Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.
08 September 2022
Sonora.ID - Tidak dipungkiri keberadaan industri pupuk yang merupakan sektor hulu dari terbentuknya proses pertanian dan ketersediaan pangan nasional, sangat memegang peran strategis terhadap keberhasilan hasil pertanian di Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, pada tahun 2022 ini telah mengalokasikan anggaran subsidi pupuk sebesar lebih dari Rp25 triliun untuk memenuhi kebutuhan sekitar 16 juta petani.
Jumlah ini terdaftar dalam Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.
Mengutip siaran pers Kemenko Perekonomian RI pada 15 Juli 2022, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud mengatakan kebijakan subsidi pupuk ini merupakan bentuk kehadiran Pemerintah dalam membantu petani, di mana pupuk merupakan salah satu komponen biaya dalam usaha tani.
“Pemerintah akan terus berupaya agar penyediaan sarana pertanian ini memenuhi prinsip 6T, yakni tepat waktu, tepat mutu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat lokasi, dan tepat harga bagi petani,” tutur Musdhalifah
Sejalan dengan program peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia, dukungan dari berbagai pihak diperlukan, termasuk standar mutu dari pupuk yang akan digunakan petani.
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad saat ditemui di Jakarta pada Selasa (2/8/2022) menyatakan BSN telah menetapkan 29 Standar Nasional Indonesia (SNI) pupuk.
Kukuh menegaskan pemerintah tidak menoleransi peredaran atau penjualan pupuk jika tidak memenuhi persyaratan mutu SNI yang sudah diberlakukan secara wajib.
Penggunaan pupuk yang tidak sesuai dengan persyaratan mutu SNI berpotensi merusak unsur hara dalam tanah serta tanaman, sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan panen dan fungsi kelestarian lingkungan hidup.
“Penggunaan pupuk ber-SNI berarti mendukung peningkatan produksi dan mutu produk pertanian Indonesia”, ujarnya.
Komitmen serupa juga disampaikan BUMN Produsen Pupuk seperti PT. Pusri. Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh meyakini, Pusri, sebagai aset kebanggaan Sumatera Selatan, menjadi bagian yang dibutuhkan dalam ketahanan pangan nasional, sehingga akan terus berproduksi dan berkomitmen untuk mempertahankan produktivitas hasil pertanian nasional.
Saat ini, Pusri ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan sekitar 1,9 juta ton pupuk bersubsidi ke wilayah kerja yang terdiri dari provinsi Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
“Sampai dengan semester 1 tahun 2022, kami telah menyalurkan Public Service Obligation (PSO) untuk pupuk bersubsidi sebanyak 1.020.154 ton yang sudah ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada petani pangan,” ungkap Tri.
Menurut Tri, Pusri harus tetap sustain dan continue untuk mempertahankan stabilitas dan ketahanan pabrik sehingga tetap dapat memproduksi sekitar 2,6 juta ton pupuk urea dan 300 ribu ton pupuk NPK yang sesuai dengan SNI.
Oleh karena itu, Pusri akan melakukan revitalisasi pabrik yang sudah lama dengan pabrik pupuk baru yang lebih efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan.
“Proyek Revitalisasi Pabrik Pusri-IIIB sedang kami kerjakan tahun ini dan diharapkan dua tahun mendatang Pusri akan memiliki pabrik yang lebih efisien sehingga meningkatkan produktivitas dan saya saing perusahaan. Pabrik Pusri-IIIB memiliki kapasitas produksi sebesar 1.350 ton amoniak per hari atau 445.500 ton per tahun, dan 2.750 ton pupuk urea per hari atau 907.500 ton per tahun,” ujarnya.
Tri mengaku sempat terkendala pasokan bahan baku pupuk yang disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina.
Karena Rusia merupakan negara eksportir bahan baku pupuk terbesar.
Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena saat ini pasokan bahan baku pupuk sudah masuk dan aman sampai dengan akhir tahun ini.
Begitu pula untuk ketersediaan pasokan gas aman sampai dengan tahun 2045.
“Kami telah melakukan kontrak gas jangka panjang, sehingga dapat kami pastikan bahan baku untuk kebutuhan produksi pupuk akan lancar,” tegas Dirut Pusri.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Halal Badan Standardisasi Nasional (BSN), Heru Suseno mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi, pemerintah bersama stakeholder harus memaksimalkan potensi pertanian Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan.
“Standardisasi yang didukung dengan kegiatan penilaian kesesuaian dapat secara signifikan berkontribusi pada terwujudnya ketahanan pangan,” ungkap Heru.
Saat ini, BSN telah menetapkan 3.018 Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait pertanian dan teknologi pangan.
Dari SNI lingkup pertanian dan teknologi pangan tersebut, terdapat 29 SNI pupuk yang masih berlaku dan 9 diantaranya merupakan SNI wajib.
Dari 29 SNI pupuk, 28 SNI dirumuskan oleh Komite Teknis 65-06 Produk Agrokimia seperti SNI 2803 Pupuk NPK padat dan SNI 2801 Pupuk urea.
Sedangkan terdapat 1 SNI yang dirumuskan oleh Komite Teknis 65-08 Produk perikanan non-pangan yaitu SNI 8267 kitosan cair sebagai pupuk organik.
Heru menilai, penggunaan pupuk yang berkualitas juga menentukan keberhasilan sektor pertanian.
Pasalnya, pupuk dapat meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Langkah Pusri melalui produksi pupuk ber-SNI dinilai Heru dapat membantu meningkatkan dan mempercepat hasil produksi tanaman serta meningkatkan kesuburan tanaman yang akan mendukung peningkatan produksi hasil pertanian untuk mengantisipasi krisis pangan.
“Adanya SNI dalam produk pupuk dapat memberikan jaminan bahwa pupuk tersebut telah memenuhi syarat mutu pupuk yang telah dirumuskan oleh para ahli,” pungkas Heru.
Sumber : https://www.sonora.id/read/423466594/kebut-revitalisasi-pabrik-pt-pusri-pastikan-ketersediaan-pupuk-bersubsidi-aman-hingga-2023
10 September 2022
PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar konvensi inovasi Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) 2022. Salah inovasi yang dibuat adalah pengelolaan limbah batu bara menjadi bahan baku pupuk NPK.
