Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
27 December 2024
27 December 2024
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
27 December 2024
Antusias. Begitulah kesan yang terlihat dari ibu-ibu rumah tangga di RT 08, RW 03, Kelurahan Sei. Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Dengan antusiasnya, mereka menceritakan pengalaman ketika berbudidaya cabai dan tomat.
Bu Indra, misalnya, ibu rumah tangga yang juga sebagai kepala RT ini menuturkan bercocok tanam bukanlah hal yang baru bagi dirinya. Bahkan, bercocok tanam merupakan salah satu hobi yang digemarinya selama ini.
Meski sudah berumur lebih dari setengah abad, perempuan yang pernah menjadi serdadu ini juga masih aktif bercocok tanam di pekarangan rumahnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pot-pot yang berserakan. “Itu bekas bibit, sekarang sudah besar (terong),” katanya.
Bu Indra merupakan salah satu warga binaan dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Bersama dengan ibu-ibu rumah tangga lainnya, Ibu Indra membentuk Kelompok Tani Gemilang II.
Mereka mendapatkan bibit sebanyak 400 pot tanaman dari Pusri. Selain bibit, kelompok tani tersebut juga mendapatkan pendampingan dalam budidaya tanaman, mulai dari penyiapan media tanam, penanaman, pemupukan hingga panen.
Bu Indra mengaku warga RT 08 cukup antusias dengan program pemberdayaan mayarakat dari Pusri tersebut. Pasalnya, pada 1998 yang lalu, kelompok taninya pernah mendapatkan penghargaan kelompok tani terbaik se-kotamadya.
Hal ini juga tidak terlepas dari perilaku warganya yang mengedepankan sifat kebersamaan atau gotong-royong, sehingga program apapun dari pemerintah siap dijalankan. “Kalau ada program dari pemerintah, kami pasti jalankan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Kelompok Tani Gemilang II lainnya, Ibu Nurimah mengaku senang bisa masuk dalam PKBL Pusri. Selain menambah ilmu, budidaya tanaman cabai dan tomat juga menambah sedikit pendapatannya.
“Saya kan punya usaha catering kecil-kecilan juga. Nah, saat panen kemarin, hasil kelompok itu saya borong. Lumayan dapat korting Rp5.000 per kg. Harga cabai di pasar kan sekarang lumayan tinggi Rp20.000 per kg,” ujarnya
Ibu Nurimah berharap program pemberdayaan masyarakat dari Pusri ini bisa kembali berlanjut kedepannya. Menurutnya, apabila bantuan program tersebut lebih besar, dampaknya pun bakal lebih besar juga.
Di tempat berbeda, Manajer Humas Pusri Sulfa Ghanie mengatakan PKBL atau biasa disebut Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Pusri tersebut bertujuan agar masyarakat mampu secara mandiri meningkatkan kesejahteraannya.
“Program ini tentunya tidak hanya semata-mata membagikan bibit, tetapi bagaimana menciptakan kegiatan CSR yang inovatif , unggul dan sustainable sehingga bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan lingkungan,” tuturnya.
Dari program CSR Pusri yang berkelanjutan tersebut, Sulfa berharap akan muncul kampung cabai atau kampung-kampung hortikultura lainnya di sekitar kawasan Pusri dalam waktu 2-3 tahun mendatang.
Dalam tahap pertama ini, dari 14 kelompok tani yang ikut program CSR, hanya 4 kelompok tani yang dapat dikembangkan lebih lanjut atau berhak mengikuti program tahap kedua. Rata-rata anggota kelompok merupakan perempuan dengan status pendidikan SMA.
Rencananya, pada tahap kedua ini, 4 kelompok tani akan mulai diajarkan konsep pengembangan agribisnis dalam budidaya tanaman tersebut. Pusri sendiri sudah mempersiapkan sekitar 50 ton pupuk organik bagi kelompok tani binaan.
Sementara itu, Supervisor Bina Lingkungan Pusri Suhardi mengatakan pendampingan dan pengawasan secara berkesinambungan terhadap program CSR tersebut menjadi bagian yang juga penting agar sasaran yang ingin dicapai bisa terealisasi.
