Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

27 November 2024

PT Pusri Pastikan Pendistribusian Pupuk Subsidi Sudah Sesuai E-RDKK
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sebagai upaya dan dukungan kepada Pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) selalu memastikan ketersediaan stok pupuk baik urea maupun NPK sesuai dengan alokasi dan ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah serta berkomitmen menyalurkan pupuk subsidi aman sampai ke tangan petani.
 
Pusri memastikan proses penyaluran pupuk mengacu pada prinsip 6 Tepat, yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu.
 
"Prinsip ini kami terapkan di semua tingkatan jalur distribusi sampai ke tingkat petani yaitu dari Lini I hingga Lini IV," tutur Vice President (VP) Humas PT Pusri Palembang, Soerjo Hartono.
 
Soerjo mengatakan bahwa selain menjamin terpenuhinya stok pupuk di kios pengecer, Pusri juga memastikan dalam penyaluran pupuk bersubsidi tidak terjadi penyelewengan dan kelangkaan pupuk. Oleh karena itu, sistem pendistribusian pupuk dilakukan secara tertutup, menggunakan mekanisme Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik (e-RDKK) yang dikelola Kementerian Pertanian.
 
Penerapan sistem e-RDKK ini dapat meminimalisir penyelewengan sehingga penyaluran pupuk bersubsidi semakin tepat sasaran serta dapat mencegah terjadinya duplikasi data penerima subsidi dan keterlambatan penerbitan SK.
 
Usulan kebutuhan pupuk yang tercantum di e-RDKK selanjutnya dievaluasi Kementan selanjutnya untuk diterbitkan dalam SK Mentan tentang jumlah alokasi pupuk subsidi. Dari SK tersebut kemudian terbit SK Dinas Propinsi dan SK Dinas Kabupaten sebagai dasar produsen pupuk menyalurkan ke petani.
 
Untuk wilayah Sumatera Selatan, Soerjo mengatakan bahwa sampai dengan 07 Juni 2021, penyaluran pupuk urea subsidi mencapai 51.921,65 ton dan pupuk NPK Subsidi telah tersalurkan sebesar 46.408,55 ton. Untuk wilayah Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin yang terdiri dari 19 Desa alokasi urea adalah sebesar 348 ton dan NPK 592 ton dengan penyaluran pupuk bersubsidi dilayani oleh 3 kios pupuk yaitu Kios Tani Maju, CV Tunas Baru, dan Santria Tani.
 
Penyaluran pupuk kepada kelompok tani yang tercantum di e-RDKK lancar dan tidak ada kendala. Proses penebusan pupuk di kios dapat dilakukan dengan mudah. Bagi petani yang telah menggunakan kartu tani, maka cukup menggesek kartu tani pada mesin EDC di kios.
 
Bagi kelompok tani yang belum memiliki kartu tani, maka penebusan dilakukan dengan memberikan fotokopi KTP Petani dan mengisi form penebusan yang disediakan Kios Pupuk Lengkap (KPL).
 
Selain itu untuk mengantisipasi kebutuhan pupuk bagi kelompok tani yang belum tercantum di e-RDKK, Pusri melalui Distributor dan pengecer juga telah menyediakan pupuk non subsidi. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kantor Pemasaran Pusri Daerah (PPD) Sumsel di nomor: 0711-417530, 411079, 417876.


Sumber:https://sumsel.tribunnews.com/2021/06/09/pt-pusri-pastikan-pendistribusian-pupuk-subsidi-sudah-sesuai-e-rdkk

Read More
news-1

27 November 2024

Pusri Serius Tingkatkan Penjualan Pupuk Nonsubsidi
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sebagai salah satu langkah Pusri dalam mewujudkan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan agroindustri yang unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholders.
 
Untuk itu, Pusri berkomitmen menjaga ketersedian stok pupuk non subsidi dan produk inovasi sampai di tingkat pengecer, selain kewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi yang telah ditugaskan oleh pemerintah. Produk inovasi dan non subsidi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani serta menjadi solusi bagi petani yang belum terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi.
 
Sebagai bentuk keseriusan, Pusri melaksanakan berbagai upaya perubahan baik dari segi produk yang makin inovatif maupun pelayanan kepada mitra, distributor dan kios serta melaksanakan peningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait. Salah satu bentuk upaya Pusri terkait hal tersebut adalah dengan mengadakan acara diskusi dengan mitra distributor menerapkan konsep santai dan akrab.
 
Kegiatan diskusi dengan mitra distributor tersebut telah diadakan di berbagai tempat dan untuk saat ini diselenggarakan dikabupaten Banyumas yang dihadiri oleh Direktur Utama dan Komisaris Pusri beserta distributor sekaresidenan Banyumas (04/06/2021).
 
Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa menjaga ketersediaan pupuk non subsidi dan produk inovatif ditingkat distributor/pengecer sebagai pendamping pupuk bersubsidi, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang sejalan dengan program pemerintah, dalam meningkatkan ketahanan pangan.
 
“Program ini adalah bentuk komitmen kami dalam meningkatkan pelayanan kepada petani yang kedepannya kami harap dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui jaringan mitra distributor, “ujar Tri.
 
Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.
 
"Tentunya Pusri serius tingkatkan penjualan pupuk non subsidi," tandasnya.


Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2021/06/09/pusri-serius-tingkatkan-penjualan-pupuk-non-subsidi

 
Read More
news-1

27 November 2024

Pusri Serius Tingkatkan Penjualan Pupuk Nonsubsidi
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sebagai salah satu langkah Pusri dalam mewujudkan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan agroindustri yang unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholders.
 
Untuk itu, Pusri berkomitmen menjaga ketersedian stok pupuk non subsidi dan produk inovasi sampai di tingkat pengecer, selain kewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi yang telah ditugaskan oleh pemerintah. Produk inovasi dan non subsidi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani serta menjadi solusi bagi petani yang belum terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi.
 
Sebagai bentuk keseriusan, Pusri melaksanakan berbagai upaya perubahan baik dari segi produk yang makin inovatif maupun pelayanan kepada mitra, distributor dan kios serta melaksanakan peningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait. Salah satu bentuk upaya Pusri terkait hal tersebut adalah dengan mengadakan acara diskusi dengan mitra distributor menerapkan konsep santai dan akrab.
 
Kegiatan diskusi dengan mitra distributor tersebut telah diadakan di berbagai tempat dan untuk saat ini diselenggarakan dikabupaten Banyumas yang dihadiri oleh Direktur Utama dan Komisaris Pusri beserta distributor sekaresidenan Banyumas (04/06/2021).
 
Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa menjaga ketersediaan pupuk non subsidi dan produk inovatif ditingkat distributor/pengecer sebagai pendamping pupuk bersubsidi, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang sejalan dengan program pemerintah, dalam meningkatkan ketahanan pangan.
 
“Program ini adalah bentuk komitmen kami dalam meningkatkan pelayanan kepada petani yang kedepannya kami harap dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui jaringan mitra distributor, “ujar Tri.
 
Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.

Sumber:https://sumsel.tribunnews.com/2021/06/09/pusri-serius-tingkatkan-penjualan-pupuk-non-subsidi

 
Read More
news-1

27 November 2024

Pusri bangun pabrik pupuk baru siapkan Rp11 triliun
Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), yang merupakan anak BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), menyiapkan dana Rp11 triliun untuk membangun pabrik pupuk baru Pusri III-B.
 
VP Humas PT Pusri Soerjo Hartono di Palembang, Sumsel, Senin, mengatakan pembangunan pabrik Pusri IIIB ini merupakan proyek revitalisasi untuk menggantikan pabrik lama Pusri III dan Pusri IV yang sudah tidak efisien dalam penggunaan energinya.
 
Kapasitas produksi pabrik Pusri III-B direncanakan sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
 
Pabrik Pusri III-B ini akan dibangun di kompleks PT Pusri Palembang dengan teknologi low energy yang dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.
Pembangunan ini juga sejalan dengan dukungan Pusri dalam program ketahanan pangan nasional.
 
Selain sebagai salah satu investasi Pusri, pembangunan pabrik Pusri III-B merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mencapai performa lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani.
 
“Di era industri 4.0 seperti saat ini, kami harus mampu bertahan dan salah satunya dengan melakukan inovasi ataupun investasi,” kata dia.
 
Dengan adanya pabrik Pusri III-B ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi terutama dari sisi operasional.
 
Hal tersebut akan berdampak pada penurunan harga pupuk, petani pun dapat membeli pupuk dengan harga yang terjangkau.
 
Dari sisi penggunaan energi, pabrik Pusri III-B lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea yaitu sebesar 23,07 MMBTU/ton, sedangkan amonia 31,49 MMBTU/ton.
 
Pembangunan pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja bagi tenaga kerja baru.
 
Pusri berharap seluruh stakeholders dapat mendukung proyek revitalisasi ini, sejalan dengan dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
 
“Semoga pembangunan dapat berjalan lancar dan pabrik Pusri III-B dapat segera beroperasi,” ujar Soerjo.
 

Sumber:https://bengkulu.antaranews.com/berita/168446/pusri-bangun-pabrik-pupuk-baru-siapkan-rp11-triliun

Read More
news-1

27 November 2024

Kerjasama Dengan Kejati Sumsel, Pusri Cegah Tindak Pidana Korupsi Dalam Korporasi
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sebagai upaya untuk mengimplementasikan kebijakan dan regulasi upaya pemberantasan korupsi dalam korporasi
 
Maka PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan mengadakan sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Dalam Korporasi kepadainsan Pusri bertempat di Graha Pupuk Sriwidjaja Palembang (02/6).
 
Sosialisasi dihadiri langsung oleh Direktur Utama Pusri, Bpk Tri Wahyudi Saleh didampingi jajaran Direksi lainnya beserta SVP dan VP di lingkunganPusri yang hadir baik secara langsung maupun melalui zoom meeting.
 
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Drs.M Rum, SH, MH selaku pembicara dalam Forum Manajemen ini menyampaikan bahwa tindak pidana korupsi masih marak terjadi sampai saat ini.
 
PraktikKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan ditenggarai menjadi salah satu penyebab rapuhnya sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
Penyebab tindak pidana korupsi antara lain kerusakan moral, kelemahan sistem, kerawanan kondisi sosia lekonomi, pungli, birokrasi yang tertutup dan lain sebagainya.
 
“Untuk menanggulanginya ada tiga strategi pemberantasan korupsi yaitu strategi preventif dengan cara menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi, strategi detektif
 
diarahkan untuk mengidentifikasi terjadinya perbuatan korupsi dan represif diarahkan untuk menangani atau memproses perbuatan korupsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”ujar Rum.
 
Lebih lanjut menurut Dirut Pusri, selain melibatkan pihak yang bertugas di instansi pemerintah, seringkali juga melibatkan pengusaha yang bergerak di sektor bisnis baik itu pemerintahan maupun swasta.
 
Dan tidak dipungkiri juga bahwa dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan tak luput dari kegiatan-kegiatan yang terdapat peluang terjadinya fraud (kecurangan) dan mengarah kepada KKN.
 
“Dengan adanya sosialisasi ini kepada insan Pusri diharapkan eselon I dan II dapat mengikuti dengan baik kemudian menerapkan praktik dan strategi pencegahan korupsi dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan baik, transparan dan akuntable sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku,” tutup Tri.

Sumber:https://sumsel.tribunnews.com/2021/06/04/kerjasama-dengan-kejati-sumsel-pusri-cegah-tindak-pidana-korupsi-dalam-korporasi
Read More
news-1

27 November 2024

Pusri Dorong Pengembangan Generasi Milenial Pertanian di Sumsel
SEJUMLAH daerah di Tanah Air sudah mulai mengembangkan sektor pertanian bagi generasi milenial. Salah satunya, Jawa Barat dan menyusul Sumatra Selatan yang akan memulai hal yang sama.
 
Untuk itu, sebagai upaya mendukung pengembangan tersebut, PT Pupuk Sriwidjaja menjalin kerja sama dengan PT Agro Jabar, BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang fokus pada sektor pertanian. Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya bersama Agro Jabar membentuk program Millennial Agrosolution (Minion) yang juga bakal diterapkan di Sumatra Selatan.
 
"Pusri akan menyiapkan teknologi budi daya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Minion ini, sementara Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan bertindak selaku offtaker," katanya di Palembang, Kamis (3/6). Diakuinya, PT Agro Jabar telah berpengalaman dalam mengelola hasil tani generasi milenial di Jawa Barat sehingga kerja sama tersebut merupakan kesempatan baik bagi Pusri untuk mengelola komunitas Minion.
 
Perusahaan pun berharap kerja sama tersebut dapat berlangsung tidak hanya di Sumsel, tetapi juga bisa meluas hingga skala nasional. "Lewat kerja sama ini, kami berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya maupun bisnis di bidang pertanian," katanya. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya sudah memulai program milenial agrosolution di wilayahnya, dan saat ini sedang berjalan. "Namun untuk mengadopsi petani milenial ini tentu berproses, baru dirilis, butuh waktu sekitar satu tahun. Jika sudah setahun, sistem dan anggaran kebijakan sudah ada dan kita evaluasi," jelasnya. Provinsi Jabar memerlukan suplai komoditas pangan dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabar. "Jumlah penduduk Jabar sangat banyak ada 50 juta jiwa, tentu saja butuh suplai untuk ketahanan pangan. Makanya kami datang ke Sumsel untuk menyerap hasil produksi di sini," katanya. Ia menjelaskan, untuk tahap awal, pihaknya akan menyerap sekitar 25.000 ton jagung per bulan dari Sumsel. "Tentu saja untuk kebutuhan pupuk bagi pertanian jagung ini akan disuplai dari Pusri Palembang," pungkasnya. (OL-1)
 

Sumber:https://mediaindonesia.com/nusantara/409450/pusri-dorong-pengembangan-generasi-milenial-pertanian-di-sumsel

Read More
news-1

27 November 2024

Kerjasama Dengan Kejati Sumsel, Pusri Cegah Tindak Pidana Korupsi Dalam Korporasi
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Sebagai upaya untuk mengimplementasikan kebijakan dan regulasi upaya pemberantasan Korupsi dalam korporasi, maka PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Dalam Korporasi kepada insan Pusri bertempat di Graha Pupuk Sriwidjaja Palembang, Rabu (2/6/2021) kemarin.
 
Sosialisasi dihadiri langsung oleh Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh didampingi jajaran Direksi lainnya beserta SVP dan VP di lingkungan Pusri yang hadir baik secara langsung maupun melalui zoom meeting.
 
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel Drs M Rum SH MH selaku pembicara dalam Forum Manajemen ini menyampaikan, bahwa tindak pidana korupsi masih marak terjadi sampai saat ini.
 
Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan ditenggarai menjadi salah satu penyebab rapuhnya sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
Penyebab tindak pidana korupsi antara lain kerusakan moral, kelemahan sistem, kerawanan kondisi sosial ekonomi, pungli, birokrasi yang tertutup dan lain sebagainya.
 
