Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

09 November 2024

Petani Sumsel Dilirik PT Agro Jabar Guna Penuhi Kebutuhan Jagung Jabar
PALEMBANG, PALPOS.ID – PT Agro Jabar milik Pemprov jawa barat bekerjasama dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri Palembang) dan merangkul petani Banyuasin untuk mengembangkan sektor pertanian bagi generasi millenial. Tidak hanya itu saja, hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Jagung di Jawa Barat.
 
Dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahwa pihaknya memerlukan suplai komoditas pangan dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jabar. “Jumlah penduduk Jabar sangat banyak ada 50 juta jiwa, tentu saja butuh suplai untuk ketahanan pangan. Makanya kami datang ke Sumsel untuk menyerap hasil produksi di sini,” katanya usai penandatangan MOU Penandatanganan MoU MINION (Millenial Agro Solution) dan Penyerahan Simbolis Kartu Anggota Petani Milenial, Rabu (2/6/2021).
 
Dia menjelaskan untuk tahap awal, pihaknya akan menyerap sekitar 25.000 ton jagung per bulan dari Sumsel. “Tentu saja untuk kebutuhan pupuk bagi pertanian jagung ini akan disuplai dari Pusri Palembang. Sementara itu untuk lahan dan petaninya sendiri dari Banyuasin,” ujarnya.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani Jasi mengungkapkan, luas lahan baku sawa padi dan jagung di Banyuasin 183 hektar terbesar di Sumatera. Penghasilan padi nomor 4 terbanyak secara nasional, “Teman- temand ari IPB memang sudah menyarankan untuk petani kita melakukan perubahan bercocok tanam jagung, hal ini snagat cocok dengan cuaca. Maka ini sangat tepat sekali ketika Gubernur Jawa Barat melirik petani disini,” paparnya.
 
Ditempat yang sama, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa pihaknya bersama Agro Jabar membentuk program Millennial Agrosolution (Minion) yang bakal diterapkan di Sumatra Selatan. “Pusri akan menyiapkan teknologi budi daya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Minion ini, sementara Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan bertindak selaku offtaker,” katanya.
 
Tri mengemukakan bahwa PT Agro Jabar telah berpengalaman dalam mengelola hasil tani generasi milenial di Jawa Barat sehingga kerja sama tersebut merupakan kesempatan baik bagi Pusri untuk mengelola komunitas Minion.
 
“Melalui kerja sama ini kami berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya atau pun bisnis di bidang pertanian,” tutupnya. (*)


https://palpos.id/2021/06/02/petani-sumsel-dilirik-pt-agro-jabar-guna-penuhi-kebutuhan-jagung-jabar/

Read More
news-1

09 November 2024

Datang ke Palembang, Ridwan Kamil Borong Jagung dari Banyuasin
Detak-Palembang.com, PALEMBANG - Kedatangan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil ke Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata membawa peluang bisnis bagi para petani di Sumsel.
 
Melihat komoditas jagung yang sangat besar di Kabupaten Banyuasin Sumsel, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar langsung memborong hasil pertanian petani Banyuasin tersebut.
 
Bertandang ke Kota Palembang, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan kerjasama, antara BUMD Agro Jabar dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin.
 
“Kami merencanakan akan banyak membutuhkan suplai pangan, dari berbagai macam komoditi untuk jagung berskala besar. Termasuk di Sumsel,” kata Ridwan Kamil, Rabu (2/6/2021).
 
Alasan Gubernur Jabar memilih Kabupaten Banyuasin Sumsel untuk menjadi daerah penyuplai pangan, karena provinsi tersebut membutuhkan pasokan jagung untuk pangan di wilayahnya. Terlebih, area tanam di Jabar dinilainya, masih kurang untuk komoditas jagung tersebut.
 
“Kita kerjasama dengan Pusri untuk suplai pupuk. Dan kita membutuhkan 25.000 ton jagung per bulan. Jabar tidak dapat memenuhi kebutuhan jagung itu sendiri, karenanya kami datang ke Sumsel dan ingin kerjasama untuk itu. Tahap satu kerjasamanya untuk jagung dulu, baru nantinya produk pangan lain,” ucapnya.
 
