Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

21 April 2025

Kerjasama dengan Ridwan Kamil, Pusri Kembangkan Milenial Agro Solution
Liputan6.com, Palembang - Kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) - BUMD Agro Jabar dengan PT Pupuk Sriwidjadja (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), membuahkan hasil.
 
Gubernur Jabar Ridwan Kamil langsung menandatangani kerjasama, untuk membeli 25.000 ton jagung dari petani Banyuasin Sumsel, untuk memenuhi kebutuhan pangan di Jabar.
 
Dalam kerjasama ini, PT Pusri juga turut digandeng sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendukung kualitas hasil pertanian, melalui pasokan pupuknya.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh menuturkan, kerjasama dengan Pemprov Jabar merupakan hal yang tepat. Terutama dengan Kabupaten Banyuasin, yang menjadi salah satu sentra pertanian terbesar di Sumsel.
 
Dalam kerjasama tersebut, Tri Wahyudi memastikan, jika PT Pusri akan terus mengawal suplai pupuk, untuk menunjang peningkatan kualitas pertanian terutama jagung Banyuasin.
 
“Kita juga punya program Agro Solution. Kini sedang mengembangkan milenial agro solution,” ungkapnya, usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pemprov Jabar-Pemkab Banyuasin, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Kamis (3/6/2021).
 
Untuk menunjang kerjasama tersebut, PT Pusri akan menyuplai produk pupuk NPK dan Urea. Kedua pupuk tersebut, dipastikan bukan merupakan pupuk subsidi.
 
“Jadi harapan kita, untuk produksinya nanti akan berkualitas dan kuantitas melimpah,” kata petinggi PT Pusri tersebut.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengungkapkan, kerjasama dengan Pemprov Jabar sangat meneguntungkan bagi Pemkab Banyuasin, terutama di bidang pertanian.
 
“Kerjasama ini bagaikan rezeki anak soleh. Dipilihnya Banyuasin, karena memang kita sangat fokus pada bidang pertanian, Apalagi di masa Covid-19, bidang pertanian masih menjadi primadona,” ucapnya.
 
Komoditi Jagung
 
Askolani mengungkapkan, Kabupaten Banyuasin saat ini memiliki luas bahan baku sawah untuk padi dan jagung sebanyak 180.000 hektar dan terbesar di Pulau Sumatra.
 
Kerjasama dengan Pemprov Jabar tersebut, disambut baik olehnya. Bahkan, pasokan jagung ke Jabar, merupakan langkah awal kerjasama dengan Pemprov Jabar.
 
“Saat ini kita sedang dalam tahap masa tanam, panen padi IP200 dan menuju ke IP300. Setelah melakukan koordinasi dengan IPB, untuk IP300 ini kita ganti menjadi jagung,” ujarnya.


Sumber:https://www.liputan6.com/regional/read/4572585/kerjasama-dengan-ridwan-kamil-pusri-kembangkan-milenial-agro-solution

Read More
news-1

21 April 2025

Agro Jabar dan Pusri Sepakat Kerjasama Tanam Jagung di Palembang
Liputan6.com, Palembang PT Agro Jabar dan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menandatangani MoU bisnis bertajuk Milenial Agro Solution untuk mengembangkan komoditas jagung menggunakan pupuk buatan Pusri.
 
Diketahui kebutuhan jagung Jabar 25.000 ton per bulan tapi lahan yang dapat ditanami hanya 5.000-10.000 hektar. Dengan MoU ini, nantinya jagung ditanam di Sumsel menggunakan pupuk Pusri. Setelah panen maka akan dipasok ke Jabar. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Provinsi Jabar bertindak sebagai pembeli jagung.
 
“Kami datang dari Jabar. Membeli kebutuhan kami yang lahannya tidak terpenuhi. Karena menanam dan petaninya di Sumsel pastilah yang kita gunakan pupuk Pusri,” ujarnya usai Penandatanganan MoU di ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Kota Palembang, Rabu (2/6/2021).
 
Wujudkan Ketahanan Pangan Jabar
 
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan Jabar memerlukan suplai komoditas pangan dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  
 
“Jumlah penduduk Jabar sangat banyak ada 50 juta jiwa, tentu saja butuh suplai untuk ketahanan pangan. Makanya kami datang ke Sumsel untuk menyerap hasil produksi di sini,” katanya.
 
