Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
27 December 2024
Bisnis.com, PALEMBANG—PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Persero) merealisasikan penyaluran pupuk urea bersubsidi sebanyak 178.707 ton sejak Januari hingga 18 Februari 2015, atau 78% dari target yang dipatok pemerintah pusat sebanyak 229.001 ton hingga akhir Februari.
Manajer Humas Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) Sulfa Ghanie mengatakan penyaluran pupuk urea bersubsidi tahun ini masih berjalan sesuai rencana perseroan. Dia optimistis hingga akhir Februari, penyaluran pupuk urea bersubsidi bisa terpenuhi.
“Penyaluran pupuk urea bersubsidi masih on track. Jika melihat kondisinya sekarang, kami bisa memenuhi penyaluran pupuk urea bersubsidi sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian. Bahkan, target 1,6 juta ton hingga akhir tahun bisa terealisasi,” tuturnya, Minggu (22/02).
Tidak hanya itu, sambung Sulfa, penyaluran urea non bersubsidi (public service obligation/PSO) mencatatkan kinerja positif. Untuk kebun misalnya, Pusri telah menyalurkan pupuk urea sebanyak 14.990 ton, sementara untuk industri sebanyak 35.677 ton.
Sulfa menambahkan stok pupuk perseroan saat ini juga dalam kondisi aman. Menurutnya, posisi stok urea per provinsi di wilayah tanggung jawab perseroan hingga 18 Februari mencapai 90.046 ton, lebih besar dari ketentuan pemerintah sebanyak 51.397 ton.
“Untuk stok pupuk, masih berjalan terus ini, meski sebenarnya sudah lebih besar dari ketentuan pemerintah. Dengan demikian, kebutuhan pupuk musim tanam Oktober–Maret 2015 saya kira sudah sangat aman,” jelasnya.
Sulfa mengaku Pusri telah melakukan sejumlah langkah strategis agar penyaluran pupuk urea bersubsidi dapat berjalan sesuai ekspektasi a.l. pertama, pelayanan penebusan oleh distributor melalui sistem SI DO Online dengan pelayanan one day service.
Kedua, mendorong distributor untuk memenuhi kewajibannya melakukan stok di gudangnya masing-masing. Ketiga, distributor dan pengecer wajib melaporkan posisi stok di masing-masing gudang kepada Pusri.
Keempat, distributor dilarang menggunakan uang pengecer, sedangkan pengecer dilarang menggunakan uang kelompok tani untuk menebus pupuk. Kelima, meminta Dinas Pertanian kabupaten/kota segera menerbitkan Perbup/Kota sebagai dasar penyaluran di kecamatan.
Keenam, memberikan sanksi tegas kepada distributor berupa pemutusan hubungan kerja secara sepihak, apabila terbukti secara data dan fakta melakukan pelanggaran dan sudah dituangkan kedalam klausul SPJB.
Pusri sendiri telah melakukan pemutusan hubungan kerja pada akhir 2014 kepada 29 distributor, sehingga hubungan kerja tidak lagi dilanjutkan pada 2015. Adapun, pemutusan hubungan kerja disebabkan penyaluran pupuk dibawah 40%.
Sekadar informasi, PT Pusri memiliki 9 wilayah yang menjadi tanggung jawab perseroan a.l. Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah I (kecuali kabupaten Blora dan Rembang).
Source : JIBI
Editor : Surya Mahendra Saputra
27 December 2024
SRAGEN (KRjogja.com) - Jatah pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sragen pada tahun Anggaran 2015 siap didistribusikan mulai bulan Maret mendatang. Pendistribusian pupuk bersubsidi mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Tengah Nomor 73 Tahun 2004 dan Peraturan Bupati (Perbub) Sragen Nomor 67 Tahun 2014.
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kabupaten Sragen, Suparno kepada wartawan Minggu (22/2) mengatakan, pendistribusian pupuk akan dilakukan melalui agen resmi bertepatan dengan dimulainya Musim Tanam (MT) I. "Bulan Maret merupakan saat tepat pembelian pupuk karena bersamaan petani sedang memulai MT I," ujarnya.
Untuk menjamin pupuk subsidi sampai ke petani, pengawasan pendistribusian pupuk akan dilakukan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Selain itu untuk memperlancar jalannya pendistribusian pupuk, juga akan dibantu oleh Personil Babinsa seluruh Koramil di Sragen.
Alokasi pupuk untuk tanaman pangan yang akan distribusikan meliputi SP 36 sebanyak 8.397 ton, ZA 15.176 ton, NPK 28.491 ton dan pupuk organik 13.534 ton. Sedangkan jumlah pupuk secara keseluruhan yang akan didistribusikan untuk bidang perkebunan, peternakan dan perikanan termasuk juga untuk tanaman pangan, pupuk urea 37.700 ton, SP 36 8.400 ton, ZA 20.850 ton, NPK 33.400 ton dan pupuk organik 15.800 ton. (Sam)
27 December 2024
BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah telah berkomitmen dalam kurun waktu tiga tahun, Indonesia mampu melakukan swasembada pangan. Untuk mencapai hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah "ngebut" melakukan terobosan serta pengawasan.