Mantan Wali Kota (Wako) Bandung tersebut menuturkan, kedatangannya ke Sumsel adalah sebagai pembeli.
“Jadi area tanamnya di Sumsel, petaninya dari Sumsel, kita disini sebagai saudagar, yang membeli komoditi jagung dari Sumsel,” katanya.
 
Menurutnya, Pemprov Jabar memiliki slogan, yakni mengurangi kompetisi dan memperbanyak kolaborasi.
 
Kerjasama tersebut, lanjut Ridwan Kamil, merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemprov Jabar, Pemkab Banyuasin dan Pusri sebagai penyuplai pupuk nantinya.
 
“Kita pilih Banyuasin karena menjadi sentra jagung, juga memiliki area yang luas untuk tanam jagung,” ujarnya.
 
Ridwan Kamil menjelaskan, di Provinsi Jabar ada banyak keterbatasan, terutama area tanam. Sementara konsumsi dan kebutuhan sangat besar.
 
“Untuk 25.000 ton jagung ini, butuh lahan sekitar 5.000-10.000 hektar lahan, karenanya kita pilih Sumsel dan difasilitasi Pusri,” ungkapnya.
 
Pihaknya juga sedang mengoptimalkan petani milenial, dan ini sudah dirilis oleh Pemprov Jabar. Namun untuk mengadopsi petani milenial tersebut tentu berproses. Karena baru dirilis, butuh waktu sekitar satu tahun.
 
“Jika sudah setahun, sistem dan anggaran kebijakan sudah ada dan kita evaluasi,” ungkapnya.


Sumber:http://detak-palembang.com/2021/06/datang-ke-palembang-ridwan-kamil-borong-jagung-dari-banyuasin/

Read More
news-1

09 November 2024

Ridwan Kamil Borong Jagung dari Banyuasin
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat memilih Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan untuk menjadi daerah penyuplai pangan untuk komoditas jagung skala besar. Provinsi Jabar membutuhkan pasokan jagung untuk kebutuhan pangan di wilayahnya. Apalagi area tanam di Jawa Barat masih dinilai kurang untuk komoditas jagung.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kerja sama antara BUMD Agro Jabar dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Rabu (2/6).
 
"Hari ini kami menyaksikan BUMD Agro Jabar dan Pusri, kami merencanakan akan banyak membutuhkan suplai pangan dari berbagai macam komoditi untuk jagung berskala besar," kata Ridwan Kamil.
 
Ia menjelaskan pihaknya membutuhkan suplai jagung sebanyak 25.000 ton per bulan. Dan Sumatra Selatan melalui Kabupaten Banyuasin sebagai salah satu sentra pangan khususnya jagung dinilai tepat.
 
"Kita kerjasama dengan Pusri untuk suplai pupuk. Dan kita membutuhkan 25.000 ton jagung per bulan. Jabar tidak dapat memenuhi kebutuhan jagung itu sendiri. Karenanya kami datang ke Sumsel dan ingin kerja sama untuk itu. Tahap satu kerja samanya untuk jagung dulu, baru nantinya produk pangan lain," kata Ridwan Kamil.
 
Ia mengatakan, kedatangannya ke Sumsel adalah sebagai pembeli. "Jadi area tanamnya di Sumsel, petaninya dari Sumsel, kita disini sebagai saudagar, yang membeli komoditi jagung dari Sumsel," jelasnya.
 
Pemprov Jabar, lanjut Ridwan Kamil memiliki slogan yakni mengurangi kompetisi dan memperbanyak kolaborasi. Kerja sama ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemprov Jabar, Pemkab Banyuasin dan Pusri sebagai penyuplai pupuk nantinya.
 