Gubernur menilai kerja sama model seperti ini selain meningkatkan produktivitas pertanian juga menambah ketahanan pangan Jabar. Jika komoditas jagung ini berhasil dikembangkan, MoU dengan Pusri dapat diperluas ke komoditas lain. 
 
“Tahap satu jagung dulu. Jika lancar, metodenya berhasil kami punya banyak kebutuhan produk pangan lain yang dapat dikerjasamakan,” kata Ridwan Kamil.  
 
Jabar memilih Sumsel sebagai lokasi penanaman berbagai komoditas karena tanahnya relatif subur, terutama kawasan Banyuasin. Tinggal, menurutnya, pengembangan teknologi dan inovasi pertaniannya. 
 
“Tinggal kita semua memberdayakannya dengan inovasi dan teknologi agar hidup di desa rezeki kota lalu bisnis mendunia,” sebut Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil.
 
Luas Lahan Sumsel
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh berharap MoU ini sangat menguntungkan petani jagung di Sumsel karena pasti hasil panennya dibeli PT Agro Jabar. 
 
“Agro Jabar sebagai offtaker, petani Banyuasin diberdayakan, Pusri mengawal teknologi dan agronomi, kami juga sediakan pupuk. Insyaallah yang terbaik,” ucap Tri. Untuk berbagai komoditas, sebutnya, Sumsel punya lahan mencapai 183.000 hektar.


Sumber:https://www.liputan6.com/news/read/4572699/agro-jabar-dan-pusri-sepakat-kerjasama-tanam-jagung-di-palembang

Read More
news-1

21 April 2025

Gandeng PT Pusri, Ridwan Kamil Borong 25 Ribu Ton Jagung dari Sumsel
PALEMBANG – Pemprov Jawa Barat melalui BUMD PT Agro Jabar sepakat bekerja sama dengan BUMN PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) dan juga serta Pemerintah Kabupaten Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan, di dalam program ketahanan pangan.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama yg dinamai Millennial Agrosolution (Minnion) tersebut disaksikan langsung dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Hari Rabu (2/6/2021).
 
di dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menuturkan bahwa kerja sama dibangun di dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Provinsi Jabar. Untuk tahap awal, kata dia, Jabar bakal mendatangkan komoditas jagung berasal dari Provinsi Sumsel, khususnya Kabupaten Banyu Asin.
 
Menurut Gubernur yg akrab disapa Kang Emil itu, kebutuhan jagung di Jabar mencapai 25.000 ton. Namun, kebutuhan jagung tersebut tidak dapat terpenuhi seluruhnya dari petani di Jabar. dari karena itu, Jabar membangun kerja sama perdagangan yg saling menguntungkan dengan Provinsi Sumsel.
 
“Kebutuhan di Jabar 25.000 ton per bulan. Butuh lahan sekitar 5.000 sampai 10.000 hektare, apabila di Jabar keterbatasan (lahan). Kerja sama ini difasilitasi dari PT Pusri untuk menyuplai kebutuhan ketahanan pangan di Jabar,” kata Kang Emil.
 
“kami ke sini sebagaimana pembeli, menanamnya itu di Sumatera Selatan, petaninya petani Sumatera Selatan, kami datang sebagaimana saudagar ibaratnya berasal dari Jawa Barat, membeli kebutuhan kami yg tidak terpenuhi di Jawa Barat,” sambungnya.
 
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, kerja sama yg dibangun nantinya tidak cuma sebatas pada pemenuhan komoditas jagung, namun serta berbagai komoditas lainnya. Terlebih, kata Kang Emil, dengan penduduk yg mencapai lebih berasal dari 50 juta jiwa, kebutuhan pangan di Jabar tinggi.
 
“Di Banyu Asin melihat lahan memadai, sehingga Jabar dapat bekerja sama jangka panjang. Jabar penduduknya 50 juta jiwa, makin besar penduduk berbanding lurus dengan kebutuhan pangan,” ungkap Kang Emil seraya mengatakan bahwa pangan, kesehatan, dan juga serta digital merupakan sektor ekonomi yg mampu bertahan di tengah pandemi Corona.