“Untuk menanggulanginya ada tiga strategi pemberantasan korupsi yaitu, strategi preventif dengan cara menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi, strategi detektif diarahkan untuk mengidentifikasi terjadinya perbuatan korupsi dan represif diarahkan untuk menangani atau memproses perbuatan korupsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Rum.
 
Lebih lanjut menurut Dirut Pusri, selain melibatkan pihak yang bertugas di instansi pemerintah, seringkali juga melibatkan pengusaha yang bergerak di sektor bisnis baik itu pemerintahan maupun swasta.
 
Dan tidak dipungkiri juga bahwa dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan tak luput dari kegiatan-kegiatan yang terdapat peluang terjadinya fraud (kecurangan) dan mengarah kepada KKN.
 
“Dengan adanya sosialisasi ini kepada insan Pusri diharapkan eselon I dan II dapat mengikuti dengan baik kemudian menerapkan praktik dan strategi pencegahan korupsi dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan baik, transparan dan akuntable sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku,” tutup Tri.


Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2021/06/03/kerjasama-dengan-kejati-sumsel-pusri-cegah-tindak-pidana-korupsi-dalam-korporasi
Read More
news-1

27 November 2024

Agro Jabar dan Pusri Sepakat Kerjasama Tanam Jagung di Palembang
Liputan6.com, Palembang PT Agro Jabar dan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menandatangani MoU bisnis bertajuk Milenial Agro Solution untuk mengembangkan komoditas jagung menggunakan pupuk buatan Pusri.
 
Diketahui kebutuhan jagung Jabar 25.000 ton per bulan tapi lahan yang dapat ditanami hanya 5.000-10.000 hektar. Dengan MoU ini, nantinya jagung ditanam di Sumsel menggunakan pupuk Pusri. Setelah panen maka akan dipasok ke Jabar. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Provinsi Jabar bertindak sebagai pembeli jagung.
 
“Kami datang dari Jabar. Membeli kebutuhan kami yang lahannya tidak terpenuhi. Karena menanam dan petaninya di Sumsel pastilah yang kita gunakan pupuk Pusri,” ujarnya usai Penandatanganan MoU di ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Kota Palembang, Rabu (2/6/2021).
 
Wujudkan Ketahanan Pangan Jabar
 
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan Jabar memerlukan suplai komoditas pangan dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  
 
“Jumlah penduduk Jabar sangat banyak ada 50 juta jiwa, tentu saja butuh suplai untuk ketahanan pangan. Makanya kami datang ke Sumsel untuk menyerap hasil produksi di sini,” katanya.
 
Gubernur menilai kerja sama model seperti ini selain meningkatkan produktivitas pertanian juga menambah ketahanan pangan Jabar. Jika komoditas jagung ini berhasil dikembangkan, MoU dengan Pusri dapat diperluas ke komoditas lain. 
 
“Tahap satu jagung dulu. Jika lancar, metodenya berhasil kami punya banyak kebutuhan produk pangan lain yang dapat dikerjasamakan,” kata Ridwan Kamil.  
 
Jabar memilih Sumsel sebagai lokasi penanaman berbagai komoditas karena tanahnya relatif subur, terutama kawasan Banyuasin. Tinggal, menurutnya, pengembangan teknologi dan inovasi pertaniannya. 
 
“Tinggal kita semua memberdayakannya dengan inovasi dan teknologi agar hidup di desa rezeki kota lalu bisnis mendunia,” sebut Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil.
 
Luas Lahan Sumsel
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh berharap MoU ini sangat menguntungkan petani jagung di Sumsel karena pasti hasil panennya dibeli PT Agro Jabar. 
 
“Agro Jabar sebagai offtaker, petani Banyuasin diberdayakan, Pusri mengawal teknologi dan agronomi, kami juga sediakan pupuk. Insyaallah yang terbaik,” ucap Tri. Untuk berbagai komoditas, sebutnya, Sumsel punya lahan mencapai 183.000 hektar.


Sumber:https://www.liputan6.com/news/read/4572699/agro-jabar-dan-pusri-sepakat-kerjasama-tanam-jagung-di-palembang

Read More
news-1

27 November 2024

Gandeng PT Pusri, Ridwan Kamil Borong 25 Ribu Ton Jagung dari Sumsel
PALEMBANG – Pemprov Jawa Barat melalui BUMD PT Agro Jabar sepakat bekerja sama dengan BUMN PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan juga serta Pemerintah Kabupaten Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan, di dalam program ketahanan pangan.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama yg dinamai Millennial Agrosolution (Minnion) tersebut disaksikan langsung dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Hari Rabu (2/6/2021).
 
di dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menuturkan bahwa kerja sama dibangun di dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Provinsi Jabar. Untuk tahap awal, kata dia, Jabar bakal mendatangkan komoditas jagung berasal dari Provinsi Sumsel, khususnya Kabupaten Banyu Asin.
 
Menurut Gubernur yg akrab disapa Kang Emil itu, kebutuhan jagung di Jabar mencapai 25.000 ton. Namun, kebutuhan jagung tersebut tidak dapat terpenuhi seluruhnya dari petani di Jabar. dari karena itu, Jabar membangun kerja sama perdagangan yg saling menguntungkan dengan Provinsi Sumsel.
 
