Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
26 December 2024
WONOSARI (KRjogja.com) - Disrtribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Gunungkidul terkendala kurangnya alat transportasi yang dimiliki pengecer. Hingga akhir Oktober 2014 penyerapan pupuk bersubsidi dari petani baru sebesar 5.652 ton dari kuota 2014 sebanyak 10.830 ton atau baru sekitar 51 persen.
Banyak kelompok lewat pengecer yang menebus pupuk belum bisa dikirim karena harus antri, karena minimnya tenaga bongkar,” kata kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Ir Sukadiyono kepada KRjogja.com, Jumat (14/11/2014).
Namun, kata Sukadiyono didampingi Kasi Pupuk dan Pestisida Sugito, guna mengantisipasi terjadinya keterlambatan sampai kelangkaan pupuk pada musim tanam 2014/2015 ini, pihaknya terus melakukan pamantauan baik di tingkat distributor, pengecer dan kelompok tani. Dari hasil ceking terakhir seluruh distributor sudah tidak istok pupuk, karena sudah dikirim ke pengecer. Demikian pula hampir seluruh kelompok tani sudah menebus sesuai dengan Rencana Difinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). “Hanya saja kelompok sudah menebus tetapi belum dikirim,” katanya menyitir pernyataan sejumlah ketua kelompok tani.
Guna mangatasi kekurangan tenaga bongkar di Gudang Jeruksari para distributor swasta terpaksa membawa tenaga bongkar dan muat sendiri, hanya saja untuk Distributor PPI karena ada aturan dari perusahaannya terpaksa penyalurannya agak terlambat karena tidak bisa menyediakan tenaga bongkar.
Dikatakan sisa pupuk bersubsidi yang belum terserap masih sekitar 5.178 ton akan banyak terserap pada November ini. Karena penebusan pada akhir Oktober lalu belum banyak yang terkirim. Apalagi sebentar lagi petani sudah siap memupuk tanaman, sehingga permintaan dari kelompok akan mengalir. (Awa)
Sumber: http://krjogja.com
Agus Sigit
26 December 2024
WONOGIRI, suaramerdeka.com – Musim hujan sudah mulai tiba di wilayah Kabupaten Wonogiri. Para petani di kabupaten tersebut telah bersiap mengolah lahan untuk memulai masa tanam pertama (MT1). Di sisi lain, alokasi pupuk di kabupaten tersebut ditambah untuk mengantisipasi permintaan pupuk dari petani.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Kabupaten Wonogiri, Safuan mengatakan, hujan yang turun di daerah itu sudah cukup stabil. “Petani bersiap-siap untuk mengolah tanah sebelum memulai masa tanam,” katanya, Rabu(12/11).
Para petani di sawah-sawah tadah hujan juga sudah bersiap untuk mengolah tanahnya. Demikian juga dengan petani yang sawahnya berada di jaringan irigasi.
Untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan, alokasi pupuk di kabupaten itu ditambah. Pupuk Urea yang semula hanya dialokasikan 24.682 ton, kini ditambah menjadi 34.182 ton. Pupuk SP36 yang semula hanya dialokasikan 5.566 ton, kini
ditambah menjadi 6.489 ton.
Pupuk ZA yang semula hanya dialokasikan 4.305 ton, kini ditambah menjadi 6.141 ton. Pupuk NPK yang semula hanya dialokasikan 15.207 ton, kini ditambah menjadi 20.074 ton. Adapun pupuk Petroganik yang semula hanya dialokasikan 7.137 ton, kini ditambah menjadi 15.193 ton.
Dengan peningkatan alokasi pupuk tersebut, pihaknya optimistis tidak terjadi kelangkaan pupuk. “Ketersediaan pupuk sudah mencukupi karena bulan lalu ada tambahan alokasi,” ujarnya.
(Khalid Yogi/ CN40/ SM Network)
sumber: http://berita.suaramerdeka.com
26 December 2024
26 December 2024
Suarapemred.com - Lahan lebak dangkal milik Pondok Pesantren, Al Ittifaqiyah Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir ini tampak terurus dan tandus. Di sana-sini ada lahan yang digenangi air dan bagian lain ada yang sudah dikelola. Terlihat tambak yang dibiarkan seadanya. Mungkin karena musim kemarau, suasana di tempat ini terlihat gersang. Padahal arealnya cukup luas 43 hektar.