"Kita pilih Banyuasin karena menjadi sentra jagung, juga memiliki area yang luas untuk tanam jagung. Di Jabar ada banyak keterbatasan, terutama area tanam. Sementara konsumsi dan kebutuhan kita sangat besar. Untuk 25.000 ton jagung ini butuh lahan sekitar 5.000-10.000 hektar lahan, karenanya kita pilih Sumsel dan difasilitasi Pusri," lanjut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
 
Saat ini Pemprov Jabar sedang mengoptimalkan petani milenial."Namun untuk mengadopsi petani milenial ini tentu berproses, baru dirilis, butuh waktu sekitar satu tahun. Jika sudah setahun, sistem dan anggaran kebijakan sudah ada dan kita evaluasi," pungkasnya.
 
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan kerja sama ini sangat penting bagi Pemkab Banyuasin yang sangat fokus pada pertanian. "Kerja sama ini bagaikan rezeki anak soleh. Dipilihnya Banyuasin karena memang kita sangat fokus pada bidang pertanian, Apalagi di masa Covid-19 ini bidang pertanian masih menjadi primadona," kata dia.
 
Banyuasin memiliki luas bahan baku sawah untuk padi dan jagung sebanyak 180ribu hektar dan terbesar di Sumatra. "Kami sambut baik kerja sama ini. Kami sepakat dengan Gubernur Jabar untuk tahap awal pada komoditas jagung. Kebetulan saat ini kita sedang dalam tahap masa tanam dan panen padi IP200 dan menuju ke IP300. Setelah melakukan koordinasi dengan IPB, untuk IP300 ini kita ganti menjadi jagung," terang Askolani.
 
Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan kerja sama dengan Pemprov Jabar ini adalah hal yang tepat, terutama dengan Banyuasin yang selama ini menjadi sentra pertanian terbesar di Sumsel.
 
"Pusri akan kawal dalam hal suplai pupuk. Kita juga punya program Agro Solution. Dan kita kembangkan milenial agro solution. Untuk kerja sama ini, kita akan memakai produk NPK dan Urea, namun bukan produk subsidi. Jadi harapan kita, untuk produksinya nanti akan berkualitas dan kuantitas melimpah," harap Tri Wahyudi. (N-1)


Sumber:https://mediaindonesia.com/nusantara/409035/ridwan-kamil-borong-jagung-dari-banyuasin

Read More
news-1

09 November 2024

Kebutuhan Tinggi, Jabar Siap Borong Komoditi Jagung Asal Sumsel
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, datang ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (2/6). Tiba di Palembang, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa kebutuhan jagung di Jabar cukup tinggi, dan pihaknya belum mampu memenuhi sendiri karena lahan sangat terbatas.
 
“Saya datang ke Sumsel sebagai saudagar, kami akan membeli jagung asal Sumsel karena kebutuhan cukup tinggi di Jabar,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,” kata Ridwan Kamil.
 
Ridwan Kamil bilang, untuk tahap pertama pihaknya akkan membeli komoditi jagung, sebab kebutuhan di Jabar saat ini mencapai 25.000 ton per bulan. Pembelian ini akan dilakukan BUMD PT Agro Jabar dengan difasilitasi oleh PT Pupuk Sriwidjaja yang memiliki program Agro Solution.
 
“Kebutuhan jagung cukup tinggi, dan kita (Jabar) tidak mampu penuhi sendiri karena lahan sangat terbatas. Itulah saya datang ke Sumsel. Untuk tahap pertama, kami beli jagung dulu,” kata Ridwan Kamil setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Agro Jabar, PT Pusri dan Pemkab Banyuasin.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjalin kerja sama dengan PT Agro Jabar, BUMD milik Pemprov Jawa Barat, terkait dengan pengembangan sektor pertanian bagi generasi millenial.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa pihaknya bersama Agro Jabar membentuk program Millennial Agrosolution (Minion) yang bakal diterapkan di Sumatera Selatan.
 
Pusri akan menyiapkan teknologi budi daya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Minion ini, sementara Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan bertindak selaku offtaker.
 
Tri mengemukakan bahwa PT Agro Jabar telah berpengalaman dalam mengelola hasil tani generasi milenial di Jawa Barat sehingga kerja sama tersebut merupakan kesempatan baik bagi Pusri untuk mengelola komunitas Minion.
 
