Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

27 December 2024

Ketidakpastian Pabrik Pupuk
Jakarta - Mulai tahun 2011, beberapa pabrik pupuk di Indonesia akan menghadapi ketidakpastian pasokan gas karena kontrak dengan produsen gas habis. Revitalisasi pabrik pupuk terancam tidak maksimal karena kelangkaan gas akan mengganggu produksi.

Demikian dikatakan Ketua Kelompok Kerja Pupuk Nasional sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Industri Menko Perekonomian Edy Putra Irawadi di Jakarta, Rabu (3/2).

Menurut Edy, revitalisasi industri pupuk diperkirakan butuh dua tahapan karena pasokan gas yang dibutuhkan tidak maksimal akibat banyaknya aliran gas ke pasar internasional.

Pada tahap I, dari 14 unit pabrik pupuk urea yang ada, lima di antaranya akan diganti dengan enam pabrik baru sehingga diharapkan kapasitasnya akan meningkat dari 8,048 juta ton per tahun menjadi 10,443 juta ton.

Kebutuhan pasokan gas bumi yang diperlukan meningkat dari 793 juta standar kaki kubik (MMSCFD) menjadi 981 MMSCFD.

”Adapun pada tahap II, pemerintah akan mendorong pembangunan lima unit pabrik pupuk urea di sumber bahan baku gas, yakni Senoro, Tangguh, dan Masela. Kapasitasnya diperkirakan 5,775 juta ton per tahun, dengan kebutuhan gas sebanyak 455 MMSCFD,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kemampuan pasokan gas pada revitalisasi tahap I, dari rencana enam pabrik pupuk urea, hanya dua unit yang sudah diperoleh indikasi ketersediaan gasnya, yaitu PKT (Pupuk Kaltim)-5 dan PKG (Pabrik Kimia Gresik)-2.

Kontrak berakhir

Masalah pasokan gas juga muncul pada pabrik-pabrik pupuk yang tidak direvitalisasi. Di Pupuk Sriwijaya (Pusri), kontrak dengan Pertamina EP akan berakhir tahun 2012.

Sementara di Pupuk Kaltim, pabrik PKT-5, yang merupakan revitalisasi dari PKT-1, sedang dalam penyelesaian negosiasi harga untuk pasokan gas sebanyak 80 MMSCFD.

Adapun Pupuk Iskandar Muda (PIM) hingga tahun 2011 masih akan mendapatkan pasokan gas dari swap (pertukaran) dan pembelian memakai kargo yang setara 11 kargo per tahun.

Mulai 2012, PIM akan dipasok dari Blok A (Medco), tetapi masih mengalami hambatan perpanjangan izin Medco yang berpotensi menunda pasokan dari Blok A tersebut.

Di Pabrik Kimia Gresik (PKG), unit pabrik PKG-2 merupakan proyek tambahan pabrik 1 unit yang diharapkan mulai berproduksi tahun 2013. Namun, sumber gas dari Exxon Cepu baru tersedia tahun 2015.

Pengamat pertanian Bustanul Arifin menegaskan, untuk tahap awal, pemerintah sebaiknya menyuntikkan modal melalui penyertaan modal negara sehingga pabrik-pabrik pupuk itu bisa melakukan ekspansi produksi.

Masalah lain yang jauh lebih penting adalah keruwetan produksi dan distribusi pupuk yang terkait dengan tata kelola kebijakan alokasi gas alam dan rayonisasi distribusi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar menyatakan, pihaknya akan menata perusahaan pupuk BUMN agar lebih efisien. Misalnya, dengan menciptakan perusahaan holding pupuk standar.

”Selama ini PT Pusri merangkap sebagai holding, seharusnya tidak demikian. Pusri harus distandarkan,” katanya. (OIN/mas)
Read More
news-1

27 December 2024

Pusri Jamin Stok Pupuk Aman di Sumbar
Padang, (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) PPD Sumatera Barat (Sumbar) menjamin stok pupuk urea aman pada musim tanam bulan Februari dan Maret ini.

"Menghadapi masa tanam dua bulan ini, ketersediaan pupuk urea dijamin aman," kata Supervisor Penyediaan dan Penjualan PT Pusri PPD Sumbar, Arfandra, di Padang, Selasa.

Ia menerangkan, posisi ketersediaan (stok) pupuk urea pada gudang PT Pusri saat ini mencapai 15.658 ton.

Terdiri dari 12.458 ton urea subsidi dan 3.200 ton urea non subsidi, keseluruhannya siap disalurkan ke 19 kabupaten dan kota di Sumbar.

"Jadi, dapat dikatakan stok urea mencukupi permintaan para petani sepanjang masa tanam Februari dan Maret ini, apalagi pasokan relatif lancar" katanya.

