21 June 2014
Palembang – Pendangkalan Sungai Musi berdampak pada pembengkakan biaya operasional PT Pusri Palembang. Pasalnya daya angkut kapal menjadi tidak optimal, membuat Pusri pun harus kehilangan potensi keuntungan sebesar US$4 juta per tahun.
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Musthofa, mengatakan seharusnya kapal milik perusahaan bisa mengangkut sekitar 8.500 ton pupuk. Tetapi akibat adanya pengendapan lumpur di Sungai Musi membuat kapal ini hanya bisa mengangkut 6.500 ton.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya menghadirkan kapal angkutan bernama Pusri Indonesia I yang spesifikasinya disesuaikan dengan kondis Sungai Musi saat ini, :Kapal ini berjenis Self Propelled Urea Barge (SPUB) yang memiliki lambung datar (Flat Bottom) sehingga cocok untuk mengarungi perairan dangkal,” ujarnya saat meresmikan operasional perdana KM Pusri Indonesia I di Dermaga IV PT Pusri, Kemarin.
Diharapka, kapal ini mampu mengangkut pupuk urea curah dengan kapasitas lenih besar. “Hari ini KM Pusri Indonesia I mengangkut 9 ribu ton pupuk urea curah dari total kapasitas 11 ribu ton,” imbuhnya.
Dikatakan, kapal KM Pusri Indonesia I ini juga dipersiapkan untuk pengangkutan pupuk tahun depan yang rencananya ada tambahan produksi dari pabrik baru Pusri IIB. “Ketersedian kapal seharga US$15 Juta per unit ini akan menjamin kelancaran distribusi pupuk,” bebernya.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Arifin Tasrif menambahkan, kapal SPUB realisai jangka panjang PT Pupuk Indonesia Holding yang berupaya melakukan revitalisasi dan ekspansi pabrik dan kapal. “ini langkah penting untuk meningkatkan kualitas distribusi agar perusahaan pupuk kita dapat bersaing,” pungkasnya. (cj9/fadce1)
Share
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024