Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

09 November 2024

Mentan Syahrul: Saya Setuju PT Pusri Terus Berkembang, Negeri ini Butuh Pupuk yang Baik
jpnn.com, PALEMBANG - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dalam membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang.
 
Kehadiran pabrik tersebut untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV. “Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” ujar Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya saat memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/5).
 
Mentan mengatakan pupuk bukan hanya dibutuhkan secara nasional saja, tetapi negara lain yang juga memproduksi beras. “Artinya bisa diekspor ke depannya, Pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul. Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu. Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660 ribu ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
 
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Pabrik ini bisa menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 Triliun per tahun. Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan bisa memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan bisa membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung. “Mohon doanya, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” harap Tri.(ikl/jpnn)
 
Read More
news-1

09 November 2024

Di Hadapan Mentan SYL, Pusri Paparkan Rencana Bangun Pabrik Pupuk Baru
KOMPAS.com – Sebagai salah satu upaya untuk mendorong program ketahanan pangan, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) membangun pabrik baru di Palembang. Pembangunan tersebut juga dilakukan untuk menggantikan pabrik Pusri III dan IV yang sudah berusia 47 tahun sehingga dinilai sudah tidak efisien dan harus ada revitalisasi pabrik. Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan bahwa revitalisasi pabrik dilakukan agar pupuk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. "Dengan semakin baik produksi pupuk dan serangkaian program yang dilakukan untuk ketahanan pangan, diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani,” jelas Tri dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal tersebut dikatakan Tri saat mendampingi Mentan SYL bersama jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) melihat langsung kesiapan Pusri untuk memenuhi pupuk subsidi nasional tersebut, Jumat (28/5/2021). Di hadapan Mentan, ia juga mengatakan, Pusri berkewajiban menyalurakan 230.000 ton pupuk urea dan pupuk Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) bersubsidi ke 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2021. “Terkait kebutuhan petani, Pusri menyediakan pupuk nonsubsidi. Hal ini sejalan dengan kapasitas produksi perusahaan yang harus memenuhi kebutuhan wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) karena ditetapkan sebagai daerah penyangga pangan nasional dalam program food estate,” tambah Tri.
 
Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap perencanaan kebutuhan pupuk melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah mengalami validisasi berjenjang tidak mengalami keterlambatan distribusi di lapangan. Tidak hanya itu, Mentan berharap pula penyaluran pupuk dapat berjalan tepat waktu pada lini satu provinsi, lini dua di kabupaten, dan lini tiga di kecamatan. “Selama ini pengawasan distribusi pupuk subsidi menggunakan kode industri. Nantinya, model pengawasan akan dikembangkan dengan menggunakan barcode sehingga jalurnya jelas dan akan terus disempurnakan,” tambahnya. Permintaan pupuk subsidi, lanjut Syahrul, mencapai 24 juta ton. Maka dari itu, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pusri berusaha untuk tetap memenuhi permintaan itu, walau kemampuan negara baru bisa memenuhi 9 juta ton. “Oleh karena itu, tidak semua harus menggunakan pupuk subsidi. Pemerintah sudah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan sebagai pembiayaan usaha tani dan digunakan untuk keperluan pupuk,” ungkapnya. Sebagai informasi, pada 2020, nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet KUR di sektor pertanian hanya 0.6 persen dari total nilai pinjaman KUR. Hal ini menegaskan bahwa pengembalian dana pinjaman KUR cukup sehat bagi sektor perbankan.


Sumber:https://money.kompas.com/read/2021/05/29/141201326/di-hadapan-mentan-syl-pusri-paparkan-rencana-bangun-pabrik-pupuk-baru

 
Read More
news-1

09 November 2024

Karena Indonesia Butuh Pupuk yang Baik, Mentan Dukung Pusri Bangun Pabrik Baru
WE Online, Jakarta - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), akan membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV. Hal ini disambut positif oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul ketika melakukan kunjungan kerja dengan memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/5/2021).
 
