Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

08 November 2024

Gantikan Pabrik Kedua Yang Uzur
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusriakan melakukan groundbreaking pembangunan pabrik IIB dalam waktu dekat. Pembangunan pabrik baru tersebut merupakan rangka revitalisasi fasilitas produksi.

Sekretaris Perusahaan Pusri Zain Ismed mengatakan, pembangunan pabrik IIB akan dimulai pekan depan. “tanggal 18 April kita groundbreaking untuk menggantikan pabrik pusri II yang sudah tua,” katanya di Jakarta, Kemarin.

Pabrik IIB yang ditargetkan mulai berproduksi pada akhir 2015 ini akan memiliki kapasitas produksi urea sebesar satu juta ton tiap tahunny. Jadi mulai 2016, kapasitas produksi anak perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company ini akan menanjak dari 2,2 juta ton per tahun saat ini menjadi 2,8 juta ton setahun.

Selain urea, produk amoniak pun akan dihasilkan tiap harinya sebanyak 2.750 ton, sehingga kapasitas produksi amoniak Pusri yang saat ibi 1,5 juta ton tiap yahun dipastikan akan bertambah.

Menurut Ismed, untuk merealisasikan pembangunan pabrik IIB ini, Pusri harus mengeluarkan modal sekitar 650 juta dollar AS. Selain pembangunan pabrik, dan ini juga untuk membangun fasilitas lain seperti area pergudangan.

Langkah revitalisasi ini, lanjut Ismed sangat diperlukan perusahaan mengingat pabrik Pusri II sudah berusia 38 tahun dengan mesin yang berusia senja membuat produski menjadi tidak efisien.

Ismed mencontohkan, untuk memproduksi 1 ton urea, saat ini pabrik Pusri II membutuhkan pasokan bahan baku gas 38 mmbtu. Nsh dengan pembangunan pabrik baru ini, konsukmsi gas bisa mereka tekan jadi 25 million british thermal units (MMBTU) untuk mem produksi tiap ton urea.

Karena konsumsi gas yang rakus, Ismed mengatakan, seharusnya perusahaan bisa menghemat konsumsi gas sebesar 11 MMBTU hingga 13 MMBTU untuk tiap ton urea. Selain meringankan biaya operasional, penghematan dari pos bahan baku ini juga bisa ditabung guna rencana ekspansi perusahaan di masa depan.

“Kalau bisa hemat begini, dalam lima tahun kita bisa bangun pabrik baru lagi,” jelasnya. Hal ini memang menjadi perhatian serius Pusri. Sebab, selain pabrik IB yang sudah direvitalisasi pada 1994, tiga pabrik mereka yang sudah berusia diatas 35 tahun, pabrik Pusri III, misalnya, sudah berusia 37 tahun dan Pusri IV berusia 36 tahun.

Bila langkah ini berjalan lancer, Ismed memprediksi rencana ekspansi perseroan berikutnya adalah merevitalisasikan pabrik Pusri III. Namun, rencana ini baru bisa dilakukan selepas tahun 2015 atau seusai pembangunan pabrik IIB kelar.

Karena usia yang renta pula, dia memprediksi produksi urea perusahaan akan lebih kecil tahun ini. Volume produksi Pusri selama 2013 diperkirakan hanya 2,04 juta ton disbanding produksi di 2012 yang mencapai 2,05 juta ton. (Dit)

Read More
news-1

08 November 2024

Pusri Salurkan 217.122 ton urea bersubsidi
Palembang (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) hingga Maret 2013 telah menyalurkan 217.122 ton pupuk urea bersubsidi kepada petani di sembilan provinsi yang kebutuhan pupuk petaninya menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut.

"Sembilan provinsi yang telah mendapatkan pupuk urea bersubsidi itu yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ghani di Palembang, Senin.

Realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi paling banyak di beberapa provinsi di luar Pulau Sumatera seperti Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 89.775 ton dan Jawa Tengah 51.739 ton.

Sedangkan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Pulau Sumatera tertinggi di Provinsi Lampung mencapai 20.733 ton, sedangkan yang paling sedikit di Provinsi Jambi yakni hanya 609 ton.

Sementara realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di wilayah Sumsel hingga Maret 2013 telah mencapai 13.679 ton, katanya.

Ia menjelaskan, realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi tersebut diprediksi beberapa bulan ke depan akan lebih banyak lagi karena sekarang kegiatan penanaman masih terus berlangsung.

Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan pupuk urea bagi petani di sembilan provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuknya oleh PT Pusri, pihaknya berupaya menyiapkan stok di daerah sentra produksi pertanian dalam jumlah cukup.

Berapa pun banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani pada musim tanam sekarang akan dipenuhi dari empat pabrik yang hingga kini masih mampu berproduksi secara normal asalkan sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), katanya.

Editor: Desy Saputra
Read More
news-1

08 November 2024

Pusri Bantu Korban Banjir
Mayor Zen – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Menyalurkan bantuan kepada korban banjir di desa sungai Rambutan Kabupaten Banyuasin. Bantuan tersebut beruapa bahan sembako dan dilepas oleh Direktur Utama Pusri Palembang, Djohan Safri, di gedung utama Pusri Kemarin (7/3).

Manager Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) PT Pusri Palembang, Sudarna, mengatakan bahwa bantuan sembako yang diberikan berupa mi Instan 350 dus, gula pasir 300 bungkus, beras selancar 700 karing, biscuit 300 bungkus, air mineral 300 dus, sari bubur 50 dus, serta sarden 700 Kaleng.

“Bantuan Tersebut sebagai wujud kepedulian PT Pusri Palembang kepada para korban banjir di desa sungai rambutan. Pasalnya, ketinggian air yang merendam kawasan tersebut mencapai satu meter dan berlangsung cukup lama,” Jelas Sudarna.

Akibatnya, Kata Sudarna, warga tak bias beraktivitas dan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ini karena seluruh pemukiman, lading, dan area persawahan yang dimiliki warga terendam air banjir. “Minimal bantuan ini bias membantu korban banjir di desa sungai Rambutan dalam memenuhi makan sehari-hari,” Harapnya.

Disamping itu, lanjutnya, PT Pusri Palembang juga akan meberikan bantuan kepada korban banjir yang berada di kota Palembang. Ini karena korban banjir di Palembang kondisinya cukup memprihatinkan.

Sedangkan Direktur Produksi PT Pusri Palembang Djohan safri, Berharap kepada PKBL Pusri Palembang agar lebih tanggap memberikan bantuan atas musibah yang menimpa masyarakat yang berada disekitar perusahaan khususnya dimanapun. “Kita ingin PT Pusri Palembang ikut memberikan sumbangsih kepada seluruh masyarakat,” Pungkasnya. (Yud/ce5)
Read More
news-1

08 November 2024

Pusri Akan Ambil Alih Lahan Pabrik Melamin
Jakarta, 3/2 (Antara) - Perseroan Terbatas Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang akan mengambil alih lahan pabrik melamin milik PT Sri Melamin Rejeki (SMR) yang telah habis masa kontraknya pada 1 April 2012 untuk pengembangan pabrik pupuk BUMN tersebut.

"Kami merencanakan tanah itu untuk pengembangan pabrik-pabrik kami," kata Sekretaris Perusahaan Zain Ismed di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan sejak 1991 lahan seluas 1,5 hektare yang terletak di komplek Pusri itu disewa SMR untuk memproduksi melamin dengan kapasitas 20.000 ton per tahun. Kontrak sewa lahan tersebut sudah habis sejak 1 April 2012. Selain itu, kata dia, sejak November 2008, pabrik tersebut juga telah berhenti operasi.

"Bagi kami itu mubazir, apalagi saat ini lokasi Pusri sudah sempit sekali, sudah di tengah kota," kata Ismed.

Oleh karena itu, lahan yang menganggur itu akan disiapkan untuk pengembangan pabrik baru untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

SMR sendiri merupakan perusahaan patungan antara PT Pusri Palembang--yang memiliki saham 20 persen--dan PT Lumbung Sumber Rejeki (60 persen) dan PT Kairos Estuniaga (20 persen). Total investasinya mencapai 66,9 juta dolar AS.

Namun, perusahaan itu menghentikan produksinya pada bulan November 2008 karena pasokan bahan baku berupa urea larutan dihentikan, akibat SMR tidak membayar utang bahan baku sejak berproduksi senilai Rp Rp120,6 miliar kepada Pusri.

Menurut Ismed, Pusri terpaksa menghentikan pasokan bahan baku karena tidak ada iktikad baik dari pihak SMR membayar utang tersebut.

"Kami sudah memberi kelonggaran agar bayar dulu utang tersebut 50 persen, tetapi sampai sekarang tidak dilakukan, malah SMR menggugat ke BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia). Sungguh kami terkejut," ujarnya.