Menyoal pendistribusian, pihak PT Pusri masih tetap menggunakan sistem tertutup alias berpatokan pada Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok (RDKK) Kabupaten/Kota.
"Kalau RDKK sudah dimasukan oleh distributor, penyaluran akan disegerakan," katanya.

Untuk harga, PT Pusri menetapkan Rp1.200/kg pada urea subsidi dan Rp3.705/kg urea non subsidi.

"Khusus urea non subsidi, harga diakui masih mengalami fluktuatif hingga akhir Februari," katanya.

Data pihak Pusri Sumbar, kebutuhan pupuk petani 7.000 ton per bulan, terkadang mencapai 8.000 ton (saat memasuki masa tanam serentak di sejumlah kab/kota). (*/wij)


Read More
news-1

27 December 2024

Pembentukan Induk Usaha Pupuk Harus Dipercepat
Jakarta, BP

Para produsen pupuk berharap pembentukan induk usaha atau holding company BUMN pupuk dapat dipercepat. Bersatunya seluruh BUMN pupuk dalam satu induk usaha dinilai dapat memperkuat sinergi yang sudah ada.

“Kami berharap ini dipercepat karena rencana ini sudah lama. Sejak Kabinet Indonesia Bersatu jilid Pertama sudah dibahas,” terang Direktur Utama PT PKT Hidayat Nyakman saat berbincang dengan detik Finance, Minggu (31/1).

Hidayat sendiri menyambut baik pembentukan induk usaha BUMN pupuk tersebut. Sebab dengan bergabungnya seluruh perusahaan pupuk plat merah akan memperkuat sinergi yang sudah ada. “Dengan adanya holding company, kami jadi lebih bersinergi dan leverage untuk pinjaman ke bank serta negosiasi untuk mendapatkan gas bisa lebih kuat,” tuturnya.

Sebelumnya, kelima perusahaan pupuk plat merah yaitu PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Pupuk Iskandar Muda sejak 1997 sudah bergabung dalam satu wadah yaitu Pusri Holding, dimana PT Pusri ditunjuk pemerintah sebagai induk perusahaan atas BUMN pupuk tersebut.

“Namun di situ Pusri juga menjadi operator. Jadi takutnya ada konflik kepentingan karena disamping pikirkan holding, mereka juga harus memikirkan perseroan,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Dadang Kodri mengatakan, dengan dibentuknya induk usaha tersebut, para produsen pupuk nantinya hanya melakukan produksi dan distribusi. “Pekerjaan yang bisa disinergikan akan dikerjakan oleh induk usaha,” ungkapnya.

Dengan dibentuknya holding company BUMN pupuk tersebut, posisi Pusri nantinya akan setara dengan empat BUMN pupuk lainnya. ”Kedudukan Pusri akan sama dengan PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik dan lain-lain. Nanti kami akan menjadi private company dan bukan BUMN. Yang menjadi BUMN, perusahaan holding baru,” tuntasnya.

Untuk diketahui, saat ini Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang memperdalam pembentukan induk usaha atau holding company BUMN pupuk.

Ada dua konsep yang sedang dikaji pemerintah, konsep pertama adalah membentuk Holding BUMN pupuk baru di tingkat pusat yang beranggotakan lima perusahaan pupuk plat merah. Dengan begitu, Pusri akan sejajar dengan 4 BUMN pupuk lainnya sebagai anak usaha.

Sedangkan konsep yang kedua adalah Pusri tetap berperan sebagai holding, tetapi pabriknya yang selama ini ada di spin-off menjadi anak usaha yang sejajar dengan anak usahanya selama ini. Dtf.

Read More
news-1

27 December 2024

Pasokan Pupuk Berlimpah
Jakarta, Kompas - Revitalisasi pabrik pupuk membutuhkan dukungan investasi sekitar Rp 47,1 triliun, atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan revitalisasi pabrik gula yang membutuhkan Rp 24,3 triliun. Langkah ini sangat dibutuhkan untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi petani.

”Saat ini pasokan pupuk sangat berlimpah, tetapi pabrik pupuk sudah banyak yang berusia tua sehingga menimbulkan kekhawatiran pada kami di sektor pertanian pada pasokan pupuk di jangka menengah (lima tahun) dan panjang. Pabrik yang tua juga menimbulkan ongkos produksi tinggi yang nantinya bisa mendorong harga menjadi mahal bagi petani,” ujar Wakil Menteri Pertanian sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan Menteri Koordinator Perekonomian, Bayu Krisnamuthi, dari Bogor, Minggu (31/1).