“Dalam jangka pendek, kami harap program CSR ini juga bakal menggugah masyarakat sekitarnya untuk ikut memanfaatkan lahan pekarangan dalam memenuhi kebutuhan sayuran sehari-harinya,” tuturnya.
Editor : Yoseph Pencawan
Ringkang Gumiwang
http://sumatra.bisnis.com/
27 December 2024
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) Palembang menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana kebakaran di Lr Cempaka Jl Panca Usaha RT 50 RW 11 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU 1 Palembang, Kamis (4/6/2015).
Material bangunan senilai Rp 50 jutaan ini berupa papan kelas 3 sebanyak 18m3, sento 5x7x4m sebanyak 1m3, seng 8 kaki sebanyak 15 kodi, dan semen baturaja sebanyak 50 sak.
Kebakaran ini telah menghanguskan 46 rumah, 41 KK atau 178 jiwa kehilangan tempat tinggal.
"Sebagai bentuk kepedulian, hari ini manajemen melalui Departemen Humas mendistribusikan bantuan bahan bangunan sesuau permintaan para korban kebakaran," ungkap Suhardi, Supervisor Bina Lingkungan PT Pusri Palembang bersama Hajidin Hidayat, Supervisor Komunikasi PT Pusri Palembang dan Lurah 5 Ulu M Muslim SH.
Selain bahan bangunan, Pusti juga menyerahkan pakai bekas layak pakai dari karyawan Pusri yang dikumpulkan secara sukarela.
"Manajemen berharap agar bantuan yang diberikan cukup bermanfaat dan dapat meringankan sedikit beban korban kebakaran. Semoga bahan bangunan ini dapat segera dipergunakan warga menghadapi musibah ini," ujar Hajidin Hidayat.
"Kami mengucapkan terima kasih. Sampaike Pak ke Direksi atas bantuan PT Pusri. Kepada bapak ibu sekalian kalau ada keluhan sakit segera lapor ke puskesmas. Kalau ada yang perlu rujukan ke rumah sakit. Segera lapor ke lurah untuk bisa dibuatkan rekomendasi ke pihak tertentu supaya bisa dipermudah dibantu. Karena ini sifatnya musibah," kata Muslim.
27 December 2024
Lampung, SN
PT Pusri Palembang sebagai pelaksana Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) melakukan pembelian gabah/beras petani Lampung saat panen di areal persawahan kelompok tani ” “TANI MAJU” Desa Kuala Sekampung Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (28/5).
Pembelian tersebut dilakukan dengan menggunakan mekanisme korporasi yang dilakukan oleh PT Pusri Palembang dan PT Petrosida (Group PT Petro Kimia Gresik). Hal tersebut dikatakan Manajer Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie, kemarin.
Dikatakannya, pembelian tersebut dilakukan Satuan Tugas Pembelian Gabah/Beras/Jagung yang telah dibentuk PT Pusri Palembang. Tim tersebut mulai membeli gabah/beras langsung ke petani maupun kelompok tani. Realisasi pengadaan gabah/beras oleh PT Pusri Palembang sampai dengan 25 Mei 2015 sebesar 619 ton beras dan 3.419 ton Gabah Kering Giling.
“Dirjen juga mengingatkan agar PT. Pupuk Indonesia Holding Company beserta anak perusahaannya ikut menyerap hasil panen para petani untuk menyangga stock pangan nasional. Mendukung program ketahanan pangan dan pemerintah menargetkan penyerapan hasil panen petani pada tahun ini sebanyak 4 juta ton beras.
Sementara itu panen raya di Kabupaten Lampung Selatan dijelaskannya, dihadiri Dirjen Prasarana Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Dr Ir H Sumarjo Gatot Irianto, M.S, D.A.A. Di atas lahan seluas 1.200 Ha yang termasuk lahan program GP3K di 3 desa Kecamatan Sragi seluas 506,5 Ha, sebagian besar telah di panen. Sampai dengan 25 Mei 2015, realisasi panen program GP3K di Lampung telah mencapai 121.434,91 Ha dari total tanam 121.654,16 Ha. Total produksi gabah kering panen (GKP) yang dihasilkan sebesar 785.260,90 ton. Untuk wilayah Lampung Selatan realisasi luas tanam sebesar 21.929 Ha sampai 25 Mei 2015 realisasi panen produksi GKP telah mencapai 142.000,66 Ton.