Sumber:https://www.idnpos.com/terbaru/gandeng-pt-pusri-ridwan-kamil-borong-25-ribu-ton-jagung-dari-sumsel

Read More
news-1

21 April 2025

Pusri Gandeng PT Agro Jabar Luncurkan Millennial Agrosolution
Bisnis.com, PALEMBANG — PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri Palembang) menjalin kerja sama dengan PT Agro Jabar, BUMD milik Pemprov Jawa Barat, terkait dengan pengembangan sektor pertanian bagi generasi millenial.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa pihaknya bersama Agro Jabar membentuk program Millennial Agrosolution (Minion) yang bakal diterapkan di Sumatra Selatan.
 
“Pusri akan menyiapkan teknologi budi daya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Minion ini, sementara Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan bertindak selaku offtaker,” katanya seusai penandatanganan perjanjian kerja sama Millennial Agrosolution di Palembang, Rabu (2/6/2021).
 
Tri mengemukakan bahwa PT Agro Jabar telah berpengalaman dalam mengelola hasil tani generasi milenial di Jawa Barat sehingga kerja sama tersebut merupakan kesempatan baik bagi Pusri untuk mengelola komunitas Minion.
 
Perusahaan pun berharap kerja sama tersebut dapat berlangsung tidak hanya di Sumsel, tetapi juga bisa meluas hingga skala nasional.
 
“Melalui kerja sama ini kami berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya atau pun bisnis di bidang pertanian,” katanya.
 
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya memerlukan suplai komoditas pangan dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabar.
 
“Jumlah penduduk Jabar sangat banyak ada 50 juta jiwa, tentu saja butuh suplai untuk ketahanan pangan. Makanya kami datang ke Sumsel untuk menyerap hasil produksi di sini,” katanya.
 
Dia menjelaskan untuk tahap awal, pihaknya akan menyerap sekitar 25.000 ton jagung per bulan dari Sumsel. “Tentu saja untuk kebutuhan pupuk bagi pertanian jagung ini akan disuplai dari Pusri Palembang,” katanya.
 

Sumber:https://ekonomi.bisnis.com/read/20210602/99/1400537/pusri-gandeng-pt-agro-jabar-luncurkan-millennial-agrosolution

Read More
news-1

21 April 2025

Petani Sumsel Dilirik PT Agro Jabar Guna Penuhi Kebutuhan Jagung Jabar
PALEMBANG, PALPOS.ID – PT Agro Jabar milik Pemprov jawa barat bekerjasama dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri Palembang) dan merangkul petani Banyuasin untuk mengembangkan sektor pertanian bagi generasi millenial. Tidak hanya itu saja, hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Jagung di Jawa Barat.
 
Dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahwa pihaknya memerlukan suplai komoditas pangan dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabar. “Jumlah penduduk Jabar sangat banyak ada 50 juta jiwa, tentu saja butuh suplai untuk ketahanan pangan. Makanya kami datang ke Sumsel untuk menyerap hasil produksi di sini,” katanya usai penandatangan MOU Penandatanganan MoU MINION (Millenial Agro Solution) dan Penyerahan Simbolis Kartu Anggota Petani Milenial, Rabu (2/6/2021).
 
Dia menjelaskan untuk tahap awal, pihaknya akan menyerap sekitar 25.000 ton jagung per bulan dari Sumsel. “Tentu saja untuk kebutuhan pupuk bagi pertanian jagung ini akan disuplai dari Pusri Palembang. Sementara itu untuk lahan dan petaninya sendiri dari Banyuasin,” ujarnya.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani Jasi mengungkapkan, luas lahan baku sawa padi dan jagung di Banyuasin 183 hektar terbesar di Sumatera. Penghasilan padi nomor 4 terbanyak secara nasional, “Teman- temand ari IPB memang sudah menyarankan untuk petani kita melakukan perubahan bercocok tanam jagung, hal ini snagat cocok dengan cuaca. Maka ini sangat tepat sekali ketika Gubernur Jawa Barat melirik petani disini,” paparnya.
 
Ditempat yang sama, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa pihaknya bersama Agro Jabar membentuk program Millennial Agrosolution (Minion) yang bakal diterapkan di Sumatra Selatan. “Pusri akan menyiapkan teknologi budi daya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Minion ini, sementara Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan bertindak selaku offtaker,” katanya.
 