Menurut dia, pabrik pupuk di Indonesia sudah banyak yang berusia di atas 20 tahun, bahkan ada yang mendekati 30 tahun. Kondisi ini menyebabkan keandalan pabrik tersebut sangat rentan terhadap pemberhentian tiba-tiba akibat kendala teknis.

”Implikasinya adalah daya saing pabrik tersebut semakin rendah terhadap pabrik-pabrik baru karena inefisiensi dan tingginya ongkos produksi. Bagi petani, ini merupakan ancaman serius karena kenaikan ongkos produksi biasanya akan mendorong kenaikan harga jual,” ujar Bayu.

Penyusunan Rencana Aksi Revitalisasi Pabrik Pupuk ini merupakan salah satu program 100 hari yang harus tuntas 1 Februari 2010. Jika revitalisasi ini tercapai, pemerintah berharap kapasitas produksi pupuk urea meningkat dari 8,05 juta ton menjadi 10,4 juta ton, dengan investasi senilai Rp 45,2 triliun. Program ini juga diharapkan menambah kapasitas produksi pupuk NPK sebesar satu juta ton dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun.

Tidak ada dukungan dana

Secara terpisah, Ketua Kelompok Kerja Pupuk Nasional Edy Putra Irawadi menuturkan tidak ada dukungan dana dari pemerintah terkait revitalisasi pabrik pupuk, baik dalam bentuk penyertaan modal negara maupun subsidi bunga, seperti yang diberikan dalam revitalisasi industri tekstil.

Revitalisasi pabrik pupuk diarahkan pada penggantian lima pabrik pupuk yang sudah berusia tua dan boros.

”Revitalisasi ini sudah dicanangkan sejak pemerintahan lalu. Namun, pasokan gas yang dikuasai asing membuat gas yang diproduksi hanya diambil untuk dipasok ke negara lain atau dijual ke pasar internasional. Kalaupun tiba-tiba ada pasokan, itu hanya karena pembeli asingnya tidak jadi membeli akibat krisis global sehingga harga gasnya sama seperti gas impor,” ungkap Edy.

Nama pabrik pupuk baru yang akan dibangun adalah Kaltim 5 sebagai pengganti pabrik Kaltim 1. Pabrik ini membutuhkan pasokan gas sebanyak 123 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), tetapi baru bisa dipasok oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BP Migas) sebanyak 80 mmscfd saja. Akibatnya, kapasitas pabrik baru ini diperkecil.

”Total investasinya 800 juta dollar AS, yang ditutup dari modal Pupuk Kaltim sendiri 30 persen dan 70 persen dari perbankan. Dengan cara ini, akan ada penghematan sekitar 70 juta dollar AS,” papar Edy.



Bayu menegaskan, revitalisasi pabrik pupuk bisa dijadikan momentum untuk memaksimalkan pasokan pupuk pada seluruh kebutuhan di setiap daerah yang berbeda-beda.

Arah penggunaan pupuk ke depan lebih mengarah pada bertambahnya penggunaan pupuk majemuk dan organik.

Pupuk majemuk diperlukan karena kandungan zat pada pupuk di setiap daerah tidak sama sehingga pasokan pupuk untuk padi di Karawang, Jawa Barat, misalnya, tidak akan sama dengan padi di Papua.

”Kandungan NP dan K di Karawang akan berbeda dengan Papua. Kami berharap revitalisasi pabrik pupuk ini dapat memenuhi kebutuhan ini,” ujar Bayu.

Sektor pertanian juga membutuhkan lebih banyak pupuk organik sehingga revitalisasi pabrik pupuk sebaiknya juga diarahkan pada pembangunan pabrik-pabrik baru yang menghasilkan pupuk organik.

Saat ini baru beberapa produsen pupuk yang menanamkan modalnya pada pabrik pupuk organik, yakni Pupuk Sriwijaya dan Pupuk Kaltim.

”Namun, pembangunan pabrik pupuk organik masih sebatas unit-unit produksi baru sehingga produksinya masih sangat terbatas. Padahal, trennya adalah pengembangan pupuk organik yang lebih banyak ketimbang urea,” ujar Bayu. (OIN)
Read More
news-1

27 December 2024

Donggi & Tangguh Pasok Gas Pupuk Pusri
VIVAnews - PT Pusri (Persero) akan membangun tiga pabrik pupuk baru, yakni Pusri II B, Pusri III B, dan Pusri IV B.

Ketersediaan pasokan gas bagi tiga pabrik tersebut diperkirakan akan disuplai dari Donggi-Senoro dan Tangguh.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo menjanjikan adanya pasokan gas dari dua lapangan tersebut untuk pabrik baru Pusri.

"Salah satu pabrik akan dapat gas dari Donggi-Senoro, sementara sisanya yang dua pabrik dari Tangguh," kata Evita saat Workshop Revitalisasi Industri Pupuk di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2010.