Gugus Inovasi Operasional (GIO) Fly Ash-Bottom Ash (FABA) dari PT Petrokimia Gresik berhasil keluar sebagai grand champion. Ketua GIO FABA, Verona Amelia atau Vero menyebutkan, inovasinya adalah menurunkan biaya pengelolaan limbah batu bara atau FABA dari Rp 269 juta per bulan menjadi Rp 0 per bulan.
Limbah batu bara tersebut juga dimanfaatkan menjadi substitusi filler clay atau bahan baku pupuk NPK di Petrokimia Gresik. Sehingga menurunkan biaya pengelolaan limbah dan pembelian clay dengan total penghematan sebesar Rp 7,4 miliar per tahun.
“Berawal dari status limbah batu bara, yaitu fly ash dan bottom ash, yang merupakan limbah B3. Namun pada tahun 2021, keluar Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 22 Tahun 2021 yang mengeluarkan FABA dari kategori limbah B3,” ujar Vero dalam keterangannya, Sabtu (10/9).
Vero yang juga staf di Departemen Lingkungan Petrokimia Gresik mengatakan, terdapat peluang penghematan biaya operasional perusahaan dengan melakukan pengelolaan limbah batu bara secara internal. Sebab saat berstatus sebagai limbah B3, FABA harus dikelola oleh pihak ketiga dan memakan biaya sebesar Rp 269 juta setiap bulannya.
“Dengan inovasi ini, kami memanfaatkan FABA menjadi pengganti clay pada pupuk NPK. Kenapa jadi filler? Kami melihat ada karakteristik atau kandungan yang sama antara FABA dengan filler clay yang biasa digunakan pada pupuk NPK,” jelasnya.
Setelah dilakukan uji coba, pemanfaatan FABA menjadi clay masih dalam batasan Standar Nasional Indonesia (SNI) pupuk NPK. Selain itu, dilakukan juga uji coba pada tanaman padi. Hasilnya, pupuk NPK dengan clay dari FABA memiliki kualitas yang sama baiknya dengan pupuk NPK tanpa FABA.
Inovasi ini memiliki dampak positif bagi perusahaan. Di antaranya adalah, kualitas lingkungan menjadi lebih baik, karena limbah dapat dimanfaatkan. Kemudian biaya pengelolaan limbah turun 100 persen, pengiriman limbah FABA kepada pihak ketiga menurun 52 persen, nilai risiko gangguan kesehatan dan keselamatan menurun, kenyamanan bekerja menjadi lebih baik, serta sejalan dengan PP No. 22 Tahun 2021 terkait pengelolaan FABA.
“Kemudian, PATEN juga kita dapat. Sudah kita sampaikan juga pada seminar skala nasional dan internasional, masuk dalam jurnal internasional, menjadi salah satu dasar pembuatan naskah akademik di Balitbangtan Kementan, serta telah diadopsi juga oleh teman-teman di Pusri Palembang,” jelas Vero.
Kegiatan PIQI 2022 diikuti oleh 45 tim inovasi terbaik dari Pupuk Indonesia dan sepuluh perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia. Sebanyak 9 tim inovasi terbaik telah didapatkan dari kompetisi ini dan dapat mewakili Pupuk Indonesia Grup pada ajang konvensi inovasi yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan konvensi inovasi PIQI 2022 ini juga didukung oleh enam juri berstandar nasional dan internasional. Serta melibatkan sebelas observer yang berasal dari perwakilan Entitas Pupuk Indonesia grup sebagai bentuk pembinaan dan knowledge transfer dengan harapan selanjutnya dapat menjadi juri inovasi dari internal perusahaan. Seluruh juri memutuskan GIO FABA sebagai grand champion pada ajang PIQI 2022.
Sumber : https://kumparan.com/kumparanbisnis/pupuk-indonesia-manfaatkan-limbah-batu-bara-untuk-bahan-baku-npk-1ypZFInkmTc/full
12 September 2022
JAKARTA, investor.id - PT Pupuk Indonesia telah menggelar konvensi inovasi Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) 2022 di PT Pupuk Kujang Cikampek, Kamis (8/9/2022). Dalam ajang ini, Gugus Inovasi Operasional (GIO) FABA dari PT Petrokimia Gresik berhasil keluar sebagai Grand Champion.
Ketua GIO FABA, Verona Amelia atau akrab disapa Vero, menyebutkan bahwa tema inovasinya adalah menurunkan biaya pengelolaan limbah batu bara atau Fly Ash-Bottom Ash (FABA) dari Rp 269 juta per bulan menjadi Rp 0 per bulan. Limbah batu bara tersebut juga dimanfaatkan menjadi substitusi filler clay atau bahan baku pupuk NPK di Petrokimia Gresik. Sehingga menurunkan biaya pengelolaan limbah dan pembelian clay dengan total penghematan sebesar Rp7,4 miliar per tahun.
“Berawal dari status limbah batu bara, yaitu fly ash dan bottom ash, yang merupakan limbah B3. Namun pada tahun 2021, keluar Peraturan Pemerintah atau PP No. 22 Tahun 2021 yang mengeluarkan FABA dari kategori limbah B3,” ujar Vero yang saat ini juga sebagai staf di Departemen Lingkungan Petrokimia Gresik dalam keterangan resmi, Senin (12/9/2022).
Dengan keluarnya regulasi tersebut, Vero bersama sembilan anggota gugus inovasi lainnya melihat peluang penghematan biaya operasional perusahaan dengan melakukan pengelolaan limbah batu bara secara internal. Karena saat berstatus sebagai limbah B3, FABA harus dikelola oleh pihak ketiga dan memakan biaya sebesar Rp 269 juta setiap bulannya.
“Dengan inovasi ini, kami memanfaatkan FABA menjadi pengganti clay pada pupuk NPK. Kenapa jadi filler? Kami melihat ada karakteristik atau kandungan yang sama antara FABA dengan filler clay yang biasa digunakan pada pupuk NPK,” jelas Vero.
Setelah dilakukan uji coba, ternyata pemanfaatan FABA menjadi clay masih dalam batasan Standar Nasional Indonesia (SNI) pupuk NPK. Selain itu, dilakukan juga uji coba pada tanaman padi. Hasilnya, pupuk NPK dengan clay dari FABA memiliki kualitas yang sama baiknya dengan pupuk NPK tanpa FABA.