“Kebutuhan di Jabar 25.000 ton per bulan. Butuh lahan sekitar 5.000 sampai 10.000 hektare, apabila di Jabar keterbatasan (lahan). Kerja sama ini difasilitasi dari PT Pusri untuk menyuplai kebutuhan ketahanan pangan di Jabar,” kata Kang Emil.
 
“kami ke sini sebagaimana pembeli, menanamnya itu di Sumatera Selatan, petaninya petani Sumatera Selatan, kami datang sebagaimana saudagar ibaratnya berasal dari Jawa Barat, membeli kebutuhan kami yg tidak terpenuhi di Jawa Barat,” sambungnya.
 
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, kerja sama yg dibangun nantinya tidak cuma sebatas pada pemenuhan komoditas jagung, namun serta berbagai komoditas lainnya. Terlebih, kata Kang Emil, dengan penduduk yg mencapai lebih berasal dari 50 juta jiwa, kebutuhan pangan di Jabar tinggi.
 
“Di Banyu Asin melihat lahan memadai, sehingga Jabar dapat bekerja sama jangka panjang. Jabar penduduknya 50 juta jiwa, makin besar penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan pangan,” ungkap Kang Emil seraya mengatakan bahwa pangan, kesehatan, dan juga serta digital merupakan sektor ekonomi yg mampu bertahan di tengah pandemi Corona.


Sumber:https://www.idnpos.com/terbaru/gandeng-pt-pusri-ridwan-kamil-borong-25-ribu-ton-jagung-dari-sumsel

Read More
news-1

27 November 2024

Kerjasama dengan Ridwan Kamil, Pusri Kembangkan Milenial Agro Solution
Liputan6.com, Palembang - Kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) - BUMD Agro Jabar dengan PT Pupuk Sriwidjadja (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), membuahkan hasil.
 
Gubernur Jabar Ridwan Kamil langsung menandatangani kerjasama, untuk membeli 25.000 ton jagung dari petani Banyuasin Sumsel, untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jabar.
 
Dalam kerjasama ini, PT Pusri juga turut digandeng sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendukung kualitas hasil pertanian, melalui pasokan pupuknya.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh menuturkan, kerjasama dengan Pemprov Jabar merupakan hal yang tepat. Terutama dengan Kabupaten Banyuasin, yang menjadi salah satu sentra pertanian terbesar di Sumsel.
 
Dalam kerjasama tersebut, Tri Wahyudi memastikan, jika PT Pusri akan terus mengawal suplai pupuk, untuk menunjang peningkatan kualitas pertanian terutama jagung Banyuasin.
 
“Kita juga punya program Agro Solution. Kini sedang mengembangkan milenial agro solution,” ungkapnya, usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pemprov Jabar-Pemkab Banyuasin, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Kamis (3/6/2021).
 
Untuk menunjang kerjasama tersebut, PT Pusri akan menyuplai produk pupuk NPK dan Urea. Kedua pupuk tersebut, dipastikan bukan merupakan pupuk subsidi.
 
“Jadi harapan kita, untuk produksinya nanti akan berkualitas dan kuantitas melimpah,” kata petinggi PT Pusri tersebut.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengungkapkan, kerjasama dengan Pemprov Jabar sangat meneguntungkan bagi Pemkab Banyuasin, terutama di bidang pertanian.
 
“Kerjasama ini bagaikan rezeki anak soleh. Dipilihnya Banyuasin, karena memang kita sangat fokus pada bidang pertanian, Apalagi di masa Covid-19, bidang pertanian masih menjadi primadona,” ucapnya.
 
Komoditi Jagung
 
Askolani mengungkapkan, Kabupaten Banyuasin saat ini memiliki luas bahan baku sawah untuk padi dan jagung sebanyak 180.000 hektar dan terbesar di Pulau Sumatra.
 
Kerjasama dengan Pemprov Jabar tersebut, disambut baik olehnya. Bahkan, pasokan jagung ke Jabar, merupakan langkah awal kerjasama dengan Pemprov Jabar.
 
“Saat ini kita sedang dalam tahap masa tanam, panen padi IP200 dan menuju ke IP300. Setelah melakukan koordinasi dengan IPB, untuk IP300 ini kita ganti menjadi jagung,” ujarnya.


Sumber:https://www.liputan6.com/regional/read/4572585/kerjasama-dengan-ridwan-kamil-pusri-kembangkan-milenial-agro-solution

Read More
news-1

27 November 2024

Gandeng PT Pusri, Ridwan Kamil Borong 25.000 Ton Jagung dari Sumsel
PALEMBANG - Pemprov Jawa Barat melalui BUMD PT Agro Jabar sepakat bekerja sama dengan BUMN PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin , Provinsi Sumatera Selatan ( Sumsel ) dalam program ketahanan pangan.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama yang dinamai Millennial Agrosolution (Minnion) tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Rabu (2/6/2021).
 
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menuturkan bahwa kerja sama dibangun dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Provinsi Jabar. Untuk tahap awal, kata dia, Jabar bakal mendatangkan komoditas jagung dari Provinsi Sumsel, khususnya Kabupaten Banyu Asin.
 