Meski demikian, Evita menambahkan, belum ada keputusan kepastian pasokan gas ini. "Ini di tangan petinggi-petinggi kita," ujarnya.

Dengan adanya pasokan gas dua lapangan tersebut, diperkirakan pabrik pupuk Pusri akan beroperasi tak jauh dari lokasi lapangan.

Padahal, menurut Direktur Utama PT Pusri (Persero) Dadang Heru Kodri, pihaknya berencana membangun ketiga pabrik tersebut di Palembang.

"Tadi dikatakan bu Evita, pabrik pupuk harus mendekati sumber gas," kata Dadang.

Sepanjang lokasi baru tersebut feasibel, dia menambahkan, Pusri akan dengan senang hati memindahkan lokasi pabriknya.

Bahkan, dirinya cukup tertarik untuk membangun pabrik pupuk tak jauh dari Blok Masela, dengan harga 3,2 dollar per MMBTU.

Namun, dia menambahkan, tawaran harga gas Donggi-Senoro masih terhitung tinggi.

"Kami mintanya 4,5 dollar tapi tawaran terakhir Senoro maunya 5,6 dollar. Itupun tergantung harga internasional," katanya.

Lebih lanjut Evita menjelaskan, hingga tahun 2025, sudah ada alokasi untuk semua kebutuhan pabrik pupuk.

"Masalahnya sekarang itu harga, tapi bisa dibicarakan. Sumbernya sudah jelas, sehingga rencana revitalisasi bisa dipenuhi," ujar Evita.

Read More
news-1

27 December 2024

Revitalisasi Pabrik Pupuk Butuh Rp 45 Triliun

VIVAnews - Revitalisasi pabrik pupuk nasional diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp 45,25 triliun. Dengan revitalisasi tersebut, kapasitas produksi pupuk urea akan meningkat dari 8,05 juta ton menjadi 10,40 juta ton.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, paska revitalisasi tersebut dibutuhkan pasokan gas setidaknya 981 MMSCFD atau naik dari 793 MMSCFD.

Sementara, kapasitas produksi pupuk NPK akan meningkat sebanyak 1 juta ton dengan investasi sebesar Rp 1,93 triliun.

Wakil Menteri Perindustrian Alex W Retraubun menjelaskan, untuk menghadapi FTA Asean-China, industri pengolahan berbasis sumber daya alam harus digenjot.

"Strategi ini akan sia-sia jika pengadaan pupuk masih bermasalah," kata Alex usai membuka Workshop Revitalisasi Industri Pupuk di kantor Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2010.

Program revitalisasi terbagi dalam dua tahapan. Tahap pertama, PT Pusri akan melakukan replacement pabrik dengan konsumsi energi di atas 30 MMBTU/ton urea yakni Pusri II, Pusri III, Pusri IV, Kaltim I, dan Kujang IA, dengan pabrik baru yang lebih efisien menjadi Pusri II B, Pusri III B, Pusri IV B, Kaltim V, dan Pupuk Kujang II.

Selain itu juga akan dibangun satu pabrik Petrokimia Gresik sehingga kapasitas produksi enam pabrik baru tersebut akan mencapai 5,355 juta ton per tahun.

Untuk tahap pertama revitalisasi dibutuhkan pasokan gas sebanyak 509 MMSCFD.

Sementara, tahap kedua revitalisasi akan dibangun lima pabrik baru, yakni Senoro, Tangguh I, Tangguh II, Masela I, dan Masela II. Lima pabrik ini akan berproduksi pada kapasitas 5,775 juta ton per tahun dengan kebutuhan gas sebanyak 455 MMSCFD.

Lima pabrik baru tersebut sengaja dibangun mendekati sumber gas di lapangan Donggi Senoro di Sulawesi Tengah, Bintuni di Papua Barat, dan Masela di Maluku Tenggara Barat.

Sesuai jadwal pembangunan, tiga pabrik akan lebih dulu berproduksi, yakni di awal tahun 2013, diantaranya Kaltim V, Kujang II, dan Petrokimia Gresik II.

Ketiganya telah memulai proses konstruksi pabrik di awal tahun ini.

Disusul kemudian, pabrik Senoro akan beproduksi pada pertengahan 2013, Pusri II B pada awal 2014, Pusri III B dan Tangguh I pada 2015, serta Pusri IVB dan Tangguh II pada 2016. Sementara dua pabrik pupuk Masela baru akan berproduksi pada 2021.