Inovasi ini memiliki dampak positif bagi perusahaan. Diantaranya adalah, kualitas lingkungan menjadi lebih baik, karena limbah dapat dimanfaatkan. Kemudian biaya pengelolaan limbah turun 100%, pengiriman limbah FABA kepada pihak ketiga menurun 52%, nilai risiko gangguan kesehatan dan keselamatan menurun, kenyamanan bekerja menjadi lebih baik, serta sejalan dengan PP No. 22 Tahun 2021 terkait pengelolaan FABA.
“Kemudian, PATEN juga kita dapat. Sudah kita sampaikan juga pada seminar skala nasional dan internasional, masuk dalam jurnal internasional, menjadi salah satu dasar pembuatan naskah akademik di Balitbangtan Kementan, serta telah diadopsi juga oleh teman-teman di Pusri Palembang,” jelas Vero.
Kegiatan PIQI 2022 diikuti oleh 45 tim inovasi terbaik dari Pupuk Indonesia dan sepuluh perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia. Sebanyak 9 tim inovasi terbaik telah didapatkan dari kompetisi ini dan dapat mewakili Pupuk Indonesia Grup pada ajang konvensi inovasi yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan konvensi inovasi PIQI 2022 ini juga didukung oleh enam juri berstandar nasional dan internasional. Serta, melibatkan sebelas observer yang berasal dari perwakilan entitas Pupuk Indonesia grup sebagai bentuk pembinaan dan knowledge transfer dengan harapan selanjutnya dapat menjadi juri inovasi dari internal perusahaan. Seluruh juri memutuskan GIO FABA sebagai grand champion pada ajang PIQI 2022.
Editor : Lona Olavia ([email protected])
Sumber : Investor Daily
10 September 2022
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Di Kota Bengkulu terdapat 9 kios mitra yang ditunjuk oleh PT Pupuk Indonesia, untuk menyalurkan pupuk subsidi Provinsi Bengkulu.
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Helmi Yuliandri, SP, MT menjelaskan hanya di 9 Kios Pupuk Lengkap (KPL) inilah masyarakat bisa membeli pupuk subsidi.
"Untuk pupuk subsidi ini, memang penyalurannya dilaksanakan melalui KPL, kios pupuk lengkap. KPL ini sudah menyatu antara produsen dari Pusri dan Petro," kata Helmi.
Dari produsen PT Pupuk Sriwidjaja Palembang , PT . Petrokimia Gresik tahun ini untuk jumlah pupuk bersubsidi di Provinsi Bengkulu, meliputi UREA 27.738 ton, SP36 7.004 ton , ZA 19.798 ton, NPK 25.873 ton, Organik 12.356 ton, dan Organik Cair 31.347 liter.
"Jadi memang sudah ditunjuk dan regristrasi KPL KPL ini. Dan memang mereka wajib menyalurkan pupuk bersubsidi," jelas Helmi.
Sementara untuk di Kota Bengkulu, sebaran KPL pengecer pupuk subsidi diantaranya Kios Mitra Duta Tani VII di jalan Danau no 19E, Gading Cempaka, Kios Gress Tani di jalan RE Martadinata, Kampung Melayu, Kios Lina Tani, di jalan dua jalur simpang kampung Melayu.
Kemudian, Gapoktan Seroja di Muara Bangkahulu, Kios Mitra Dwi Tani 2 di jalan Budi Utomo, Muara Bangkahulu, Toko Berkah Tani di jalan cendana II, Ratu Agung, UD. Harapan Maju di Jalan Raden Fatah, Selebar.
Selanjutnya,di Kios Mitra Duta Tani, di Jalan Danau no 19E, Singaran Pati dan Kios Mitra Bela Tani, Jalan Danau Dendam, Sungai Serut.
"Jika ditemukan pupuk bersubsidi diluar kios kios yang ditunjuk, maka produsen ini ilegal. Artinya nanti kita beri peringatan kepada mereka, dan bisa diberikan sanksi hukum," ujar Helmi.
Karena pupuk bersubsidi ini, lanjutnya, penyalurannya sistem tertutup. Sehingga hanya melalui kios kios tertentu, yang dapat menyalurkan.
Dan luar kios yang ditetapkan tersebut, maka tidak bisa melakukan penyaluran pupuk bersubsidi.
"Jadi kepada para petani, untuk membeli pupuk di kios kios KPL yang sudah ditetapkan. Karena nama nama mereka terdaftar di KPL masing-masing," ucap Helmi.
Bagi petani yang belum terdaftar dalam Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Ia pun berpesan agar segera mendaftarkan, sehingga alokasi subsidi pupuk ini tepat sasaran.
Apalagi, berdasarkan instruksi pemerintah pusat bahwa semua petani yang berhak menerima pupuk subsidi wajib terdaftar dalam Sistem e-RDKK.
"Bila nama mereka tidak terdaftar kios atau di dalam RDKK maka tidak bisa menebus itu. Daftar mereka sudah ada di masing-masing kios, yang by name by addrees," tukas Helmi.
Selain itu, bagi KPL ini, penyalurannya harus sesuai kecamatan, di wilayah kerjanya. Juga harus sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh distributor masing-masing.
"Bila mereka bekerja di luar ketentuan artinya mereka melanggar aturan," tutup Helmi.
Sumber : https://bengkulu.tribunnews.com/2022/09/09/tak-semua-kios-pertanian-jual-pupuk-subsidi-cek-9-kios-pengecer-pupuk-subsidi-di-kota-bengkulu?page=3
26 December 2024
BENTENGSUMBAR.COM - Agro Solution memiliki tujuan untuk meningkatkan produktifitas pertanian melalui penyediaan input pertanian, permodalan, akses terhadap off-taker dan juga asuransi, sehingga mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.
Demikian Muhammad Lutfi, dari PT. PUSRI Palembang menjelaskan dalam rangka sosialisasi Program Agro Solution dari Kementerian BUMN kepada warga masyarakat Nagari Pungguang Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Acara ini diselenggarakan pada hari Jum’at (02/09) mulai pukul 09.30 – 11.30 WIB di Kantor BPP Kecamatan Lubuk Alung. Dihadiri oleh Wali Nagari Dodi Marten, Direktur BUMNag Sehati, Rahmat Tk. Sulaiman, Pejabat BPP dan PPL, serta anggota kelompok tani di Nagari Pungguang Kasiak.