Pasalnya, Kementan akan berusaha mempercepat pencapaian target swasembada padi serta peningkatan produksi jagung dan kedelai dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.
Untuk memuluskan rencana itu, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menjamin pendistribusian pupuk kepada para petani tepat waktu. Menurutnya, jika distribusi pupuk tepat waktu, produksi saat panen sesuai dengan target pemerintah.
"Jika distribusi pupuk telat satu minggu, akan berdampak kerugian 1 ton. Jika 5 juta ha pupuk yang diantarkan terlambat, maka negara kehilangan 5 juta ton padi. 5 juta ton padi itu bisa swasembada," ungkap Amran, saat memberikan penyuluhan di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/02/2015).
Menurut Amran, para distributor harus menyalurkan pupuk tepat waktu. Oleh karenanya, kinerja para distributor akan diawasi. Jika distribusi pupuk terlambat, Kementerian Pertanian akan mengultimatum mencabut izin operasi mereka.
"Mereka tidak bisa distribusi pupuk tepat waktu maka kita cabut izinnya. Departemen Pertanian akan menugaskan satu orang untuk ditempatkan di satu kabupaten melakukan pengawasan," kata Amran.
Selain pengawasan dalam penyaluran pupuk, kata Amran, yang perlu diperhatikan juga adalah soal irigasi dan alat mesin pertanian.
“Jadi dengan perbaikan irigasi, pengadaan benih, pupuk dan alat mesin pertanian dalam waktu tiga tahun saya yakin produktifitas akan naik. Selama ini kerusakan irigasi, rendahnya penyerapan benih dan pupuk serta minimnya penggunaan alat mesin pertanian menjadi kunci penghambat swasembada,” jelas Amran.
27 December 2024
KUDUS, suaramerdeka.com - Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus akan mengoptimalkan pengawasan pupuk bersubsidi untuk musim tanam (MT) tahun ini. Langkah tersebut direalisasikan melalui pemantauan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Berbeda dengan pengawasan sebelumnya, mulai tahun ini pihak TNI juga ikut memantau distribusi penyubur tanaman tersebut.
Menurut Kadinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Budi Santoso, mengemukakan hal itu kepada suaramerdeka.com, Minggu (15/2). Pengalaman tahun sebelumnya, pengawasan dilakukan secara berjenjang dan secara periodik. “Hal itu yang selama ini dilakukan untuk menekan penyelewengan,” tandasnya.
Pendistribusian pupuk tahun ini khususnya Urea juga berberda. Bila periode sebelumnya dilakukan lebih dari satu “pemain”, tahun ini hanya satu distributor saja. Banyak pihak mulai mengkhawatirkan kebijakan itu. Meskipun begitu, pihaknya tetap akan mendasarkan pada fakta dan kondisi yang ada di lapangan saja. Pengertiannya, bila memang terjadi persoalan terkait distribusi pupuk maka akan langsung dicarikan solusinya.
Hingga saat ini relatif belum ada gejolak soal distribusi pupuk. Alokasi penyubur tanaman dianggap masih mencukupi. Alokasi Urea mencapai11.800 ton, SP36 (1.200 ton), ZA (4.750 ton)
NPK (7.400 ton) dan Organik sebanyak 4.500 ton.
Kasi Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, Sofyan Duhri, menyatakan khusus untuk penetapan CV Fortuna sebagai satu-satunya penyalur pupuk Urea di Kabupaten Kudus, sepenuhnya menjadi tanggung jawab PT Pusri selaku produsennya. Pihaknya yang menyiakan rekomendasi tetapi keputusan akhir disebutnya berada di pabrikan pupuk tersebut. (Anton WH/CN38/SM Network)
27 December 2024
Desember 2015 Beroperasi
PALEMBANG, SRIPO – Pembangunan pabrik pupuk Pusri-IIB saat ini sudah mencapai 78 persen, sesuai target pabrik pengganti Pusri II ini akan selesai pada November dan beroperasi Desember 2015.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Produksi PT Pusri Palembang, M Djohan Safri, Sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang Zain Ismed dan Manager Humas Sulfa Ghanie mengatakan “ Insya Allah akan selesai pada November 2015 mendatang,” ujarnya, usai penutupan Loka Pelatihan Keterampilan (LOLAPIL), Selasa (3/2).