Ia mengatakan pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras. “Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Ia menuturkan jika, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun. Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini anak usaha holding PT Pupuk Indonesia ini telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.


Sumber:https://www.wartaekonomi.co.id/read343483/karena-indonesia-butuh-pupuk-yang-baik-mentan-dukung-pusri-bangun-pabrik-baru

 
 
Read More
news-1

09 November 2024

Dukung Pabrik Baru Pusri, Mentan SYL: Bisa Diekspor
JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan produksi pupuk nasional, perlu upaya menghadirkan pabrik-pabrik pupuk baru di Indonesia. Langkah itu dilakukan untuk menggantikan pabrik-pabrik yang memang sudah termakan usia sehingga menjadi tidak efisien.
 
Sebagai negara yang mengandalkan sektor pertanian , menjaga bahkan meningkatkan produksi pupuk jelas merupakan sebuah keniscayaan. Apalagi, saat ini sektor pertanian menjadi salah andalan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
 
Data Badan Pusat Statistik mengungkap, sebasar 64,56% PDB pada triwulan I-2021 berasal dari sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan. Di antara sektor yang berkontribusi pada periode itu, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif, menduduki posisi ke-4 setelah infokom.
 
Makanya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama, yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari Antara, Sabtu (29/5/2021).
 
Mentan menambahkan, pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi juga oleh negara lain yang mengandal sektor pertanian, seperti padi. Jadi, kelebihan produksi pupuk nasional bisa diekspor ke negara-negara itu sehingga dapat menambah penghasilan devisa.
 
“Artinya bisa diekspor, ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Jika kelebihan produksi dua pupuk pabrik baru Pusri bisa diekspor maka akan kian menambah jumlah ekspor pupuk nasional. Sampai dengan 7 April 2020, Pupuk Indonesia telah mengekspor pupuk dan non pupuk dengan volume sebesar 843.072 ton.
 
Produk yang diekspor terdiri dari 556 ton Alumunium Flourida, 187.515 ton Amoniak, 27.500 ton NPK dan 627.501 ton Urea. Jumlah ekspor tersebut meningkat jika dibandingkan tahun lalu,karena memang kebutuhan di pasar internasional sedang tinggi.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh sendiri mengatakan, Pusri merencanakan pabrik baru tersebut akan dimulai pekerjaan konstruksinya pada 2021. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Bagaiman pun ketahanan pangan merupakan salah satu kunci kedaulatan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik baru juga nantinya bisa lebih efisien karena dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea. Alhasil, dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 triliun per tahun.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri. Selain itu, juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
 
“Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri.


Sumber:https://ekbis.sindonews.com/read/440680/34/dukung-pabrik-baru-pusri-mentan-syl-bisa-diekspor-1622257524

Read More
news-1

09 November 2024

Penuhi Kebutuhan Pupuk, Mentan Dukung Pembangunan Pabrik Baru Pusri III-B
Merdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang. Pabrik ini akan mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
"Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan," kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari Antara, Sabtu (29/5).
 
Dia mengatakan, pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras. "Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor," kata Mentan Syahrul.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
 
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 Triliun per tahun.
 
Pastikan Kecukupan Pasokan
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
 
"Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar," kata Tri. [idr]


Sumber:https://www.merdeka.com/uang/penuhi-kebutuhan-pupuk-mentan-dukung-pembangunan-pabrik-baru-pusri-iii-b.html

Read More
news-1

09 November 2024

Pusri Bangun Pabrik Baru di Palembang, Mentan : Negeri Ini Butuh Pupuk yang Baik
Suara.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan ditulis Sabtu (29/5/2021).
 
Ia mengatakan pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras.
 
“Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
 
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun.
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
 
“Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri. (Antara)
 
 
Read More
news-1

09 November 2024

Mentan Pastikan Stok Pupuk Pusri Penuhi Kebutuhan Musim Tanam
Kami pun sudah menyakinkan Pemprov Sumsel bahwa siap mendukung target masuk tiga besar lumbung pangan nasional
Palembang (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan stok pupuk, anak usaha PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), dapat memenuhi kebutuhan petani untuk menyambut musim tahap kedua (Juli-Desember 2021).
 
“Saya melihat langsung kesiapan stok pupuk Pusri dalam pemenuhan target pupuk subsidi nasional, dan sudah siap untuk mendukung musim tanam II,” kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya meninjau ketersediaan stok pupuk di Gudang Pusri Palembang, Jumat.
 
Ia berharap tidak lagi ada keterlambatan penyaluran pupuk subsidi ke petani. Apalagi penerima bantuan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) ini sudah terdaftar dan tervalidasi dari tingkat kabupaten hingga Kementerian Pertanian.
 
Pemerintah pun berharap ketersediaan pupuk ini dapat terpantau mulai dari lini 1 (tingkat provinsi), lini 2 (tingkat kabupaten) dan lini 3 (tingkat kecamatan) dan seterusnya hingga tepat waktu di petani.
 
Dari pematauannya itu, Syahrul menilai perlu ada penyempurnaan dari sisi pengemasan pupuk karena belum dilampirkan kode bar (barcode). Sejauh ini, Pusri hanya mencantumkan kode industri.
Menurutnya, jika dilengkapi barcode maka distribusi pupuk dapat terpantau karena kode penyaluran pupuk ke Sumatera, Jawa, dan Kalimatan, dibuat berbeda-beda.
 
Ia tak menyangkal, bukan hanya persoalan distribusinya, ketersediaan pupuk ini juga masih menjadi persoalan.
 
Hingga kini permintaan terhadap pupuk subsidi mencapai 24 juta ton per tahun sementara kemampuan keuangan negara hanya mampu mendukung sebanyak 9 juta ton per tahun.
 
Sehingga, menurut Mentan adalah tidak benar anggapan bahwa terjadi kelangkaan pupuk, melainkan sebenarnya yakni kekurangan kuota pupuk subsidi.
 
Namun, pemerintah berupaya menambah kuota pupuk subsidi ini demi peningkatan produktivitas pangan.
 
“Sebenarnya tidak semua (bantuan pemerintah) ada di pupuk subsidi, pemerintah juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang bunganya disubsidi. Ini juga bisa dipakai petani untuk kepentingan pupuk,” kata dia.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan pada 2021, Pusri berkewajiban menyalurkan 230.000 ton pupuk urea dan NPK bersubsidi ke 17 kabupaten/kota di Sumsel.
 
Terkait kebutuhan petani, Pusri juga menyediakan pupuk nonsubsidi yang mana kapasitas produksi perusahaan dipastikan akan memenuhi kebutuhan Sumsel yang saat ini ditetapkan daerah penyangga pangan nasional dalam Program Food Estate.
 
“Kami pun sudah menyakinkan Pemprov Sumsel bahwa siap mendukung target masuk tiga besar lumbung pangan nasional,” kata Tri

Sumber:https://www.antaranews.com/berita/2180470/mentan-pastikan-stok-pupuk-pusri-penuhi-kebutuhan-musim-tanam

Read More
news-1

09 November 2024

Pusri Bangun Pabrik Pupuk Baru Awal 2022
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang saat ini  melakukan tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui program agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Melalui program ini, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan salah satu upaya mendorong program ini dan ketahanan pangan, pihaknya akan membangun pabrik baru di Palembang sebagai pengganti pabrik lama Pusri III dan Pusri IV yang sudah berusia 47 tahun.
 
Pabrik lama ini dinilai sudah tidak efisien sehingga harus ada revitalisasi pabrik yang lebih ramah lingkungan dan dapat menghemat energi.
 
