02 January 2017
JAKARTA - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menargetkan pertumbuhan bisnis di 2017 seiring dengan pembangunan pabrik Pusri II B yang sejak 2016 sudah mulai beroperasi.
Hairul Rizano, General Manager PT Pusri menyebut, pada 2016 pihaknya menargetkan meraih pendapatan sebesar Rp 500 miliar. Pada November 2016, PT Pusri mencatatkan pendapatan Rp 450 miliar. “Kami optimistis dapat menyentuh target tersebut hingga akhir 2016,” katanya kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Dengan penambahan pabrik Pusri II B tersebut, pada 2017 pihaknya menargetkan dapat meraih pendapatan Rp 600 miliar-Rp 700 miliar. Meski target tersebut terbilang meningkat, namun sebetulnya pihaknya tidak ingin menargetkan pendapatan muluk-muluk.
Salah satu pemicunya ialah pada tahun ini pemerintah memangkas alokasi pupuk bersubsidi. PT Pusri mendapat jatah sekitar 160.000 ton. Sehingga menurut Hairul hal tersebut cukup berdampak pada pendapatan dan laba PT Pusri di tahun 2017. "Kami tingkatkan target pendapatan, dengan catatan harga bagus dan cocok juga pembelinya semakin banyak," ujar Hairul.
Kenaikan harga gas juga membuat PT Pusri kewalahan. "Kami berharap 2017 harga gas sudah turun, US$ 4 per mmbtu saja sudah bagus, produk kami bisa kompetitif," kata Hairul.
Empat pabrik yang kini beroperasi di PT Pusri merupakan pabrik yang tua rata-rata sudah berusia di atas 30 tahun. Dengan pembangunan pabrik Pusri II B ini menjadi pabrik yang dapat menghemat bahan baku gas alam.
Share
22 November 2024
PUSRI RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI PLATINUM DI AJANG SNI AWARD 2024