• VIVAnews
 

Read More
news-1

27 December 2024

Pusri Berharap Ada Pasokan Gas
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menargetkan bisa produksi pupuk urea sebesar 7 juta ton dan NPK sebanyak 2,2 juta ton pada tahun ini. Namun syaratnya, pasokan gas untuk kebutuhan produksi tersedia dengan baik.

“Produksi kita tahun ini bisa tetap bagus, asalkan ada gasnya.” kata Direktur Utama Dadang Heru Kodri di kantor Kementrian BUMN, kemarin.

Dengan peningkatan produksi itu, diharapkan laba bersih perusahaan pada tahun ini turut meningkat sampai 30 persen. Namun, Dadang tidak merinci laba bersih yang diraih perusahaan pada tahun lalu. ”Masih nunggu hasil audit dulu. Nanti kalau sudah keluar hasilnya baru bisa disampaikan,” terangnya.

Dia menambahkan, tahun ini penyumbang laba terbesar perusahaan akan berubah dari tahun 2009. Tahun lalu, laba terbesar perusahaan dari Pusri. Sedangkan tahun ini akan dipegang oleh Petrokimia Gresik. ”Mungkin mereka (Petrokimia Gresik) bisa menyumbang laba sampai 50 persen ke kita (Pusri Holding), ”tandasnya.

Meneg BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, kebutuhan gas bagi pabrik pupuk dan PLN harus diprioritaskan.

Mustafa terus mendorong Kementrian ESDM untuk mengalihkan kontrak penyediaan gas yang sudah habis ke pabrik pupuk dan PLN.

”Kalau pabrik pupuk dan PLN tidak beroperasi penuh, yang dirugikan bukan dua perusahaan itu saja. Tapi perekonomian nasional juga terkendala,” kata Mustafa di kantornya, kemarin.

Mustafa menegaskan, pihaknya sangat berkepentingan dalam mendorong pasokan bahan baku gas. Sebab, hal itu untuk mendukung industri pupuk nasional. ”Saya berharap MoU dengan BP Migas juga dapat segera dilakukan, sehingga ketersediaan gas dari berbagai jalur diharapkan saling mendukung,” ujarnya.

Mustafa mencontohkan, mandeknya negosiasi antara PT Pupuk Kaltim dengan Chevron. Hal ini tentu sangat merugikan. Makanya, harus segera dicarikan jalan keluar untuk memperoleh titik temu terkait harga maupun pasokan.USU.

Read More
news-1

27 December 2024

Pusri Bangun Pabrik Pupuk NPK Tahun Ini
PALEMBANG : PT Pupuk Sriwidjaja menargetkan untuk membangun satu unit dari tiga pabrik pupuk majemuk Nitrogen-Phospat-Kalsium (NPK) berkapasitas 1.100 ton per hari pada tahun ini setelah mendapatkan persetujuan dari komisaris.

“Ya, rancangan dan studi kelayakan sudah tuntas, komisaris sudah setuju tinggal diajukan ke pemegang saham saja, mudah-mudahan pada tahun ini pembangunan sudah terealisasi dan 2011 mulai beroperasi”, ungkap Direktur Utama PT.Pusri Dadang Heru Kodri usai pengantongan akhir produksi urea 2009, pekan ini.

Dadang mengungkapkan Pusri rencananya akan membangun tiga unit pabrik, tetapi dipastikan baru satu yang akan direalisasikan pada tahun ini dan diperkirakan lokasi pabrik tersebut tidak jauh dengan pabrik Pusri IB, II, III, IV yang beroperasi saat ini.

Dia mengungkapkan bangunan pabrik NPK tersebut tidak akan menggunakan pinjaman dari luar mengingat kas internal perusahaan sudah siap untuk mendanai pabrik yang diperkirakan menelan dana investasi senilai US$6 juta per unit.

Saat ini, ungkapnya, permintaan NPK setiap tahunnya terus meningkat pesat, pada 2007 hanya 700.000 ton, kini mencapai 1,5 juta ton per tahun atau 46% dari total kebutuhan urea hingga kini mencapai 6 juta ton per tahun.

”Kami akan bicarakan lagi pada RUPS Maret nanti, sehingga pembangunan pabrik benar-benar matang,” paparnya.

Terkait dengan perkembangan kinerja perusahaan, Dadang mengungkapkan produksi dari empat pabrik urea Pusri hingga pengantongan akhir tahun lalu telah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Realisasi produksi pupuk urea mencapai 2.026.710 ton atau 101,3% dari target.

Menurut dia, membaiknya produksi urea pada 2009 setidaknya dapat mendukung program kerja perusahaan untuk mendukung program 100 hari pemerintah, yakni revitalisasi industri pupuk yang masuk sebagai 15 program kerja unggulan guna peningkatan ketahanan pangan nasional.