Dodi Marten merasa senang dan bahagia atas hadirnya Program Agro Solution di Nagari Pungguang Kasiak. “Mudah-mudahan Program Agro Solution ini dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan warga masyarakat petani yang ada di Nagari Pungguang Kasiak. Melalui BUMNag Sehati, maka kerja sama dengan PT. PUSRI, PT. Tazar Guna Mandiri, Bank Nagari juga PT. Jasindo hendaknya menjadi solusi bagi kelangkaan benih jagung dan pupuk di tengah-tengah masyarakat,” Dodi Marten berharap.
Selanjutnya Dodi Marten mengemukakan bahwa BUMNag Sehati menjadi pelopor dalam merealisasikan Program Agro Solution di Kabupaten Padang Pariaman. Mewakili Bank Nagari Pusat Padang, Delfi Susanto memaparkan sebuah program baru diluncurkan akhir Agustus 2022 bernama KPUM - SiMamak atau Kredit Peduli Usaha Mikro-Solusi Mengatasi Masalah Keuangan sebagai pengganti KUR yang sudah habis masa berlakunya sejak pertengahan tahun 2022 ini.
Bersama Bank Nagari, sudah ada 4 Kabupaten yang menerima Program Agro Solution yakni Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Direktur BUMNag Sehati, Rahmat Tk. Sulaiman mengharapkan kepada petani yang terpilih nantinya mengikuti Program Agro Solution untuk serius menjalaninya. Ada demplot yang disiapkan oleh PT. PUSRI bersama stakeholder lainnya guna terwujudnya peningkatan hasil panen petani.
Sedangkan dari PT. Jasindo sebagai pihak asuransi diwakili oleh Widiyanti atau sering disapa Widi mengutamakan Asuransi Usaha Tani Jagung. Kegunaan asuransi adalah untuk meng-cover kerugian petani dalam usahanya jika gagal panen.
Pembicara terakhir Dedi Iswanto dari PT. Tazar Guna Mandiri menjelaskan fungsinya sebagai penyedia Agro-Input kepada BUMNag Sehati yang sudah berjalan sekitar 2 bulan lalu. “Di saat terjadi kelangkaan Benih Jagung P-32 baru-baru ini, maka BUMNag Sehati justru mendapatkan keuntungan dengan adanya kerja sama ini. Masyarakat petani jagung di Nagari Pungguang Kasiak tercukupi kebutuhan baik Benih Jagung juga Pupuk,” pungkas Dedi Iswanto. Peserta yang hadir berjumlah sekitar 45 orang dan diakhiri dengan acara makan siang bersama.
Laporan: H. Ali Akbar
Sumber : https://www.bentengsumbar.com/2022/09/bumnag-sehati-jadi-pelopor-program-agro.html
26 December 2024
TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG –Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang kepada kelompok tani, diselenggarakan kegiatan farm field day dan sosialisai kawalan budidaya program makmur komoditas jagung sinergi Departemen CSR &Agrosolution.
Kegiatan kawalan budidaya kewirausahaan ini berlangsung di Balai Desa bangun sari, kecamatan Tanjung Lago, kabupaten Banyuasin (31/8/2022). Kegiatan sosialisasi dan pelatihaninidiberikan kepada anggota kelompok tani yang telah melakukan pendanaan UMK dari TJSL PT Pusri Palembang.
Pusri melalui Dep CSR telah menyalurkan pinjaman modal kerja untuk 7 (tujuh) kelompok tani desa Bangun Sari dengan jumlah pinjaman sebesar 1,2 miliar rupiah.
Turut hadir dalam acara tersebut VP CSRPusri, Ibu Alde Dyanrini, Kepala Desa Bangun Sari Bapak Nengah Mirse,Tim dari Departemen Agrosol, Humas, Marketing support, Offtaker dari Tanimoore, dan para peserta dari kelompok tani Desa Bangun Sari.
Materi pelatihan yang diberikan yaitu mengenai pelatihan budidaya tanaman jagung dan pengendalian hama & penyakit pada tanaman jagung dan padi yang disampaikan oleh Usman Rapiun yang merupakan tenaga ahli dari Departemen Agrosol.
Dalam sambutannya,VPCSR menyampaikan bahwa pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kualitas pertanian. “kami mengajak tenaga ahli untuk memberikan materi pelatihan bagi bapak/ibu kelompok tani mitra Pusri, mudah-mudahan dapat diikuti dengan baik sehingga kedepannya dapat diaplikasikan pada lahan pertaniannya,”papar Alde.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gapoktan Desa Bangun Sari, Pak Sugeng berterima kasih kepada PT Pusri Palembang yang bersedia mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan bagi kelompok tani di DesaBangun Sari.
“Pelatihan ini sangat membantu kami terutama menambah pengetahuan mengenai cara pengendalian hama dan bagaimana membudidayakan tanaman jagung secara optimal” ujarnya.
Melalui pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas budidaya pertanian jagung sehingga produktivitas atau hasil produksi panen dapat meningkat pesat.
Hal in itentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian petani di Desa Bangun Sari.
Sumber : https://sumsel.tribunnews.com/2022/09/02/pusri-berikan-kawalan-budidaya-kewirausahaan-kepada-kelompok-tani
26 December 2024
Jakarta, InfoPublik - Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo, mengatakan sampai dengan saat ini, BSN telah menetapkan 3.018 Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait pertanian dan teknologi pangan. Dari SNI lingkup pertanian dan teknologi pangan tersebut, terdapat 29 SNI pupuk.