Perusahaan pun berharap kerja sama tersebut dapat berlangsung tidak hanya di Sumsel, tetapi juga bisa meluas hingga skala nasional. Melalui kerja sama ini pihaknya berharap akan terbentuk generasi milenial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya maupun bisnis di bidang pertanian.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan adanya kolaborasi dari berbagai pihak ini semakin melecut semangat daerahnya untuk meningkatkan sektor pertanian.
 
Luas baku sawah mencapai 183.000 hektare atau menjadi yang terluas di wilayah Sumatera, tentunya Banyuasin menjadi daerah dengan keunggulan sendiri sebagai lumbung pangan di Tanah Air.
 
Apalagi saat ini Banyuasin sudah ditetapkan pemerintah sebagai lokasi program Food Estate (lumbung pangan baru multi komoditas).
 
“Saya sangat sepakat, untuk tahap awal produk jagung dulu. Karena kami sudah mendapatkan arahan dari penyuluh pertanian IPB yang mengatakan untuk IP300 (tanam ketiga) sebaiknya tanaman jagung karena cuaca kurang baik untuk padi,” katanya. (eno)


Sumber:https://kumparan.com/urbanid/kebutuhan-tinggi-jabar-siap-borong-komoditi-jagung-asal-sumsel-1vrhiqnHJcb/full

Read More
news-1

09 November 2024

Jawa Barat Butuh Pasokan Jagung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Jauh-jauh Datang ke Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagai bentuk dukungan pada program pemerintah, serta wujud inovasi pada kebutuhan petani, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menghadiri langsung penandatamagan kerja sama PT Pusri dengan PT Agro Jabar.
 
Kerja sama tersebut diberi nama dengan kerja sama Millennial Agrosolution (Minion), yang digelar di Ruang VVIP Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Rabu (2/6/2021).
 
Penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, dengan Direktur Utama PT Agro Jabar, Kurnia Fajar SAP MM. Serta disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil.
 
Dalam jumpa persnya, Ridwan mengatakan, pihaknya banyak membutuhkan suplai pangan dari bermacam komuniti dalam skala besar, berupa jagung.
 
"Kebutuhan jagung di Jawa Barat per bulan kurang lebih mencapai 25.000 ton, yang mana dibutuhkan lahan yang sangat luas. Dimana untuk mencukupi itu, Jawa Barat memiliki keterbatasan lahan," ujar Ridwan.
 
Berdasarkan hal tersebut pula, dirinya hadir ke Sumatera Selatan, dan meminta PT Pusri untuk mensuplai kebutuhan pangan Jawa Barat, yang semakin hari semakin besar peningkatan jumlah penduduknya.
 
Ridwan Kamil juga mengatakan dalam perjanjian kerja sama ini kedua belah pihak antara PT Pusri dan PT Argo Jabar akan mengadopsi konsep petani milenial, yang tengah berproses.
 
"Kita akan objektif, sebagaimana program ini sendiri baru dirilis. Untuk proses minimal kita butuh waktu setahun untuk evaluasi," ujarnya.
 
Sehingga diharapkan dari perjanjian kerja sama ini dapat membuat masyarakat yang turut terlibat dalam program ini, khususnya petani dapat menikmati kesejahteraan merata.
 
Sementara itu PT Agro Jabar sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam mengelola hasil tani generasi millennial di Provinsi Jawa Barat, Sehingga kerja sama ini merupakan kesempatan yang baik bagi Pusri dalam mengelola komunitas Minion.
 
PT Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan offtaker, Bank BJB memfasilitasi permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui PT Agro Jabar, dan Pusri akan menyiapkan teknologi budidaya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Millennial Agrosolution ini.
 
Dikesempatan yang sama, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan agar kerjasama dengan Agro Jabar ini dapat berlanjut bukan hanya di Sumatera Selatan saja, tapi bisa dieskalasi secara nasional.
 
“Melalui kerja sama ini kami berharap akan terbentuk generasi millennial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya ataupun bisnis di bidang pertanian," ujar Tri.
 
Program Millennial Agrosolution ini bertujuan untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian yang memiliki inovasi, gagasan dan kreativitas.
 