Dijelaskannya, dari 9 Desa di Kecamatan Sragi, pelaksanaan program GP3K hanya meliputi 3 (tiga) desa terdiri dari 25 kelompok tani. Dengan varietas yang ditanam adalah jenis “Sido Muncul”. Dengan adanya program GP3K, produktivitas hasil pertanian meningkat dari rata-rata sebelumnya 4,6 ton menjadi 6-7 ton/ha.
Dirjen Tanaman Pangan ditambahkannya, terus mendorong dan mengingatkan produsen pupuk untuk mengawasi distribusi pupuk bersubsidi secara ketat sehingga menjamin ketersediaan pupuk untuk meningkatkan produksi padi dan ketahanan pangan.
PT Pusri Palembang dikatakannya, juga memberikan layanan informasi yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi, budidaya pertanian, dan manajemen pertanian. Dalam hal ini PT Pusri Palembang telah menggandeng Perguruan Tinggi dalam upaya memberikan layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau teknik manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.
“Agribisnis sebagai suatu sistem, bukan sebagai sektor karena jika tidak ada salah satu subsistemnya maka agribisnis tidak akan berjalan. Susbsistem agribisnis itu sendiri ialah Hulu, Usaha tani, Hilir dan Kelembagaan,”pungkasnya. (ima)
27 December 2024
PALEMBANG - PT Pusri Palembang telah merealisasikan panen padi sebanyak 785.261 juta ton gabah kering panen di Provinsi Lampung melalui program gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi.
Direktur SDM dan Umum Pusri Palembang M.Romli HM mengatakan produksi itu didapat dari panen di area seluas 121.435 hektare (ha) per 25 Mei 2015, dari total area tanam 121.654 ha. “Kami ingin mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan, pemerintah menargetkan penyerapan hasil panen petani pada tahun ini sebanyak 4 juta ton beras,” ujarnya, Kamis (28/5).
Dia mengatakan perseroan merupakan salah satu pelaksana program gerakan peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K) yang sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir.
Romli merinci, untuk wilayah Lampung Selatan, realisasi luas tanam mencapai 21.929 ha. Adapun, sampai 25 Mei 2015 realisasi panen produksi gabah kering panen (GKP) telah mencapai 142.000 ton.
Menurut dia, dari sembilan desa di Kecamatan Sragi, pelaksanaan program GP3K hanya meliputi tiga desa yang terdiri dari 25 kelompok tani. Adapaun varietas yang di tanam adalah jenis “Sido Muncul”.
“Dengan adanya program GP3K, produktivitas hasil pertanian meningkat dari rata-rata sebelumnya 4,6 ton menjadi 6-7 ton per ha,”katanya.
Romli menambahkan,selain membantu peningkatan produksi petani, perusahaan juga diinstruksikan kementrian BUMN untuk membeli gabah petani mengingat target penyerapan hasil panen petani yang dipatok pemerintah cukup besar.
Nantinya, Pusri berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani. Perusahaan sendiri ditunjuk PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk membeli beras di wilayah Propinsi Lampung, Sumsel, dan Banten.
“Dalam pelaksanaan di lapangan kami telah membentuk Satuan Tugas Pembelian Gabah/Beras/Jagung dan tim tersebut telah mulai melakukan tugasnya untuk membeli gabah/beras langsung ke petani maupun kelompok tani,”ujarnya.
Pihaknya mencatat realisasi pengadaan gabah oleh PT Pusri Palembang sampai dengan 25 Mei 2015 sebanyak 619 ton beras dan 3.419 ton gabah kering giling (GKG).
(Bisnis Indonesia /Dinda Wulandari)
27 December 2024
Produksi 25.000 Ton NPK per tahun
JAKARTA TRIBUN – Rencana PT Pupuk Sriwidjaja Palemban (Pusri) memproduksi pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium atau NPK agakny abelum terealisasi dalam waktu dekat. Sebab, progres pembangunan pabrik pupuk NPK ini meleset dari target semula.