SMR mengajukan permohonan arbitrase ke BANI pada tanggal 31 Agustus 2012 dengan tergugat PT Pupuk Indonesia Holing Company (PIHC) dan PT Pusri Palembang.

Padahal, ditambahkan Sekretaris Perusahaan PIHC Harry Purnomo, SMR tidak mampu membayar utang ke Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PIHC. "Bahkan, total utangnya telah melebihi asetnya," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2009, lanjut dia, total aset SMR hanya Rp382 miliar, sedangkan utang mencapai Rp388 miliar. Selain berutang ke Pusri, SMR, kata dian juga memiliki utang ke Bank Mandiri senilai Rp266,8 miliar.

"Karena itulah kami mengajukan permohonan pernyataan pailit (SMR) ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 30 Oktober 2012," kata Harry.

Namun, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut menolak permohonan pailit pada tanggal 21 Desember 2012 sehingga PIHC bersama Pusri melalui pengacara mereka mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA).

"Kemungkinan pertengahan atau akhir Maret ini akan ada keputusan dari MA," kata Harry.

Menanggapi langkah hukum yang ditempuh BUMN pupuk tersebut, pakar hukum dari Universitas Indonesia Erman Rajagukguk mengatakan bahwa langkah PIHC dan Pusri tersebut bisa dilakukan dan memiliki alasan yang kuat.

Menurut dia, kasasi yang diajukan BUMN pupuk karena keputusan hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak mempertimbangkan sejumlah fakta antara lain utang SMR kepada Pusri dan dasar hukum Pusri menghentikan pasokan bahan baku yang tertuang dalam perjanjian antarmereka pada tahun 2007. Selain itu, SMR, kata dia, juga memiliki utang kepada Bank Mandiri.

"Berdasarkan Pasal 303 UU Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004, arbitrase tidak bisa menghambat atau menghalangi kepailitan. Pengadilan tetap berwenang memeriksa dan menyelesaikan pernyataan pailit dari para pihak yang terikat perjanjian yang memuat klausul arbitrase," ujar Erman
Read More
news-1

08 November 2024

PUSRI BERDAYAKAN DESA DAYA KESUMA
PALEMBANG, SRIPO- PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri Palembang) akan memfokuskan pemberdayaan Desa Daya Kesuma, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, sehingga dalam satu tahun kedepan bisa beranjak dari desa tertinggal menjadi desa mandiri. Hal itu dikemukakan Direktur SDM dan Umum PT Pusri Palembang, M Romli HM, saat meresmikan Desa Daya Kesuma, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasins sebagai desa binaan PT PUsri Palembang, Rabu (20/2).

Menurut Romli, program desa binaan ini merupakan salah satu tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, dan menciptakan suatu desa yang mandiri dan sinergis, terutama dalam hubungannya dengan perusahaan.
Dikatakan, sepanjang tahun 2012 PT Pusri Palembang telah memberikan bantuan kepada Desa Daya Kesuma berupa bantuan pembangunan dermaga, bantuan pembangunan gapura, bantuan renovasi masjid dan bantuan 1000 batang bibit pohon manga.

Selain bantuan tersebut, PT Pusri Palembang melalui GP3K telah melaksanakan program petani binaan kepada 11 kelompok tani dengan total 1465 orang untuk lahan seluas 2.934 Ha. Program tersebut masih akan berkelanjutan di 2013 ini dengan menambah sarana non fisik.

Proyek Percontohan

Menjawab pertanyaan pers, Romli mengungkapkan bahwa PT Pusri akan menjadikan Desa Daya Kesuma ini sebagai pilot proyek, dimana PT Pusri Palembang fokus menggarap pemberdayaannya secara menyeluruh.
Dia menyebutkan apa saja potensi desa ini, jika warga desanya punya keinginan untuk memanfaatkannya, maka PT Pusri Palembang akan siap mendukung. “Misalnya penggemukan sapi, jika masyarakatnya siap maka kita pun siap membantu,” katanya. Begitu juga dengan ekonomi kerakyatan lain, seperti pembuatan kerupuk udang.

Dalam bidang pertanian, kata Romli, dia berharap Desa Daya Kesuma bisa menjadi sentra benih. Jadi disekitarnya nantinya tidak perlu jauh-jauh mencari benih yang baik. Bagi Romli, dia tidak ingin ada istilah gagal bagi petani dalam usaha taninya. Karena itu PT Pusri siap membantu mulai memberikan pelatihan cara bercocok tanam yang baik, melakukan pemupukan yang tepat sehingga hasil pertaniannya akan optimal.

