Pasokan Gas Pusri Terjamin
Jakarta – Optimalisasi pemanfaatan gas di dalam negeri terus dilakukan. Fasilitas terminal regasifikasi LNG (gas alam cair) pun terus dibangun. Kali ini, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membangun terminal gas di Banten/Jabar dengan kapasitas sekitar 3 juta metrik ton pertahun (Mtpa).
Direktur Utama PT PGN, Hendi P Santoso, mengatakan, pembangunan terminal gas tersebut dilakukan untuk memasok kebutuhan industri di wilayah Cilegon, Banten.
“Terutama untuk KS (Krakatau Steel),” ujarnya di acara penandatanganan MoU 5 BUMN, di kantor BUMN, kemarin (1/7).
Menurut Hendi, selain memperluas jaringan pipa gas, PGN juga terus berupaya mengembangkan terminal LNG untuk memenuhi kebutuhan gas bagi industri domestik. “Kita tahu, kebutuhan gas untuk industri belum semuanya bisa dipenuhi. Karena itu, PGN akan terus mengembangkan infrastruktur gas untuk menutup kekurangan yang ada,” katanya.
Saat ini, pasokan gas di dalam negeri, baik untuk pembangkit listrik maupun industri, memang masih jauh dari kebutuhan. Data PGN menunjukkan, untuk pembangkit listrik, dari kebutuhan PLN yang sebesar 2.093 juta kaki kubik per hari (MMscfd), baru terpenuhi sekitar 800 MMscfd. Adapun untuk industri, dari kebutuhan 2.700 MMscfd, PGN baru bisa memenuhi sekitar 500 MMscfd.
Selain untuk industri di Banten/Jawa Barat, PGN juga akan membangun jaringan pipa gas di Sumatera, khususnya untuk menyalurkan gas dari sumber-sumber gas di Sumatera ke pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Dalam kesempatan kemarin, PT Pusri Palembang juga sepakat membeli gas dari PT Pertagas Niaga, anak usaha PT Pertamina sebesar 14 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Dirut PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Eko Sunarko, mengatakan, kerjasama dengan PGN dan Pertagas Niaga diharapkan bisa memnuhi kebutuhan gas (menjamin, red) untuk pabrik pupuk. “Apalagi, saat ini kami sedang melakukan program revitalisasi pabrik,” ujarnya.
Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengatakan, pengembangan infrastruktur gas merupakan salah satu syarat untuk tumbuh kembangnya BUMN maupun industri nasional secara keseluruhan. “Memang, gas kita masih banyak yang diekspor. Tapi, dengan terus mengembangkan infrastruktur gas, maka porsi gas untuk domestik pasti akan meningkat,” katanya. (owi)
Read More