“SNI Pupuk tersebut ada yang bersifat sukarela, namun juga ada yang diberlakukan secara wajib. Dari 29 SNI Pupuk, sembilan diantaranya telah diberlakukan wajib oleh regulator, yakni 8 SNI oleh Kementerian Perindustrian dan satu SNI wajib oleh Kementerian Pertanian,” terang Hendro dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Konferensi pers dengan mengambil tema “Mengetahui lebih jauh peran SNI dalam mewujudkan Ketahanan dan Kemandirian Pangan” tersebut, Hendro menyampaikan, delapan SNI yang diberlakukan secara wajib oleh Kementerian Perindustrian yaitu SNI 2801:2010 Pupuk urea; SNI 02-1760-2005 Pupuk amonium sulfat; SNI 02-0086-2005 Pupuk triple superfosfat; SNI 02-2805-2005 Pupuk kalium klorida; SNI 02-3769-2005 Pupuk SP-36; SNI 02-3776-2005 Pupuk fosfat alam untuk pertanian; SNI 2803-2012 Pupuk NPK padat; SNI 7763:2018 Pupuk organik padat; dan satu lagi yang diberlakukan wajib oleh Kementerian Pertanian adalah: SNI 8267:2016 Kitosan cair sebagai pupuk organik - syarat mutu dan pengolahan.
Disebutkan, saat ini terdapat dua jenis pupuk yang disubsidi pemerintah, yaitu pupuk urea dan pupuk NPK. Berdasarkan SNI 2801:2010 Pupuk urea, yang dimaksud pupuk urea dalam SNI adalah pupuk buatan yang merupakan pupuk tunggal, mengandung unsur hara utama nitrogen, berbentuk butiran (prill) atau gelintiran (granular) dengan rumus kimia CO(NH2)2. Adapun syarat mutu pupuk urea dilihat dari kadar nitrogen, kadar air, kadar biuret dan ukuran.
Sementara berdasarkan SNI 2803:2012 Pupuk NPK padat, yang dimaksud dengan pupuk NPK padat adalah pupuk anorganik majemuk buatan berbentuk padat yang mengandung unsur hara makro utama nitrogen, fosfor dan kalium, serta dapat diperkaya dengan unsur hara mikro lainnya.
Penerapan SNI pupuk, lanjut Hendro akan menjamin kualitas dari produk pupuk yang digunakan oleh para petani, dan dapat memenuhi harapan petani/pengguna dalam menyuburkan tanaman, serta melindungi konsumen.
“Pemerintah tidak menoleransi peredaran atau penjualan pupuk jika tidak memenuhi persyaratan mutu SNI yang sudah diberlakukan secara wajib. Penggunaan pupuk yang tidak sesuai dengan persyaratan mutu SNI berpotensi merusak unsur hara dalam tanah serta tanaman, sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan panen dan fungsi kelestarian lingkungan hidup. Penggunaan pupuk ber-SNI berarti mendukung peningkatan produksi dan mutu produk pertanian Indonesia,” paparnya.
Berdasarkan data di laman bangbeni.bsn.go.id, tercatat hingga saat ini, produsen/industri pupuk nasional yang telah menerapkan SNI sejumlah 129 produsen, di antaranya adalah PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan PT Petrokimia Gresik.
Para produsen pupuk pun, mendukung penerapan pupuk ber-SNI dengan penyediaan produk pupuk ber-SNI. Menurut PT Pupuk Kujang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih produk pupuk yang berkualitas. Pertama, bisa dilihat dari kemasannya. Mulai dari nomor pendaftaran, nama perusahaan, merk terdaftar dan peruntukannya. Kedua, periksa/cek hasil uji laboratorium. Dan ketiga, periksa/cek label SNI, yang merupakan tanda pemenuhan persyaratan mutu produk sesuai SNI.
Selain pemenuhan persyaratan mutu produk sesuai parameter SNI, ada juga bentuk dukungan pembuktian lain, dalam bentuk komitmen para pelaku usaha pupuk melalui raihan SNI Award, yang merupakan penghargaan tertinggi Pemerintah RI bagi penerap SNI. Sebut saja, PT Pupuk Kujang dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan SNI Award Kategori Emasnya, serta PT Petrokimia Gresik dengan SNI Award Kategori Platinum.
BSN berharap, ketersediaan rujukan SNI dan penerapan SNI pada sektor pertanian terutama melalui pupuk, dapat memberikan kontribusi pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan sebagai langkah strategis dalam menghadapi ancaman krisis pangan serta mewujudkan terciptanya ketahanan dan kemandirian pangan.
Sementara itu, SVP. Sekretaris Perusahaan dan Tata Kelola PT Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan menyampaikan, untuk SNI wajib di PT Pupuk Kujang, ada tiga yang sudah tersertifikasi yaitu Urea, NPK (Nitrogen, Phosphate, Kalium) dan TSP (Triple Super Phosphate). Kemudian untuk kategori SNI sukarela ini kita juga sudah menerapkan untuk produk yang amoniak, SNI 06-0045-2006.
“Nah yang terakhir ini, terkait dengan manfaat yang kami rasakan implementasi SNI. Sejak 2009 kita sudah menerapkan ini, banyak manfaat yang kita dapatkan. Pertama memang kita bisa menjamin kualitas pupuk. Jadi ini juga sangat membantu kita untuk menetapkan standar bahwa pupuk dengan kualitas yang baik adalah harus berdasarkan standar SNI,” terang Ade Cahya Kurniawan.
Kemudian yang kedua adalah membantu konsumen memilih produk yang berkualitas. Di pupuk ini banyak juga produk-produk pesaing. Produk-produk pesaing ini juga merupakan “ancaman” bagi Pupuk Kujang dalam hal pemasaran.
“Namun dengan adanya SNI, kami bisa meyakinkan kepada konsumen, dan kita juga selalu mensosialisasikan kepada konsumen kalau beli pupuk itu harus sudah berstandar SNI, sehingga membantu konsumen untuk memilih produk yang berkualitas. Mungkin di beberapa waktu yang lalu sempat ada sosialisasi seperti helm yang ber SNI hampir mirip lah. Jadi kalau beli pupuk ya pokoknya harus SNI,” ujarnya.
Kemudian yang ketiga juga memberikan added value bagi produk. “Added value bagi produk ini yang kami rasakan adalah ketika kita akan melakukan ekspor,” ungkapnya.
“Jadi kalau kita membawa Standar Nasional Indonesia ini berarti negara sudah menjamin bahwa produk ini berstandar mutu yang tinggi. Jadi itu memberikan added value bagi kami, dan itu juga membantu kami dalam hal melindungi nilai produk kami di mata internasional,” imbuhnya.