Dalam acara peresmian, M Romli juga memberi kesempatan untuk menerima pertanyaan ataupun usulan dari warga desa dan kelmpok tani. Dalam kesempatan itu petani Desa Daya Kesuma berharap bantuan tidak saja sebatas penanaman, tetapi juga mengharapkan adanya bantuan dalam persoalan pasca panen. “Kasihan petani ini pak, hasil padi mereka dihargai murah . Hanya karena mereka tidak bisa sempurna dalam pasca panennya. Kalau bisa mereka mendapatkan mesin pengering. Atau membangun tempat pengeringan yang ideal. Sehingga harga beras petani disini bisa tinggi di pasaran,” kata Rafik, salah seorang distributor pupuk yang mengungkapkan persoalan yang dihadapi petani padi setempat. (az)

Read More
news-1

08 November 2024

Pusri- IIB Fase Metric Engineering
Proyek Pusri-IIB yang dilaksanakan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang terhitung mulai tanggal 7 Februari 2013, kini sudah berada pada tahap Metric Engineering. Tahap ini adalah untuk menilai kemampuan mesin dan pengaplikasiannya.

Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pusri, Benny Haryoso, Selasa (26/2) mengatakan untuk tahapan ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Houston Amerika Serikat dan Perusahaan Toyo Engineering Corporation di Tokyo. Tahapan ini dilalui setelah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menandatangani kontrak proyek Pusri-IIB dengan konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation pada 14 Desember lalu.

Pabrik Pusri-IIB yang akan menggantikan pabrik Pusri II menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik Ammonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licensor untuk pabrik urea. “Berdasarkan kontraknya, maka apabila berjalan lancar proses revitalisasi ini akan rampung Desember 2015,” jelasnya.

Untuk investasinya sendiri menghabiskan dana sekitar US$650 juta,” jelasnya. Dana itu berasal dari modal Pusri sendiri 30 persen dan 70 persen dari pinjaman konsorsium bank. Dan apabila proyek ini rampung, amak diharapkan akan menambah produksi hingga 900 ribu ton dan menambah kapasitas produksi dari 2,2 juta ton menjadi 2,8 juta ton per tahun.

Setengah dari hasil ini dipergunakan untuk kebutuhan Sumsel, sedangkan sisanya akan disalurkan untuk daerah lain di dalam negeri. “Dan apabila kebutuhan dalam negeri terpenuhi, maka akan kita ekspor ke luar negeri,”jelas Benny. (TS/rha)


Read More
news-1

08 November 2024

Setiap Tahun Pusri Anugerahi Tiga Karyawan The Best K3
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Guna memotivasi karyawan, PT Pusri Palembang memilih tiga karyawan terbaik yang mematuhi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

"Dalam rangka Bulan K3, kepedulian Pusri terhadap pegawai ada tiga yang dipilih. Imbasnya agar yang lain semua karyawan giat K3," ungkap Direktur Produksi PT Pusri Palembang, Djohan Syafri di sela-sela donor darah peringatan Bulan K3 di Gedung Serbaguna PT Pusri Palembang, Selasa (226/2/2013).

Djohan mengingatkan agar para karyawan agar senantiasa mematuhi semua standar operasional prosedure (SOP). Selama satu tahun dinilai di dalam mematuhi peraturan-peraturan K3.

"Seperti pemakaian safety sesuai prosedur aturan K3. Kalau untuk penilaian karyawan tadi untuk jadi panutan, jadi motivasi karyawan. Selama setahun dinilai. Terutama keselamatan di area pabrik," jelasnya.

Sementara untuk donor darah yang bekerjasama dengan PMI Kota Palembang ini dditargetkan bakal terkumpul 200 kantor darah pendonor.

"Donor ini rutin tiga kali kita laksanakan dalam seetahun. Ini bentuk kepedulian Pusri dalam membantu mereka yang membutuhkan darah. Selain diikuti karyawan Pusri, juga ada dari undangan," tandasnya.