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, kebutuhan jagung di Jabar mencapai 25.000 ton. Namun, kebutuhan jagung tersebut tidak dapat terpenuhi seluruhnya oleh petani di Jabar. Oleh karena itu, Jabar membangun kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dengan Provinsi Sumsel.
 
"Kebutuhan di Jabar 25.000 ton per bulan. Butuh lahan sekitar 5.000 hingga 10.000 hektare, kalau di Jabar keterbatasan (lahan). Kerja sama ini difasilitasi oleh PT Pusri untuk menyuplai kebutuhan ketahanan pangan di Jabar," kata Kang Emil.
 
"Kita ke sini sebagai pembeli, menanamnya itu di Sumatera Selatan, petaninya petani Sumatera Selatan, kita datang sebagai saudagar ibaratnya dari Jawa Barat, membeli kebutuhan kita yang tidak terpenuhi di Jawa Barat," sambungnya.
 
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, kerja sama yang dibangun nantinya tidak hanya sebatas pada pemenuhan komoditas jagung, namun juga berbagai komoditas lainnya. Terlebih, kata Kang Emil, dengan penduduk yang mencapai lebih dari 50 juta jiwa, kebutuhan pangan di Jabar tinggi.
 
“Di Banyu Asin melihat lahan memadai, sehingga Jabar bisa bekerja sama jangka panjang. Jabar penduduknya 50 juta jiwa, makin besar penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan pangan," ungkap Kang Emil seraya mengatakan bahwa pangan, kesehatan, dan digital merupakan sektor ekonomi yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19.
 
Kang Emil juga mengatakan, lahan di Sumsel, khususnya Banyu Asin menjadi solusi masa depan dalam memperkuat ketahanan pangan. Terlebih, jika hal tersebut digabungkan dengan penerapan teknologi pertanian.
 
"Hal ini pula yang akan mendukung konsep rezeki kota tinggal di desa. Tahap satu jagung dulu. Kalau lancar, metode berhasil, kita bisa lagi kerja sama komoditas lain. Kami dekati dengan off taker dan teknologi," tuturnya.
 
Kang Emil menekankan, pola kerja sama dan kolaborasi yang dibangun di Sumsel ini akan terus diperluas di beberapa daerah lainnya di Indonesia sesuai dengan potensinya masing-masing.
 
"Kurangi kata kompetisi, perbanyak kata kolaborasi karena kita sama-sama NKRI, itu rumus saya. Jabar penduduknya 50 juta, hobi makan, tingkat belinya tinggi. Nanti ada pendekatan ke provinsi lain, salah satunya Papua," terang Kang Emil.
 
Di sisi lain, tambah Kang Emil, kerja sama yang dibangun ini pun beririsan dengan konsep program Petani Milenial yang kini digaungkan di Jabar. Menurutnya, program Petani Milenial yang diusungnya harus dilihat secara objektif.
 
"(Program petani milenial) Masih ada yang training, ada yang gagal, itu sudah biasa dalam ekonomi gagasan. Kalau sudah setahun, seleksi alam akan dievaluasi. Maka, program ini harus dilihat secara objektif," tandasnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh memastikan siap mendukung kerja sama tersebut. Bahkan, Tri menyebut, kerja sama ini sebagai solusi untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya di Jabar.
 
"SDM (dan lahan) dari Pak Bupati (Banyu Asin), PT Pusri mengawal dari sisi teknologi, saya kira ini solusi. Kerja sama ini sudah disiapkan. Kami siap men-support kegiatan ini. Kami menyiapkan pupuknya. Kami ada pupuk NPK, urea, ada hayati. Kami siap," tegasnya.
 
Pihaknya yang juga berperan sebagai offtaker itu berharap, kerja sama dapat berlangsung tidak hanya di Sumsel, tetapi juga bisa meluas hingga skala nasional.
 
"Melalui kerja sama ini, kami berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya atau pun bisnis di bidang pertanian," katanya.
 
Bupati Banyu Asin, Askolani Jasi berkelakar bahwa kerja sama ini merupakan rejeki anak soleh. Pasalnya, kata dia, program ketahanan pangan merupakan salah satu fokus dari visinya.
 
Terbaru, kata dia, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Komoditas jagung pun sudah disarankan menjadi komoditas andalan di Banyu Asin.
 
"Kami segera tindak lanjuti kerja sama ini, mungkin besok atau lusa tanda tangan. Mudah-mudahan ke depan bisa kerja sama di sektor atau komoditi yang lain, yang pertama jagung. Kebetulan kami juga diarahkan menanam jagung oleh akademisi IPB (Institut Pertanian Bogor) karena faktor cuaca," katanya.


Sumber:https://daerah.sindonews.com/read/444536/720/gandeng-pt-pusri-ridwan-kamil-borong-25000-ton-jagung-dari-sumsel-1622653562

Read More
news-1

27 November 2024

Gandeng PT Pusri, Ridwan Kamil Borong 25 Ribu Ton Jagung dari Sumsel
PALEMBANG - Pemprov Jawa Barat melalui BUMD PT Agro Jabar sepakat bekerja sama dengan BUMN PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan, dalam program ketahanan pangan.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama yang dinamai Millennial Agrosolution (Minnion) tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Rabu (2/6/2021).
 