“Pabrik baru ini akan dibangun awal Januari 2022 nanti,” katanya, saat acara Kick Off Food Estate Petani Bela Negeri, di Ogan Ilir, Jumat (28/5).
 
Tri bilang, dengan semakin baik produksi pupuk dan serangkaian program yang dilakukan untuk ketahanan pangan, hal ini diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program agrosolution, Pusri kembali melaksanakan perjanjian kerja sama dengan TNI AD melalui Puskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri, yang sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
Program ini untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian”, jelas Tri.
 
“Upaya ini untuk meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian,” katanya.
 
Hingga saat ini program ini telah dilaksanakan pada 10 titik demplot atau demonstrasi plot yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan sebesar 2.357 hektare dari total keseluruhan sebesar 4.156 hektare. Serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit.
 
“Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Sumsel agar makin berkembang. Kami juga berharap kedepannya Program Agrosolution ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional”, tutup Tri. (eno)

Sumber : https://kumparan.com/urbanid/pusri-bangun-pabrik-pupuk-baru-awal-2022-1vpcxlkYmXU

Read More
news-1

09 November 2024

Mentan dukung pembangunan pabrik Pusri III-B
Palembang (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.

Ia mengatakan pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras. “Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.

Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun.
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung. “Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri.


Sumber:https://sumsel.antaranews.com/berita/547938/mentan-dukung-pembangunan-pabrik-pusri-iii-b

 
           
Read More
news-1

09 November 2024

Berikan Perubahan Untuk Stakeholder, Pusri Laksanakan Program Agrosolution
Intens.news, PALEMBANG – Sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), senantiasa melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi stake holders. Untuk itu Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui Program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan, bahwa Program Agrosolution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
 
“Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian”, jelas Tri, Jumat (28/5/2021).
 
Tri menambahkan, manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.
 
“Hingga saat ini Program Agrosolution Pusri telah kami laksanakan pada 10 (sepuluh) titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha. Serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit”, tambah Tri.
 
Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
 
“Kami juga berharap kedepannya Program Agrosolution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional”, tutup Tri.
 
Melalui Program Agrosolution ini, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agrosolution, Pusri kembali melaksanakan MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri, yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
MoU ini dilaksanakan pada acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” yang diselenggarakan di Pemulutan, Ogan Ilir yang dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin, Askolani, Bupati OKI, Iskandar, Bupati OKU Timur, Lanosin, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo, Jajaran Direksi Pusri serta Unsur Forkopimda Sumsel.


Sumber:https://intens.news/berikan-perubahan-untuk-stakeholder-pusri-laksanakan-program-agrosolution

Read More
news-1

09 November 2024

Kunjungi PT Pupuk Sriwidjaja, Mentan Pastikan Stok Pupuk Cukup Untuk Hadapi Musim Tanam
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ketersedian pupuk menjadi hal utama yang menjadi perhatian Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi gudang penyimpanan pupuk di PT Pupuk Sriwidjaja, Jumat (28/5/2021) sore.
 
Sebab, tak lama lagi akan memasuki musim masa tanam kedua (Juli-Desember) sehingga pasokan pupuk untuk petani harus benar-benar dipastikan mencukupi.
 
"Selain saya mengecek kesiapan stok untuk memenuhi target pupuk subsidi nasional dari hasil produksi Pusri,. Dan menghadapi musim tanam dua sebentar lagi saya harap ketersedian pupuk ini sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)," ujarnya.
 
RDKK yang telah ditetapkan harus benar sesuai dengan hasil validasi dari tingkat kabupaten/kota kemudian ke Provinsi dan tingkat Kementerian yang telah disepakati sehingga harapannya tak ada lagi keterlambatan penyaluran pupuk ke petani.
 
"Tadi juga saya mengecek agar produksi Pusri ini tepat waktu sesuai lini, yakni lini satu di Provinsi dan lini kedua di Kabupaten dan lini tiga kecamatan dan seterusnya," ujarnya.
 