Penulis : Abdul_Hafiz
Editor : ndr_sripoku
Read More
news-1

08 November 2024

Stok Pupuk Di Purworejo Aman
PURWOREJO(KRjogja.com) PT Pusri Wilayah Kabupaten Purworejo menjamin stok pupuk aman hingga beberapa bulan mendatang. Saat ini perusahaan itu memiliki stok 4.476,2 ton dyang disimpan dalam Gudang Pusri Grantung.

Kepala Pemasaran PT Pusri wilayah Purworejo, Kusparyono menegaskan,permintaan pupuk selama Februari dipastikan akan terpenuhi. "Rencana permintaan sepanjang februari ada 1.158 ton, sementara stok kami masih lebih banyak," katanya kepada KRjogja.com, Senin (25/02/2013).

Menurutnya, tingkat penebusan pupuk oleh distributor juga masih normal. Setiap minggu, jumlah urea bersubsidi yang ditebus rata-rata 300 ton. Saat puncak permintaan, penebusan mencapai angka 500 ton seminggu. Kondisi itu diperkirakan karena sebagian besar petani Purworejo memasuki musim panen. "Penebusannya sedikit, kami perkirakan baru akan melonjak antara April dan Mei, ketika memasuki musim tanam kedua. Kendati demikian, kami pun siap karena pasokan dari pabrik lancar," tuturnya.(Jas)

Yon Haryono | Senin, 25 Februari 2013 | 22:47 WIB |

Read More
news-1

08 November 2024

Kontribusi Terhadap Lingkungan
Kualitas udara di kota palembang kian hari makin mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, pertumbuhan angka kendaraan bermotor di kota palembang terus menanjak, namun tidak diiringi dengan program penghijauan yang optimal. Banyak lahan terbuka yang sudahberalih fungsi baik menjadi tempat hunian maupun perindustrian. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) merupakan salah satu perusahaan industri terbesar di Palembang yang dapat dijadikan sebagai contoh acuan bagi perusahaan lain untuk dapat mengolah limbah agar tidak mengotori udara dan lingkungan hidup sekitar. Manager Hubungan Masyarakat (Humas) Pusri, H Sulfa Ganie SE MM Menuturkan, PT Pusri sejak 2009 secara berturut-turut berhasil meraih penghargaan proper hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup. ?Ini merupakan salahsatu bukti bahwa Pusri telah mampu memberikan kontribusi serta kepedulian terhadap lingkungan hidup, ?ungkap Sulfa kepada Palembang Ekspress. Menurutnya, prestasi yang telah diraih ini tidak lepas atas dukungan dan kerjasama pihak-pihak terkait seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota dan Provinsi. Dalam upaya untuk menggalakan program pemerintah ?Go Green? pihaknya kerap melakukan pemantauan lingkungan oleh karyawan Pusri dan Polisi air dan udara (Polairud). ?Meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup tidaklah mudah, butuh sebuah proses dan pembuktian yang nyata, ?Jelasnya. Sebagai industri skala besar, PT Pusri telah mengantisipasi dampak dari limbah yang dihasilkan. Selain dengan pengecekan rutin setiap hari yang dilakukan oleh pihaknya. PT Pusri juga menjalankan program Green Barrier yaitu berupa pembebasan lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan terbuka hijau, ?Lokasi pabrik berada jauh dari pemukiman, dan jalur pembungan khusus limbah yang tidak menggangu warga sekitar, ?Ujarnya. Lanjutnya, pihaknya tetap komitmen untuk dapat memberikan yang terbaik untuk lingkungan dengan melaksanakan bermacam program seperti penyaluran CSR berupa bantuan kepada maysrakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya. Sulfa menambahkan, untuk kedepannya sebagai salah satu industri pupuk terbesar di Indonesia pihaknya akan terus berbenah diri, selain untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih, pihaknya berupaya untuk dapat meraih penghargaan Proper Emas. ?Suatu Prestasi yang luar biasa yang pernah kita raih, untuk itu kita terus berupaya meningkatkan pelayanan di bidang Lingkungan Hidup, ?Pungkasnya. (PTR)
Read More
news-1

08 November 2024

Pupuk Indonesia Gandeng Kejaksaan Pailitkan Sri Melamin
JAKARTA (IFT) – PT Pupuk Indonesia Holding Company, induk BUMN pupuk, menggandeng Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) selaku pengacara negara untuk membantu upaya mempailtkan PT Sri Melamin Rejeki (SMR). Arifin Tasrif, Direktur Utama Pupuk Indonesia, mengatakan sebagai BUMN Pupuk Indonesia bisa meminta kejaksaan sebagai pengacara negara untuk membantu kasus dengan Sri Melamin.
“Ini dilakukan untuk memperjuangkan hak sekitar Rp.130 Miliar atas pasokan bahan baku urea dan amoniak serta utilitas lain milik PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang yang dipakai SMR,” kata dia kepada Antara, Minggu.