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menuturkan bahwa kerja sama dibangun dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Provinsi Jabar. Untuk tahap awal, kata dia, Jabar bakal mendatangkan komoditas jagung dari Provinsi Sumsel, khususnya Kabupaten Banyu Asin.
 
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, kebutuhan jagung di Jabar mencapai 25.000 ton. Namun, kebutuhan jagung tersebut tidak dapat terpenuhi seluruhnya oleh petani di Jabar. Oleh karena itu, Jabar membangun kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dengan Provinsi Sumsel.
 
"Kebutuhan di Jabar 25.000 ton per bulan. Butuh lahan sekitar 5.000 hingga 10.000 hektare, kalau di Jabar keterbatasan (lahan). Kerja sama ini difasilitasi oleh PT Pusri untuk menyuplai kebutuhan ketahanan pangan di Jabar," kata Kang Emil.
 
"Kita ke sini sebagai pembeli, menanamnya itu di Sumatera Selatan, petaninya petani Sumatera Selatan, kita datang sebagai saudagar ibaratnya dari Jawa Barat, membeli kebutuhan kita yang tidak terpenuhi di Jawa Barat," sambungnya.
 
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, kerja sama yang dibangun nantinya tidak hanya sebatas pada pemenuhan komoditas jagung, namun juga berbagai komoditas lainnya. Terlebih, kata Kang Emil, dengan penduduk yang mencapai lebih dari 50 juta jiwa, kebutuhan pangan di Jabar tinggi.
 
"Di Banyu Asin melihat lahan memadai, sehingga Jabar bisa bekerja sama jangka panjang. Jabar penduduknya 50 juta jiwa, makin besar penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan pangan," ungkap Kang Emil seraya mengatakan bahwa pangan, kesehatan, dan digital merupakan sektor ekonomi yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
 
Kang Emil juga mengatakan, lahan di Sumsel, khususnya Banyu Asin menjadi solusi masa depan dalam memperkuat ketahanan pangan. Terlebih, jika hal tersebut digabungkan dengan penerapan teknologi pertanian.
 
"Hal ini pula yang akan mendukung konsep rezeki kota tinggal di desa. Tahap satu jagung dulu. Kalau lancar, metode berhasil, kita bisa lagi kerja sama komoditas lain. Kami dekati dengan off taker dan teknologi," tuturnya.
 
Kang Emil menekankan, pola kerja sama dan kolaborasi yang dibangun di Sumsel ini akan terus diperluas di beberapa daerah lainnya di Indonesia sesuai dengan potensinya masing-masing.
 
"Kurangi kata kompetisi, perbanyak kata kolaborasi karena kita sama sama NKRI, itu rumus saya. Jabar penduduknya 50 juta, hobi makan, tingkat belinya tinggi. Nanti ada pendekatan ke Provinsi lain, salah satunya Papua," terang Kang Emil.
 
Di sisi lain, tambah Kang Emil, kerja sama yang dibangun ini pun beririsan dengan konsep program Petani Milenial yang kini digaungkan di Jabar. Menurutnya, program Petani Milenial yang diusungnya harus dilihat secara objektif.
 
"(Program petani milenial) Masih ada yang training, ada yang gagal, itu sudah biasa dalam ekonomi gagasan. Kalau sudah setahun, seleksi alam akan dievaluasi. Maka, program ini harus dilihat secara objektif," tandasnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh memastikan siap mendukung kerja sama tersebut. Bahkan, Tri menyebut, kerja sama ini sebagai solusi untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya di Jabar.
 
"SDM (dan lahan) dari Pak Bupati (Banyu Asin), PT Pusri mengawal dari sisi teknologi, saya kira ini solusi. Kerja sama ini sudah disiapkan. Kami siap men-support kegiatan ini. Kami menyiapkan pupuknya. Kami ada pupuk NPK, urea, ada hayati. Kami siap," tegasnya.
 
Pihaknya yang juga berperan sebagai offtaker itu berharap, kerja sama dapat berlangsung tidak hanya di Sumsel, tetapi juga bisa meluas hingga skala nasional.
 
"Melalui kerja sama ini, kami berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya atau pun bisnis di bidang pertanian," katanya.
 
Bupati Banyu Asin, Askolani Jasi berkelakar bahwa kerja sama ini merupakan rejeki anak soleh. Pasalnya, kata dia, program ketahanan pangan merupakan salah satu fokus dari visinya.
 
Terbaru, kata dia, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Komoditas jagung pun sudah disarankan menjadi komoditas andalan di Banyu Asin.
 
"Kami segera tindak lanjuti kerja sama ini, mungkin besok atau lusa tanda tangan. Mudah-mudahan ke depan bisa kerja sama di sektor atau komoditi yang lain, yang pertama jagung. Kebetulan kami juga diarahkan menanam jagung oleh akademisi IPB (Institut Pertanian Bogor) karena faktor cuaca," katanya.
PALEMBANG - Pemprov Jawa Barat melalui BUMD PT Agro Jabar sepakat bekerja sama dengan BUMN PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan, dalam program ketahanan pangan.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama yang dinamai Millennial Agrosolution (Minnion) tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Rabu (2/6/2021).
 