Zain Ismed, Corporate Secretary Pusri bilang, pembangunan pabrik NPK yang mulai dibangun sejak 2014 itu baru selesai 75%. Maka itu, Ismed memproyeksikan, pabrik baru kelar September 2015. Artinya, pabrik baru beroperasi mulai Oktober 2015.
"Kapasitas produksi tetap 100.000 ton per tahun," kata Ismed, Seni (18/5). Jika sudah produksi, tahap awal pabrik baru bisa memproduksi sebanyak 25.000 ton NPK per tahun. Sekedar informasi embangunan pabrik ini berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan. Proyek ini menelan investasi Rp.154,61 miliar. Sampai April 2015, dana yang sudah dipakai untuk proyek ini mencapai Rp.78,95 miliar.
Nantinya, pupuk NPK yang dihasilkan dari pabrik ini untuk memenuhi pangsa pasar domestik. "Pupuk NPK dibutuhkan untuk tanaman di Indonesia. Selama ini kami hanya produksi pupuk jenis urea," jelas Ismed.
Selain membangun pupuk NPK, Pusri juga merampungkan pabrik pupuk urea IIB. Pabrik ini dirancang berkapasitas produksi 457.500 ton urea per tahun. Dengan tambahan pabrik ini, produksi Pusri akan naik menjadi 2,61 jut ton per tahun.
Ismed bilang proyek pabrik IIB ini akan diselesaikan November 2015, sehingga hasilnya bisa dinikmati di 2016. "Karena proyek pabrik ini baru selesai akhir tahun ini," jelas Ismed.
Mengenai realisasi penjualan, Ismed enggan menyajikan informasinya. Ia hanya menyebutkan, realisasi penjualan Pusri tahun lalu melampaui target seniali Rp.1 triliun. Begitu juga angka penjualan kuartal I-2015, Ismed juga bungkam menyebutkan angkanya. Namun, terkesa Pusri enggan mematok penjualan tinggi. Sebab, saat ini biaya produksi pupuk membengkak pasca pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Maklum bahan baku pupuk memakai gas alam yang dibeli dengan dolar AS.
Selain itu, pasar Pusri terbanyak masih ada di dalam negeri yang bertransaksi dengan rupiah. "Ini yang memberatkan kami," kata Ismed. Unutk diketahui ada tiga produk yang menjadi sumber pendapatan Pusri. Pertama, pupuk urea Public Service Obligation (PSO). Kedua, pupuk urea non subsidi dan ketiga amonia. (ktn)
27 December 2024
PALEMBANG, SRIPO – Guna mengawal distribusi pupuk bersubsidi yang sering mengalami kelangkaan, Komite II Dewan Perwakilan Daerah(DPD) RI melakukan kunjungan kerja kekantor PT Pusri Palembang, Jumat (15/5).
“Kedatangan Kami ke sini dalam rangka pengawasan. Kami DPD full kepentingan daerah. Kami minta terbuka-terbuka saja. Pupuk Subsidi apakah sudah sesuai dengan peruntukannya,”Kata Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba SH MH didampingi Ketua Timja pupuk bersubsidi M Syukur SH MH, anggota DPD RI AS Malona SP, Anggota DPD RI M Afnan Hadikusumo, HJ Asmawati SE MM.
Para senator ini disambut Komisaris Utama PT Pusri Palembang Letjen TNI(Pur) Burhanuddin Amin, Direktur Produksi M. Djohan Safri, Direktur Komersil Bambang Lesmoko dan jajaran lainnya.
“Hampir semua reses masalahnya pupuk subsidi yang tidak dirasakan. Sempat diusulkan subsidi pupuk dicabut menjadi subsidi harga. Apakah sistemnya dilakukan pembenahan. Untuk yang ini saya kira pelan-pelan kearah sana,”katanya.
