 1.000.000 ton pertahun.

“Kapasitas produksi urea saat ini sekitar 8,3 juta ton tidak akan kami tambah lagi dan akan kami optimalkan untuk memenuhi kebutuhan domestik dalam rangka ketahanan pangan, serta menggunakan produk urea hasil produksi kita sebagai bahan baku pupuk NPK,” kata Aas.

Selain pembangunan proyek NPK, upaya lain untuk meningkatkan daya saing adalah melalui adalah peningkatan efisensi pabrik dengan melakukan revitalisasi pabrik. “Pupuk Indonesia Group telah melakukan berbagai proyek pengembangan dan melakukan revitalisasi, yaitu mengganti pabrik yang sudah tua dengan pabrik yang lebih canggih dan hemat konsumsi gasnya. Sejauh ini, sudah tiga proyek besar yang dilaksanakan Pupuk Indonesia salah satunya adalah pabrik Pusri IIB,” ujar dia.

Ia mengatakan Pusri IIB ini menggantikan Pabrik Pusri II yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri IIB selain menerapkan teknologi baru juga dapat menghemat bahan baku gas alam. Pabrik Pusri 2B akan menghemat pemakaian gas hingga 14 MMBTU per ton urea. Sehingga menurunkan harga pokok produksi, agar dapat bersaing dan kompetitif.

Selain meningkatkan efisiensi melalui revitalisasi, Pupuk Indonesia juga akan mulai merambah bisnis petrokimia lainnya yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan urea. :Saat ini Pupuk Indonesia tengah menjajaki kemungkinan pengembangan produk petrokimia di Bintuni seperti methanol, ethylene, dan lain sebagainya,” tandasnya.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Bintang Perbowo mengatakan, pihaknya memang memiliki tenggat waktu pembangunan pabrik NPK Fusion II ini selama 20 bulan. Namun diyakini dapat dipercepat menjadi 18-19 bulan pengerjaan.

“Kami akan berupaya mempercepat pembangunan. Karena ini demi ketahanan pangan di Indonesia,” jelasnya.
Ditunjuknya BUMN ini sebagai kontraktor mengingat sudah berhasil membangun pabrik di Petrokimia Gresik beberapa waktu lalu. “Ini plan kami yang kedua. Harapannya kami dapat selesaikan pembangunan tepat waktu dan ini dikarenakan sinergis bersama PT Pusri dan PT Pupuk Indonesia,” terang dia.

Diketahui, dalam pembangunan pabrik NPK tersebut, PT Pusri menganggarkan sebanyak Rp521 miliar.
Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