Sri Melamin merupakan joint venture yang bergerak di industri melamin. Pusri menguasai 20%saham, PT Lumbung Sumber Rejeki 60% dan PT Kairos Estuniaga sebesar 20%. Arifin mengatakan sejak beroperasi 1994, Sri Melamin tidak pernah membayar pasokan bahan baku, sehingga PT Pusri Palembang menghentikan pasokan pada 2008.

Zain Ismed, Sekretaris Perushaan Pusri Palembang, sejak 2008 Pusri mulai menurunkan pasokan bahan baku urea secara bertahap hingga 30% hingga SMR berhenti beroperasi. Penghentian pasokan bahan baku karena utang SMR sudah mencapai Rp. 130 miliar.

Sri Melamin juga memiliki kewajiban pajak Rp.2,74 miliar, utang karyawan Rp.1,42 miliar dan pemegang saham Rp.9,52 miliar. Bahkan SMR juga memiliki utang di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar US$ 32,34 juta selaku kreditur preferen. “Logikanya saja tidak mungkin jika perusahaan terus merugi akan dipertahankan untuk beroprasi, dampaknya pasti menganggu finansial perusahaan induk, apalagi milik negara,” ungkap dia.

Zain mengatakan sejak berdiri pada 1991 hingga berhenti beroperasi pada 4 November 2008, SMR hanya mencatat keuntungan pada 2003 sebesar Rp.52,78 miliar. “Keuntungan lebih banyak dikarenakan memperoleh manfaat dari depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dari sekitar Rp 2.500 menjadi Rp 17.000 per dolar AS,”kata dia.

Harry Purnomo, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, mengatakan Sri Melamin tidak bisa menuntut ganti rugi atas penghentian pasokan bahan baku kepada Pupuk Indonesia atau Pusri karena ada perubahan kontrak yang menyatakan pihaknya berhak menghentikan pasokan bahan baku bila tidak dibayar. “Penghentian pasokan bahan baku dilakukan secara bertahap, sambil berharap mereka membayar,” tegas dia.

Arbitrase
Di tengah mendapatkan hak atas pembayaran tersebut, kata Arifin, tahun lalu SMR mengajukan gugatan ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan tuntutan ganti rugi senilai Rp 1,3 triliun dengan dalih penyetopan bahan baku SMR dan wanprestasi terhadap perjanjian yang ada.

“Kami yang dirugikan, tapi kami yang digugat ke BANI,” kata Arifin. Pupuk Indonesia, kata dia, bertekad melanjutkan langkah hukum dengan menggunakan Kejaksaan Agung guna menekan kerugian keuangan negara. Pupuk Indonesia dan Pusri pada 19 Oktober 2012 telah mengajukan pailit Sri Melamin ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, namun tidak dikabulkan. “Kami telah mengajukan kasasi untuk itu. Kami akan berjuang melalui jalur hukum agar persoalan ini mendapatkan keputusan seadil-adilnya,” ujar Arifin. (*)

Read More
news-1

08 November 2024

Alokasi Urea Bersubsidi Turun

PALEMBANG – Alokasi pupuk urea bersubsidi tahunini ditetapkan sebesar 1,29 juta ton, turun 0,31 juta ton dari alokasi tahun lalu yang mencapai 1,6 juta ton. Alokasi tersebut berdasarkan penugasan dari Menteri Pertanian.

Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT Pusri, H Sulfa Ganie, mengatakan urea bersubsidi tersebut diperuntukkan untuk melayani kebutuhan petani di Sembilan area pemasaran PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) meliputi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung. Kemdudian Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jogjakarta.

Menurut Sulfa, penurunan alokasi menjadi kewenangan Kementerian Pertanian. “Tapi bisa jadi karena musim dan iklim yang tidak bagus sejak awal tahun ini, serta ditambah oleh penyerapan tahun lalu yang hanya tercapai 80 persen dari jatahyang diberikan,” ujarnya.