Di tempat ini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mencoba melakukan budidaya dua jenis tanaman bambu, Petung dan Ampel. Sebelumnya sudah dua daerah berbeda yang ditanami tanaman sejenis. Pertama di RS Kusta desa Mariana Kabupaten Abanyuasin, menyusul tempat ke dua di bantaran Sungsi Musi Palembang pada 2013 lalu.
Di tempat ini sudah ditanam 300 jenis bambu tersebut. Sementara program CSR perusahaan ini menanam 1000 bambu untuk membantu program Go Greenn nya pemerintah.
Menurut Direktur Utama PT Pusri Palembang, Musthofa tahap pertama bambu yang ditanam ini jenis Petung dan Ampel. Bibitnya didatangkan dari Yogyakarta. Dalam empat tahun ke depan, bambu-bambu ini akan menjadi rumpun dan mampu mencegah erosi. Disisi lain perbaikan persediaan air tanah yang bersifat permanen.
Bambu mampu menyerap karbon dioksida dan membersihkan udara disekitarnya. Tanaman bambu juga memiliki prospek tinggi sebagai tanaman industri, yaitu alternatif pengganti seluruh fungsi kayu, bahan baku industri tekstil serta bahan baku industri kreatif. "Hasil penanaman bambu dan pohon penghijsusn ini Insya Allah dapag memberikan manfaag bagi kita semua," kata Musthofa.
Program penanaman bambu ini, menurut Zmusthofa akan terus dipantau Pusri agar dapat tu buh dengan baik. Kunci sukses dalam pelestarian bambu diantaranya, ketersediaan lahan penanaman, jenis bambu yang ditanam, pembinaan dan pendampingan teknologi, serta industri dan akses pasar.
Indonesia, merupakan peringkat tiga di dunia kategori negafa yang paling banyak ditumbuhi bambu. Nilai bisnis bambu di dunia saat ini mencapai 7 juta dolar Amerika. Dari 1.500 jenis bambu yang sudah di kenal, 147 diantara beradal dari Indonesia. Bambu-bambu itu memiliki nilai jual tinggi.
"Kami berkomitmen, agar bambu yang ditanam nantinya dapat menjadi daya dukung kegiatan belajar-mengajar di pondok pesantren dan masyarakat sekitar dan bahan dasar industri bambu Indonesia," kats Dirut Musthofa.
Dalam lima tahun ke depan, katanya, selain melakukan pengawasan, Pusri juga akan memberikan bimbingan mengenal teknik pengawetan bambu, aneka industri kreatif, pol kemitraan industri bambu dan penanaman pohon penghijsuan lainnya.
Bambu memang bisa dibuat jadi apa saja. Mulai rebung hingga tunas jadi bahan yang berguna dan bisa dimakan. Di sisi lain, budaya Indonesia tidak terlepas dari peranan bambu. Ya untuk rumah rakit, rumah, tempat tidur, alat musik, alat memasak, hingga senjata yang digunakan melawan penjajah.
Kini bambu-bambu itu sudah ditanam. Ada 1.500 santri ditempat ini bergotong royong melakukan penanam bambu. Sudah tentu dibenak mereka terbersit harapan, ke depan bambu adalah salah satu masalah depan mereka, dalam menjalani kehidupan selanjutnya dan menjaga bumi negeri ini agar tetap hijau dan lestari. [Ida Syahrul]
26 December 2024
PALEMBANG - Sumsel berhasil meraih satu perak dan satu perunggu dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tinju Elite 2014 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), 2-10 November.
Medali perak dipersembahkan petinju putri kelas 60 kg, Sonya Karubaba, sedangkan perunggu lahir dari tangan Lemige Gambo (kelas 57 kg putri). Kedua petinju wanita tersebut merupakan produk Sasana Tinju Pusri (STP).
Menurut Polsen Gabriel, pelatih tinju Sumsel, pada partai final Sonya dikanvaskan petinju Papua Barat, Juliana Sanadi dengan predikat knockout (KO) pada ronde ketiga. Juliana merupakan petinju andalan Indonesia dan tiga tahun terakhir selalu juara dalam kejurnas.
Sementara lanjut Polsen, Lemige dapat perunggu bersama setelah di semifinal kalah angka atas algoco DKI Jakarta, Veronika. “Veronika sendiri merupakan atlet SEA Games. Saya masih bisa memaklumi hasil ini,” kata mantan petinju profesional asal Sumsel ini.