”Kebutuhan pupuk tahun depan semakin meningkat khusus untuk memenuhi sektor pangan pemerintah menetapkan bahwa PSO yang harus dipenuhi sebesar 6 juta ton atau jumlah ini meningkat 500.000 ton dibandingkan dengan 2009 yang sebesar 5,5 juta ton,” katanya.

Dia menyebutkan, realisasi Pusri I B dalam RKAP mencapai 510.300 ton dan realisasi hingga akhir tahun mencapai 522.785 ton atau 102,4% dari kapasitas terpasang 570.000 ton per tahun.

Produksi unit Pusri II pada periode yang sama mencapai 466,470 ton atau 105,2% dari kapasitas terpasang 552,000 ton, Pusri III terealisasi 474,345 atau 92,4% dari kapasitas terpasang 570.000 ton dan Pusri IV terealisasi 563.110 ton atau 105,5% dari kapasitas terpasang 570.000 ton per tahun. (K49)

Read More
news-1

27 December 2024

Pusri Jalan Santai Bersama 8.000 Warga
PALEMBANG (SI) – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang kemarin menggelar jalan santai bersama 8.000 warga Palembang.

Direktur Utama (Dirut) PT Pusri Dadang Heru Kodri membuka dan melepas langsung masyarakat peserta jalan santai di Lapangan Sepak Bola PUSRI. Dia mengatakan, kegiatan jalan santai ini selain diikuti karyawan dan karyawati PT Pusri, juga melibatkan keluarga petani dan masyarakat lingkungan sekitar PT Pusri.Kegiatan ini termasuk dalam program bina lingkungan PT PUSRI. “Masyarakat butuh hiburan, di samping kita mengajak warga menjaga kesehatan melalui jalan santai juga berwisata alam di komplek PT PUSRI,”sambung dia.

Ketua BPOK Badan Pembinaan Olah Raga dan Kesenian PT PUSRI Bambang Subiyanto mengakui terjadi kemunduran jadwal pelaksanaan jalan santai. Seharusnya kegiatan ini digelar akhir Desember 2009,namun akhirnya diundur menjadi awal Tahun 2010.Kondisi ini terjadi karena sejak akhir Desember 2009 agenda kegiatan PT Pusri begitu padatnya. Subiyanto berharap melalui jalan santai ini setiap karyawan dan karyawati memiliki kesegaran jasmani. Sehingga produktivitas kerja meningkat dan dalam rangkaian kegiatan ini juga melibatkan keluarga petani dan masyarakat lingkungan sekitar.

“Di samping menjalin tali silaturahmi dan mempererat persaudaraan antara PUSRI,keluarga petani dan masyarakat lingkungan,” tegas dia. Kegiatan ini termasuk salah satu program corporate social responsibility (CSR), yang dalam RKAT 2009 dengan klasifikasi Rp24 milliar untuk program pinjaman modal.Yakni program bergulir untuk kegiatan CRS Bina Lingkungan senilai Rp6 miliar,termasuk bantuan kesehatan, pendidikan dan olahraga.

“Tujuannya agar CSR PT PUSRI melekat untuk pendampingan pendidikan, kesehatan keluarga petani dan masyarakat lingkungan,” ungkap dia. PUSRI pun menghadirkan door prizeyang dibawa masyarakat yang mengikuti jalan santai ini. Hadiah utama LCD TV 47 Inci, bersama 33 item hadiah lainnya berhasil dibawa spulang warga. (erik okta subadra).

Read More
news-1

27 December 2024

Pusri Siapkan Stok Pupuk Dua Bulan Alokasi
(Berita Daerah - Sumatera)
PT.Pupuk Sriwijadja (Pusri) sudah menyiapkan stok pupuk urea untuk dua bulan alokasi meski pemerintah kota / kabupaten di Sumut belum membuat atau menurunkan surat keputusan alokasi daerah itu.

"Stok urea di gudang-gudang daerah dan termasuk di gudang Belawan ada 32.000 ton dan itu cukup untuk dua bulan alokasi untuk Sumut sesuai Peraturan Gubernur 7 Januari 2010. Manajemen hanya menunggu keluarnya SK bupati/walikota untuk menyalurkannya," kata Kabag Administrasi dan Keuangan PT Pusri wilayah pemasaran Sumut, Herbert Tambunan, di Medan, Rabu.

Untuk Januari, alokasi pupuk untuk di Sumut sebanyak 15.952 ton dan Februari 16.189 ton dari total alokasi tahun ini sebanyak 220.000 ton.

Dia mengakui, alokasi pupuk terbesar tahun ini masih untuk daerah Simalungun yang sebanyak 27.055 ton, disusul Tanah Karo 20.095 ton, Deli Serdang 19.246 ton dan Serdang Bedagai 17.295 ton.