Namun, katanya, penurunan alokasi tersebut tidak menjadi soal karena kelebihan kapasitas produksi bisa dialihkan pad apasara komersial, sehingga akan mendongkrak laba perusahaan. Kendati demikian, alokasi pupuk bersubsidi itu sendiri bersifat progresitas. “Jadi kalau kebutuhan petani atau penyerapannya besar bisa kembali di evaluasi agar (jumlahnya-red) alokasi dinaikkan setelah satu semester berjalan,” tukasnya. (vin/cel)

Read More
news-1

08 November 2024

Pusri akan Pailitkan Sri Melamin
PALEMBANG (IFT) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang berencana mempailitkan salah satu anak usahanya, PT Sri Melamin Rezeki (SMR) karena tidak kunjung meraih keuntungan. SMR merupakan produsen kristal melamin yang memiliki pabrik berkapasitas 20 ribu ton per tahun. Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan Pusri Palembang, mengatakan sejak berdiri pada 1991 hingga berhenti beroperasi pada 4 November 2008, SMR hanya mencatat keuntungan pada 2003 sebesar Rp 52,78 miliar. “Keuntungan lebih banyak dikarenakan memperoleh manfaat dari depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dari sekitar Rp 2.500 menjadi Rp 17.000 per dolar AS,” kata dia, Rabu.

SMR merupakan perusahaan patungan antara Pusri dengan PT Lumbung Sumber Rezeki dan PT Kairos Estu Niaga dengan bahan baku dari Pusri. Menurut Zain, sejak 2008 Pusri mulai menurunkan pasokan bahan baku urea secara bertahap hingga 30% hingga SMR berhenti beroperasi. Penghentian pasokan bahan baku karena utang SMR sudah mencapai Rp 130 miliar. Perseroan juga memiliki kewajiban pajak Rp 2,74 miliar, utang karyawan Rp 1,42 miliar dan pemegang saham Rp 9,52 miliar. Bahkan SMR juga memiliki utang di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar US$ 32,34 juta selaku kreditur preferen. “Logikanya saja tidak mungkin jika perusahaan terus merugi akan dipertahankan untuk beroperasi, dampaknya pasti menganggu finansial perusahaan induk, apalagi milik negara,” ung kap dia.

Hari Poernomo Sekretaris Perusahaan PT Pupuk IndonesiaHolding Company(PIHC) menilai Pusri tidak mungkin memaksakanSMR berproduksi karena akan menganggu kinerja Pusri. “Industri melamin juga sudah tidak lagi prospektif, sehingga tidak ada alasan untuk Pusri melanjutkan usaha patungan,” kata dia. Menurut Hari, perseroan sudah meminta SMR untuk mengadakan RUPS dan melengkapi laporan karena sejak 2009. Serta mengusulkan agar ada pemeriksaan khusus dari Badan PemeriksaanKeuangan (BPK) dan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit SMR. “Karena kerugian secara kumulatif sudah sangat besar dan merugikan Pusri yang merupakan perusahaan milik negara,” kata dia.

Pusri tahun ini menganggar kan belanja modal 2013 senilai Rp 4,42 triliun. Selain untuk investasi rutin, mulai tahun ini Pusri juga mengalokasikan belanja modal untuk investasi pengembangan usaha . Musthofa, Direktur Utama Pusri Palembang, mengatakan Pusri memasukkan investasi pengembangan karena tahun ini mulai membangun pabrik baru, yakni Pusri II B. Serta membeli kapal baru untuk distribusi pupuk. Kapal baru buatan dalam negeri ini akan mampu mengangkut 8.500-10.000 ton urea. Sementara itu kapal-kapal lama hanya mampu mengangkut maksimal 7.000 ton urea.

Musthofa mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyetujui besaran belanja untuk investasi pengembangan sebesar Rp 2,5 triliun, sementara investasi rutin hanya Rp 1,92 miliar. Selain itu lanjut dia, perseroan juga tengah mengembangkan pabrik baru Pusri IIB dan pembelian kapal urea, dana pengembangan juga digunakan untuk pembangunan Pabrik NPK. Musthofa menambahkan angka Rp 2,5 triliun merupakan bagian dari nilai total investasi pengembangan senilai Rp 8.1 triliun karena proyek itu lazimnya berlangsung 33 bulan. Pembangunan pabrik Pusri II B mulai efektif pada 7 Februari mendatang. “Pabrik baru dapat beroperasi pada Desember 2015, hari efektifnya bulan depan akan tetapi segala persiapan dan uji kelayakan sudah berlangsung lama,” ungkap dia. (*)


Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