 “Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat pada acara penandatanganan kerja sama Millennial Agrosolution pada hari ini.
 
Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar, berkelanjutan, dan mampu mewujdkan ekosistem pertanian yang mandiri untuk mendukung ketahanan pangan nasional”, tutup Tri.


Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2021/06/02/jawa-barat-butuh-pasokan-jagung-gubernur-jawa-barat-ridwan-kamil-jauh-jauh-datang-ke-palembang

 
Read More
news-1

09 November 2024

Jabar tertarik beli jagung asal Banyuasin, didukung program Agro Solution Pusri
Palembang (ANTARA) - Provinsi Jawa Barat tertarik membeli produksi jagung asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 25.000 ton per bulan.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Palembang, Rabu, mengatakan, pembelian ini akan dilakukan BUMD PT Agro Jabar dengan difasilitasi oleh PT Pupuk Sriwidjaja yang memiliki program Agro Solution.
 
“Kebutuhan jagung cukup tinggi, dan kita (Jabar) tidak mampu penuhi sendiri karena lahan sangat terbatas. Itulah saya datang ke Sumsel. Untuk tahap pertama, kami beli jagung dulu,” kata Ridwan Kamil setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Agro Jabar, PT Pusri dan Pemkab Banyuasin.
 
Ia mengatakan nantinya Kabupaten Banyuasin yang memiliki potensi luas lahan akan mengembangkan tanaman jagungnya demi memenuhi kebutuhan Jabar itu.
 
Dalam proses ini, akan dikawal oleh PT Pusri yang memiliki program Agro Solution sehingga capaian produksi sesuai harapan karena dilakukan pemupukan dan teknologi pertanian dengan tepat.
 
Selain Sumsel, Ridwan Kamil juga tak membantah bahwa daerahnya juga mendapatkan tawaran serupa dari daerah lain, seperti Papua. Namun lantaran Sumsel ‘jemput bola’ maka Jabar juga merespon positif.
 
“Ke depan akan dilihat lagi seperti apa, bisa jadi tidak terbatas pada jagung, ada komoditas lain,” kata dia.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan terjalinnya hubungan antara pemproduksi dan pembeli (off-taker) ini merupakan wujud nyata dari program Agro Solution.
 
“Di sinilah peran kami (Pusri), yakni membantu petani untuk langsung menemukan pembelinya,” kata Pusri. luncurkan Agro Solution dampingi petani tingkatkan produksi.
 
Dalam kaitan ini, tentunya Pusri akan melakukan pengawalan mulai dari proses penanaman, pasca panen, hingga pemasaran setelah disepakati bahwa Banyuasin yang menyediakan SDM (petani) dan lahan pertaniannya.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan adanya kolaborasi dari berbagai pihak ini semakin melecut semangat daerahnya untuk meningkatkan sektor pertanian.
 
Dengan luas baku sawah 183.000 Hektare atau menjadi yang terluas di wilayah Sumatera, tentunya Banyuasin menjadi daerah dengan keunggulan sendiri sebagai lumbung pangan di Tanah Air.
 
Apalagi saat ini Banyuasin sudah ditetapkan pemerintah sebagai lokasi program Food Estate (lumbung pangan baru multi komoditas).
 
“Saya sangat sepakat, untuk tahap awal produk jagung dulu. Karena kami sudah mendapatkan arahan dari penyuluh pertanian IPB yang mengatakan untuk IP300 (tanam ketiga) sebaiknya tanaman jagung karena cuaca kurang baik untuk padi,”  kata dia.


Sumber:https://sumsel.antaranews.com/berita/549526/jabar-tertarik-beli-jagung-asal-banyuasin-didukung-program-agro-solution-pusri

Read More
news-1

09 November 2024

Luncurkan Program Agrosolusion, PT Pusri Perkuat Ketahanan Pangan Sumsel
KOMPAS.com – PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Agrosolution Bela Negeri dalam acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (28/5/2021).


