24 November 2015
PALEMBANG, RP – PT Pupuk Sriwidjaja ( Pusri )Palembang,saat ini tengah melakukan uji coba Pabrik Urea baru. Proyek revitalisasi satu dari empat pabrik tua yang dikerjakan sejak April 2013 lalu, pada November 2015 ini hampir rampung dikerjakan atau mencapai 98 persen.
“Saat ini memasuki tahap pengujian ( pre-commisioning ),” kata Corparate Secretary PT Pusri Palembang, M Zain Ismed, kemarin. Dikatakannya sejauh ini tahap pengujian tersebut berjalan dengan baik. Jika tidak ada kendala yang berarti, pabrik baru pengganti pabrik paling tua, yakni Pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974, bisa segera dioperasikan. “melihat perkembangan kegiatan pembangunan tersebut, kami optimis Pabrik baru Pusri-IIB untuk mengganti pabrik pabrik Pusri II yang di nilai sudah tidak efisien lagi. Itu bisa dimulai beroperasi pada Desember 2015 ini atau awal tahun depan,”jelasnya.
Menurut dia, saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi memcapai 2,262 juta ton per-tahun. Namun karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak pernah tercapai secara maksimal. Kondisi empat pabrik tersebut, rata – rata usianya 35 tahun keatas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun. “Semua pabrik kondisinya memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik yang usianya relatif paling mudah adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994,”ujarnya.
Untuk meningkatkan produksi pupuk urea dan amoniak, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi pabrik tua dengan prioritas revitalisasi pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II.
Senada, Manager Humas PT Pusri Sulfa Ganie mengatakan, proyek revitalisasi pabrik paling tua yang kini dalam tahap precommisioning itu dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun. “Pabrik Pusri-IIB menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amoniak dan teknologi Acces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea,” kata dia. Kapasitas produksi terpasang pabrik amoniak mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun, dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton perhari atau 907.500 ton pertahun. Pabrik Pusri-IIB dengan teknologi baru. Selain ramah lingkungan, juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakainan gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amoniak dan 21,18 MMBTU per ton urea. Jika satu pabrik baru tersebut beropersi dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun dari kapasitas produksi terpasang yang dimiliki sekarang ini,” pungkasnya. (tma)
Sumber: Radar Palembang
Share
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024