Tri mengemukakan bahwa PT Agro Jabar telah berpengalaman dalam mengelola hasil tani generasi milenial di Jawa Barat sehingga kerja sama tersebut merupakan kesempatan baik bagi Pusri untuk mengelola komunitas Minion.
 
“Melalui kerja sama ini kami berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya atau pun bisnis di bidang pertanian,” tutupnya. (*)


https://palpos.id/2021/06/02/petani-sumsel-dilirik-pt-agro-jabar-guna-penuhi-kebutuhan-jagung-jabar/

Read More
news-1

21 April 2025

Datang ke Palembang, Ridwan Kamil Borong Jagung dari Banyuasin
Detak-Palembang.com, PALEMBANG - Kedatangan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil ke Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata membawa peluang bisnis bagi para petani di Sumsel.
 
Melihat komoditas jagung yang sangat besar di Kabupaten Banyuasin Sumsel, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar langsung memborong hasil pertanian petani Banyuasin tersebut.
 
Bertandang ke Kota Palembang, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan kerjasama, antara BUMD Agro Jabar dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin.
 
“Kami merencanakan akan banyak membutuhkan suplai pangan, dari berbagai macam komoditi untuk jagung berskala besar. Termasuk di Sumsel,” kata Ridwan Kamil, Rabu (2/6/2021).
 
Alasan Gubernur Jabar memilih Kabupaten Banyuasin Sumsel untuk menjadi daerah penyuplai pangan, karena provinsi tersebut membutuhkan pasokan jagung untuk pangan di wilayahnya. Terlebih, area tanam di Jabar dinilainya, masih kurang untuk komoditas jagung tersebut.
 
“Kita kerjasama dengan Pusri untuk suplai pupuk. Dan kita membutuhkan 25.000 ton jagung per bulan. Jabar tidak dapat memenuhi kebutuhan jagung itu sendiri, karenanya kami datang ke Sumsel dan ingin kerjasama untuk itu. Tahap satu kerjasamanya untuk jagung dulu, baru nantinya produk pangan lain,” ucapnya.
 
Mantan Wali Kota (Wako) Bandung tersebut menuturkan, kedatangannya ke Sumsel adalah sebagai pembeli.
“Jadi area tanamnya di Sumsel, petaninya dari Sumsel, kita disini sebagai saudagar, yang membeli komoditi jagung dari Sumsel,” katanya.
 
Menurutnya, Pemprov Jabar memiliki slogan, yakni mengurangi kompetisi dan memperbanyak kolaborasi.
 
Kerjasama tersebut, lanjut Ridwan Kamil, merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemprov Jabar, Pemkab Banyuasin dan Pusri sebagai penyuplai pupuk nantinya.
 
“Kita pilih Banyuasin karena menjadi sentra jagung, juga memiliki area yang luas untuk tanam jagung,” ujarnya.
 
Ridwan Kamil menjelaskan, di Provinsi Jabar ada banyak keterbatasan, terutama area tanam. Sementara konsumsi dan kebutuhan sangat besar.
 
“Untuk 25.000 ton jagung ini, butuh lahan sekitar 5.000-10.000 hektar lahan, karenanya kita pilih Sumsel dan difasilitasi Pusri,” ungkapnya.
 
Pihaknya juga sedang mengoptimalkan petani milenial, dan ini sudah dirilis oleh Pemprov Jabar. Namun untuk mengadopsi petani milenial tersebut tentu berproses. Karena baru dirilis, butuh waktu sekitar satu tahun.
 
“Jika sudah setahun, sistem dan anggaran kebijakan sudah ada dan kita evaluasi,” ungkapnya.


Sumber:http://detak-palembang.com/2021/06/datang-ke-palembang-ridwan-kamil-borong-jagung-dari-banyuasin/

Read More
news-1

21 April 2025

Ridwan Kamil Borong Jagung dari Banyuasin
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat memilih Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan untuk menjadi daerah penyuplai pangan untuk komoditas jagung skala besar. Provinsi Jabar membutuhkan pasokan jagung untuk kebutuhan pangan di wilayahnya. Apalagi area tanam di Jawa Barat masih dinilai kurang untuk komoditas jagung.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kerja sama antara BUMD Agro Jabar dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Rabu (2/6).
 