Adapun program itu merupakan salah satu tahapan transformasi bisnis Pusri dalam melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Khusus di Sumsel, program tersebut bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melalui Pusat Koperasi Angkatan Darat Komando Daerah Militer (Poskopad Kodam) II Sriwijaya.


Kerja sama itu tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada akhir 2020. Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa program Agrosolution Bela Negeri bertujuan membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui penggabungan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan teritorial yang dimiliki oleh TNI AD. “Dengan adanya program itu, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi sangat bermanfaat dalam bidang pertanian,” jelas Tri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).
 
Sebagai informasi, Agrosolution Bela Negeri merupakan salah satu langkah strategis Pusri untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia. Program tersebut, kata Tria, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas di bidang pertanian serta pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian.

Melalui program itu pula, petani yang terlibat akan diberikan pendampingan secara intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, dan akses permodalan. Dengan begitu, program Agrosolution Bela Negeri dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal sehingga kesejahteraan mereka semakin meningkat.

Tria menjelaskan, program itu telah dilaksanakan pada sepuluh titik demonstrasi plot (demplot) yang tersebar di wilayah Sumsel. “Program itu diaplikasikan pada komoditas padi, jagung, dan sawit di lahan binaan (Pusri) seluas 2.357 hektare (ha) dari total lahan 4.156 ha,” kata Tri. Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung meningkatkan potensi pertanian dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.


“Kami juga berharap, ke depan, program Agrosolution dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional,” imbuh Tri. Sebagai informasi, acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Gubernur Sumsel Herman Deru.


Selanjutnya, Panglima Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin Askolani, dan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar. Ada pula Bupati Okan Komering Ulu (OKU) Timur Lanosin, Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo, serta jajaran direksi Pusri dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).


Sumber:https://biz.kompas.com/read/2021/05/31/143735428/luncurkan-program-agrosolusion-pt-pusri-perkuat-ketahanan-pangan-sumsel

 
Read More
news-1

09 November 2024

Agrosolusi Perkuat Ketahan Pangan Dalam Negeri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pusri Palembang, berkomitmen melaksanakan perubahan dan layanan terbaik sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia. Untuk itu, Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui Program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Melalui Program Agrosolution ini, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agro Solution, Pusri kembali melaksanakan penandatangan nota kesepahaman atau MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
MoU ini dilaksanakan pada acara Kick Off Food Estate "Petani Bela Negeri" yang diselenggarakan di Pemulutan, Ogan Ilir yang dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin, Askolani, Bupati OKI, Iskandar, Bupati OKU Timur, Lanosin, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo pada Jumat (28/5).
 
Tri mengatakan Program Agro Solution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
 
"Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian," ucap Tri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (30/5).
 
Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian. "Hingga saat ini Program Agro Solution Pusri telah kami laksanakan pada 10 titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit," tambah Tri.
 
Tri mengatakan Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
 
"Kami juga berharap kedepannya Program Agro Solution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional," kata Tri.


Sumber:https://www.republika.co.id/berita/qtwyds423/agrosolusi-perkuat-ketahan-pangan-dalam-negeri

Read More
news-1

09 November 2024

Pusri Bangun Pabrik Baru di Palembang, Mentan : Negeri Ini Butuh Pupuk yang Baik
Suara.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan ditulis Sabtu (29/5/2021).
 
Ia mengatakan pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras.
 
“Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
 
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun.
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
 
“Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri. (Antara)
 