"Pusri juga sudah meminta 61 distributor untuk menjalankan tugasnya nanti dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi permasalahan dalam penyaluran pupuk itu," katanya.

Kepala Pemasaran PT Pusri untuk wilayah Deli Serdang dan Medan, TP Haryanto, menyebutkan, di daerah Deli Serdang dewasa ini memang sebagian besar lagi musim panen.

Tetapi, kata dia, akan lebih baik kalau SK Bupati Deli Serdang tentang alokasi pupuk di daerah itu segera dikeluarkan agar stok pupuk sudah ada di tangan kelompok tani ketika mau memasuki musim tanam,

"Dipastikan pengadaan akan terhambat kalau ketika musim panen sudah masuk, baru SK alokasi dikeluarkan," katanya.

Pendapat senada juga dinyatakan Kepala Pemasaran Pusri untuk Langkat dan Binjai, Rinaldi dan eksekutif di Serdang Bedagai, Perdana Ginting.

Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Roem.S, mengatakan, pihaknya dan termasuk Gubernur Sumut sudah menyurati bupati/walikota untuk meminta agar SK alokasi pupuk itu segera dikeluarkan.

"Dinas Pertanian bahkan sudah menginformasikan draft alokasi pupuk dari Menteri Pertanian agar pejabat daerah itu sudah bisa mengambil ancang-ancang untuk pembagian pupuk itu ke daerah kecamatannya," katanya.

Penyaluran pupuk perlu disegerakan agar tidak mengganggu masa tanam petani, apalagi tahun ini ada pencetakan sawah baru seluas 450 hektare, katanya.

Petani, kata Roem, membutuhkan pupuk itu, apalagi Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk tersebut tidak naik atau sebesar Rp1.200/kg untuk urea.

(in/IN/ant)
Read More
news-1

27 December 2024

Rekrutmen Pusri Terus Bergulir
PALEMBANG, SRIPO – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) sedang melakukan evaluasi untuk kembali akan melakukan rekrutmen karyawan pada tahun 2010. Proses penerimaan karyawan baru ini akan bergulir sampai tahun 2015, saat mana jumlah karyawan dinilai pada komposisi ideal dengan jumlah 2500-2700 orang.

Hal itu dikemukakan oleh Direktur SDM dan Umum, Djafarudin Lexy S. SE, MM dan Direktur Produksi Ir Indra Jaya, usai membuka Musyawarah Nasional Serikat Pekerja Pupuk Sriwidjaja di Gedung Diklat PT Pusri, Rabu (13/1).

Menurut Djafarudin, berapa banyak karyawan baru yang akan diterima Pusri pada 2010 ini, masih akan dievaluasi melihat kebutuhan seluruh unit kerja. Kemudian melihat berapa jumlah karyawan yang memasuki masa pensiun”, jelasnya.

Dikatakan proses rekrutmen ini terus berjalan sampai 2015, dan selanjutnya akan dilakukan setiap dua tahun. “Kini kita mengejar supaya man power tidak berkurang”, katanya. Dikatakan pada tahun 2015, posisi karyawan sudah mencapai ideal, lebih kurang 85 persen sampai 95 persen. Saat itu jumlah karyawan sekitar 2500-2700 orang. ”Namun jika PT.Pusri tidak mengalami pertumbuhan maka jumlah karyawan ideal hanya 2500 orang.

Dari data yang ada di Pusri, saat ini total jumlah karyawan sebanyak 3106 orang. Dengan komposisi direktorat produksi sebanyak 1346 orang dan pada non produksi termasuk yang di luar Palembang berjumlah 1760 orang.

Menurut Djafarudin, dalam merancang komposisi karyawan ini yang utama adalah bagaimana agar kerja pabrik tidak terganggu. ”Pabrik kita jaga, karena pabrik operasional 24 jam. Sementara administrasi terus kita evaluasi, dengan sistem komputerisasi maka perlu lebih efisien,”katanya.

Revitalisasi Pabrik
Kemudian dengan melihat usia pabrik yang sudah tua, PT.Pusri yang saat ini kapasitas produksinya 2 juta ton per tahun, bertekad untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan produksinya. Kalau tidak makin lama PT Pusri akan mengalami penurunan. ”Untuk itu Pusri sudah merencanakan replacement dan revitalisasi pabrik. Sehingga kapasitas produksi dapat dinaikkan”, Kata Djafarudin.

Rencananya Pusri akan membangun 2 pabrik baru dengan kapasitas yang lebih besar, ditambah dengan melakukan Replacemen dua pabrik lainnya di kawasan tanjung Api-api. ”Untuk replacemen ini kita menunggu kebijakan pemerintah daerah, ”katanya.