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menuturkan bahwa kerja sama dibangun dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Provinsi Jabar. Untuk tahap awal, kata dia, Jabar bakal mendatangkan komoditas jagung dari Provinsi Sumsel, khususnya Kabupaten Banyu Asin.
 
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, kebutuhan jagung di Jabar mencapai 25.000 ton. Namun, kebutuhan jagung tersebut tidak dapat terpenuhi seluruhnya oleh petani di Jabar. Oleh karena itu, Jabar membangun kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dengan Provinsi Sumsel.
 
"Kebutuhan di Jabar 25.000 ton per bulan. Butuh lahan sekitar 5.000 hingga 10.000 hektare, kalau di Jabar keterbatasan (lahan). Kerja sama ini difasilitasi oleh PT Pusri untuk menyuplai kebutuhan ketahanan pangan di Jabar," kata Kang Emil.
 
"Kita ke sini sebagai pembeli, menanamnya itu di Sumatera Selatan, petaninya petani Sumatera Selatan, kita datang sebagai saudagar ibaratnya dari Jawa Barat, membeli kebutuhan kita yang tidak terpenuhi di Jawa Barat," sambungnya.
 
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, kerja sama yang dibangun nantinya tidak hanya sebatas pada pemenuhan komoditas jagung, namun juga berbagai komoditas lainnya. Terlebih, kata Kang Emil, dengan penduduk yang mencapai lebih dari 50 juta jiwa, kebutuhan pangan di Jabar tinggi.
 
"Di Banyu Asin melihat lahan memadai, sehingga Jabar bisa bekerja sama jangka panjang. Jabar penduduknya 50 juta jiwa, makin besar penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan pangan," ungkap Kang Emil seraya mengatakan bahwa pangan, kesehatan, dan digital merupakan sektor ekonomi yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
 
Kang Emil juga mengatakan, lahan di Sumsel, khususnya Banyu Asin menjadi solusi masa depan dalam memperkuat ketahanan pangan. Terlebih, jika hal tersebut digabungkan dengan penerapan teknologi pertanian.
 
"Hal ini pula yang akan mendukung konsep rezeki kota tinggal di desa. Tahap satu jagung dulu. Kalau lancar, metode berhasil, kita bisa lagi kerja sama komoditas lain. Kami dekati dengan off taker dan teknologi," tuturnya.
 
Kang Emil menekankan, pola kerja sama dan kolaborasi yang dibangun di Sumsel ini akan terus diperluas di beberapa daerah lainnya di Indonesia sesuai dengan potensinya masing-masing.
 
"Kurangi kata kompetisi, perbanyak kata kolaborasi karena kita sama sama NKRI, itu rumus saya. Jabar penduduknya 50 juta, hobi makan, tingkat belinya tinggi. Nanti ada pendekatan ke Provinsi lain, salah satunya Papua," terang Kang Emil.
 
Di sisi lain, tambah Kang Emil, kerja sama yang dibangun ini pun beririsan dengan konsep program Petani Milenial yang kini digaungkan di Jabar. Menurutnya, program Petani Milenial yang diusungnya harus dilihat secara objektif.
 
"(Program petani milenial) Masih ada yang training, ada yang gagal, itu sudah biasa dalam ekonomi gagasan. Kalau sudah setahun, seleksi alam akan dievaluasi. Maka, program ini harus dilihat secara objektif," tandasnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh memastikan siap mendukung kerja sama tersebut. Bahkan, Tri menyebut, kerja sama ini sebagai solusi untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya di Jabar.
 
"SDM (dan lahan) dari Pak Bupati (Banyu Asin), PT Pusri mengawal dari sisi teknologi, saya kira ini solusi. Kerja sama ini sudah disiapkan. Kami siap men-support kegiatan ini. Kami menyiapkan pupuknya. Kami ada pupuk NPK, urea, ada hayati. Kami siap," tegasnya.
 
Pihaknya yang juga berperan sebagai offtaker itu berharap, kerja sama dapat berlangsung tidak hanya di Sumsel, tetapi juga bisa meluas hingga skala nasional.
 
"Melalui kerja sama ini, kami berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya atau pun bisnis di bidang pertanian," katanya.
 
Bupati Banyu Asin, Askolani Jasi berkelakar bahwa kerja sama ini merupakan rejeki anak soleh. Pasalnya, kata dia, program ketahanan pangan merupakan salah satu fokus dari visinya.
 
Terbaru, kata dia, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Komoditas jagung pun sudah disarankan menjadi komoditas andalan di Banyu Asin.
 
"Kami segera tindak lanjuti kerja sama ini, mungkin besok atau lusa tanda tangan. Mudah-mudahan ke depan bisa kerja sama di sektor atau komoditi yang lain, yang pertama jagung. Kebetulan kami juga diarahkan menanam jagung oleh akademisi IPB (Institut Pertanian Bogor) karena faktor cuaca," katanya.


Sumber:https://news.okezone.com/read/2021/06/03/340/2419254/gandeng-pt-pusri-ridwan-kamil-borong-25-ribu-ton-jagung-dari-sumsel

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