Selain Sonya dan Lemiga, Sumsel juga kirim dua petarung putra, Niko Dakosta (kelas 49 kg putra) dan Rois (kelas 46 kg). Namun sayang kedua petinju putra itu justru tumbang pada babak penyisihan. Niko kalah angka dari petinju Bali, Kornelis. Sedangkan Rois nyerah secara technical knockout (TKO) pada ronde ketiga atas petinju Bali, Valentinus Nahab.
“Sebenarnya Rois justru memimpin angka pada tiga ronde awal. Tapi karena alami pecah pelipis maka pertarungan dihentikan dan lawan yang juga petinju SEA Games dinyatakan menang,” kata dia.
Di sisi lain Sulfa Ganie, ketua Sasana Tinju Pusri, mengaku bangga atas pencapaian para petinjunya. “Ya, saya kira prestasi sudah sangat bagus. Mengingat mereka mengikuti kejuaraan berkelas dan mampu mempersembahkan perak dan perunggu,” kata Sulfa, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, sebanyak 179 atlet tinju dari 29 provinsi se-Indonesia ambil bagian dalam Kejurnas Tinju Elite Man and Women yang diselenggarakan di Lapangan Karebosi Makassar itu. “Petinju lain gelar training center (TC) selama tiga bulan. Nah kita tidak ada TC sama sekali dan persiapan secara intensif hanya dua minggu, Jelas kita sangat puas dengan hasil itu,” tambah dia. Ke depan Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Persita) Sumsel dapat undangan untuk ikuti Gubernur Cup (Jambi). 26 November. (ion/ce2).
26 December 2024
“Untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di Sumsel dan delapan provinsi rayon lainnya, sekarang ini telah disiapkan sekitar 180 ribu ton lebih pupuk urea bersubsidi di tingkat pabrik dan gudang masing-masing sentra produksi pertanian,” kata Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ganie di Palembang, Selasa.
Menurut dia, pupuk urea di gudang seluruh provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuk petani oleh PT Pusri sekarang tersedia cukup banyak atau sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani.
“Menghadapi musim tanam Oktober-Maret, petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena persediaan yang ada di gudang sekitar sentra produksi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sekarang ini PT Pusri memiliki tanggung jawab memenuhi kebutuhan pupuk petani di sembilan provinsi rayon meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Distribusi pupuk urea bersubsidi dan nonsubsidi ke berbagai provinsi tersebut hingga kini tidak ada masalah, karena produksi keempat pabrik PT Pusri di Palembang ini berjalan lancar.
Semua pabrik PT Pusri di Palembang saat ini beroperasi secara normal meskipun sudah berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994.
Untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tani, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi atau pembangunan pabrik baru.
Selain produksi lancar, proses pengiriman pupuk urea kepada para petani sekarang ini tidak ada hambatan baik melalui angkutan darat maupun laut, ujar Sulfa. (Laras)
26 December 2024
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Menjelang musim tanam, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Gunungkidul memastikan persediaan pupuk cukup aman. Bahkan untuk urea tersedia 10.000 ton. Distribusi saat ini sudah berjalan dan diperkirakan petani dapat mempersiapkan lahan pertanian dengan maksimal.
“Petani memang diimbau agar mengambil pupuk lebih awal. Penyalurannya melalui distributor, pengecer, kelompok baru ke petani. Petani bisa juga mengambil ke pengecer jika sudah terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),” kata Kepala DTPH Gunungkidul Ir Azman Latif, Selasa (04/11/2014).
Untuk persediaan pupuk lain meliputi NPK 4.849 ton, SP 36 906 ton, ZA 908 ton dan pupuk organik 3.056 ton. Azman Latif menuturkan, untuk memaksimalkan distribusi pupuk, dilakukan pengawasan hingga tingkat kecamatan. Pengambilan pupuk lebih cepat tentunya akan membantu petani agar bisa mempersiapkan lahan dengan baik.
“Jangan sampai pengambilan pupuk nanti terlalu lama dan bersamaan. Melalui pengambilan awal, distribusi akan lebih lancar dan segera bisa dimanfaatkan petani,”imbuhnya.
Azman Latif mengungkapkan, masyarakat atau petani perlu untuk mewaspadai adanya pupuk non subsidi yang dijual murah. Jangan mudah tergiur adanya pupuk murah di lapangan, sebab saat ini sudah beredar pupuk murah yang hampir mirip dengan pupuk bersubsidi.
“Petani tentu perlu lebih cermat dan teliti ketika membeli pupuk. Agar perkembangan tanaman nantinya lebih bagus,”ujarnya.