"Hari ini kami menyaksikan BUMD Agro Jabar dan Pusri, kami merencanakan akan banyak membutuhkan suplai pangan dari berbagai macam komoditi untuk jagung berskala besar," kata Ridwan Kamil.
 
Ia menjelaskan pihaknya membutuhkan suplai jagung sebanyak 25.000 ton per bulan. Dan Sumatra Selatan melalui Kabupaten Banyuasin sebagai salah satu sentra pangan khususnya jagung dinilai tepat.
 
"Kita kerjasama dengan Pusri untuk suplai pupuk. Dan kita membutuhkan 25.000 ton jagung per bulan. Jabar tidak dapat memenuhi kebutuhan jagung itu sendiri. Karenanya kami datang ke Sumsel dan ingin kerja sama untuk itu. Tahap satu kerja samanya untuk jagung dulu, baru nantinya produk pangan lain," kata Ridwan Kamil.
 
Ia mengatakan, kedatangannya ke Sumsel adalah sebagai pembeli. "Jadi area tanamnya di Sumsel, petaninya dari Sumsel, kita disini sebagai saudagar, yang membeli komoditi jagung dari Sumsel," jelasnya.
 
Pemprov Jabar, lanjut Ridwan Kamil memiliki slogan yakni mengurangi kompetisi dan memperbanyak kolaborasi. Kerja sama ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemprov Jabar, Pemkab Banyuasin dan Pusri sebagai penyuplai pupuk nantinya.
 
"Kita pilih Banyuasin karena menjadi sentra jagung, juga memiliki area yang luas untuk tanam jagung. Di Jabar ada banyak keterbatasan, terutama area tanam. Sementara konsumsi dan kebutuhan kita sangat besar. Untuk 25.000 ton jagung ini butuh lahan sekitar 5.000-10.000 hektar lahan, karenanya kita pilih Sumsel dan difasilitasi Pusri," lanjut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
 
Saat ini Pemprov Jabar sedang mengoptimalkan petani milenial."Namun untuk mengadopsi petani milenial ini tentu berproses, baru dirilis, butuh waktu sekitar satu tahun. Jika sudah setahun, sistem dan anggaran kebijakan sudah ada dan kita evaluasi," pungkasnya.
 
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan kerja sama ini sangat penting bagi Pemkab Banyuasin yang sangat fokus pada pertanian. "Kerja sama ini bagaikan rezeki anak soleh. Dipilihnya Banyuasin karena memang kita sangat fokus pada bidang pertanian, Apalagi di masa Covid-19 ini bidang pertanian masih menjadi primadona," kata dia.
 
Banyuasin memiliki luas bahan baku sawah untuk padi dan jagung sebanyak 180ribu hektar dan terbesar di Sumatra. "Kami sambut baik kerja sama ini. Kami sepakat dengan Gubernur Jabar untuk tahap awal pada komoditas jagung. Kebetulan saat ini kita sedang dalam tahap masa tanam dan panen padi IP200 dan menuju ke IP300. Setelah melakukan koordinasi dengan IPB, untuk IP300 ini kita ganti menjadi jagung," terang Askolani.
 
Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan kerja sama dengan Pemprov Jabar ini adalah hal yang tepat, terutama dengan Banyuasin yang selama ini menjadi sentra pertanian terbesar di Sumsel.
 
"Pusri akan kawal dalam hal suplai pupuk. Kita juga punya program Agro Solution. Dan kita kembangkan milenial agro solution. Untuk kerja sama ini, kita akan memakai produk NPK dan Urea, namun bukan produk subsidi. Jadi harapan kita, untuk produksinya nanti akan berkualitas dan kuantitas melimpah," harap Tri Wahyudi. (N-1)


Sumber:https://mediaindonesia.com/nusantara/409035/ridwan-kamil-borong-jagung-dari-banyuasin

Read More
news-1

21 April 2025

Kebutuhan Tinggi, Jabar Siap Borong Komoditi Jagung Asal Sumsel
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, datang ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (2/6). Tiba di Palembang, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa kebutuhan jagung di Jabar cukup tinggi, dan pihaknya belum mampu memenuhi sendiri karena lahan sangat terbatas.
 
