Kabar Pusri

SERAPAN PUPUK SUBSIDI RENDAH, GUBERNUR SUMSEL HERMAN DERU BUKA RAKOR PERCEPATAN PENYALURAN PUPUK SUBSIDI

14 September 2023

cover

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Untuk menindaklanjuti rendahnya serapan pupuk bersubsidi yang terpantau, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengumpulkan berbagai pihak terkait dalam rapat evaluasi dan percepatan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2023. Rapat ini berlangsung di Hotel Swarna Dwipa pada Kamis, 14 September 2023.

 

Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan bahwa tujuan dari rapat evaluasi ini adalah untuk memastikan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi tanpa hambatan.

 

Sampai dengan bulan September, serapan pupuk bersubsidi di kalangan petani hanya mencapai 50 persen. Evaluasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin terkait dengan distributor yang kurang aktif, permasalahan dalam sistem e-alokasi untuk petani, atau bahkan kemungkinan kuota pupuk yang diterima oleh Sumsel terlalu besar.

 

Masalah serapan pupuk ini perlu segera diatasi, terutama mengingat adanya keluhan dari Pupuk Indonesia yang mengalami overstock, sementara petani di lapangan selalu menghadapi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

 

Gubernur Sumsel Herman Deru menjelaskan, "Maka kita harus menjaga kelancaran distribusinya. Jangan sampai ada hambatan.

 

Oleh karena itu, kita melakukan rapat evaluasi untuk memahami mengapa sampai September ini, serapan pupuk baru mencapai 50 persen, baik urea maupun NPK.

 

Apakah distributor terlalu pasif tanpa strategi bisnis yang tepat, apakah ada masalah dalam aplikasi e-alokasi, atau apakah kuota pupuk terlalu besar. Ini adalah masalah serapan yang perlu segera diatasi."

 

Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel, Bambang Pramono, mengungkapkan bahwa saat ini serapan pupuk subsidi untuk urea baru mencapai 54 persen dari alokasi 150 ribu ton, yang berarti hanya sekitar 80 ribu ton yang telah terserap.

Sementara itu, serapan pupuk NPK dari target e-alokasi sebesar 170 ribu ton hanya mencapai 48 persen, atau sekitar 82 ribu ton.

 

Untuk meningkatkan serapan yang rendah ini, langkah-langkah proaktif akan diambil, dan terkait masalah sistem e-alokasi yang terkait dengan konektivitas internet, petani kini dapat menebus pupuk subsidi dengan persyaratan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Harapannya adalah alokasi pupuk untuk Sumsel tahun depan tidak akan mengalami penurunan.

 

Bambang Pramono menjelaskan, "Saat ini, serapan untuk urea hanya mencapai 54 persen dari alokasi 150 ribu ton, yang berarti hanya sekitar 80 ribu ton yang telah terserap. Sementara itu, untuk NPK, dari target e-alokasi sebesar 170 ribu ton, hanya 48 persen atau sekitar 82 ribu ton yang telah terserap. Masih ada sekitar 88 ribu ton yang belum digunakan."(*)

 

Sumber : https://paltv.disway.id/read/8582/serapan-pupuk-subsidi-rendah-gubernur-sumsel-herman-deru-buka-rakor-percepatan-penyaluran-pupuk-subsidi

Report Governance Public Info FAQ