SVP Operasi PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang, Andri Azmi menyampaikan, manfaat produk pupuk ber SNI bagi konsumen adalah pertama perlindungan bagi petani yang merupakan konsumen kita atas jaminan kualitas pupuk.
“Dengan SNI prosesnya mulai dari awal sampai akhir itu sangat terjamin, kemudian membantu petani untuk memilih pupuk yang berkualitas. Petani akan memilih produk-produk yang tersertifikasi, sudah ada label SNI nya. Kemudian untuk memastikan formula pupuk tepat sesuai dengan yang dijanjikan dan meningkatkan hasil dari pertanian,” paparnya.
“Ketika memilih pupuk, tipnya adalah yang pertama pastikan logo produsen pupuk yang terpercaya. Kemudian kondisi kantong dan jahitan yang baik, kemudian pastikan berat pupuk sesuai dengan yang tertera di kemasan, dan ada tanda SNI nya,” imbuhnya.
Sumber : https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/663136/sni-jamin-konsumen-dapat-produk-pupuk-berkualitas?show=
26 December 2024
Semarang, Jatengnews.id – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 30.591 ton ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hingga 31 Agustus 2022. Angka tersebut tercatat mencapai 61 persen dari total alokasi 2022 yang ditetapkan pemerintah setempat, yaitu sebesar 50.469 ton.
VP Penjualan Wilayah 3B Pupuk Indonesia, Rizki Candra Sakti, mengatakan bahwa pupuk subsidi yang telah disalurkan Pupuk Indonesia ke Kabupaten Boyolali ini terdiri dari lima jenis yaitu pupuk Urea, pupuk NPK, pupuk SP-36, pupuk ZA, dan pupuk organic.
“Jadi sampai tanggal 31 Agustus 2022, Pupuk Indonesia sudah menyalurkan pupuk bersubsidi berjumlah 30.591 ton atau sudah 61 persen dari total alokasi untuk Kabupaten Boyolali sebesar 50.469 ton,” ungkap Rizki, melalui siaran pers Kamis (1/9/2022)
Adapun rincian penyalurannya adalah, pupuk Urea sebanyak 13.445 ton, NPK sebanyak 10.232 ton, SP-36 sebanyak 320 ton, ZA sebanyak 3.078 ton, dan organik sebanyak 3.516 ton. Rizki menjelaskan, penyaluran pupuk bersubsidi disesuaikan dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah melalui SK Dinas Pertanian setempat.
“Jadi di Kabupaten Boyolali, berdasarkan data per Agustus 2022, realisasi penyaluran Urea sudah mencapai 109 persen, bahkan pupuk NPK telah mencapai 131 persen dari alokasi yang ditetapkan,” jelas Rizki.
Adapun total stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Boyolali (Lini III) per 1 September 2022 tercatat sebesar 2.061 ton. Rinciannya adalah, pupuk jenis Urea sebanyak 793 ton dan NPK sebanyak 1.268 ton. Pasokan pupuk bersubsidi ini dipasok oleh dua anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pusri Palembang dan PT Petrokimia Gresik.
Pupuk bersubsidi ini didistribusikan ke tingkat petani berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dinas Pertanian setempat, yang merupakan aturan turunan dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 41 Tahun 2021 yang pertengahan tahun ini direvisi menjadi Permentan No. 10 Tahun 2022 yang mengatur alokasi pupuk bersubsidi tahun 2022.
Dalam aturan baru yang diteken pada 8 Juli 2022 tersebut, Rizki menjelaskan bahwa ada beberapa ketentuan baru yang perlu diketahui oleh para stakeholder, termasuk petani. Misalnya, terkait jenis pupuk yang difokuskan kepada Urea dan NPK dari yang sebelumnya terdapat jenis SP-36, ZA, dan Organik.
Selain itu, jumlah komoditas yang mendapat subsidi pupuk pun difokuskan menjadi sembilan komoditas strategis dari sebelumnya 70 komoditas. Adapun sembilan komoditas ini masuk ke dalam tiga subsektor pertanian, yaitu tanaman pangan untuk padi, jagung, dan kedelai. Subsektor hortikultura untuk tanaman cabai, bawang merah, dan bawang putih. Terakhir subsektor perkebunan untuk tanaman tebu rakyat, kakao, dan kopi.
Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi diantaranya adalah, wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menggunakan Kartu Tani (untuk di wilayah tertentu).
Lebih lanjut Rizki menjelaskan bahwa petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat. Karena pupuk bersubsidi disalurkan secara tertutup, yaitu sesuai nama dan alamat petani. Sehingga petani tidak bisa membeli pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi di luar wilayahnya.
Sementara itu, terkait Kartu Tani, Rizki menjelaskan bahwa data atau angka yang berada di dalam Kartu Tani masih bersifat usulan. Sedangkan Pupuk Indonesia, melalui distributor dan jaringan kios resminya, menyalurkan pupuk bersubsidi berdasarkan angka dalam SK Dinas Pertanian setempat.
“Oleh karena itu, kami mengingatkan kembali kepada seluruh distributor dan jaringan kios resminya, untuk senantiasa menyalurkan pupuk bersubsidi berdasarkan alokasi dalam SK Dinas Pertanian. Karena pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan pemerintah,” tutup Rizki. (03)
Sumber : https://www.jatengnews.id/pupuk-indonesia-salurkan-30-591-ton-pupuk-bersubsidi-ke-boyolali/
26 December 2024
Palembang, Sumselupdate.com — Dapil IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang telah menyelesaikan kegiatan reses yang berlangsung sejak 29-31 Agustus 2022, di wilayah Kecamatan Sako, Kalidoni dan Sematang Borang.
Wakil Ketua Dapil IV DPRD Kota Palembang, Duta Wijaya Sakti mengatakan, yang menjadi poin penting dalam reses ini yakni infrastruktur, air PDAM dan pendidikan.
“Persoalan ini hampir sama di semua kecamatan yang kita datangi, aspirasi soal infrastruktur, air PDAM dan pendidikan. Nantinya kita sampaikan kepada Pemerintah Kota Palembang dalam sidang paripurna,” katanya, Rabu (31/8/2022).