“Saya datang ke Sumsel sebagai saudagar, kami akan membeli jagung asal Sumsel karena kebutuhan cukup tinggi di Jabar,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,” kata Ridwan Kamil.
 
Ridwan Kamil bilang, untuk tahap pertama pihaknya akkan membeli komoditi jagung, sebab kebutuhan di Jabar saat ini mencapai 25.000 ton per bulan. Pembelian ini akan dilakukan BUMD PT Agro Jabar dengan difasilitasi oleh PT Pupuk Sriwidjaja yang memiliki program Agro Solution.
 
“Kebutuhan jagung cukup tinggi, dan kita (Jabar) tidak mampu penuhi sendiri karena lahan sangat terbatas. Itulah saya datang ke Sumsel. Untuk tahap pertama, kami beli jagung dulu,” kata Ridwan Kamil setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Agro Jabar, PT Pusri dan Pemkab Banyuasin.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjalin kerja sama dengan PT Agro Jabar, BUMD milik Pemprov Jawa Barat, terkait dengan pengembangan sektor pertanian bagi generasi millenial.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa pihaknya bersama Agro Jabar membentuk program Millennial Agrosolution (Minion) yang bakal diterapkan di Sumatera Selatan.
 
Pusri akan menyiapkan teknologi budi daya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Minion ini, sementara Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan bertindak selaku offtaker.
 
Tri mengemukakan bahwa PT Agro Jabar telah berpengalaman dalam mengelola hasil tani generasi milenial di Jawa Barat sehingga kerja sama tersebut merupakan kesempatan baik bagi Pusri untuk mengelola komunitas Minion.
 
Perusahaan pun berharap kerja sama tersebut dapat berlangsung tidak hanya di Sumsel, tetapi juga bisa meluas hingga skala nasional. Melalui kerja sama ini pihaknya berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya maupun bisnis di bidang pertanian.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan adanya kolaborasi dari berbagai pihak ini semakin melecut semangat daerahnya untuk meningkatkan sektor pertanian.
 
Luas baku sawah mencapai 183.000 hektare atau menjadi yang terluas di wilayah Sumatera, tentunya Banyuasin menjadi daerah dengan keunggulan sendiri sebagai lumbung pangan di Tanah Air.
 
Apalagi saat ini Banyuasin sudah ditetapkan pemerintah sebagai lokasi program Food Estate (lumbung pangan baru multi komoditas).
 
“Saya sangat sepakat, untuk tahap awal produk jagung dulu. Karena kami sudah mendapatkan arahan dari penyuluh pertanian IPB yang mengatakan untuk IP300 (tanam ketiga) sebaiknya tanaman jagung karena cuaca kurang baik untuk padi,” katanya. (eno)


Sumber:https://kumparan.com/urbanid/kebutuhan-tinggi-jabar-siap-borong-komoditi-jagung-asal-sumsel-1vrhiqnHJcb/full

Read More
news-1

21 April 2025

Jabar tertarik beli jagung asal Banyuasin, didukung program Agro Solution Pusri
Palembang (ANTARA) - Provinsi Jawa Barat tertarik membeli produksi jagung asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 25.000 ton per bulan.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Palembang, Rabu, mengatakan, pembelian ini akan dilakukan BUMD PT Agro Jabar dengan difasilitasi oleh PT Pupuk Sriwidjaja yang memiliki program Agro Solution.
 
“Kebutuhan jagung cukup tinggi, dan kita (Jabar) tidak mampu penuhi sendiri karena lahan sangat terbatas. Itulah saya datang ke Sumsel. Untuk tahap pertama, kami beli jagung dulu,” kata Ridwan Kamil setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Agro Jabar, PT Pusri dan Pemkab Banyuasin.
 
Ia mengatakan nantinya Kabupaten Banyuasin yang memiliki potensi luas lahan akan mengembangkan tanaman jagungnya demi memenuhi kebutuhan Jabar itu.
 
Dalam proses ini, akan dikawal oleh PT Pusri yang memiliki program Agro Solution sehingga capaian produksi sesuai harapan karena dilakukan pemupukan dan teknologi pertanian dengan tepat.
 
Selain Sumsel, Ridwan Kamil juga tak membantah bahwa daerahnya juga mendapatkan tawaran serupa dari daerah lain, seperti Papua. Namun lantaran Sumsel ‘jemput bola’ maka Jabar juga merespon positif.
 