Pantauan di Gudang Pusri Jeruksari, Wonosari, distribusi pupuk urea sudah berjalan sejak Oktober. Bahkan sudah lebih dari 5.000 ton diambil distributor. Rohmat salah satu penjaga gudang mengungkapkan, sudah banyak distributor yang mengambil ke gudang. Selanjutnya pupuk tersebut akan disalurkan petani melalui para pengecer. “Persediaan pupuk di gudang masih cukup banyak dan diambil oleh para distributor,” ucapnya. (Ded)
26 December 2024
MedanBisnis - Palembang. Perseroan Terbatas Pupuk Sriwidjaja (P Pusri) menjamin tersedianya pupuk urea bersubsidi bagi petani Sumatera Selatan dan provinsi lainnya sesuai dengan kebutuhan pada musim tanam tahap kedua yang dimulai Oktober 2014 hingga Maret 2015.
"Untuk memenuhi kebutuhan pupuk di Sumsel dan sejumlah provinsi lainnya, sekarang ini telah disiapkan sekitar 130.000 ton pupuk urea bersubsidi di gudang masing-masing sentra produksi pertanian," kata Manajer Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Selasa (28/10).
Menurut dia, pupuk urea di gudang seluruh rayon atau provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuk petaninya oleh PT Pusri sekarang ini tersedia relatif cukup banyak atau sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani di masing-masing rayon.
"Menghadapi musim tanam Oktober--Maret (Okmar), petani tidak perlu khawatir terjadi kekurangan pupuk urea karena persediaan yang ada di gudang sekitar sentra produksi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani," ujarnya.
Sekarang ini, kata dia, PT Pusri memiliki tanggung jawab memenuhi kebutuhan pupuk petani di sembilan provinsi rayon yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Distribusi pupuk urea bersubsidi dan nonsubsidi ke berbagai provinsi tersebut hingga kini tidak ada masalah karena produksi keempat pabrik PT Pusri di Palembang ini berjalan lancar.
Keempat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,2 juta ton per tahun itu beroperasi dengan baik secara normal meskipun kondisinya sudah berusia tua, yakni pabrik urea paling tua adalah Pabrik Pusri II yang dibangun pada tahun 1974, sedangkan yang usianya paling muda adalah Pabrik Pusri 1B yang dibangun pada tahun 1994.
Selain didukung kegiatan produksi keempat pabrik yang dimiliki sekarang ini berjalan lancar, kata Sulfa, pengiriman pupuk ke berbagai daerah sentra produksi pertanian di sembilan rayon juga tidak ada hambatan, baik melalui angkutan darat maupun laut. (ant)
sumber: www.medanbisnisdaily.com
26 December 2024
Palembang(ANTARA Sumsel)- PT Pupuk Sriwidjaja sejak Januari hingga September 2014 telah menjual pupuk urea nonsubsidi atau komersial ke perusahaan perkebunan swasta 332.872 ton.
“pupuk urea nonsubsidi itu dipasarkan ke perusahaan perkebunan di sembilan provinsi yakni Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewah Yogyakarta,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri Sulfa Ghanie di palembang, jumat.
Selain keperusahaan perkebunan swasta, dalam kurun waktu tersebut, PT pusri juga telah menjual pupuk urea nonsubsidi itu kesejumlah perusahaan sektor industri, bahkan ada yang diekspor ke sejumlah negara dikawasan Asia.
Realisasi penjualan pupuk ke perusahaan sektor industri dalam kurun waktu sembilan bulan itu mencapai 135.096 ton, sedangkan yang berhasil dipasarkan keluar negri mencapai 71.719 ton urea, ujarnya.
Menurutnya, guna meningkatkan pendapatan perusahaan, selain melaksanakan kewajiban yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani disembilan provinsi rayon atau wilayah kerja PT Pusri, pihaknya tetap berupaya melakukan kegiatan bisnis dengan memasarkan pupuk secara komersil.
Kegiatan pemasaran pupuk urea secara komersil itu akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik urea tertua didunia pusri II yang di bangun pada 1974.
Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perkebunan dalam negri serta sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar luar negri.
Kegiatan pemasaran dan produksi pupuk urea tersebut diharapkan dapat terus berjalan dengan baik, sehingga program pengembangan perusahaan bisa berjalan sesuai rencana dan secara bertahap dapat segera direalisasikan, ujar Sulfa.
Editor: Yudi Abdullah
http://www.antarasumsel.com
26 December 2024
26 December 2024