Di hari terakhir reses ini, Dapil IV melakukan reses ke Sematang Borang dan PT Pusri untuk menerima aspirasi warga Kelurahan Lebong Gajah, Sri Mulya, Karya Mulya dan Suka Mulya. “Di wilayah Sematang Borang ini banyak perumahan baru, sehingga keluhan belum masuknya PDAM ke wilayah ini mendominasi,” katanya.
Selain itu juga Dapil IV akan menyampaikan hasil reses soal jalan rusak di Suka Mulya dan Karya Mulya. Sedangkan di Sri Mulya dan Lebong Gajah sebagian besar telah bagus. “Daerah rawan banjir seperti Sri Mulya, sebagian Lebong Gajah. Reses sebelumnya drainase dan jalan sudah dikerjakan, 2023 akan ditampung lagi,” katanya.
Selain itu, Dapil IV juga mengunjungi PT Pusri untuk memastikan AMDAL, tenaga kerja dan CSR. “Kita akan kejar soal CSR PT Pusri untuk Kota Palembang khususnya untuk masyarakat sekitar,” katanya.
Direktur Keuangan dan Umum Saifullah Lasindrang mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan menyalurkan CSR di Pulau Kemaro. Dengan program pengembangan ekonomi yang bisa dimanfaatkan warga sekitar agar memperoleh nilai ekonomi. “Disana juga ada kebun yang dimanfaatkan warga untuk menanam sayur mayur agar mandiri pangan,” katanya.
Reses dihadiri oleh 8 anggota Dapil IV yakni Pomi Wijaya, Duta Wijaya, Peby Anggi Pratama, Patra Wibowo, Ruspanda Karibullah, Harya Pratystha, Subagio Rahmad Sentosa, dan Donny Prabowo. (adv)
Sumber : https://sumselupdate.com/tiga-hari-reses-dapil-iv-catat-tiga-poin-persoalan-warga-palembang/
26 December 2024
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada sektor pertanian, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan sebagai langkah strategis dalam menghadapi ancaman krisis pangan.
Oleh karena itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus mendorong pemangku kepentingan menerapkan SNI. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) salah satu produsen pupuk di Indonesia yang berkomitmen tinggi dalam penerapan SNI.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang produksi utamanya pupuk, Pusri mengaku siap membantu pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan serta menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Industri pupuk yang merupakan sektor hulu dari terbentuknya proses pertanian dan ketersediaan pangan nasional ini, tentu memegang peran strategis terhadap keberhasilan hasil pertanian.
Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh meyakini, Pusri sebagai aset kebanggaan Sumatera Selatan, menjadi bagian yang dibutuhkan dalam ketahanan pangan nasional, sehingga akan terus berproduksi dan berkomitmen untuk mempertahankan produktivitas hasil pertanian nasional.
Saat ini, Pusri ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan sekitar 1,9 juta ton pupuk bersubsidi ke wilayah kerja yang terdiri dari provinsi Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali.
“Sampai dengan semester 1 tahun 2022, kami telah menyalurkan Public Service Obligation (PSO) untuk pupuk bersubsidi sebanyak 1.020.154 ton yang sudah ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada petani pangan,” ujar Tri dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).
Menurut Tri, Pusri harus tetap sustain dan continue untuk mempertahankan stabilitas dan ketahanan pabrik sehingga tetap dapat memproduksi sekitar 2,6 juta ton pupuk urea dan 300 ribu ton pupuk NPK yang sesuai dengan SNI.
Oleh karena itu, Pusri akan melakukan revitalisasi pabrik yang sudah lama dengan pabrik pupuk baru yang lebih efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan. “Proyek Revitalisasi Pabrik Pusri-IIIB sedang kami kerjakan tahun ini dan diharapkan dua tahun mendatang Pusri akan memiliki pabrik yang lebih efisien sehingga meningkatkan produktivitas dan saya saing perusahaan.
Pabrik Pusri-IIIB memiliki kapasitas produksi sebesar 1.350 ton amoniak per hari atau 445.500 ton per tahun, dan 2.750 ton pupuk urea per hari atau 907.500 ton per tahun,” ungkap Tri.
Tri mengaku sempat terkendala pasokan bahan baku pupuk yang disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina. Karena Rusia merupakan negara eksportir bahan baku pupuk terbesar.
Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena saat ini pasokan bahan baku pupuk sudah masuk dan aman sampai dengan akhir tahun ini. Pusri memastikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi sampai dengan tahun depan aman.
Begitu pula untuk ketersediaan pasokan gas aman sampai dengan tahun 2045. “Kami telah melakukan kontrak gas jangka panjang, sehingga dapat kami pastikan bahan baku untuk kebutuhan produksi pupuk akan lancar,” tegas Dirut Pusri.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Halal Badan Standardisasi Nasional (BSN), Heru Suseno mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi, pemerintah bersama stakeholder harus memaksimalkan potensi pertanian Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan.
“Standardisasi yang didukung dengan kegiatan penilaian kesesuaian dapat secara signifikan berkontribusi pada terwujudnya ketahanan pangan,” ungkap Heru.
Saat ini, BSN telah menetapkan 3.018 Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait pertanian dan teknologi pangan. Dari SNI lingkup pertanian dan teknologi pangan tersebut, terdapat 29 SNI pupuk yang masih berlaku dan 9 diantaranya merupakan SNI wajib.
Dari 29 SNI pupuk, 28 SNI dirumuskan oleh Komite Teknis 65-06 Produk Agrokimia seperti SNI 2803 Pupuk NPK padat dan SNI 2801 Pupuk urea. Sedangkan terdapat 1 SNI yang dirumuskan oleh Komite Teknis 65-08 Produk perikanan non-pangan yaitu SNI 8267 kitosan cair sebagai pupuk organik.
Heru menilai, penggunaan pupuk yang berkualitas juga menentukan keberhasilan sektor pertanian. Pasalnya, pupuk dapat meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Langkah Pusri melalui produksi pupuk ber-SNI dinilai Heru dapat membantu meningkatkan dan mempercepat hasil produksi tanaman serta meningkatkan kesuburan tanaman yang akan mendukung peningkatan produksi hasil pertanian untuk mengantisipasi krisis pangan.