“Ke depan akan dilihat lagi seperti apa, bisa jadi tidak terbatas pada jagung, ada komoditas lain,” kata dia.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan terjalinnya hubungan antara pemproduksi dan pembeli (off-taker) ini merupakan wujud nyata dari program Agro Solution.
 
“Di sinilah peran kami (Pusri), yakni membantu petani untuk langsung menemukan pembelinya,” kata Pusri. luncurkan Agro Solution dampingi petani tingkatkan produksi.
 
Dalam kaitan ini, tentunya Pusri akan melakukan pengawalan mulai dari proses penanaman, pasca panen, hingga pemasaran setelah disepakati bahwa Banyuasin yang menyediakan SDM (petani) dan lahan pertaniannya.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan adanya kolaborasi dari berbagai pihak ini semakin melecut semangat daerahnya untuk meningkatkan sektor pertanian.
 
Dengan luas baku sawah 183.000 Hektare atau menjadi yang terluas di wilayah Sumatera, tentunya Banyuasin menjadi daerah dengan keunggulan sendiri sebagai lumbung pangan di Tanah Air.
 
Apalagi saat ini Banyuasin sudah ditetapkan pemerintah sebagai lokasi program Food Estate (lumbung pangan baru multi komoditas).
 
“Saya sangat sepakat, untuk tahap awal produk jagung dulu. Karena kami sudah mendapatkan arahan dari penyuluh pertanian IPB yang mengatakan untuk IP300 (tanam ketiga) sebaiknya tanaman jagung karena cuaca kurang baik untuk padi,”  kata dia.


Sumber:https://sumsel.antaranews.com/berita/549526/jabar-tertarik-beli-jagung-asal-banyuasin-didukung-program-agro-solution-pusri

Read More
news-1

21 April 2025

Jawa Barat Butuh Pasokan Jagung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Jauh-jauh Datang ke Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagai bentuk dukungan pada program pemerintah, serta wujud inovasi pada kebutuhan petani, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menghadiri langsung penandatamagan kerja sama PT Pusri dengan PT Agro Jabar.
 
Kerja sama tersebut diberi nama dengan kerja sama Millennial Agrosolution (Minion), yang digelar di Ruang VVIP Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Rabu (2/6/2021).
 
Penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, dengan Direktur Utama PT Agro Jabar, Kurnia Fajar SAP MM. Serta disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil.
 
Dalam jumpa persnya, Ridwan mengatakan, pihaknya banyak membutuhkan suplai pangan dari bermacam komuniti dalam skala besar, berupa jagung.
 
"Kebutuhan jagung di Jawa Barat per bulan kurang lebih mencapai 25.000 ton, yang mana dibutuhkan lahan yang sangat luas. Dimana untuk mencukupi itu, Jawa Barat memiliki keterbatasan lahan," ujar Ridwan.
 
Berdasarkan hal tersebut pula, dirinya hadir ke Sumatera Selatan, dan meminta PT Pusri untuk mensuplai kebutuhan pangan Jawa Barat, yang semakin hari semakin besar peningkatan jumlah penduduknya.
 
Ridwan Kamil juga mengatakan dalam perjanjian kerja sama ini kedua belah pihak antara PT Pusri dan PT Argo Jabar akan mengadopsi konsep petani milenial, yang tengah berproses.
 
"Kita akan objektif, sebagaimana program ini sendiri baru dirilis. Untuk proses minimal kita butuh waktu setahun untuk evaluasi," ujarnya.
 
Sehingga diharapkan dari perjanjian kerja sama ini dapat membuat masyarakat yang turut terlibat dalam program ini, khususnya petani dapat menikmati kesejahteraan merata.
 
Sementara itu PT Agro Jabar sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam mengelola hasil tani generasi millennial di Provinsi Jawa Barat, Sehingga kerja sama ini merupakan kesempatan yang baik bagi Pusri dalam mengelola komunitas Minion.
 
PT Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan offtaker, Bank BJB memfasilitasi permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui PT Agro Jabar, dan Pusri akan menyiapkan teknologi budidaya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Millennial Agrosolution ini.
 