Ia tak menampik kebutuhan untuk pupuk subsidi sangat besar, setidaknya permintaannya mencapai 24 juta namun baru bisa terpenuhi hanya 9 juta saja.
 
"Kami terus berupaya meningkatkannya sesuai dengan instruksi presiden," ujarnya.
 
Mentan menyebutkan, produksi di MT satu sudah cukup maksimal, tinggal persiapan di MT kedua. Oleh karenanya, sebenarnya bukan ada kelangkaan pupuk namun hanya kekurangan dan itu telah ditutupi oleh skala ekonomi yang dilakukan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).
 
"Selain subsidi ada pupuk non subsidi yang bisa didapatkan melalui sistem KUR," katanya.
 
Dia juga mengatakan sangat senang dengan rencana pembangunan pabrik baru Pusri sehingga diharapkan dapat semakin memenuhi kebutuhan pupuk dipasaran.
 
"Tentu saja makin hari pasti dibutuhkan pupuk yang baik. Harus diingat bukan kita saja yang butuh pupuk tapi dunia juga sehingga bisa kita ekspor," katanya.(Yak)

Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2021/05/28/kunjungi-pt-pupuk-sriwidjaja-mentan-pastikan-stok-pupuk-cukup-untuk-hadapi-musim-tanam

Read More
news-1

09 November 2024

Apresiasi Food Estate di Sumsel, Mentan: Provinsi Penyangga Pertanian
Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi langkah Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang menghelat Kick Off Food Estate di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumsel. Menurutnya, apa yang dilakukan adalah sesuatu yang strategis dan mendasar bagi negara.
 
"Bukan hanya untuk warga Sumsel tapi untuk 273 juta penduduk Indonesia agar hidup hari ini dan besok lebih baik," kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).
 
Menurut Syahrul, Kick Off Food Estate 'Petani Bela Negeri' Agrosolution yang dilakukan hari ini membuktikan Sumsel bukan provinsi yang biasa-biasa.
 
"Sumsel provinsi penyangga pertanian yang ada di Indonesia. Ada 6 provinsi, kalau kita jaga tidak turun produktivitasnya, 273 juta kebutuhan pangan tidak bersoal. Dan salah satunya Sumsel. Sumsel ini termasuk yang hebat," ungkap Syahrul.
 
Sementara itu, Herman Deru menyampaikan apa yang dilakukan hari ini adalah wujud dan komitmen Sumsel bersama pihak dalam menjaga stabilitas pangan melalui program Food Estate.
 
"Hari ini, kami ingin tunjukkan kepada Bapak Menteri bahwa semua yang Bapak perintahkan, sudah kami jalankan," ujarnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh menuturkan pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada para stakeholder, salah satunya dengan diluncurkannya program agrosolution.
 
Program tersebut, lanjutnya, akan memberikan pendampingan budidaya kepada petani, aplikasi teknologi pertanian, akses permodalan dan off take hasil panen dari stakeholder. Diharapkan dari program dapat membantu petani mencapai hasil optimal yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
 
"Kami siap mensupport bukan hanya Food Estate tapi juga komoditi lain sesuai dengan klaster, episentrum sawit, karet, dan juga singkong yang sudah kami siapkan pupuk spesifik," ujar Tri Wahyudi Saleh.
 
Food Estate yang berada di Sumsel ini melibatkan beberapa pihak yaitu Pemda Sumatera Selatan, Kementerian Pertanian, PT Pusri dan stakeholder lainnya. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan petani dan menghadirkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
 
Sebagai informasi, Food Estate menjadi program strategis nasional sebagai konsep pengembangan sentra produksi kawasan pangan yang berbasis korporasi dengan badan usaha tingkat petani yang mengelola usaha tani pangan mulai dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan dan terintegrasi.


Sumber:https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5586177/apresiasi-food-estate-di-sumsel-mentan-provinsi-penyangga-pertanian

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