“Adanya SNI dalam produk pupuk dapat memberikan jaminan bahwa pupuk tersebut telah memenuhi syarat mutu pupuk yang telah dirumuskan oleh para ahli,” ujar Heru.
PT Pusri telah membuktikan diri sebagai perusahaan yang menerapkan SNI dengan konsisten melalui raihan SNI Award berturut-turut sejak tahun 2016 hingga 2021 dengan Kategori Emas.
Komitmen PT Pusri juga ditunjukkan melalui program peningkatan kemandirian dan daya saing UKM Mitra Binaannya bekerjasama dengan Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Sumatera Selatan.
KLT BSN merupakan langkah nyata BSN dalam mengimplementasikan Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dalam mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian di daerah. KLT BSN Sumatera Selatan, yang berdiri sejak tahun 2017, telah melaksanakan kerjasama dengan PT Pusri dalam berbagai program pembinaan UMKM di wilayah Sumatera Selatan.
Salah satu hasil nyata kerjasama tersebut adalah pembinaan terhadap UMKM Kopi di wilayah Sumatera Selatan. Sejak tahun 2017 hingga 2022, KLT BSN Sumsel dan PT Pusri telah berhasil melakukan pembinaan terhadap 14 UMKM Kopi di wilayah ini.
BSN berharap, kebijakan strategis di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian sektor pertanian dapat mendukung suksesnya program PEN dimana sektor pertanian memberikan andil besar dalam penyerapan tenaga kerja.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif, dimana distribusi penduduk yang bekerja mencapai 29,96 persen atau sekitar 1,86 juta orang pertahun. (*)
Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2022/08/30/dukung-pemulihan-ekonomi-nasional-dan-antisipasi-krisis-pangan-pusri-konsisten-terapkan-sni-pupuk?page=4
26 December 2024
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Sebagai salah satu bentuk kepedulian PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) terhadap masyarakat yang terdampak bencana di Kabupaten Banyuasin.
Pusri bersama Tim Satgas BUMN Tanggap Bencana Sumsel yang turut hadir langsung dalam penyerahan bantuan ke warga Banyuasin, diantaranya PT Telkom Witel Sumsel, PT Pegadaian dan PLN.
Pusri bersama Tim Satgas memberikan bantuan untuk warga yang terdampak banjir di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin (12/08), yang diterima oleh Sekretaris Camat Banyuasin III.
Selain itu pada acara ini hadir Lurah Pangkalan Balai, Lurah Seterio, Plt Lurah Kedondong Raye, Lurah Mulia Agung, Kaur Keuangan Kecamatan Banyuasin serta jajaran Tim Satgas lainnya.
Sekcam Banyasin III, Santo mengucapkan terimakasih atas kepedulian dan bantuan yang diserahkan oleh Tim Satgas BUMN Tanggap Bencana Sumsel kepada warga di Banyuasin III.
“Mewakili Pemerintah dan Warga di Kecamatan Banyuasin III, kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan, semoga bermanfaat bagi kami semua khususnya warga yang terdampak banjiR," kata Santo.
Lebih lanjut disampaikan oleh AVP CSR Pusri yang mewakili VP CSR Pusri, Alde Dyanrini bahwa bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dari beberapa BUMN yang ada di Sumatera Selatan.
“Kami secara aktif telah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan beberapa BUMN khususnya yang hadir pada kesempatan ini, karena kami merupakan bagian dari Sumsel sehingga sudah wajib bagi kami membantu dan meringankan sedikit beban warga disini," kata Ridwan.
Adapun rincian bantuan yang diserahkan yaitu Pusri (200 paket sembako), Pegadaian (100 paket sembako), PLN (bantuan pemeriksaan dan perbaikan instalasi rumah warga terdampak banjir.
“Semoga melalui bantuan yang kami serahkan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak dan semoga kejadian atau musibah serupa tidak terjadi lagi," ujar Ridwan.
Sumber : https://palembang.tribunnews.com/2022/08/28/kolaborasi-pusri-bersama-tim-satgas-tanggap-bencana-sumsel-bantu-warga-banjir-di-banyuasin
26 December 2024
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sebagai salah satu bentuk kepedulian PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) terhadap masyarakat yang terdampak bencana, Pusri bersama Tim Satgas BUMN Tanggap Bencana Sumsel yang turut hadir langsung dalam penyerahan bantuan. Diantaranya PT Telkom Witel Sumsel, PT Pegadaian dan PLN.
Pusri bersama Tim Satgas memberikan bantuan untuk warga yang terdampak banjir di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin (12/08), yang diterima oleh Sekretaris Camat Banyuasin III. Selain itu pada acara ini hadir Lurah Pangkalan Balai, Lurah Seterio, Plt Lurah Kedondong Raye, Lurah Mulia Agung, Kaur Keuangan Kecamatan Banyuasin serta jajaran Tim Satgas lainnya.
Sekcam Banyasin III, Santo mengucapkan terimakasih atas kepedulian dan bantuan yang diserahkan oleh Tim Satgas BUMN Tanggap Bencana Sumsel kepada warga di Banyuasin III.
“Mewakili Pemerintah dan Warga di Kecamatan Banyuasin III, kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan, semoga bermanfaat bagi kami semua khususnya warga yang terdampak banjir”, terang Santo.
Lebih lanjut disampaikan oleh AVP CSR Pusri yang mewakili VP CSR Pusri, Alde Dyanrini bahwa bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dari beberapa BUMN yang ada di Sumatera Selatan.
“Kami secara aktif telah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan beberapa BUMN khususnya yang hadir pada kesempatan ini, karena kami merupakan bagian dari Sumsel sehingga sudah wajib bagi kami membantu dan meringankan sedikit beban warga disini”, jelas Ridwan.
Adapun rincian bantuan yang diserahkan yaitu Pusri (200 paket sembako), Pegadaian (100 paket sembako), PLN (bantuan pemeriksaan dan perbaikan instalasi rumah warga terdampak banjir.
“Semoga melalui bantuan yang kami serahkan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak dan semoga kejadian atau musibah serupa tidak terjadi lagi”, tutup Ridwan. (RIL)
Sumber : https://sumsel.tribunnews.com/2022/08/28/kolaborasi-pusri-bersama-tim-satgas-tanggap-bencana-sumsel-bantu-warga-banjir-di-banyuasin