Pabrik Pusri II B yang merupakan bagian dari revitalisasi pabrik lama, mulai dibangun pada awal 2013 lalu. Perkembangan pembangunan terbilang lancar, dengan progress pembangunan sudah 78,8 persen. Dengan demikian, pihaknya semakin optimis mulai November mendatang dapat selesai dan bisa membantu produksi pabrik lama.
Jika sudah beroperasi penuh, Pusri II B akan menambah produksi pupuk urea sekitar 600-700 ton per tahun dan ammonia 600 ribu ton. Sementara itu, progres pembangunan STG 48,62 persen, UBS 74,97 persen. Untuk pabrik NPK sudah 56 persen diperkirakan Juli 2015 selesai dengan total produksi 100 ribu ton per tahun.
Ditambahkan oleh Zain Ismed, dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, PT Pusri semakin percaya diri sebagai penyedia pupuk bersubsidi untuk petani di wilayah pemasaran Jawa dan Sumatera. Saat ini Pusri memasok pupuk subsidi ke Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
Menurutnya, produksi pupuk tahun 2015 ini ditargetkan sekitar 2,083 juta ton. Untuk permintaan pupuk subsidi sendiri tergantung dari pemerintah daerah setempat, tahun 2014 lalu sekitar 1,6 juta ton. “Distribusi berjalan dengan baik, karena saat ini sedang musim tanam. Stok pupuk yang disediakan sekitar 21 ribu ton per bulan, jika ada kebutuhan yang meningkat, stok aman,” ujarnya.
Sementara itu, LOLAPIL diselenggarakan PT Pusri bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Prov Sumsel, yang dilakasanakan selama 24 hari kerja, meliputi keterampilan servis HP, servis AC, kursus menjahit, dan tata rias.
Sumber: Sriwijaya Post
27 December 2024
Kabid Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumsel Yasrowi MSi mengatakan bahwa pihaknya mendukung dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya apa yang telah di lakukan oleh PT Pusri. Dengan adanya Lolapil, berarti secara tidak langsung PT Pusri ikut mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Sumsel, khususnya warga Palembang yang berada di sekitar lingkungan PT Pusri.
"Kami harapkan juga kepada para peserta Lolapil yang telah lulus untuk memberikan umpan balik kepada PT Pusri dengan mendukung apa yang dilakukan PT Pusri," kata Yasrowi saat penutupan Lolapil yang di auditorium Annex Gedung utama PT Pusri, Selasa (3/2). (cj12)
Sumber: http://www.sumeks.co.id
27 December 2024
27 December 2024
JAKARTA. Pemerintah akan memperketat jalur distribusi pupuk bersubsidi. Agar pembagian pupuk bersubsidi tepat sasaran, pemerintah akan menerbitkan kartu bagi petani penerima pupuk bersubsidi. Sebagai tahap awal kebijakan ini akan diterapkan di dua wilayah percontohan yakni Jawa Tengah dan Luar Jawa.
Sekertaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kemtan) Hari Priyono mengatakan, target dari implementasi penggunaan kartu untuk pendistribusian pupuk bersubsidi ini seluruhnya dapat dijalankan pada tahun depan. "Untuk awal, kita lakukan pilot project," katanya, belum lama ini.
Dengan implementasi penyaluran pupuk bersubdisi ini, nantinya distribusi pupuk bersubsidi menjadi lebih valid. Karena dalam pemberian subsidi pupuk tersebut sudah jelas penerima dan volume pupuk yang akan diterima petani selama satu tahun.
Terkait dengan pihak yang akan menerima subsidi pupuk ini, Hari bilang data yang digunakan adalah berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS). "Data BPS sudah punya yang akan kita validasi lagi," ujar Hari.
Berdasarkan nota keuangan dan rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (R-APBN) tahun 2015, anggaran subsidi pupuk direncanakan sebesar Rp 35.703,10 miliar. Perinciannya, subsidi pupuk tahun anggaran 2015 sebesar Rp 28.565,96 miliar, dengan volume sebanyak 9,55 juta ton.
Selain itu, anggaran subsidi pupuk tersebut juga digunakan untuk pelunasan sisa kurang bayar subsidi pupuk tahun anggaran 2012 sebesar Rp 3.637,12 miliar, dan pelunasan sebagian kurang bayar sumsidi pupuk tahun anggaran 2013 sebesar Rp 3.500,02 miliar.
Wakil ketua Komisi IV DPR, Herman Khoiron mengatakan, selama ini distribusi pupuk bersubsidi masih banyak penyimpangan. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diberlakukan sekarang ini cenderung berbelit-belit. "Seharusnya cukup mendapat tandatangan menteri saja," kata Herman.
Dengan banyaknya rantai yang harus dilalui untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi tersebut, Herman menduga hal itulah yang membuat kelangkaan. Dengan adanya kartu penerima pupuk bersubsidi tersebut, diharapkan distribusi pupuk lebih tepat sasaran.