Dikesempatan yang sama, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan agar kerjasama dengan Agro Jabar ini dapat berlanjut bukan hanya di Sumatera Selatan saja, tapi bisa dieskalasi secara nasional.
 
“Melalui kerja sama ini kami berharap akan terbentuk generasi millennial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya ataupun bisnis di bidang pertanian," ujar Tri.
 
Program Millennial Agrosolution ini bertujuan untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian yang memiliki inovasi, gagasan dan kreativitas.
 
 “Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat pada acara penandatanganan kerja sama Millennial Agrosolution pada hari ini.
 
Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar, berkelanjutan, dan mampu mewujdkan ekosistem pertanian yang mandiri untuk mendukung ketahanan pangan nasional”, tutup Tri.


Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2021/06/02/jawa-barat-butuh-pasokan-jagung-gubernur-jawa-barat-ridwan-kamil-jauh-jauh-datang-ke-palembang

 
Read More
news-1

21 April 2025

Luncurkan Program Agrosolusion, PT Pusri Perkuat Ketahanan Pangan Sumsel
KOMPAS.com – PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Agrosolution Bela Negeri dalam acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (28/5/2021).


Adapun program itu merupakan salah satu tahapan transformasi bisnis Pusri dalam melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Khusus di Sumsel, program tersebut bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melalui Pusat Koperasi Angkatan Darat Komando Daerah Militer (Poskopad Kodam) II Sriwijaya.


Kerja sama itu tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada akhir 2020. Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa program Agrosolution Bela Negeri bertujuan membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui penggabungan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan teritorial yang dimiliki oleh TNI AD. “Dengan adanya program itu, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi sangat bermanfaat dalam bidang pertanian,” jelas Tri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).
 
Sebagai informasi, Agrosolution Bela Negeri merupakan salah satu langkah strategis Pusri untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia. Program tersebut, kata Tria, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas di bidang pertanian serta pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian.

Melalui program itu pula, petani yang terlibat akan diberikan pendampingan secara intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, dan akses permodalan. Dengan begitu, program Agrosolution Bela Negeri dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal sehingga kesejahteraan mereka semakin meningkat.

Tria menjelaskan, program itu telah dilaksanakan pada sepuluh titik demonstrasi plot (demplot) yang tersebar di wilayah Sumsel. “Program itu diaplikasikan pada komoditas padi, jagung, dan sawit di lahan binaan (Pusri) seluas 2.357 hektare (ha) dari total lahan 4.156 ha,” kata Tri. Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung meningkatkan potensi pertanian dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.


“Kami juga berharap, ke depan, program Agrosolution dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional,” imbuh Tri. Sebagai informasi, acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Gubernur Sumsel Herman Deru.


Selanjutnya, Panglima Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin Askolani, dan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar. Ada pula Bupati Okan Komering Ulu (OKU) Timur Lanosin, Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo, serta jajaran direksi Pusri dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).


Sumber:https://biz.kompas.com/read/2021/05/31/143735428/luncurkan-program-agrosolusion-pt-pusri-perkuat-ketahanan-pangan-sumsel

 
Read More
news-1

21 April 2025

Agrosolusi Perkuat Ketahan Pangan Dalam Negeri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pusri Palembang, berkomitmen melaksanakan perubahan dan layanan terbaik sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia. Untuk itu, Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui Program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Melalui Program Agrosolution ini, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agro Solution, Pusri kembali melaksanakan penandatangan nota kesepahaman atau MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
MoU ini dilaksanakan pada acara Kick Off Food Estate "Petani Bela Negeri" yang diselenggarakan di Pemulutan, Ogan Ilir yang dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin, Askolani, Bupati OKI, Iskandar, Bupati OKU Timur, Lanosin, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo pada Jumat (28/5).
 
Tri mengatakan Program Agro Solution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
 
"Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian," ucap Tri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (30/5).
 
Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian. "Hingga saat ini Program Agro Solution Pusri telah kami laksanakan pada 10 titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit," tambah Tri.
 
Tri mengatakan Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
 
"Kami juga berharap kedepannya Program Agro Solution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional," kata Tri.


Sumber:https://www.republika.co.id/berita/qtwyds423/agrosolusi-perkuat-ketahan-pangan-dalam-negeri

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