Menurut Parlindungan, Sengaja para senator melakukan kunjungan ke Pusri karena merupakan pabrik terbesar dan tertua yang mendistribusikan ke Sumatera, Jawa, Kalimantan. “Karena biasanya banyak masalah saat distribusi. Apalagi ada amanat UU Pangan. Temuan apa dilapangan, kita carikan solusinya dan akan Kita usulkan dewan kedaulatan pangan,”ujarnya.
Sementara Ketua Timja Pupuk Bersubsidi M Syukur SH MH menambahkan kedatangan Komite II DPD RI ini untuk meminta data berap jumlah pupuk yang bersubsidi. “Apa masalahnya. Saat ini kita belum bisa ambil kesimpulan,”kata Syukur.(Fiz)
27 December 2024
27 December 2024
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © 2015
27 December 2024
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Banyaknya pekerjaan sehari-hari terutama saat duduk, membuat para pegawai rentan terkena sakit pinggang.
Akan tetapi, jangan anggap enteng sakit pinggang yang diderita karena dapat fatal akibatnya.
Inilah yang dilakukan PT Pusri agar pegawainya tetap bisa beraktifitas tetapi dapat terhindar dari sakit pinggang.
Direktur Produksi Djohan Safri menuturkan, sakit pinggang tidak dapat dianggap sepeleh, apalagi untuk pegawai yang bekerja kebanyakan duduk.
"Sosialisasi mengenai sakit pingggang ini dianggap perlu, karena ada yang ditemukan pada pegawai PT Pusri. Inilah pentingnya seminar ini," ujarnya.
27 December 2024
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sedikitnya 150 karyawan PT Pusri Palembang diajak hidup sehat dan mencegah Low Back Pain pada Seminar di Auditorium Musi Diklat PT Pusri Palembang, Rabu (22/4/2015).
"Ada sekitar 150 yang ikut. Diadakannya seminar ini untuk sharing mengenai sosialisasi penyakit salah satu kasus ditemukan pada karyawan pusri. Orang yang banyak duduk. Sakit pinggang. Di pabrik angkat-angkat. Diharapkan peserta memahami penyebabnya apa. Insya Allah bisa menghindari. Kalau sakit bagaimana cara agar tidak sakit. Biasanya ada senam," ungkap Direktur Produksi PT Pusri M Djohan Safri didampingi Manager K3 Dani Bahar.
Menurut Djohan, para karyawan secara berkala diwajibkan mengikuti medical checkup.
"Di situ kan kelihatan macam-macam. Ada yang obesitas, darah tinggi. Ada yang nggak sadar selama ini kurang gerak. Atau gerakannya yang salah. Untuk mengatasinya kita serahkan ke dokter. Banyak juga dari pola hidup. Agar lebib aktif bergerak. Pinggang tidak tertumpu. Khusus karyawan yang banyak duduk, sakit pinggang jangan dianggap sepele. Senam menghindari. Kita harus tahu pemicunya apa dan harus dihindari.
Dikatakan Djohan, seminar ini dalam rangka Bulan K3 PT Pusri Palembang Tahun 2015 bekerjasama dengan PT Graha Pusri Medika.
Sementara pengisi materi seminar dr Lidya Aprilina Sp.S mengutarakan ada beberapa kategori penderita yang mengalami Low Back Pain.
"Kalau mekanik karena aktivitas sehari-hari pernah kecelakaan atau jatuh. Lalu ada yang non mekanik, bisa infeksi, kanker. Penyakit ini nyeri punggung bawah. Dari pinggang ke bawah. Apakah di lokalisir di pinggang saja atau ke samping. Iritasi syaraf. Ini suatu kumpulan gejala. Penyebabnya itu harus diketahui. Ada yang akut dan kronis. Ada yang hanya 2-4 minggu bisa hilang tidak serius karena ketegangan otot. Tapi kalau kronis kita cari penyebabnya, disarankan olahraga, ubah postur tubuh. Penderita ini dari usia 30-50 tahun. Biasa cenderung meningkat. Biasa mekanik hubngannya pekerjaan dan aktivitas. Operasional alat berat," kata dokter ahli syaraf alumni Fakultas Kedokteran Unsri.