Namun tambahnya, persoalan yang mendasar dari produksi urea dan amonia ini adalah masalah ketersediaan bahan baku. ”Jaminan bahan baku inilah, dari stakeholder, yang bisa dipakai bagaimana Pusri bisa tumbuh,”tegas Djafarudin dan Indra Jaya.

Dikatakan Indra Jaya, dengan rencana pembangunan pabrik baru dengan kapasitas yang lebih besar, PT Pusri memerlukan tambahan pasokan gas, kurang lebih sebesar 40 mmsfd dari kontrak yang ada saat ini yakni sebesar 180 mmsfd. ”Kita mengupayakan agar pasokan gas bisa ditambah nantinya, ”katanya.

”Jadi bagaimana kita ke depan yang penting adalah gas. Agar bisa dijual kepada kita, ”kata Djafarudin pula. (az)

Read More
news-1

27 December 2024

Distribusi Pupuk Tahun 2010 Diharapkan Lebih Baik
Palembang, Kompas -
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Dadang Heru Kodri mengimbau kepada segenap distributor dan pengecer pupuk agar meningkatkan kinerja selama tahun 2010. Target dan sasaran penyaluran perlu mengacu pada usulan rencana definitif kebutuhan kelompok atau RDKK sehingga bisa mengantisipasi kelangkaan pupuk selama berlangsungnya musim tanam tahun 2010.

Menurut Dadang Heru Kodri, Selasa (12/1), baru-baru ini pihaknya menandatangani komitmen penyaluran pupuk urea bersubsidi dengan distributor dan pengecer. Penandatanganan disaksikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo. Kegiatan juga dilakukan dalam rangka peringatan HUT Ke-50 PT Pusri.

”Inti kegiatan itu adalah meminta komitmen pengecer yang bekerja di bawah naungan PT Pusri dalam hal penyaluran pupuk urea bersubsidi. Dengan adanya komitmen resmi, penyaluran akan dipantau ketat untuk menghindari potensi penyelewengan,” kata Dadang.

Berdasarkan data PT Pusri, alokasi dana subsidi pupuk urea untuk petani pada tahun 2010 mencapai sekitar Rp 11,3 triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya, alokasi subsidi pupuk urea menurun sekitar Rp 7 triliun, mengingat pada tahun 2009 nilainya mencapai Rp 18 triliun.

Dadang menambahkan, sistem penyaluran pupuk urea dengan sistem RDKK terbukti lebih baik. Salah satu indikatornya adalah kasus kelangkaan pupuk sudah mulai jarang dirasakan petani, khususnya di Sumatera Selatan.

”Kalaupun ada persoalan, itu lebih karena kendala geografis dan masih ada petani yang belum mengusulkan RDKK, tetapi meminta jatah pupuk urea bersubsidi,” katanya.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke Gudang Pupuk Jalan Naskah, pengurus Asosiasi Distributor dan Pengecer Pupuk Sriwidjaja, Haidir Rohimin, mengusulkan agar pemerintah melalui PT Pusri—distributor—memperkuat stok urea di tingkat pengecer. Artinya, perlu ada stok penyangga di pengecer.

”Stok penyangga ini penting untuk lebih memeratakan siapa- siapa saja kelompok tani (poktan) di Sumsel yang belum terdaftar di dalam RDKK. Begitu ada poktan yang belum terdaftar, si pengecer bisa memberikan urea bersubsidi, tetapi harus dengan catatan khusus. Tahun depan, poktan tersebut kan sudah terdaftar dan bisa mengisi RDKK,” katanya.

Pasokan gas
Terkait persoalan pasokan gas, Dadang Heru Kodri menuturkan bahwa saat ini sudah ada perkembangan positif, yakni munculnya komitmen dari Pertamina. Pertamina memastikan tidak akan membiarkan persoalan gas ini berlarut-larut dan akan selesai sebelum kontrak pembelian gas berakhir pada tahun 2010.
Ditanya soal dampak terhadap kegiatan operasi pada tahun 2010, Dadang menjawab belum ada masalah yang muncul sampai sekarang. Dia hanya berharap agar pemerintah beserta kementerian terkait lebih memerhatikan persoalan pasokan gas agar tidak muncul masalah serius.

”Fakta menunjukkan bahwa Pusri masih memegang peran dominan dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Jika kegiatan produksi padi sampai terganggu karena masalah pupuk, toh Pusri juga yang menanggung beban,” katanya.
Ketua Komite Kebijakan Publik Fachry Ali menambahkan, masalah gas terjadi karena pemerintah dan pertamina lebih mementingkan penjualan gas ke luar negeri. Pola itu seharusnya mulai diubah. (ONI)









Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