 
Read More
news-1

09 November 2024

Di Hadapan Mentan SYL, Pusri Paparkan Rencana Bangun Pabrik Pupuk Baru
KOMPAS.com – Sebagai salah satu upaya untuk mendorong program ketahanan pangan, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) membangun pabrik baru di Palembang. Pembangunan tersebut juga dilakukan untuk menggantikan pabrik Pusri III dan IV yang sudah berusia 47 tahun sehingga dinilai sudah tidak efisien dan harus ada revitalisasi pabrik. Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan bahwa revitalisasi pabrik dilakukan agar pupuk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. "Dengan semakin baik produksi pupuk dan serangkaian program yang dilakukan untuk ketahanan pangan, diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani,” jelas Tri dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal tersebut dikatakan Tri saat mendampingi Mentan SYL bersama jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) melihat langsung kesiapan Pusri untuk memenuhi pupuk subsidi nasional tersebut, Jumat (28/5/2021). Di hadapan Mentan, ia juga mengatakan, Pusri berkewajiban menyalurakan 230.000 ton pupuk urea dan pupuk Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) bersubsidi ke 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2021. “Terkait kebutuhan petani, Pusri menyediakan pupuk nonsubsidi. Hal ini sejalan dengan kapasitas produksi perusahaan yang harus memenuhi kebutuhan wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) karena ditetapkan sebagai daerah penyangga pangan nasional dalam program food estate,” tambah Tri.
 
Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap perencanaan kebutuhan pupuk melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah mengalami validisasi berjenjang tidak mengalami keterlambatan distribusi di lapangan. Tidak hanya itu, Mentan berharap pula penyaluran pupuk dapat berjalan tepat waktu pada lini satu provinsi, lini dua di kabupaten, dan lini tiga di kecamatan. “Selama ini pengawasan distribusi pupuk subsidi menggunakan kode industri. Nantinya, model pengawasan akan dikembangkan dengan menggunakan barcode sehingga jalurnya jelas dan akan terus disempurnakan,” tambahnya. Permintaan pupuk subsidi, lanjut Syahrul, mencapai 24 juta ton. Maka dari itu, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pusri berusaha untuk tetap memenuhi permintaan itu, walau kemampuan negara baru bisa memenuhi 9 juta ton. “Oleh karena itu, tidak semua harus menggunakan pupuk subsidi. Pemerintah sudah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan sebagai pembiayaan usaha tani dan digunakan untuk keperluan pupuk,” ungkapnya. Sebagai informasi, pada 2020, nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet KUR di sektor pertanian hanya 0.6 persen dari total nilai pinjaman KUR. Hal ini menegaskan bahwa pengembalian dana pinjaman KUR cukup sehat bagi sektor perbankan.


Sumber:https://money.kompas.com/read/2021/05/29/141201326/di-hadapan-mentan-syl-pusri-paparkan-rencana-bangun-pabrik-pupuk-baru

 
Read More
news-1

09 November 2024

Karena Indonesia Butuh Pupuk yang Baik, Mentan Dukung Pusri Bangun Pabrik Baru
WE Online, Jakarta - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), akan membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV. Hal ini disambut positif oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul ketika melakukan kunjungan kerja dengan memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/5/2021).
 
Ia mengatakan pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras. “Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Ia menuturkan jika, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun. Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini anak usaha holding PT Pupuk Indonesia ini telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.


Sumber:https://www.wartaekonomi.co.id/read343483/karena-indonesia-butuh-pupuk-yang-baik-mentan-dukung-pusri-bangun-pabrik-baru

 
 
Read More
news-1

09 November 2024

Misi Transformasi Bisnis Pusri untuk Kesejahteraan Petani
Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), senantiasa melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi stakeholders. Untuk itu Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui Program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Melalui Program Agrosolution ini, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agrosolution, Pusri kembali melaksanakan MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri, yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
MoU ini dilaksanakan pada acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” yang diselenggarakan di Pemulutan, Ogan Ilir yang dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin, Askolani, Bupati OKI, Iskandar, Bupati OKU Timur, Lanosin, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo, Jajaran Direksi Pusri serta Unsur Forkopimda Sumsel (28/05).
 
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa Program Agrosolution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
 
“Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian,” jelas Tri dalam keterangannya, Sabtu (29/5/2021).
 
Tingkatkan Kapasitas

Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.
 
“Hingga saat ini Program Agrosolution Pusri telah kami laksanakan pada 10 (sepuluh) titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha. Serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit,” tambah Tri.
 
Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
 
“Kami juga berharap kedepannya Program Agrosolution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional,” tutup Tri.


Sumber:https://www.liputan6.com/bisnis/read/4569196/misi-transformasi-bisnis-pusri-untuk-kesejahteraan-petani

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