27 December 2024
SRIPOKU.COM, JAKARTA. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang atau Pusri memproyeksikan kenaikan harga gas alam akan menjadi tantangan bagi industri pupuk tahun ini. Padahal Pusri harus membayar dalam dollar Amerika Serikat untuk belanja bahan baku pupuk tersebut. Dus, risiko perusahaan itu makin besar tatkala rupiah masih mengalami tekanan.
Mengintip Bloomberg, harga kontrak gas alam di pasar berjangka New York untuk pengiriman Februari 2015 periode year to date alias sejak akhir tahun lalu, memang mendaki. Pada 31 Desember 2014, harga gas tercatat US$ 2,89 per million british thermal unit (mmbtu). Namun pada 21 Januari 2015 pukul 16.00 WIB menjadi US$ 2,99 per mmbtu, atau naik 3,67%.
Pada saat yang sama, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia itu tak bisa menutupi beban kenaikan harga gas dengan menaikkan harga jual pupuk. "Hampir 80% produk harus mengikuti harga subsidi pemerintah sekitar Rp 1.800 per kilogram (kg)," terang Zain Ismed, Corporate Secretary Pusri kepada KONTAN, Rabu (21/1).
Barulah sisanya sebanyak 20%, dilego dengan mengacu harga pupuk di pasar dunia. Namun, harga pupuk di pasar dunia, seperti jenis urea, sedang merosot. Dua tahun lalu, harga pupuk urea berada di kisaran US$ 400-US$ 500 per ton. Namun kini harganya sekitar US$ 280-US$ 300 per ton. Beruntung, harga amonia masih bertengger tinggi di level US$ 500 per ton.
Meski menyadari tantangan besar mengadang, Pusri menyatakan tak gentar berekspansi. Ada tiga rencana perusahaan ini. Pertama, meningkatkan efisiensi produksi. Caranya, perusahaan itu akan mengganti bahan pembangkit listriknya dengan batubara. Jadi, gas alam bisa dipakai untuk bahan baku pupuk.
Kedua, melanjutkan rencana menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik II B. Sejauh ini, tahap pembangunan pabrik itu sudah 81,42%. Pabrik ini didesain berkapasitas produksi 63.800 ton urea dan 46.400 ton amonia. Dengan tambahan pabrik itu, kapasitas produksi Pusri akan menjadi 2,08 juta ton urea dan 1,36 juta ton amonia per tahun.
Rencananya, proses uji coba pabrik baru ini akan dilakukan November 2015. "Itu masih dites terlebih dahulu, baru bisa dimanfaatkan di 2016," jelas Ismed.
Rencana ekspansi yang ketiga adalah membikin produk anyar yakni pupuk NPK. Kalau tak meleset, pada Juni atau Juli tahun ini, perusahaan itu akan mulai memproduksi NPK dari pabrik di Palembang, Sumatra Selatan.
Dari desain kapasitas produksi pabrik 100.000 ton NPK per tahun, Pusri baru menargetkan produksi 40.000 ton NPK tahun ini. Untuk memuluskan aneka ekspansi itu, Pusri menyiapkan belanja modal sekitar Rp 4,3 triliun.
http://palembang.tribunnews.com
27 December 2024
27 December 2024
Bisnis.com, PALEMBANG - Sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) menyalurkan 1.000 bibit hortikultura kepada empat kelurahan di lingkungan ring 1 perseroan.
Manager Humas Sulfa Ganie mengatakan Pusri mencoba mengakomodir keinginan warga untuk memanfaatkan lahan tempat tinggalnya sebagai tempat bercocok tanam dengan tanaman yang bermanfaat.
Empat kelurahan tersebut a.l. kelurahan 2 ilir, Kalidoni, Sei Selayur dan Sei Selincah. "Keinginan warga ini baru kami ketahui dari hasil social mapping tahun lalu," katanya di sela-sela kegiatan, Selasa (20/1/2015).
Sulfa mengatakan bibit yang diberikan merupakan jenis tanaman yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat ditanam di wadah pot, antara lain seperti cabe keriting, cabe rawi,t dan tomat.
Penyaluran 1.000 bibit ini merupakan tahap awal dari rencana jangka panjang Pusri untuk membentuk kelompok wirausaha khusus tanaman hortikultura. Hasil yang ingin dicapai dari pemberian bibit agar masyarakat mampu menambah penghasilan dari kegiatan bercocok tanam.
Dalam 3 bulan ke depan, Pusri juga berencana menambah jumlah dan jenis bibit tanaman, sekaligus memperbanyak warga yang ingin menjadi peserta. Pusri juga memberikan asistensi kepada warga dengan menghadirkan konsultan pendamping.
Ringkang Gumiwang
27 December 2024